• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN...

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN..."

Copied!
234
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL... iii

DAFTAR LAMPIRAN... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Dasar Hukum Penyusunan ... 2

C. Maksud dan Tujuan ... 3

D. Hubungan Antardokumen ... 4

E. Sistematika RKPD ... 5

BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2010 DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN... 6

A. Gambaran Umum Kondisi Daerah ... 6

A.1. Aspek Geografi dan Demografi ... 6

A.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat ... 14

A.2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi ... 14

A.2.2. Fokus Kesejahteraan Sosial ... 16

A.3. Aspek Pelayanan Umum ... 17

A.3.1. Fokus Pelayanan Urusan Wajib ... 17

A.3.2. Fokus Pelayanan Urusan Pilihan ... 43

A.4. Aspek Daya Saing Daerah ... 50

A.4.1. Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah ... 50

A.4.2. Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur ... 50

B. Permasalahan Pembangunan Daerah ... 51

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH... 55

A. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah ... 55

A.1. Kondisi Ekonomi Nasional Tahun 2010 dan Perkiraan Tahun 2011 ... 55

A.2. Tantangan dan Prospek Perekonomian Nasional Tahun 2012... 57

A.3. Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2010 dan Perkiraan Tahun 2011 ... 57

A.4. Tantangan dan Prospek Ekonomi Daerah Tahun 2012 ... 62

B. Arah Kebijakan Keuangan Daerah ... 63

B.1. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah ... 63

B.2. Arah Kebijakan Belanja Daerah ... 65

B.3. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah ... 66

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH ... 68

(2)

B. Kebijakan Umum Pembangunan Daerah ... 70

C. Prioritas Pembangunan Daerah ... 72

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH ... 75

A. Kewenangan Urusan Wajib ... 75

B. Kewenangan Urusan Pilihan ... 108

C. Program Di luar Kewenangan Urusan Wajib dan Kewenangan Urusan Pilihan ... 118

BAB VI PENUTUP ... 130

(3)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel II-1 Luas Wilayah Kabupaten Banjarnegara Diperinci Per Kecamatan

Tahun 2010 ... 6 Tabel II-2 Jarak Ibu Kota Kabupaten ke Ibu Kota Kecamatan dan Ketinggian

Wilayah Kota Kecamatan dari Permukaan Air Laut Kabupaten

Banjarnegara... 9 Tabel II-3 Kemiringan Lahan Wilayah Kecamatan di Kabupaten Banjarnegara ... 10 Tabel II-4 Banyaknya Curah Hujan dan Hari Hujan di Kabupaten Banjarnegara

Dirinci Per Kecamatan... 12 Tabel II-5 Banyaknya dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Banjarnegara Tahun

2010 ... 13 Tabel II-6 Rekapitulasi Prosentase Jumlah KK Miskin Per Kecamatan di

Kabupaten Banjarnegara Tahun 2009 ... 15 Tabel II-7 Rekapitulasi Prosentase Jumlah Penduduk Miskin Per Kecamatan di

Kabupaten Banjarnegara Tahun 2009 ... 16 Tabel II-8 Perkembangan Angka Melek Huruf Tahun 2007 s.d 2009 Kabupaten

Banjarnegara ... 17 Tabel II-9 Angka Partisipasi Kasar (APK) Kabupaten Banjarnegara Tahun

2008/2009–2010/2011 ... 18 Tabel II-10 Angka Partisipasi Murni (APM) Kabupaten Banjarnegara Tahun

2008/2009–2010/2011 ... 18 Tabel II-11 Angka Transisi (AT) Kabupaten Banjarnegara Tahun 2008/2009–

2010/2011 ... 19 Tabel II-12 Angka Putus Sekolah (APS) Kabupaten Banjarnegara Tahun

2008/2009–2010/2011 ... 20 Tabel II-13 Angka Kelulusan (AK) Kabupaten Banjarnegara Tahun 2008/2009–

2010/2011 ... 21 Tabel II-14 Jumlah Sarana dan Prasarana Pendidikan di Kabupaten

Banjarnegara tahun 2010 ... 22 Tabel II-15 Indikator Kesehatan Kabupaten Banjarnegara Tahun 2008-2010 ... 23 Tabel II-16 Tenaga Kesehatan Kabupaten Banjarnegara Tahun 2008-2010 ... 24 Tabel II-17 Sarana Prasarana Pelayanan Kesehatan Kabupaten Banjarnegara

Tahun 2008-2010 ... 25 Tabel II-18 Infrastruktur Jalan di Kabupaten Banjarnegara Tahun 2008-2010 (Km)

... 26 Tabel II-19 Kondisi Jalan Kabupaten Banjarnegara Tahun 2008-2010 ... 26

(4)

Tabel II-20 Data Pemasangan Rambu-Rambu Kabupaten Banjarnegara Tahun

2008-2010 ... 28

Tabel II-21 Kepemilikan KIR Angkutan Umum Tahun 2008-2010 ... 29

Tabel II-22 Daya Tampung TPS Kabupaten Banjarnegara Tahun 2008-2010 ... 30

Tabel II-23 PMKS di Kabupaten Banjarnegara Tahun 2008-2010 ... 33

Tabel II-24 Koperasi dan Industri Kecil Menengah di Kabupaten Banjarnegara Tahun 2008- 2010 ... 34

Tabel II-25 Jumlah Investor dan Nilai Investasi di Kabupaten Banjarnegara Tahun 2008-2010 ... 35

Tabel II-26 Jumlah PNSD Kabupaten Banjarnegara Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2008-2010 ... 37

Tabel II-27 Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan Tahun 2008-2010 ... 37

Tabel II-28 Produksi Pertanian Kabupaten Banjarnegara Tahun 2009-2010 ... 43

Tabel II-29 Jumlah Kunjungan Wisatawan Tahun 2008-2010 ... 46

Tabel II-30 Perkembangan Unit Usaha, Tenaga Kerja dan Nilai Produksi Kabupaten Banjarnegara Tahun 2008-2010 ... 49

Tabel III-1 PDRB Kabupaten Banjarnegara Tahun 2008, 2009 dan 2010 serta Distribusinya Menurut Harga Konstan Tahun 2000 ... 58

Tabel III-2 Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Banjarnegara Tahun 2008, 2009 dan 2010 berdasarkan harga konstan 2000 menurut lapangan usaha ... 58

Tabel III-3 PDRB Kabupaten Banjarnegara Tahun 2008, 2009 dan 2010 dan Distribusi Menurut Harga Berlaku ... 59

Tabel III-4 Distribusi PDRB Kabupaten Banjarnegara Tahun 2009 dan 2010 dan Menurut Harga Berlaku ... 61

Tabel III-5 Realisasi dan Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2009 -2012 ... 64

Tabel III-6 Realisasi dan Proyeksi Belanja Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2009 -2012 ... 66

Tabel III-7 Realisasi dan Proyeksi Pembiayaan Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2009 -2012 ... 67

Tabel IV-1 Sinkronisasi Pembangunan Daerah dengan Prioritas Nasional ... 71

(5)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Matriks Rencana Kerja per SKPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 ... 131

Urusan Wajib Pendidikan SKPD: Dindikpora ... 131

Urusan Wajib Kesehatan SKPD: Dinkes ... 136

SKPD: RSUD ... 140

Urusan Wajib Pekerjaan Umum SKPD: DPU ... 142

Urusan Wajib Perencanaan Pembangunan SKPD: Bappeda ... 153

Urusan Wajib Perhubungan SKPD: Dinhubkominfo ... 156

Urusan Wajib Lingkungan Hidup SKPD: KLH ... 159

Urusan Wajib Kependudukkan dan Catatan Sipil SKPD: Dindukcapil ... 161

Urusan Wajib Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera SKPD: BKBPP ... 162

Urusan Wajib Ketenagakerjaan SKPD: Dinsosnakertrans ... 164

Urusan Wajib Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah SKPD: Dinindagkop UMKM ... 169

Urusan Wajib Kebudayaan SKPD: Dinbudpar ... 171

Urusan Wajib Kesatuan Bangsa dan Politik dalam Negeri SKPD: Kankesbangpolinmas ... 173

SKPD: Satpol PP ... 175

Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian SKPD: Sekretariat Daerah - Bagian Tata Pemerintahan ... 177

- Bagian Pemerintahan Desa ... 178

- Bagian Hukum ... 178

- Bagian Pembangunan ... 179

- Bagian Perekonomian ... 180

- Bagian Kesejahteraan Rakyat ... 182

- Bagian Organisasi ... 183

(6)

- Bagian Hubungan Masyarakat ... 187 SKPD: Sekretariat DPRD ... 188 SKPD: DPPKAD (SKPD) ... 190 SKPD: DPPKAD (PPKD) ... 191 SKPD: BKD ... 192 SKPD: Inspektorat ... 195 SKPD: KP2T ... 196

SKPD: Kecamatan dan Kelurahan ... 197

Urusan Wajib Ketahanan Pangan SKPD: KKP ... 202

Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat dan Desa SKPD: KPMD ... 204

Urusan Wajib Kearsipan SKPD: KPAD ... 206

Urusan Pilihan Pertanian SKPD: Dintankanak ... 208

Urusan Pilihan Kehutanan SKPD: Dinhutbun ... 213

Urusan Pilihan Energi dan Sumber Daya Mineral SKPD: DPSDA dan ESDM ... 215

(7)

LAMPIRAN I

PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA

NOMOR : 602 Tahun 2011

TANGGAL : 25-7-2011

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Mendasarkan amanat UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa Pemerintah Kabupaten berkewajiban menyusun dokumen perencanaan pembangunan daerah, berupa Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) untuk kurun waktu 20 (dua puluh) tahun dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk jangka waktu 5 (lima) tahun.

