• Tidak ada hasil yang ditemukan

Observasi Pembelajaran Kurikulum 2013. docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Observasi Pembelajaran Kurikulum 2013. docx"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Observasi Implementasi Pembelajaran IPS di Kurikulum 2013 di SDN Magelang 5

Kelas IV

Laporan ini disusun untuk memenuhi Tugas mata kuliah PENDIDIKAN IPS SD Dosen Pengampu : Amilla Fidyah Astuti, S.Pd

Disusun oleh:

1. Eka Noviana M 13.0305.0015

2. Pamungkas Mei R 13.0305.0025

3. Septi Puji A 13.0305.0052

REGULER 3/A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG 2014

(2)

Halaman Judul... 1

Daftar Isi... 2

BAB I PENDAHULUAN... 3

A. Latar Belakang... 3

B. Rumusan Masalah... 5

C. Tujuan... 5

BAB II KAJIAN TEORI... 6

BAB III HASIL OBSERVASI... 11

KESIMPULAN... 14

DAFTAR PUSTAKA... 15

LAMPIRAN... 16

(3)

PENDAHULUAN A. Latar belakang

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang paling mendasar dalam siklus kehidupan manusia dari lahir hingga akhir hayat. Pendidikan menjadi hal yang penting dalam menciptakan dan mengembangkan kepribadian serta perkembangan jiwa anak kelak. Pendidikan merupakan suatu upaya yang dilakukan secara sadar dan terencana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional adalah usaha secara sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kebiasaan, kecerdasan dan ketrampilan yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Pasal 1 Undang-undang No. 20 tahun 2003).

Pemerintah pada tahun lalu telah mengeluarkan kebijakan tentang Kurikulum 2013. Kebijakan ini antara lain memberi ruang gerak yang luas kepada lembaga pendidikan khususnya SD/MI dalam mengelola sumber daya yang ada, dengan cara mengalokasikan seluruh potensi dan prioritas sehingga mampu melakukan terobosan-terobosan sistem pembelajaran yang lebih inovatif dan kreatif.

Salah satu upaya kreatif dalam melaksanakan pembelajaran yang menggunakan kurikulum berbasis kompetensi di SD/MI adalah melakukan pembelajaran tematik. Pembelajaran model ini akan lebih menarik dan bermakna bagi anak karena model pembelajaran ini menyajikan tema-tema pembelajaran yang lebih aktual dan kontekstual dalam kehidupan sehari-hari. Namun demikian masih banyak pihak yang belum memahami dan mampu menerapkan model ini secara baik.

(4)

pelajaran SD menjadi 6 yang saat ini ada 10 mata pelajaran, yaitu: Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Seni Budaya dan Keterampilan, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, serta Muatan lokal dan Pengembangan diri.

Enam mata pelajaran yang diajarkan di SD pada kurikulum 2013 itu adalah Matematika, Bahasa Indonesia, Agama, Pendidikan Jasmani, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, dan Seni Budaya. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang sebelumnya diajarkan di SD, akan diajarkan secara terpadu atau terintegrasi dengan mata pelajaran yang lain.

Dengan diterapkannya sistem pembelajaran berbasis tematik integratif di kurikulum 2013, mata pelajaran IPA dan IPS bukannya dihapus dari kurikulum, tapi diintegrasikan berdasarkan tema. Untuk mata pelajaran IPA akan menjadi materi pembahasan pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika. Mata pelajaran IPS akan menjadi pembahasan materi pelajaran Bahasa Indonesia dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, sedangkan mulok dan pengembangan diri itu kaitannya nanti dengan Seni Budaya. Nama mata pelajaran IPA dan IPS sama sekali tidak dimunculkan, tetapi muatannya di munculkan di pelajaran-pelajaran lain.

1. Tempat Pelaksanaan Observasi

Kelompok kami melaksanakan observasi di SD Negeri Magelang 5 yang berada di Jalan Pahlawan no. 41B kecamatan Magelang Tengah, kota Magelang telp. (0293) 365765, kode pos 56117.

