• Tidak ada hasil yang ditemukan

B e r i l m u S e b e l u m B e r k a t a & B e r a m a l KEIMANAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "B e r i l m u S e b e l u m B e r k a t a & B e r a m a l KEIMANAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 Booklet Da’wah

KEIMANAN

،دُ لْحَ اَبَ اَ ، دُ اَا اَ ،لْحَ اَ ،اَ ، ِ ِا ،ىٰل اَ اَ ، ِ ، ِللْحَ دُ اَر،اَل اَ ،دُماَ صَّلا اَ ،دُ اَ صَّلا اَ ، ِ ِ،دُ لْحَ اَلْحَ اَ

:

Iman yang secara bahasa bermakna percaya, di dalam syariat bermakna sangat luas sekali. Mencakup kepercayaan

dan keyakinan tentang keesaan Allah -Subhanahu wa Ta‟ala-

dalam Uluhuiyah-Nya, Rububiyah-Nya serta nama-nama dan sifat-Nya.

Termasuk juga kepercayaan kepada seorang yang diutus

sebagai rasul yaitu Nabi kita Muhammad -shalallahu „alaihi wa

sallam-. Dan juga mencakup kepercayaan kepada semua apa yang diberitakan oleh Allah dan Rasul-Nya di dalam Al-Qur‟an dan Hadits-Hadits yang Shahih.

Tentunya lawan dari keimanan adalah kekufuran yang bermakna pengingkaran dan ketidakpercayaan.

Maka barangsiapa yang percaya dengan semua yang kita sebut diatas adalah mukmin dan barangsiapa yang tidak percaya dan mengingkarinya maka dia kafir. Namun tidak hanya hitam dan putih, disana ada abu-abu, dari yang mendekati keimanan sempurna sampai yang mendekati kekufuran.

Yang demikian karena termasuk di dalam makna keimanan adalah pembenaran dan pembuktian dengan ucapan dan perbuatannya sehingga seorang yang hatinya telah percaya dengan keesaan Allah dan kerasulan Nabi-Nya, tetapi tidak mau mengikrarkan dua kalimat Syahadat dengan lisannya, dia tetap kafir dan tidak dikatakan Mukmin.

Demikian pula seorang yang katanya memiliki

kepercayaan dalam hatinya dan mengucapkan ikrar dengan

B e r i l m u S e b e l u m B e r k a t a & B e r a m a l .: Jumat, 25 Safar 1438 H / 25 November 2016 M

(2)

2 Booklet Da’wah

lisannya tetapi dalam prakteknya dia beribadah kepada selain

Allah -Subhanahu wa Ta‟ala- atau mengikuti nabi lain selain

Rasulullah -shalallahu „alaihi wa sallam-, maka dia tetap kafir.

Sehingga yang dikatakan iman adalah mencakup keyakinan dalam hati, ikrar dengan lisan dan pembuktian dengan amal.

Semakin sempurna pembuktian tersebut semakin

sempurna keimanan seseorang, jika berkurang maka berkurang pula keimanannya.

Karena itulah iman seseorang tidak sama dengan orang lainnya; ada yang tinggi, ada yang lemah, ada yang yakin dan ada pula yang setengah-setengah. Yang demikian karena perbedaan amalan-amalan mereka, dan juga perbedaan tingkat kepercayaan mereka kepada Allah dan Rasul-Nya dan berita-berita yang tersebut dalam Al-Quran dan As-Sunnah.

Iman akan bertambah dengan amalan shalih; apakah amalan anggota badan, amalan lisan ataupun amalan hati.

Sebagaimana Allah -Subhanahu wa Ta‟ala- menyebutkan

tentang bertambahnya iman para Shahabat ketika mereka beramal dengan amalan shalih, diantaranya :

Bertambahnya Keimanan dengan Jihad

Saat para Shahabat diancam akan didatangkannya pasukan Ahzab -yakni setelah perang Uhud- kaum Mukminin

sudah diuji oleh Allah -Subhanahu wa Ta‟ala- siapa yang ragu

dengan janji-janji Allah, dia akan takut dan gelisah.

Adapun orang-orang yang yakin kepada janji-janji Allah maka ancaman tersebut tidak menambah kecuali keimanan mereka.

