HASIL DAN ANALISIS
4.1 Hasil Penelitian
Kuesioner survey tersebut didistribusikan secara elektronik melalui email dan manual dengan langsung membagikan survey untuk responden. Distribusi elektronik dari survey adalah dimediasi oleh beberapa mailing list. Sedangkan distribusi survey langsung dilakukan di kantor-kantor dan galeri sekuritas. Pengumpulan data dilakukan dari April 2011 sampai Juni 2011. Kuesioner survey didistribusikan langsung kepada setiap individu dalam kelompok. Dari 150 kuesioner didistribusikan 109 kuesioner yang diperoleh valid.
4.1.1 Deskriptif Statistik untuk Variabel Independent dan
Dependent
Analisis data dilakukan dari survey yang disimpulkan seperti berikut ini yaitu setiap hasil rata-rata variabel independen yang diukur dengan menggunakan skala Likert yaitu dari skala 1 sampai 5. Berarti, standart deviasi dan skor persentase dari semua variabel independen dan dependen disajikan dalam Tabel 4.1.
Hasil dapat disimpulkan bahwa dalam urutan dari skor rata-rata tertinggi hingga terendah untuk variabel independent adalah Issue atau
Sentimental Pasar, Transparansi Informasi, Return, Bluechip atau
Non-Bluechip, Resiko. Peringkat tertinggi ditempati oleh Issue atau Sentimental
Pasar (3.8991) dan peringkat terendah ditempati oleh Resiko(3.7662).
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Minat Investasi Masyarakat di Bidang Saham. Berdasarkan 5 skala dari skala Likert, kesediaan konsumen untuk membeli dibagi menjadi tiga kategori utama: 3.5 – 5.0 dianggap tinggi, 1.5 – 3.5 sedang, dan <1.5 adalah rendah. Hasil yang ditunjukkan dalam Tabel 4.1 dan Gambar 4.1 menunjukkan bahwa rata-rata dari responden memiliki kemauan tinggi untuk memiliki Minat Investasi di Bidang Saham.
Table 4.1 Mean dan Persentase dari Variabel dependent dan Indepent
Variables Means S.D Percentage
Independent Variables Return 3.8772 0.55229 77.54% Resiko 3.7662 0.54846 75.32% BlueChip atau Non-BlusChip 3.8202 0.60058 76.40% Issue atau Sentimental Pasar 3.8991 0.58729 77.98% Transparansi 3.8879 0.57192 77.76%
Gambar 4.1 Nilai rata-rata dari variabel independent dan dependent
4.1.2
Deskriptif Statistik untuk Variabel Demografi
a. Age GroupSeperti yang terlihat di Tabel 4.2, data yang terkumpul dari penelitian ini yaitu kebanyakan responden berada dalam kelompok usia dari 25-34 tahun
Return Resiko BlueChip atau Non‐ BlusChip Issue atau Sentiment al Pasar Transparan si Informasi Minat Investasi Masyaraka t di Bidang Saham Series1 77.54% 75.32% 76.40% 77.98% 77.76% 78.38% 73.50% 74.00% 74.50% 75.00% 75.50% 76.00% 76.50% 77.00% 77.50% 78.00% 78.50% 79.00% Axis Title
Nilai
Rata
‐
Rata
dari
Variabel
Independent
dan
Dependent
Informasi Dependent Variable Minat Investasi Masyarakat di Bidang Saham 3.9189 0.64203 78.38%mengkontribusikan tidak beda jauh dari kelompok usia 25-34 tahun (33.0%). Sebagian responden yang berada diatas Usia 50 tahun keatas yan berada di peringkat 13.8%. Sedangkan kelompok usia antara 18-24 tahun memiliki persentase yang terendah, yaitu 7.3%. Temuan yang didapat ini menggambarkan bahwa responden memiliki beberapa kelompok usia yang berbeda yang diharapkan juga memberikan sampel yang representative. Tabel 4.2 mengindikasikan bahwa kategori umur diantara 25-34 tahun dan 35-49 tahun adalah proporsi terbesar di dalam penelitian ini. Hal ini selaras dengan teori yang disebutkan oleh Sunariyah, 1997 yang dimana disebutkan penanaman modal untuk jangka waktu yang lama dengan adanya harapan mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang.
Table 4.2 Distribusi Pengelompokan Umur dari Responden
Kelompok Usia No. dari Responden Persentase 18-24 tahun 8 7.3 % 25-34 tahun 50 45.9% 35-49 tahun 36 33.0% >50 tahun 15 13.8%
Ga b. P D d 1 d P k m J P W T ambar 4.2 D Pembagian J Data yang d didapatkan p 15.6% untuk digambarkan Pembagian kelamin terh memberikan T Jenis Kelami Pria Wanita Total Distribusi Pen enis Kelami didapat dari persentase y k Wanita. D n dalam be ini diharapk hadap hasil sampel yang Table 4.3 Dis in 33% ngelompokan n pembagian yang berjara Dimana ini entuk diagr kan untuk l didalam g representa stribusi Jeni No. dari Re 92 17 109 7% 14% n Umur dari jenis kelam k jauh anta dapat dilih ram yang t meminimal penelitian i ative. s Kelamin d esponden 46%
USIA
i Respondenmin dari Pri ara 84.4% u hat dalam T terlihat di isasikan pe ini agar se dari Respond Persentas 84.4% 15.6% 100% % n ia dan Wan untuk Pria d Tabel 4.3 d Gambar 4 erbedaan jen ehingga dap den se 18 ‐24 tahun 25 ‐34 tahun 35 ‐49 tahun > 49 tahun nita dan dan .3. nis pat
c. L T p d d S m p d y s Ga Latar Belaka Tabel 4.4 d proporsi terb dengan pers diikuti oleh S2 dengan mendapati pe pendidikan didapat ini d yang berpend sarjana. ambar 4.3 Pe ang Pendidik dan Gambar besar dari stu
entase 73.4 responden y persentase ersentase 1.8 SMA mend didapat bahw didikan, ham 16 embagian Jen kan 4.4 mengi udi responde 4%. dari ke yang mereka 23.9%. L 8% dari kese dapati perse wa Investor mpir 98% da 6%
JENIS
K
nis Kelamin ilustrasikan en ini jatuh p eseluruhan r a memiliki l atar belaka eluruhan resp entase 0.9% di bidang ari mereka m 84%KELAMIN
dari Respon secara gam pada kategor responden. P latar belakan ang pendidi ponden dan %. Dari pem saham keba memiliki setN
nden mbling dima ri S1 (Strata Persentase ng pendidik ikan Diplom latar belaka mbagian ya anyakan ora tidaknya gel Pria Wanita ana 1) ini kan ma ang ang ang lar ad. P R p d Tabel 4 Latar Bel Pendid SMA Diplo S1 S2/S Tota Gambar Pekerjaan Responden p pekerja yan diperhitungk 4.4 Distribus lakang dikan A ma S3 al 4.4 Distribu paling umum ng latar be kan secara 24% si Latar belak No. dari r 1 2 8 2 10
usi Latar bela
m yang did elakangnya persentase 1%2%
PEND
kang pendid responden 1 2 0 26 09 akang pendi dapatkan dal terkait de sebesar 6 % 73%IDIKAN
dikan dari Re pers 0 1 7 2 1 dikan dari R lam peneliti engan keua 64.2% dari esponden sentase 0.9% 1.8% 73.4% 23.9% 100% Respondenian ini adal angan dima i keseluruh SMA Diploma S1 S2/S3 lah ana han a
responden. 24.8% adalah pekerja yang latar belakang pekerjaannya sebagian terkait denngan keuangan, dan 11% adalah pekerja yang latar belakang pekerjaannya tidak terkait dengan keuangan. Temuan ini menunjukkan bahwa sebagian besar investor di bidang saham adalah pekerja dan memiliki penghasilan pribadi. Pembagian pekerjaan responden diuraikan dalam Tabel 4.5 dan Gambar 4.5.
