• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Pengaruh Penambahan Serat Nilon Terhadap Balok Beton Bertulang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisa Pengaruh Penambahan Serat Nilon Terhadap Balok Beton Bertulang"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Beton merupakan salah satu bahan yang umum digunakan dalam konstruksi di

Indonesia. Beton biasanya lebih dipilih karena dapat dibentuk sesuai dengan

kebutuhan konstruksi. Selain itu, beton juga memiliki kekuatan mumpuni, tahan

terhadap temperatur yang tinggi, biaya pemeliharaan yang murah, dan dapat

dikombinasikan dengan bahan yang lain. Beton memliki nilai kuat tekan yang

tinggi, tetapi sangat lemah terhadap tarik, yaitu sekitar 5-10% dari kekuatan

tekannya.

Bentuk paling umum dari beton adalah beton yang terdiri dari agregat mineral

(biasanya kerikil dan pasir), semen, dan air. Namun dalam pembuatannya, dapat

juga diberikan bahan tambahan (admixture). Berdasarkan ACI (American

Concrete Institute), bahan tambah adalah material selain air, agregat dan semen

hidrolik yang dicampurkan dalam beton atau mortar yang ditambahkan sebelum

atau selama pengadukan berlangsung. Pemberian admixture dalam pembuatan

beton diharapkan dapat mengubah sifat-sifat beton agar menjadi cocok untuk

pekerjaan tertentu.

Telah banyak penetilitian yang dilakukan untuk mengatasi kelemahan beton

terhadap kekuatan tarik. Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan

pemberian serat sebagai bahan tambahan dalam beton.

(2)

1. Serat metal, misalnya serat besi dan serat stainless steel.

2. Serat polymeric, misalnya serat nilon.

3. Serat mineral, misalnya fiberglass.

4. Serat alam, misalnya serabut kelapa dan serat nenas.

Beton serat dapat didefinisikan sebagai beton yang terbuat dari semen Portland

atau bahan pengikat hidrolis lainnya yang ditambah dengan agregat halus dan

kasar, air, dan diperkuat dengan serat. Interaksi antara serat dan matrik beton

merupakan sifat dasar yang mempengaruhi kinerja dan material komposit beton

serat. Beton serat sangat berguna untuk memperbaiki atau meningkatkan sifat

mekanik beton.

Dalam penelitian ini, serat nilon digunakan sebagai bahan tambahan dalam

pembuatan beton serat. Serat nilon merupakan salah satu serat plastik yang

memiliki kuat tarik tinggi, mudah didapat, harganya relatif murah, tahan terhadap

serangan bahan kimia, dan memiliki permukaan yang kering sehingga tidak terjadi

pemggumpalan serat dalam proses pengadukan beton.

Penulisan tugas akhir ini didasari dari tiga penelitian sebelumnya,yaitu:

1. “Studi Eksperimental Evaluasi Pengaruh Serat Nilon Terhadap Kuat Tarik

Belah Normal” Agustus 2015 oleh Arman A, Ardon Rahimi. Dalam jurnal

ini dilakukan penambahan serat nilon dengan variasi sebesar 1% dan 2%

dari volume semen. Benda uji yang dipakai adalah silinder dengan

diameter 15x30 cmTujuan dari penelitian ini adalah untu mengetahui

pengaruh penambahan serat nilon terhadap kuat tarik belah beton normal.

(3)

peningkatan nilai kuat tarik belah beton optimum dengan variasi

penambahan 2%, yaitu sebesar 26,04%.

2. “Influence of Polymer Fiber on Strength of Concrete” Juni 2013 oleh

Tomas U. Ganiron Jr. Dalam jurnal ini dilakukan penambahan serat

polimer dengan variasi sebesar 2%, 4%, 6%, 8%, dan 10%. Benda uji yang

digunakan dalam penelitian ini adalah silinder dengan diameter 6 inci dan

tinggi 21 inci. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perngaruh

penambahan serat polimer terhadap karakteristik beton. Peningkatan kuat

tekan optimum terjadi pada penambahan serat dengan kadar 2% yaitu

sebesar 25,33%.

3. “Pengaruh Penambahan Serat Nilon Pada Beton Ringan Dengan Teknologi

Gas Terhadap Kuat Tekan, Kuat Tarik Belah, dan Modulus Elastisitas”

September 2015 oleh Purnawarma Gunawan, Wibowo, Aries Munandar.

Dalam jurnal ini, dilakukan pengujian terhadap beton ringan dengan

penambahan serat nilon dengan variasi sebesar 0%; 0,25%; 0,75%; dan

1%. Berat jenis beton dalam penelitian ini mengalami penurunan dimana

penurunan terbesar terjadi pada kadar 1% yaitu 3,36%. Peningkatan kuat

tekon paling tinggi terjadi pada penambahan kadar serat 1% yaitu sebesar

50,37% dibandingkan dengan yang tanpa serat. Dan kuat tarik belah beton

mengalami peningkatan yang paling tinggi pada kadar serat 1% yaitu

(4)

1.2 Perumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka rumusan masalah

dalam penilitian ini adalah :

1. Berapakah besar peningkatan kapasitas kuat lentur balok beton bertulang

dengan penambahan serat nilon?