، دُاااَقاَ ،ًنًااَيم ِإ،لْحَمدُهاَد اَزاَبَف،لْحَمدُهلْحَ اَشلْحَخااَف،لْحَمدُكاَا، دُ اَاَجَ،لْحَ اَق،اَساصَّنا ،صَّن ِإ،دُساصَّنا ،دُمدُاَلَ،اَلااَق،اَ ي ِذصَّا

،دُي ِ اَ لْحَا ،اَملْحَ ِ اَ ،دُصَّا ،ااَندُبَ لْحَلاَ

“Yaitu ketika telah berkata manusia kepada mereka

(orang-orang beriman): “Sesungguhnya manusia telah

mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka”, maka perkataan itu justru menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: “Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung”.(Ali Imran: 173)

(3)

3

Booklet Da’wah

Ketika para Shahabat berperang fiisabilillah dalam perang Ahzab dan mereka menyaksikan betapa musuh-musuh Allah dalam jumlah besar mengepung mereka, maka justru kejadian tersebut menjadi sebab Allah menambah iman mereka. Allah -Ta‟ala- berfirman :

،ااَ اَ ،دُ دُا دُ اَراَ ،دُصَّا ،اَقاَ اَصاَ ،دُ دُا دُ اَراَ ،دُصَّا ،اَنًاَ اَ اَ ،ااَ ، اَذىٰاَه، دُاااَق،اَب اَزلْحَ اَلْحَلْ ،اَن دُن ِ لْحَؤدُ لْحَا ،ىاَأاَر،اصَّ اَااَ

اً ِ لْحَلاَتاَ ،ًنًااَيم ِإ، صَّا ِإ،لْحَمدُهاَد اَز

“Tatkala orang-orang mukmin melihat golongan-golongan yang bersekutu itu, mereka berkata : “Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita”. Dan benarlah Allah dan Rasul-Nya. Yang demikian itu tidaklah menambah kecuali keimanan dan ketundukan mereka”.(Al- Ahzab: 22)

Bertambahnya Keimanan Dengan Ketaataan

Demikian pula ketika mereka dengan ikhlas mengikuti perintah Rasulullah -shalallahu‟alaihi wa sallam- untuk berangkat ke Makkah -dalam keadaan mereka tahu bahwa musuh yang paling gencar mengganggu kaum Muslimin ketika itu adalah musyrikin Makkah- maka terjadilah penghadangan oleh kaum musyrikin Quraisy di daerah yang bernama Hudaibiyyah sehingga terjadilah Bai‟atur-ridwan dan kemudian terjadilah perjanjian Hudaibiyyah.

،اًن ِ دُ ،اًحلْحَتاَبَف،اَكاَا،ااَنلْحَحاَتاَبَف،صَّنً ِإ

،*

،دُ اَتاَ لْحَ ِ ،صَّم ِتدُياَ ،اَرصَّخاَاَتَ،ااَ اَ ،اَك ِ لْحَ اَذ،لْحَ ِ ،اَمصَّ اَقاَبَت،ااَ ،دُصَّا ،اَكاَا،اَر ِفلْحَغاَبَ ِا

،اً ِقاَتلْحَلدُ ،اًط اَر ِص،اَكاَي ِ لْحَهاَبَياَ ،اَكلْحَ اَ اَ

،*

، ًزي ِزاَ ، ًرلْحَلاَ ،دُصَّا ،اَكاَردُللْحَناَبَياَ

،*

، اَلاَزلْحَبَ اَأ،ي ِذصَّا ،اَ دُه

،لْحَم ِ ِاااَيم ِإ،اَ اَ ،ًنًااَيم ِإ، دُد اَدلْحَزاَبَ ِا،اَ ِن ِ لْحَؤدُ لْحَا ، ِب دُ دُبَق، ِ ،اَ اَن ِكصَّلا

“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu

kemenangan (Hudaibiyyah) yang nyata. Supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan ni`mat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus. dan supaya Allah menolongmu dengan pertolongan yang kuat (banyak). Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mu‟min supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada)”.

(4)

4 Booklet Da’wah

Para ahli tafsir mengatakan; Al-Fath pada ayat ini adalah perjanjian Hudaibiyyah, karena perjanjian Hudaibiyyah membuka pintu-pintu dakwah luas ke seluruh dunia. Dan

terbukti pula bahwa Hudaibiyyah adalah betul-betul

kemenangan dan pembukaan dengan bertambahnya kaum Muslimin berlipat-lipat kali dalam waktu yang relatif singkat, yaitu ketika terjadinya Hudaibiyyah kurang lebih 1.500 orang, sedangkan pada tahun berikutnya menjadi 12.000 orang lebih.

Ibnu Katsir -rahimahullah- berkata: ”Allah jadikan

perjanjian Hudaibiyyah sebagai kemenangan (Al-fath) karena maslahat dan akhir yang baik didapatkan oleh kaum muslimin

dengan sebab perjanjian tersebut”. (Tafsir Al-Qur’anul-

Adhim : 4/192)

Lihatlah betapa amalan jihad dan ketaatan mereka kepada Rasulullah -shalallahu „alaihi wa sallam- menjadi sebab bertambahnya keimanan mereka.

