• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peramalan Jumlah Penduduk Di Kota Program Studi D3 Statistika Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pada Tahun Medan Berdasarkan Data Tahun 2005 - 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peramalan Jumlah Penduduk Di Kota Program Studi D3 Statistika Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pada Tahun Medan Berdasarkan Data Tahun 2005 - 2014"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Peramalan

Peramalan (forecasting) adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang (Sofjan Assauri: 1984). Usaha untuk melihat situasi pada masa yang akan datang merupakan usaha untuk memperkirakan pengaruh situasi dan kondisi yang terjadi terhadap perkembangan pada masa yang akan datang. Dalam usaha mengetahui atau melihat perkembangan dimasa depan, peramalandibutuhkan untuk menentukan suatu perisiwa akan terjadi atau suatu

kebutuhan akan timbul sehingga dapat dipersiapkan kebijakan atau tindakan yang perlu dilakukan.

Pemerintah tertarik pada population projection terutama untuk keperluan pajak atau keperluan mengetahuibesarnya kekuatan negaranya. Pemerintah memerlukan peramalan penduduk sehubungan dengan tanggung jawabnya untuk memperbaiki kondisi sosial ekonomi dari rakyatnya melalui pembangunaan yang terencana. Mengingat semua rencana pembangunan, baik ekonomi maupun sosial, menyangkut pertimbangan tentang jumlah serta karakteristik dari penduduk dimasa mendatang. Jadi peramalan penduduk dapat digunakan untuk 2 macam perencanaan, pertama percananaan yang tujuannya untuk menyediakan jasa sebagai respon terhadap penduduk yang sudah diramalkan tersebut. Kedua adalah perencanaan yang tujuannya untuk merubah trend penduduk menuju ke perkembangan demografi sosial dan ekonomi.

(2)

2.2 Metode Peramalan

Pengertian metode peramalan adalah suatu cara atau teknik dalam memperkirakan kejadian-kejadian pada masa yang akan datang. Kegunaan dari metode peramalan adalah membantu dalam mengadakan pendekatan analisa terhadap pola data pada

masa yang lalu. Ada dua metode peramalan, yaitu:

1. Metode Matematika (Mathematical Method)

Metode matematika (mathematical method) digunakan saat kita tidak mengetahui data tentang komponen dari pada pertumbuhan penduduk, dianggap yang digunakan hanyalah penduduk keseluruhan.

Dalam mathematical method kita dapat menggunakan perumusan matematika dan yang paling sederhana adalah:

a. Linear dengan cara aritmatika dan geometri

Pertumbuhan penduduk secara aritmatika (Arithmetic rate of growth) adalah pertumbuhan penduduk dengan jumlah (absolut number) adalah sama setiap tahun.

Pertumbuhan penduduk secara geometri (geometric rate of growth) adalah pertumbuhan penduduk yang menggunakan dasar bunga berbunga (bunga majemuk). Jadi pertumbuhan penduduk dimana angka pertumbuhan (rate of growth) adalah sama setiap tahunnya.

a. Non linear antara lain eksponensial

Pertumbuhan penduduk eksponensial (exponential rate of growth) adalah pertumbuhan penduduk secara terus menerus (continuous) setiap hari dengan angka pertumbuhan (rate) yang konstan.

2. Metode Komponen (Component Method)

(3)

maka penggunaan metode matematika kurang mensukseskan. Oleh karena itu metode komponen lebih banyak digunakan karena metode komponen mencakup determinan-determinan pertumbuhan penduduk.

2.3Penduduk

Penduduk adalah orang-orang yang berada di dalam suatu wilayah yang terikat oleh aturan-aturan yang berlaku dan saling berinteraksi satu sama lain secara terus menerus. Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu. Penduduk suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua, yang pertama orang yang tinggal di daerah tersebut,

dan yang kedua adalah orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut atau dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di daerah

tersebut. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal didaerah lain. Kepadatan penduduk dihitung dengan membagi jumlah penduduk dengan luas area dimana mereka tinggal. Pertambahan penduduk di dunia saat ini telah mencapai lebih dari 6 miliar, dimana antara jumlah tersebut, 80 persen tinggal di negara-negara berkembang.