Tabel 4.5 Distribusi Jenis Pekerjaan dari Responden Pekerjaan No. dari Responden Persentase Terkait dengan Keuangan 70 64.2% Sebagian terkait dengan keuangan 27 24.8%
Tidak terkait dengan keuangan
12 11.0%
e. S D M 3 D d m a Ga Status Data yang Menikah did 38.5% untuk Dimana ini d diagram yan meminimalis agar sehingg Statu Tidak Me Menik Tota 25% ambar 4.5 Di didapat dar dapatkan per k Satus tida dapat dilihat ng terlihat d sasikan perb a dapat mem Tabel 4.6 us enikah kah al 11% istribusi Jeni ri pembagia rsentase yan ak menikah t dalam Tabe di Gambar 4 edaan Status mberikan sam 6 Distribusi No. dari R 4 6 1 6
PEKE
is Pekerjaan an Status d ng berjarak dan 61.5% el 4.6 dan d 4.6. Pembag s terhadap h mpel yang re Status dari R Responden 42 67 09 64%RJAAN
dari Respon dari Tidak tidak terlalu % untuk st digambarkangian ini diha hasil didalam epresentative Responden Per 3 6 Terkait de Sebagian t keuangan Tidak terk keuangan nden Menikah d u jauh anta tatus menika dalam bent arapkan unt m penelitian e. rsentase 38.5% 61.5% 100% ngan keuangan terkait dengan kait dengan dan ara ah. tuk tuk ini n
f. T D T d b D d m d r Tempat Ting Data yang di Tinggal bers diantara 13.8 bersama ora Dimana ini d diagram yan meminimalis didalam pen representativ T Tempat T Kontr 61% Gambar 4 ggal idapat dari p sama Orang 8% untuk te ang tua, ser dapat dilihat ng terlihat d sasikan perb nelitian ini ve. Tabel 4.7 Dis Tinggal rak % .6 Distribusi pembagian k Tua, dan R empat tingga rta 56.0% u t dalam Tabe di Gambar 4 bedaan keje agar sehing stribusi Temp No. dari R 1
STA
i Status dari kejelasan tem Rumah Send al kontrak d untuk tempa el 4.7 dan d 4.7. Pembag elasan tempa gga dapat m pat tinggal d Responden 15 39%ATUS
Responden mpat tinggal diri didapatk dan 30.3%% at tinggal r digambarkangian ini diha at tinggal t memberikan dari Respond Per 1 l dari Kontra kan persenta untuk tingg rumah sendi dalam bent arapkan unt terhadap ha sampel ya den rsentase 13.8% Tidak menikah Menikah ak, ase gal iri. tuk tuk asil ang h
G g. K m k p d k d Tinggal b Orang Rumah S Tota Gambar 4.7 D Kisaran dari Data dem menunjukkan kelompok p pendapatan > dari pendapa kisaran dari dengan pers 56% ersama Tua Sendiri al Distribusi Te Pendapatan mografi yan n bahwa re endapatan. >Rp 8.500.0 atan Rp 2.00 pendapatan sentase 18.3
T
3 6 1 empat tingga ng disajikan sponden sec Proporsi te 000 dengan p 00.000 - Rp n Rp 6.500. 3%. Selanju 14%TEMPAT
33 61 09 al dari Respo n dalam Tab cara luas di rbesar di te persentase 5 4.000.000 d .000 – Rp utnya kisar 30%T
TINGGA
3 5 onden bel 4.8 dan idistribusika empati oleh 56.9% diikut dengan pers 8.500.000 m ran dari peAL
Kontrak Tinggal tua Rumah 30.3% 56.0% 100% n Gambar 4 an di berbag h kisaran d ti oleh kisar sentase 19.3% menambahk endapatan R k bersama orang sendiri 4.8 gai ari ran %, kan Rp g4.500.000 – Rp 6.500.000 mendapatkan persentase 5.5%, sedangkan kisaran pendapatan <Rp 2.000.000 tidak ada responden yang mendapati kisaran pendapatan perbulan <Rp 2.000.000. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden tidak homogeny dalam hal pembagian kisaran dari pendapatan dan oleh karena itu akan menjadi perantara yang baik untuk menjawab pertanyaan penelitian dalam variabel (Minat Investasi Masyarakat di Bidang Saham).
Tabel 4.8 Distribusi Pendapatan dari Responden Kisaran dari Pendapatan Frekuensi Persentase
< Rp 2.000.000 0 0 Rp 2.000.000 – Rp 4.000.000 21 19.3% Rp 4.500.000 – Rp 6.500.000 6 5.5% Rp 6.500.000 – Rp 8.500.000 20 18.3% >Rp 8.500.000 62 56.9% Total 109 100%
Gambar 4.8 Distribusi Pendapatan dari Responden
h. Savings
Pembagian Savings dari Responden per bulan yang didapat dari data
responden ditunjukkan ke dalam persentase sebanyak 45.9% untuk kisaran
savings >25% - 50% dari pendapatan. 29.4% dari responden yang
memiliki kisaran pembagian savings <15% dari pendapatan. Dan
responden yang memiliki tinggi savings dari kisaran pendapatan ≥50%
dari pendapatan mendapatkan persentase sebesar 24.8%. Dari observasi yang diperoleh dari variasi kisaran savings dari responden, menunjukkan bahwa kemampuan keuangan bervariasi di seluruh responden. Hal ini diperlihatkan seperti dalam Tabel 4.9 dan Gambar 4.9.
19.3 5.5 18.3 56.9 0 10 20 30 40 50 60 70 2.000.000 ‐4.000.000 4.500.000 ‐6.500.000 6.500.000 ‐8.500.000 > 8.500.000
PENDAPATAN
Series2 Series1Tabel 4.9 Pembagian Savings dari Responden
Kisaran dari Savings Frekuensi Persentase
<15% dari pendapatan 32 29.4% >25% - 50% dari pendapatan 50 45.9%
≥50% dari pendapatan 27 24.8%
Total 109 100%
Gambar 4.9 Distribusi Savings dari Responden
4.1.3
Gambaran Statistik untuk Investasi di Bidang Saham
a. Tempat tradingDidalam studi ini, ditemukan dari beberapa responden melakukan trading di Kantor dengan persentase 53.2% dan diikuti responden yang melakukan trading di Rumah dengan persentase 25.7%, serta responden yang melakukan trading dari Galeri Sekuritas menambahkan persentase sebesar
29.4 45.9 24.8 0 10 20 30 40 50 60 < 15% dari pendapatan >25% ‐50% dari pendapatan >= 50% dari pendapatan
SAVINGS
Series2 Series12 4 R k u Ga 21.1%. hasil 4.10 dan Ga Rumah den keduanya. H untuk melaku Tabel Lokasi Rumah Kantor aleri Sekurita Total Gamba observasi i ambar 4.10. ngan persen Hal ini menu ukan trading l 4.10 Distrib No as ar 4.10 Distr 53% 21%
TEM
ini disajikan Mayoritas ntase 79% unjukkan ba g saham. busi Tempat o. dari Respo 28 58 23 109 ribusi Tempa 26%MPAT
TRA
n seperti yan dari respon dari penju ahwa respon t melakukan onden at melakukanADING
ng terlihat d nden memil umlahan pe nden memilik trading Persenta 25.7% 53.2% 21.1% 100% n trading Rumah Kantor Galeri sek di dalam Tab ih kantor d ersentase d ki kemudah ase % % % kuritas bel dan ari hanb. Lama berinvestasi saham
Tabel 4.11 dan Gambar 4.11 menunjukkan bahwa kebanyakan dari Responden mempunyai pengalaman investasi di bidang saham ini kurang dari 1 tahun dapat dipersentasekan sebesar 43.1% dari total keseluruhan responden, dan posisi tertinggi kedua di tempati oleh responden yang memiliki pengalaman investasi dibidang saham yang berkisar antara 1 – 2 tahun dengan persentase 35.8%. Sedangkan responden yang memiliki pengalaman investasi di bidang saham >3 tahun dipersentasekan sebesar 11.9%. dan posisi terendah ditempati oleh kisaran pengalaman investasi di bidang saham antara 2 – 3 tahun. Dengan banyaknya responden yang tergolong memiliki pengalaman investasi di bidang saham kurang dari 1 tahun, hal ini selaras dengan jurnal yang disampaikan oleh Triyanto, 2011 yang diliput oleh harian Seputar Indonesia bahwa penambahan sebanyak 260.000 investor di periode Juni 2009 – Desember 2010.
