• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN KELAS MULTIMEDIA TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI PADA SISWA KELAS XI MAN 1 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2008-2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN KELAS MULTIMEDIA TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI PADA SISWA KELAS XI MAN 1 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2008-2009"

Copied!
107
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN KELAS MULTIMEDIA

TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI

PADA SISWA KELAS XI MAN 1 SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2008-2009

S K R IP S I

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Strata 1

Dalam Ilmu Tarbiyah

Disusun Oleh :

Nama : Ahmad Mas’udi

NIM

: 111 05 027

.1 LRUS AN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

2009

(2)

DEKLARASI

Bismillahirrahmanirrahim

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa

skripsi ini tidak berisi materi yang pemah ditulis oleh orang lain atau pemah

diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satu pun pikiran-pikiran orang

lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan

rujukan.

Apabila dikemudian hari temyata terdapat materi atau pikiran-pikiran

orang lain diluar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup

mempertanggungjawabkan kembali keaslian skripsi ini dihadapkan sidang

munaqosah skripsi.

Demikian dekiarasi ini dibuat oleh peneliti untuk dapat dimaklumi.

Salatiga, 02 September 2009

Peneliti

(3)

DEPARTEMEN AGAMA RI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

JL Stadion 03 Telp. (0298) 323706,323433 Salatiga 50721

Website : www.siaimaUitieu.ac.id E-mail: administrasi a.siainscdalisza.ac.id

Winarno, S. Si., M. Pd.

Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka

bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara :

Nama

: AHMAD MAS’UDI

NIM

: 11105027

Program Studi : Pendidikan Agama Islam (PAI)

Judul PENGARUH PENGGUNAAN KELAS

MULTIMEDIA TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI PADA SISW A KELAS XI M AN 1 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2008-2009.

Dengan ini mohon skripsi saudara tersebut diatas supaya segera

dimunaqosahkan. Demikian agar menjadi perhatian.

Wassalamualaikum, Wr. Wb.

(4)

P E N G E S A H A N S K R IP S I

JUDUL : PENGARUH PENGGUNAAN KELAS MULTIMEDA

TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI PADA SISWA KELAS XI MAN 1 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2008-2009

NAMA : AHMAD MAS’UDI

NIM : 11105027

PROGRAM STUD1 : PENDID1KAN AGAMA ISLAM

Salatiga, 08 September 2009 M 18 Romadhon 1430 H

Dewan Penguji,

Ketua Sekretaris

/ Dr. Imam Sutomo, M. Ag. Dr. H. Muh. Saelfozi, M. Ag.

NIP. 195808271983031002 NIP. 196602151991031001

Penguji I Penguji II

Drs. H. M. Zulfa, M. Ag.

NIP. 195204301977031001

Maslikah, Mi Si.

NIP. 197005292000032001

Pembimbing

(5)

MOTTO

© Raihlah kesuksesanmu dalam belajar melalui pemanfaatan teknologi.

© Semakin canggih teknologi bukan berarti minimnya potensi, tetaplah

semangat dan jangan pantang menyerah. Terus berjuang dengan gigih agar

semua yang dicita-citakan dapat tercapai.

© Keberhasilan seseorang dalam belajar tergantung pada kesiapan dan

(6)

PERSEM BAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan untuk :

1. Allah SWT yang telah memberikan ridho dan inayahNya sehingga skripsi

ini dapat selesai.

2. Bapakku (Bpk. Nur Ikhsan) dan Ibuku (Ibu Romimah) di rumah, semoga

Allah SWT mengampuni dosa-dosa mereka dan meridhoi amal serta usaha

baiknya.

3. Untuk kakakku (mas Aris) yang selalu memberikan semangat dan motivasi

agar saya selalu optimis dalam menghadapi semuanya.

4. Untuk seluruh teman-temanku yang telah membantu proses penulisan

skripsi ini semoga amal ibadahnya senantiasa diterima dan dibalas-Nya.

Amin.

(7)

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,

segala puji bagi Allah SWT seru semesta alam. Shalawat dan salam semoga

senantiasa terlimpahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, dengan

diutusnya ke dunia, umat manusia telah dibebaskan dari zaman Jahiliyyah menjadi

zaman yang penuh berkah sehingga umat manusia mampu belajar dengan

berbagai disiplin keilmuannya.

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat serta Ridho-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan lancar dan dapat memnuhi tugas serta syarat guna memperoleh gelar

sarjana dalam ilmu Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam.

Dengan penuh rasa hormat, perkenankanlah penulis mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Dr. Imam Sutomo, M. Ag., selaku ketua STAIN Salatiga

2. Fatkhurrahman M. Pd., selaku ketua program PA1

3. Winamo, S. Si., M. Pd., selaku pembimbing skripsi yang dengan ikhlas

memberikan bimbingan dan arahan dalam penyelesaian tugas ini.

4. Bapak dan ibu dosen STAIN Salatiga yang telah memberikan bimbingan dan

pengetahuan selama penulis belajar di STAIN Salatiga.

5. Bapak dan Ibu serta saudara-saudaraku yang selalu memberikan dorongan

dan doanya yang selalu mengiringi penyusunan skripsi ini.

6. Teman-temanku yang selalu membantu dan memotivasi penulis sehingga

skripsi ini dapat selesai.

(8)

Semoga amal perbuatannya dan berbaikan niatan baik yang telah mereka

lakukan kepada penulis dapat diterima oleh Allah SWT dan mendapatkan balasan

pahala kelak di hari kemudian. Amin.

