• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU) DI KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN) KOTAMADYA PAYAKUMBUH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU) DI KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN) KOTAMADYA PAYAKUMBUH"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGARUH PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU) DI KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN) KOTAMADYA

PAYAKUMBUH

Rahman Kurniawan1, Kasman Karimi1 dan Firdaus2

Jurusan Ekonomi PembangunanFakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta E-mail :

rahman_kurniawan09@yahoo.com,kasman_karimi@yahoo.com,firdaus@bunghatta.ac.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji, 1). Pengaruh simpanan pokok terhadap sisa hasil usaha (SHU). 2). Pengaruh simpanan wajib terhadap sisa hasil usaha. 3). Pengaruh pembelian terhadap sisa hasil usaha. 4). Pengaruh pinjaman terhadap sisa hasil usaha di Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Kotamadya Payakumbuh. Sumber data di peroleh dari kantor Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Kotamadya Payakumbuh. Data yang di perlukan dalam penelitian ini adalah : data time-series tahun 2001-2013. Dimana data di peroleh dari buku rapat anggaran tahunan (RAT). Teknis analisis data yang di gunakan adalah deskriptif dan inferensial dengan menggunakan analisis regresi berganda dengan pendekatan uji F (F-test) dan uji t (t-(F-test). Temuan penelitian menunjukan : (1) Menunjukan bahwa simpanan pokok anggota koperasi berpengaruh terhadap sisa hasil usaha (SHU) hal ini dapat dilihat dari nilai thitung > ttabel yaitu -2,185 > 1,94 (sig 0,06 > 0,05). (2). Simpanan wajib berpengaruh

terhadap sisa hasil usaha (SHU) di koperasi pegawai negeri. Hal ini dapat dilihat dari thitung >

ttabel yaitu 2,480 > 1,94 (sig 0,038 > 0,05). (3). Pinjaman berpengaruh terhadap sisa hasil usaha

hal ini dapat dilihat thitung > ttabel 1,527 > 1,94 (sig 0,165 > 0,05). (4). Pembelian berpengaruh

terhadap sisa hasil usaha yaitu thitung < ttabel yaitu 0,779 < 1,94 (sig 0,459 > 0,05). Berdasarkan

penelitian tersebut maka disarankan bagi anggota koperasi hendaknya meningkatkan partisipasinya terhadap Koperasi Pegawai Negeri Kotamadya Payakumbuh yang pada akhirnya partisipasi anggota akan kembali juga pada anggota berupa hak anggota dalam perolehan sisa hasil usaha (SHU).

Kata Kunci : Sisa, Hasil, Usaha

PENGARUH PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU) DI KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN) KOTAMADYA

(2)

2

Rahman Kurniawan1 Jurusan Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta E-mail : rahman_kurniawan09@yahoo.com

Kasman Karimi1 dan Firdaus2 Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi

Universitas Bung Hatta

ABSTRACT

This study aims to test, 1). Principal influence on net income (SHU). 2). Effect of compulsory savings on operating results. 3). Influence the purchase of the remaining results of operations. 4). Effect of loans to net income in Cooperative Servants (KPN) PayakumbuH Municipality. Sources of data obtained from the office of State Employees Cooperative (KPN) Payakumbuh Municipality. The data are in need of this research are: time-series data from 2001 to 2013 years. Where the data obtained from the annual budget meeting book (RAT). Technical analysis of the data that is in use is descriptive and inferential by using multiple regression analysis with the approach of the Ftest (F-test) and the t test (t-test). The findings of the study showed: (1) Indicates that the principal members of the cooperative had no effect on net income (SHU) it can be seen from tcount > ttable is -2.185 > 1.94 (sig 0.06 > 0.05). (2). Deposits shall affect the operating results (SHU) in cooperative civil servants. It can be seen from t count> t table is 2.480> 1.94 (sig 0.038 > 0.05). (3). Loan affect the operating results it can be seen tcount> ttable 1.527> 1.94 (sig 0.165 > 0.05). (4). Purchase an effect on operating results are tcount <ttable ie 0.779 < 1.94 (sig 0.459 > 0.05). Based on these studies it is suggested to members of cooperatives should increase the participation of the Municipal Civil Servants Cooperative Payakumbuh that ultimately the participation of members will back also to the members in the form of membership rights in the acquisition of net income (SHU). Should the participation not only in the field of capital and services, but also the field of the organization as well.

Keywords : Residue, result, business

PENDAHULUAN Latar Belakang

Koperasi yang berarti kerja sama atau bersifat kerja sama. Kerja sama tersebut adalah untuk mencapai tujuan

bersama, untuk kepentingan dan

kemanfaatan bersama. Kata inilah yang dalam bahasa Indonesia secara umum disebut koperasi. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan

melandaskan kegiatannya berdasarkan

prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan (UU NO 25 tahun 1992 pasal 1 ayat (1). Partisipasi yang aktif dari semua anggota koperasi terhadap semua kegiatan koperasi diharapkan dapat memperoleh (SHU) yang dari tahun ke tahun terus meningkat. SHU yang diperoleh koperasi merupakan salah satu daya tarik bagi seseorang untuk menjadi anggota koperasi

dan akan mendorong anggota yang

(3)

3

aktif. Hal itu disebabkan anggota yang berpartisipasi aktif akan mendapatkan jasa yang lebih dari pembagian SHU koperasi tersebut. Rapat Anggota Tahunan (RAT) koperasi minimal diadakan dalam setahun sekali. Dalam RAT selain menyusun rencana-rencana untuk tahun berikutnya juga mengesahkan pertanggungjawaban pengurus atas pelaksanaan rencana-rencana tahun sebelumnya. Oleh karena itu semua keputusan yang dihasilkan dalam RAT harus didasarkan pada kepentingan anggota dan mendapatkan persetujuan dari anggota. Koperasi sebagai salah satu badan usaha, koperasi harus mampu memperoleh laba dan tidak menderita kerugian karena dengan perolehan (SHU) yang tinggi maka modal koperasi akan semakin besar dan koperasi akan semakin kuat. Partisipasi anggota yang aktif sangat diperlukan oleh koperasi dalam setiap kegiatan usaha koperasi, sehingga SHU yang diperoleh dapat mencapai target yang diinginkan.

Kegiatan usaha (KPRI Gurupaya)

Kotamadya Payakumbuh meliputi usaha

simpan pinjam, warung serba ada

(waserda), percetakan, fotokopi, jasa

pelayanan pembayaran rekening listrik, dan

PDAM. Atas dasar pertimbangan yang

telah dikemukakan, penulis memberi judul” Pengaruh Partisipasi Anggota Koperasi Terhadap Sisa Hasil Usaha di Koperasi Pegawai Negeri Kotamadya Payakumbuh ”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang, maka permasalahan yang akan diteliti adalah :

1. Apakah terdapat pengaruh antara

simpanan pokok terhadap sisa hasil usaha di Koperasi Pegawai Negeri Kotamadya Payakumbuh?

2. Apakah terdapat pengaruh antara

simpanan wajib terhadap sisa hasil usaha di Koperasi Pegawai Negeri Kotamadya Payakumbuh?

3. Apakah terdapat pengaruh antara

pembelian anggota terhadap sisa hasil usaha di Koperasi Pegawai Negeri Kotamadya Payakumbuh?

4. Apakah terdapat pengaruh antara

pinjaman anggota terhadap sisa hasil usaha di Koperasi Pegawai Negeri Kotamadya Payakumbuh?

Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai penelitian ini

adalah Untuk mengetahui seberapa

besarkah pengaruh partisipasi anggota terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) di Koperasi Pegawai Negeri (KPN) di Kotamadya Payakumbuh.

Metode Penelitian

Analisa ini digunakan untuk

membahas hubungan lebih dari dua variabel yaitu variabel terikat (Y), dan variabel bebas (x) dengan fungsi umum sebagai berikut:

(4)

4

Y= f(X1, X2, X3, X4,. . . xn)...(1)

Maka yang terjadi fungsi pengaruh partisipasi anggota terhadap SHU yang dipengaruhi oleh variabel bebas seperti:

simpanan pokok, simpanan wajib

pembelian, dan pinjaman.

