BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Perpustakaan merupakan pusat sumber informasi yang mengelola berbagai jenis sumber informasi baik dalam bentuk cetak maupun elektronik. Salah satu unsur penting dari Perpustakaan adalah koleksinya. Koleksi Perpustakaan
biasanya beraneka ragam, salah satunya yaitu koleksi terbitan berseri. Dalam ALA Glossary of Library Term disebutkan bahwa serial adalah suatu publikasi
yang diterbitkan berturut-turut, bagian demi bagian, biasanya dengan jarak penerbitan yang tetap dan dimaksudkan untuk terbit terus menerus tanpa
batas-batas waktu tertentu (ALA Glossary of Library and Information Science 1983).
Dalam Webster’s Third New International Directory of the English Language disebutkan bahwa terbitan berseri adalah; suatu terbitan (seperti suratkabar, jurnal, buku tahunan atau bulletin) yang diterbitkan dengan nomor
yang berurutan dan terbit secara berseri dan terus menerus, waktu yang tidak terbatas. Termasuk di dalamnya adalah terbitan berkala (periodicals), Koran, buku
tahunan, seri monografi yang bernomor.
Ada beberapa jenis terbitan berseri yang dikenal, namun dalam uraian ini pembagian jenis – jenis terbitan berseri akan mengacu kepada definisi terbitan
berseri yaitu surat kabar/koran, terbitan berkala, (periodicals), buku tahunan (annual), seri monografi yang bernomor, prosiding, transaction, dan memoar
Perpustakaan Universitas Negeri Medan (UNIMED) sebagai salah satu Perpustakaan perguruan tinggi yang mengelola koleksi terbitan berseri. Perpustakaanini memiliki jumlah koleksi terbitan berseri seitar 3016 judul.
Koleksi tersebut dikelola oleh seorang pustakawan dan dibantu oleh tiga orang pegawai sementara, menggunakan aplikasi Perpustakaan digital yang disebut
Nawalib.
Nawalib merupakan sistem informasi manajemen (SIM)perpustakaan yang diterapkan pada PerpustakaanUNIMED. Sistem Informasi Nawalib dirancang
khusus untuk Perpustakaan Digital, yang sudah terintegrasi dengan Repository Digital Library UNIMED artinya data yang ada didalam Repository dapat dilihat memlalui Nawalib. Sistem ini juga sudah terhubung dengan alat-alat pada
Perpustakaan Digital seperti , IRRS (Internal Rate of Return System), Work Station, Self Service Machine, Security Gate dan lain-lain.
Perangkat lunak Nawalib sudah digunakan sejak awal tahun 2014 pada Perputakaan UNIMED, tetapi terbitan berseri baru mulai diterapkan pada 21 juli 2015. Tidak semua koleksi terbitan berseri di masukkan datanya kedalam sistem,
hanya jurnal, majalah dan bulletin saja. Sejak aplikasi ini di terapkan jumlah data koleksi yang sudah di entri sebanyak 647 judul dengan jumlah artikel sebanyak
1.665 berdasarkan hasil observasi pada 26 januari 2016 pukul 11.23 .
Berbeda dengan perangkat lunak Sistem Informasi Perpustakaan yang lain,
penerbit, deskripsi fisik, bidang seri. Namun pada aplikasi Nawalib ada data tambahan yaitu abstrak dari setiap artikel dalam jurnal ikut dientri, karena sudah disediakan tempat penulisan. Setiap abstrak diketik ulang oleh karena itu
membutuhkan waktu lama dalam pengerjaanya.
Kehadiran Teknologi Informasiidealnya memudahkan berbagai pekerjaan di Perpustakaan. Pustakawan menjadi lebih efektif dan efisien dalam menyelesaikan
pekerjaannya. Dalam kenyataannya tidak semua sistem informasi Perpustakaan yang digunakan, bisa dirasakan mudah oleh pengguna. Maksud pengguna dalam
tulisan ini yaitu pustakawannya. Hal tersebut dapat disebabkan oleh berbagai hal , diantaranya penggunaan sistem yang terlalu rumit atau tenaga pengelola yang
terbatas.