Salatiga, 02 September 2009

(9)

DAFTARISI

Hal

HALAMANJUDUL... i

DEKLARASI... ii

NOTA PEMBIMBING... iii

PENGESAHAN... iv

MOTTO... v

PERSEMBAHAN... vi

KATA PENGANTAR... vii

DAFTAR IS I...ix

DAFTAR TABEL...xii

BAB I PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang M asalah... 1

B. Penegasan Istilah...5

C. Rumusan M asalah... 9

D. Tujuan Penelitian... 10

E. Hipotesis... 10

F. Metode Penelitian... 11

G. Sistematika Penyusunan Skripsi... 15

BAB II LANDASAN TEO RI... 18

A. Penggunaan Teknologi Pendidikan ... 18

1. Pengertian Teknologi Pendidikan... 18

(10)

2. Keterpaduan Pembelajaran PAI dengan Teknologi Pendidikan .... 21

3. Macam-Macam Teknologi Pendidikan... 24

4. Manfaat Teknologi Pendidikan... 31

B. Efektivitas Pembelajaran P A I... 33

1. Pengertian Efektivitas Pembelajaran... 33

2. Rumusan Pembelajaran Efektif... 34

3. Faktor yang mempengaruhi efektivitas pembelajaran...36

a. Faktor Intern...37

b. Faktor Ekstem ...37

C. Pengaruh Penggunaan Teknologi Pendidikan Terhadap Efektivitas Pembelajaran P A I...42

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN... 44

A. Gambaran Umum MAN 1 Salatiga tahun Pelajaran 2008-2009...44

1. Sejarah berdiri... 44

2. Visi, misi, dan tujuan... 45

3. Program madrasah ... 45

4. Tujuan penyelenggaraan pendidikan... 48

5. Hasil-hasil yang diharapkan dari kegiatan K B M ... 48

6. Sarana gedung dan g u ru ...49

7. Guru dan tenaga kependidikan ...50

8. Keadaan sisw a... 55

(11)

10. Struktur organisasi...57

B. Keadaan Responden... 57

1. Data Responden...57

2. Jawaban Angket penggunaan kelas multimedia... 57

3. Jawaban Angket efektivitas pembelajaran PAI pada siswa kelas XI MAN 1 Salatiga... 59

BAB IV ANALISIS D A TA ...62

A. Analisis data tentang variasi penggunaan kelas multimedia... 63

B. Analisis data tentang variasi efektivitas pembelajaran PAI ... 68

C. Analisis data tentang penggunaan kelas multimedia terhadap efektivitas pembelajaran PAI pada kelas XI MAN 1 Salatiga...73

BAB V PENUTUP... 79

A. Kesimpulan... 79

B. Saran-saran... 80

C. Penutup... 81

DAFTAR PUSTAKA...83

RIWAYAT HIDUP...85

LAMPIRAN-LAMPIRAN...86

(12)

DAFTAR TABEL

TABELI SARANA DAN PRASARANA YANG ADA DI MAN I

SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2008-2009

TABEL II DAFTAR NAMA GURU MAN 1 SALATIGA TAHUN

PELAJARAN 2008-2009

TABEL III DAFTAR PEMBAGIAN TUGAS MENGAJAR MAN 1

SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2008-2009

TABEL IV KEADAAN SISWA MAN 1 SALATIGA MENURUT

KELASNYA PADA TAHUN PELAJARAN 2008-2009

TABEL V DAFTAR JAWABAN ANGKET TENTANG VARIASI

PENGGUNAAN KELAS MULTIMEDIA

TABEL VI DAFTAR JAWABAN ANGKET TENTANG VARIASI

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI

TABEL VII DAFTAR JAWABAN ANGKET TENTANG PENGGUNAAN

KELAS MULTIMEDIA

TABEL VIII DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI TENTANG

PENGGUNAAN KELAS MULTIMEDIA

TABEL IX PERSENTASE PENGGUNAAN KELAS MULTIMEDIA

TABEL X DAFTAR JAWABAN ANGKET TENTANG EFEKTIVITAS

PEMBELAJARAN PAI

TABEL XI DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI TENTANG

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI

(13)

TABEL XII

TABEL XIII

PERSENTASE EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI

TABEL PENGHITUNGAN MENCARI KOEFISIEN REGRESI

LINIER SEDERHANA

(14)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah sarana interaksi belajar dan mengajar antara guru

dan siswa. Pendidikan dipandang sebagai sebuah proses transformasi nilai-

nilai keilmuan dalam upaya mengurangi buta aksara dan melahirkan produk

siswa yang berpengetahuan, mendewasakannya melalui upaya pengajaran,

pemeliharaan dan pelatihan agar mampu berfikir baik serta berakhlak mulia.

Pendidikan Agama Islam di sekolah umum maupun di madrasah

dalam pelaksanaannya masih memiiiki berbagai kendala yang diantaranya

seperti dalam proses kegiatan belajar mengajar, guru hanya sebatas

menyampaikan materi semata tentang ajaran-ajaran Agama Islam. Metode

pembelajaran yang selama ini sering digunakan oleh guru agama islam ialah

sebatas hafalan materi pelajaran maupun ceramah. Pendidik kurang

t

memperhatikan pada aspek psikologi anak didilc, apakah anak tersebut merasa

nyaman dalam belajar, senang dan paham. Hal ini sangat penting untuk

diperhatikan karena akan berdampak pada kognitif para siswa, apabila

mereka tidak bisa melakukan belajar dengan baik maka pemahaman pun tidak

akan diperolehnya.

Selain masalah tersebut, banyak anggaran dari pemerintah yang

dialokasikan untuk pendidikan khususnya pembuatan kelas multimedia.

(15)

dan efisien, tetapi apalah yang terjadi di sekolah, fasilitas yang disediakan

cenderung jarang dipakai dan tidak pula untuk dipelihara dengan baik. Maka

yang tejadi ialah penghamburan dana yang sebetulnya tidak usah diberikan

untuk anggaran tersebut. Ada pula sebagian guru agama yang kurang

menguasai tentang penggunaan kelas multimedia sehingga berdampak pada

minimnya guru yang memanfaatkan sarana tersebut. Berangkat dari persoalan

tersebut seharusnya pengelola sekolah harus lebih teliti untuk menyikapi

persoalan seperti itu agar dana yang telah diberikan tidak sia-sia.

