• Tidak ada hasil yang ditemukan

Estimasi Jarak Genetik dan Faktor Peubah Pembeda Antara Kambing Kacang, Muara dan Samosir Melalui Analisis Kraniometri Chapter III V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Estimasi Jarak Genetik dan Faktor Peubah Pembeda Antara Kambing Kacang, Muara dan Samosir Melalui Analisis Kraniometri Chapter III V"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu Penelitian

Adapun lokasi penelitian ini dilaksanakan ialah :

1. Kambing Kacang di desa Paya Bakung, desa Hamparan Perak dan desa Klambir Lima Kampung, kecamatan Hamparan Perak, kabupaten Deli Serdang.

2. Kambing Muara di desa Batu Binumbun, desa Aritonang dan desa Huta Ginjang, kecamatan Muara, kabupaten Tapanuli Utara.

3. Kambing Samosir di desa Parbaba Dolok, desa Siopat Sosor dan desa Sinabulan di kecamatan Pangururan dan desa Ronggur Nihuta, desa Sitonggi-tonggi di kecamtan Ronggur Nihuta, kabupaten Samosir.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2016. Bahan dan Alat

Bahan

Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kambing Kacang 100 ekor dengan jumlah jantan 34 dan betina 66 ekor, kambing Muara 100 ekor jumlah jantan 39 dan betina 61 ekor dan kambing Samosir 100 ekor dengan jumlah jantan 37 dan betina 63 kor yang sudah dewasa kelamin dan dewasa tubuh. Penentuan sampel dilakukan secara sensus dan pemilihan sampel dilakukan secara acak.

Alat

(2)

pengukuran, alat tulis untuk menuliskan hasil pengukuran dan kamera untuk mendokumentasikan proses pengukuran, perangkat lunak SAS (Statistical Analysis System), SPSS (Statistict Product and Service Solution) dan MEGA digunakan untuk menganalisis data.

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah sensus. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan cara mengambil subyek kambing Kacang, Muara dan Samosir dengan batasan umur setelah dewasa tubuh dan dewasa kelamin. Parameter yang diukur berupa panjang tengkorak, lebar tengkorak, panjang tanduk, lingkar pangkal tanduk dan jarak antar tanduk menggunakan pita ukur satuan (cm) dan jangka sorong satuan (mm). Penetapan lokasi penelitian dilakukan secara terpilih yaitu di kecamatan Hamparan Perak, kecamatan Muara dan kabupaten Samosir.

Parameter Penelitian

Parameter dalam penelitian ini adalah: 1. Panjang Tengkorak (PTe)

Panjang tengkorak diukur dari pangkal mulut bagian atas sampai pada bagian ujung tengkorak bagian atas (X1).

2. Lebar Tengkorak (LTe)

Lebar tengkorak diukur dari tulang pipi kiri ke tulang pipi kanan (X2). 3. Panjang Tanduk (PT)

(3)

Lingkar pangkal tanduk kambing diukur dengan melingkari meteran pada pangkal tanduk (X4).

5. Jarak Antar Tanduk (JAT)

Jarak antar tanduk kambing diukur horizontal dari pangkal tanduk kanan ke pangkal tanduk kiri (X5).

Gambar 4. Parameter yang diukur

Pengukuran dilakukan menggunakan pita ukur dengan satuan (cm) dan dengan jangka sorong satuan (mm).

Analisa Data

Adapun metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

Sifat Kuantitatif

Analisis statistik deskriptif ditunjukkan untuk memperoleh karakterisasi ukuran-ukuran tubuh pada kambing. Analisis ini dilakukan dengan menghitung nilai rataan (X), simpangan baku (s) dan koefisien keragaman (KK) dengan prosedur statistik sebagai berikut menurut Sibagariang (2015).

JAT

PTe

PT

(4)

= S= kk= (100 %)

n

Keterangan

X : Rata-rata

S : Simpangan baku

X : Ukuran ke-i dari peubah X

n : Jumlah sampel yang diambil dari populasi KK : Koefisien keragaman

Jarak Genetik

Jarak genetik Mahalanobis sebagai ukuran jarak kuadrat genetik minimum yang digunakan sesuai petunjuk Nei (1987) adalah sebagai berikut :

D2( i, j ) = ( i - j ) C-1( i - j )

Keterangan :

D2( i, j ) = Nilai statistik Mahanolobis sebagai ukuran jarak kuadrat genetik antar kelompok kambing ke-i dan kelompok kambing ke-j .

C-1 = Kebalikan matrik gabungan ragam peragam antar peubah

i = Vektor nilai rataan pengamatan dari kelompok kambing ke-i pada

masing-masing peubah kuantitatif, dan

= Vektor nilai rataan pengamatan dari kelompok kambing ke-j pada masing-masing peubah kuantitatif.

