• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Bakteri Coliform Pada Air Limbah Dengan Menggunakan Metode Most Probable Number (MPN)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Bakteri Coliform Pada Air Limbah Dengan Menggunakan Metode Most Probable Number (MPN)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Air

Air merupakan zat kehidupan, dimana tidak satupun makhluk hidup yang

tidak membutuhkan air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 65-75% dari berat

badan manusia dewasa terdiri dari air. Setiap orang memerlukan air minum

sebanyak 2,5-3 liter setiap hari termasuk air yang berada dalam makanan. Secara

global kuantitas sumberdaya tanah dan air di bumi relatif tetap, sedangkan

kualitasnya makin hari semakin menurun (Suripin, 2001).

Kualitas air menyatakan tingkat kesesuaian air terhadap penggunaan

tertentu dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia mulai dari air untuk

memenuhi kebutuhan langsung yaitu air minum, mandi dan cuci, air irigasi atau

pertanian, peternakan, perikanan, rekreasi dan transportasi. Kualitas air mencakup

tiga karakteristik yaitu fisik, kimia dan biologi.

Adapun karakteristik fisik yang terpenting mempengaruhi kualitas air ditentukan

oleh:

a. Bahan padat keseluruhan

b. Kandungan sedimen

c. Kekeruhan

d. Warna

e. Bau dan rasa

(2)

a. pH

b. Alkalinitas

c. Kesadahan

2.2 Pencemaran

Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan

Hidup No. 02/MENKLH/1988, yang dimaksud dengan pencemaran adalah masuk

atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan/atau kompoen lain ke dalam

air/udara, dan/atau berubahnya tatanan (komposisi) air/udara oleh kegiatan

manusia atau proses alam, sehingga kualitas udara/air menjadi kurang atau tidak

dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Kristanto, 2002).

2.2.1 Pencemaan Air

Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat,

energi, dan atau komponen lain ke dalam air dan atau berubahnya tatanan air oleh

kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang

menyebabkan air tidak dapat berfungsi lagi sesuai peruntukannya (Mulia, 2005).

Pencemaran air dapat menyebabkan berkurangnya keanekaragaman atau

punahnya populasi organisme perairan seperti bentos atau zona bentik adalah

organisme yang tinggal di dasar laut, perifiton adalah campuran kompleks dari

alga, mikroba heterotrofik yang melekat pada dasar ekosistem perairan, dan

plankton. Pencemaran air selain menyebabkan dampak lingkungan yang buruk,

seperti timbulnya bau, menurunnya keanekaragaman dan mengganggu estetika

(3)

tercemar selain mengandung mikroorganisme patogen, juga mengandung banyak

komponen-komponen beracun (Nugroho, 2006).

Salah satu sumber pencemaran terbesar sungai-sungai di indonesia adalah

limbah rumah tangga. Limbah rumah tangga ringan berasal dari air bekas cucian

rumah tangga, seperti peralatan makan, pakaian dan sebagainya (Zulkifli, 2014).

2.3 Limbah

Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik

industri maupun domestik (rumah tangga). Air limbah atau air buangan adalah

sisa air yang dibuang yang berasal dari rumah tangga, industri, ataupun

tempat-tempat umum lainnya, serta pada umumnya mengandung zat-zat yang dapat

membahayakan bagi kesehatan manusia memengaruhi aktivitas makhluk hidup

lainnya, dan dapat merusak lingkungan hidup (Zulkifli, 2014).

Meskipun dinamakan air sisa, volume besar karena kurang lebih 80% dari

air yang digunakan bagi kegiatan-kegiatan manusia sehari-hari tersebut dibuang

lagi dalam bentuk yang sudah kotor (tercemar). Selanjutnya, air limbah akhirnya

akan mengalir ke sungai dan laut dan akan digunakan oleh manusia lagi (Zulkifli,

2014).

Industrialisasi dan urbanisasi telah membawa dampak pada lingkungan

pembuangan limbah industri dan domestik ke badan air merupakan penyebab

utama polusi air. Polusi air didefenisikan sebagai pembuangan substansi dengan

karakteristikdan jumlah yang menyebabkan estetika, bau, dan rasa menjadi

(4)

Dewasa ini air telah menjadi masalah di sebagian besar belahan bumi dan

perlu mendapat perhatian yang seksama dan cermat. Untuk memperoleh air yang

baik, memenuhi standar mutu yang diperlukan, sudah menjadi barang mahal

karena air sudah banyak yang terkena polusi (tercemar) oleh bermacam-macam

kegiatan manusia. Air permukaan terkena polusi oleh kegiatan manusia selama

mengalir di atas permukaan tanah dan oleh pembangunan limbah ke dalam

badan-badan air. Badan air merupakan keseimbangan sebuah sistem kehidupan yang

kompleks. Ekosistem dalam badan air ini mempunyai kapasitas pemurnian

tetentu. Dalam aliran alamiah terjadi siklus yang seimbang antara kehidupan flora

dan fauna air. Polusi akibat pembuangan limbah industri maupun limbah domestik

akan mengganggu siklus yang ada. Jika limbah yang mengandung polutan

dibuang ke dalam badan air yang airnya bersih jernih, kualitas air akan berubah.