Selanjutnya RPJMD tersebut dijabarkan dalam rencana tahunan dalam bentuk Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Pada tahun 2011 Pemerintah Kabupaten Banjarnegara menyusun RKPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 yang di dalamnya terkandung program-program pembangunan yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi misi Pemerintah Kabupaten Banjarnegara.

Untuk RKPD tahun 2012 masih menggunakan RPJMD tahun 2006–2011 sebagai pedoman bagi penyusunan strategi, sasaran, program dan prioritas pembangunan daerah, karena pada tahun 2012 merupakan tahun transisi antara RPJMD tahun 2006–2011 dengan RPJMD tahun 2011–2016 yang belum ditetapkan dalam Peraturan Daerah.

Sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, RKPD sekurang-kurangnya memuat tentang kerangka ekonomi daerah, program prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannya serta prakiraan maju dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan dan pagu indikatif, baik yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan

(8)

Belanja Daerah (APBD) maupun sumber-sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.

Upaya mensinergikan program dan kegiatan tahun 2012 dilakukan melalui inventarisasi data, permasalahan dan potensi yang ada. Selain itu juga dilakukan melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (Musrenbangda) pada tingkat Desa, Kecamatan dan Kabupaten yang melibatkan unsur Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Lembaga Keswadayaan Masyarakat dan stakeholderspembangunan daerah lainnya.

B. DASAR HUKUM PENYUSUNAN

Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2012 didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, antara lain :

1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan-peraturan Perundang-undangan;

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, diubah terakhir dengan Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;

8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;

9. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;

(9)

12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

13. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014;

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah;

15. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Provinsi Jawa Tengah;

16. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2025;

17. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 1 Tahun 2004. tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banjarnegara;

18. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 7 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kabupaten Banjarnegara 2006-2011;

19. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 14 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kabupaten Banjarnegara;

20. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 3 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2005-2025;

21. Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Pedoman, Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

C. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud penyusunan RKPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 adalah sebagai berikut:

a. menjabarkan RPJMD Tahun 2006 – 2011 ke dalam rencana program kegiatan prioritas Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 dan menyinkronkannya dengan sasaran dan program RPJMN 2010-2014 dan RKP Tahun 2012.

(10)

b. menciptakan sinergi program dan kegiatan antar wilayah, antar kewenangan urusan pembangunan, dan antar tingkat pemerintahan.

c. mewujudkan efisiensi dan efektivitas pemanfaatan sumber daya daerah dalam pelaksanaan pembangunan daerah.

Penyusunan RKPD Kabupaten Banjarnegara tahun 2012 bertujuan untuk menghasilkan pedoman dalam:

a. penyusunan Rancangan APBD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 baik Rancangan APBD Murni maupun Rancangan APBD Perubahan yang didahului dengan penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) didasarkan pada Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 jo Permendagri Nomor 59 tahun 2007;

b. penyelenggaraan Pembangunan Daerah di Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012.

D. HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN

RKPD Kabupaten Banjarnegara tahun 2012 merupakan dokumen

perencanaan pembangunan Kabupaten Banjarnegara sebagai penjabaran dari RPJMD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2006-2011, dan diintegrasikan dengan dokumen perencanaan lainnya.

Sejalan dengan upaya untuk mewujudkan pembangunan nasional yang adil dan merata, RKPD Tahun 2012 juga disusun dengan mengacu pada peningkatan keterpaduan dan sinkronisasi program pembangunan daerah dengan program pembangunan nasional dalam mewujudkan pertumbuhan yang berkelanjutan dan berkeadilan (sustainable growth with equity) dengan strategi pembangunan yang

pro growth, pro job, pro poor, dan pro environment serta memperhatikan kebijakan Pencapaian Tujuan Pembangunan Millenium (Millenium Development Goals

(MDGs)).

Berdasarkan penjelasan di atas, maka RKPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan dokumen-dokumen perencanaan lain, baik di tingkat provinsi maupun nasional.

(11)

E. SISTEMATIKA RKPD

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 disusun dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Memuat latar belakang, dasar hukum penyusunan, maksud dan tujuan, hubungan antar dokumen perencanaan dan sistematika RKPD.

BAB II : EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2010 DAN

CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

Memuat gambaran umum kondisi daerah meliputi aspek geografi dan demografi; aspek kesejahteraan masyarakat; aspek pelayanan umum, aspek daya saing daerah; evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan RKPD Tahun 2010 dan realisasi RPJMD; dan permasalahan pembangunan daerah yang berhubungan dengan prioritas dan sasaran pembangunan daerah.

BAB III : RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN

KEUANGAN DAERAH

Memuat arah kebijakan ekonomi daerah yang meliputi kondisi ekonomi nasional tahun 2010; prakiraan kondisi perekonomian nasional tahun 2011; tantangan dan prospek ekonomi nasional tahun 2012; dan arah kebijakan keuangan daerah yang mencakup pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah.

BAB IV : PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

TAHUN 2012

Memuat tentang permasalahan, sasaran, program dan kegiatan prioritas pembangunan daerah pada masing-masing urusan kewenangan.

BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN

Memuat rencana program dan kegiatan Pemerintah Daerah Kabupaten Banjarnegara tahun 2012 yang terdiri dari kelompok urusan kewenangan wajib, urusan kewenangan pilihan dan program di luar urusan kewenangan wajib dan pilihan.

BAB VI : PENUTUP

Memuat harapan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan guna terlaksananya kegiatan pembangunan daerah tahun 2012.

(12)

BAB II

EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2010

DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

A. Gambaran Umum Kondisi Daerah A.1. Aspek Geografi dan Demografi

1. Karakteristik lokasi dan wilayah

Kabupaten Banjarnegara termasuk wilayah Provinsi Jawa Tengah bagian barat, membujur dari barat ke timur. Secara astronomi, terletak di antara 712'-731' Lintang Selatan dan 10929' -10945'50" Bujur Timur.

Luas wilayah Kabupaten Banjarnegara adalah 106.970,997 Ha atau sebesar 3,29% dari luas seluruh wilayah Provinsi Jawa Tengah, terdiri dari 20 wilayah kecamatan, 12 kelurahan, 266 desa. Untuk lebih jelasnya mengenai luas masing-masing kecamatan dapat dilihat pada Tabel II-1 berikut ini:

Tabel II–1

Luas Wilayah Kabupaten Banjarnegara Diperinci Per Kecamatan Tahun 2010

NO KECAMATAN LUAS (Ha) PROSENTASE

1 2 3 4 1. Susukan 5.265,67 4,923 % 2. Purwareja Klampok 2.186,67 2,044 % 3. Mandiraja 5.261,58 4,919 % 4. Purwanegara 7.386,53 6,905 % 5. B a w a n g 5.520,64 5,161 % 6. Banjarnegara 2.624,20 2,453 % 7. Pagedongan 8.055,24 7,530 % 8. Sigaluh 3.955,95 3,698 % 9. Madukara 4.820,15 4.506 % 10. Banjarmangu 4.635,61 4,334 % 11. Wanadadi 2.827,41 2,643 % 12. R a k i t 3.244,62 3,033 % 13. Punggelan 10.284,01 9,614 % 14. Karangkobar 3.906,94 3,652 %

(13)

1 2 3 4 15. Pagentan 4.618,98 4,318 % 16. Pejawaran 5.224,97 4,884 % 17. B a t u r 4.717,10 4,410 % 18. Wanayasa 8.201,13 7,667 % 19. Kalibening 8.377,56 7.832 % 20. Pandanarum 5.856,05 5,474 % J u m l a h 106.970,997 100,00 %

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Banjarnegara

Adapun batas-batas wilayah Kabupaten Banjarnegara adalah:

 Sebelah Utara : Wilayah Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Batang;

 Sebelah Timur : Wilayah Kabupaten Wonosobo;  Sebelah Selatan : Wilayah Kabupaten Kebumen;

 Sebelah Barat : Wilayah Kabupaten Purbalingga dan Kabupaten Banyumas.

2. Topografi

Berdasarkan bentuk tata alam dan penyebaran geografisnya, dapat digolongkan menjadi:

a) Bagian Utara yang terdiri dari daerah pegunungan dengan relief bergelombang dan curam, bagian ini meliputi wilayah Kecamatan Kalibening, Pandanarum, Wanayasa, Karangkobar, Pagentan, Pejawaran, Batur, Madukara dan Banjarmangu;

b) Bagian Tengah terdiri dari wilayah dengan relief datar, merupakan lembah sungai Serayu yang subur, mencakup sebagian Kecamatan Banjarnegara, Madukara, Bawang, Purwareja Klampok, sebagian Kecamatan Susukan, Rakit, Wanadadi dan Banjarmangu;

c) Bagian Selatan terdiri dari wilayah dengan relief curam, merupakan bagian dari pegunungan Serayu Selatan. Bagian ini meliputi Kecamatan Sigaluh, sebagian Kecamatan Banjarnegara, Pagedongan, Bawang, Purwanegara, Mandiraja, dan sebagian Kecamatan Susukan;

(14)

Dari segi topografi, memiliki relief yang beraneka ragam, yaitu dataran rendah, dataran tinggi dan perbukitan dengan pegunungan tinggi dan curam. Ditinjau dari segi ketinggian, terbagi menjadi 4 (empat) wilayah ketinggian, yaitu:

a) Kurang dari 100 m dari permukaan air laut, meliputi luas 9,82% dari seluruh luas wilayah Kabupaten Banjarnegara, meliputi Kecamatan Susukan, Purwareja Klampok, Mandiraja, sebagian Purwanegara dan sebagian Bawang;

b) Antara 100-500 m dari permukaan air laut, meliputi luas 37,04% dari seluruh luas wilayah Kabupaten Banjarnegara, meliputi Kecamatan Punggelan, Wanadadi, Rakit, Mandiraja, Purwanegara, Bawang, Banjarnegara, Banjarmangu dan Madukara;

c) Antara 500-1.000 m dari permukaan air laut, meliputi luas 28,74% dari seluruh luas wilayah Kabupaten Banjarnegara, meliputi Kecamatan Sigaluh, sebagian Banjarnegara, Pagedongan, Banjarmangu dan Pagentan;

d) Lebih dari 1.000 m dari permukaan air laut, meliputi luas 24,40% dari seluruh luas wilayah Kabupaten Banjarnegara meliputi Kecamatan Pejawaran, Batur, Wanayasa, Kalibening, Pandanarum, dan Karangkobar.

