• Tidak ada hasil yang ditemukan

Identifikasi Kebutuhan Fasilitas Perumahan Bagi Buruh Industri (Studi Kasus Kawasan Industri Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Identifikasi Kebutuhan Fasilitas Perumahan Bagi Buruh Industri (Studi Kasus Kawasan Industri Medan)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Aulia, Dwira N dan Samsul Bahri, 2011.Buku Ajar Perumahan dan Permukiman,

Medan, Penerbit: Magister Teknik Arsitektur USU.

Awang Firdaos. 1997. “ Permintaan dan Penawaran Perumahan” Valuestate, Vol. 007, Jakarta.

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Medan, 2010 “Sumatera Utara Dalam Angka 2005-2009”. Badan Pusat Statistik Provinsi SumateraUtara. Medan.

Biro Pusat Statistik Medan, 2010. Kecamtan Medan Deli Dalam Angka Bourne, L.S. 1975.Internal Structure of the City - Readings on Space

andEnvironment, Oxford University Press. Inc., Oxford.

Budihardjo, Eko. 1985. Sejumlah Masalah Pemukiman Kota.Bandung :Alumni Budihardjo, Eko. 1997. Tata Ruang Perkotaan.Bandung :Alumni

Budihardjo, Eko. 1998. Percikan Masalah Arsitektur Perumahan Perkotaan. Gajah Mada University Press, Yogyakarta.

Budiono, Sundaru. 1993. Poor Communities in Bandung. Research Project Conducted to Fullfill The Requirements for The University of Toronto’s Indonesia Field Course.

Creswell, John W. 2003. Research Design: Qualitative, Quantitative, And MixMethods Approaches, SAGE.

Dillon, WR dan Goldstein,M. 1984. Multivariate Analysis, Methods, andApplications. New York : ISBN

Drabkin, Haim Darin. 1980. Land Policy and Urban Growth, Great Britain, Pergamen Press.

Golledge, Reginald George & Stimson Robert J. 1990. Analytical BehavioralGeography. Routledge,

(2)

Haikal Ali,(1996). “Kajian Kebijaksanaan Pemerintah Kota Administratif Klaten Dalam Penentuan Lokasi Perumahan”.Tesis S-2 MPKD, UGM, Yogyakarta. Hastuti, dkk.2006. Studi Kebutuhan dan Kemampuan Pemenuhan Rumah

bagiPegawai Golongan Rendah, Studi Kasus Karyawan FTSP UII. Jurnal Logika.Vol. 3.No.2.

Herskovits J. Melville. 1976. Culture Anthropology. New York: Afred A. Knoft.

I Dewa Gede Agung Diasana Putra dan Anak Agung Gede Yana, 2007.PemenuhanAtas Perumahan Salah Satu Upaya Penanggulangan Kemiskinan, JurnalPermukiman Nata. Vol.5 No.2 Agustus 2007 : 62 - 108 Iwan Suprijanto. Reformasi Kebijakan dan Strategi Penyelenggaraan Perumahandan

Permukiman. (http://puslitpectra ac.id/journals/)

J. Catanese, Anthony dan C. Snyder, James, 1991, Perencanaan Kota, Jakarta : Penerbit Erlangga

Karsidi, 2002.Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Permintaan danPenawaran Rumah Sederhana di Kota Semarang.Program PascasarjanaUniversitas Diponegoro Semarang, Tesis

Kemeny, Jim, 2003, Housing And Social Theory, New York : Taylor & Francis e-Library

Keputusan Presiden 41 tahun 1996 Tentang Kawasan Industri.

Keputusan Direktur Jendral Perhubungan Darat no. 274/HK.105/DRJD/1996 Tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Umum di Wilayah Perkotaan Dalam Trayek Tetap dan Teratur

Knox, Paul. 1989. Urban Social Geography, Longman Scientific & Technical.

Koestoer, 2001.Tapak Keruangan Perkotaan. UI Press, Jakarta.

Komarudin.1996. Menelusuri Pembangunan Perumahan dan Permukiman. Yayasan REI-PT. Rakasindo, Jakarta.

(3)

Loesch, August. The Economics of Location (2nd ed., 1944)

Lusht Kenneth M, 1997. Real Estate Valuation Priciples and Application, Chicago:Irwin.

Martopo, Sugeng. 1992. Pembangunan Berwawasan Lingkungan. Yogyakarta : PPLH UGM

Mulyo Budi S, 2009. Analisis Permintaan Rumah Sederhana Di Kota Semarang..Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), Hal.126 -139.

Morris Earl W. & Winter Mary. 1978. Housing, Family and Society. Jhon Willley & Sons Inc.

Nasucha,Chaizi.(1995). Politik Ekonomi Pertanahan dan Struktur Perpajakan AtasTanah. Kesaint Blanc, Jakarta.