Analisi Kanonikal

(5)

mengukur tingkat keeratan hubungan antara segugus variabel dependen dengan segugus variabel independen.

Analisis kanonikal dilakukan untuk menentukan peta penyebaran dan nilai kesamaan dan campuran didalam dan diantara kelompok ternak (Herrera et al., 1996).

Analisis Diskriminan Kanonik digunakan untuk menentukan beberapa vaiabel yang bagus untuk digunakan sebagai variable pembeda/variable penciri atau variabel diskriminator dalam penyebaran bangsa ternak tersebut berdasarkan nilai struktur kanonik atau korelasi kanonikal. Analisis ini juga dipergunakan untuk memperkirakan jarak genetik antar bangsa ternak melalui statistik jarak mahalanobis dan menggambarkan hubungan diantara bangsa ternak pada dua dimensi berdasarkan rasio komulatif kontribusi dari variat kanonik.

Analisis Diskriminan

Bila hasil pengujian terhadap kedua nilai rata-rata dari sifat yang digunakan berbeda maka fungsi diskriminan Fisher yang digunakan untuk mengkaji perbedaan sifat-sifat yang ditemukan diantara kelompok kambing. Fungsi diskriminan Fisher menurut Gazpers (1992) dirumuskan sebagai berikut:

Y = a′ X = (X1 – X2)′SG-1 X

Keterangan:

a = vektor koefisien pembobot fungsi diskriminan

X = vektor variabel acak yang diidentifikasi dalam model fungsi diskriminan X1 = vektor nilai rata-rata variabel acak dari kelompok pertama

(6)

SG-1 = invers matriks peragam gabungan (invers dari matriks SG)

Analisis Komponen Utama

Persamaan ukuran dan bentuk diturunkan dari matriks kovarian. Analisis Komponen Utama (AKU) yang digunakan berdasarkan Gazpers (1992). Model persamaan ukuran adalah sebagai berikut:

Y

1 = a11X1 + a21X2 + a31X3 +……+ a101X 10

Keterangan: - Y

1 : komponen utama pertama (ukuran) - a

11 – a101 : vektor eigen untuk persamaan ukuran Pohon Filogenik

(7)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Perbandingan Kraniometrik Kambing

Rataan, simpangan baku dan koefisien keragaman ukuran kraniometri kambing Kacang, Muara dan Samosir disajikan pada Tabel 1, 2 dan 3.

Tabel 1. Rataan, simpangan baku dan koefisien keragaman peubah antar kambing Kacang (dewasa tubuh).

Dari hasil ukuran kraniometri kambing Kacang pada Table 1 dapat dilihat rataan dan koefisien keragaman antar kambing jantan dan betina. Rataan kambing Kacang yang tertinggi terdapat pada kambing Kacang jantan dengan rataan (15.58± 0.66) dari peubah lebar tengkorak dan yang terendah juga terdapat pada kambing kacang jantan dengan rataan (2.52±0.59).

(8)

disebabkan oleh perbedaan ukuran tubuh dewasa. Faktor lingkungan dan genetik mempunyai hubungan yang erat untuk mengekspresikan kapasitas genetik individu dan diperlukan kondisi lingkungan yang ideal.

Tabel 2. Rataan, simpangan baku dan koefisien keragaman peubah antar kambing Muara (dewasa tubuh).

Nilai rataan dari ukuran kraniometri kambing Muara yang terdapat pada Tabel 2 dapat terlihat untuk rataan yang tertinggi terdapat pada kambing Muara jantan yaitu (17.56±1.24) dari peubah lebar tengkorak dan untuk yang terendah terdapat pada kambing Muara betina dengan nilai rataan (3.31±0.50) dari peubah jarak antar tanduk.

(9)

Ukuran tubuh yang seragam menyatakan tingginya kesamaan kraniometri suatu bangsa atau kelompok tersebut dan rendahnya variasi ukuran-ukuran suatu bangsa atau kelompok tertentu menyatakan adanya ketidakseragaman (Banjarnahor, 2014).

Tabel 3. Rataan, simpangan baku dan koefisien keragaman peubah antar kambing Samosir (dewasa tubuh).

Pada Tabel 3, rataan tertinggi kambing Samosir terdapat pada kambing jantan yaitu (14.12±0.73) dari lebar tengkorak dan yang terendah pada kambing betina (3.15± 0.54) dari peubah jarak antar tanduk. Nilai koefisien keragaman tertingi ukuran kraniometri kambing Samosir diatas terdapat pada kambing Samosir betina yaitu (8.84) dari peubah panjang tanduk dan terendah terdapat pada kambing jantan dari peubah jarak antar tanduk yaitu (0.27).