Bertitik tolak dari teori diatas dan hipotesis yang terdapat pada pendahuluan, maka diperoleh fungsi persamaan sebagai berikut: Y= f(X1, X2, X3, X4, U)...(2) Dimana: Y = SHU X1 = Simpanan Pokok X2 = Simpanan Wajib X3 = Pinjaman X4 = Pembelian U = Disturbance term

Selanjutnya dari persamaan (2) dapat digunakan persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:

Y= b0 + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 +

Ui...(3)

Dengan pengolahan data, maka persamaan diatas diubah menjadi bentuk persamaan linear dalam bentuk logaritma sebagai berikut:

Log Y = b0 + b1 log X1 + b2 log X2 + b3 log

X3 + b4 log X4 + log (4) Dimana : Y = SHU X1 = Simpanan Pokok X2 = Simpanan Wajib X3 = Pinjaman X4 = Pembelian b0 = Konstanta b1, b2, b3, b4 = Koefisien elastis

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Metode dan Analisa Regresi Linear Berganda

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear dengan variabel bebas simpanan pokok, simpanan wajib, pinjaman, pembelian sedangkan peningkatan SHU sebagai variabel terikat.

Hasil analisis regresi menggunakan

program SPSS15.

Hasil Pengujian Statiatik

Pengujian statistik adalah untuk melihat ada tidaknya pengaruh antar

variabel-variabel baik secara terpisah

maupun tidak, dengan cara melakukan analisa regresi berganda dimana dari hasil analisa ini akan diperoleh besarnya koefisien masing-masing variabel (Gujarati

(5)

5

1998). Berdasarkan hasil analisis tersebut

diperoleh model regresi:

Y = -6,808 - 18,777X1 + 0,057X2 +

0,010X3 + 7,515X4

thitung (-2,185) (2,480) (1,527) (0,779)

R2 = 0,983 Fhitung = 117,074

Dari hasil estimasi persamaan regresi tersebut di dapatkan hasil sebagi berikut:

a) Nilai konstanta yang diperoleh sebesar -6,808. Hal ini berarti bahwa apabila variabel simpanan pokok, simpanan wajib, pinjaman, pembelian adalah nol maka sisa hasil usaha sebesar -6,808 rupiah.

b) Nilai koofisien regresi dari variabel

simpanan pokok diperoleh sebesar -18,777, maka apabila simpanan pokok

naik satu rupiah maka terjadi

penurunan SHU sebesar 18,777 rupiah.

c) Nilai koofisien regresi dari variabel

simpanan wajib diperoleh sebesar 0,057, maka apabila simpanan wajib naik satu rupiah terjadi kenaikan SHU sebesar 0,057 rupiah.

d) Nilai koofisien regresi dari variabel

pinjaman diperoleh sebesar 0,010 rupiah, maka apabila nilai pinjaman naik satu rupiah maka akan terjadi kenaikan SHU sebesar 0,010 rupiah.

e) Nilai koofisien regresi dari variabel

pembelian diperoleh sebesar 7,515, maka apabila nilai pembelian naik satu

rupiah terjadi kenaikan SHU sebesar 7,515 rupiah.

1) Uji Koefisien Determinasi (R2)

Untuk mengetahui kontribusi dari variabel bebas terhadap variabel terikat dapat dilihat dari adjusted R square-nya.

Koefisien determinasi (R2) pada intinya

mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Menghasilkan nilai R Square sebesar 0,983. Hal ini berarti variansi naik turunya sisa hasil usaha sebesar 98,3% dapat dijelaskan oleh simpanan pokok, simpanan wajib, pinjaman, dan pembelian, sedangkan 1,7% lagi dijelaskan oleh variabel lain diluar model.