Problema-problema tersebut menyebabkan lemahnya motivasi siswa

untuk belajar agama. Apabila persoalan-persoalan seperti itu dapat

diminimkan maka siswa akan giat dalam belajar. Sebagai guru yang baik

harus mampu mengubah persepsi dari para siswanya karena persepsi akan

dapat berdampak pada kerangka kognitifnya seperti halnya giat belajar, malas

belajar itu semua dipengaruhi dari bagaiman cara anak didik itu melihat

suasana dan metode pengajaran. Cara berpikir, minat atau potensi dapat

berkembang dengan baik apabila seseorang memiliki persepsi yang memadai.

Adapun tujuan belajar sebenamya adalah mengembangkan persepsi kemudian

mewujudkan kembali menjadi kemampuan-kemampuan yang tercermin

dalam cara berpikir, bekerja motorik serta sikap bersikap.1

Dengan merujuk pada permasalahan tersebut, maka metode

pengajaran guru itu harus diperbaiki dan diperbaharui. Guru perlu

menerapkan langkah altematif dalam mengajarkan materi-materi PAI yang

(16)

dapat menciptakan kondisi pembelajaran kondusif, kreatif dan menyenangkan

siswa. Untuk memulai kegiatan pembelajaran dalam upaya mengembangkan

potensi kreativitasnya serta mendorong belajar siswa yang lebih intensif,

salah satu altematif pencapaian serta optimalisasinya ialah dengan

pengajaran melalui pengunaan teknologi pendidikan. Seperti yang diuraikan

Nasution bahwa teknologi pendidikan merupakan usaha yang sungguh-

sungguh untuk memperbaiki metode mengajar dengan menggunakan prinsip-

prinsip ilmiah yang membuktikan keberhasilan.2 Dengan demikian teknologi

pendidikan memiliki peranan strategis dalam pembelajaran begitu juga dalam

penerapannya.

Adapun Teknologi Pendidikan yang telah diterapkan diantaranya ialah

komputer, video tape, laboratarium bahasa, ruang laborat, dan ruang kelas

multimedia. Berbagai macam teknologi tersebut diciptakan untuk membantu

siswa agar mudah dalam memahami materi pelajaran. Melalui pengajaran

tersebut diharapkan mampu menjadikan suasana pembelajaran anak didik

menjadi kondusif, lebih efektif dan menyenangkan.

Problem yang dihadapi lembaga pendidikan sekarang bukannya

semata-mata pada aspek penerapannya tetapi banyak dari para guru PA1

khususnya yang tidak mampu mengoperasikan serta merawat peralatan

teknologi pendidikan yang telah disediakan disekolahannya sehingga proses

pembelajaran pun belum bisa optimal begitu pula pencapaian pembelajaran

yang efektif belum bisa terwujud. Salah satu upaya peningkatannya ialah

(17)

dengan tersedianya tenaga pendidik yang memiliki kompetensi dalam

bidangnya serta dibekali dengan ilmu komputer maupun teknologi pendukung

lainnya. Apabila langkah tersebut sudah dapat dilaksanakan, maka proses

kegiatan belajar mengajar akan lebih menyenangkan, efektif, serta

mendorong motivasi belajar siswa yang lebih baik. Langkah tersebut akan

membantu para pendidik untuk mencapai keberhasilan dalam

pembelajarannya.

Perkembangan teknologi pendidikan dapat memberikan media

pembelajaran tambahan dan motivasi baru terhadap kinerja-kinerja guru

dalam mengajar, dengan ini diharapkan mereka mampu menciptakan suasana

pembelajaran yang kreatif dan penggunaan metode yang bervariatif khusunya

pada pengajaran PAI di madrasah-madrasah sehingga proses belajar siswa

terasa lebih menyenangkan dan tidak menghamburkan waktu yang telah

ditentukan. Berbagai upaya tersebut tidaklah mudah untuk dilaksanakan,

semua itu perlu dukungan dari berbagai pihak diantaranya para guru, kepala

sekolah, dan pemerintah untuk mengembangkan pendidikan.

Langkah berikutnya dalam upaya peningkatan mutu pendidikan ialah

dengan menciptakan guru yang memiliki kepribadian yang baik, ahli dalam

bidangnya, mampu menggunakan teknologi pendidikan sesuai dengan

bagiannya masing-masing dan memiliki dedikasi penuh terhadap kinerjanya.

Semua itu dapat membuat sirkulasi pembelajaran lebih aktif, terprogram,

(18)

Dengan alasan itulah, maka penulis megajukan dan mengemukakan

judul “Pengaruh Penggunaan Teknologi Pendidikan Terhadap Efektivitas

Pembelajaran PAI pada siswa kelas XI MAN 1 Salatiga tahun pelajaran 2008-

2009.”

B. Penegasan Istilah

Untuk menghindari timbulnya berbagai interpretasi dan untuk

membatasi ruang lingkup pembahasan dalam penelitian ini, maka perlu

dijelaskan beberapa pengertian yang terkandung dalam judul skripsi diatas

yaitu:

1. Teknologi Pendidikan

Istilah teknologi berasai dari bahasa Yunani yang menurut Webster

Dictionary berarti systematic treatment atau penanganan sesuatu secara

sistematis.3 Adapun dalam kamus besar Bahasa Jndonesia Teknologi

diartikan sebagai sebuah kemampuan teknik yang berlandaskan

pengetahuan ilmu eksakta yang bersandarkan proses teknis.4 Dari

pengertian teknologi tersebut perlu kiranya sebagai guru PAI khususnya

melatih diri untuk mengembangkan skilnya pada aspek teknologi apapun

terutama dalam teknologi yang difungsikan sebagai sarana dalam

pengajarannya di sekolah.

Adapun pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan prilaku

seseorang atau sekelompok orang, yaitu dengan usaha mendewasakan

3 S. N a s u t io n , o p .c it., h i m . 2

(19)

manusia melalui upaya pengajaran dan latihan dengan proses perbuatan.5

Seseorang baru dapat berpikir dewasa apabila setelah mendapatkan

pendidikan baik itu melalui jalur formal maupun non formal.

Maka, dari defmisi tersebut dapat disimpulkan bahwa teknologi

pendidikan adalah pengembangan, penerapan dan penilaian sistem-sistem,

teknik dan alat bantu untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar

manusia6 agar tercipta ranah pemikiran yang luas, dewasa dan baik.

