• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemikiran Politik Thomas Hobbes dan Konsep Presidensial di Indonesia Berdasarkan UUD 1945 Sebelum Amandemen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pemikiran Politik Thomas Hobbes dan Konsep Presidensial di Indonesia Berdasarkan UUD 1945 Sebelum Amandemen"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV PENUTUP

Pada Bab IV ini akan berisi kesimpulan berdasarkan ulasan-ulasan yang diperoleh dari hasilpenelitian.

BAB II

PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES

2.1 BIOGRAFI THOMAS HOBBES

(2)

London pada tanggal 5 April, 1588.54 Ayahnya adalah seorang pendeta yang miskin di kota tersebut. Hobbes lahir pada saat-saat peperangan yang melibatkan Spanyol dan Inggris di mana pada saat Hobbes dilahirkan armada Spanyol sedang menyerbu Kerajaan Inggris,sehingga dia dilahirkan dalam keadaan prematur. Ayah Hobbes merupakan seorang pendeta yang memiliki sifat temperamental karena kurangnya pula pendidikan yang ia punya. Karena perangainya ini ia bermasalah dengan pihak gereja lalu kabur dari kota tersebut dan meninggalkan Hobbes untuk diasuh pamannya.55

Pada usia empat belas tahun, ia masuk Magdalen Hall College, Oxford, dan meraih gelar BA lima tahun kemudian. Menurut kesaksian Hobbes secara pribadi,ia tidak menyukai pelajaran fisika dan logika aristoteles. Ia lebih suka membaca mengenai eksplorasi penemuan tanah-tanah baru serta mempelajari peta-peta bumi dan bintang. Karena itulah

Pamannya adalah seorang yang lebih baik perekonomiannya sehingga Hobbes bisa dikuliahkan.

54

Bagong Suyanto,dkk , Filsafat Sosial . Malang : Aditya Media Publishing. 2013 hlm 100

55

(3)

astronomi adalah bidang sains yang mendapat perhatian dari Hobbes dan terus digeluti oleh Hobbes.Pada masa kemudian,Hobbes juga menyesali karena ia tidak mempelajari matematika saat menempuh pendidikan di Oxford.56

Pada tahun 1614-1615, Hobbes dan William melakukan perjalanan ke

Pada tahun 1608, ia memperoleh pekerjaan sebagai guru bagi anak seorang bangsawan,William Cavendish, Pangeran Devonshire. Keluarga bangsawan inilah yang membiayainya untuk keliling Eropa.Dari berkeliling Eropa ini Hobbes bertemu dengan para ilmuwan dan mempelajari bentuk pemerintahan dan berkenalan dengan politik yang berbeda baik itu dalam pemikiran maupun praktiknya secara langsung.

bahasa Italia.Sepulangnya ke Inggris pada tahun 1616, Cavendish berhubungan dengan melakukan beberapa pekerjaan sekretariat untuk Bacon.Bersama dengan William, Hobbes berkenalan dengan dunia dalam pemikiran maupun praktik.William pada tahun 1614 dan

56

(4)

1621 merupakan anggota parlemen sehingga Hobbes dipastikan turut serta dalam sidang-sidang parlemen.

(5)

Setelah kematian William, Hobbes berhenti dari pekerjaannya di keluarga Cavendish selama dua tahun.Pada waktu tersebut. ia bekerja lagi sebagai guru dari anak bangsawan. Pada tahun 1629 hingga 1630, Hobbes dan muridnya melakukan perjalanan ke Perancis dan Inggris, pada tahun 1631, Hobbes kembali bekerja pada keluarga Cavendish untuk menjadi guru dari anak William. Pada waktu inilah, Hobbes menghabiskan waktu untuk mempelajari matematika dan bidang-bidang sains lainnya. Pada tahun 1634, Hobbes dan muridnya kembali melakukan perjalanan ke Eropa Daratan, yakni Perancis dan Italia. Perjalanan tersebut memberi pengaruh besar terhadap perkembangan intelektual Hobbes sebab ia berkenalan dengan ilmuwan dan matematikawan dari Perancis.

(6)

tentang optik yang berjudu telah selesai dikerjakan pada tahun 1640. Hobbes juga menulis manuskrip lain tentang Hobbes dalam bidang sains dan metafisika terhenti pada akhir dekade 1630-an karena situasi politik. Pada tahun 1637, kekuasaan absolut memperlihatkan dukungan kepada raja dengan mendedikasikan buku "Elemen-Elemen Hukum" untuk menjawab persoalan kekuasaan absolut.Kedua karya Hobbes yang berikutnya,

dalam buku tersebut, meskipun esensi ketiganya sama.

(7)

Hobbes diminta untuk menjadi pengajar matematika bagi Pangeran Charles II, anak dari Raja Charles I. Pekerjaan tersebut membawa Hobbes berhubungan lebih intensif dengan para politisi, pejabat istana, dan pejabat-pejabat gerejawi, yang semuanya merupakan pihak-pihak yang pro-monarki. Situasi tersebut membuat Hobbes kembali memasuki bidang politik. Karya Hobbes yang berjudul "Leviathan" diterbitkan di Inggris dengan bantuan seorang temannya, pada bulan April 1651.