Bertambahnya Keimanan dengan Nasihat, Dzikir dan Peringatan

Demikian pula ketika orang-orang beriman mendapatkan nasehat dan peringatan atau disebut nama Allah dan dibacakan ayat-ayat-Nya, juga menambah keimanan mereka.

،لْحَمدُهلْحَبَتاَد اَز،دُ دُتاَيَ ،لْحَم ِهلْحَ اَ اَ ،لْحَتاَ ِ دُت، اَذ ِإاَ ،لْحَمدُهدُبَ دُ دُبَق،لْحَتاَ ِجاَ ،دُصَّا ،اَر ِ دُذ، اَذ ِإ،اَ ي ِذصَّا ،اَن دُن ِ لْحَؤدُ لْحَا ،ااَصَّنَّ ِإ

،اَن دُ صَّ اَ اَبَتاَبَي،لْحَم ِ ِبِّهِ اَر،لاَ اَ اَ ،ًنًااَيم ِإ

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan

apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayatNya

bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakkal”.(Al-Anfaal : 2)

Berbeda dengan munafiqin yang memang dari aslinya tidak memiliki keyakinan dan hatinya dipenuhi keraguan, maka ayat-ayat Allah tidak menambah keimanan mereka sedikitpun. Allah ta‟ala berfirman :

(5)

5

Booklet Da’wah

“Dan apabila diturunkan suatu surat, maka di antara mereka (orang-orang munafik) ada yang berkata: “Siapakah diantara kamu yang bertambah imannya dengan turunnya surat ini?”

(At-Taubah: 124)

Apa yang membedakan antara keduanya? Perbedaannya adalah seperti dua ladang;

Yang kesatu padang pasir yang tandus tidak bisa menahan air.

Sedangkan yang kedua adalah lahan yang subur, maka walaupun disiram dengan air hujan yang sama, pada padang pasir yang tandus tidak menambah apapun dan air itu hilang begitu saja.

Sedangkan pada lahan yang subur, dengan air tadi menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan menghasilkan buah-buahan.

Bertambahnya Keimanan dengan Berita-Berita Al-Qur’an dan As-Sunnah

Ayat dalam penjelasan sebelumnya (Al Anfal: 2) menunjukkan bahwa kepercayaan kepada berita-berita Allah akan menambah keimanan, sedangkan keragu-raguan atau ketidakpercayaan terhadap berita-berita dari Allah dan Rasul-Nya akan menyebabkan ayat-ayat dan hadits-hadits tadi tidak berpengaruh sedikitpun.

Seperti pada berita tentang jumlah Malaikat penjaga neraka yang 19, Allah menjadikannya sebagai fitnah dan ujian.

Apa hasilnya? Hasilnya manusia terbagi menjadi beberapa golongan;

 Bagi orang beriman akan menambah keimanan.

 Bagi orang kafir justru menambah kekufuran mereka,

seraya berkata: ”Jagoan kami lebih dari 19”.

 Bagi orang Yahudi sebagai pembuktian bahwa apa yang

dibawa Rasulullah -shalallahu‟alaihi wa sallam- adalah haq seperti apa yang mereka ketahui dalam kitab mereka.

 Sedangkan bagi orang munafiq tidak menambah apapun,

bahkan mencemooh: “untuk apa dibawakan permisalan-permisalan seperti ini!”

(6)

6 Booklet Da’wah

Allah sebutkan yang demikian di dalam ayat-Nya :

،اَراَقاَ ، ِ ِ لْحَصدُأاَ

(

٢٦

،دُراَقاَ ،ااَ ،اَك اَرلْحَداَأ،ااَ اَ

(

٢٧

،،دُراَذاَت،ااَ ،ي ِقلْحَ دُبَت،ا

(

٢٨

، ِراَشاَ لْحَ ِا،ٌ اَ صَّ اَا

(

٢٩

،اَراَشاَ ،اَ اَ لْحَل ِت،ااَهلْحَبَ اَ اَ

(

٣٠

،ااَنلْحَ اَ اَج،ااَ اَ ،ً اَك ِئ اَ ،ا ِإ، ِراصَّنا ،اَبااَحلْحَصاَأ،ااَنلْحَ اَ اَج،ااَ اَ

،ًنًااَيم ِإ، دُناَ ،اَ ي ِذصَّا ،اَد اَدلْحَزاَبَياَ ،اَبااَت ِكلْحَا ، دُت دُأ،اَ ي ِذصَّا ،اَ ِقلْحَ اَبَتلْحَلاَ ِا، دُراَفاَ ،اَ ي ِذصَّ ِا،ً اَنلْحَبَت ِف،ا ِإ،لْحَمدُهاَبَتصَّ ِ