2. Waktu Pelaksanaan

Observasi dilaksanakan pada Jum’at, 24 Oktober 2014 mulai pukul 07:00-10.00 WIB.

3. Obyek observasi

(5)

B. Rumusan masalah

1. Bagaimana proses pembelajaran IPS di SD dengan menggunakan kurikulum 2013?

2. Apa saja yang menjadi kendala di dalam proses pembelajaran khususnya IPS untuk SD di dalam kurikulum 2013?

C. Tujuan

1. Melalui kegiatan observasi diharapkan mampu untuk menginformasikan mengenai proses pembelajarn IPS di SD dengan menggunakan kurikulum 2013.

2. Untuk menginformasikan mengenai kendala yang terjadi di lapangan perihal proses pembelajaran dengan menggunakan kurikulum 2013.

(6)

Pendidikan adalah suatu proses yang dilakukan oleh guru kepada anak didiknya. Selain itu, pendidikan adalah alat untuk merubah cara berpikir kita dari cara berpikir tradisional ke cara berpikir ilmiah. Peranan seorang guru dalam proses belajar mengajar sangat penting dalam mengembangkan perubahan tingkah laku pada siswa. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotorik), maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif) (Sardiman, 2006:2). Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah kesiapan guru dalam mempersiapkan peserta didiknya melalui proses pembelajaran. Pada hakekatnya penyampaian materi pelajaran atau proses belajar merupakan proses komunikasi yaitu proses penyampaian pesan atau pikiran dari seseorang kepada orang lain.

B. Pengertian Sekolah

Sekolah merupakan bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar, serta tempat menerima dan memberi pelajaran. Sekolah merupakan salah satu tempat bagi para siswa untuk menuntut ilmu. Melihat kenyatannya hingga sekarang sekolah masih dipercaya oleh sebagian besar anggota masyarakat sebagai salah satu tempat untuk belajar, berlatih kecakapan, menyerap pendidikan atau tempat proses mendewasakan anak. Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan (formal), mempunyai misi dan tugas yang cukup berat, juga bisa dikatakan bahwa sekolah berperan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, dalam arti menumbuhkan, memotivasi dan mengembangkan nilai-nilai budaya yang mencakup etika, logika, estetika, dan praktika, sehingga tercipta manusia yang utuh dan berakar pada budaya bangsa (Sumidjo, 1999: 71).

C. Pembelajaran Tematik Kurikulum 2013

(7)

mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, nilai, atau sikap pembelajaran, serta pemikiran yang kreatif dengan menggunakan tema. Dari pernyataan tersebut dapat ditegaskan bahwa Pembelajaran Tematik Kurikulum 2013 dilakukan dengan maksud sebagai upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan, terutama untuk mengimbangi padatnya materi kurikulum. Disamping itu Pembelajaran Tematik Kurikulum 2013 akan memberi peluang pembelajaran terpadu yang lebih menekankan pada partisipasi/keterlibatan siswa dalam belajar. Keterpaduan dalam pembelajaran ini dapat dilihat dari aspek proses atau waktu, aspek kurikulum, dan aspek belajar mengajar.

D. Prinsip Dasar Pembelajaran Tematik

Dalam menerapkan dan melaksanakan pembelajaran tematik, ada beberapa prinsip dasar yang perlu diperhatikan yaitu 1) bersifat terintegrasi dengan lingkungan, 2) bentuk belajar dirancang agar siswa menemukan tema, dan 3) efisiensi. Agar diperoleh gambaran yang lebih jelas berikut ini akan diurakan ketiga prinsip tersebut, berikut ini.

1. Bersifat kontekstual atau terintegrasi dengan lingkungan.

Pembelajaran yang dilakukan perlu dikemas dalam suatu format keterkaitan, maksudnya pembahasan suatu topik dikaitkan dengan kondisi yang dihadapi siswa atau ketika siswa menemukan masalah dan memecahkan masalah yang nyata dihadapi siswa dalam kehidupan sehari-hari dikaitkan dengan topik yang dibahas.