(8)

kemudian para pejabat gerejawi Perancis memutuskan untuk membawa Hobbes ke pengadilan. Karena itu, Hobbes melarikan diri dari Perancis pada pertengahan bulan Desember 1651, menuju ke Inggris.Sepulangnya ke Inggris, Hobbes menetap di London dan kembali ke pekerjaannya dahulu, yakni menjadi pengajar di keluarga bangsawan.

Pada era 1660-an, Hobbes mendapat tekanan dari pihak agamawan karena pandangannya tentang agama.Pada awal tahun 1660-an ada rumor yang mengatakan beberapa sebagai sesat.Selain itu, pada tahun 1666, komite

House of Commons) didesak untuk menginvestigasi buku

"Leviathan". Hobbes merespons tekanan yang muncul dengan menerbitkan tulisan-tulisan pada akhir dekade 1660-an yang secara terbuka mempertahankan dirinya dari segala kritik mengenai keimanan Hobbes.

(9)

Inggris) membuktikan produktivitas Hobbes pada usia yang semakin lanjut. Hobbes berusia 63 tahun ketika "Leviathan" diterbitkan, dan ia terus menulis hingga umur 91 tahun ketika ia meninggal. Hobbes hidup bersama keluarga Cavendish yang memberinya perlindungan dan keamanan. Hobbes meninggal pada tanggal 4 Desember 1679. Ia mengidap sakit serius sejak bulan Oktober dan seminggu sebelum meninggal ia terkena dekat

2.2 LATAR BELAKANG PEMIKIRAN THOMAS HOBBES

Hobbes merupakan pemikir yang dilahirkan dan mengalami proses intelektualisasi diri dalam hidupnya di saat situasi dan keadaan sosial politik yang chaos pada abad 17. Sejak awal kehidupannya hingga akhir hayatnya, perang agama,perang sipil,konfrontasi antara raja dan parlemen atau rakyat terjadi secara terus-menerus.57

Situasi yang kacau,kekejaman,kebengisan,dendam,kerakusan,ketakutan terus

57

(10)

mendera dan membayangi kehidupan masyarakat akibat perang sipil maupun agama yang terjadi di Inggris. Bisa dibayangkan bagaimana situasi dan kondisi ini turut mewarnai kehidupan Hobbes. Oleh karena keadaan tersebut,sampai-sampai Hobbes melukiskan dirinya sendiri adalah saudara kembar dari ketakutan. ‘Fear and I,Hobbes said were born together.’58

Menjelang dewasa dan hingga masa tuanya banyak peristiwa yang dilihatnya, diantaranya adalah konflik antara Gereja Anglikan,kaum puritan dan Katolik serta yang juga terutama adalah tentang konflik antara raja dan parlemen. Di

Hal ini bisa tergambarkan bagaimana pada awal kelahirannya yang prematur juga diwarnai oleh ketakutan ibunya di saat Armada Spanyol mendekati kawasan Inggris. Akibat rasa takut yang mencekam ibunya inilah yang memaksa Hobbes dilahirkan lebih awal. Ketika dia lahir,Ratu Elizabeth sedang sibuk menaklukkan golongan katolisisme dan juga penaklukan Irlandia dan Skotlandia menjadi bagian dari Inggris Raya (Great Britain).

58Ibid, hlm 166 .

(11)

usianya yang senja ia menyaksikan sendiri bagaimana raja Charles I dan pertentangannya dengan parlemen yang berakhir dengan kekalahan raja sehingga mengakibatkan raja Charles I dihukum mati dengan cara dipenggal.

Masa-masa konflik maupun perang dan kekacauan yang ditimbulkannya seperti sudah menjadi hal yang biasa dalam kisah perjalanan hidup Thomas Hobbes hingga akhhir hayatnya. Banyak sekali peristiwa-peristiwa sosial politik yang disaksikannya sehingga sedikit banyaknya mempengaruhi pandangan dan pemikirannya,terkhusus tentang manusia,negara dan kekuasaan politik. Kondisi sosial yang kacau balau pada masa itu juga mendorong Hobbes untuk bisa ikut andil dalam mencari pemecahan masalah tersebut. Bagaimana perang dan konflik dapat ditekan dan dihindari sehingga tercipta ketentraman dan kedamaian yang sejati.

(12)

kesimpulannya sendiri dalam pengkajiannya tentang permasalahan-permasalahan tersebut. Pertama,salah satu penyebab terjadinya perang agama,perang sipil,dan konflik-konflik sosial dalam masyarakat adalah dikarenakan lemahnya kekuasaan negara,kekuasaan negara terbelah dan tidak terpadu.59Kedua,perang akan dapat dihindari dan perdamaian akan tercipta apabila kekuasaan negara mutlak dan tidak terbagi-bagi.60

Kemudian dalam rangka pemecahan masalah tersebut Hobbes

mencoba mengkaitkan bagaimana manusia,negara,kekuasaan,hukum,moral dan agama dalam

usahanya mencegah perang dan konflik. Hobbes menghadapi kenyataan kontradiktif saat dihadapkan pada persoalan perang sipil dan agama. Hobbes terkejut sebab di satu pihak dia melihat bahwa raja maupun kaum agama sama-sama menyematkan bahwa perjuangan mereka adalah didasarkan pada nilai dan norma-norma agama yang luhur. Tetapi dalam prakteknya Hobbes melihat kenyataan yang sebaliknya. Kaum agama muncul

59Ibid,

hlm 167

60

(13)

dalam sejarah sebagai aktor-aktor politik yang kejam dan bengis.61 Tidak jarang mereka bersama-sama dengan raja dan kekuasaan yang ada padanya membodohi dan menindas orang lain. Dalam diri mereka tersimpan rasa penuh dendam dan iri hati terhadap orang lain. Fakta empiris memperlihatkan bagaimana kaum agama bukanlah manusia-manusia suci yang tidak dikendalikan oleh nafsu kebinatangan. Sehingga Hobbes berkeyakinan bahwa agama merupakan salah satu sumber konflik yang potensial serta pemicu suatu ketegangan sosial.62

Hal-hal yang ada di atas adalah bagaimana penjabaran keadaan dan situasi sosio-historis masyarakat Eropa khususnya Inggris yang ikut serta mewarnai dan mempengaruhi pandangan dan

pemikiran Hobbes terkait manusia dan kemoralannya,agama,negara dan kekuasaanya serta hukum. Terkhusus tentang pandangan dan pemikirannya terkait politik dituangkannya ke dalam salah satu karya tulisannya yang berjudul Leviathan (1651) yang di dalamnya tampak jelas

61Ibid,

hlm 168

62

(14)

bagaimana pengaruh gejolak sosial politik yang terjadi di negaranya terhadap isi tulisannya dalam buku tersebut.63

63

Ibid ,hlm 121

2.3 PEMIKIRAN THOMAS HOBBES 2.3.1 Tentang Manusia

(15)

Dalam membangun psikologi umumnya tentang manusia,Hobbes memulainya dengan mendeskripsikan keinginan manusia dan etika dari segi gerakan. Berpegang pada pandangan bahwa yang riil hanyalah tubuh dan gerakannya,ia menyatakan bahwa perasaan (sensation) harus mencakup gerakan-gerakan partikel.64

64

Henry J.Schmandt, Filsafat Politik Kajian Historis dari Zaman Yunani Kuno sampai Zaman Modern, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.2002 hlm 308

(16)

dirinya sendiri.65

Hobbes juga mendeskripsikan reaksi organisnya yang mekanistik dengan fakta yang diterima secara universal bahwa manusia dibedakan dari dunia fisik lainnya oleh kemampuan akalnya.

Dengan kata lain,rangsangan atau gerakan eksternal berlangsung pada otak manusia dengan cara sedemikian rupa sehingga menimbulkan responnya secara otomatis.

66

Asumsi psikologi kedua Hobbes adalah manusia secara alamiah tergerak menuju obyek-obyek tertentu dan menjauhkan dari obyek-obyek yang lain. Pertama adalah obyek yang diinginkan dan kedua adalah obyek yang tidak diinginkan. Obyek-obyek Manusia dengan keinginan dan hasratnya adalah selalu sesuai dengan tujuan yang ingin dicapainya dan akal memainkan fungsi yang instrumental pada keinginan manusia tersebut. Dengan didorong oleh keinginan untuk mencapai tujuan tersebut,tentunya akan menimbulkan pemikiran-pemikiran atau akal individu untuk menemukan sarana-sarana yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah dibayangkannya.

65Ibid

, hlm 308

66

(17)

yang menggerakkannya adalah baik dan meyenangkan; dan yang tidak menjauhkannya adalah buruk dan menyakitkan. Manusia pada kenyataannya adalah binatang dan seperti semua binatang dan demikian terus menaggapi berbagai kesan yang secara otomatis membangkitkan keinginan dan penolakan. Namun,dikarenakan oleh adanya keberadaan akal tersebut,manusia tidak langsung menanggapi kesan-indra yang bersifat sementara tersebut,ia bisa membayangkan masa depan yang jauh lebih baik dibandingkan binatang persisnya karena keinginannya mempunyai akal sebagai timbangannya.67

Ketiga,yang mendasari psikologi Hobbes tentang manusia adalah kemampuan manusia yang relatif sama untuk mencapai tujuan mereka.68

67Ibid,

hlm 310

68

Ibid, hlm 310

(18)

pikiran yang lebih cerdas dibandingkan dengan yang lain,tetapi jika semuanya dinilai secara keseluruhan,perbedaan antara manusia satu dengan manusia lain tidak begitu besar,sehingga orang bisa mengambil keuntungan bagi dirinya.”69

Menyangkut kekuatan tubuh,yang terlemah juga memiliki kekuatan untuk membunuh yang terkuat,baik lewat persekongkolan rahasia atau lewat persekutuan deengan orang lain yang sama bahayanya.

Bersamaan dengan pengagungan diri manusia,hal ini bisa juga mengakibatkan gangguan dalam hubungan manusia dikarenakan semua orang meyakini dirinya mampu memenuhi keinginannya sendiri.

70

69

Ibid, hlm 310 dikutip juga dari Leviathan yang disunting oleh M.Oakeshott (Oxford : Blackwell)

70

Joseph Losco-Leonard Wiliiams , Political Theory Kajian Klasik dan Kontemporer, Jakarta: Raja Grafindo Persada. Hlm 81

(19)

banyak manusia yang sebijak mereka, dikarenakan mereka melihat kecerdasan sendiri di depan mata,sementara kecerdasan manusia lainnya ada di kejauhan.71 Namun ini malah membuktikan bahwa manusia itu setara dikarenakan tidak terdapat pertanda yang lebih besar tentang distribusi merata dalam sesuatu,ketimbang bahwa setiap manusia terpuaskan dengan bagiannya.72

Diakibatkan karena kesetaraan alamiah ini,muncul kesetaraan harapan untuk meraih tujuan-tujuan manusia tersebut. Dalam menempuh tujuan ini yang secara substansinya adalah untuk menjaga kelangsungan dirinya masing-masing dan terkadang semata-mata adalah untuk kepuasan diri mereka,manusia ini saling berusaha untuk menghancurkan dan menundukkan satu sama lain. Gairah dan hasrat untuk meraih kekuasaan yang lebih besar dan selalu membara dalam setiap diri manusia mendorong mereka untuk terus bersaing dan bertikai dengan manusia lainnya, ini yang menimbulkan suatu rasa ketidakpercayaan antar manusia tersebut. Rasa saling ketidakpercayaan inilah yang

71Ibid ,

hlm 82

72

(20)

pada akhirnya memunculkan perang dan konflik dalam kehidupan mereka.

Pada akhirnya,Hobbes menganggap manusia secara alamiah dan pada dasarnya adalah selfish (mementingkan diri sendiri),suka bertengkar,haus kekuasaan,kejam,jahat. Karakter ini pada umumnya adalah hasil dari upaya pengekspresian diri manusia dalam usahanya untuk memenuhi keinginannya yang terus bertambah,karena hanya dengan memenuhi keinginannya tersebut manusia dapat memperoleh kebahagiaan yang mencapai tujuannya. Proses ini bersifat terus menerus dan abadi,suatu gerak maju keinginan dari satu obyek ke obyek yang lain,pencapaian obyek berikutnya tidak bisa terlaksana tanpa melalui obyek sebelumnya.73

Manusia menginginkan kepastian, rasa aman sehingga mereka bisa memenuhi keinginannya bukan untuk bersifat sementara saja tapi adalah untuk jangka panjang ke depan dan diusahakannya adalah untuk selamanya. Untuk mencapai tujuan ini manusia membutuhkan power (kekuasaan). Oleh karena

73

(21)

itu,semua manusia mempunyai keinginan abadi dan tanpa batas akan kekuatan dan kekuasaan yang hanya berakhir oleh kematian. Perjuangan terus menerus akan kekuasaan tidak selalu disebabkan oleh kenyataan bahwa manusia mengharapkan kesenangan yang lebih besar daripada yang telah diraihnya, atau manusia tidak merasa puas dengan kekuasaan yang sedang-sedang saja, tetapi karena ia tidak bisa melanggengkan kekuasaan dan sarana-sarana untuk kehidupan yang lebih baik,yang dimilikinya sekarang tanpa memperoleh hasil yang lebih dari itu. Lingkaran setan ini,dengan demikian terbentuk dari lingkaran persengketaan,permusuhan,kebencian, dan dendam.

2.3.2 Keadaan Alamiah (State Of Nature)

(22)

lain.74 Bisa dikatakan bahwa keadaan alamiah ini adalah keadaan di mana fitrah dan tabiat manusia terdapat tanpa ada hambatan dan restriksi apapun, keadaan seperti itu menggambarkan permusuhan sengit antara manusia yang satu dengan yang lain,permusuhan yang sama dijumpai dalam keadaan perang.75 Dalam keadaan alamiah pra-politik ini,setiap individu bebas melakukan apa saja yang diinginkannya untuk melangsungkan dan mempertahankan hidup serta mencari kebahagiaannya. Tidak ada hambatan yang bisa menghambat setiap individu untuk melakukan hal-hal tersebut. Hal ini tentunya dikarenakan bahwa setiap manusia mempunyai kesamaan kemampuan yang setara dengan manusia lainnya untuk mempertahankan diri dan juga mempertahankan kebebasannya. Semuanya ini hanya bisa berjalan dengan efektif apabila seseorang individu dapat menguasai individu lainnya. Tidak ada hal lain yang dilakukannya kecuali hal itu bisa membantunya mempertahankan kehidupannya menghadapi musuh-musuhnya;

