• Tidak ada hasil yang ditemukan

Profil Penggunaan Obat Pada Pasien Ibu Hamil di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan Periode Januari 2015 – Desember 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Profil Penggunaan Obat Pada Pasien Ibu Hamil di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan Periode Januari 2015 – Desember 2015"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Proses Kehamilan

Proses kehamilan didahului oleh proses pembuahan satu sel telur yang bersatu dengan sel spermatozoa dan hasilnya akan terbentuk zigot. Zigot membelah diri mulai dari satu sel menjadi dua sel, dua sel menjadi empat sel, dan seterusnya.Pada hari ke empat zigot tersebut menjadi segumpal sel yang siap menempel (nidasi) pada lapisan dalam rongga rahim (endometrium). Kehamilan dimulai sejak terjadi proses nidasi ini. Pada hari ketujuh gumpalan tersebut sudah tersusun menjadi lapisan sel yang mengelilingi satu ruangan yang berisi sekelompok sel dibagian dalamnya (Depkes RI, 2006).

Saat kehamilan dinyatakan positif, seorang wanita biasanya dianjurkan untuk segera memeriksakan kehamilannya ke dokter ahli kandungan, di rumah sakit ataupun klinik terdekat.Pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan ulang tes kehamilan dan tes kenormalan kehamilan yaitu mengenai kondisi kesehatan ibu dan kondisi kandungannya.Pemeriksaan kesehatan meliputi berat badan, tekanan darah, dan golongan darah. Riwayat kesehatan sang ibu hamil dan keluarganya, juga suami dan keluarganya juga menjadi hal yang serius dalam penanganan kehamilan seseorang (Zakiah, 2006).

Proses kehamilan berlangsung sekitar 40 minggu (280 hari) dan tidak lebih dari 43 minggu (300 hari). Kehamilan yang berlangsung antara 20 - 38 minggu disebut kehamilan preterm, apabila lebih dari 42 minggu disebut kehamilan

(2)

pertama yakni 0 – 12 minggu, kehamilan trimester kedua yakni 12 – 28 minggu, dan kehamilan trimester ketiga yakni 28 – 40 minggu (Depkes RI, 2006).

Kehamilan merupakan suatu fenomena fisiologis yang dimulai sejak konsepsi dan seiring dengan berkembangnya fetus. Ada tiga periode berdasarkan lamanya kehamilan yaitu:

a. Kehamilan trimester pertama 0 – 12 minggu

Kehamilan trimester pertama yakni denganusiamencapai 1 – 3 bulan adalah masa penyesuaian ibu terhadap awal kehamilannya. Usia kandungan 3 bulan pertama pertumbuhan janin masih lambat, umumnya pada trimester pertama ini sering timbul rasa mual dan ingin muntah. Ibu hamil harus tetap berusaha untuk makan agar janin dapat tumbuh dengan baik. Kenaikan berat badan ibu normalnya antara 0,7 kg - 1,4 kg (Huliana, 2001).

b. Kehamilan trimester kedua 12 – 28 minggu.

Trimester kedua kehamilan dengan usia kandungan sekitar 4 – 6 bulan, nafsu makan ibu sudah mulai pulih kembali.Pertumbuhan janinlebih pesat dibandingkan dengan sebelumnya. Pertumbuhan janin mencapai 10 gram tiap harinya dankenaikan berat badan ibu normalnya antara 6,7 kg – 7,4 kg (Huliana, 2001).

c. Kehamilan trimester ketiga 28 – 40 minggu

(3)

2.2

Keluhan Pada Masa Kehamilan

Kehamilan merupakan suatu proses yang membahagiakan namun terkadang juga bukan suatu hal yang mudah untuk dijalani. Selama 9 bulan menjalani proses ini volume rahim akan meningkat sebanyak 1000 kali lipat.Berikut ini berbagai keluhan yang dialami selama masa kehamilan (Musbikin, 2005):

a. Nausea (mual) dan muntah-muntah

Morning sicknessyang dialami hampir seluruh ibudapat terjadi kapan saja dan tidak selalu dipagi hari, hal ini terjadi karena perubahan hormonal dan penurunan pergerakan usus yang terjadi saat hamil. Umumnya semua gejala ini akan berakhir pada kehamilan minggu ke 12 – 14. Obat anti muntah hanya dibutuhkan pada sebagian kasus.Jika muntah yang dialami amat berlebihan hingga ibu hamil tidak dapat makan dan minum, disarankan agar menjalani rawat inap di rumah sakit (Datta, 2008).