Ditinjau dari segi kemiringan, dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) kemiringan, yaitu:

a) Antara 0–15° meliputi luas 24,61% dari luas wilayah Kabupaten Banjarnegara yang meliputi Kecamatan Susukan, Purwareja Klampok, Mandiraja, Purwanegara, Pagedongan, Bawang dan Rakit;

b) Di atas 15–40° meliputi luas 45,04% dari luas wilayah Kabupaten Banjarnegara yang meliputi Kecamatan Madukara, Banjarmangu, Wanadadi, Punggelan, Karangkobar, Pagentan, Wanayasa dan Kalibening;

c) Lebih dari 40° meliputi luas 30,35% dari luas wilayah Kabupaten Banjarnegara meliputi Kecamatan Susukan, Banjarnegara, Sigaluh, Banjarmangu, Pejawaran dan Batur.

(15)

Untuk mendapat gambaran lebih lanjut tentang topografi Kabupaten Banjarnegara dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel II–2

Jarak Ibu Kota Kabupaten ke Ibu Kota Kecamatan dan Ketinggian Wilayah Kota Kecamatan

dari Permukaan Air Laut Kabupaten Banjarnegara NO KECAMATAN JARAK (Km) KETINGGIAN (METER) dpl 1 2 3 4 1. Susukan 36 80 2. Purwareja Klampok 30 44 3. Mandiraja 23 131 4. Purwanegara 15 157 5. B a w a n g 6 149 6. Banjarnegara 0 289 7. Pagedongan 7 639 8. Sigaluh 8 600 9. Madukara 8 320 10. Banjarmangu 6 290 11. Wanadadi 14 239 12. R a k i t 24 180 13. Punggelan 20 374 14. Karangkobar 26 1.015 15. Pagentan 27 935 16. Pejawaran 34 1.130 17. B a t u r 45 1.633 18. Wanayasa 30 1.135 19. Kalibening 47 1.049 20. Pandanarum 58 1.245

(16)

Tabel II–3

Kemiringan Lahan Wilayah Kecamatan di Kabupaten Banjarnegara

NO KEMIRINGAN LUAS KECAMATAN

1 2 3 4 1. 0–15° 24,61% Susukan Purwareja Klampok Mandiraja Purwanegara Bawang Rakit 2. 15–40° 45,04% Madukara Banjarmangu Wanadadi Punggelan Karangkobar Pagentan Wanayasa Kalibening 3. Di atas 40° 30,35% Susukan Banjarnegara Sigaluh Banjarmangu Pagedongan Pejawaran Pandanarum Batur

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Banjarnegara

3. Geologi

Berdasarkan survei di wilayah Kabupaten Banjarnegara, kondisi geologi adalah sebagai berikut:

a. Pembagian Formasi Endapan

Berdasarkan hasil survei nasional tentang geologi regional, Kabupaten Banjarnegara termasuk wilayah jalur fisiografi Pegunungan Serayu Selatan.

(17)

(1). Serkis Kristalin (2). Sabak

(3). Serpil Hitam (4). Filit

(5). Kwarsit

(6). Batuan Batu Gampeng.

Sedangkan batuan pra tersier termudanya yaitu lempung serpihan dengan lensa-lensa batu gampeng orbitulina. Di atas batuan pra tersier terdapat endapan batuan tertier yang terdiri dari sedimen eosen dan horison tufanapalon serta horison breksi. Batuan termudanya yaitu batuan sedimen kwarter yang terdiri dari breksi lembah dan endapan resent.

b. Formasi Batuan

Berdasarkan hasil penyelidikan tahun 1974 oleh Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jogjakarta bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, maka diperoleh data formasi batuan di Kabupaten Banjarnegara, adalah sebagai berikut:

(1). Batuan Grewake dan lempung hitam tersingkap di daerah Kalitengah sampai Merden Kecamatan Purwanegara;

(2). Batuan Metasedimen tersingkap di Desa Kalitengah, Kecamatan Purwanegara hingga daerah Kebutuh Duwur, Kecamatan Pagedongan;

(3). Batuan Filit dan Sekis singkapannya banyak ditemukan di lereng selatan Pegunungan Serayu Selatan.

4. Klimatologi

Suhu udara di Kabupaten Banjarnegara berkisar antara 20C-26C dengan temperatur terdingin yaitu 3C-18C, dengan kelembaban udara berkisar 80%-85%.

Musim hujan dan musim kemarau silih berganti sepanjang tahun, bulan-bulan basah (hujan) lebih banyak dari pada bulan-bulan kering (kemarau) dengan curah hujan rata-rata 22,495 mm.

Sebaran tingkat curah hujan dan hari hujan, dapat dilihat pada Tabel II–4 berikut:

(18)

Tabel II–4

Banyaknya Curah Hujan dan Hari Hujan di Kabupaten Banjarnegara Dirinci Per Kecamatan

No. Kecamatan Curah Hujan Hari Hujan

2009 2010 2009 2010 1 2 3 4 5 6 1. Susukan 2.779 6.408 145 246 2. Purwareja Klampok 2.697 4.449 120 210 3. Mandiraja 2.527 5.044 141 239 4. Purwanegara + + + + 5. B a w a n g + + + + 6. Banjarnegara 3.686 6.408 156 255 7. Pagedongan - - - -8. Sigaluh - - - -9. Madukara 3.536 5.525 178 276 10. Banjarmangu 3.724 6.117 166 237 11. Wanadadi 3.423 6.211 171 285 12. R a k i t - - - -13. Punggelan - - - -14. Karangkobar - - - -15. Pagentan - - - -16. Pejawaran 2.742 4.531 189 308 17. B a t u r - - - -18. Wanayasa - - - -19. Kalibening - - - -20. Pandanarum - - -

-Sumber : Dinas PSDA dan ESDM Kabupaten Banjarnegara

Ket: 0 = Tidak hujan

+ = Alat penakar hujan rusak - = Tidak mengirim data

5. D e m o g r a f i

Jumlah penduduk Kabupaten Banjarnegara pada tahun 2010 menurut data yang ada pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Banjarnegara sejumlah 1.073.240 jiwa, terdiri atas 545.817 jiwa laki-laki dan 527.423 jiwa perempuan, menurun bila dibandingkan dengan jumlah penduduk pada tahun 2009 sejumlah 1.148.925 jiwa terdiri atas 584.295 jiwa laki-laki dan 564.630 jiwa perempuan. Penurunan jumlah penduduk terjadi karena adanya pemutakhiran data penduduk berupa penghapusan data

(19)

Penyebaran penduduk di tiap kecamatan tidak merata, dimana kecamatan dengan penduduk terbanyak adalah Kecamatan Punggelan yaitu sebanyak 91.674 jiwa dan jumlah penduduk paling sedikit adalah di Kecamatan Pandanarum dengan jumlah penduduk 23.629 jiwa.

Sementara untuk tingkat kepadatan penduduk tahun 2010 adalah sebesar 1.003 jiwa per Km², dengan kepadatan tertinggi terdapat di Kecamatan Banjarnegara yaitu sebanyak 2.821 jiwa per Km², sedang kepadatan penduduk terendah terdapat di wilayah Kecamatan Pandanarum 404 jiwa per Km².

Jumlah, penyebaran dan kepadatan penduduk dapat dilihat pada tabel II–5, sebagai berikut:

Tabel II–5

Banyaknya dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Banjarnegara Tahun 2010

NO KECAMATAN LUAS WILAYAH (Km²) PENDUDUK LAKI-LAKI PEREM-PUAN JUMLAH KEPA-DATAN 1 2 3 4 5 6 7 1 Susukan 52,66 33.501 32.650 66.151 1.256 2 Purwareja/ Klampok 21,87 24.974 24.669 49.643 2.270 3 Mandiraja 52,61 40.893 40.106 80.999 1.540 4 Purwanegara 73,86 43.647 42.876 86.523 1.171 5 Bawang 55,25 33.986 32.958 66.944 1.212 6 Banjarnegara 26,24 37.534 36.499 74.033 2.821 7 Sigaluh 80,51 16.660 16.151 32.811 829 8 Madukara 39,56 24.581 23.600 48.181 1.000 9 Banjarmangu 48,20 25.573 24.129 49.702 1.072 10 Wanadadi 46,36 18.042 17.631 35.673 1.262 11 Rakit 28,27 29.713 28.781 58.494 1.803 12 Punggelan 32,45 47.009 44.665 91.674 891 13 Karangkobar 102,84 15.535 14.787 30.322 776 14 Pagentan 39,07 20.261 19.632 39.893 864 15 Pejawaran 46,19 28.294 27.708 56.002 1.072 16 Batur 52,25 20.135 19.108 39.243 832 17 Wanayasa 47,17 25.010 23.580 48.590 592 18 Kalibening 82,01 25.076 24.126 49.202 587 19 Pandanarum 83,78 12.008 11.621 23.629 404 20 Pagedongan 58,56 23.385 22.146 45.531 566 J U M L A H 1.069,71 545.817 527.423 1.073.240 1.003

(20)

A.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat

A.2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi 1. Pertumbuhan Ekonomi

Pelaksanaan Pembangunan Daerah pada tahun 2011

merupakan pelaksanaan tahun ke-5 pelaksanaan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2006-2011. Program dan kegiatan pada tahun 2011 belum seluruhnya dapat diimplementasikan dalam pembiayaan APBD Tahun 2011 karena keterbatasan anggaran yang ada, oleh karena itu pada tahun 2012 akan diupayakan agar program dan kegiatan tersebut dapat diimplementasikan sehingga target dan sasaran tercapai.

Kinerja bidang ekonomi dapat dilihat dari laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Banjarnegara, pada tahun 2010 angka laju pertumbuhan ekonomi sementara yang dikeluarkan BPS berdasarkan perhitungan hingga triwulan ke-2 tahun 2010 adalah sebesar 7,02% meningkat dibanding tahun 2009 sebesar 5,11%.

2. Laju Inflasi

Inflasi pada tahun 2010 dapat ditekan pada satu digit yaitu sebesar 7,13%, namun lebih tinggi dibandingkan inflasi pada tahun 2009 sebesar 4,37%, sedangkan apabila dibandingkan dengan inflasi tahun 2008 yaitu sebesar 11,09% masih lebih rendah.

3. Penduduk Miskin

Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Banjarnegara dalam kurun waktu tiga tahun (2006-2009) terus mengalami penurunan. Pada tahun 2006 (tahun pertama RPJMD) sebanyak 112.854 KK, berdasarkan hasil pendataan tahun 2009 berkurang menjadi 75.108 KK atau 30,8%, sedangkan Jumlah penduduk miskin adalah sebanyak 259.716 jiwa atau 28,1%.

Dengan rincian jumlah KK Miskin per kecamatan sebagai berikut:

(21)

Tabel II-6

Rekapitulasi Prosentase Jumlah KK Miskin Per Kecamatan di Kabupaten Banjarnegara Tahun 2009

Kecamatan Jml KK** Jml KK Miskin*** Prosentase KK Miskin Luas (Km2) 1 2 3 4 5 1. Susukan 52,66 15.648 2.705 17,30% 2. Purwareja Klampok 21,87 11.570 2.979 25,70% 3. Mandiraja 52,61 16.912 5.861 34,70% 4. Purwanegara 73,86 21.242 5.263 24,80% 5. Bawang 55,25 14.939 2.926 19,60% 6. Banjarnegara 26,24 14.411 3.437 23,80% 7. Pagedongan 80,51 8.846 3.303 37,30% 8. Sigaluh 39,56 8.202 1.828 22,30% 9. Madukara 48,20 10.230 4.145 40,50% 10. Banjarmangu 46,36 12.174 3.751 30,80% 11. Wanadadi 28,27 8.445 1.448 17,10% 12. Rakit 32,45 14.569 4.805 33,00% 13. Punggelan 102,84 18.349 9.888 53,90% 14. Karangkobar 39,07 7.546 2.845 37,70% 15. Pagentan 46,19 10.046 2.845 28,30% 16. Pejawaran 52,25 11.406 4.526 39,70% 17. Batur 47,17 9.669 2.896 30,00% 18. Wanayasa 82,01 12.246 3.221 26,30% 19. Kalibening 83,78 11.342 4.723 41,60% 20. Pandanarum 58,56 5.904 1.713 29,00% JUMLAH 1.069,71 243.696 75.108 30,80%

* Data per 31 Desember 2009

** Sumber Badan Pusat Statistik Kabupaten Banjarnegara 2009 *** Sumber survei Bappeda Kabupaten Banjarnegara 2009

(22)

Tabel II-7

Rekapitulasi Prosentase Jumlah Penduduk Miskin Per Kecamatan di Kabupaten Banjarnegara Tahun 2009

Kecamatan Luas (Km2) Jml Penduduk** Jml Penduduk Miskin*** Prosentase Penduduk Miskin 1 2 3 4 5 1. Susukan 52,66 61.944 10.361 16,70% 2. Purwareja Klampok 21,87 47.937 11.045 23,00% 3. Mandiraja 52,61 67.087 19.255 28,70% 4. Purwanegara 73,86 71.927 18.048 25,10% 5. Bawang 55,25 53.957 10.185 18,90% 6. Banjarnegara 26,24 60.637 12.013 19,80% 7. Pagedongan 80,51 36.292 9.440 26,00% 8. Sigaluh 39,56 30.247 6.365 21,00% 9. Madukara 48,20 41.819 14.526 34,70% 10. Banjarmangu 46,36 41.011 13.375 32,60% 11. Wanadadi 28,27 29.897 5.019 16,80% 12. Rakit 32,45 50.770 16.026 31,60% 13. Punggelan 102,84 72.029 35.115 48,80% 14. Karangkobar 39,07 28.484 10.454 36,70% 15. Pagentan 46,19 37.382 4.627 12,40% 16. Pejawaran 52,25 42.641 16.104 37,80% 17. Batur 47,17 38.861 10.090 26,00% 18. Wanayasa 82,01 45.418 12.958 28,50% 19. Kalibening 83,78 45.365 18.522 40,80% 20. Pandanarum 58,56 21.956 6.188 28,20% J u m l a h 1.069,71 925.661 259.716 28,10%

* Data per 31 Desember 2009

** Sumber Badan Pusat Statistik Kabupaten Banjarnegara 2009 *** Sumber survei Bappeda Kabupaten Banjarnegara 2009

A.2.2. Fokus Kesejahteraan Sosial

Kinerja pembangunan atas fokus kesejahteraan sosial dapat dilihat dari beberapa indikator antara lain: Angka Melek Huruf, Angka Rata-Rata Lama Sekolah dan Angka Harapan Hidup.

Salah satu indikator yaitu Angka Melek Huruf di Kabupaten Banjarnegara dapat dilihat pada tabel II-8:

(23)

Tabel II-8

Perkembangan Angka Melek Huruf Tahun 2007 s.d 2009 Kabupaten Banjarnegara

Uraian 2007 2008 2009

Jumlah penduduk usia 15-44 tahun

yang melek huruf 888 672 9.531

Sumber : Banjarnegara Dalam Angka 2009

Tabel di atas menunjukkan bahwa angka melek huruf penduduk usia 15-44 tahun pada tahun 2009 sebanyak 9.531 orang

Angka Rata-Rata Lama Sekolah pada tahun 2010 tercatat sebesar 6,29 tahun. Sedangkan Angka Harapan Hidup pada tahun 2010 adalah 71,1 tahun, lebih tinggi dari target tahun 2010 pada RPJMD yaitu 70,5 tahun dan meningkat apabila dibandingkan dengan tahun 2009 yaitu 68,72 tahun.

A.3. Aspek Pelayanan Umum

A.3.1. Fokus Pelayanan Urusan Wajib 1. Pendidikan

Dalam bidang pendidikan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian yang dilakukan didasarkan pada 3 (tiga) pilar pembangunan pendidikan, yakni: (1). Upaya pemerataan dan perluasan akses pendidikan; (2). Peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing keluaran pendidikan; dan (3). Peningkatan tata kelola, akuntabilitas, dan citra publik pengelolaan pendidikan.

Aspek Pemerataan dan Perluasan Akses Pendidikan, antara lain diukur dengan indikator Angka Partisipasi Kasar (APK), Angka Partisipasi Murni (APM), Angka Transisi (AT), Angka Putus Sekolah (APS) dan Angka Buta Aksara.

Kondisi Angka Partisipasi Kasar (APK) di Kabupaten Banjarnegara dapat dilihat pada tabel II-9 di bawah ini :

(24)

Tabel II-9

Angka Partisipasi Kasar (APK)

Kabupaten Banjarnegara Tahun 2008/2009–2010/2011

TAHUN PAUD SD SMP SMA

2008/2009 51,55% 102,28% 95,21% 49,96%

2009/2010 54,36% 103,88% 95,71% 50,39%

2010/2011 69,05% 103,95% 95,81% 51,06%

Sumber: Dindikpora Kabupaten Banjarnegara

Dari tabel tersebut di atas, menunjukkan bahwa pada 2 tahun terakhir, APK PAUD tahun 2009/2010 sebesar 54,36% lebih tinggi dibandingkan dengan APK PAUD Tahun 2008/2009 sebesar 51,55%. APK SD sebesar 103,88% naik 1,60% dibandingkan APK SD Tahun 2009/2010 sebesar 102,28%. Pada jenjang pendidikan SMP terlihat APK Tahun 2009/2010 adalah sebesar 95,71% mengalami peningkatan sebesar 1,50% apabila dibandingkan dengan APK Tahun 2008/2009 sebesar 95,21%. Sedangkan APK untuk jenjang Pendidikan SMA tahun 2009/2010 adalah sebesar 50,39% atau meningkat sebesar 0,43% dibandingkan dengan tahun 2008/2009 sebesar 49,96%. Untuk Angka Partisipasi Murni (APM) pada masing-masing jenjang pendidikan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel II-10

Angka Partisipasi Murni (APM)

Kabupaten Banjarnegara Tahun 2008/2009-2010/2011

TAHUN PAUD SD SMP SMA

2008/2009 51,55% 96,67% 83,96% 43,77%

2009/2010 54,36% 97,41% 87,70% 45,29%

2010/2011 69,05% 98,05% 88,29% 45,91%

Sumber: Dindikpora Kabupaten Banjarnegara

Dari tabel II-10 tersebut di atas, menunjukkan bahwa pada tahun 2010/2011 APM pada semua jenjang pendidikan mengalami peningkatan, dimana peningkatan yang paling tinggi adalah APM pada

(25)

jenjang Pendidikan SD yaitu sebesar 0,64%, sedangkan peningkatan terendah adalah APM pada jenjang pendidikan SMP yaitu sebesar 0,59%.

Aspek pemerataan dan perluasan akses pendidikan dapat dilihat pula pada indikator Angka Transisi (AT) yang menggambarkan angka melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah:

Tabel II-11 Angka Transisi (AT)

Kabupaten Banjarnegara Tahun 2008/2009-2010/2011

Jenjang Pendidikan 2008/ 2009 2009/ 2010 2010/ 2011 SD/MI ke SMP/MTs 84,12% 91,44% 89,87% SMP/MTs ke SMA/SMK/MA 68,61% 76,33% 67,19%

Sumber: Dindikpora Kabupaten Banjarnegara

Tabel di atas menunjukkan bahwa Angka Transisi pada tahun 2010/2011 untuk jenjang pendidikan SD/MI ke SMP/MTs adalah 89,87% yang berarti mengalami penurunan sebesar 1,57% apabila dibandingkan dengan angka transisi tahun 2009/2010 sebesar 91,44%. Untuk jenjang pendidikan SMP/MTs melanjutkan ke Jenjang SMA/SMK/MA pada Tahun 2010/2011 adalah sebesar 67,19% yang berarti mengalami penurunan sebesar 9,14% apabila dibandingkan dengan Angka transisi tahun 2009/2010 sebesar 76,33%.

Indikator Pembangunan bidang pendidikan dapat diukur pula dari Angka Putus Sekolah (APS) Tahun 2010 sebagaimana tabel II-12 di bawah ini:

(26)

Tabel II-12

Angka Putus Sekolah (APS)

Kabupaten Banjarnegara Tahun 2008/2009-2010/2011

Jenjang Pendidikan 2008/ 2009 2009/ 2010 2010/ 2011 SD/MI 0,17% 0,19% 0,27 % SMP/MTs 2,00% 1,14% 0,76 % SMA/SMK/MA 0,63% 1,36% 0,86 %

Sumber: Dindikpora Kabupaten Banjarnegara

Pada tabel tersebut di atas, menunjukkan bahwa Angka Putus Sekolah (APS) pada tahun 2010/2011 pada jenjang pendidikan SD/MI adalah sebesar 0,27% atau mengalami peningkatan sebesar 0.08% apabila dibandingkan dengan tahun 2009/2010 sebesar 0,19%, hal ini menunjukkan pada jenjang pendidikan SD/MI semakin banyak yang putus sekolah. Namun APS pada jenjang pendidikan SMP/MTs mengalami penurunan sebesar 0,38%, yaitu pada tahun 2009/2010 sebesar 1,14% dan pada tahun 2010/2011 sebesar 0,76%. Sedangkan pada jenjang pendidikan SMA/SMK/MA Angka Putus Sekolah mengalami penurunan sebesar 0,50%, pada tahun 2009/2010 sebesar 1,36%, dan pada tahun 2010/2011 menurun menjadi sebesar 0,86%, hal ini menunjukkan bahwa siswa yang putus sekolah pada jenjang pendidikan SMA/SMK/MA semakin berkurang.

Aspek mutu, relevansi dan daya saing keluaran pendidikan diukur dengan indikator angka kelulusan, dapat dilihat pada tabel II-13 di bawah ini:

(27)

Tabel II-13

Angka Kelulusan (AK)

Kabupaten Banjarnegara Tahun 2008/2009-2010/2011

Jenjang Pendidikan 2008/ 2009 2009/ 2010 2010/ 2011 SD/MI 94,29% 98,21% 97,65% SMP/MTs 84,86% 89,63% 99,19% SMA/SMK/MA 95,59% 93,23% 97,27%

Sumber: Dindikpora Kabupaten Banjarnegara

Tabel tersebut di atas menunjukkan bahwa pada tahun 2010/2011 angka kelulusan SD/MI mengalami penurunan sebesar

0.85%, sedangkan angka kelulusan SMP/MTs menunjukkan

peningkatan sebesar 9,56% dan pada jenjang pendidikan SMA/SMK/MA angka mengalami peningkatan sebesar 4,04%.

Berkaitan dengan kualifikasi pendidik dan tenaga kependidikan, dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen disebutkan bahwa semua guru dan pengelola sekolah, paling rendah berkualifikasi S-1 dan D-4 serta memiliki sertifikat kompetensi. Pada tahun 2010 guru yang telah berkualifikasi S-1 dan D-4 adalah sebesar 47,76% meningkat sebesar 7,42% apabila dibandingkan dengan tahun 2009 sebesar 40,34%. Sedangkan guru bersertifikat profesi pada tahun 2010 di Kabupaten Banjarnegara berjumlah 3.323 orang guru atau sebesar 60,54% dari total guru sebanyak 5.489 orang. Perintisan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) tahun 2010 telah mencapai 4 sekolah meliputi 1 SMP, 2 SMA, dan 1 SMK.

Aspek tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik, antara lain ditunjukkan oleh penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Pada tahun 2010 SD/MI sebanyak 803 SD/MI dan SMP sebanyak 107 SMP tercatat telah melaksanakan MBS.

Penyelenggaraan pembangunan bidang pendidikan harus didukung oleh sarana dan prasaran pendidikan. Kondisi sarana dan prasarana pendidikan di Kabupaten Banjarnegara pada tahun 2010 dapat dilihat pada tabel II-14 di bawah ini:

(28)

Tabel II-14

Jumlah Sarana dan Prasarana Pendidikan Di Kabupaten Banjarnegara tahun 2010 SD/MI

(negeri & swasta)

SMP/MTs (negeri & swasta)

SMA/SMK (negeri & swasta)

SD 654 unit MI 198 unit SMP 107 unit MTs 35 unit SMA 13 unit SMK 17 unit MAN 14 unit

852 unit 142 unit 44 unit

Sumber: Dindikpora Kabupaten Banjarnegara

2. Kesehatan

Derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Banjarnegara tahun 2010 dapat dilihat dari beberapa indikator, antara lain Angka Harapan Hidup. Pada tahun 2010 Angka Harapan Hidup mencapai angka 71,1 meningkat apabila dibandingkan dengan Angka Harapan Hidup tahun 2009 sebesar 68,72. Sedangkan berdasarkan target Angka Harapan Hidup akhir RPJMD 2006-2011 yaitu sebesar 70,5 maka target ini sudah terlampaui.

Pada tahun 2010 Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Banjarnegara dapat ditekan pada angka 61,18/100.000 Kelahiran Hidup dari Angka Kematian Ibu (AKI) pada tahun 2009 sebesar 125,2/100.000 Kelahiran Hidup, dari capaian tersebut apabila dibandingkan dengan target AKI dalam RPJMD sebesar 110/100.000 kelahiran hidup sudah terlampaui.

Di dalam target RPJMD tahun ke-4 Angka Kematian Bayi (AKB) adalah sebesar 30/1.000 Kelahiran Hidup, adapun realisasi AKB tahun 2010 menunjukkan angka 15,48/1.000 Kelahiran Hidup, hal ini berarti target RPJMD telah terpenuhi.

Sedangkan cakupan balita gizi buruk pada tahun 2010 adalah sebesar 0,41% apabila dibandingkan dengan tahun 2009 yaitu sebanyak 0,50%, berarti angka cakupan balita gizi buruk mengalami penurunan.

(29)

Meskipun telah terjadi peningkatan derajat kesehatan masyarakat, namun pada tahun 2010 masih ditemukan kasus penyakit menular tertentu yaitu Angka Insiden (Incindent Rate) penyakit malaria sebesar 0,83%, sedangkan pada tahun 2009 adalah sebesar 0,39%, sehingga mengalami peningkatan menjadi 0,44. Penyakit menular lainnya adalah TB Paru, pada tahun 2010 angka kesembuhan TB Paru positif adalah 90%, sedangkan pada tahun 2009 sebesar 88%. Secara lengkap dapat dilihat pada tabel II-15:

Tabel II-15 Indikator Kesehatan

Kabupaten Banjarnegara Tahun 2008-2010

No Indikator Kesehatan 2008 2009 2010

1 Angka Insiden Penyakit Malaria

(per mil) 0,20 0,39 0,83

2 Angka Kematian Ibu

(per 100.000 kelahiran hidup) 140,30 125,20 61,18 3 Angka Kematian Bayi

(per 1.000 kelahiran hidup) 18,56 19,90 15,48

4 Gizi Buruk

(Berat Badan / Tinggi Badan) 0,56% 0,50% 0,41%

5 Kesembuhan TB Paru 89,00% 88,00% 90,00%

6 Persalinan Oleh Tenaga

Kesehatan 82,74% 86,60% 88,50%

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara

Pelayanan kesehatan di Kabupaten Banjarnegara menunjukkan keberhasilan, hal ini dapat dilihat dari pencapaian beberapa indikator kesehatan. Pencapaian indikator kesehatan cakupan kunjungan ibu hamil K4 tahun 2010 mencapai 88,50% sedangkan pada tahun 2009 baru mencapai 85,60%. Angka persalinan oleh tenaga kesehatan juga mengalami peningkatan, pada tahun 2010 mencapai 88,50% sedangkan pada tahun 2009 baru mencapai 86,60%.

Tenaga medis yang ada juga merupakan faktor penting pelayanan kesehatan di Kabupaten Banjarnegara. Ketersediaan Tenaga

(30)

Kesehatan di Kabupaten Banjarnegara dapat dilihat pada tabel II-16 di bawah ini:

Tabel II-16 Tenaga Kesehatan

Di Kabupaten Banjarnegara Tahun 2008-2010

No Jenis Tenaga 2008 2009 2010 1 Dokter Umum 59 63 89 2 Dokter Gigi 11 10 16 3 Apoteker 4 4 17 4 Asisten Apoteker 7 19 24 5 Gizi 37 37 44 6 Bidan 361 377 427 7 Perawat 197 187 500 8 Perawat gigi 27 28 32 9 Sarjana Kesehatan Masyarakat 27 37 51 10 Sanitarian 48 59 40 11 Analis Kesehatan 22 17 37 12 Radiografer 7 13 13 13 Rekam medis 3 3 3 14 Elektromedis 0 0 0 15 Fisioterapi 3 4 4 16 Psikolog 3 3 3

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara

Sarana dan prasarana kesehatan yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dapat dilihat pada tabel II-17 sebagai berikut:

(31)

Tabel II-17

Sarana Prasarana Pelayanan Kesehatan Kabupaten Banjarnegara Tahun 2008-2010

No Sarana Prasarana Pelayanan

Kesehatan 2008 2009 2010 1 Puskesmas Terdiri dari : - Rawat Inap - Rawat Jalan 35 11 24 35 11 24 35 12 23

2 Laboratorium Kesehatan Daerah 1 1 1

3 Gudang Farmasi Kabupaten 1 1 1

4 Puskesmas Keliling 35 35 35

5 Puskesmas Pembantu 42 42 42

6 Poskesdes (Jumlah desa dankelurahan= 278) 153 153 153

7 Posyandu 1.593 1.598

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa kondisi sarana dan prasarana pelayanan kesehatan mengalami peningkatan, pada jumlah puskesmas rawat inap. Pada tahun 2010 bertambah menjadi 12 puskesmas dari jumlah sebelumnya yaitu 11 unit pada tahun 2009.

