UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN MINYAK SERAT MESOKARP BUAH KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.)
Abstrak
Serat mesokarp buah kelapa sawit memiliki kandungan minyak dan karoten yang sangat tinggi. Kandungan karoten yang tinggi di dalam minyak dapat dimanfaatkan sebagai antioksidan. Pusat penelitian kelapa sawit telah mengembangkan proses ekstraksi karoten untuk meningkatkan konsentrasinya. Variasi proses dalam ekstraksi karoten dapat mempengaruhi aktivitas antioksidan. Tujuan penelitian ini untuk menguji aktivitas antioksidan serat mesokarp buah kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacg).
Karoten dari minyak serat mesokarp dapat diperoleh dengan tahapan proses ekstraksi yaitu menggunakan pelarut n-heksan, dilanjutkan proses transesterifikasi, lalu proses solvolitik misellisasi dan terakhir proses saponifikasi. Konsentrasi karoten yang diperoleh dari setiap tahapan proses ekstraksi dianalisis menggunakan Spektrofotometer UV-visibel pada panjang gelombang 440 nm. Aktivitas antioksidan ekstrak serat mesokarp dari setiap proses ekstraksi ditentukan menggunakan 2,2’-diphenyl-1-picrylhidrazyl (DPPH) sebagai radikal bebas dengan mengukur absorbansi DPPH pada panjang gelombang 515 nm dengan waktu 60 menit setelah penambahan pelarut metanol. Kemampuan antioksidan diukur sebagai penurunan absorbansi larutan DPPH setelah penambahan ekstrak serat mesokarp dari setiap proses ekstraksi dengan menggunakan antioksidan pembanding vitamin C dan Crude Palm Oil (CPO).
Hasil menunjukkan bahwa konsentrasi karoten meningkat seiring dengan tingkatan proses ekstraksi. Konsentrasi karoten pada ekstrak minyak mencapai 3835 ppm, meningkat menjadi 6514 ppm pada tahap transesterifikasi, meningkat kembali menjadi 24.400 ppm pada tahap solvolitik misellisasi. Hasil uji aktivitas antioksidan menunjukkan bahwa ekstrak minyak memiliki aktivitas antioksidan yang lebih kuat dalam meredam radikal bebas DPPH dibandingkan transesterifikasi dan solvolitik misellisasi. Nilai Inhibitory Concentration (IC50)
untuk ekstrak minyak sebesar 6,9 ppm; transesterifikasi sebesar 16,1 ppm; dan solvolitik misellisasi sebesar 19,9 ppm. Vitamin C dan Crude Palm Oil yang digunakan sebagai pembanding (kontrol) menunjukkan aktivitas antioksidan yang sangat kuat dengan nilai IC50 sebesar 1,29 ppm dan 4,6 ppm.