Laporan Akhir
Permasalahan dan Usulan Program
10.1 Petunjuk Umum
Pada era globalisasi sekarang ini, reformasi lembaga pemerintahan baik pusat maupun daerah
mengalami tantangan yang sangat berat. Di satu sisi pemerintah sebagai penyelenggara negara
dituntut untuk melakukan transformasi internal agar lebih adaptif terhadap kebutuhan globalisasi,
dengan tetap mengedepankan aspek akuntabilitas, transparansi, dan profesionalisme, namun di sisi
lain yang bersangkutan masih mengalami permasalahan keterbatasan sumber daya yang tersedia.
Dalam kerangka inilah maka pelaksanaan implementasi e-government kerap mengalami
kendala di lapangan sehingga banyak inisiatifnya yang berjalan secara lambat dan tersendat-sendat.
Bercermin pada keberhasilan sejumlah pengembangan e-government di negara lain, salah satu
jawaban terhadap isu terkait adalah dijalinnya kemitraan strategis antara pemerintah dan swasta (baca:
industri) dalam merencanakan dan mengembangkan berbagai inisiatif e-government.
Dengan kemitraan yang tangguh tidak saja akan dapat menjawab tantangan jangka pendek
implementasi e-government semata, namun dapat menjamin tingginya tingkat sustainabilitas dan
kesinambungan program yang ada. Tantangan terbesar dalam proses menjalin kemitraan ini adalah
ditemukannya model bisnis (baca: business model) yang disepakati oleh kedua belah pihak.
Penentuan model bisnis yang dimaksud tidaklah semudah yang diduga, karena selain harus bersifat ‘win-win’ bagi kedua belah pihak, bentuknya tidak boleh bertentangan dengan peraturan maupun etika bisnis dan pemerintahan yang berlaku. Artikel ini menawarkan beragam bentuk model
bisnis yang dapat diadopsi oleh pemerintah dan pelaku swasta di Indonesia dalam rangka mencari
bentuk kemitraan yang efektif untuk mempercepat implementasi e-government secara berhasil di
Laporan Akhir
X - 2 10.2 Kondisi Kelembagaan Kabupaten Kendal
Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Kendal mengacu pada tugas pokok dan fungsi
organisasi berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kendal N0. 17 Tahun 2011 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Kendal, adalah sebagai berikut :
1. Kepala Dinas
2. Sekretariat
a. Subag. Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
b. Subag. Umum dan Kepegawaian
c. Subag. Keuangan
3. Bidang Cipta Karya
a. Seksi Perumahan dan Permukiman
b. Seksi Bangunan Gedung
c. Seksi Tata Lingkungan
4. Bidang Tata Ruang
a. Seksi Perencanaan Tata Ruang
b. Seksi Pemanfaatan Ruang
c. Seksi Pengendalian Pemanfaatan Ruang
5. Bidang Kebersihan dan Pertamanan
a. Seksi Kebersihan dan Pengelolaan Sampah
b. Seksi Pertamanan dan Pemakaman
c. Seksi Penerangan Jalan Umum
6. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)
7. Kelompok Jabatan Fungsional
Adapun Tugas pokok dan Fungsi dari masing-masing bidang secara rinci dapat dijelaskan sebagai
berikut :
1. Tugas Pokok :
Melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan
di bidang Pekerjaan Umum Subbidang Cipta Karya dan Tata Ruang.
2. Fungsi :
a. Merumuskan kebijakan teknis di Bidang Cipta Karya, Bidang Tata Ruang dan Bidang
Kebersihan dan Pertamanan;
Laporan Akhir
X - 3
c. Mengkoordinasi pelaksanaan program di Bidang Cipta Karya, Bidang Tata Ruang dan
Bidang Kebersihan dan Pertamanan dengan unit terkait;
d. Mendistribusikan tugas kepada para Kepala bidang dan Kepala Sekretariat melalui
pendekatan metode kerja yang jelas;
e. Merencanakan kegiatan program kerja di Bidang Cipta Karya, Bidang Tata Ruang dan
Bidang Kebersihan dan Pertamanan dengan menjabarkan dan memadukan program dari
tingkat pusat dan provinsi;
f. Mengevaluasi permohonan perizinan di bidang PU meliputi Bidang Cipta Karya, Bidang
Tata Ruang dan Bidang Kebersihan dan Pertamanan ;
g. Melaksanakan pembinaan terhadap unit pelaksana teknis dinas dan cabang dinas di
Bidang Cipta Karya, Bidang Tata Ruang dan Bidang Kebersihan dan Pertamanan ;
h. Melakukan pengawasan dan pengendalian semua pekerjaan di Kesekretariatan, Bidang
Cipta Karya, Bidang Tata Ruang dan Bidang Kebersihan dan Pertamanan;
i. Menetapkan proses perizinan di Bidang Cipta Karya, Bidang Tata Ruang dan Bidang
Kebersihan dan Pertamanan;
j. Mengelola pendapatan daerah sesuai kewenangannya;
k. Memberikan pembinaan dan penilaian DP3 kepada bawahan;
l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas pokok dan fungsinya.