Tabel 4.11 Distribusi Lama berinvestasi saham dari Responden Lama berinvestasi
saham
No. dari Responden Persentase
<1 tahun 47 43.1% 1 – 2 tahun 39 35.8%
2 – 3 tahun 10 9.2%
>3 tahun 13 11.9%
G c. T H m 2 m m s m d je tr Gambar 4.11 Trading Hasil analis memiliki kes 2 – 3 kali de melakukan tr melakukan t sebesar 15.6 memiliki ke dengan perse elas secara l rading seban Distribusi L sis statistik sempatan un engan persen rading seban trading tiap 6% dan pe esempatan u entase 12.8% lazimnya dim nyak 2 – 3 k 36% 9% 1
LAMA
Lama berinv mengungka ntuk melakuk ntase 44.0% nyak 1 kali t minggunya ersentase te untuk melak %. Dari Tabe mana umum kali. 2%A
BERINV
vestasi saham apkan bahw kan trading %. 27.5% dit tiap minggun a setiap hari rendah dim kukan tradin el 4.12 dan G mnya Respon 43VESTASI
S
m dari Respo wa hasil da tiap minggu tempati oleh nya, dan dar i mendapatk miliki oleh ng sebanyak Gambar 4.12 nden memilik %SAHAM
onden ari respond unya sebany h mereka ya ri mereka ya kan persenta mereka ya k 3 – 6 k 2 dapat terlih ki kesempat < 1 tahun 1 ‐2 tahun 2 ‐3 tahun >3 tahun den yak ang ang ase ang kali hat tan n nT G R Tabel 4.12 D Tradi 1 X 2 X – 3 X – Setiap Tota Gambar 4.1 Responden 13% Distribusi me ing X 3 X 6 X hari al 12 Distribu % 16% elakukan trad No. dari R 3 4 1 1 1 usi melakuk 44% %
TRA
ding dalam s Responden 30 48 14 17 09 kan trading 27%ADING
seminggu da Per 2 4 1 1 g dalam se ari Responde rsentase 27.5% 44.0% 12.8% 15.6% 100% eminggu d 1 kali 2 ‐3 kali 3 ‐6 kali Setiap har en ari rid. J J te y 8 d d J B N T Jenis Saham Jenis saham etapi Bluech yaitu keselur 89.0%, seda dari keseluru disajikan di d T Jenis Saham BlueChip Non-BlueCh Total G memiliki 2 hip memilik ruhan Respo angkan Non uhan respon dalam Tabel Tabel 4.13 D ip Gambar 4.13 11 variasi yaitu i persentase onden memil -Bluechip m nden. Hal i 4.13 dan Ga Distribusi Jen No. dari Re 97 12 109 Distribusi Je 8 1%
JENIS
S
u saham Blu yang tinggi lih saham Bl menambah d ini dapat te ambar 4.13. nis saham da esponden enis saham d 9%SAHAM
uechip dan N i dibanding luechip deng dengan pers erlihat jelas ari Responde Persentas 89.0% 11.0% 100% dari Respond Non-Bluech Non-Bluech gan persenta sentase 11.0 s sebagaima en se den Blue chip Non Blue chip ip, hip ase 0% ana pe. Manfaat
Menurut hasil survey, manfaat yang diharapkan dari Responden melakukan investasi di bidang saham bervariasi seperi yang terlihat dari Tabel 4.14 dan Gambar 4.14. Responden dari keseluruhan yang memiliki persentase teritinggi yaitu manfaat yang ingin diperoleh yaitu menambah pendapatan dengan persentase 33.9% dan ini diikuti oleh persentase sebesar 21.1% yang dimana ditempati oleh mereka yang ingin mendapat manfaat untuk menambah ilmu dalam investasi di bidang saham. Dan sebagian mereka yaitu dimana responden yang ingin mendapatkan manfaat dari mengalirkan dana (uang) yang tetap mendapat persentase sebesar 18.3%, untuk yang mendapat manfaat mengerti pergerakan ekonomi memiliki persentase 15.6% serta yang terakhir 11.0% dimiliki oleh responden yang ingin mendapatkan mencapai keuntungan dari yang diharapkan.
Tabel 4.14 Pembagian Manfaat yang Diharapkan Manfaat No. dari Responden Persentase Mencapai keuntungan 12 11.0% Mengerti pergerakan
ekonomi
17 15.6%
Menambah pendapatan 37 33.9% Menambah ilmu dalam
investasi di bidang saham
Mengalirkan
dana(uang) yang tetap
20 18.3%
Total 109 100%
Gambar 4.14 Distribusi Manfaat yang Diharapkan
f. Tujuan Investasi
Tabel 4.15 dan Gambar 4.15 mengilustrasikan dari keseluruhan responden dari yang didapatkan sebanyak 85 responden memilih tujuan investasi di bidang saham untuk digunakan sendiri. Dan lainnya memilih untuk kepentingan usaha sebanyak 24 responden yaitu 22.0% dari keseluruhan. Hal ini menandakan bahwa, semua responden adalah melakukan investasi di bidang saham hasil yang diperoleh untuk digunakan sendiri.
11.0 15.6 33.9 21.1 18.3 0 5 10 15 20 25 30 35 40 Mencapai keuntungan Mengerti pergerakan ekonomi Menambah pendapatan Menambah ilmu dalam investasi di bidang saham Mengalirkan dana(uang) yang tetap
MANFAAT
Series1 Series2T D K T g. A H m b ti p o Tujuan Inves Digunakan se Kepentingan Total Alasan Hasi survei m melakukan m bidang saham inggi dengan persentase 2 oleh mereka Tabel 4.15 stasi endiri Usaha Gambar 4.1 menunjukka minat investa m mudah d n persentase 5.7%. Seda yang mempu 22% Distribusi T No. dari R 85 24 109 5 Distribusi an bahwa da asi di bidang dipantau den e 28.4% sert angkan posis unyai alasan
TUJ
Tujuan yang esponden Tujuan yang ari 3 teratas g saham dik ngan persen ta adanya inf si persentas n keterbatasa 78%JUAN
Diharapkan Persentas 78.0% 22.0% 100% g Diharapka alasan men karenakan da ntase 32.1% formasi yang e dua teren an waktu den Digu Kepe n se an ngapa invest ari investasi %, return ya g jelas deng ndah ditemp ngan 8.3% d unakan sendiri entingan usaha tor di ang gan ati dan aalasan lain-lain dengan persentase 5.5%. Hal ini dapat dilihat secara jelas dalam Tabel 4.16 dan Gambar 4.16.