Proses yang terlaksana tidak hanya sebatas rancangan tetapi proses

tersebut dapat dirasakan, dilaksanakan, dan dioptimalkan secara lebih

baik agar terjadi interaksi aktif antara pendidik dan peserta didik sehingga

kegiatan belajar mengajar dapat berjalan secara optimal dan keberhasilan

pembelajaran dapat tercapai.

Ada berbagai macam teknologi pendidikan yang seharusnya

diterapkan di sekolah. Adapun yang penulis maksudkan adalah adakah

pengaruh dalam pembelajaran PAI apabila guru menggunakan kelas

multimedia terhadap efektivitas pembelajarannya. Karena cakupan ~

teknologi pendidikan sangat luas sekali, Maka dari itu peneliti

menghendaki untuk melakukan penelitian terhadap penerapan serta

penggunaan dari kelas multimedia tersebut. Kelas multimedia yang ada

dapat digunakan oleh guru sehingga memacu perkembangan

pembelajaran peserta didik dan mendorong motivasi mereka untuk belajar

s Ib id ., h i m . 2 0 4 .

(20)

lebih baik serta menjadikan kondisi pembelajaran mereka yang lebih

menyenangkan.

Adapun indikator dari variabel tersebut ialah:

a. Guru mengajar dengan komputer

b. Terdapat LCD beserta perlengkapannya

c. Tersedia ruang kelas multimedia

d. Menumbuhkan sikap dan keterampilan dalam penggunaan teknologi

e. Menciptakan situasi belajar yang tidak mudah dilupakan

f. Memberikan pengalaman belajar yang berbeda, bervariasi dan tidak

membosankan

2. Efektivitas Pembelajaran

Efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti ada pengaruhnya.7

Apabila sebuah proses belajar mengajar terdapat rangsangan dan atau

pengaruh yang signifikan terhadap pemahaman anak didik atas materi-

materi yang diajarkan, maka pembelajaran tersebut sudah bisa dikatakan

efektif, seandainya belum ada pengaruh apa-apa pada anak didik terutama

pada pemahamannya terhadap materi yang disampaikan, maka

pembelajarannya belum bisa dikatakan efektif.

Adapun Pembelajaran berasal dari kata belajar, yang memiliki

definisi proses transformasi untuk memperoleh kepandaian atau ilmu.8

Dari uraian deftnisi diatas maka proses belajar mengajar harus terdiri dari

pendidik, peserta yang akan dididik (siswa) dan sarana prasarana

(21)

pendidikan yang tersedia seperti bangunan untuk lokasi pembelajaran,

alat-alat pendidikan dan kebutuhan penunjang lainnya.

Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang efektif

terjadi apabila ada aktivitas yang baik serta memiliki pengaruh terhadap

pemahaman materi pelajaran. Hal itu bisa terlakasana apabila guru dalam

mengajar dapat memilih materi yang tepat, disamapaikan dengan

sungguh-sungguh dan siswa memperhatikannya. Dengan keseriusan

dalam pembelajarannya dapat merangsang, memotivasi dan

menumbuhkan semangat belajar untuk senantiasa mengingat, memahami,

dan menyimpulkan materinya sendiri. Setelah proses tersebut dilakukan

dan mengoptimalkan belajamya maka akan membuat siswa lebih pandai,

giat belajar dan yang paling penting ialah dapat berpengaruh pada

kepribadiannya. Apabila anak didik itu paham maka prilaku

kesehariannya cenderung lebih baik dan ketika siswa tidak paham dengan

materi yang dipelajarinya, kejiwaan mereka akan goyah dan suasana

pembelajarannya tidak akan fokus. Hal inilah yang kemudian berakiUu ~

pada ketidak efektifan dalam pembelajaran.

Yang dimakhsudkan dalam judul skripsi diatas yaitu segala sesuatu

yang dapat memberikan pengaruh positif dalam pembelajaran sehingga

tercipta suasana yang tenang dan penuh konsentrasi yang serius dalam

pembelajaran. Yaitu dengan melibatkan langsung peserta didik dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Islam sehingga materi yang diajarkan

dapat diterima dan difahami oleh mereka dengan baik serta dapat

(22)

dilaksanakan oleh setiap individu. Proses tersebut secara perlahan-lahan

dapat mempengaruhi prilaku mereka dalam kehidupan sehari-hari hal itu

pula yang kemudian membentuk karakter siswa.

Adapun indikator variabel efektivitas pembelajaran adalah:

a. Disiplin dalam belajar sesuai dengan jadwal

b. Berdoa sebelum belajar

c. Kegiatan pembelajaran tenang dan menyenangkan

d. Siswa mampu konsentrasi dengan baik

e. Siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar PAI dengan baik

f. Di kelas siswa memperhatikan penjelasan guru

g. Siswa selalu mencatat hal-hal yang penting

h. Siswa berusaha menanyakan hal-hal yang belum dipahami

i. Siswa senang mendiskusikan materi pelajaran yang disampaikan

bersama teman-temannya

j. Siswa paham dengan materi yang diajarkan

k. Mengevaluasi hasil pembelajaran

C. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana variasi penggunaan kelas multimedia di MAN 1 Salatiga?

2. Bagaimana variasi efektivitas pembelajaran PAI kelas XI MAN 1

(23)

3. Adakah pengaruh penggunaan kelas multimedia terhadap efektivitas

3. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan kelas multimedia terhadap

efektivitas pembelajaran PAI pada siswa kelas XI MAN 1 Salatiga tahun

pelajaran 2008-2009.