Air menjadi keruh, sinar matahari terhalang menembus ke dalam air, dan

tumbuhan hijau yang menyerap karbondioksida dan melepas oksigen dalam

kegiatan fotosintesisnya akan mati. Kandungan oksigen dalam air menurun, dan

daya dukung air terhadap kehidupan menurun. Polusi dari limbah domestik,

industri dan pertanian banyak mengandung bahan organik tidak stabil yang secara

normal tidak dapt dijaga mekanisme keseimbangannya oleh organisme, suplai

oksigen dan sinar matahari, sebagai akibatnya kemurnian, kejernihan, kandungan

air teranggu. Air mempunyai kemampuan untuk memurnikan dirinya sendiri

secara biologis selama beban yang diterimanya tidak melebihi batas.

Berbagai macam kegiatan manusia menghasilkan produk sampingan atau

(5)

limbah panas. Bentuk limbah dapat dikelompokkan menjadi limbah domestik,

limbah industri, limbah pertanian, sedimen, polusi laut, dan pembangkit nuklir.

2.3.1 Limbah domestik

Menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik

Indonesia Nomor P.68/MENLHK/SETJEN/KUM.1/8/2016 Tentang Baku Mutu

Air Limbah Domestik yang dimaksud air limbah domestik adalah air limbah yang

berasal dari aktivitas hidup sehari-hari manusia yang berhubungan dengan

pemakaian air.

Buangan saniter meliputi semua air dari toilet, dapur, restoran, hotel,

rumah sakit, laundry, dan lain-lain, yang dibuang ke sistem drainase dan/atau sungai. Air buangan ini terutama terdiri dari bahan organik, termasuk bakteri yang

berbahaya, serta detergen. Bahan organik pada umunya berupa limbah yang dapat

membentuk atau terdegradasi oleh mikroorganisme. Pembuangan bahan organik

ke badan air dapat meningkatkan populasi mikroorganisme sehingga tidak tertutup

kemungkinan meningkatnya kategori bakteri patogen. Adanya bahan detergen dan

sejenisnya (sabun, sampho, dan bahan pembersih lainnya) yang berlebihan di

dalam air ditandai dengan adanya buih-buih di permukaan air. Kehadiran detergen

dan sejenisnya di dalam air akan (1) menaikkan pH air sehingga mengganggu

kehidupan mikroorganisme air, (2) mematikan kehidupan organisme air,

khususnya detergen atau sabun yang mengandung antiseptik, (3) merusak

lingkungan, mengingat ada bahan sabun atau detergen yang tidak dapat di

degradasi oleh mikroorganisme.

(6)

2. Air seni (urine) umumnya mengandung nitrogen dan posfor, serta

kemungkinan kecil mikro-organisme

3. Grey water, merupakan air bekas cucian dapur, mesin cuci dan kamar mandi. Grey water sering juga disebut dengan istilah sullage.

Campuran feses dan urine (air seni) disebut sebagai excreta, sedangkan

campuran excreta dengan air bilasan toilet disebut black water. Mikroba patogen

banyak terdapat pada excreta. Excreta ini merupakan salah satu jalan utama bagi

penyakit bawaan air.

2.3.2 Limbah Industri

Industrialisasi telah menyebabkan polusi udara dan air. Limbah industri

sering mengandung bahan-bahan kimia yang berlebihan seperti asam, alkali,

minyak, vaselin, phenol, dan mercury (bahan radioaktif) yang dapat

masuk/diserap ke dalam rantai makanan tumbuhan dan hewan air dan dapat

sampai ke tubuh manusia.

2.3.3 Limbah Pertanian

Aliran permukaan dari lahan pertanian dapat menyebabkan polusi air

karena pemakaian pupuk, pestisida, dan herbisida pada tanaman. Bahan pestisida

di dalam air sulit untuk dipecah oleh mikroorganisme, kalaupun bisa hal itu akan

memakan waktu yang cukup lama. Waktu degradasi oleh mikroorganisme dapat

berlangsung dari beberapa minggu sampai beberapa tahun. Polusi dari kegiatan

pertanian juga berupa kotoran hewan, sisa makanan ternak.