b. Nyeri pada bagian tubuh

Usia kandungan mulai memasuki trimester ketiga, tubuh mulai merasakan nyeri pada bagian belakang, terutama bagian bawah punggung atau seputar panggul. Rasa nyeri dikarenakan berat tubuh janin yang terus bertambah, berat tubuh janin mulai menekan tulang panggul serta sistem pernafasan yang ada disekitarnya.Rasa nyeri juga timbul di seluruh punggung, daerah sekitar bokong serta paha (Musbikin, 2005).

c. Sakit kepala

(4)

kehamilan.Beberapa ibu hamil memang cenderung lebih mudah terserang sakit kepala ketika mengalami kelelahan, tekanan (stress), hidung tersumbat, dan pada saat lapar (Jordan, 2004).

d. Kaki bengkak

Kaki bengkak yang dialami oleh wanita hamil disebabkan oleh adanya hambatan aliran cairan dan darah didalam tubuh, karena tekanan oleh rahim yang membesar serta adanya gaya gravitasi yang akan menyebabkan terjadinya pembengkakan pada kaki.Kejadian kaki bengkak ini akan hilang sendirinya ketika bangun pagi (Musbikin, 2005).

e. Sering Berkemih

Sering berkemih merupakan gejala umum pada kehamilan trimester pertama dan ketiga. Hal ini terjadi karena kandungan kemih tertekan oleh rahim yang membesar danakanhilang pada trimester kedua. Gejala ini kembali pada trimester ketiga kehamilan karena kandungan kemih ditekan oleh kepala janin (Mochtar, 2004).

2.3 Penggunaan Obat Pada Ibu Hamil Berdasarkan Kategori FDA

Berdasarkan kategori FDA (Food and Drug Administration) atau badan pengawasan obat dan makanan Amerika yang bertanggung jawab atas pemantauan dari terapi obat, FDA mengklasifikasikan tingkat keamanan obat pada ibu hamil kedalam lima kategori, yakni:

a. Kategori A

(5)

trimesterpertama dan kedua. Contohnya: Asam folat, Vitamin B Kompleks (Lacy, et al., 2008).

b. Kategori B

Obat pada ketegori B memperlihatkan bahwa studi pada reproduksi hewan percobaan tidak adarisiko pada janin hewan uji, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil atau sistem reproduksi hewan percobaan yang menunjukkan adanya efek samping.Tidak ada penegasan dengan studi terkontrol pada wanita hamil saat trimester pertama dan tidak ada bukti risikojanin pada trimester berikutnya, contohnya: Antibiotika (Eritromisin, Cefadroxil) (Lacy, et al., 2008). c. Kategori C

Obat pada kategori C menunjukkan adanya efek samping pada studi janin hewan percobaan atau teratogenik dan tidak ada studi terkontrol pada ibu hamil.Obat dalam kategori ini hanya boleh diberikan kepada ibu hamil jika manfaat yang diperoleh lebih besar dari risiko yang mungkin terjadi pada janin. Contohnya: Asam mefenamat dan Omeprazole (Lacy, et al., 2008).

d. Kategori D

Obat pada kategori D menunjukkan adanya risiko terhadap janin, tetapi manfaat obat pada ibu hamil dapat dipertimbangkan (misalnya terjadi situasi yang dapat mengancam ibu hamil, dimana obat lain tidak dapat digunakan atau tidak efektif). Contohnya: Asetosal (Lacy, et al., 2008).

e. Kategori X

(6)

manfaat yang diperoleh.Obat kategori X merupakan kontraindikasi bagi wanita hamil. Contohnya: Simvastatin (Lacy, et al., 2008).

2.4Kondisi Khusus Pada Ibu Hamil

Penggunaan obat-obatan pada masa kehamilan merupakan salah satu masalah pengobatan yang penting dijadikan perhatian, sebab pada masa kehamilan banyak sistem metabolik yang berubah seperti halnyakondisi klinis “tertentu” saat masa kehamilan.(Banhidy, 2005).

Janin membutuhkan asupan gizi dan kondisi rahim yang optimal untuk pertumbuhan dan perkembangannya.Hal tersebut hanya bisa diperoleh bila kondisi ibu juga baik.Wanita hamil yang berada dalam kondisi sakit bila tidak segera ditangani dapat berisiko buruk pada janin. Berikut contoh kasus yang dapat menjadi pertimbangan:

1. Diabetes gestasional

Diabetes gestasional merupakan kasus umum yang terjadi pada wanita hamil akibat perubahan hormonal dan metabolik tubuh.Kasus ini biasa terjadi pada 24 minggu kehamilan. Apabila kadar gula darah tidak dikontrol dengan baik maka akan sangat berisiko pada ibu hamil maupun janin yang disebut

diabetic embriopati (Nielsen, 2005). 2. Asma

Wanita hamil yang mengidap asma memerlukan pengobatan yangtepat untuk mencegah semakin buruknya risiko asma, sehingga dapat menyebabkan