Terkait dengan kepentingan pustakawan, terkadang adanya sistem informasi yang ada di Perpustakaan justru tidak mendukung pustakawan dalam
melaksanakan tugasnya. Bukan karena sistem informasi yang dipakai di Perpustakaan tersebut jelek, tetapi bisa jadi lebih pada penggunanya yang tidak bisa mengoperasikan dengan baik atau penggunaan sistem yang terlalu rumit.
Penyebab klasik adalah terlalu rumit proses input data koleksi.Untuk itu perlu diadakan penilaian terhadap sistem informasi tersebut, apakah efektif
digunakan atau justru sebaliknya. Penilaian sistem ini juga penting, agar dapat diketahui bagaimana sebenarnya penerimaan pengguna sistem terhadap sistem informasi yang digunakan di Perpustakaan.
Technology Acceptance Model (TAM). Model TAM dikembangkan oleh Davis
(1989) yang mengadaptasi model TRA (Theory of Reasoned Action). Perbedaan mendasar antara TRA dan TAM adalah penempatan sikap-sikap dari TRA,
dimana TAM memperkenalkan dua variabel kunci, yaitu perceived usefulness (kebermanfaatan) dan perceived ease of use (kemudahan) yang memiliki
relevancy pusat untuk memprediksi sikap penerimaan pengguna (Acceptance of
IT) terhadap teknologi komputer1. Davis (1989) dalam 2 penelitian yang
melibatkan 152 pengguna dan 4 buah aplikasi program menemukan adanya dua
variabel penting yang menentukan penerimaan terhadap teknologi informasi yakni kebermanfaatan dan kemudahan. Selain itu Davis (1989) menemukan bahwa
faktor kebermanfaatan secara signifikan berhubungan dengan penggunaan sistem saat ini dan mampu memprediksi penggunaan yang akan datang. Faktor kebermanfaatan disini didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang meyakini
bahwa penggunaan teknologi/sistem tertentu akan meningkatkan kinerja. Sementara kemudahan diartikan sebagai tingkat dimana seseorang meyakini
bahwa penggunaan sistem informasi adalah mudah dan tidak memerlukan usaha keras dari pemakainya untuk bisa menggunakannya. Oleh karena itu, berdasarkan studi yang sudah dilakukan oleh Davis dapat dikatakan bahwa dalam
mengembangkan sebuah sistem informasi (termasuk sistem informasi Perpustakaan) perlu dipertimbangkan faktor kebermanfaatan dan kemudahan dari
pengguna sistem informasi.
Nawalib padaLayanan Terbitan Berseri diPerpustakaan Universitas Negeri Medan”.
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat disimpulkan rumusan masalah sebagai berikut:Bagaimanakah penilaian pustakawan/pegawai pada bagian layanan terbitan berseri terhadap penerapan Aplikasi Nawalib di
Perpustakaan Universitas Negeri Medan dilihat dari faktor kebermanfaatan dan kemudahannya?
1.3Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:Untuk mengetahui penilaian pustakawan/pegawai pada bagian layanan terbitan berseri terhadap
Aplikasi Nawalib di Perpustakaan Universitas Negeri Medan dilihat dari faktor kebermanfaatan dan kemudahannya.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menjadi masukan bagi Perpustakaan Universitas Negeri Medan untuk
menilai Sistem Informasi Nawalib khususnya pada layanan terbitan berseri.
2. Menjadi masukan bagi pustakawan layanan terbitan berseri di
Perpustakaaan Universitas Negeri Medan tentang aplikasi Nawalib 3. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan bidang penerimaan Sistem
4. Menjadi rujukan bagi peneliti lain, yang ingin meniliti tentang analisis
aplikasi Nawalib pada Perpustakaan Universitas Negeri Medan.
5. Menambah wawasan penulis dan pembaca tentang Analisis Aplikasi
Nawalib pada Perpustakaan Universitas Negeri Medan.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Ada banyak pekerjaan yang dilakukan dalam kerumahtanggaan
Perpustakaan, agar penelitian ini tetap terarah , maka ruang lingkup dalam penelitian di Perpustakaan Universitas Negeri Medan, di fokuskan pada layanan