E. Hipotesis

Hipotesis adalah pemyataan atau dugaan yang bersifat sementara

terhadap suatu masalah penelitian yang kebenarannya masih lemah serifngga

harus diuji secara empiris.9

Menurut Suharsimi Arikunto, hipotesis adalah suatu jawaban yang

bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui

data yang terkumpul.10

9 Iq b a l H a s a n , A n a lis a D a t a P e n e li t i a n D e n g a n S t a t is t ik , P T B u m i A k s a r a , J a k a r t a , 2 0 0 6 , h lm .3 1 10 S u h a rs im i A r ik u n t o , P r o s e d u r P e n e li t i a n S u a t u P e n d e k a t a n P r a k t e k , J a k a r t a , c e t . K e - 1 2 , 2 0 0 2

h lm .6 4

10

Sedangkan hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah:

ada pengaruh positif penggunaan kelas multimedia terhadap efektivitas

pembelajaran PAI pada siswa kelas XI MAN 1 Salatiga tahun ajaran 2008-

2009.

Artinya, apabila sebuah sekolah memiliki kelas multimedia yang

memadai dan pengajar mampu menggunakan peralatan tersebut dengan

sebagaimana mestinya sesuai dengan kebutuhan mereka dalam mengajar,

maka efektivitas pembelajaran PAI pun akan tercapai sehingga dapat

memperoleh keberhasilan pembelajaran yang optimal. Sebaliknya apabila di

(24)

guna menjawab persoalan-persoalan yang dihadapi dan cara penyajian

penelitian yang tepat guna. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif.

Adapun metodologi penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian

ini ialah sebagai berikut:

1. Populasi dan Sampel

a. Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian baik terdiri dari benda

yang nyata, abstrak, peristiwa ataupun gejala yang merupakan sumber

data dan memiiiki karakter tertentu dan sama.12

Dari dasar pengertian tersebut, maka populasi dibutuhkan dalam

penentuan obyek penelitian. Adapun yang menjadi populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MAN 1 Salatiga tahun

pelajaran 2008-2009 yang terdiri dari 204 siswa.

b. Sampel adalah bagian dari populasi yang memiiiki sifat-sifat yang

sama dari obyek yang merupakan sumber data.13 Sedangkan defmisi

sampel menurut Suharsimi Arikunto ialah sebagian atau wakil

populasi yang diteliti.14 Suharsimi juga memberiKan ancer-ancer pada

pengambilan sebuah sampel dari sebuah populasi apabila subjeknya

kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya

merupakan penelitian populasi, jika jumlah subjeknya besar dapat

diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih.15 Dalam penelitian ini

peneliti akan mengambil sampel 25% dari populasi siswa kelas XI

yang akan diteliti ialah sebanyak 51 siswa.

c. Teknik Sampling

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik Cluster Sampling.

Cluster Sampling ialah teknik memilih sebuah sampel dari kelompok-

kelompok, unit-unit yang kecil atau cluster}6 Adapun yang dijadikan

sampel dalam penelitian ini ialah seluruh siswa kelas XI yang terdiri

dari kelas IPS 1, IPS 2, IPS 3, Bahasa, IPA 1, dan IPA 2.

2. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan penulis dalam pengumpulan data penelitian

(25)

kepada responden untuk diisi.18 Penggunaan angket juga difahami

sebagai bukti bahwa peneliti telah melakukan tinjauan kepada objek

penelitian, maka dalam mewujudkan kebenaran suatu pengamatan

dalam penelitian, penulis juga memerlukan metode angket ini.

Penggunaan metode angket ini dimaksudkan untuk mengetahui

sejauhmana pengaruh penggunaan kelas multimedia terhadap

efektivitas pembelajaran PA1 pada siswa kelas XI MAN 1 Salatiga

tahun pelajaran 2008-2009, dengan menyodorkan pertanyaan-

pertanyaan tentang pembahasan diatas dalam bentuk angket kepada

responden atau siswa.

c. Metode Interview (Wawancara)

Metode interview adalah suatu proses tanya jawab lesan, dalam

mana dua orang atau lebih berhadapan secara fisik, yang satu dapat

melihat muka yang lain dan mendengar dengan telinga sendiri dari

suaranya.19

Metode ini penulis gunakan untuk mendapatkan informasi

tentang penggunaan teknologi pendidikan, efektivitas pembelajaran

PAI, dan pengaruh penggunaan kelas multimedia terhadap efektivitas

pembelajaran PAI tersebut. Agar kebenaran data itu dapat dipercaya

dan valid, maka peneliti membutuhkan metode seperti ini karena

dengan terlaksananya wawancara yang baik, data serta laporan yang

diperoleh bukan semata-mata rekayasa.

(26)

3. Analisa Data

Dalam hal ini untuk membuktikan adakah pengaruh positif daiam

penggunaan kelas multimedia terhadap efektivitas pembelajaran PA1 pada

siswa kelas XI MAN 1 Salatiga tahun pelajaran 2008-2009, penulis

menggunakan teknik analisis regresi linier sederhana.

Analisis data ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan yang

digunakan untuk meramal atau memperkirakan nilai dari satu variabel

dalam hubungannya dengan variabel yang Iain melalui persamaan garis

regresi20.

Untuk menganalisis penelitian ini, peneliti menggunakan rumus

regresi linier sederhana21 yaitu :

Y = a + b(X)

Keterangan :

Y = Variabel terikat (variabel yang diduga)

X = Variabel bebas

a = Intersep

b = Koefisien regresi (slop)

G. Sistematika Skripsi

Dalam penyusunan sistematika skripsi ini dimaksudkan untuk

mempermudah dalam penulisan skripsi, yang berjudul “Pengaruh

20 Iq b a l H a s a n , o p .c it., h i m . 4 5

(27)

Penggunaan Kelas Multimedia Terhadap Efektivitas Pembelajaran PA1 pada

siswa kelas XI MAN 1 Salatiga Tahun pelajaran 2008-2009” dapat

dikemukakan sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan

Dalam bab ini penulis akan menjelaskan tentang latar belakang

masalah, penegasan istilah, rumusan masalah, tujuan penelitian,

hipotesis, metode penelitian dan sistematika penyusunan skripsi.

BAB II : Landasan Teori

Dalam bab ini penulis akan membahas tentang:

A. Masalah teknologi pendidikan meliputi pengertian teknologi

pendidikan, keterpaduan pembelajaran PAI dengan teknologi

pendidikan, macam-macam teknologi pendidikan, dan

manfaat teknologi pendidikan.