Tabel 4.16 Alasan dari melakukan Investasi di bidang saham
Manfaat Frekuensi Persentase Mudah dipantau 35 32.1%
Informasi yang jelas 28 25.7% Keterbatasan waktu 9 8.3% Return yang tinggi 31 28.4%
Lain - lain 6 5.5%
Total 109 100%
Gambar 4.16 Alasan dari melakukan Investasi di bidang saham
32.1 25.7 8.3 28.4 5.5 0 10 20 30 40 Mudah dipantau Informasi yang jelas Keterbatasan waktu Return yang tinggi Lain ‐lain
ALASAN
Series2 Series14.2 Uji Validitas dan Reliabilitas
Validitas dan uji reliabilitas dilakukan dengan mengunakan SPSS Statistik 16. Dari penelitian sebelumnya, indikator setiap variabel dianggap sah ketika item dikoreksi – korelasi total lebih besar dari 0.5. Hasil yang jatuh dibawah kriteria ini menyarankan bahwa indikator yang sesuai harus dibuang dan tidak dimasukkan dalam analisis.
Uji reliabilitas dilakukan karena skala Likert digunakan dalam penelitian ini. Koefisien Cronbach alpha, ukuran reliabilitas, berkisar antara 0 dan 1. Semakin tinggi koefisien, semakin baik konsistensi internal dari indikator di dalam setiap variabel. Alpha lebih besar dar 0.7 dianggap diterima dan akan digunakan dalam penelitian ini sebagai kriteria untuk lulus uji reliabilitas (Gliem, 2003). Validitas dan uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan SPSS. Output SPSS disajikan pada lampiran 4.
4.2.1 Uji Validitas dan Reliabilitas dari Minat Investasi
Masyarakat di Bidang Saham
Tujuh indikator yang digunakan untuk mengukur kesediaan investor menanamkan modal investasi di bidang saham, yaitu:
Y1 : Saya ingin mengembangkan sisa pendapatan saya melalui investasi
saham
Y2 : Saya tertarik dengan perbincangan Relasi Saya mengenai investasi di
Y3 : Saya merekomendasikan investasi di bidang saham kepada Relasi saya
Y4 : Saya tertarik mengikuti perkembangan investasi di bidang saham
melalui berbagai media
Y5 : Investasi di bidang saham adalah investasi yang menjadi pilihan
Y6 : Saya akan mendalami ilmu investasi dalam bidang saham
Y7 : Saya akan mengatakan hal positif tentang investasi dalam bidang
saham
Tabel 4.17 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas dari Minat Investasi Masyarakat di Bidang saham
Indikator Jumlah Item
Korelasi yang dikoreksi
Validitas
Y1 : Saya ingin mengembangkan sisa
pendapatan saya melalui investasi saham
0.756 Valid
Y2 : Saya tertarik dengan perbincangan
Relasi Saya mengenai investasi di bidang saham
0.647 Valid
Y3 : Saya merekomendasikan investasi
di bidang saham kepada Relasi saya
0.722 Valid
perkembangan investasi di bidang saham melalui berbagai media
Y5 : Investasi di bidang saham adalah
investasi yang menjadi pilihan
0.687 Valid
Y6 : Saya akan mendalami ilmu
investasi dalam bidang saham
0.728 Valid
Y7 : Saya akan mengatakan hal positif
tentang investasi dalam bidang saham
0.759 Valid
Reliability Test
Alpha 0.903 Result Reliable
4.2.2 Uji Validitas dan Reliabilitas dari Return
Return telah diukur dengan enam indikator yaitu, X1,1, X1,2, X1,3, X1,4,
X1,5, X1,6, X1,7, X1,8. Enam indiketor ini telah diuji validitas dan reabilitasnya.
X1,1 : Return dari Saham memberikan hasil yang cepat X1,2 : Return dari Saham lebih baik
X1,3 : Kecenderungan Return makin tinggi
X1,4 : Return dari Saham sesuai dengan yang diharapkan X1,5 : Return dari kenaikan harga saham sesuai
X1,6 : Return dinyatakan dalam angka absolute(seperti 10% per tahun) X1,7 : Return dari saham realistis
X1,8 : Return dari portfolio Saham untuk memenuhi tujuan yang dapat diukur Dari semua variabel yang ada diperoleh Valid untuk semuanya, kecuali satu Variabel yaitu X1,1 “Return dari Saham memberikan hasil yang
cepat”. Indikator ini diabaikan dari analisis data. Hasil uji validitas dan Reliabilitas dari masing-masing indikator diukur seperti yang ditunjukkan dalam Tabel 4.18.
Tabel 4.18 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas dari Return
X1 : Return
Indikator dari Return Jumlah Item Korelasi yang dikoreksi
Validitas
X1,1 : Return dari Saham memberikan hasil yang cepat
0.431 Invalid
X1,2 : Return dari Saham lebih baik 0.591 Valid
X1,3 : Kecenderungan Return makin tinggi
0.682 Valid
X1,4 : Return dari Saham sesuai dengan yang diharapkan
0.683 Valid
X1,5 : Return dari kenaikan harga saham sesuai
X1,6 : Return dinyatakan dalam angka absolute(seperti 10% per tahun)
0.576 Valid
X1,7 : Return dari saham realistis 0.614 Valid
X1,8 : Return dari portfolio Saham untuk memenuhi tujuan yang dapat diukur
0.633 Valid
Reliability Test
Alpha 0.856
Result Reliable
4.2.3 Uji Validitas dan Reliabilitas dari Resiko
Resiko X2 telah diukur dengan menggunakan enam indikator, X2,1,
X2,2, X2,3, X2,4, X2,5, X2,6. Indikator dari Resiko adalah:
X2,1 : Resiko yang selaras dengan hambatan investasi yang tercantum dalam pernyataan kebijakan investasi
X2,2 : Resiko dari investasi bidang saham yang terus berubah dari waktu ke waktu
X2,3 : Resiko dari saham terdapat batasan-batasan dalam tataran praktis ataupun financial untuk mencapai resiko yang dimaksud
X2,4 : Resiko dari Investasi bidang saham yang dapat ditoleransi
X2,5 : Dapat menspesifikasi tujuan resiko absolute maupun resiko relative dari investasi bidang saham
X2,6 : Panjang rentang waktu investasi di bidang saham, memungkinkan banyak resiko yang dapat diambil
Dari semua variabel yang ada diperoleh Valid untuk semuanya, kecuali dua Variabel yaitu X2,1 “Resiko yang selaras dengan hambatan investasi yang
tercantum dalam pernyataan kebijakan investasi”, dan X2,5 “Dapat
menspesifikasi tujuan resiko absolute maupun resiko relative dari investasi bidang saham”. Indikator ini diabaikan dari analisis data. Hasil uji validitas dan Reliabilitas dari masing-masing indikator diukur seperti yang ditunjukkan dalam Tabel 4.19
. Tabel 4.19 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas dari Resiko
X2 : Resiko
Indikator dari Return Jumlah Item Korelasi yang dikoreksi
Validitas
X2,1 : Resiko yang selaras dengan hambatan investasi yang tercantum dalam pernyataan kebijakan investasi
0.431 Invalid
X2,2 : Resiko dari investasi bidang saham yang terus berubah dari waktu ke waktu
0.615 Valid
X2,3 : Resiko dari saham terdapat batasan-batasan dalam tataran praktis ataupun financial untuk mencapai resiko
yang dimaksud
X2,4 : Resiko dari Investasi bidang saham yang dapat ditoleransi
0.507 Valid
X2,5 :Dapat menspesifikasi tujuan resiko absolute maupun resiko relative dari investasi bidang saham
0.487 Invalid
X2,6 : Panjang rentang waktu investasi di bidang saham, memungkinkan banyak resiko yang dapat diambil
0.573 Valid
Reliability Test
Alpha 0.790 Result Reliable
4.2.4 Uji Validitas dan Reliabilitas dari BlueChip atau Non-
BlueChip
Bluechip atau Non-Bluechip X3 telah diukur dengan menggunakan
lima indikator, X3,1, X3,2, X3,3, X3,4, X3,5. Indikator dari Bluechip atau
Bluechip adalah:
X3,1 : BlueChip memiliki reputasi baik di pasaran X3,2 : Non-Bluechip memiliki reputasi buruk di pasaran X3,3 : Bluechip memiliki pendapatan yang stabil
X3,4 : Non-BlueChip memiliki pendapatan yang tidak stabil X3,5 : BlueChip konsisten dalam pembayaran devidennya
Tabel 4.20 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas dari BlueChip atau Non-BlueChip
X3 : BlueChip atau Non-BlueChip Indikator dari Return Jumlah Item Korelasi
yang dikoreksi
Validitas
X3,1 : BlueChip memiliki reputasi baik di pasaran
0.561 Valid
X3,2 : Non-Bluechip memiliki reputasi buruk di pasaran
0.608 Valid
X3,3 : Bluechip memiliki pendapatan yang stabil
0.539 Valid
X3,4 : Non-BlueChip memiliki pendapatan yang tidak stabil
0.503 Valid
X3,5 : BlueChip konsisten dalam pembayaran devidennya
0.623 Valid
Reliability Test
Alpha 0.784 Result Reliable
4.2.5 Uji Validitas dan Reliabilitas dari Issue / Sentimental
Pasar
Issue atau Sentimental Pasar X4 telah diukur dengan menggunakan
lima indikator, X4,1, X4,2, X4,3, X4,4, X4,5. Indikator dari Issue atau Sentimental
Pasar adalah:
X4,1 : Sekecil apapun issue, itu adalah penting X4,2 : Rumor mengenai saham tidak boleh diabaikan
X4,3 : Rumor positif atau negative akan menentukan arah gerak harga saham X4,4 : Media tidak habis-habisnya membahas setiap saham dan mengikuti perkembangannya
X4,5 : Investor yang baik akan memperhatikan setiap issue / Rumor yang ada Dari semua variabel yang ada diperoleh Valid untuk semuanya, kecuali satu Variabel yaitu X4,5 “Investor yang baik akan memperhatikan setiap issue /
Rumor yang ada”. Indikator ini diabaikan dari analisis data. Hasil uji validitas dan Reliabilitas dari masing-masing indikator diukur seperti yang ditunjukkan dalam Tabel 4.21.