(4)

Hal ini tentu saja berdampak sangat luas pada upaya perencanaan dan pengelolaan pembangunan wilayah perkotaan. Meningkatnya proporsi penduduk yang tinggal di perkotaan dapat berarti bahwa banyak penduduk yang pindah dari desaan ke kota, atau dengan kata lain penduduk melakukan urbanisasi. Secara demografis sumber pertumbuhan penduduk perkotaan adalah pertambahan penduduk alamiah, yaitu jumlah orang yang lahir dikurangi jumlah yang meninggal; migrasi penduduk khususnya dari wilayah perdesaan (rural) ke wilayah perkotaan (urban); serta reklasifikasi, yaitu perubahan status suatu desa (lokalitas), dari lokalitasrural menjadi lokalitas urban, sesuai dengan kriteria yang ditetapkandalam Sensus oleh Badan Pusat Statistik. Pertambahan penduduk alamiah berkontribusi sekitar sepertiga bagian sedangkan migrasi dan reklasifikasi memberikan andil dua pertiga kepada kenaikan jumlah penduduk perkotaan di Indonesia, dalam kurun 1990-1995. Dengan kata lain migrasi sesungguhnya masih merupakan faktor utama dalam penduduk perkotaan di Indonesia. Kegiatan industri dan jasa di kota-kota tersebut yang semakin berorientasi pada perekonomian global, telah mendorong perkembangan fisik dan sosial ekonomi kota, namun semakin memperlemah keterkaitannya dengan ekonomi lokal, khususnya ekonomi perdesaan. Dampak yang paling nyata hanyalah meningkatnya permintaantenaga kerja, yang pada gilirannya sangat memacu laju pergerakan penduduk dari desa ke kota.

2.4Pertumbuhan Penduduk

(5)

penduduk tiap tahun, banyak digunakan oleh ahli demografi untuk memperkirakan kapan jumlah penduduk menjadi dua kali lipat (Haupt dan Kane, 1978: 46). Apabila tingkat pertumbuhan penduduk 2 persen, maka jumlah penduduk akan menjadi dua kali lipat dalam waktu 35 tahun. Apabila tingkatnya 1,9 persen, maka waktu yang diperlukan untuk menjadi dua kali lipat adalah sekitar 37 tahun.

Menjelang permulaan abad ke-20, tampak mortalitas telah menurun di banyak negara barat dan fertilitas juga mulai menurun. Pengalaman historis ini yang mendorong apa yang sekarang dianggap teori pokok dalam demografi, yaitu teori transisi demografi atau teori transisi. Pada dasarnya transisi demografi menguraikan tentang perubahan dari satu situasi stasioner (situasi dengan pertumbuhan penduduk nol) ke situasi yang lain. Sebelum terjadi transisi tingkat kematian tinggi, dan tingkat kelahiran juga tinggi. Tahap transisi terjadi apabila mortalitas turun dan disusul turunnya tingkat kelahiran. Sesudah tahap transisi, tingkat kelahiran dan kematian akan sama lagi, yaitu keduanya rendah.

Banyak masalah untuk menerapkan teori transisi kepada negara-negara berkembang. Pada suatu tingkat generalisasi, teori itu dengan tepat meramalkan bahwa di negara-negara berkembang, mortalitas akan lebih turun dari pada fertilitas, tetapi kurang tepat meramalkan kapan dan bagaimana fertilitas dapat turun. Namun demikian, Freedman berpendapat bahwa tingkat moderenisasi tipe Barat yang tinggi, tidak harus dialami suatu negara untuk mencapai penurunan

fertilitas. Ia menekankan dua faktor yang mungkin penting di RRC, Indonesia, Korea, Taiwan dan Muangthai yaitu menyalurkan ide kepada rakyat bahwa mereka dapat membatasi fertilitas mereka sendiri, dan menyediakan alat-alat kontrasepsi agar dapat diperoleh dengan mudah. Di Indonesia, keluarga berencana mungkin merupakan sektor pembangunan yang justru lebih maju dari pada sektor-sektor lainnya.

Ciri pertumbuhan penduduk adalah keseimbangan antara faktor kelahiran, kematian dan migrasi yang merupakan suatu keadaan yang unik.

a. Fertilitas

(6)

jumlah anak lahir hidup dan lebih mudah dihitung untuk wanita, sebab merekalah yang melahirkan anak. Satu cara sederhana untuk mengukur fertilitas adalah mengambil rata-rata anak lahir hidup dari wanita golongan usia tertentu. Wanita yang mampu melahirkan seorang anak hidup, secara biologis adalah subur (fekund), sedangkan wanita yang tidak ammpu melahirkan anak lahir hidup adalah steril.

b. Mortalitas

Mortalitas atau kematian merupakan salah satu di antara tiga komponen demografi yang dapat mempengaruhi perubahan penduduk. Tingkat kematian saling berbeda antara kelompok penduduk satu dan kelompok penduduk yang lainnya. Tingkat kematian penduduk laki-laki biasanya lebih tinggi dari pada tingkat kematian penduduk perempuan. Tingkat kematian penduduk dewasa muda lebih rendah dari pada tingkat kematian bayi, anak, dan penduduk usia lanjut. Penduduk negara maju mempunyai tingkat kematian yang lebih rendah dibandingkan dengan penduduk negara yang sedang berkembang.

c. Migrasi

Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melampaui batas politik/negara ataupun batas administratif/batas bagian dalam suatu negara. Ada dua dimensi penting yang perlu ditinjau dalam penelaahan migrasi, yaitu dimensi waktu dan dimensi daerah. Peninjauan migrasi secara regional sangat penting untuk ditelaah secara khusus mengingat adanya densitas (kepadatan) dan distribusi penduduk yang tidak merata, adanya faktor-faktor pendorong dan penarik bagi orang-orang untuk melakukan migrasi, adanya desentralisasi dalam pembangunan.