2. Bentuk belajar harus dirancang agar siswa bekerja secara sungguh-sungguh untuk menemukan tema pembelajaran yang riil sekaligus mengaplikasikannya.

Dalam melakukan Pembelajaran Tematik Kurikulum 2013siswa didorong untuk mampu menemukan tema-tema yang benar-benar sesuai dengan kondisi siswa, bahkan dialami siswa.

3. Efisiensi

(8)

sumber belajar yang otentik sehingga dapat mencapai ketuntasan kompetensi secara tepat.

E. Ciri-ciri Pembelajaran Tematik 2013

Pembelajaran Tematik Kurikulum 2013 memiliki ciri-ciri atau karakteristik sebagai berikut 1) berpusat pada siswa, 2) Memberikan pengalaman langsung kepada siswa, 3) Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas, 4) Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran., 5) Bersifat fleksibel, 6) Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat, dan kebutuhan siswa. Agar diperoleh gambaran yang lebih jelas tentang karakteristik tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Berpusat pada siswa

Proses pembelajaran yang dilakukan harus menempatkan siswa sebagai pusat aktivitas dan harus mampu memperkaya pengalaman belajar. Pengalaman belajar tersebut dituangkan dalam kegiatan belajar yang menggali dan mengembangkan fenomena alam di sekitar siswa. 2. Memberikan pengalaman langsung kepada siswa

Agar pembelajaran lebih bermakna maka siswa perlu belajar secara langsung dan mengalami sendiri. Atas dasar ini maka guru perlu menciptakan kondisi yang kondusif dan memfasilitasi tumbuhnya pengalaman yang bermakna.

3. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas

Mengingat tema dikaji dari berbagai mata pelajaran dan saling keterkaitan maka batas mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas. 4. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses

pembelajaran. 5. Bersifat fleksibel

Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Kurikulum 2013 tidak terjadwal secara ketat antar mata pelajaran.

6. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat, dan kebutuhan siswa.

(9)

pengalaman langsung, 4) lebih memperhatikan proses daripada hasil semata, 5) sarat dengan muatan keterkaitan.

Peran dan Pemilihan Tema dalam Pembelajaran Tematik. Tema dalam Pembelajaran Tematik Kurikulum 2013 memiliki peran antara lain:

1. Siswa lebih mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topik tertentu.

2. Siswa dapat mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi mata pelajaran dalam tema yang sama.

3. Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan 4. Kompetensi berbahasa bisa dikembangkan lebih baik dengan mengaitkan

mata pelajaran lain dan pengalaman pribadi siswa.

5. Siswa lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas.

6. Siswa lebih bergairah belajar karena mereka bisa berkomunikasi dalam situasi yang nyata.

7. Guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam 2 atau 3 kali. Pemilihan tema dalam Pembelajaran Tematik Kurikulum 2013 dapat berasal dari guru dan siswa. Pada umumnya guru memilih tema dasar dan siswa menentukan unit temanya.

Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pembelajaran tematik, yaitu:

1. Pembelajaran Tematik Kurikulum 2013 dimaksudkan agar pelaksanaan kegiatan pembelajaran lebih bermakna dan utuh.

2. Dalam pelaksanaan Pembelajaran Tematik Kurikulum 2013 perlu mempertimbangkan alokasi waktu untuk setiap topik, banyak sedikitnya bahan yang tersedia di lingkungan.

