• Tidak ada hasil yang ditemukan

Patogenitas Beberapa Cendawan Entomopatogen (Lecanicillium lecanii, Metarhizium anisopliae, dan Beauveria bassiana)terhadap Aphis glycines pada Tanaman Kedelai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Patogenitas Beberapa Cendawan Entomopatogen (Lecanicillium lecanii, Metarhizium anisopliae, dan Beauveria bassiana)terhadap Aphis glycines pada Tanaman Kedelai"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PUSTAKA

Kutu Daun Kedelai (Aphis glycines)

Menurut Blackman dan Eastop (2000), adapun klasifikasi kutu daun kedelai adalah sebagai berikut:

Kingdom : Animalia Filum : Arthropoda Kelas : Insekta Ordo : Hemiptera Famili : Aphididae Genus : Aphis

Spesies : Aphis glycinesMatsumura.

Kata aphididae berasal dari bahasa Yunani yang artinya mengisap cairan. Hal ini menunjukkan bahwa hama ini mengisap cairan dari tanaman sebagai nutrisi makanannya (O`Neal & Hodgson, 2000).

Kutudaun tergolong serangga yang berukuran kecil. Tubuh betina yang tidak bersayap bewarna kuning pucat atau kuning kehijauan, panjang tubuh 1.0-1.6 mm, kornikel hitam dan seringkali dengan dasar kauda yang pucat. Marginal tubercles kecil, terdapat pada ruas abdomen kesatu dan ketujuh. Antenal tubercles

(2)

menyebabkan populasi kutudaun dapat meningkat dengan cepat jika dalam kondisi yang baik (Afifah, 2011).

Siklus hidup A. glycines satu minggu dengan rincian: stadium nimfa instar satu selama satu hari, instar dua, tiga, dan empat masing-masing dua hari. Nimfa dengan cepat (lebih kurang seminggu) menjadi dewasa dan siap melahirkan generasi baru. Pada kedelai varietas Orba rata-rata lama hidup dan keperidian berturut-turut adalah 15 hari dan 21 nimfa (Rohajati, 1976).

Aphis glycines menyerang bagian daun tanaman kedelai dengan cara

menusukkan alat mulutnya yang seperti jarum (stylet). Alat mulut kutu ini mampu menusuk epidermis daun maupun batang tanaman kedelai dan juga mengisap cairan serta nutrisi tanaman sehingga lambat laun tanaman kedelai akan kehilangan cairan nutrisi. Kerusakan tanaman disebabkan oleh fase nimfa dan imago A. glycines (Pracaya, 2009).

Aphisglycines menyerang tanaman kedelai sejak awalpertumbuhan hingga masa panen. Selain sebagai hama, serangga ini dapat jugaberperan sebagai vektor yang dapat menularkan virus dari tanaman satu ke tanaman lainnya melalui aktivitas makannya. Kerugian lain yang diakibatkan A. glycinesadalah adanya embun jelaga berwarna hitam yang dapat menutupi permukaan daunkedelai sehingga fotosintesis terganggu (Tilmon et al., 2011)

CendawanLecanicillium lecanii

Cendawan Lecanicillium lecanii (Zimm.) (Viegas) (Zare and Gams) digolongkan divisi Deuteromycotina kelas Hyphomycetes yang tergolong imperfect fungi atau cendawan yang memiliki siklus tidak sempurna. L. lecanii

(3)

Zimmermann pada tahun 1898 dengan nama Chephalosporium lecanii. Pada tahun 1939, Viegas mengubah nama menjadi Verticillium lecanii berdasarkan studi kisaran inang (Kauvelis et al.,1999).

Pengamatan lebih lanjut terhadap sifat morfologi dan analisis molekuler, cendawan berubah nama menjadi L. lecanii sampai sekarang(Zare and Gams, 2001). Cendawan L. lecanii digunakan untuk mengendalikan hama terutama Hemiptera dengan tingkat mortalitas yang bervariasi (Prayogo, 2004).

Cendawan ini mudah tumbuh pada berbagai media, terutama pada media potato dextrose agar (PDA) dan beras. Di dalam cawan petri, diameter koloni dapat mencapai 4–5,50 cm pada 3 hari setelah inokulasi. Koloni cendawan berwarna putih pucat. Kumpulan konidia ditopang oleh tangkai konidiofor yang membentuk fialid seperti huruf L. Setiap konidiofor menopang 5−10 konidia yang terbungkus dalam kantong lendir. Konidia berbentuk silinder hingga elip, terdiri atas satu sel, tidak berwarna (hialin), berukuran 2,30−10 x 1−2,60 μm (Tanada & Kaya, 1993).

Cendawan entomopatogen memerlukan kelembaban yang tinggi untuk tumbuh dan berkembang, hal tersebut diperlukan selama proses pembentukan tabung kecambah (germ tube), sebelum terjadi penetrasi ke integumen serangga. Cendawan L. lecanii tumbuh baik pada suhu 18-30ºC dan kelembaban minimal 80%. Pada kelembaban lebih dari 90% cendawan tumbuh sangat baik (Cloyd, 2003).

(4)

sisa-sisa hasil pertanian. Cendawan L. lecanii mampu hidup pada bahan organik yang mati dalam rentang waktu yang sangat panjang (Tanada and Kaya, 1993).

