• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Kerja Penebalan Dinding dan Kolom

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Metode Kerja Penebalan Dinding dan Kolom"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

PENEBALAN DINDING BETON MENGGUNAKAN DRYMIX

DIBUAT OLEH

NAMA : ILHAM HANINDHITO HIMAWAN

NOMOR POKOK

: 2016731150125 NOMOR

ABSEN : 21

PROGRAM LANJUTAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

(2)

METODE KERJA

PENEBALAN DINDING BETON MENGGUNAKAN DRYMIX

Concrete Fill – Plester – Skimcoat

Nama Produk : Drymix Concrete Fill – Plester -

Skimcoat

Peralatan : Sendok semen, Wadah adukan, Hand mixer,

Gurinda tangan, Raskam bergigi, Raskam besi, Ember, Jidar

Sendok Raskam Wadah Hand Mixer Gurinda Raskam Besi Ember Jidar semen bergigi adukan

TUJUAN

Pekerjaan pelapisan pada permukaan beton untuk menghasilkan permukaan beton yang baik dalam bentuk estetika, tanpa meninggalkan aspek teknis yang ada.

Pekerjaan pelapisan pada permukaan beton dapat dilakukan dengan berbagai metode. Pemilihan metode yang akan dipergunakan haruslah disesuaikan dengan kondisi lapangan yang ada serta keterbatasan waktu dan biaya.

METODE 1

Untuk ketebalan ± 2mm

Metode ini mempergunakan Drymix Skimcoat sebagai bahan pelapis permukaan beton.

Syarat dan kondisi :

1. Permukaan beton cukup licin dan rapih dengan variabel gradasi permukaan beton kurang lebih 2 mm

2. Permukaan beton haruslah memiliki bidang yang telah rata sesuai dengan yang disyaratkan. 3. Permukaan beton harus digrinda terlebih dahulu sebelumnya.

Pelaksanaan :

1. Pastikan beton telah memenuhi persyaratan di atas.

2. Bersihkan permukaan beton dari debu, minyak dan kotoran yang merugikan lainnya dengan mempergunakan sikat yang tidak terlalu kaku, bila perlu pergunakanlah sedikit air untuk menghilangkan kotoran yang berlemak.

3. Permukaan beton yang tampak kering sebaiknya disiram dengan mempergunakan air hingga terlihat lembab.

4. Aplikasikan Drymix Skimcoat pada permukaan beton tersebut dengan ketebalan maksimal 3 mm.

(3)

METODE

2

Untuk ketebalan di atas 2mm hingga 10 mm

Metode ini mempergunakan Drymix Concrete Fill dan Drymix Skimcoat sebagai bahan pelapis permukaan beton.

Syarat dan kondisi :

1. Permukaan beton memiliki interval gradasi permukaan hingga ± 10 mm.

2. Permukaan beton tidak memiliki bidang yang terlalu rata, penyimpangan maksimum pada bidang yang luas sebesar 10 mm

3. Permukaan beton harus digrinda terlebih dahulu sebelumnya.

Pelaksanaan :

1. Pastikan beton memiliki kondisi seperti diatas.

2. Bersihkan permukaan beton yang baru dikasarkan dari debu, minyak dan kotoran merugikan lainnya dengan mempergunakan sikat kawat.

3. Tentukan ketebalan lapisan Concrete Fill yang direncanakan dan buatlah batas/kepalaan dengan bahan Drymix Concrete fill.

4. Bila ketebalan mencapai hingga 10 mm, aplikasikan Concrete Fill ini setebal 4 mm kemudian lanjutkan kembali dengan tebal 4 mm (layer by layer).

5. Drymix Skimcoat baru dapat diaplikasikan pada lapisan Concrete Fill yang telah berumur 1 hari atau lebih. Ketebalan Drymix Skimcoat maksimum adalah 3 mm.

6.

Perawatan Drymix Skimcoat dilakukan seperti pada perawatan Drymix Skimcoat pada Metode 1.

METODE

3

Untuk ketebalan antara 10 mm sampai 20 mm

Metode ini mempergunakan Drymix Concrete fill, Drymix Plaster dan Drymix Skimcoat sebagai bahan pelapis pada permukaan beton.

Syarat dan kondisi :

1. Permukaan beton memiliki interval gradasi yang besar. 2. Penyimpangan bidang beton yang ekstrim.

3. Ketebalan pelapisan beton yang diinginkan lebih besar dari 10 mm. 4. Permukaan beton harus digrinda terlebih dahulu sebelumnya.

Pelaksanaan :

1. Bersihkan permukaan beton dari debu, minyak dan kotoran lainnya.

2. Aplikasikan Drymix Concrete fill dengan mempergunakan roskam gerigi dengan ketebalan 2 - 3 mm. Lapisan ini haruslah membentuk bidang yang cukup presisi dan rata. Diamkan lapisan ini selama 1 hari.

3. Tentukan ketebalan lapisan plaster yang direncanakan dan buatlah batas/kepalaan dengan bahan Drymix Plaster, pembuatan kepalaan dapat dilakukan setelah 6 jam dari pengaplikasian lapisan Drymix Concrete fill.

4. Aplikasikan Drymix Plaster setelah lapisan Drymix Concrete fill berumur 1 hari dengan ketebalan hingga ±15 mm.

5. Perawatan dilakukan dengan cara menyiramkan air pada lapisan plaster atau membuat lapisan plaster tetap lembab pada lapisan yang telah berumur satu hari hingga hari ketiga.

(4)

METODE

4

Untuk ketebalan antara 20 mm sampai 50 mm

Metode ini mempergunakan Drymix Concrete Fill, Drymix Plaster dan Drymix Skimcoat, plus kawat ayam sebagai bahan pelapis pada permukaan beton.

Syarat dan kondisi :

5. Permukaan beton memiliki interval gradasi yang besar. 6. Penyimpangan bidang beton sangat ekstrim.

7. Ketebalan pelapisan beton yang diinginkan 20 – 50 mm. 8. Permukaan beton harus digrinda terlebih dahulu sebelumnya.

Pelaksanaan :

7. Bersihkan permukaan beton dari debu, minyak dan kotoran lainnya.

8. Aplikasikan Drymix Concrete Fill dengan mempergunakan roskam gerigi dengan ketebalan 2 – 3mm. Lapisan ini haruslah membentuk bidang yang cukup presisi dan rata. Diamkan lapisan ini selama 1 hari.

9. Tentukan ketebalan lapisan plaster yang direncanakan dan buatlah batas/kepalaan dengan bahan Drymix Plaster, pembuatan kepalaan dapat dilakukan setelah 6 jam dari pengaplikasian lapisan Drymix Concrete Fill.

10. Aplikasikan Drymix Plaster setelah lapisan Drymix Concrete Fill berumur 1 hari dengan ketebalan 2 – 2.5 cm dengan cara dikamprot.

11. Pasang kawat ayam sewaktu plester lapisan pertama dikamprot.

12. Setelah plester kamprotan berumur satu hari, aplikasikan plester sampai ketebalan yang diinginkan (ketebalan total hingga 5 cm).

13. Kemudian dilakukan perawatan plester.

(5)

Keterangan Gambar – tanpa skala

Metode 1 Metode 2

2 - 8 mm

2- 3 mm

Metode 3

2- 3 mm

Metode 4 ± 20 - 25 mm

± 15 mm ± 20 - 25 mm

Kawat ayam

2- 3 mm

2 - 3 mm

2 - 3 mm 2 - 3 mm

N O T A S I

Beton

Concrete Fill

Plester

(6)

Keterangan

Photo

Skimcoat pada dinding beton

Referensi

Dokumen terkait

Pekerjaan dengan tingkat resiko sedang ditemukan juga pada setiap tahapan pembuatan tahu yaitu pada kegiatan memindahkan air ke dalam wadah sering menyebabkan air tumpah atau

Bahan baku compound yang sudah expired, ini juga merupakan salah satu faktor penyebab foxing bonding, karena foxing akan sulit merekat dengan upper setelah

Tunggal Djaja Indah merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatan bahan baku property dimana produk yang dihasilkan berupa cat baik yang berbahan baku air ataupun

Identifikasi Fasa Gambar 1 memperlihatkan pola XRD dari sampel serbuk MTS004 setelah dikalsinasi pada suhu 800 °C dengan variasi waktu tahan 4, 6 dan 8 jam menggunakan XRD