2.5 Jenis-jenis Pertumbuhan Penduduk 1. Pertumbuhan Penduduk Alami

(7)

P = L – M (2.1)

Di mana:

P = Pertumbuhan penduduk L = Jumlah kelahiran M = Jumlah kematian

Kriteria yang digunakan untuk mengukur tinggi rendahnya angka kelahiran dan kematian adalah sebagai berikut :

a. Penggolongan Angka Kelahiran

1. Angka kelahiran rendah, jika angka kelahiran kurang dari 30. 2. Angka kelahiran sedang, jika angka kelahiran antara 30-40. 3. Angka kelahiran tinggi, jika angka kelahiran lebih dari 40.

b. Penggolongan Angka Kematian:

1. Angka kematian rendah, jika angka kematian kurang dari 10. 2. Angka kematian sedang, jik aangka kematian antara 10-20. 3. Angka kematian tinggi, jika angka kematian lebih dari 20.

2. Pertumbuhan Pendududuk Migrasi

Pertumbuhan penduduk migrasi adalah pertumbuhan penduduk yang disebabkan oleh perbedaan antara jumlah migrasi masuk (imigrasi) dan migrasi keluar (emigrasi). Jumlah imigrasi yang melebihi jumlah emigrasi aka nmenambah jumlah penduduk di negara yang bersangkutan. Sebaliknya, jika emigrasi lebih besar dari imigrasi, jumlah penduduknya akan mengalami penurunan. Adapun rumus pertumbuhan penduduk migrasi adalah:

PM = I – E (2.2)

Di mana:

PM = Total penduduk migrasi I = Jumlah Imigrasi

(8)

Setelah diketahui pertumbuhan secara alami dan pertumbuhan penduduk migrasi maka selanjutnya akan diketahui pertumbuhan penduduk total. Pertumbuhan penduduk total adalah pertumbuhan penduduk yang dihitung secara keseluruhan. Rumus pertumbuhan penduduk total adalah :

Pt = (L - M) + (I - E) (2.3)

Keterangan :

P = Pertumbuhan penduduk total L = Jumlah kelahiran

M = Jumlah Kematian I = Jumlah Imigrasi E = Jumlah Emigrasi

2.6 Angka Pertumbuhan Penduduk

Angka pertumbuhan penduduk (r) menunjukkan rata-rata pertambahan penduduk per tahun pada periode atau waktu tertentu, dan biasanya dinyatakan dengan persen (%). Untuk menghitung besarnya angka pertumbuhan penduduk setiap tahunnya, akan digunakan rumus Exponential Growth, yaitu:

= (2.4)

= .

= +

− =

− =

= −

(9)

di mana:

= Jumlah penduduk pada tahun t = Jumlah penduduk pada tahun awal

= Angka pertumbuhan penduduk

= Waktu dalam tahun

Referensi

Dokumen terkait

kelebihan animasi berbasis adobe flash dalam penelitian ini yaitu dapat menampilkan struktur tubuh terlihat secara jelas beserta bagian-bagiannya, dan dalam proses

According to Bridges cited in Killen (1998), “a discussion is an orderly process of face to face group interaction in which people exchange ideas about issues for the

eeigemuang Kurikurum t;.il* studi 2014 FMrpA Universitas Negeri yogyakarta. : llm bertugas mempers.iapkan, menyusun

Mikroglia yang aktif merupakan salah satu bentuk respon fisiologi yang berfungsi melawan adanya benda asing atau zat lain yang masuk ke dalam otak, dalam hal ini

Hubungan antara variabel makro ekonomi dengan indeks harga saham memiliki karakteristik yang berbeda pada konteks indeks harga saham syariah dimana saham-saham yang termasuk

Tidak ada Sirip Vectoral Ikan Sili

Setelah mencermati notasi dan syair sebuah lagu, siswa mampu mengetahui tempo serta tinggi rendah nada dalam lagu tersebut dengan tepat2. Setelah permainan alat musik,

Dengan metode simulasi akan menjadikan siswa untuk belajar berbicara dan berkomunikasi dengan lawan bicaranya serta menjadikan siswa meningkatkan keaktifan belajar