DAFTAR PUSTAKA
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. (2013). Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Nasional, 2013. Diambil
tanggal 29 Juni 2015 dari
http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%2020 13.pdf.
Carpenito. (2006). Diagnosa Keperawatan. Jakarta: ECG.
Dalami. (2001). Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Jiwa. Jakarta: TIM Gustanto. (2012). Pengaruh Pelaksanaan Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi (TAKS)
Terhadap Kemampuan Sosialisasi pada Klien dengan Kerusakan Interaksi Sosial di Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. RM Soedjarwadi Klaten Jawa Tengah.
Diambil tanggal 20 Juli 2015 dari
http://www.journal.respati.ac.id>article>download.
Hasriana. (2003). Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi Terhadap Kemampuan Bersosialisasi pada Klien Isolasi Sosial Menarik Diri di Rumah Sakit Khusus Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. Diambil tanggal 24 Juni 2015 dari http://www.e-library stikes nani hasanuddin--hasrianamu-287-1-26137479-1.
Keliat. (2005). Keperawatan Jiwa: Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta: ECG Keliat. (2013). Keperawatan Jiwa: Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta: ECG
Masdelita, dkk. (2013). Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Stimulasi Sensori terhadap Kemampuan Kerjasama pada Pasien dengan Masalah Isolasi Sosial.
Diambil tanggal 20 Juni 2015 dari
http://www.download.portalgaruda.org>article
Notoatmodjo. (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nurjannah. (2010). Proses Keperawatan NANDA, NOC & NIC. Yogyakarta: MocoMedia.
Nursalam. (2010). Proses & Dokumentasi Keperawatan: Konsep & Praktik. Jakarta: Grand Wijaya Center
Gondohutomo Semarang. Diambil tanggal 24 Juni 2015 dari http://www.lib.ui.ac.id/file?file=digital/20305584-T30930%20...pdf
Pangestu, dkk. (2013). Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi terhadap Kemampuan Komunikasi Verbal Klien Menarik Diri di RSJD Surakarta.
Diambil tanggal 20 Juli 2015 dari
http://www.eprints.ums.ac.id.02._naskah_publikasi.
Pasaribu. (2010). Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi terhadap Kemampuan Bersosialisasi Pasien Isolasi Sosial di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan. Diambil tanggal 20 Juni 2015 dari http://www.digilib.usu.ac.id. Purba, dkk. (2012). Asuhan Keperawatan pada Klien Dengan Masalah Psikososial dan
Gangguan Jiwa. Edisi kedua. Medan: USU Press.
Purwaningsih & Karlina. (2009). Asuhan Keperawatan Jiwa: Dilengkapi dengan Terapi Modalitas dan Standar Operasional Prosdur (SOP). yogyakarta: Nuha Medika Press.
Sarwono. (2012). Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: Rajawali Press
Stuart & Laraia. (2005). Priciples and Practice of Psychiatric Nursing. Edisi 7. Missoury: Mosby
Stuart & Sundeen. (1998). Buku Saku Asuhan Keperawatan Jiwa= Pocket Guide To Psichiatric Nursing. Jakarta: ECG.
Sumijatun. (2010). Konsep Dasar Menuju Keperawatan Profesional. Jakarta: CV. Trans info media.
Surtiningrum. (2011). Pengaruh Terapi Suortif terhadap Kemampuan Bersosialisasi pada Klien Isolasi Sosial di Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondohutomo Semarang. Diambil tanggal 21 Juni 2015 dari http://www.digital_20280214-T Anjas Surtiningrum.
Surya. (2011). Pengaruh Pemberian Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi (TAKS) terhadap Perubahan Perilaku Klien Isolasi Sosial di Ruang Gelatik RS Jiwa Prof. HB Sa’anin Padang Tahun 2011. Diambil tanggal 22 Juni 2015 dari http://www.repository.unand.ac.id/18183/.
Townsend. (2009). Psychiatric Mental Health Nursing Concepts of Care in Evidence-Based Practice. Edisi 6. Philadelphia: F.A. Davis company.
Videback. (2008). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: ECG.