(7)

Kortikosteroid yang berfungsi sebagai bronkodilator diperlukan sebagai upaya pengatasan asma.Belum ada laporan kejadian malformasi kongenital akibat penggunaan kortikosteroid inhalasi.Kortikosteroid oral selama kehamilan meningkatkan risiko preeklampsia, kelahiran prematur dan berat bayi lahir rendah, karena dapat mempengaruhi serangan asma berat bagi ibu dan janin.Penggunaan kortikosteroid oral tetap diindikasikan secara klinis selama kehamilan jika dibutuhkan (Nelson, 2001).

3. Pre-eklampsia

Pre-eklampsia adalah penyakit dengan tanda-tanda edema, hipertensi dan proteinuria yang timbul pada masa kehamilan.Penyakit ini terjadi pada trimester ketiga kehamilan tetapi bisa terjadi sebelumnya, misalnya pada

molahidatidosa.Pre-eklampsia yang terjadi pada ibu hamil dapat menjadi eklampsia yaitu dengan tambahan gejala kejang dan diikuti dengan koma (Prawiroharjo, 2010).

(8)

2.5 Penggunaan Obat Pada Masa Kehamilan 2.5.1 Tujuan Penggunaan Obat Pada Ibu Hamil

Efek obat pada jaringan reproduksi, uterus dan kelenjar susu pada kehamilan kadang dipengaruhi oleh hormon-hormon sesuai dengan fase kehamilan. Efek obat pada jaringan tidak berubah bermakna karena kehamilan, walau terjadi perubahan misalnya curah jantung dan aliran darah ke ginjal.Perubahan tersebut kadang menyebabkan wanita hamil membutuhkan obat yang tidak dibutukan pada saat tidak hamil, contohnya glikosida jantung dan diuretik yang dibutuhkan pada kehamilan karena peningkatan beban jantung.Insulin dibutuhkan untuk mengontrol glukosa darah pada diabetes (Depkes RI, 2006).

2.5.2 Tujuan Penggunaan Obat Pada Janin

(9)

2.6 Beberapa Jenis Obat Selama Masa Kehamilan

Selama kehamilan seorang ibu dapat mengalami berbagai keluhan atau gangguan kesehatan yang membutuhkan obat.Obat sebaiknya diresepkan pada ibu hamil jika keuntungan yang diharapkan lebih besar daripada risiko bagi janin sehingga ibu dapat melahirkan bayi yang sehat dengan selamat (Depkes RI, 2006). a. Asam Folat

Asam folat merupakan satu-satunya suplemen yang dianggap esensial bagi semua ibu hamil di Inggris (UK), yang berguna menurunkan insidensi defek neural tube sebesar 50-70%.Pemberian Asam Folat berdasarkan bukti dari sejumlah penelitian penting yang meliputi beberapa uji klinis terkontrol acak (Jordan, 2004).

Asam Folat merupakan unsur esensial untuk pembentukan timidin yang merupakan komponen DNA. Tanpa asam folat akan terjadi gangguan pembelahan sel yang mempengaruhi embrio dan pembentukan sel-sel darah. Selama kehamilan, kebutuhan terhadap asam folat meningkat dua kali lipat dan tetap tinggi pada masa laktasi (Jordan, 2004).

Pemberian Asam Folat berguna untuk menghindari kejadiandefek neural tubekepada seluruh ibu hamil dianjurkan untuk minum suplemen 400 mikrogram Asam Folat per hari sejak berencana untuk hamil (sedikitnya 12 minggu sebelum pembuahan) hingga akhir trimester pertama. Memulai suplementasi sebelum minggu ketujuh akan memberikan keuntungan yang signifikan. Pemakaian Asam Folat ini sebaiknya paling tidak sampai minggu ke-12 (Jordan, 2004).