Nazir, Moh. 1998. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia

Panudju, Bambang. 1999, Pengadaan Perumahan Kota dengan Peran SertaMasyarakat Berpenghasilan Rendah.Bandung : Penerbit Alumni

Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan (2002) DirektoratJenderal Penataan Ruang Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah.

Pembangunan Perkotaan Berwawasan Lingkungan. Jakarta

(1999).Dirjend.CiptaKarya Departemen Pekerjaan Umum bekerjasama dengan Deputi Bidang Pengkajian Kebijaksanaan Teknologi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.

Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 1999 tentang Kawasan Siap Bangun dan Lingkungan Siap Bangun yang Berdiri Sendiri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 171 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3892);

Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 14/PERMEN/M/2006 tentang Penyelenggaraan Perumahan Kawasan Khusus

(4)

Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 32/PERMEN/M/2006 tentang Petunjuk Teknis Kawasan Siap Bangun dan Lingkungan Siap Bangun Yang Berdiri Sendiri

Rapoport, Amos. 1977. Human Aspects Of Urban Form. Pergamon Press.

Richardson, Harry W. 1978. Elements of regional economics, Middlese x: Penguin Education

Sastra, M, Suparno dan Endy Marlina. 2006. Perencanaan dan PengembanganPerumahan. Yogyakarta : Penerbit Andi

Sheng, Yap. Kioe. 1992. Low Income Housing in Bangkok - AReview of SomeHousing Sub Market. Asian Institute of Technology Bangkok, Bangkok. Sihombing, B.S. dan Rudolf Sitorus, 2010.Studi Rencana Pembangunan

danPengembangan Perumahan dan Permukiman (RP4D) Kota Medan. JurnalIlmiah Pendidikan Tinggi, Vol.3 No.3. Desember 2010. LIPI

Silas, Johan. 1985. Perumahan dan Permukiman (buku 1 dan 2), Jurusan Arsitektur, FTSP – ITS Surabaya

Sinulingga, Budi, D.2005. Pembangunan Kota, Tinjauan Regional dan Lokal. Pustaka Sinar Harapan, Jakarta

Sugiyono, 1999.Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Timoticin Kwanda, Jani Rahardjo, dan Made Kusuma Wardani. Analisis KepuasanPenghuni Perumahan Sederhana di Denpasar Berdasarkan Faktor Lokasi Prasarana, Sarana, Kualitas Bangunan, Desain dan Harga.(http:// puslitpetra ac.id/journals/architecture)

Tjiptadi, K.H. 2004.Identifikasi Kebutuhan dan Bentuk Program PenyediaanPerumahan dan Permukiman Yang Tepat Untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (Miskin) di Kabupaten Demak. Program Pascasarjana MagisterTeknik Pembangunan Kota Universitas Diponegoro Semarang, Tesis Turner, John FC. 1972. Freedom to Build, Dweller Control of the Housing Process.

New York : The Macmillan Company.

(5)

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Permukiman

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4247);

Widipratamanti, Anny. 2001. Studi Kebutuhan Fasilitas Perumahan Buruh diKawasan Industri. Program Pascasarjana Magister Teknik Pembangunan KotaUniversitas Diponegoro Semarang, Tesis

Worosuprojo, S. Risyanto, B R., Budi, S., (1993). “Kesesuaian Lahan Untuk Pemukiman di Kecamatan Galur dan Kecamatan Lendah di Dati II Kulon Progo Propinsi DIY”. Fakultas Geografi, UGM, Yogyakarta.

www.pemkomedan.go.id

Yeates, Maurice & Garner Barry. 1980. The North American City. Harper & Row Publisher, New York.

Yeri, Ehwan, (2004). “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Perumahan Di Kota Bandar Lampung”.Tesis S-2 MPKD, UGM, Yogyakarta.

Yudhohusodo, Siswono. 1992. Perumahan Untuk Seluruh Rakyat. Jakarta: Yayasan Padamu Negeri

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini berarti bahwa dengan kurikulum Program S-1 jurusan administrasi pendidikan yang mereka pelajari dapat memberikan guru (lulusan) untuk menambah wawasan dan pengetahuan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 40 orang responden, diperoleh data karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan, seperti yang

Metode yang digunakan dalam kajian sensitifitas kawasan TAHURA, merupakan alat yang digunakan untuk mengukur tingkat sensitifitas ekologi terhadap zonasi kawasan, yaitu

Ketiga, versi yang menyatakan bahwa Wetu Telu lahir sebagai konsekwensi dari strategi dakwah yang diterapkan oleh para penyebar agama Islam, setelah melihat

Alat ini didasarkan pada kerja resistor peka cahaya ( LDR ), begitu LDR tidak terkena cahaya maka rangkaian akan aktif dan lampu akan menyala dan begitu pula sebaliknya apabila

[r]

[r]

Dan dari wawancara yang peneliti lakukan dengan guru mata pelajaran Fiqih kelas VII yaitu bapak Anwarul Fajri, S.Pd.I., beliau mengatakan bahwa di MTs Satu Atap