(10)

tersebut, keragaman timbul akibat interaksi faktor lingkungan dan faktor genetik Noor (1995).

Tabel 4. Rataan, simpangan baku dan koefisien keragaman peubah antar bangsa kambing (dewasa tubuh).

LebarTengkorak 11.22±1.28 10.55±1.34 10.63±1.08

Ratan±SD, KK (%) 1.65 1.81 1.16

Panjang Tanduk 10.82±3.70 8.36±2.59 8.09±2.85 Ratan±SD, KK (%) 13.75 6.72 8.16

Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa rataan tertinggi dari ketiga bangsa kambing adalah rataan kambing Muara dengan parameter panjang tengkorak yaitu (15.80±1.58) dengan KK (2.50%) dan yang terendah adalah rataan kambing Kacang dari peubah jarak antar tanduk dengan nilai (2.66±0.59) dan KK (0.35%).

(11)

hubungan yang erat untuk mengekspresikan kapasitas genetik individu dan diperlukan kondisi lingkungan yang ideal (Banjarnahor, 2014).

Peubah Pembeda Bangsa Kambing Tabel 5. Struktur peubah bangsa kambing

Variabel Ukuran Tubuh Faktor 1 Faktor 2

Panjang Tengkorak

Dari hasil Analisis Komponen Utama diatas dapat diketahui peubah-peubah ukuran tubuh yang memiliki pengaruh kuat yang membedakan bangsa kambing, dan peubah yang paling membedakan adalah panjang tanduk (0.878) dan lingkar pangkal tanduk (0.856). Pendugaan tersebut didasarkan pada tingginya nilai eigen dari panjang tanduk dan lingkar pangkal tanduk bangsa kambing tersebut. Hayashi et. al. (1989), menyatakan ukuran variabel fenotipik berbeda antara jenis ternak yang satu dengan jenis ternak yang lain.

Vektor eigen memperlihatkan kontribusi dari variabel-variabel tertentu sebagai faktor pembeda ukuran-ukuran tubuh maupun bentuk tubuh. Vektor eigen

(12)

Analisis Gerombol Bangsa Kambing

Hasil analisis pada Gambar 5 dibawah memperlihatkan bahwa jenis kambing Kacang menyebar pada sumbu X berkerumun dengan kambing Samosir sedangkan kambing Muara berkelompok sendiri pada sisi sumbu Y. Pada analisis gerombol kambing diatas dapat dilihat hubungan yang terdekat adalah Kacang dan Samosir sedangkan yang paling jauh adalah Muara dengan Samosir.

Gambar 5. Analisis Gerombol bangsa kambing

(13)

Analisis Gerombol Bangsa Kambing Jantan

Gambar 6. Analisis Gerombol bangsa kambing Jantan

Dari hasil analisis diskriminan diatas dapat dilihat bagaimana pengelompokan kambing jantan (Kacang, Muara dan Samosir) yang tersedia pada gambar 6. Kambing Kacang dan Samosir berkelompok pada sumbu Y sedangkan kambing Muara jantan menyebar sendiri ke sumbu X. Dapat terlihat pada gambar bahwa kambing Kacang dan kambing Samosir berbaur sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa penyebaran Kacang dan Samosir memiliki kedekatan, sedangkan kambing Muara jantan mengelompok sendiri.

(14)

Analisis Gerombol Bangsa Kambing Betina

Gambar 7. Analisis Gerombol bangsa kambing Betina

Dari hasil analisis diskriminan kambing betina (Kacang, Muara dan Samosir) betina menunjukkan bahwa jarak terjauh penyebaran dari ketiga bangsa kambing adalah kambing Samosir dan Muara. Dengan hasil ini dapat disimpulkan bahwa jarak genetik kambing betina Samosir dengan kambing betina Muara memiliki hugungan yang jauh.

Analisis Diskriminan

Analisis diskriminan digunakan pada kasus dimana variable bebas berupa data metrik (interval) dan variabel terikat berupa data non metrik. Analisis diskriminan adalah salah satu metode yang dapat digunakan

(15)

Tabel 6. Analisis Diskriminan

Jenis

Parameter Kacang Muara Samosir

Panjang Tengkorak 9.595 11.814 8.839

Lebar Tengkorak 4.970 4.556 5.038

Panjang Tanduk -1.899 -2.030 -2.091

Lingkar Pangkal Tanduk 0.432 -0.588 0.642

Jarak Antar Tanduk 6.833 8.172 8.715

Y -98.386 -120.739 -94.387

Berdasarkan Tabel 6 ini menunjukkan bahwa nilai keseluruhan dari peubah yang diamati memiliki perbandingan antar jenis kambing. Nilai perbandingan/variasi yang terjauh adalah nilai kambing Muara yaitu (-120.739) dengan kambing Samosir (-94.387). Nilai perbandingan tertinggi dari ketiga jenis kambing terdapat pada kambing Muara yaitu (11.814) dari peubah panjang tengkorak dan yang terendah terdapat pada kambing Samosir yaitu (-2.091) dari parameter panjang tengkorak. Menurut Hamdani (2005) variasi ukuran terjadi diantara spesies yang berbeda, bahkan pada spesies yang sama. Beberapa faktor yang membatasi ukuran dan bentuk pada hewan, diantaranya adalah keadaan genetik, suplai zat makanan, toksisitas, perbandingan luas permukaan terhadap volume, dan faktor pembatas struktural.