CendawanBeauveria bassiana

Beauveria bassiana adalah cendawan entomopatogen yang terbukti memiliki daya bunuh tinggi terhadap serangga hama terutama ordo Lepidoptera, Hemiptera dan Coleoptera. Pertumbuhan dalam media berbentuk koloni putih seperti kapas, konidiofor yang fertile bercabang-cabang secara zig-zag dan pada bagian ujungnya terbentuk konidia. Konidia bersel satu berbentuk bulat sampai oval, hialin, berukuran 2-3 mikron (Haryono et al.,1993).

Pengendalian hayati dengan menggunakan jamur entomopatogen saat ini menjadi pilihan utama. B. bassiana ialah jamur entomopatogen dapat membunuh serangga antara lain Lepidoptera (Winarto dan Darmawati, 2004), Thysanoptera (Ludwig and Ronald, 2002), Hemiptera (Herlinda et al., 2006), Homoptera (Evi, 2006), Orthoptera (Thompson, 2006) dan Diptera (Bernardi et al., 2006).

Jamur B.bassiana mempunyai kapasitas reproduksi yang tinggi, mudah diproduksi dan pada kondisi yang kurang menguntungkan dapat membentuk spora yang mampu bertahan lama di alam (Widayat dan Dini, 1993 dalamSudarmadji, 1996).

(5)

Crocidolomia pavonana pada sayur-sayuran kubis (Trizelia, 2005) dan penggerek buah kakao Hypothenemus hampei(Prayogo, 2006).

Untuk memperoleh isolat B. bassiana yang dapat mapan untuk diaplikasikan di lapangan diperlukan eksplorasi B. bassiana pada berbagai lokasi, kemudian dikarakterisasi secara morfologi (warna koloni, ukuran konidia, dan kerapatan hifa), serta ditinjau viabilitassetiap isolat. Selain itu, perlu diuji efektivitas setiap isolat untuk mengendalikan hama serangga sebelum diformulasi menjadi bioinsektisida (Sri et al.,2014).

Beauveria bassiana dapat diisolasi dari serangga yang mati karena terinfeksi B. bassianadan dari tanaman maupun tanah (Soetopo & Indrayani, 2007). Metode yang direkomendasikan untuk mengisolasi cendawan entomopatogen dari populasi asli atau lokal adalah metode pemancingan dengan serangga (insect bait method) yang digunakan untuk mengisolasi cendawan dari tanah (Meyling, 2007).

CendawanMetarhizium anisopliae

Jamur M. anisopliae termasuk dalam kelas Hyphomycetes, ordo Moniliales dan famili Monileaceae. Jamur M. anisopliae mampu menginfeksi hama yang mempunyai tipe mulut menusuk dan mengisap (haustelata), seperti golongan Aphis sp. baik stadia nimfa maupun imago (Sumartini et al.,2001). Disamping itu, M. anisopliae juga mampu menginfeksi hama yang mempunyai tipe mulut menggigit mengunyah (mandibulata), seperti Spodoptera litura(Prayogo et al., 2005).

(6)

tingkat perkembangan serangga mulai dari telur, larva, pupa dan imago (Prayogo, 2004).

Jamur M. anisopliae memiliki beberapa kelebihan antara lain berkapasitas reproduksi tinggi, relatif aman, siklus hidupnya pendek, selektif, mudah diproduksi, serta dapat bertahan dalam kondisi yang tidak menguntungkan (Prayogo et al., 2005).

Jamur M. anisopliae memiliki aktivitas larvisidal karena menghasilkan cyclopeptida, destruxin A, B, C, D, E dan desmethyldestruxin. Destruxin telah

dipertimbangkan sebagai bahan insektisida generasi baru. Efek destruxin berpengaruh pada organella sel target (mitokondria, retikulum endoplasma dan

membran nukleus), menyebabkan paralisa sel dan kelainan fungsi

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini mengkaji masalah ketidakefektifan pilihan kata, ketidakefektifan struktur kalimat, dan ketidaktepatan penerapan ejaan dalam

Berdasarkan beberapa hasil penelitian di atas dan pengalaman dalam TOT Dosen Entrepreuneurship yang diselenggarakan oleh UNY bekerjasama dengan Universitas Ciputra

Berdasarkan hasil pre-test diperoleh 6 siswa yang mendapatkan skor tinggi yang termasuk prokrastinasi akade mik siswa dan a kan d iberikan perlakuan

Berpikir divergen ialah berpikir menyebar atau proses mengeksplorasi berbagai ide yang mungkin, sementara berpikir konvergen ialah berpikir mengumpul, memilih atau

Melalui paparan di atas, setelah dianalisis pada hipotesis pertama yang berbunyi: “kemampu- an berpikir kitis siswa yang me- ngikuti pembelajaran inquiry based

Penulisan ini bertujuan untuk memberikan informasi jadwal praktek dokter rumah sakit yang memberikan informasi berupa nama dokter, jam praktek, ruang praktek, hari praktek dokter

Dengan adanya perangkat lunak dan berbagai macam pendukungnya, akan membuat game ini menjadi hidup, sederhana dan dapat dimainkan

[r]