2. Uji F

Uji F dilakukan untuk menguji apakah

secara serentak variabel independen

mampu menjelaskan variabel dependen secara baik atau untuk menguji apakah model yang digunakan telah fix atau tidak. Di peroleh nilai F hitung sebesar 117,074 pada tingkat signifikan 0,000, sedangkan nilai F tabel pada 0,05. Hasil pengolahan data menunjukan hasil sebesar 117,074 yang signifikan pada 0,000. Jadi Fhitung >

Ftabel (117,074 > 2,16). Hasil ini

menunjukan bahwa simpanan pokok,

simpanan wajib, pinjaman, pembelian

secara bersama-sama berpengaruh

signifikan terhadap SHU.

(6)

6

Berdasarkan nilai

thitung

dan

signifikansi yang diperoleh, maka uji hipotesis pertama, kedua, ketiga, dan keempat dapat dilakukan sebagai berikut :

1. Hipotesis pertama yang diajukan

pengaruh simpanan pokok anggota koperasi terhadap sisa hasil usaha (SHU) di koperasi pegawai negeri (KPN) Kotamadya Payakumbuh. Nilai

t

tabel pada α = 0,05 adalah 2,16. Nilai

thitung

untuk variabel simpanan pokok (X1) adalah -2,185 dengan demikian

dapat diketahui bahwa

thitung

>

ttabel

yaitu -2,185 > 2,16. Hal ini

menunjukan bahwa simpanan pokok

anggota koperasi berpengaruh

signifikan terhadap sisa hasil usaha di koperasi pegawai negeri kotamadya payakumbuh karena nilai thitung > ttabel,

maka hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima berarti variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (SHU).

2. Hipotesis kedua yang diajukan,

pengaruh simpanan wajib anggota koperasi terhadap sisa hasil usaha di koperasi pegawai negeri Nilai

ttabel

pada α = 0,05 adalah 2,16. Nilai

t

hitung untuk variabel simpanan wajib (X2)

adalah 2,480 dengan demikian dapat diketahui bahwa

t

hitung >

ttabel

yaitu 2,480 > 2,16. Hal ini menunjukan

bahwa simpanan wajib anggota

koperasi berpengaruh signifikan

terhadap sisa hasil usaha di koperasi

pegawai negeri kotamadya

payakumbuh karena nilai thitung lebih

besar dari pada ttabel, maka hipotesis

nol ditolak dan hipotesis alternatif

diterima berarti variabel bebas

berpengaruh signifikan terhadap

(SHU).

3. Hipotesis ketiga yang diajukan,

pengaruh pinjaman anggota koperasi terhadap sisa hasil usaha di koperasi pegawai negeri. Nilai

t

tabel pada α = 0,05 adalah 2,16. Nilai

t

hitung untuk variabel pinjaman (X3) adalah 1,527

dengan demikian dapat diketahui bahwa nilai

t

hitung

< t

tabel yaitu 1,527 < 2,16. Hal ini menunjukan bahwa pinjaman tidak berpengaruh signifikan terhadap sisa hasil usaha di koperasi

pegawai negeri kotamadya

payakumbuh, maka H0 diterima dan

Ha ditolak berarti secara

bersama-sama variabel bebas tidak

berpengaruh signifikan terhadap

variabel terikat (SHU).

4. Hipotesis keempat yang diajukan,

pengaruh pembelian anggota koperasi terhadap sisa hasil usaha di koperasi pegawai negeri. Nilai

t

tabel pada α = 0,05 adalah 2,16. Nilai

t

hitung untuk variabel pembelian (X4) adalah 0,779

(7)

7

dengan demikian dapat diketahui bahwa nilai

t

hitung

< t

tabel yaitu 0,779 < 2,16. Hal ini menunjukan bahwa

pembelian tidak berpengaruh

signifikan terhadap sisa hasil usaha di koperasi pegawai negeri kotamadya

payakumbuh, maka H0 diterima dan

Ha ditolak berarti tidak berpengaruh

signifikan terhadap variabel terikat (SHU).

Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil Estimasi

a) Konstanta dari koofisien regresi

sebesar -6,808 rupiah. Jika variabel simpanan pokok, simpanan wajib, pinjaman, pembelian nol maka SHU adalah sebesar -6,808 rupiah.

b) Nilai koofisien regresi simpanan

pokok adalah sebesar -18,777 rupiah. Artinya apabila simpanan pokok meningkat sebesar satu rupiah, maka sisa hasil usaha turun sebesar nilai -18,777 rupiah. Simpanan pokok tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap SHU dimana hitung > t-tabel (-2,185 > 2,16), maka H0 ditolak

dan Ha diterima terhadap SHU di

Koperasi Kotamadya Payakumbuh pada tingkat kepercayaan 95%.

c) Menunjukan bahwa nilai koofisien

simpanan wajib adalah sebesar 0,057

rupiah. Artinya jika diasumsikan bahwa simpanan wajib meningkat sebesar satu rupiah, maka sisa hasil usaha naik sebesar 0,057 rupiah.

Simpanan wajib mempunyai

pengaruh signifikan terhadap SHU dimana t-hitung > t-tabel (2,480 >

2,16), maka H0 ditolak dan Ha

diterima diterima terhadap SHU di Koperasi Kotamadya Payakumbuh pada tingkat kepercayaan 95%.

d) Menunjukan bahwa nilai koofisien

pinjaman adalah sebesar 0,010

rupiah. Artinya jika diasumsikan bahwa pinjaman meningkat sebesar satu rupiah, maka nilai koofisien pinjaman naik sebesar 0,010 rupiah. Pinjaman tidak mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap SHU

dimana t-hitung < t-tabel (1,527 <

2,16) maka H0 diterima dan Ha

ditolak terhadap SHU di Koperasi Kotamadya Payakumbuh pada tingkat kepercayaan 95%.

e) Menunjukan bahwa nilai koofisien

pembelian adalah sebesar 7,515 rupiah. Artinya jika diasumsikan bahwa pembelian meningkat sebesar

satu rupiah. Pembelian tidak

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap SHU dimana hitung < t-tabel (0,779 < 2,16) maka H0 diterima

(8)

8

Koperasi Kotamadya Payakumbuh pada tingkat kepercayaan 95%. Uji Koofisien Determinasi (R2)

Menghasilkan nilai R Square sebesar 0,983. Hal ini berarti variansi naik turunya sisa hasil usaha sebesar 98,3% dapat dijelaskan oleh simpanan pokok, simpanan wajib, pinjaman, dan pembelian, sedangkan 1,7% lagi dijelaskan oleh variabel lain diluar model.

Saran

Sebagai akhir dari pembahasan ini peneliti ingin memberikan sumbangan pikiran berupa saran sebagai bahan masukan bagi pihak yang berkepentingan yaitu bagi anggota dan Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Kotamadya Payakumbuh.

Bagi Anggota Koperasi

Hendaknya meningkatkan partisipasinya terhadap koperasi dalam hal ikut sertanya dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan

oleh koperasi berupa meningkatkan

simpanan dan berpartisipasi aktif yang pada akhirnya partisipasi anggota tersebut akan kembali juga pada anggota berupa hak anggota dalam perolehan sisa hasil usaha (SHU). Partisipasi tersebut bukan hanya pada partisipasi dalam bidang modal dan jasa koperasi, namun dalam bidang organisasi juga.

a. Dalam bidang demokrasi ekonomi

koperasi

Meningkatkan semangat dalam berkoperasi dengan cara aktif memberikan sumbangsih

pikiran berupa saran ataupun kritik

terhadap koperasinnya baik dalam forum rapat maupun di luar forum rapat seperti memberikan saran lewat buku saran yang telah disediakan oleh Koperasi Pegawai Negeri Kotamadya Payakumbuh.

b. Dalam bidang modal

Anggota hendaknya selalu loyal

terhadap simpanan wajib anggotanya dan meningkatkan simpanan sukarelanya.

c. Dalam bidang jasa koperasi

Dalam bidang jasa koperasi

hendaknya anggota sebagai pelanggan setia terhadap semua jenis jasa koperasi, seperti unit simpan pinjam, unit usaha niaga, ataupun yang lainnya.