Dalam Penyusunan RPI2-JM yang merupakan tugas pembantuan di bidang teknis Dinas Cipta
Karya dan Tata Ruang Kabupaten Kendal, dapat mendukung keberhasilan pelaksanaan tugas-tugas
yang dilaksanakan oleh Badan/Dinas/Instansi/Kantor/Bagian yang memerlukan seperti bantuan tenaga
yang memerlukan teknis ke Ciptakarya-an.
Kelembagaan yang memprogramkan bidang Cipta karya antara lain :
1. Dinas Kesehatan pada Program Kesehatan Lingkungan.
2. Dinas Pendidikan pada Program Sarana dan Prasarana Pendidikan seperti peningkatan /
pembangunan gedung sekolah, rumah dinas dan MCK.
3. Kantor Pemberdayaan Masayarakat Desa pada Program Pemugaran rumah bagi masyarakat
miskin / rumah tangga miskin.
4. Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang pada Bidang Cipta Karya, Bidang Tata Ruang dan Bidang
Laporan Akhir
X - 4 10.3 Permasalahan dan Usulan Program
10.3.1 Masalah yang Dihadapi
Beberapa permasalahan yang timbul dikalangan organisasi dan tata kerja Dinas Daerah
Kabupaten Kendal dalam pelaksanaan RPI2-JM Bidang Pekerjaan Umum/Cipta Karya seperti:
1. Dalam pelaksanaan RPI2-JM Kabupaten Kendal, diperlukan adanya suatu koordinasi antar
berbagai stakeholder yang terkait. Salah satu penunjang pelaksanaan RPI2-JM adalah
hubungan baik dengan instansi lain baik dari pemerintah maupun non pemerintah. Perlunya
Diagram Hubungan Antar Instansi dalam RPI2-JM
BAPPEDA - Musyawarah Rencana
Pembangunan Desa/Kec./Kab. - Dokumen Perencanaan yang telah
disusun
Badan Lingkungan Hidup (BLH)
Laporan Akhir
X - 5
koordinasi antar berbagai pihak agar dalam perencanaan program sarana dan prasarana tidak
terjadi overlapping (tumpang tindih).
2. Berdasarkan uraian dingkat diatas, sebagian besar pegawai Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang
Kabupaten Kendal bergolongan II dengan tingkat pendidikan terakhir yang dimiliki adalah
SLTA. Hal ini membuktikan bahwa masih rendahnya sumber daya manusia yang dimiliki Dinas
Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Kendal. Padahal dalam pembangunan sarana dan
prasarana, selain pengalaman yag dimiliki harus memiliki skill dasar pembangunan infrastrukur.
3. Belum adanya peraturan dan pedoman yang mengatur pelaksanaan RPI2-JM Kabupaten
Kendal sehingga ditakutkan akan terjadi penyimpangan antar perencanaan dengan
implementasinya.
4. Kelibatan peran serta masyarakat dapat membantu Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang
Kabupaten Kendal dalam melaksanakan program-program RPI2-JM.
10.3.2 Usulan Program
Usulan program peningkatan kelembagaan yang dapat diusulkan antara lain.
Perkuatan institusi untuk manajemen aset dan monitoring dan evaluasi infrastruktur Cipta Karya
Perlunya peningkatan kerjasama antar instansi baik instansi pemerintah maupun non
pemerintah.
Peningkatan sumber daya manusia melalui pelatihan-pelatihan dan kursus.
Laporan Akhir
X - 6
LAMPIRAN SUSUNAN ORGANISASI yang terkait dengan
Laporan Akhir
Laporan Akhir
X - 8
Laporan Akhir
Laporan Akhir
Laporan Akhir
X - 11
4