Tabel 4.21 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas dari Issue / Sentimental Pasar
X4 : Issue / Sentimental Pasar
Indikator dari Return Jumlah Item Korelasi yang dikoreksi
Validitas
X4,1 : Sekecil apapun issue, itu adalah penting
0.591 Valid
X4,2 : Rumor mengenai saham tidak boleh diabaikan
0.636 Valid
X4,3 : Rumor positif atau negative akan menentukan arah gerak harga saham
0.510 Valid
X4,4 : Media tidak habis-habisnya membahas setiap saham dan mengikuti perkembangannya
0.603 Valid
X4,5 : Investor yang baik akan memperhatikan setiap issue / Rumor yang ada
0.421 Invalid
Reliability Test
Alpha 0.773 Result Reliable
4.2.6 Uji Validitas dan Reliabilitas dari Transparansi
Informasi
Transparansi Informasi X5 telah diukur dengan menggunakan lima indikator,
X5,1, X5,2, X5,3, X5,4, X5,5, X5,5, X5,6, X5,7, X5,8. Indikator dari Transparansi
Informasi adalah:
X5,1 : Informasi yang akurat X5,2 : Informasi yang Up to date
X5,3 : Informasi saham memberikan gambaran mengenai laporan keuangan secara transparan
X5,4 : Informasi saham yang disajikan yang dapat diakses secara cepat X5,5 : Mudah dalam mendapatkan informasi saham yang dibutuhkan
X5,6 : Adanya kepastian/keyakinan yang besar terhadap informasi dari suatu Saham perusahaan
X5,7: Informasi yang terkait dengan saham tidak akan disalahgunakan X5,8 : Transparansi Informasi saham melindungi jalan proses investasi saya
Tabel 4.22 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas dari Transparansi Informasi
X5 : Transparansi Informasi
Indikator dari Return Jumlah Item Korelasi yang dikoreksi
Validitas
X5,1 : Informasi yang akurat 0.710 Valid
X5,2 : Informasi yang Up to date 0.513 Valid X5,3 : Informasi saham memberikan
gambaran mengenai laporan keuangan secara transparan
0.745 Valid
X5,4 : Informasi saham yang disajikan yang dapat diakses secara cepat
0.645 Valid
X5,5 : Mudah dalam mendapatkan informasi saham yang dibutuhkan
0.616 Valid
X5,6 : Adanya kepastian/keyakinan yang besar terhadap informasi dari suatu Saham perusahaan
0.565 Valid
X5,7: Informasi yang terkait dengan saham tidak akan disalahgunakan
0.544 Valid
X5,8 : Transparansi Informasi saham melindungi jalan proses investasi saya
0.678 Valid
Alpha 0.870 Result Reliable
4.3 Uji Hipotesis I ( Multikolinearitas)
Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka dapat dikatakan ada gejala multikolinearitas. Model regresu yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.
Menurut Aczel, 2002, pengujian multikolinearitas dapat dilakukan dengan cara melihat besaran VIF (Variance Inflation Factor). Pedoman suatu model regresi yang bebas multikolinearitas adalah mempunyai nilai VIF lebih kecil dari 5. Berikut adalah table VIF untuk model regresi yang sudah dilakukan pada penelitian ini. Dari besaran VIF menunjukan bahwa tidak terdapat multikolinieritas sesama indevenden variabel dari model regresi yang digunakan.
Tabel 4.23 Nilai VIF pada Model Regresi yang digunakan
Model Collonearity
statistics
Tolerance
VIF
Return 0.391 2.555 Resiko 0.433 2.311 Bluechip atau
Non-Bluechip
Issue atau sentimental Pasar
0.500 2.002
Transparansi Informasi 0.371 2.677
4.4 Uji Hipotesis II (Regresi Linear Berganda)
Menggunakan Uji regresi Linear berganda (F-test), 5 variabel bebas (independent variables) yaitu Return, Resiko, Bluechip atau Non-Bluechip, Issue /
Sentimental Pasar, dan Transparansi Informasi diuji pada pengaruhnya akan Minat investasi masyarakat di bidang saham.
Uji Hipotesis untuk Minat investasi masyarakat di bidang saham:
H0 : Return, Resiko, Bluechip atau Non-Bluechip, Issue / Sentimental Pasar, dan
Transparansi Informasi tidak berpengaruh pada Minat investasi masyarakat di bidang saham.
H1 : Setidaknya dari Return, Resiko, Bluechip atau Non-Bluechip, Issue /
Sentimental Pasar, dan Transparansi Informasi ada satu variabel yang signifikan berpengaruh terhadap pada Minat invetsai masyarakat di bidang saham.
H0 : β1 = β2 = β3 = β4 = β5
Data dianalisis menggunakan SPSS 16.0 untuk uji regresi linear berganda menggunakan skala interval. Hasil dari F-test analisis dijelaskan dalam Tabel 4.24.
Tabel 4.24 Tabel ANOVA
SS df MS F P-value
Regression 34.582 5 6.916 71.701 0.0000 Residual 9.936 103 .096
Total 44.518 108
Statistik F memberikan dalam perhitungan analisis ANOVA yaitu 71.701, dimana pembagian F dengan 5 dan 108. Dan nilai P-value yang didapatkan sangat kecil yaitu P = 0.0000 i.e, < 0.05), ini berarti H0 ditolak. Hal ini dapat disimpulkan bahwa dari
semua variabel independent (Return, Resiko, Bluechip atau Non-Bluechip, Issue atau
Sentimental Pasar, Transparansi Informasi) secara signifikan berpengaruh pada Minat Investasi Masyarakat di Bidang Saham. Adjusted R2 disini diidentifikasikan sebesar
0.766. Ini berarti 76.6% dari variasi Minat Investasi Masyarakat di Bidang Saham adalah terpengaruh oleh Return, Resiko, Bluechip atau Non-Bluechip, Issue atau
4.5 Uji Hipotesis III (t-Test)
Uji hipotesis (t-Test) dilakukan terhadap setiap variabel bebas dan Minat invetasi masyarakat di bidang saham. Hasil ringkasan diperlihatkan seperti yang ada di tabel 4.25 dan tabel 4.26.