2.3.4 Sedimen/Lumpur

(7)

kemurnian air berkurang dan air menjadi keruh. Kekeruhan ini akan menghalangi

penetrasi sinar matahari ke dalam air. Akibatnya proses fotosintesis tumbuhan di

dalam air tidak dapat berlangsung. Kandunga karbondoiksida dalam air tidak

dapat meningkat, dan sebaliknya kandungan oksigennya menurun. Penurunan

kandungan oksigen akan mempengaruhi kehidupan hewan air (Suripin, 2001).

Pencemaran air dapat menyebabkan berkurangnya keanekaragaman atau

punahnya populasi organisme perairan seperti bentos atau zona bentik adalah

organisme yang tinggal di dasar laut, perifiton adalah campuran kompleks dari

alga, mikroba heterotrofik yang melekat pada dasar ekosistem perairan, dan

plankton. Pencemaran air selain menyebabkan dampak lingkungan yang buruk,

seperti timbulnya bau, menurunnya keanekaragaman dan mengganggu estetika

juga berdampak negatif bagi kesehatan makhluk hidup, karena didalam air

tercemar selain mengandung mikroorganisme patogen, juga mengandung banyak

komponen-komponen beracun (Nugroho, 2006).

2.4Bakteri Coliform

Bakteri Coliform merupakan mikroba yang paling sering ditemukan di badan air yang telah tercemar. Hal ini dikarenakan sekitar 90% bakteri Coliform dikeluarkan dari dalam tubuh setiap hari dan bakteri yang paling dominan

ditemukan adalah Escherichia coli. Sehingga pencemaran limbah domestik dapat dideteksi dengan cara menghitung kepadatan Coliform yang terbawa oleh tinja

manusia dan masuk ke dalam perairan (Khotimah, 2013).

(8)

keberadaan bakteri patogenik dan masuk dalam golongan mikroorganisme yang

lazim digunakan sebagai indikator, di mana bakteri ini dapat menjadi sinyal untuk

menentukan suatu sumber air telah terkontaminasi oleh patogen atau tidak. Bakteri

Coliform sebagai suatu kelompok dicirikan sebagai bakteri bentuk batang, gram

negatif, tidak membentuk spora, aerobik dan anaerobik fakultatif yang

mengfermentasi laktosa dengan menghasilkan asam dan gas dalam waktu 48 jam

pada suhu 35o

Bakteri golongan Coliform dinyatakan sebagai bakteri indikator pencemaran air. Kehadirannya dalam air terutama air sumber MCK sangat tidak

diharapkan. Dalam pemeriksaan bakteri golongan Coliform ada dua macam, yaitu bakteri golongan Coliform non fekal dan bakteri Coliform fekal. Coliform non

fekal berasal dari hewan atau tanaman sudah mati, misalnya Enterobacter aerogenes. Sedangkan Coliform fekal berasal dari kotoran manusia dan hewan, misalnya Escherichia coli. Untuk mengetahui jumlah Coliform dalam suatu

sampel dapat digunakan metode Jumlah Perkiraan Terdekat (JPT) bakteri

Coliform. Prinsip dari metode ini adalah fermentasi laktosa selama 24 jam oleh

bakteri Coliform yang akan menghasilkan asam dan gas yang tertangkap oleh tabung durham dalam tabung uji (Siregar, 2013).

C.

Untuk persyaratan hygienis kadar coli yang diperkenankan tergantung

pada media cairan, grup Colifrom ini pada umumnya aerobic, dan hanya sedikit secara fakultatif anaerobic. Merupakan gram negatif serta tidak membentuk spora.

Berbentuk lonjong, dan mengadakan fermentasi dengan laktosa dalam waktu 48

(9)

Sifat-sifat bakteri Coliform adalah: (1) Mampu tumbuh baik pada beberapa

jenis substrat dan dapat mempergunakan berbagai jenis karbohidrat dan

komponen organik lain sebagai sumber energi dan beberapa komponen nitrogen

sederhana sebagai sumber nitrogen; (2) Dapat menghilangkan rasa pada bahan

pangan (Suriawiria, 1996).

Untuk mengetahui jumlah sel bakteri golongan Coliform yang terdapat

dalam sampel air dilakukan Metode Jumlah Perkiraan Terdekat (JPT) atau Most Probable Number (MPN).