74Ibid,

hlm 311

75

(23)

dalam keadaan seperti ini setiap orang mempunyai hak atas segala sesuatu, bahkan terhadap tubuh orang lain.76

Dala keadaan alamiah ini,Hobbes juga menggambarkan bagaimana hubungan yang terjadi antar manusia-manusia ini. Tidak ada kekuasaan politik yang berdaulat,tidak ada hukum legal atau moral yang mengatur tindakan manusia; tidak ada prinsip benar atau salah ataupun keadailan dan ketidakadilan Didorong oleh hasrat untuk mengejar kepuasan dan kebahagiaannya masing-masing dengan keterbatasan benda-benda material yang dijadikan untuk alat pemenuhan kepuasan manusia tersebut membuat manusia memaksakan kehendaknya terhadap manusia lainnya. Kesombongan yang ada pada dirinya ternyata memperdaya dirinya dengan melebih-lebihkan kemampuannya dan tidak mau mengakui kemampuan orang lain membawa manusia-manusia itu kepada hasrat untuk selalu bisa mengalahkan orang lain. Akibatnya yang terjadi adalah konflik dan perang yang terjadi secara terus-menerus. Di sini yang berbicara adalah kekerasan bukan pertimbangan yang lain.

76

(24)

yang berlaku karena tidak ada standar tingkah laku yang obyektif.77 Adapun hukum alam (natural law) yang dihasilkan dari keadaan alamiah tersebut,Hobbes beranggapan bahwa hukum tersebut hanyalah untuk menjaga setiap individu untuk tidak berbuat sesuatu yang mungkin menghancurkan dan membinasakan dirinya sendiri. Hukum ini hanyalah suatu proses untuk memperoleh apa yang individu kehendaki dan menjauhkan apa yang tidak individu sukai.78

Apapun yang diinginkan manusia adalah baik dan adil.Apa yang tidak diinginkannya adalah jahat dan tidak adil. Tidak ada jaminan keamanan yang bisa menjamini kelangsungan hidupnya tanpa kelihaian dan kekuatannya. Di bawah kondisi semacam ini tidak adatempat bagi industri karena tidak ada kepastian dan konsekuensinya tidak ada kebudayaan di dunia... tidak ada seni,tidak ada sastra,tidak ada masyarakat; dan yang paling buruk lagi,terdapat ketakutan terus-menerus dan kematian yang mengerikan.79

77Ibid,

hlm 312

78

Deliar Noer, Pemikiran Politik ... Op.Cit , hlm 104

79

Henry J.Scmandt, Filsafat Politik .... Op.Cit, hlm 312

(25)

membentuk manusia,Hobbes memberikan suatu ilustrasi.Jika manusia tidur di malam hari, ia menutup pintu dan jendela, ia menyimpan barang-barang berharga di berangkas besi yang kuat, dan ia mengeluarkan banyak uang untuk membayar polisi dan tentara.80

Dengan memahami watak manusia yang tergambar dalam

Leviathan, tidaklah sulit membayangkan kondisi masyarakat yang tidak toleran tanpa kedaulatan politik serta kekuasaan penekannya. Kehidupan manusia dalam state of nature ini bersifat terpencil,miskin,penuh bahaya,brutal dan pendek.81 Terjadi peperangan antara seseorang dengan orang lain (bellum opium contra omnes) ; setiap orang memperlihatkan perasaannya yang sunggu egoistis dan saling bersaing.82

Setelah menjelaskan kondisi kehidupan manusia yang tidak menentu di saat keadaan alamiah (state of nature),Hobbes mencoba menerapkan filsafat mekanistiknya untuk melahirkan 2.3.3 Hukum Alam

80Ibid,

hlm 313

81Ibid,

hlm 313

82

(26)

mosi tandingan yang akan mendorong manusia untuk masuk ke dalam masyarakat politik. Ia mencoba untuk menjelaskan bagaimana alur peralihan dari keadaan awal alamiah yang tidak terkontrol kepada negara.

Perasaan dan akal menjadi pendorong dan instrumen penting yang muncul dari keadaan kacau balau sebelumnya. Perasaan paling kuat dari diri manusia adalah takut akan kematian dan hal ini selanjutnya diikuti oleh keinginan akan kehidupan yang leluasa.83

Perasaan ini mendorong manusia pada perdamaian,dan akal menunjukkan jalan untuk mencapai tujuan ini dengan merumuskan beberapa aturan-aturan tertentu yang bertujuan Dua perasaan ini terutama ketakutan dan kecemasan akan kematian pada akhirnya mendorong manusia untuk menciptakan perdamaian. Hal ini dikarenakan manusia juga akhirnya berfikir bahwa keadaan konflik dan perang yang terjadi secara terus-menerus ternyata membawa kehancuran yang dapat membinasakan hidupnya.

83

(27)

untuk membuat kehidupan manusia menjadi aman dan tenteram. Dan akal menetapkan piranti perdamaian yang memadai,di mana manusia bisa membuat persetujuan.Piranti inilah yang dikenal dengan Hukum Alam. Hukum alam (natural law) sebagaimana yang dikemukakan oleh Hobbes adalah ketetapan-ketetapan atau peraturan umum yang ditemukan oleh akal,yang dengannya manusia dilarang melakukan sesuatu yang merusak kehidupannya, atau merampas sarana kelangsungan hidup orang lain.84

Manusia mempunyai hak alamiah yang dalam hal ini dimaksudkan adalah hak kebebasan dan kemerdekaan dari tiap-tiap individu untuk bertindak meyelamatkan apa yang dianggapnya sebagai kebaikan tertinggi dan menghindari bahaya sewaktu ia bertindak.85

84Ibid,

hlm 313

85

Ibid, hlm 313

(28)

pertama dan fundamental.86 Dari hukum pertama ini akan diturunkan hukum yang kedua yang menetapkan bahwa manusia akan bersedia,ketika orang lain juga demikian,mencari perdamaian dan mempertahankan dirinya ketika ia menganggapnya perlu menggunakan hak ini pada semua hal dan merasa puas dengan begitu banyaknya kebebasan melawan orang lain ketika ia membiarkan orang lain menentangnya.87 Hukum ketiga konsekuensi dari hukum kedua adalah manusia mempertahankan perjanjiannya. Hobbes menyebutkan tujuh belas hukum alam lain yang pada dasarnya merupakan aturan tingkah laku yang dirancang menjadi pedoman untuk mencari perdamaian.88

Hobbes membedakan antara hak alamiah manusia, atau kebebasan untuk melakukan apa saja yang disenanginya, dengan hukum alam, atau tindakan yang harus dilakukan untuk menghindari kehancuran sendiri (self destruction).89

86Ibid,

hlm 314

87Ibid,

hlm 314

88Ibid,

hlm 314

89

Ibid , hlm 315

(29)

yang membatasi kebebasan atas kesukarelaan manusia di mana tujuannya adalah untuk membangun tatanan yang didalamnya hak-hak alamiah ditentukan dan menjadi legitimate. Mencermati perkembangan berikutnya,Hobbes melihat hukum sebagai ketentuan dari lembaga yang berdaulat yang mempunyai otoritas untuk membuat aturan dan kekuasaan untuk menjalankannya, hukum alam menjadi hukum hanya setelah negara terbentuk dan penguasa memerintahkan kepada orang-orang untuk mematuhi aturan-aturan ini.90

Dalam perkembangan selanjutnya,Thomas Hobbes mencoba untuk menggambarkan bagaimana manusia atau individu-individu yang ada tersebut untuk mulai bisa bersama-sama saling memikirkan bagaimana bisa menciptakan keadaan yang damai dan tentram dan mengubah keadaan primitif yang kacau balau tersebut. Hal ini juga didorong oleh akal pikiran manusia tersebut yang sudah mulai berfikir untuk bisa hidup 2.3.4 Kontrak Sosial dan Persemakmuran (Negara)

90

(30)

dalam keteraturan dan itu tidaklah mungkin bisa apabila keadaan alamiah yang primitif tersebut dipertahankan.

Sesuai dengan hukum alam kedua Hobbes,manusia bisa menjamin keamanan dan penjagaan diri mereka apabila mereka bersedia membuat perjanjian dengan orang lain dan melepas hak alamiah yang absolut yang melekat pada diri mereka. Namun,karena sifat alamiah yang ada pada manusia seperti mementingkan diri sendiri,ingin menguasai satu sama lain,iri,dengki,benci,dendam dan menganggap dirinya lebih pintar dan bijaksana dari manusia lainnya, persetujuan atau kesepakatan semacam ini akan terus berbenturan dengan semua emosi yang mengarah pada sengketa terus-menerus yang tentunya akan tetap menciptakan keadaan chaos seperti sebelumnya.

Hobbes menyatakan bahwa manusia tidak bisa dipercaya memegang perjanjiannya tanpa adanya kekuatan eksternal;

“Persetujuan tanpa pedang tidak lain hanyalah kata-kata dan tidak

(31)

manusia.”91Sehingga diperlukan suatu unsur lain,yang bisa menjamin persetujuan atau kesepakatan yang dibuat oleh manusia ini bisa dipegang dan ditaati oleh semua pihak yang menyepakatinya. Satu-satunya pemecahannya adalah menciptakan otoritas publik yang mempunyai kekuatan koersif (memaksa) untuk memaksa semua orang tunduk pada perjanjian sosial tersebut.92

Penyerahan ini dilakukan seolah-olah setiap orang berkata kepada orang lain, “Aku menguasakan dan menyerahkan hak mengatur diriku sendiri pada orang ini,atau pada sekumpulan

orang,dengan syarat Anda juga menyerahkan hak Anda

kepadanya,dan memberikan kekuasaan kepadanya dengan cara

ini.” Kumpulan hak dari orang-orang yang disatukan dengan cara ini yang diberikan kepada satu orang disebut Commonwealth

Tentunya otoritas semacam ini bisa dibuat apabila tiap individu secara sukarela menyerahkan hak alamiah absolut yang melekat pada dirinya kepada orang yang tidak terlibat dalam perjanjian tersebut.