3. Pekerjaan Umum

Urusan Wajib bidang Pekerjaan Umum khususnya bidang prasarana jalan, pelaksanaannya dapat dilihat dari kondisi jalan kabupaten. Sampai dengan tahun 2010 kondisi jalan kabupaten sebagai berikut:

(32)

Tabel II-18 Infrastruktur Jalan

di Kabupaten Banjarnegara Tahun 2008-2010 (Km)

TAHUN 2008 2009 2010 Panjang Jalan 888,41 888,44 888,44 Jalan Hotmix 434,06 468,23 478,68 Jalan Lapen 269,27 248,24 247,15 Jalan Batu 135,04 142,03 133,52 Jalan Tanah 50,04 29,94 29,09

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Banjarnegara

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa panjang jalan di Kabupaten Banjarnegara pada tahun 2010 adalah sepanjang 888,44 Km, Pelaksanaan pembangunan jalan pada tahun 2010 sepanjang 105,74 km yang terdiri dari hotmix sepanjang 44,87 km dan Lapen/ buras 23,69 km sehingga kondisi jalan telah mengalami peningkatan yaitu jalan tanah telah berkurang dan meningkat menjadi jalan batu, demikian pula jalan batu telah meningkat menjadi jalan lapen dan jalan lapen menjadi jalan hotmix.

Kondisi jalan sampai akhir tahun 2010 dapat dilihat pada tabel II-19:

Tabel II-19 Kondisi Jalan

Kabupaten Banjarnegara Tahun 2008-2010

Kondisi Jalan 2008 Km (%) 2009 Km (%) 2010 Km (%) Baik 368,97 (41,53) 396,773 (44,89) 452,594 (50,94) Rusak Sedang 135,49 (15,25) 134,394 (15,13) 150,834 (16,98) Rusak Ringan 160,13 (18,02) 143,310 (16,13) 116,769 (13,14) Rusak Berat 223,85 (25,20) 211,934 (23,86) 168,214 (18,93)

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Banjarnegara

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa kondisi jalan di Kabupaten Banjarnegara mengalami peningkatan kualitas. Kondisi

(33)

jalan baik pada tahun 2010 adalah sebesar 50,94% atau mengalami peningkatan sebesar 6,06%, apabila dibandingkan pada tahun 2009 sebesar 44,89%, sedangkan jalan rusak berat pada tahun 2010 adalah sebesar 18,93%, atau mengalami penurunan sebesar 4,92% apabila dibandingkan pada tahun 2009 sebesar 23,86%.

4. Perumahan Rakyat

Program pembangunan perumahan diharapkan mampu

mendorong masyarakat secara mandiri dalam menata rumah dan lingkungan permukiman yang sehat dan aman.

Pada tahun 2010 pada program pembangunan perumahan rakyat dilaksanakan dengan kegiatan pemugaran rumah, pada tahun 2010 dapat dipugar sebanyak 14 rumah, kegiatan ini belum dapat mengurangi jumlah keluarga berumah tak layak huni. Pada tahun 2010 keluarga berumah tak layak huni jumlahnya masih cukup banyak yaitu berjumlah 14.664 keluarga, jumlah ini lebih banyak dari jumlah keluarga berumah tak layak huni pada tahun 2009 sebanyak 11.280 keluarga.

Sedangkan rumah tangga pengguna air bersih pada tahun 2010 sebesar 56,84% meningkat sebesar 29% apabila dibandingkan dengan tahun 2009 sebesar 27,54%.

5. Penataan Ruang

Penataan ruang meliputi tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang. Dalam implementasinya, penataan ruang bersifat berjenjang dan komplementer yaitu mulai dari tingkat nasional berupa RTRWN yang bersifat arahan kebijakan (bersifat makro), di tingkat provinsi berupa RTRW yang bersifat arahan kebijakan struktur dan pola pemanfaatan ruang, serta di tingkat Kabupaten/Kota bersifat lebih detail dan operasional.

Pada tahun 2010 telah tersusun draft RAPERDA Revisi RTRW Peraturan Daerah Nomor I Tahun 2004 tentang RTRW Kabupaten Banjarnegara dan dokumen RDTRK Kawasan Kecamatan.

(34)

6. Perencanaan Pembangunan

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, dan Peraturan Daerah No. 15 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, dimana PERDA ini menjadi landasan untuk mengawal berjalannya mekanisme perencanaan hingga penganggaran. Selain hal tersebut, melalui program SCBD (Sustainable Capacity Building for Decentralization) telah terbentuk Sistem Informasi Manajemen Perencanaan Pembangunan Daerah. Dengan SIMRENBANGDA ini diharapkan dapat menjadi alat bantu dalam penyusunan dokumen perencanaan dan pengganggaran.

7. Perhubungan

Keselamatan transportasi menjadi isu hangat dalam urusan perhubungan. Pemerintah Kabupaten Banjarnegara menaruh perhatian yang cukup besar terlihat dengan kenaikan persentase pemasangan rambu-rambu pada ruas jalan yang ada di wilayah Pemerintah Kabupaten Banjarnegara. Berikut tabel mengenai data pemasangan rambu-rambu di Kabupaten Banjarnegara:

Tabel II-20

Data Pemasangan Rambu-Rambu Kabupaten Banjarnegara Tahun 2008-2010 Pemasangan

Rambu-rambu 2008 2009 2010

Jalan Negara 20,30% 24,94% 31,78%

Jalan Provinsi 7,48% 9,02% 10,94%

Jalan Kabupaten 4,82% 6,43% 9,33%

(35)

Tabel di atas menunjukkan bahwa pada tahun 2010 pemasangan rambu-rambu mengalami peningkatan baik pada jalan negara, jalan provinsi maupun jalan kabupaten.

Sedangkan ketaatan terhadap ketentuan peraturan yang berlaku dalam usaha angkutan umum di Kabupaten Banjarnegara juga mengalami peningkatan, hal ini ditunjukan dalam tabel II-22 berikut ini:

Tabel II-21

Kepemilikan KIR Angkutan Umum Tahun 2008-2010

TAHUN 2008 2009 2010

Kepemilikan KIR

angkutan umum 2,63% 12,96% 14,29%

Sumber : Dinhubkominfo Kabupaten Banjarnegara

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa kepemilikan KIR angkutan umum pada tahun 2010 sebesar 14,29% hal ini meningkat dibandingkan dengan Kepemilikan KIR angkutan umum pada tahun 2009 sebesar 12,96%.

8. Lingkungan Hidup

Pembangunan lingkungan hidup di Kabupaten Banjarnegara dapat dilihat dari beberapa indikator antara lain Ruang Terbuka Hijau yang ada. RTH di Kabupaten Banjarnegara pada tahun 2010 adalah sebesar 26,73%, mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan tahun 2009 sebesar 60,57%.

Untuk Penanganan Sampah pada tahun 2010 mencapai sebesar 46,15% atau meningkat bila dibanding tahun 2009 sebesar 42,86%. Cakupan pengawasan terhadap pengelolaan lingkungan hidup (berupa Amdal, UKL/UPL, dan SPPL) dari dunia usaha sebesar 100%. Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per satuan penduduk adalah sebesar 0,02%.

Namun pelayanan dan pengelolaan persampahan di Kabupaten Banjarnegara masih perlu ditingkatkan, daya tampung TPS di Kabupaten Banjarnegara tidak mengalami perluasan. Mengingat terus bertambahnya jumlah penduduk di Kabupaten Banjarnegara, maka

(36)

diperlukan adanya perluasan maupun peningkatan kualitas Tempat Pembuangan Sampah Sementara agar pengolahan sampah lebih baik. Daya tampung TPS di Kabupaten Banjarnegara dapat dilihat pada tabel II-22 di bawah ini:

Tabel II-22 Daya Tampung TPS

Kabupaten Banjarnegara Tahun 2008-2010

TAHUN 2008 2009 2010

Daya Tampung TPS 345,26 364,00 364,00

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Banjarnegara

Daya tampung TPS di Kabupaten Banjarnegara pada tahun 2010 apabila dibandingkan dengan kondisi tahun 2009 tidak mengalami peningkatan, hal ini mempengaruhi rasio antara volume produksi sampah dengan volume sampah yang tertangani belum seimbang.

9. Pertanahan

Pembangunan di bidang pertanahan dilaksanakan dalam rangka penataan, penguasaan, kepemilikan, penggunaan dan pemanfaatan lahan. Hasil yang dicapai antara lain tertib administrasi aset tanah milik masyarakat dan pemerintah. Pada tahun 2010, pensertifikatan bidang tanah masyarakat mencapai 25%; dan tanah Pemerintah Kabupaten sebanyak 247 bidang atau 46,69% dari keseluruhan bidang tanah milik Pemerintah Kabupaten sebanyak 529 bidang.

10. Kependudukan dan Catatan Sipil

Berdasarkan pemutakhiran data penduduk melalui Coklit Form F1.01 sampai tingkat kepala keluarga diperoleh data jumlah penduduk Kabupaten Banjarnegara per 31 Desember 2010 sejumlah 1.073.240 jiwa terdiri dari 545.817 jiwa penduduk laki-laki dan 527.423 jiwa penduduk perempuan, serta Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) sejumlah 798.653 orang.

(37)

Kependudukan (SIAK) antara Kecamatan dengan Kabupaten; Kinerja pembangunan bidang kependudukan dan catatan sipil di Kabupaten Banjarnegara pada tahun 2010 sudah menerapkan KTP Nasional berbasis NIK. Tingkat kepemilikan KTP di Kabupaten Banjarnegara pada tahun 2010 mencapai 87,81%, mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan tahun 2009 sebanyak 85,16%

Sedangkan kepemilikan akte kelahiran per 1000 penduduk mencapai 58,15%, mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan tahun 2009 sebesar 51,20%.

11. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Indikator keberhasilan pembangunan responsif gender dapat

diketahui dari Indeks Pembangunan Gender dan Indeks

Pemberdayaan gender. Indeks Pembangunan Gender di Kabupaten Banjarnegara pada Tahun 2008 adalah sebesar 58,35% sedangkan Indeks pemberdayaan gender adalah sebesar 50,83%. Untuk mendukung pembangunan responsif gender, pada tahun 2010 terdapat 8 orang anggota DPRD perempuan.

Masalah perlindungan dari berbagai tindak kekerasan, baik dalam rumah tangga maupun sektor publik. Berdasarkan data yang ada, pada tahun 2009 perempuan yang mengalami tindak kekerasan bejumlah 23 kasus yang terdiri dari dewasa 14 kasus dan anak-anak 9 kasus.

12. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Pada tahun 2010 jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) adalah sebanyak 194.560, terdiri dari peserta KB Aktif sebanyak 157.614 PUS. Unmedneed (PUS yang belum terlayani) sebanyak 15,28%. Data tersebut menunjukkan bahwa PUS Unmedneed angkanya masih cukup besar sehingga harus ada upaya agar PUS yang belum terlayani agar segera dapat terlayani, baik melalui klinik pemerintah maupun klinik swasta yang ada. Apabila tidak ditangani dengan baik maka dimungkinkan akan terjadi peningkatan laju pertumbuhan penduduk. Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) di tahun 2010 adalah sebesar 0,42, sedangkan LPP pada tahun 2009 tercatat sebesar 0,88.

(38)

Peserta KB aktif lebih banyak yang menggunakan alat kontrasepsi hormonal yaitu suntik sebanyak 88.994 orang dan pil sebanyak 29.180 orang dibandingkan dengan alat kontrasepsi nonhormonal yaitu IUD sebanyak 10.855 orang, MOW 10.129, MOP 1.566, kondom 2.861, dan implant sebanyak 14.029 orang.

Pengelolaan program KB di era otonomi daerah dilakukan melalui berbagai kegiatan antara lain komitmen Pemerintah Daerah, penyiapan dukungan kelembagaan yang efektif, optimalisasi pendayagunaan tenaga pelaksana program KB, penyediaan sarana prasarana dukungan manajemen dan pembiayaan.

Peningkatan Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) melalui peningkatan jumlah Pusat Informasi dan Konseling KRR. Pada tahun 2010 jumlah PIK KRR di Kabupaten Banjarnegara berjumlah 36, hal ini masih perlu ditingkatkan.

Peningkatan kesejahteraan dan kesehatan keluarga dilakukan melalui pengembangan BKB, BKR dan BKL. Jumlah BKB aktif pada tahun 2010 adalah sebanyak 455 lebih banyak dibandingkan BKB aktif pada tahun 2009 yaitu sebanyak 290. Jumlah BKR aktif pada tahun 2010 sebanyak 227 lebih banyak dibandingkan tahun 2009 sebanyak 187, sedangkan BKL aktif pada tahun 2010 sebanyak 329 dan tahun 2009 lebih sedikit yaitu 236, UPPKS yang aktif berusaha sebanyak 1.497 meningkat di bandingkan pada tahun 2009 sebanyak 1.035.

13. S o s i a l

Pada tahun 2010 Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) sejumlah 277.148, jumlah ini menurun dibandingkan tahun 2009 berjumlah 993.192. Data PMKS dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

(39)

Tabel II-23

PMKS di Kabupaten Banjarnegara Tahun 2008-2010

No TAHUN 2008 2009 2010

1 Anak terlantar, anak jalanan

dan anak nakal 2.960 3.601 3.997

2 Korban Penyalahgunaan

NAPZA 97 22 27

3 Penyandang anak cacat 2.484 2.336 1.958

4 Wanita Rawan Sosial

Ekonomi 4.232 4.491 5.438

5 Keluarga Fakir miskin 49.082 66.852 71.848

6 Keluarga rentan 676 222 1.341

7 Keluarga berumah tak layak

huni 11.307 11.280 14.664

8 Penderita HIV - -

-9 Gepeng 128 130 148

11 Eks Narapidana 571 529 511

Sumber: Dinsosnakertrans Kabupaten Banjarnegara

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa PMKS tahun 2010 sebesar 1,00% menurun apabila dibandingkan dengan tahun 2009 sebesar 0,4% sedangkan untuk menangani permasalahan sosial di Kabupaten Banjarnegara terdapat Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) antara lain Karang Taruna, Organisasi Masyarakat, Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), dan Wanita Pemimpin Kesejahteraan Sosial (WPKS).

14. Ketenagakerjaan

Pada tahun 2010 terdapat pencari kerja terdaftar sejumlah 8.338 orang dan telah dilaksanakan kegiatan pelatihan dan penempatan sebanyak 3.479 orang atau 41,72%, hal ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan bila dibanding tahun 2009 sebesar 16,25%. Penempatan pencari kerja meliputi Antar Kerja Antar Daerah (AKAD) sebanyak 804 orang, Antar Kerja Antar Negara (AKAN) sebanyak 882 orang, Antar Kerja Lokal (AKL) sebanyak 1.793 orang. Disamping itu dilaksanakan kegiatan Padat Karya Produktif (PKP). Tingkat partisipasi angkatan kerja pada tahun 2010 mencapai sebesar 37,31% sedangkan pada tahun 2009 sebesar 58,31%.

(40)

Upaya untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja telah dilakukan, diantaranya dengan meningkatkan standar Upah Minimum Kabupaten (UMK) sebesar Rp. 662.000,- lebih tinggi apabila dibandingkan dengan UMK tahun 2009 sebesar Rp. 637.000,-, sedangkan pada tahun 2011 Rp. 730.000,-. Namun demikian UMK yang ada belum sesuai dengan Kebutuhan Hidup Layak di Banjarnegara yaitu pada tahun 2010 sebesar Rp. 822.674,-.

15. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Pembangunan koperasi dan usaha kecil menengah pada tahun 2010 dapat dilihat antara lain dari kondisi koperasi yang ada, secara kuantitatif koperasi di Kabupaten Banjarnegara dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel II-24

Koperasi dan Industri Kecil Menengah di Kabupaten Banjarnegara Tahun 2008- 2010

No TAHUN 2008 2009 2010

1 Industri

Industri Kecil dan Menengah 1) Unit Usaha 18.799 18.799 19.084 2) Tenaga Kerja 41.789 41.789 42.423 3) Nilai Produksi 42.903 42.903 43.553 2 Koperasi 1) Jumlah koperasi 330 330 384 2) Koperasi aktif 279 279 304

3) Koperasi tidak aktif 72 72 80

Sumber: Dinindagkop Kabupaten Banjarnegara

Tabel di atas menunjukkan bahwa pada tahun 2010 berjumlah 384 koperasi, apabila dibandingkan dengan jumlah koperasi tahun 2009 yaitu sebanyak 330 telah terjadi peningkatan. Sedangkan jumlah koperasi yang aktif pada tahun 2009 sebanyak 279 koperasi telah terjadi peningkatan jumlah koperasi aktif pada tahun 2010 sebanyak 25 koperasi sehingga jumlah koperasi aktif pada tahun 2010 adalah sebanyak 304 koperasi. Adapun UMKM pada Tahun 2010 tercatat sebanyak 19.084 unit UMKM.

(41)

16. Penanaman Modal

Kegiatan investasi di Kabupaten Banjarnegara mengalami peningkatan, pada tahun 2009 sebanyak 835 perusahaan yang

menanamkan modalnya dengan nilai investasi sebesar

Rp.140.000.000.000,- (seratus empat puluh milyar rupiah), sedangkan pada tahun 2010 jumlah perusahaan yang melakukan investasi adalah 680 perusahaan dengan nilai investasi mencapai Rp 198.462.036.475,-(seratus sembilan puluh delapan milyar empat ratus enam puluh dua juta tiga puluh enam ribu empat ratus tujuh puluh lima rupiah).

Secara rinci perkembangan nilai investasi dan jumlah investor di Kabupaten Banjarnegara dapat dilihat dari tabel II-25 sebagai berikut:

Tabel II-25

Jumlah Investor dan Nilai Investasi di Kabupaten Banjarnegara Tahun 2008-2010

TAHUN 2008 2009 2010

Jumlah Perusahaan 640 835 680

Nilai Investasi (milyar) 74,55 140,00 198,46

Sumber: KP2T Kabupaten Banjarnegara

17. Kebudayaan

Beberapa hal yang telah dicapai dalam bidang kebudayaan antara lain berupa pelestarian seni dan budaya di Kabupaten Banjarnegara dalam bentuk penyelenggaraan festival seni dan budaya dan pembinaan terhadap kelompok kesenian. Kelompok kesenian di Kabupaten Banjarnegara tercatat sejumlah 658 kelompok.

Selain kegiatan pembinaan kelompok kesenian, juga dilakukan penyelenggaraan pentas seni dan budaya pada tahun 2010 sebanyak 6 kali.

18. Kepemudaan dan Olah Raga

Pembangunan bidang kepemudaan dan olahraga pada tahun 2010 telah dilaksanakan beberapa program pembangunan, antara lain

(42)

program pembinaan dan pemasyarakatan olah raga dan program peningkatan sarana dan prasarana olah raga.

Beberapa prestasi yang diperoleh di bidang kepemudaan dan olah raga antara lain naiknya peringkat Banjarnegara dalam Pekan Olahraga Provinsi (POPDA SMP/MTs) dari peringkat 5 menjadi Juara Umum III dengan perolehan: 11 medali emas, 4 perak, dan 4 perunggu. Sedangkan POPDA SMA/MA/SMK pada tahun 2010 meraih peringkat 6 atau naik dari peringkat 9 pada tahun 2009, dengan perolehan medali 6 emas, 3 perak dan 2 perunggu.

19. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

Dalam rangka mewujudkan iklim yang kondusif di Kabupaten Banjarnegara merupakan sasaran pembangunan bidang kesatuan bangsa dan politik, setiap tahun dilaksanakan kegiatan sosialisasi peraturan tentang keormasan pada tokoh masyarakat dan tokoh agama; sosialisasi tentang bahaya narkoba pada generasi muda; penyuluhan politik kepada kaum perempuan; pengendalian keamanan lingkungan; pengawasan dan penertiban perijinan; pengawasan dan penertiban reklame; pengamanan lebaran, natal dan tahun baru; serta terlaksananya kegiatan pencegahan dan pemberantasan minuman keras beralkohol.

20. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan di Kabupaten Banjarnegara didukung oleh PNS sebanyak 11.986 orang pada tahun 2010. Jumlah tersebut lebih banyak dibandingkan tahun 2009 yaitu sebanyak 11.032 orang.

Tingkat pendidikan PNS Kabupaten Banjarnegara cukup baik, sebagian besar berpendidikan Sarjana (S1), data dapat dilihat pada tabel II-26 di bawah ini:

(43)

Tabel II-26

Jumlah PNSD Kabupaten Banjarnegara Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2008-2010

NO PENDIDIKAN JUMLAH PEGAWAI

2008 2009 2010 1. Strata 3 (S3) - - -2. Strata 2 (S2) 158 181 171 3. Strata 1 (S1) 2.864 3.551 3.525 4. Diploma IV 19 154 158 5. Diploma III 704 646 777 6. Diploma II 3.242 2.233 2.794 7. Diploma I 260 230 221 8. SLTA 2.331 2.902 2.308 9. SLTP 595 718 686 10. SD 356 417 346 Jumlah 10.529 11.032 11.986

Sumber: Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Banjarnegara

Adapun jumlah PNS berdasarkan golongan kepangkatan pada tahun 2010 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel II-27

Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan Tahun 2008-2010

NO GOLONGAN JUMLAH PEGAWAI

2008 2009 2010

1. IV 4.181 4.181 4.480

2. III 3.542 3.756 3.360

3. II 2.459 2.665 2.657

4. I 347 430 489

Sumber: Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Banjarnegara

Tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah pegawai terbanyak adalah pada golongan IV sebanyak 4.480 orang dan terendah golongan I sebanyak 489 orang.

Upaya untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalisme aparatur telah diselenggarakan pendidikan dan pelatihan baik teknis maupun fungsional dan bimbingan teknis (bintek), maupun pendidikan formal melalui program tugas belajar maupun ijin belajar.

Upaya peningkatan ketrampilan bagi PNS di bidang teknis/fungsional telah dididik 657 orang dalam Diklat Teknis Tugas

(44)

dan Fungsi serta Diklat-Diklat lain yang mendukung kelancaran tugas sesuai kebutuhan SKPD. Sedangkan pegawai yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, telah dikirim 26 orang untuk tugas belajar dan telah diterbitkan surat ijin belajar sebanyak 724 orang yang mengikuti pendidikan S2, S1, DIII, DII, Kejar Paket B dan C. Bagi pegawai yang telah menyelesaikan pendidikan sesuai dengan kompetensi dan mendukung tupoksinya diberikan ijin penggunaan gelar. Penggunaan gelar yang sudah diproses dan disetujui untuk jenjang pendidikan S1, dan S2 sebanyak 457 orang.

Untuk mengetahui kompetensi masing-masing PNS sebagai bahan pertimbangan untuk pengembangan karier dan melatih para calon pejabat untuk mengukur potensi dan kompetensi yang dibutuhkan di tingkat middle management telah diadakan Assesment

Calon Pejabat Struktural Eselon IV dan III sebanyak 155 orang. Sedangkan jumlah pensiun PNS tahun 2010 sebanyak 368 orang.

Untuk bidang keuangan daerah Kabupaten Banjarnegara, Pendapatan Asli Daerah (PAD) selama kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir mengalami peningkatan sebagai berikut:

Tahun 2008 Rp.

42.751.838.000,-Tahun 2009 Rp.

59.012.519.000,-Tahun 2010 Rp.

61.741.597.000,-APBD Tahun Anggaran 2010, terdiri dari Pendapatan Daerah sebesar Rp. 843.221.591.000,-, terdiri dari Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp. 61.741.597.000,- Dana Perimbangan sebesar Rp. 608.494.928.000,- dan Lain-lain pendapatan Daerah Yang Sah sebesar Rp. 172.985.066.000,-.

Sedangkan Belanja Daerah adalah Rp. 909.085.586.000,- yang terdiri dari Belanja Langsung sebesar Rp. 298.008.402.000,- dan Belanja Tidak Langsung sebesar Rp.

611.077,184.000,-Hasil yang dicapai dalam sub bidang pengawasan antara lain dilaksanakannya sosialisasi peraturan perundang–undangan; penanganan kasus pengaduan di lingkungan Pemkab; terlaksananya tindak lanjut hasil pengawasan; terlaksananya pemantauan pelaksanaan program lintas sektoral; terpenuhinya Laporan Pajak–

(45)

Pajak Pribadi (LP2P); terpenuhinya Koordinasi, Monitoring, Evaluasi Inpres Nomor 5 Tahun 2004; terpenuhinya evaluasi LAKIP SKPD Tahun 2009; terpenuhinya Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah; serta Terpenuhinya penyusunan PKPT.

Dari program-program yang telah dilaksanakan tersebut, telah dapat diwujudkan peningkatan mutu sarana, prasarana dan sistem pelayanan umum; Meningkatnya kualitas sumber daya aparatur,

administrasi kepegawaian, kapasitas kelembagaan dan

ketatalaksanaan Pemerintahan Daerah; Pada tahun 2010 ditetapkannya 14 Peraturan Daerah, 44 Peraturan Bupati, 779 Keputusan Bupati. Sedangkan pemeriksaan reguler terhadap 144 objek pemeriksaan dimana semua objek pemeriksaan telah menindaklanjuti rekomendasi dari temuan hasil pemeriksaan sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

Hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada tahun 2010 atas kinerja penyelenggaraan Laporan Keuangan Daerah (LKD) Tahun Anggaran 2009 mendapatkan opini ”Wajar Dengan Pengecualian (WDP)”. Dalam kaitan ini, terus dilaksanakan berbagai pembenahan upaya administrasi agar pada tahun 2010, kita dapat memperoleh status audit dengan opini yang lebih baik.

Seiring dengan berkembangnya tuntutan dan dinamika perkembangan kehidupan masyarakat yang demokratis, maka perwujudan tata penyelenggaraan pemerintahan yang baik atau good governance merupakan suatu hal yang tidak bisa ditawar-tawar lagi sebagai syarat di dalam upaya mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Penyelenggaraan pemerintahan yang baik antara lain ditandai dengan meningkatnya efisiensi dan efektifitas pengelolaan sumber daya pembangunan; meningkatnya kualitas pelayanan publik; terciptanya akuntabilitas dan transparansi serta penegakan hukum/law enforcement secara proporsional. Untuk itu sampai tahun 2010 telah dibuat Sistem Informasi Manajemen Pemda sebanyak 9 buah yaitu SIMPEG, SIAK, SIMDA, SIMBMD, SIP, SIMRS, SIMRENBANG, SIMDALBANG, dan SAPK.

Gambar

Tabel II-6
Tabel II-7
Tabel II-10
Tabel II-12
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penyakit yang sering menyerang Sapi di peternakan ini adalah penyakit Mastitis. Ciri-ciri susu sapi sudah terjangkit penyakit ini ialah : susunya berwarna kebiru-biruan dan

Tehnik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: pertama dengan metode observasi,Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung un-

Isyarat – isyarat seperti suara dan tampilan visual harus ditampilkan untuk setiap interaksi pemakai yang dapat digunakan untuk mengkonfirmasikan bahwa piranti lunak

Radio komersial yang berlokasi di daerah Setrasari kota Bandung ini memiliki sebuah program yang mengangkat musik dengan aliran sebagai fokus dari program yang diudarakan.. Radio

a) Ruang tamu berfungsi sebagai tempat untuk menerima tamu sekaligus menunggu bagi tamu. Ruang publik sebagai tempat untuk berbagai aktivitas di luar

Perilaku ini kurang mitigatif terhadap perubahan iklim karena bertentangan dengan hasil penelitian ADB-GEF-UNDP dalam Deptan (2007) yang merekomendasikan bahwa dalam

Dengan dibuatnya perancangan buku esai foto tentang pengrajin tenun ini, diharapkan dapat menyajikan cerita sisi kehidupan para pengrajin yang memiliki keunikan akan

Analisa ini berupa data akurasi yang akan dibandingkan antara alat dengan Google Earth.yang mana dari data tersebut dapat disimpulkan letak akurasi yang