B. Masalah efektivitas pembelajaran meliputi pengertian

efektivitas pembelajaran, rumusan pembelajaran efektif,

faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas pembelajaran.

C. Pengaruh penggunaan teknologi pendidikan terhadap

efektivitas pembelajaran PAI pada siswa kelas XI MAN 1

Salatiga.

BAB III : Laporan Hasil Penelitian

Pada bab ini penulis akan melaporkan hasil penelitian yang

(28)

A. Gambaran umum MAN 1 Salatiga

Meliputi: sejarah berdiri dan perkembangannya, visi, misi dan

tujuannya, program madrasah, tujuan penyelenggaraan

pendidikan, hasil yang diharapkan dari kegiatan KBM, sarana

gedung dan guru, keadaan siswa, tenaga kependidikan, data

keadaan guru, kegiatan siswa, dan struktur organisasinya.

B. Keadaan Responden

Meliputi: data responden, jawaban angket penggunaan kelas

multimedia, dan jawaban angket tentang efektivitas

pembelajaran PAI pada siswa kelas XI MAN 1 Salatiga.

BAB IV : Analisa Data

Pada bab ini penulis akan menganalisis data untuk mengetahui

hasil akhir dari penelitian yang sedang dilakukan atau dapat

mengambil kesimpulan akhir dari penelitian ini, dengan langkah

sebagai berikut:

A. Analisa data tentang penggunaan kelas multimedia

B. Analisis data tentang efektivitas pembelajaran PAI

C. Analisis data tentang pengaruh penggunaan kelas multimedia

terhadap efektivitas pembelajaran PAI pada siswa kelas XI

MAN 1 Salatiga.

BAB V : Penutup

(29)

BAB II LANDASAN TEORI

A. MASALAH TEKNOLOGIPENDIDIKAN 1. Pengertian Teknologi Pendidikan

Istilah teknologi berasal dari kata dasar tec hue yang berarti art,

skill, science atau keahlian, keterampilan, ilmu22. Teknologi pada

umumnya berfungsi sebagai alat penunjang modem untuk

keberlangsungan hidup manusia. Dari macam-macam teknologi yang ada

ini, sebagian dapat pula digunakan sebagai fasilitas atau sarana

pendidikan karena dengan pemakaian teknologi akan menghasilkan

pengalaman beda dalam belajar. Teknologi dapat menjadikan iklim

pembelajaran yang mengesankan seperti halnya dalam pemanfaatan kelas

multimedia. Guru maupun siswa dapat mengeluarkan berbagai ide-ide

mereka agar ada peran aktif dari siswa dan teijadi sebuah interaksi antara

keduanya. Selain itu apabila dalam proses belajar megajar mengalami

kejenuhan, pengajar bisa memainkan audiovisual baik itu berupa tampilan

gambar yang lucu, mp3, atau sekedar bemyanyi bersama.

Perkembangan teknologi tidak akan pemah berhenti karena setiap

manusia hidup pasti akan berfikir untuk menciptakan hal yang bam dalam

upaya memenuhi keinginan untuk hidup yang lebih baik, efisien dan

bermanfaat guna. Selain dapat mendukung perkembangan hidup manusia,

(30)

teknologi juga dapat menunjang ekonomi semakin banyak peminat untuk

memilih hidup dengan teknologi, maka pekerjaan manusia akan lebih

mudah untuk dilakukan, cepat, efektif, mandiri dan tidak akan selalu

bergantung pada orang lain.

Dengan demikian dengan keberadaan fasilitas teknologi pendidikan

dapat difungsikan secara baik agar proses pembelajaran dapat

terkendalikan dan terdukung baik pula dari siswa maupun guru. Proses

seperti inilah yang akan menentukan alur pembelajaran mereka, dengan

kejelasan arah pengajaran, maka keberhasilan tujuan pembelajaran akan

tercapai.

Adapun Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan prilaku

seseorang atau sekelompok orang, yaitu dengan usaha mendewasakan

manusia melaiui upaya pengajaran dan latihan dengan proses perbuatan.23

Seseorang baru dapat berpikir bebas, luas dan baik apabila setelah

mendapatkan pengajaran baik itu melaiui jalur formal maupun non

formal. Pendidikan pula yang menjadikan perbedaan derajat manusia

apabila seseorang berpendidikan maka kehidupannya tidak akan mudah

terpengaruh dengan orang lain begitu pula sebaliknya.

Dari uraian tersebut teknologi pendidikan mempunyai makna

pemikiran yang sistematis tentang pendidikan, penerapan metode problem

solving dalam pendidikan yang dapat dilakukan dengan alat-alat

(31)

komunikasi modem, akan tetapi juga tanpa alat-alat itu.24 Baik dalam

pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan penilaian proses dan

sumber untuk belajar.25

Dengan demikian pendidikan tanpa disertai dengan penggunaan

teknologi, maka proses belajar mengajar kurang menyenangkan dan

membuat pengajaran menjadi tidak terkesan sehingga upaya pemahaman

materi pada siswa pun tidak bisa optimal. Teknologi pendidikan ada

karena sebagai alat bantu manusia dalam aktualisasi ilmu baik dalam

kelas, luar kelas, ataupun melalui dunia maya seperti halnya belajar

melalui jalur internet. Manusia mampu mengakses internet dengan

semaunya sendiri. Apapun informasi dapat diperoleh dengan sekejap

tanpa harus pergi keluar negeri ataupun mengeluarkan dana yang

berlimpah.

Dalam hal ini Isjoni mengemukakan tentang fungsi teknologi.

Teknologi memiliki fungsi sebagai alat untuk meningkatkan motivasi

belajar dikalangan pelajar, mampu berpikir kritis, memiliki keterampilan

sosial, mampu menyelesaikan masalah dan pencapaian hasil pembelajaran

yang lebih optimal.26 Ketersediaan fasilitas teknologi pendidikan seperti

komputer, internet, serta perangkat teknologi lainnya di sekolah adalah

harapan guru dan siswa. Mereka adalah pelaku utama dalam pendidikan.

Berbagai fasilitas tambahan telah disediakan untuk membantu kegiatan

24 S. N a s u t io n , o p .c it., h i m . 1 - 2 .

25 D e w i S a lm a P. d a n E v e lin e S ., o p . c i t . , h i m . 3 0 2

(32)

belajar mengajamya agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Langkah positif yang perlu dilakukan guru PAI antara lain ialah ia dapat

menggunakan metode pengajaran yang bervariasi dengan penyajian

materi menarik sehingga merangsang motivasi belajar siswa secara

optimal.

2. Keterpaduan Pembelajaran PAI dengan Teknologi Pendidikan

Dalam kegiatan pembelajaran PAI akan berkesan apabila dalam

penyampaian materi guru terasa menyenangkan dan penjelasannya dapat

dipahami secara baik. Salah satu upaya tersebut ialah perlu adanya

penggunaan kelas multimedia. Adapun tahapan yang perlu dilakukan guru

agar dapat memperoleh keberhasilan pembelajaran PAI yang optimal

diantaranya yaitu :

a. Merumuskan tujuan pembelajaran PAI yang jelas dan memikirkan

metode yang dianggapnya paling efektif untuk mencapai tujuan

pembelajaran

Pembelajaran PAI efektif terjadi apabila pendidik mampu

memberikan gaya pengajaran yang bebeda dan memberikan berbagai

penjelasan materi yang mudah dipahami oleh siswa-siswanya.

Diantaranya ialah dengan penggunaan teknologi pendidikan seperti

kelas multimedia. Dalam pembelajaran tersebut mengharuskan guru

merumuskan tujuan yang jelas dan memikirkan metode yang

dianggapnya paling efektif untuk mencapai tujuan.27 Tujuan yang

(33)

dimahsudkan ialah tujuan pembelajaran PAI akan dilaksanakan pada

proses pembelajaran.

Adapun tujuan tersebut berfungsi sebagai pegangan awal guru

dalam mengajar, karena tanpa perencanaan yang matang,

pembelajaran akan terasa membingungkan. Hal ini disebabkan oleh

ketidaksiapan guru dalam mengajar sehingga berdampak pada ketidak

fokusan siswa dalam belajar dan proses kegiatan pembelajaran pun

tidak bisa efektif. Maka dari itu untuk membuat pembelajaran lebih

fokus, guru perlu merumuskan tujuan pembelajaran PAI yang jelas

dan memikirkan metode yang dianggapnya paling efektif untuk

mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

b. Mengajak guru untuk senantiasa bersikap problematis terhadap proses

belajar mengajar

Teknologi pendidikan pula yang kemudian mengajak guru untuk

senantiasa bersikap problematis terhadap proses belajar mengajar dan

memandang tiap metode mengajar sebagai hipotesis yang harus diuji

efektivitasnya.28 Dengan demikian teknologi pendidikan pada

umumnya mengajak kepada para pendidik untuk tetap konsisten

dalam kinerja-kinerjanya serta kesediaan untuk selalu mengup-date

keilmuannya sesuai dengan perkembangan pendidikan.

Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa fasilitas teknologi

pendidikan dapat dipergunakan sebagai sarana pendukung dalam

(34)

pengajaran terutama melalui adanya kelas multimedia. Guru dapat

menfokuskan pandangan proses belajar mengajar sehingga materi

yang disampaikan akan diperhatikan dan dipahami. Dengan demikian

proses transformasi nilai-nilai keilmuan akan berhasil dan peserta

didik pun dapat paham dengan materi yang telah dijelaskan.

c. Guru memiliki kemampuan mengajar dengan teknologi pendidikan

Sebagai guru yang baik selain dapat menguasai kelas, materi,

dan penerapan metode yang akurat, para pendidik juga diharapkan

memiliki kompetensi diluar itu seperti halnya penggunaan teknologi

pendidikan, karena melalui teknologi pendidikan dapat membantu

keberlangsungan pendidikan.

Salah satunya ialah dengan penggunaan kelas multimedia,

melalui media tersebut suasana pembelajaran lebih kondusif sehingga

dapat memacu pola pikir anak didik itu sendiri. Pada dasamya tujuan

pendidikan teknologi hendaknya agar para peserta didik mampu

memelihara, mengembangkan, dan memiliki kesadaran untuk berbuat

lebih baik untuk diri dan lingkungannya. Dalam bukunya Hamzah,

Satchweld dan Gugger berpendapat bahwa (1) teknologi merupakan

aplikasi pengetahuan (2) teknologi pendidikan merupakan kombinasi

dari pengetahuan, pemikiran, dan tindakan dan (3) teknologi

mengembangkan kemampuan karena dengan memungkinkan manusia

mengadaptasi dan menata dunia fisik yang telah ada.29

(35)

Atas dasar uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, sebuah

teknologi pendidikan yang ada apabila digunakan dengan

sebagaimana mestinya akan berbuah pada keberhasilan pengajaran itu

sendiri salah satunya ialah melalui kelas multimedia. Dengan kelas

multimedia kegiatan belajar mengajar akan kondusif karena guru

dapat menjelaskan materi secara lebih rinci serta penggunaan waktu

yang efisien. Hal ini akan memudahkan para peserta didik untuk

memahami materi yang disampaikannya.

3. Macam-macam Teknologi Pendidikan

Lembaga pendidikan telah diberi wewenang untuk mengatur

kegiatan belajar mengajar di sekolahannya masing-masing. Kebijakan

tersebut dapat dipergunakan untuk mengatur dan membuat model

pembelajarannya sendiri. Penggunaan metode yang tepat dapat

menentukan pada efektivitas dan keberhasilan belajar mengajar.

Salah satu upaya membuahkan kesuksesan dalam proses

pembelajaran ialah tersedianya teknologi pendidikan yang memadai.

Berbagai sarana pembelajaran yang membantu keberlangsungan proses

pengajaran telah diciptakan agar mempermudahkan guru dalam

menyampaikan materi pelajaran kepada para siswa di sekolah. Seiring

berkembangnya zaman, teknologi pendidikan semakin meningkat sesuai

dengan perkembangan pemikiran dan kebutuhan manusia. Perilaku yang

demikian itu telah mempengaruhi dunia pendidikan pula sehingga

(36)

pendidikan seperti: komputer, laboratorium bahasa, video, tape, ruang

multimedia, dan sebagainya.