2. Bagaimana perbandingan lendutan balok beton bertulang dengan dan

tanpa penambahan serat nilon?

3. Bagaimana perbandingan regangan balok beton bertulang dengan dan

tanpa penambahan serat nilon?

4. Bagaimana pengaruh penambahan serat nilon terhadap reduksi tulangan

dalam perencanaan balok beton bertulang?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Besar peningkatan kapasitas kuat lentur balok beton bertulang dengan

penambahan serat nilon.

2. Perbandingan lendutan balok beton bertulang dengan dan tanpa

penambahan serat nilon.

3. Perbandingan regangan balok beton bertulang dengan dan tanpa

penambahan serat nilon.

4. Reduksi yang dapat dilakukan dalam perencanaan tulangan akibat

(5)

1.4 Manfaat Penelitian

Agar dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pemanfaatan serat nilon untuk

meningkatkan mutu beton dan mereduksi kebutuhan tulangan dalam perencanaan

balok beton bertulang.

1.5 Pembatasan Masalah

1. Mutu beton f’c 20 MPa.

2. Serat nilon yang digunakan sebesar 2% dari berat semen.

3. Serat nilon berukuran panjang 12 mm dan diameter 18 micron.

4. Berat jenis serat nilon adalah 0,91 g/cm3.

5. Titik leleh serat nilon 160°C.

6. Benda uji balok beton bertulang yang digunakan berukuran (320 x 25 x

15) cm.

7. Pengujian lendutan dilakukan setelah balok beton bertulang berumur 28

hari.

1.6 Metode Penelitian

Pengujian kuat lentur benda uji 2 buah balok beton bertulang yang dilakukan di

Laboratorium Struktur Program Magister (S-2) Departemen Teknik Sipil,

(6)

meletakan balok diatas dua tumpuan (sendi-rol), kemudian diberi beban statis

dengan menggunakan Hydraulic Jack dengan kondisi dimana beton sudah

mencapai umur 28 hari sampai terjadi belah.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini bertujuan memberikan gambaran secara garis besar isi

setiap bab yang dibahas pada tugas akhir ini. Sistematika penulisan adalah sebagai

berikut:

BAB I. PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang penelitian, perumusan masalah penelitian, tujuan

penelitian, metodologi penelitian, pembatasan masalah, mekanisme pengujian,

dan sistematika penulisan.

BAB II. STUDI PUSTAKA

Bab ini berisikan uraian umum dan khusus mengenai beton dan serat bendrat yang

akan diteliti berdasarkan referensi-referensi yang didapat oleh penulis.

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi uraian tentang persiapan penelitian mencakup penyediaan bahan

yang digunakan dalam penelitian, pekerjaan pertukangan hingga pelaksanaan

pengujian.

(7)

Bab ini berisi analisa dan hasil pengujian benda uji dalam penelitian di

laboratorium, yaitu hasil pengujian kuat tarik balok dengan tulangan tarik dan

balok dengan serat bendrat sebagai pengganti tulangan tarik serta pembahasannya.

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian yang dilakukan

dari seluruh kegiatan tugas akhir ini dengan menitikberatkan pada perilaku

struktur terkhusus kuat tarik pada balok beton dan beberapa saran untuk penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Saran untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk memperkaya konsep teoritis mengenai self esteem serta faktor-faktor yang dapat mempengaruhi self esteem ,

(3) Menentukan dan mendeskripsikan rencana implementasi materi gaya bahasa dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia SMA, (4) Mendiskusikan hasil analisis

Oleh karena itu penulis melakukan penelitian dengan judul “Analisis Spasial Kejadian Demam Berdarah Dengue Berdasarkan Kepadatan Penduduk dan Angka Bebas Jentik di

Penelitian mengenai hubungan antara persepsi dan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien baru tuberkulosis paru di wilayah kerja Puskesmas Mejobo

Berdasarkan hasil penelitian pada peserta didik kelas V Sekolah Dasar Negeri 3 Sungai Raya, maka secara umum dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pendekatan

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian kematian akibat leptospirosis di Kota Semarang.. Jenis penelitian ini adalah

One common design, demonstrated for example by Netscape Navigator’s prefer- ence dialog, is that of using a tree to organize the selection area, like the one shown in Figure 4.18

Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Pedagogik B 8 Dari pendapat tersebut bisa disimpulkan bahwa, semua aktifitas mental atau psikis