Tabel 4.25 Hasil Uji Hipotesis (t-Test)
Unstandardized
Coefficients
t p-value
b S(b)
(constant) -0.608
0.242 -2.513 0.014
X1 : Return
0.261
0.086
3.016
0.003
X2 : Resiko
0.212
0.083
2.557
0.012
X3 : BlueChip atau
Non-Bluechip
0.169 0.080 2.127 0.036
X
4:Issue atau Sentimental
Pasar
0.333 0.072 4.626 0.000
X
5:Transparansi
Informasi
Tabel 4.26 Ringkasan dari hasil Uji Hipotesis
Variabel p-value
Hasil
X1 : Return
0.003
Reject H0
X2 : Resiko
0.012
Reject H0
X3 : BlueChip atau
Non-Bluechip
0.036 Reject
H0
X
4:Issue atau Sentimental
Pasar
0.000 Reject
H
0X5:Transparansi Informasi
0.022
Reject H0
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa semua Independent Variabel berpengaruh signifikan terhadap Minat Investasi Masyarakat di Bidang Saham. Variabel Independent itu adalah Return, Resiko, Bluechip atau Non-Bluechip, Issue atau Sentimental Pasar, dan Transparansi Informasi. Semua variabel independent mempunyai korelasi positif dengan Minat Investasi Masyarakat di Bidang Saham. Dalam kata lain :
• Semakin tingginya return yang didapat, semakin tinggi juga Minat Investasi Masyarakat di Bidang Saham.
• Tingginya Resiko saham yang dapat ditangani, berpengaruh selaras dengan Minat Investasi Masyarakat di Bidang Saham.
• Bluechip atau Non-Bluechip berpengaruh signifikan dengan Minat Investasi Masyarakat di Bidang Saham.
• Semakin tingginya Issue atau sentimental Pasar yang ada, semakin tinggi juga Minat Investasi Masyarakat di Bidang Saham.
• Semakin luasnya Transparansi Informasi yang didapat berbanding lurus dengan Minat Investasi Masyarakat di Bidang Saham.
4.5.1 Uji Hipotesis dari Return
Return sudah diuji terhadap Minat Investasi Masyarakat di Bidang saham dengan hipotesis berikut ini:
H0 : Return tidak berpengaruh signifikan terhadap Minat Investasi Masyarakat
di Bidang Saham.
H1 : Return berpengaruh signifikan terhadap Minat Investasi Masyarakat di
Bidang Saham.
Analisis statistical mengindikasikan bahwa p-value (0.003)lebih kecil dari 0.05, oleh karena itu H0 ditolak. Hal ini berarti Return berpengaruh
signifikan oleh Minat Investasi Masyarakat di Bidang Saham.
4.5.2 Uji Hipotesis dari Resiko
Resiko sudah diuji terhadap Minat Investasi Masyarakat di Bidang saham dengan hipotesis berikut ini:
H0 : Resiko tidak berpengaruh signifikan terhadap Minat Investasi Masyarakat
di Bidang Saham.
H1 : Resiko berpengaruh signifikan terhadap Minat Investasi Masyarakat di
Bidang Saham.
Analisis statistical mengindikasikan bahwa p-value (0.012) lebih kecil dari 0.05, oleh karena itu H0 ditolak. Hal ini berarti Resiko berpengaruh
signifikan oleh Minat Investasi Masyarakat di Bidang Saham.
4.5.3 Uji Hipotesis dari Bluechip atau Non-Bluechip
Bluechip atau Non-Bluechip sudah diuji terhadap Minat Investasi Masyarakat di Bidang saham dengan hipotesis berikut ini:
H0 : Bluechip atau Non-Bluechip tidak berpengaruh signifikan terhadap Minat
Investasi Masyarakat di Bidang Saham.
H1 : Bluechip atau Non-Bluechip berpengaruh signifikan terhadap Minat
Investasi Masyarakat di Bidang Saham.
Analisis statistical mengindikasikan bahwa p-value (0.036) lebih kecil dari 0.05, oleh karena itu H0 ditolak. Hal ini berarti Bluechip atau
Non-Bluechip berpengaruh signifikan oleh Minat Investasi Masyarakat di Bidang Saham.
4.5.4 Uji Hipotesis dari Issue atau Sentimental Pasar
Issue atau Sentimental Pasar sudah diuji terhadap Minat Investasi Masyarakat di Bidang saham dengan hipotesis berikut ini:
H0 : Issue atau Sentimental Pasar tidak berpengaruh signifikan terhadap Minat
Investasi Masyarakat di Bidang Saham.
H1 : Issue atau Sentimental Pasar berpengaruh signifikan terhadap Minat
Investasi Masyarakat di Bidang Saham.
Analisis statistical mengindikasikan bahwa p-value (0.000) lebih kecil dari 0.05, oleh karena itu H0 ditolak. Hal ini berarti Issue atau Sentimental
Pasar berpengaruh signifikan oleh Minat Investasi Masyarakat di Bidang Saham.
4.5.5 Uji Hipotesis dari Transparansi Informasi
Transparansi Informasi sudah diuji terhadap Minat Investasi Masyarakat di Bidang saham dengan hipotesis berikut ini:
H0 : Transparansi Informasi tidak berpengaruh signifikan terhadap Minat
Investasi Masyarakat di Bidang Saham.
H1 : Transparansi Informasi berpengaruh signifikan terhadap Minat Investasi
Analisis statistical mengindikasikan bahwa p-value (0.022) lebih kecil dari 0.05, oleh karena itu H0 ditolak. Hal ini berarti Transparansi Informasi
berpengaruh signifikan oleh Minat Investasi Masyarakat di Bidang Saham.
4.6 Uji Hipotesis IV (Chi-Square) Hasil
Hipotesis ke empat ini diuji independensi antara dua atribut untuk menganalisis apakah variabel demografi (usia, Jenis kelamin, Pendidikan, Pekerjaan, Status, Tempat Tinggal, Income,Savings, Frekuensi trading, Pengalaman Investasi di
bidang saham) berhubungan dengan kesediaan untuk Minat Investasi Masyarakat di Bidang Saham.