3. Pilihlah tema yang terdekat dengan siswa.

4. Lebih mengutamakan kompetensi dasar yang akan dicapai dari pada tema. Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Kurikulum 2013 memiliki beberapa keuntungan, seperti berikut:

(10)

2. Pengalaman dan kegiatan belajar relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa.

3. Hasil belajar akan bertahan lebih lama karena lebih berkesan dan bermakna.

4. Menumbuhkan keterampilan sosial, seperti bekerja sama, toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain.

Pembelajaran Tematik Kurikulum 2013 di samping memiliki beberapa keuntungan sebagaimana dipaparkan di atas, juga terdapat beberapa kekurangan yang diperolehnya. Kekurangan yang ditimbulkannya yaitu:

1. Guru dituntut memiliki keterampilan yang tinggi

2. Tidak setiap guru mampu mengintegrasikan kurikulum dengan konsep-konsep yang ada dalam mata pelajaran secara tepat.

BAB III HASIL OBSERVASI

(11)

Seluruh siswa-siswi sekolah tersebut masuk ke dalam kelas masing-masing pukul 07.15 yang kemudian diisi dengan kerohanian yang disiarkan melalui satu sumber yaitu dari ruang guru dengan menggunakan microphone, saat kerohanian tersebut siswa-siswi kelas IV mengumpulkan uang infaq yang memang dilakukan pada setiap hari Jum’at dan kemudian dikumpulkan ke wali kelas untuk kemudian diberikan kepada guru agama untuk kepentingan ibadah. Kerohanian tersebut berakhir pada pukul 07.45, yang kemudian dilanjutkan pelajaran di kelas masing-masing.

Pada hari ini, yang akan dibahas adalah Tema 4 ‘Berbagai Pekerjaan’, Subtema 1 ‘mengenal macam-macam pekerjaan’, dan materi pokok yang akan dibahas adalah ‘sumber daya alam’. Wali kelas membagi siswa-siswi kedalam 6 kelompok dengan nama berbagai macam profesi -ada kelompok Polisi, TNI-AU, TNI-AD, Perawat, Chef, dan Guru-. Di awal kegiatan, guru memanggil dengan menyebutkan nama kelompok dan kelompok yang di panggil bertepuk tangan, kemudian mengajak siswanya refresh dengan cara bernyanyi.

Buku yang digunakan oleh guru hanyalah LKS dari salah satu penerbit – Viva Pakarindo-, di dalam LKS buku pegangan guru tidak terdapat materi, tetapi hanyalah berisi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik.

(12)

membacanya terlebih dahulu. Disela-sela pembelajaran guru melakukan proses tanya jawab dan memberikan penghargaan pada setiap siswa yang mencoba menjawab. Guru kemudian membagi lembar kerja siswa dan kartu yang bertuliskan tentang materi Sumber Daya Alam, secara berkelompok siswa mengisikan nama-nama Sumber Daya Alam pada lembar kerja yang telah disediakan. Guru membuat dan menyiapkan kolom mengenai klasifikasi Sumber Daya Alam yang kemudian ditempel didepan kelas, waktu yang diberikan guru kepada siswa untuk mengerjakan tugas tersebut adalah 20 menit. Siswa terlihat saling bekerja sama. Setelah waktu yang ditentukan habis guru meminta perwakilan masing-masing kelompok untuk menuliskan hasil kerja kelompoknya di kolom yang telah disediakan didepan kelas. Guru menganjurkan siswa untuk mencatat hasil kelompoknya di buku tulis masing-masing.

Disela pembelajaran guru menjelaskan kepada kami tentang proses pembelajaran dan cara penilaian kurikulum 2013, dan menceritakan betapa sulitnya saat melakukan proses penilaian yang prosedurnya sedikit rumit karena penilaiannya terbagi menjadi beberapa macam, ada penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan. Dariawal guru juga memberi tahu aspek-aspek penilaian pada siswa, sehingga siswa tahu apa yang dilakukannya akan mempengaruhi nilainya.

Setelah membahas lembar kerja kelompok guru meminta siswa hanya menyiapkan buku tulis dan memberi soal secara lisan, dan siswa hanya menulis jawabannya saja. Pertanyaannya berkisar tentang Sumber Daya Alam dan pekerjaan. Soal yang perlu dijawab siswa terdiri dari 5 nomor kemudian di geser kesamping dan dikoreksi antar anggota kelompok, ini juga menguji sikap kejujuran siswa dalam memberi nilai pekerjaan temannya.