(10)

Vitamin merupakan salah satu faktor utama yang berguna untuk mempertahankan kesehatan selama kehamilan dan melahirkan janin yang sehat.Vitamin yang diberikan berupa zat-zat gizi yang cukup dalam bentuk energi, protein, vitamin, dan mineral, contohnya: Vitamin B12, Vitamin B6 (Rainanhita, 2009).

c. Antiemetik

Morning sickness atau yang dikenal dengan mual dan muntah selama masa kehamilan merupakan keluhan yang paling banyak diderita oleh ibu hamil kira-kira sebesar 80%, hal ini disebabkan karena peningkatan kadar gonadotropik.Perubahan metabolisme karbohidrat dan emosi.Hipermasis Gravidum adalah Bila mual dan muntah terjadi terlalu sering, yakni muntah-muntah pada wanita hamil yang dapat berakibat fatal.Penderita hiperemasis gravidarum mengalami muntah terus-menerus sehingga cadangan karbohidrat, protein dan lemak terpakai untuk energi dan mengakibatkan tubuh menjadi kurus.Tubuh akanmengalami berkurangnya proses penyerapan zat-zat makanan ke jaringan-jaringan vital sehingga pasien perlu dirawat di rumah sakit karena memerlukan penggantian cairan tubuh dan obat anti muntah parenteral (Sartono, 2005).

d. Zat Besi

(11)

Suplemen zat besi yang diperlukan pada masa kehamilan. Kebutuhan zat besi pada masa kehamilan adalah:

200 – 600 mg untuk memenuhi peningkatan masa sel darah merah, 200 – 370 mg untuk janin yang bergantung pada berat lahirnya, 150 – 200 mg untuk kehilangan eksternal,

30 – 170 mg untuk tali pusat dan plasenta,

90 – 310 mg untuk menggantikan darah yang hilang saat melahirkan (Jordan, 2004).

Kebutuhan total zat besi pada masa kehamilan berkisar antara 580 – 1340 mg dan 440 – 1050 mg diantaranya akan hilang dalam tubuh ibu pada saat melahirkan (Jordan, 2004).

(12)

kematian janin, kematian ibu, pre eklampsia, kerentanan terhadap infeksi dan gangguan fungsi kognitif bayi (Jordan, 2004).

e. Antiobiotik

Antibiotik diperlukan bila terjadinya infeksi.Infeksi merupakan penyebab utama kematian pada bayi. Bakteri, virus, dan parasit memiliki berbagai cara untuk masuk ke dalam tubuh. Penularannya juga terjadi dengan berbagai cara, misalnya ibu hamil dengan bayi dalam kandungannya melalui plasenta(Jordan, 2004).

f. Obat Gastrointestinal

Nyeri ulu hati yang dialami oleh ibu hamil merupakan masalah yang relatif sering dijumpai, 45-85% ibu hamil mengalami masalah nyeri ulu hati.Refluks lambung cenderung terjadi untuk pertama kali pada kehamilan sekitar 36 minggu karena adanya perubahan dalam traktus gastrointestinal bagian atas yang mencapai taraf maksimal pada kehamilan.Hal ini dikarenakan sfingter esophagus distal yang tidak bekerja dengan efektif, motilitas dan tonus labung yang menurun, serta pengosongan lambung yang lambat (Jordan, 2004).

g. Antitrombotik

(13)

Pemberian aspirin dosis rendah (75mg/hari) dapatmengurangi produksi platelet oleh tromboksan (Briggs, 2010).

2.7 Pemeriksaan Kehamilan

Pemeriksaan kehamilan atau antenatal care merupakan pemeriksaan yang sangat penting dilakuka.memeriksakan kehamilan ibu dan bayinya secara berkala dalam upaya memantau kemajuan kehamilan, mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hingga mampu menghadapi persalinan, serta mengenali secara dini adanya ketidaknormalan yang mungkin terjadi pada kehamilan sehingga dapat tercapai kesehatan yang optimal (Prawiroharjo, 2010).

Kunjungan pemeriksaan kehamilan atau antenatal care yang dianjurkan kepada ibu hamil minimal 4 kali selama kehamilan antara lain kehamilan trimester pertama (<14 minggu) satu kali kunjungan, kehamilan trimester kedua (14 – 28 minggu) satu kali kunjungan, dan kehamilan trimester ketiga (28 – 36 minggu dan sesudah 36 minggu) dua kali kunjungan. Ibu hamil disarankan untuk memeriksakan kehamilannya dengan jadwal sebagai berikut: sampai dengan kehamilan 28 minggu periksalah empat minggu sekali, kehamilan 28 – 36 minggu perlu pemeriksaan dua minggu sekali, kehamilan 36 – 40 minggu setiap satu minggu sekali dan apabila terdapat keluhan-keluhan tertentu (Pantikawati, 2010).

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Walikota Padang Nomor 1 tahun 2013 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013 (Berita Daerah Kota

Dalam suatu permainan sering sekali terjadi kesalahpahaman antara peserta dengan pembaca pertanyaan.Untuk mengatasi hal tersebut penulis mempunyai suatu ide untuk membuat suatu

[r]

[r]

Pasal 53 ayat (1) dilakukan oleh Menteri sesuai dengan. ketentuan

[r]

STATUTA UNIVERSITAS SAM RATULANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

[r]