1. H0 = Tidak ada hubungan yang nyata antara Usia dengan minat investasi
masyarakat di bidang saham
H1 = Terdapat hubungan yang nyata antara Usia dengan minat investasi
masyarakat di bidang saham
2. H0 = Tidak ada hubungan yang nyata antara Jenis Kelamin dengan minat
investasi masyarakat di bidang saham
H1 = Terdapat hubungan yang nyata antara Jenis Kelamin dengan minat
investasi masyarakat di bidang saham
3. H0 = Tidak ada hubungan yang nyata antara Pendidikan dengan minat
H1 = Terdapat hubungan yang nyata antara Pendidikan dengan minat
investasi masyarakat di bidang saham
4. H0 = Tidak ada hubungan yang nyata antara Pekerjaan dengan minat
investasi masyarakat di bidang saham
H1 = Terdapat hubungan yang nyata antara Pekerjaan dengan minat investasi
masyarakat di bidang saham
5. H0 = Tidak ada hubungan yang nyata antara Status dengan minat investasi
masyarakat di bidang saham
H1 = Terdapat hubungan yang nyata antara Status dengan minat investasi
masyarakat di bidang saham
6. H0 = Tidak ada hubungan yang nyata antara Tempat tinggal dengan minat
investasi masyarakat di bidang saham
H1 = Terdapat hubungan yang nyata antara Tempat tinggal dengan minat
investasi masyarakat di bidang saham
7. H0 = Tidak ada hubungan yang nyata antara Pendapatan dengan minat
investasi masyarakat di bidang saham
H1 = Terdapat hubungan yang nyata antara Pendapatan dengan minat
investasi masyarakat di bidang saham
8. H0 = Tidak ada hubungan yang nyata antara Savings dengan minat investasi
H1 = Terdapat hubungan yang nyata antara Savings dengan minat investasi
masyarakat di bidang saham
9. H0 = Tidak ada hubungan yang nyata antara Frekuensi trading dengan minat
investasi masyarakat di bidang saham
H1 = Terdapat hubungan yang nyata antara Frekuensi trading dengan minat
investasi masyarakat di bidang saham
10.H0 = Tidak ada hubungan yang nyata antara Pengalaman Investasi di bidang
saham dengan minat investasi masyarakat di bidang saham
H1 = Terdapat hubungan yang nyata antara Pengalaman Investasi di bidang
saham dengan minat investasi masyarakat di bidang saham
Hasil dari analisis Chi-Square (X2) seperti yang terangkum di dalam Tabel 4.27
Tabel 4.27 Hasil Uji Chi-Square (X2) Variabel df Critical Value X2 test statistics p-value Result Usia 6 3.683 24.177 0.000 Reject H0 Jenis Kelamin 2 4.994 3.877 0.144 Accept H0 Pendidikan 6 2.908 2.304 0.890 Accept H0 Pekerjaan 4 10.138 11.264 0.024 Reject H0 Status 2 4.802 4.896 0.086 Accept H0
Tempat Tinggal 4 9.308 9.193 0.056 Accept H0 Income 6 13.246 14.692 0.023 Reject H0 Savings 4 7.053 5.282 0.260 Accept H0 Frekuensi trading 6 13.466 11.879 0.065 Accept H0 Pengalaman Investasi di bidang saham 6 18.079 15.695 0.015 Reject H0
Uji terbuka menggunakan uji Chi-Square menyarankan bahwa Kelompok Usia berpengaruh signifikan dengan Minat Investasi Masyarakat di Bidang Saham. Begitu juga, Pekerjaan serta Income juga berpengaruh signifikan dengan Minat Investasi di
Bidang Saham. Selain dari itu, Variabel demografi seperti Jenis kelamin, Pendidikan, Status, Tempat Tinggal, Savings, menunjukkan tidak berpengaruh secara signifikan
4.7 Pembahasan
Penelitian ini menguji faktor yang dapat mempengaruhi Minat Investasi Masyarakat di Bidang Saham. Minat Investasi Masyarakat di Bidang Saham diukur terhadap 6 faktor, yaitu Return, Resiko, Bluechip atau Non-Bluechip, Issue atau
Sentimen dari tal Pasar, Transparansi Informasi, serta Variabel Demografi (Usia, jenis Kelamin, Pendidikan, Pekerjaan, Status, Tempat Tinggal, Pendapatan, Savings).
Return langkah-langkah yang termasuk yaitu hasil dari return yang lebih
baik, kecenderungan yang didapatkan lebih tinggi, sesuai dengan yang diharapkan, sesuai dengan kenaikan harga saham, dinyatakan dalam angka absolute, realistis, memenuhi tujuan yang dapat diukur. Return mempunyai nilai rata-rata dalam urutan
ke 3 dari keseluruhan 5 variabel yang diuji, nilai rata-rata dari Return sebesar 3.8772
dari 5.0. Dan persentase yang didapat adalah 77.54%, ini membuktikan bahwa dari skor rata-rata sebesar 77.54% terhadap Return yang diberikan olehminat masyarakat
investasi di bidang saham kepada investor. Begitu juga bahwa Return berhubungan
signifikan dengan Minat Investasi Masyrakat di Bidang Saham. Hal ini terlihat jelas dimana investor berminat melakukan investasi di bidang saham untuk mendapatkan return yang baik dan memuaskan akan saham yang diinvestasikan. Return disini ditujukan untuk memenuhi tujuan kemakmuran investor (BAPEPAM, 2007). Return dalam memenuhi tujuan yang dapat diukur disini dimaksudkan bahwa return investasi di bidang saham harus diestimasi terlebih dahulu dan resiko yang akan diterima seharusnya diketahui dan investor yang menanam modal untuk investasi tersebut (Amling, 1089).
Resiko memiliki nilai rata-rata terendah dimana telah dihitung menggunakan SPSS didapatkan hasil rata-rata dari Resiko sebesar 3.7662 dari 5.0 dan persentase yang didapat sebesar 75.32%, ini membuktikan bahwa dari investor menaruh pertimbangan akan Resiko untuk membuat keputusan akan berinvestasi di bidang saham. Mendapatkan skor terendah, menandakan resiko dari investasi di bidang saham dapat dipertimbangkan oleh masyarakat, untuk mengerti perilaku investor terhadap resiko yang ada, dimana setiap investor harus menerima resiko yang berhubungan dengan investasi adalah sebagian dari tahap proses investasi. (Amling, 1989). Yang termasuk langkah-langkah resiko, yang berubah dari waktu ke waktu, terdapat batasan-batasan, resiko yang dapat ditoleransi, panjang rentang waktu investasi di bidang saham, memungkinkan adanya resiko yang dapat dipertimbangkan. Telah diuji bahwa Resiko mempunyai hubungan yang signifikan terhadap Minat Investasi Masyarakat di Bidang Saham, dengan analisis statistic yang didapatkan sebesar 0.012 (p-value).
Bluechip atau Non-Bluechip dimaksudkan saham mempunyai beberapa jenis yaitu salah satunya Bluechip dan anonimnya Non-Bluechip, hal ini dapat ditinjau dari kinerja perdagangan saham. Bluechip stocks dimana memiliki pendapatan yang stabil dan memiliki reputasi tinggi dibandingkan saham lainnya, terdapat sekelompok saham bluechip yang ada, salah satunya TLKM (TELKOM), ASII ( Astra International), dan masih banyak lagi. Hal ini akan dipertimbangkan oleh investor untuk membuat keputusan akan membeli suatu saham yang dimana akan dikumpulkan dalam membentuk portfolio, yang termasuk dari variabel ketiga ini adalah Bluechip memiliki reputasi yang baik, Non-bluechip memiliki reputasi buruk
di pasaran, Bluechip memiliki pendapatan yang stabil jika Non-Bluechip memiliki pendapatan yang tidak stabil, Bluechip konsisten dalam pembayaran devidennya. Diperoleh hasil yang signifikan bahwa Bluechip atau Non-Bluechip berpengaruh terhadap Minat Investasi Masyarakat di Bidang Saham. Dimana Bluechip atau Non-bluechip mempunyai nilai rata-rata yaitu 3.8202 dan persentase secara keseluruhan sebesar 76.40%, ini menandakan bahwa 76.40% yang diberikan oleh Masyarakat akan Bluechip atau Non-Bluechip akan minat investasi di bidang saham.