(13)

pelajaran Bahasa Indonesia. Pada kegiatan selanjutnya guru menanyakan kembali tentang pelajaran apa saja yang sudah dipelajari pada hari ini dan kemudian memberi proyek kepada siswa untuk mencari 10 macam pekerjaan yang ada disekitar lingkungan siswa.

Masalah yang dihadapi dalam pembelajaran kurikulum 2013 ini menurut guru adalah buku yang belum datang diatasi dengan mendownload sendiri buku kurikulum 2013 akan tetapi didalam kelas tersebut tidak terdapat LCD sehingga guru menggunakan LKS yang tetap mengacu pada buku pemerintah. Selain itu dalam satu hari harus selesai satu pembelajaran yang terkadang tidak sesuai dengan waktu yang ditentukan. Guru juga menceritakan tentang penilaian yang rumit, membingungkan guru karena banyak sekali kolom penilaian. Untuk rapor guru mempunyai aplikasi tersendiri yang dirasa sangat membantu untuk menganalisis hasil belajar siswa. Guru kelas memperlihatkan soal dan hasil UTS yang telah dilaksanakan dengan cara tes pertema yang soalnya tidak terdapat dengan jelas pengelompokan mata pelajaran. Meskipun begitu guru mengatakan bahwa kurikulum 2013 memang sangat menyenangkan untuk anak.

Setelah pelajaran selesai anak-anak diperbolehkan istirahat yakni pada pukul 09.00 WIB.

KESIMPULAN

(14)

memberikan pengalaman langsung kepada siswa, pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas, menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran., bersifat fleksibel, hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat, dan kebutuhan siswa.

Dengan diterapkannya sistem pembelajaran berbasis tematik integratif di kurikulum 2013, mata pelajaran IPA dan IPS bukannya dihapus dari kurikulum, tapi diintegrasikan berdasarkan tema. Untuk mata pelajaran IPA akan menjadi materi pembahasan pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika. Mata pelajaran IPS akan menjadi pembahasan materi pelajaran Bahasa Indonesia dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, sedangkan mulok dan pengembangan diri itu kaitannya nanti dengan Seni Budaya. Nama mata pelajaran IPA dan IPS sama sekali tidak dimunculkan, tetapi muatannya di munculkan di pelajaran-pelajaran lain.

DAFTAR PUSTAKA

www.pppg_tertulis.or.id. Pembelajaran Tematik

www.p3gmatyo.go.id. Pembelajaran Tematik

(15)

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian lingkungan sekolah, lingkungan keluarga dan fasilitas belajar di sekolah pada kategori baik, dilihat dari lingkungan sekolah, lingkungan keluarga

Pada tanggul sederhana dengan tebal tak berhingga ditampilkan dalam 3 kasus yaitu, energi partikel sangat atau lebih kecil daripada energi potensial tanggul, energi

Kekayaan Intelektual dalam ruang lingkup Hak Cipta dan Hak desain Industri, terutama kepada masyarakat yang merupakan pelaku usaha agar lebih memahami pentingnya

Dalam kasus kepemimpinan yang digelincirkan oleh syaitan atau di tipu daya oleh syaitan, Ustadz Bachtiar Nasir mengaitkan kasus itu dengan realitas sosial ekonomi

- Secara bersama-sama dan berkesinambungan antara tim pembimbing dan mahasiswa mendiskusikan pokok-pokok pikiran yang akan dituangkan dalam skripsi yang meliputi judul

En este contexto, esta obra se presenta como una selección de casos sobre aplicacio- nes de Internet en la comunicación comercial e institucional, y ofrece una perspectiva

3.1.3.1 Use Case Diagram Parkir Pendaftaran Membuat Laporan Pengaturan Sistem Pengisian Saldo Pemblokiran Pengguna Pengaturan Koneksi RFID Pengaturan Biaya Parkir Pengaturan

Jamsostek (Persero) No SE/05/0596 tentang Pengendalian Pemanfaatan Pelaksana Pelayanan Kesehatan (PPK). Dari indikator-indikator yang ada, terdapat indikator yang berkaitan