91Ibid

, hlm 316

92

(32)

(Persemakmuran) – dalam Bahasa Latin disebut Civitas.93 Sifat negara politik yang diciptakan oleh perjanjian ini bisa dilihat dari defenisi persemakmuran sebagai satu pribadi yang tindakannya mewakili banyak orang,dengan perjanjian timbal balik antara satu dengan yang lain; mereka menjadikannya penguasa,untuk mencapai tujuannya ia bisa menggunakan kekuatan dan cara-cara lain yang dianggapnya layak,demi perdamaian dan pertahanan bersama.94

Akan tetapi,ada beberapa sifat dari defenisi Hobbes tentang kontrak soial yang penting untuk dikemukakan. Pertama,

perjanjian yang telah dibuat itu bukanlah perjanjian antara penguasa (ruler) dengan rakyat (ruled),tetapi adalah kesepakatan bersama yang dilakukan oleh individu-individu untuk mengakhiri keadaan alamiah yang chaos tersebut dan untuk menciptakan perdamaian bersama yang tentunya adalah untuk menjamin keamanan diri mereka. Artinya kontrak sosial yang dimaksudkan Hobbes di sini adalah di saat manusia belum mengenal suatu masyarakat yang tersusun oleh struktur politik antara yang

93Ibid

, hlm 316

94

(33)

memerintah (penguasa) dengan yang diperintah (rakyat). Kedua,

kontrak sosial dalam pandangan Hobbes dilakukan oleh individu-individu yang hidup dalam kebebasan dan secara alamiah adalah terisolir dan anti sosial. Maksudnya adalah manusia atau individu-individu yang liar ini sebenarnya memiliki kepentingan bersama selain hasrat kebebasannya,yaitu untuk sama-sama menginginkan suatu keteraturan dan menciptakan masyarakat sipil. Hal ini tentunya tidak jauh-jauh dari keinginan manusia ini untuk menjaga dan mempertahankan keberlangsungan hidupnya.

2.3.5 Kekuasaan Absolut Penguasa

(34)

Hobbes berpendapat bahwa penguasa sudah seharusnya memiliki kekuasaan yang besar untuk bisa mengatur dan menciptakan suatu keteraturan dalam masyarakatnya. Apapun yang dilakukan penguasa adalah baik dan adil serta tidak bisa dipertanyakan oleh rakyat.95 Untuk menjustifikasi sifat kedaulatan dan kekuasaan ini,Hobbes menggunakan cara baru dengan menjadikan setiap orang adalah pelaku dari tindakan penguasanya, ketika seorang penguasa bertindak,sebenarnya ia adalah tindakan individu, setiap orang adalah pelaku dari semua tindakan penguasa,dan konsekuensinya, jika individu mengeluhkan penguasanya,berarti mengeluhkan dirinya sendiri sebagai pelaku.96

Penguasa ini menurut Hobbes,dapat mempergunakan segala cara termasuk kekerasan untuk menjaga ketentraman yang dikehendaki oleh semua. Penguasa ini sendiri tidak mengikatkan dirinya pada perjanjian tadi,artinya dia sendiri tidak menyerahkan apa-apa,berlainan dengan manusia yang mengikat perjanjian tadi,oleh sebab itu ia mempunyai kekuasaan yang

95Ibid,

hlm 317

96

(35)

tidak terbatas. Ia pun dapat membatasi pendapat-pendapat orang yang berada di bawah kekuasaannya.97

Penguasa terlepas dari kritik dan kebijakannya bebas dari debat publik,kedudukannya juga berada di atas hukum sipil persemakmuran; karena mempunyai kekuasaan untuk membuat dan mengganti hukum,maka ia bisa membebaskan dirinya dari ketundukan pada hukum tersebut dengan mengganti hukum-hukum yang merugikannya dan membuat hukum-hukum yang baru.98

Kekuasaannya tidak bisa dipindahkan kepada orang lain tanpa persetujuannya. Ia tidak bisa kehilangan kekuasaannya. Ia tidak bisa dituduh melakukan penganiayaan oleh bawahan-bawahannya. Ia tidak bisa dijatuhi hukuman oleh mereka. Ia adalah orang yang memutuskan apa yang perlu dilakukan untuk perdamaian dan hakim doktrin. Ia adalah satu-satunya legislator dan hakim perselisihan yang tertinggi,dan hakim pada masa perang dan damai.

Hobbes merangkumkan otoritas yang tidak terbatas dimiliki oleh penguasa ini dalam paragraf berikut :

99

97

Deliar Noer, Pemikiran... Op.Cit hlm 105

98Ibid,

hlm 320

99

Ibid, hlm 320

Deliar Noer,juga dalam bukunya mengutip tulisan Hobbes dalam

(36)

Kekuasaannya tidak dapat diserahkan kepada yang lain tanpa persetujuannya; kekuasaanya tidak dapat lepas dari tangannya. Ia tidak dapat dituduh melakukan pelanggaran-pelanggaran; ia tidak dapat dihukum oleh mereka; dialah hakim tentang apa yang perlu bagi perdamaian; dan penentu hukum tentang doktrin-doktrin; dialah satu-satunya pembentuk undang-undang; dan hakim tertinggi pada perselisihan-perselisihan; dan tentang waktu-waktu serta kesempatan-kesempatan perang dan damai; padanya

terserah untuk memilih anggota pemerintah,penasihat,panglima-panglima dan semua

pejabat menteri yang lain; dan untuk menentukan hukuman,ganjaran,penghormatan dan penghargaan.100

Dari penjelasannya di atas dapat dilihat bagaimana sosok penguasa yang dimaksudkan Hobbes adalah orang yang memiliki kekuatan,kedaulatan dan kekuasaan yang amat besar. Hobbes dalam hal ini mencoba mendefenisikan bahwa di tangan sang penguasa inilah yang mengatur bagaimana jalannya kehidupannya manusia-manusia tersebut. Dia bisa bertindak sebagai eksekutor atau pihak yang menjalankan pemerintahan,bisa sebagai legislator yang bertindak untuk membuat hukum dan peraturan kebijakan serta bisa juga bertidak sebagai yudikator atau hakim untuk menilai dan

100

(37)

menengahi bilamana terjadi perselisihan-perselisihan dalam masyarakatnya.

Hal-hal di atas memang sudah menunjukkan bagaimana keberpihakan Hobbes terhadap nilai-nilai kemutlakan ataupun keabsolutan yang dimiliki oleh sang penguasa. Bahkan Hobbes mengilustrasikan keberadaan sang penguasa ini dengan

Leviathan,yaitu seekor hewan atau monster yang hidup di laut yang memiliki kekuatan dan daya yang besar serta menakutkan. Tetapi tidak seorangpun menyukai dan memuja binatang menakutkan tersebut.

Walaupun Hobbes memperkenalkan bentuk kekuasaan tersebut dalam dua segi,berupa majelis atau kekuasaan yang terpusat di tangan satu orang,ia lebih suka bahwa kekuasaan itu adalah terletak pada satu orang. Hal ini lebih baik,pemerintahan yang di tangan satu orang itu memungkinkan kebijakan yang diambil dan dilaksanakan dalam satu pedoman atau pegangan.101

101

Syam Firdaus, Pemikiran... Op.Cit hlm 123

(38)

untuk menjauhkan dari potensi munculnya konflik atau perang saudara apabila kekuasaan yang ada tersebar-sebar. Untuk menunjang kekuasaan yang monarki,diperlukan hak-hak istimewa seperti hak pengganti,termasuk menentukan dari mana pengganti itu dilakukan. Hobbes juga tidak menafikan kemungkinan terjadinya nepotisme dalam proses pergantian kekuasaan.102

Cara pandang Hobbes dalam melihat makna kekuasaan ini dapat disimpulkan bahwa ia menolak apa yang dikenal dengan sistem politik yang demokratis; yang didalamnya adalah substansi untuk menegakkan adanya pembagian kekuasaan

(distribution of power),yang mengenal adanya pemisahan

kekuasaan (separation of power).103Bagi Hobbes dengan adanya pembagian dan pemisahan kekuasaan negara itu tidak akan solid,sebab pasti akan terjadi konflik-konflik kembali dikarenakan kekuasaan yang ada sudah tersebar-sebar.

102

Ahmad Suhelmi, Pemikiran.. Op.Cit hlm 180

103

Referensi

Dokumen terkait

After the researcher analyzed the data, so that we know the students‟ ability in using punctuation in descriptive paragraph writing at the first semester of the

Dukungan suami juga dapat menjadi faktor pepndukung keberhasilan IMD paska persalinan. Bentuk dukungan yang dapat dilakukan oleh suami antara lain dengan

Indeed, the nutritional quality of Uverito soils is inferior compared to that of Sartenejas soils (Table 2), and the total content of the most volatile fraction of the essential

erent phases of the oak development (outer and inner bark, unopened buds, young developing leaves, and blossoms), and (b) volatiles released from oak twigs and branches during

With test impact analysis, as you make code changes, you can view which tests are impacted by the code change — not just unit tests, but even manual tests that have been

Keterbatasann yang dimiliki oleh internet banking tersebut membuat pihak penyedia jasa layanan harus mempu untuk terus mengevaluasi kualitas layanan yang

BBM, bahkan bermain game.9 Maka melihat dari uraian di atas kedudukan media dalam komponen pembelajaran sangat penting untuk meningkatkan proses pembelajaran menjadi lebih

pada percobaan di rumah kaca menunjukkan bahwa perbedaan waktu awal berbunga antara kedua tetua padi hibrida Hipa 8 adalah 8 hari, denganmodus waktu berbunga untuk BP51-1