،اَن دُر ِفااَكلْحَا اَ ،ٌضاَراَ ،لْحَم ِ ِ دُ دُبَق، ِ ،اَ ي ِذصَّا ،اَل دُقاَبَ ِااَ ،اَن دُن ِ لْحَؤدُ لْحَا اَ ،اَبااَت ِكلْحَا ، دُت دُأ،اَ ي ِذصَّا ،اَباَتَلْحَراَبَي،ااَ

،اَد دُندُج،دُماَ لْحَ اَبَي،ااَ اَ ،دُءااَشاَي،لْحَ اَ ،ي ِ لْحَهاَبَياَ ،دُءااَشاَي،لْحَ اَ ،دُصَّا ،ُّي ِضدُي،اَك ِااَذاَ ، اَثاَ ، اَذاَ ِ ،دُصَّا ،اَد اَراَأ، اَذااَ

، ِراَشاَ لْحَ ِا،ىاَرلْحَ ِذ،ا ِإ،اَي ِه،ااَ اَ ،اَ دُه،ا ِإ،اَكبِّهِ ِ اَر

(

٣١

)

“Aku akan memasukkannya ke dalam (neraka) Saqar. Tahukah kamu apa Saqar itu? Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak membiarkan. (Neraka Saqar) adalah pembakar kulit manusia. Di atasnya ada sembilan belas (Malaikat penjaga). Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari malaikat; dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya dan supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab dan orang-orang mu‟min itu tidak ragu-ragu dan supaya orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (mengatakan): “Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan?” Demikianlah Allah menyesatkan orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri. Dan Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia”.(Al- Mudatsir : 26-31)

Demikianlah keadaan iman pada kaum Muslimin, tidak selalu hitam putih.

Barangsiapa yang menganggap iman tidak bertambah dan berkurang maka ia telah menyelisihi ayat-ayat diatas.

Barangsiapa yang menganggap hanya ada iman sempurna atau kafir, maka ia telah menyelisihi Al-Qur‟an dan Hadits.

[Risalah Dakwah Manhaj Salaf Edisi 16/th.IV 27 Robiul awwal 1429 H/24 April 2008 M. Penulis: Al Ustadz Muhammad bin Umar As-Sewed -hafidzahullah-]

(7)

7

Booklet Da’wah

TIDAK HANYA SEKEDAR MENDATANGI SHALAT JUM’AT, PERHATIKAN JUGA HAL-HAL INI

(TAFSIR SURAT AL-JUMU’AH AYAT 9-10)

Allah subhanahu wa ta‟ala berfirman,

،اَ لْحَ اَبَ لْحَا ، دُراَذاَ ، ِصَّا ، ِرلْحَ ِذ، اَلَ ِإ، لْحَ اَ لْحَ ااَف، ِ اَ دُ دُلْحَلْ ، ِملْحَ اَبَي،لْحَ ِ ، ِ اَ صَّل ِا،اَي ِد دُ ، اَذ ِإ، دُناَ اَ ،اَ ي ِذصَّا ،ااَهُّبَياَأ،اَيَ

،اَن دُ اَ لْحَ اَبَت،لْحَمدُتلْحَبَندُ ،لْحَن ِإ،لْحَمدُكاَا،ٌرلْحَبَ اَخ،لْحَمدُك ِااَذ

(

9

، ِضلْحَراَلْحَلْ ، ِ ، دُر ِشاَتلْحَبَ ااَف،دُ اَ صَّلا ، ِتاَ ِضدُق، اَذ ِإاَف

،اَن دُح ِ لْحَفدُبَت،لْحَمدُكصَّ اَ اَا، ًير ِثاَ ،اَصَّا ، دُردُ لْحَذ اَ ، ِصَّا ، ِيلْحَضاَف،لْحَ ِ ، دُغاَبَتلْحَبَ اَ

(

10

)

“Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum‟at, maka bersegeralah kalian kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagi kalian jika kalian mengetahui. Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kalian di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kalian beruntung.”(al-Jumu’ah: 9)

Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa‟di rahimahullah

mengatakan, Allah ta‟ala memerintahkan hamba-nya kaum

mukminin untuk menghadiri dan bersegera menuju shalat Jum‟at tatkala telah ada seruan dan panggilan untuk itu.