Bagi Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Kotamadya Payakumbuh

Dari hasil penelitian ini terlihat bahwa partisipasi anggota terhadap Koperasi

Pegawai Negeri (KPN) Kotamadya

Payakumbuh masih relatif rendah. Oleh karena itu perlu peran serta pihak koperasi

untuk meningkatkan mutu pelayanan

pengurus dan pelayanan koperasi.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto., Suharsimi, 1996, Prosedur Penilaian. Rineka Cipta. Jakarta

Azizah., Nur, 2005, Pengaruh Modal Terhadap Peningkatan Perolehan SHU Anggota pada KPRI “ Al-Ikhlas “ Man 1 Semarang. Semarang

(9)

9

Chaniago., Arifinal. 1984. Perkoperasian Indonesia. Angkasa. Bandung Edilius dan Sudarsono., 1996. Koperasi

dalam Teori dan Praktek. Rineka Cipta. Jakarta

M. Iqbal., 2003. Pokok-pokok Materi Statistik 2 (Statistik Inferensif). Bumi Aksara. Jakarta

Kartasapoetra., G. 1992. Praktek

Pengelolaan Koperasi. Rineka

Cipta. Jakarta

M Tohar., 1999. Permodalan dan

Perkreditan Koperasi. Kanisius.

Yogyakarta

Nachrawi., D, nacheawi, 2005, Penggunaan Teknik Ekonometrika. PT Raja Grafindo, Jakarta

Nana Sudjana., 1995 Tuntunan Penyusunan kerja ilmiah. Sinar Baru Algensindo Press. Bandung

Widyiyanti Ninik., 1991. Manajemen Koperasi. Rineka Cipta. Jakarta

Rusidi., 1992. Upaya Peningkatan

Dinamika KUD Secara Jawa Barat. UPT IKOPMA. Bandung

Sri Edi Swasona., 1985. Koperasi di dalam Orde Ekonomi Indonesia. UI Press. Jakarta

Sutrisno Hadi., 1984. Analisa Regresi. Ando Offset. Yogyakarta

The Liang Gie., 1968. Kamus Administrasi, Gunung Agung. Jakarta

UU RI No 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian. Jakarta

http://rachmadhidayatullah02.blogspot.com /2013/01/blog-post.html

http://clickclockmaul.blogspot.com/

Thoby Mutis, 1992. Pengembangan

Koperasi. Gramedia widiasarana indonesia. jakarta

Referensi

Dokumen terkait

Allah SWT menciptakan manusia dengan sebaik-baiknya dimana kemudian manusia ini dalam menjakankan kesehariannya terkhususnya Bank Muamalat haruslah

Dalam praktiknya di pengadilan agama, tidak ada tanggungjawab disebabkan salah satu pihak terutama suami meninggalkan isteri tanpa alasan yang jelas, tidak

3. Tidak Bertanggung Jawab Dalam kehidupan suami-istri ada beberapa hal yang harus ditunaikan oleh keduanya, mengatur tanggung jawab saumi-istri dalam rumah tangga

Dari hasil analisa TRIZ diperoleh usulan perbaikan untuk masalah tersebut antara lain IRJ seharusnya memperbaiki alur pelayanan dengan pembagian kategori pelayanan

Oleh sebab itu peneliti tertarik melakukan penelitian, sejauh manakah kandungan bahan organik sedimen di wilayah tersebut berpengaruh terhadap keanekaragaman

Anak tunawicara merupakan anak yang memiliki keterbatasan dan gangguan dalam berkomunikasi. Keterbatasan komunikasi ini yang membuat proses penyampaian dan pemaknaan

Sebaliknya, ketika seorang individu memiliki pengalaman mengetahui bagaimana proses sebenarnya dari kejahatan yang disajikan dalam bentuk reka ulang adegan kasus kejahatan tersebut

Dari hasil analisis yang dimulai pada tahap proses munculnya identitas Jawa dan Toraja, lalu identitas dua budaya tersebut dinegosiasikan, kemudian identitas