(16)

Penentuan Estimasi Jarak Genetik Dan Dendogram Antar Bangsa Kambing Nilai matriks jarak antar masing-masing bangsa kambing dapat dilihat pada Tabel 6 dibawah ini.

Tabel 7. Matriks jarak genetik bangsa kambing

Kambing Kacang Muara Samosir

Kacang .000

Muara 7.417 .000

Samosir 1.937 8.671 .000

Dari hasil pada Tabel ini dapat dilihat bahwa nilai jarak genetik tertinggi atau paling jauh adalah jenis kambing Muara dengan kambing Samosir dengan nilai (8.671), dari hasil ini dapat dinyatakan bahwa kambing Muara dan kambing Samosir dimungkinkan belum adanya persilangan luar antar kambing tersebut. Dan jarak genetik terendah adalah jenis kambing Samosir dengan Kacang yaitu (1.937) sedangkan nilai jarak genetik kambing Kacang dengan Muara adalah (7.417).

Gambar 8. Analisis Dendogram

(17)
(18)

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Rataan tertinggi dari hasil penelitian ketiga bangsa kambing diatas terdapat pada kambing Muara dengan nilai (15.80±1.58) dari peubah panjang tengkorak dan yang terendah pada bangsa kambing Kacang (2.66±0.59) dari peubah jarak antar tanduk dan untuk koefisien keragaman tertinggi terdapat pada kambing Kacang yaitu (13.75%) dari peubah panjang tanduk dan yang terendah pada kambing Muara (0.22%) dari peubah jarak antar tanduk.

Dari hasil analisis komponen utama dapat diketahui peubah-peubah ukuran tubuh yang memiliki pengaruh kuat yang membedakan bangsa kambing dan peubah yang paling membedakan adalah panjang tanduk (0.878) dan lingkar pangkal tanduk (0.856).

Nilai jarak genetik tertinggi atau paling jauh dari ketiga bangsa kambing yang diteliti adalah jenis kambing Muara dengan kambing Samosir yaitu (8.671), dari hasil ini dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk mendapatkan hasil persilangan yang unggul sebaiknya dilakukan persilangan antar kedua bangsa kambing ini karena dengan nilai jarak genetik yang paling jauh akan memiliki peluang lebih besar terjadinya heterosis pada hasil persilangannya.

Saran

(19)

Gambar

Gambar 4. Parameter yang diukur
Tabel 1. Rataan, simpangan baku dan koefisien keragaman peubah antar kambing
Tabel 2. Rataan, simpangan baku dan koefisien keragaman peubah antar kambing
Tabel 3. Rataan, simpangan baku dan koefisien keragaman peubah antar kambing
+7

Referensi

Dokumen terkait

Produk yang ingin saya tawarkan adalah produk Browniess Kentang “Neng Ayu” produk yang dibuat dengan mengolah kentang yang kaya akan protein yang baik bagi tubuh dan

[r]

Ground Control Point (GCP) dan data Digital Elevation Model (DEM) [1]. Ketelitian hasil koreksi geometrik citra sangat bergantung pada jumlah GCP yang dilibatkan dalam

Dalam tidak dapat diajukan bukti akurat atas jumlah kerugian nyata atau perbuatan yang dilakukan adalah sedemikian rupa bahwa kerugian negara dapat terjadi, telah dipandang cukup

Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan di Arboretum Universitas Riau, diketahui 5 spesies dengan cadangan karbon dan kemampuan serapan CO2 tertinggi yaitu

Dengan mengetahui jumlah akurat pemesanan bahan baku yang dibutuhkan pada tiap periode dan pencatatan pemakaian bahan baku dapat menunjang perkembangan usaha bagi

Berdasarkan hasil penelitian ini maka disarankan dalam budidaya menggunakan media limbah pelepah sawit 75% dengan campuran kotoran ayam 25% untuk meningkatkan populasi

harus berada dalam sumur potensial. Ia harus bernilai nol di batas- batas dinding potensial dan hal itu akan terjadi bila lebar sumur potensial L sama dengan