2.5 Analisis Kolifom dengan Metode MPN ( Most Probable Number )

Dalam metode MPN untuk uji kualitas mikrobiologi air digunakan

kelompok Coliform sebagai indikator. Kelompok Coliform mencakup bakteri yang bersifat aerobik dan anaerobik fakultatif. Kelompok Coliform dipilihkan menjadi Coliform asal tinja dan bukan tinja (misalnya tanah). . Kelompok

Coliform fekal mampu menghasilkan gas dalam kaldu E.C dalam waktu 24 jam pada suhu 44.5˚C. Metod e MPN merupakan uji deretan yang menyuburkan

pertumbuhan Coliform sehingga diperoleh nilai untuk menduga jumlah Coliform dalam sampel yang diuji. Jumlah Coliform ini bukan penghitungan yang tepat namun merupakan angka yang sebenarnya. Uji ini diawali dengan memasukkan

10 ml cairan dari sampel ke dalam lauryl tryptose broth (Lay, 1994).

Ada 2 tahap pengujian yang dilakukan dalam pengujian total bakteri Coliform

yaitu:

(10)

Tabung reaksi berisi 10 ml medium cair yang dicampuri laktosa diisi

dengan 1-5 ml dari sampel air. Volume inokulum ini bergantung pada asal – usul

sampel air tersebut. Jika diduga air contoh tersebut banyak mengandung kotoran,

maka cukuplah diambil 1 ml saja untuk diinokulasi kedalam tabung reaksi

tersebut. Di dalam medium cair tersebut lebih dahulu diletakkan tabung durham

dalam posisi terbalik jika dalam waktu 48 jam tabung – tabung durham

mengandung gas, test dinyatakan positif. Sebaliknya, jika setelah 48 jam tidak ada

gas, test dikatakan negatif dan ini berarti bahwa air aman diminum.

Mungkin sekali gas yang tertampung dalam tabung durham itu berasal dari

sel-sel ragi atau dari mikroorganisme yang lain yang gram positif, untuk

menghilangkan keragu-raguan ini perlulah dilakukan test berikutnya, yaitu “uji

kepastian”

2. Tahap Kedua Uji Kepastian (Confirmed Test)

Ada dua cara untuk melakukan test ini a. Uji dapat dikerjakan seperti pada

keterangan pertama, hanya di dalam medium perlu ditambahkan zat warna hijau

berlian. Kepada medium ini kemudian diinokulasikan sejumlah ml air yang

mengandung bakteri yang menghasilkan gas. Hijau berlian berguna untuk

menghambat pertumbuhan bakteri gram positif dan meningkatkan pertumbuhan

bakteri golongan biru metilen, atau laktosa dan endo biru metilen. Jika dalam 24

jam tumbuh koloni – koloni yag berinti dan mengkilap seperti logam. Test ini

berarti positif kolon. Jika timbul gas sebelum 48 jam berakhir, test ini disebut

Referensi

Dokumen terkait

Penulisan skripsi dengan judul “ Program Penyadaran Kebersihan Lingkungan Berbasis Bank Sampah Pada Masyarakat Pesisir di Kelurahan Belawan Sicanang Kecamatan Medan Belawan ”

Penulisan skripsi dengan judul “Program Penyadaran Kebersihan Lingkungan Berbasis Bank Sampah Pada Masyarakat Pesisir di Kelurahan Belawan Sicanang Kecamatan Medan Belawan”

Hasil dari wawancara dengan produsen menunjukkan bahwa untuk jasa laundry, kriteria faktor intangibles yang mempengaruhi penentuan harga jual adalah lama pengerjaan, teknik

Saat ini PINA Center yang berada di Kementerian PPN/Bappenas berperan untuk memberikan informasi perkembangan proyek-proyek kepada para investor dalam rangka

ADAPTABILITAS KEMENYAN TOBA (Styrax sumatrana) DAN SUREN (Toona sureni) PADA MEDIA TUMBUH TAILING TAMBANG

Jika alpha ‐ blocker tidak memberikan respon yang adekuat, atau respon pasien buruk jika kateter dilepas, maka dapat diresepkan inhibitor 5‐ alpha ‐ reductase , baik sebagai

Kajian ini penulis bertujuan untuk membuat perancangan website Sistem informasi pengaduan kecelakaan berkendara, merupakan sebuah website yang digunakan untuk mengakses

Pengkajian pasien didefinisikan sebagai proses di mana farmasis mengevaluasi data pasien (subyektif dan obyektif) yang diperoleh dari pasien dan sumber-sumber lain (misalnya: