BAB III
KES IMPULAN DAN S ARAN 3.1. Kesimpulan
Dari uraian bab pembaasan, maka penulis dapat menarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Nyeri bersifat subjektif, tidak ada dua kesamaan yang identik pada
seseorang individu yang mengalami nyeri yang sama dan tidak ada
kejadian nyeri yang sama menghasilkan respons atau perasaan yang
identik pada seseorang individu.
2. Pada pengkajian ibu post partum hari kedua, pasien mengatakan nyeri
diperineum bekas luka jahitan episiotomi, seperti tertusuk-tusuk dengan
skala nyeri 8 dan nyeri dirasakan setiap saat, tekanan darah 130/70 mmH g,
nadi 84 kali per menit, respirasi 24 kali per menit, suhu 36,70C, ekspresi
wajah klien tampak meringis, terdapat luka jahitan ±3cm. Sehingga dapat
diambil diagnosa prioritasnya yaitu nyeri akut berhubungan dengan luka
bekas jahitan episiotomi di perineum (agen injuri fisik). Dan kejadian ini
sesuai dengan konsep.
3. Pada klien di temukan tiga diagnosa keperawatan yang muncul setelah
dilakukan pengkajian yaitu nyeri akut, gangguan pola tidur, intoleransi
aktivitas. Dan diagnosa nyeri akut terbukti menjadi prioritas sesuai dengan
konsep.
4. Intervensi asuhan keperawatan pada Ny.N dengan gangguan rasa nyaman
nyeri dilakukan tindakan dengan tujuan selama 2x24 jam, masalah nyeri
5. Implementasi yang dilakukan pada Ny.N telah dilaksananakan dengan
baik. Tetapi implementasi teknik relaksasi menggunakan kompres air
hangat/dingin tidak dilakukan karena ibu merasa tidak aman menggunakan
kompres air hangat/dingin.
6. Evaluasi tindakan setelah melakukan implementasi pada pasien dengan
pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman: Intervensi masih tetap
dipertahankan dikarenakan nyeri masih dirasakan klien setiap saat,
walaupun skala nyeri berkurang dari skala nyeri 8 menjadi skala nyeri 4.
3.2. S aran
1. Bagi Pelayanan Kesehatan.
Rumah sakit ,melalui perawat yang ada diruangan lebih aktif dalam
meningkatkan mutu asuhan keperawatan pada pasien dengan Gangguan
Rasa Nyaman : Nyeri.
2. Bagi Institusi Pendidikan.
Diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan yang lebih
berkualitas dan profesional agar tercipta perawat yang profesional,
terampil, inovatif, aktif dan bermutu yang dapat memberikan asuhan
keperawatan secara menyeluruh berdasarkan kode etik keperawatan.
3. Bagi Keluarga.
Keluarga adalah orang terdekat dari pasien , diharapkan dapat
mendukung pasien dan mengetahui cara mengurangi rasa nyeri yang
4. Bagi Perawat.
Diharapkan selalu berkoordinasi dengan tim kesehatan lainnya
dalam memberikan asuhan keperawatan agar lebih maksimal, khususnya
pada pasien dengan kebutuhan rasa nyaman nyeri. Perawat diharapkan
dapat memberikan pelayanan kesehatan yang professional terutama dalam
memfasilitasi pasien dalam memenuhi kebutuhannya
5. Bagi Penulis.
Perlu untuk menambah dan meningkatkan kemampuan dalam
memberikan asuhan keperawatan pasien dengan masalah Gangguan Rasa
Nyaman:Nyeri serta perlu memperbaiki agar karya tulis ini lebih