Issue atau Sentimental Pasar dimana mempunya nilai yang tertinggi dari semua variabel independen yang ada, dengan mempunyai nilai rata-rata sebesar 3.8991 dari 5.0 dan mempunyai persentase 77.98%. dan diperoleh bahwa Issue atau sentimental pasar berpengaruh signifikan terhadap minat investasi masyarakat di bidang saham, dimana nilai p-value diperoleh sebesar 0.036. Issue atau Sentimental Pasar disebutkan bahwa sekecil apapun issue itu aadalah penting, rumor yang ada tidak boleh diabaikan, rumor positif atau negative akan menentukan arah gerak harga saham, dan media yang ada tidak ada habis-habisnya menbahas saham ddan mengikuti perkembangannya (Capital Market of Society of Indonesia, 1997). Dengan
angka yang diperoleh dapat diambil kesimpulan bahwa Issue atau Sentimental Pasar akan berpengaruh dalam investasi di bidang saham, karena rumor apapun itu akan menentukan harga saham dimana saham telah dikolektif oleh investor. Dan sekarang ini terdapat pendukung yang kuat dari media-media yang membahas pergerakan harga saham beserta issue-issue yang ada, dan dari rumor-rumor yang beredar dapat menentukan arah gerak harga saham.
Transparansi Informasi, langkah-langkah yang termasuk variabel ini adalah akurat, up to date, memberikan gambaran secara transparan, informasi yang sidajikan yang dapat diakses secara cepat, mudah mendapatkannya ketika dibutuhkan. Transparansi informasi mendapatkan peringkat posisi kedua dari semua variabel yang ada, dengan nilai rata-rata yang didapat adalah sebesar 3.8879 dan mendapatkan persentase 77.76% dari keseluruhan ini membuktikan bahwa masyarakat membutuhkan adanya transparansi informasi untuk investasi di bidang saham, dengan adanya informasi yang transparan, ini akan membantu dalam berinvestasi di bidang saham, dikarenakan investor perlu mengetahui bagaimana jalannya suatu bisnis dari perusahaanyang sahamnya mereka miliki. Dan informasi yang paling lengkap diberikan perusahaan tercakup dalam laporan tahunannya, hal itu meliputi tentang bagaimana perusahaan menjalankan bisnisnya, tentang operasi perusahaan, kelemahan-kelemahan dalam struktur manajemen, informasi finansial, beserta ringkasan-ringkasan (Capital Market of Society of Indonesia, 1997). Dengan adanya
penjelasan-penjelasan tersebut telah diuji apakah transparansi informasi berpengaruh terhadap Minat investasi masyarakat di bidang saham, dan ini menunjukkan bahwa Transparansi Informasi berpengaruh secara signifikan terhadap Minat Investasi Masyarakat di Bidang Saham dengan hasil p-value 0.022, dengan kata lain semakn luasnya Transparansi Informasi yang didapat berbanding lurus dengan Minat Investasi di Bidang Saham.
Selain 5 variabel yang dijelaskan sebelumnya, faktor demografi juga diperiksa dalam penelitian ini untuk mengetahui hubungan potensial dengan Minat Investai Masyarakat di Bidang Saham. Ini termasuk Usia, Jenis Kelamin, Latar belakang
pendidikan, Pekerjaan, Status, Tempat Tinggal, Pendapatan tiap bulannya, Savings
tiap bulannya.
Usia berpengaruh secara signifikan dengan Minat Investasi Masyarakat di Bidang Saham dimana kelompok usia 25-34 tahun memiliki persentase paling tinggi secara keseluruhan, dan diikuti kelompok usia 35-49 tahun. Hal ini dikarenakan Masyarakat berinvestasi untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa yang akan datang. Seseorang yang bijaksana akan berpikir bagaimana cara meningkatkan taraf hidupnya dari waktu ke waktu atau setidak-tidaknya bagaimana berusaha untuk mempertahankan tingkat pendapatannya yang ada sekarang agar tidak berkurang di masa yang akan datang (Ahmad, 2004).
Jenis Kelamin tidak berpengaruh secara signifikan dengan Minat Investasi Masyarakat di Bidang Saham. Mungkin, hal ini dikarenakan saat ini baik laki-laki dan perempuan memiliki kemampuan yang sama dalam minat investasi, begitu juga dengan minat investasi di bidang saham.
Latar Belakang Pendidikan tidak berpengaruh secara signifikan dengan Minat Investasi Masyarakat di Bidang Saham. Satu kemungkinan faktor yang bisa diambil dari hasil penelitian ini adalah bahwa adanya kepercayaan masyarakat untuk berinvestasi di bidang saham ini. Dan dengan adanya Internet informasi tentang saham dapat dipantau dengan mudah.
Pekerjaan, berpengaruh secara signifikan terhadap Minat Investasi Masyarakat di Bidang Saham, dimana pembagian jenis pekerjaan yang terkait dengan keuangan didapat sebesar 64.2% dari secara keseluruhan. Ini dapat diambil
kesimpulan bahwa dari masyarakat yang berinvestasi di bidang saham, latar belakang pekerjaanya terkait dengan keuangan, dan ini menjadi pendorong yang kuat untuk mempelajari ilmu perekonomian yang ada di investasi bidang saham.
Status tidak berpengaruh secara signfikan terhadap Minat Investasi Masyarakat di Bidang Saham, satu kemungkinan yang dapat diambil bahwa status seseorang tidak berpengaruh untuk melakukan investasi, begitu juga untuk melakukan investasi di bidang saham.
Tempat Tinggal tidak berpengaruh secra signifikan terhadap Minat Investasi Masyarakat di Bidang Saham, hal ini dimaksudkan bahwa Tempat Tinggal masyarakat dimanapunitu tidak berpengaruh dalam membuat keputusan untuk berinvestasi di bidang saham.
Pendapatan, berpengaruh secara signifikan terhadap Minat Investasi Masyarakat di Bidang Saham, hal ini dapat terlihat dimana kisaran dari pendapatan yang > Rp 8.500.000 mendapatkkan persentase lebih tinggi dari yang lain, sebanyak 56.9% dimana ini terlihat bahwa masyarakat mempunyai pendapatan yang dapat diputar kelebihan dananya untuk menghasilkan dana yang lebih besar lagi (Salim, 2010).
Savings, tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Minat Investasi Masyarakat di Bidang Saham, satu kemungkinan yang dapat diambil dari hasil ini adalah bahwa kewajiban menabung yang dapat disimpan tiap bulannya tidak berpengaruh untuk mengambil keputusan investasi di bidang saham dikarenakan mungkin masyarakat memutar kelebihan dananya dalam bentuk investasi.
Frekuensi trading tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Minat Investasi Masyarakat di Bidang Saham, ini dapat diartikan bahwa seringnya investor melakukan trading setiap harinya, tidak mempengaruhi minat dari investasi bidang saham itu sendiri. Dengan adanya kesempatan yang ada untuk melakukan trading, itu hanya untuk kebutuhan dari setiap investor dalam memantau saham yang mereka punya.
Pengalaman Investasi di bidang saham berpengaruh secara signifikan terhadap Minat Investasi Masyarakat di Bidang Saham. Ini dapat diartikan bahwa investor yang sudah mempunyai pengalaman lebih lama dalam berinvestasi di bidang saham dan lebih mantap dalam melakukan trading saham dan tidak menutup
kemungkinan untuk menyebarluaskan informasi mengenai investasi di bidang saham, mungkin mereka akan menyebarluaskan dengan relasi mereka serta kerabat terdekat.
Dari kerangka perilaku konsumen, frekuensi trading tidak terkait dengan
Minat Investasi Masyarakat di Bidang saham dan pengalaman investasi di bidang saham terkait langsung dengan Minat investasi di bidang saham untuk memberikan dampak dan informasi yang positif terhadap informasi investasi di bidang saham, sehingga investasi di bidang saham meningkat lambat laun akan kenaikan investor yang menanamkan modalnya untuk investasi.
Penelitian ini mempunyai keterbatasan. Sampel hanya mewakili masyarakat yang hanya melakukan investasi di bidang saham (investor) yang bertempat tinggal di Jakarta dan hasil ini mungkin tidak digeneralisasikan untuk jenis investasi pasar modal lainnya. Selain itu, jumlah samperl relative kecil dibandingkan dengan populasi penelitian.