Yang dimaksud dengan bersegera (يعسلا) dalam ayat ini

(ا ْوَعْساَف) adalah bersegera menuju shalat Jum‟at dan

benar-benar serius dalam menjalankannya. Serta menjadikan shalat Jum‟at ini sebagai kesibukan terpenting dan tidak lari meninggalkan amalan ini, yang ini merupakan larangan ketika

pergi menuju shalat Jum‟at. Firman Allah ta‟ala,

َعْيَ بْلا اوُرَذَو

Maknanya adalah tinggalkanlah jual beli ketika seruan shalat telah dikumandangkan, dan kemudian pergilah menuju shalat Jum‟at.

Hal itu karena lebih baik daripada kesibukan dalam perdagangan kalian dan luputnya kalian dari shalat fardhu yang itu merupakan kewajiban yang paling ditekankan. Firman Allah,

َنوُمَلْعَ ت ْمُتْ نُك ْنِإ

(8)

8 Booklet Da’wah

Bahwa segala yang ada di sisi Allah itu lebih baik dan lebih kekal. Barangsiapa yang lebih mementingkan dunia daripada agama, maka ia telah merugi dengan sebenar-benarnya rugi, di mana ia menyangka akan mendapatkan keberuntungan.

Perintah meninggalkan jual beli ini terbatas ketika waktu shalat, setelah itu Allah berfirman,

ِضْرَْلْا ِفِ اوُرِشَتْ ناَف ُة َلََّصلا ِتَيِضُق اَذِإَف

“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi.”(Al-Jumuah: 10)

Yaitu untuk mencari penghasilan dan melakukan aktivitas perdagangan. Tatakala kesibukan dalam perdagangan itu merupakan tempat terjadinya kelalaian dari dzikir kepada Allah, maka Allah pun memerintahkan agar memperbanyak dzikir kepada-Nya.

اًيرِثَك ََّللَّا اوُرُكْذاَو

“Dan ingatlah Allah banyak-banyak.”

Berdzikir dalam keadaan kalian berdiri, duduk, dan berbaring.

َنوُحِلْفُ ت ْمُكَّلَعَل

“Supaya kalian beruntung.”

Sesungguhnya banyak berdzikir kepada Allah merupakan

sebab terbesar dalam meraih keberuntungan dan

kebahagiaan. [Sumber: Taisirul Karimir Rahman,

asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di rahimahullah]

Sumber:

http://www.salafycirebon.com/

http://mahad-assalafy.com/2016/11/11/tidak-sekedar-mendatangi-shalat-jumat-perhatikan-hal-hal-tafsir-surat-al-jumuah-ayat-9-10/

،اَلْحَ ِ اَ ىٰ الْحَ ،بِّهِ ِباَر، ِ ِ،دُ لْحَ اَلْحَ اَ ، ِب اَ صَّلا ِ ،دُماَ لْحَ اَأ، اَلَااَ اَبَت دُ، اَ

Diterbitkan oleh: Pondok Pesantren Minhajus Sunnah Kendari Jl. Kijang (Perumnas Poasia) Kelurahan Rahandouna.

Penasihat: Al-Ustadz Hasan bin Rosyid, Lc

Kritik dan saran hubungi: 0852 4185 5585

Berlangganan hubungi: 0813 3963 3856

Website: www.ahlussunnahkendari.com

Referensi

Dokumen terkait

Proses pembelajaran pada siklus II telah berjalan sesuai dengan skenario (rencana) pembelajaran yang telah disusun. Menurut skenario pembelajaran, kegiatan pertama

Seorang wanita, usia 50 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan kaki tidak dapat berjalan sejak 3 minggu yang lalu. Riwayat sebelumnya pasien sering keputihan berbau

Berdasarkan latar belakang yang ada maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui struktur komunitas Collembola di lingkungan rhizosfer Chromolaena odorata pada

Hal ini berarti delapan alternatif kebijakan tersebut akan memberikan dampak kenaikan terhadap seluruh variabel endogen, yaitu: pengambilan kredit, modal usaha, penggunaan bahan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang terdapat pada uraian sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa sebagai berikut: 1) ketersediaan waktu tidak

Dapat disimpulkan Praktik jual beli ikan asin di pasar Sentra Antasari Banjarmasin yang peneliti maksud di sini adalah cara yang dilakukan penjual menjual ikan-ikannya

Sensor“PING)))™ Ultrasonic Range Finder ”, digunakan untuk mengukur level ketinggian cairan. Sensor jarak ditunjukkan pada Gambar 1.. Gambar 1 Sensor PING Ultrasonik Range

persekutuan terbesar (FPB) dari dua bilangan dengan menggunakan prinsip faktorisasi prima atau menggunakan tabel pemfaktoran  Menyelesaikan LKS tentang sifat-sifat cahaya