Dalam sub bab ini akan diuraikan mengenai jenis-jenis alat

teknologi pendidikan yang dapat memberikan kontribusi terhadap proses

belajar mengajar, diantaranya:

a. Fasilitas komputer bagi guru dan siswa

Pada zaman sekarang komputer bukan lagi barang langka untuk

didapatkan, hampir setiap sekolah memiliki fasilitas tersebut.

Terfasilitasi komputer di sekolah, guru lebih mudah dalam

penyampaian materi pelajaran begitu pula perhatian siswa pun secara

otomatis akan mengarah terhadap apa-apa yang disampaikannya.

Akan tetapi banyak guru yang merasa sungkan untuk menggunakan

fasilitas tersebut, apabila mereka mengahadapi alat teknologi seperti

itu, mereka merasa tidak mempunyai skill maupun keahlian dibidang

tersebut. Namun semua alat canggih itu betapapun sulitnya jika

dipelajari akan terasa mudah untuk dipahami dan dipelajari.

Komputer adalah hasil teknologi modem yang membuka

kemungkinan-kemungkinan besar alat pendidikan. Computer Assised

Instruction (CAI) telah dikembangkan akhir-akhir ini dan telah

membuktikan manfaatnya untuk membantu guru dalam mengajar dan

membantu murid dalam belajar.30

(37)

Dengan fasilitas terse but, dapat membuat suasana pembelajaran

lebih baik dan inovatif sesuai dengan materi pelajarannya. Dengan

langkah tersebut siswa akan merasa termotivasi untuk belajar yang

lebih baik.

b. Tersedianya ruang laboratorium bahasa

Laboratorium bahasa adalah alat untuk melatih siswa untuk

mendengar dan berbicara dalam bahasa asing dengan jalan

menyajikan materi pelajaran yang disiapkan sebelumnya. Dalam

laboratorium bahasa siswa duduk sendiri-sendiri pada bilik akuistrik

dan kotak suara yang telah tersedia. Siswa mendengarkan suara guru

atau suara radio cassette melalui headphone. Dengan jalan demikian

siswa dapat dengan segera memperbaiki kesalahan-kesalahan yang

dibuatnya.31

Fasilitas yang menjadi prioritas utama dalam menunjang

apresiasi nihil skill siswa pada aspek bahasa ialah laboratorium bahasa

yang salah satunya difokuskan terhadap bahasa inggris, karena sarana

bahasa intemasional adalah bahasa inggris. Dengan ini dimaksudkan

agar perkembangan keilmuan siswa tidak hanya sebatas dari ilmuan-

ilmuan Indonesia semata tetapi juga dari mancanegra sehingga mereka

mampu memadukan antar disiplin berbagai ilmu tersebut dan

terciptalah wawasan baru diranah pendidikan.

(38)

c. Ruang kelas multimedia

1) Pengertian kelas multimedia

Multimedia berasal dari kata “multi” dan “media”. Multi

berarti banyak, sehingga mutimedia dapat diartikan sebagai

gabungan dari berbagai media yang terintegrasi. Kombinasi

berbagai media dimanfaatkan secara harmonis dan terintegrasi

sehingga menghasilkan satu program pembelajaran yang sinergi

untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu .

Kelas multimedia dapat diartikan sebagai langkah

pengembangan media pembelajaran yang ada sebagai upaya

peningkatan kualitas pembelajaran dan pencapaian kompetensi

dasar pembelajaran agar sebuah proses pembelajaran dalam

terlaksana secara optimal dan guru pula dapat memperkaya bahan

pengajarannya.

Pengembangan media pembelajaran yang dikehendaki ialah

suatu usaha yang dilakukan guru untuk penyusunan naskah materi

atau bahan pengajaran yang kemudian ditampilkan melalui LCD

proyektor. Media yang akan digunakan dalam proses belajar

mengajar terlebih dahulu direncanakan dan disusun sesuai dengan

kebutuhan para siswa dan karakteristik materi pembelajarannya.

Melalui ruang kelas multimedia ini, guru dan siswa dapat

saling berperan aktif dalam menyumbangkan berbagai ide 32

(39)

sehingga situasi pembelajaran dapat terkendalikan dan terespon

dengan baik. Dalam hal ini guru pun dapat fokus terhadap

pengajarannya sehingga keberhasilan pembelajaran dapat tercapai

secara maksimal.

2) Macam-macam multimedia

Pembelajaran berbasis multimedia merupakan salah satu

bentuk teknologi komputer yang saat ini banyak digunakan dalam

bidang pendidikan. Multimedia terbagi menjadi dua kategori,

yaitu: multimedia linier dan multimedia interaktif. Adapun

definisinya ialah:

a) Multimedia linier adalah suatu multimedia yang tidak

dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat

dioperasikan oleh pengguna33. Multimedia ini berjalan

sekuensial (berurutan), contohnya: TV dan film.

b) Sedangkan multimedia interaktif adalah suatu multimedia

yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat

dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat

memilih apa yang dikehendaki untuk proses pembelajaran

selanjutnya34. Contoh multimedia interaktif adalah:

multimedia pembelajaran interaktif, aplikasi game, pemakaian

LCD dan proyektor, dll.

33 34

(40)

Dengan pemakaian multimedia tersebut dapat dimanfaatkan

sebagai sarana untuk mendorong siswa dalam belajar secara

mandiri, membantu siswa meningkatkan pemahaman materi, serta

membantu mendorong guru dalam menjelaskan materi pelajaran

yang sulit digambarkan dengan kata-kata. Maka dari itu

pembelajaran dapat berlangsung secara intensif dan tepat sasaran

sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan.

Adapun langkah-langkah dalam penggunaan kelas

multimedia harus disesuaikan dengan proses instruksional secara

menyeluruh melalui tahapan berikut:

1. Tahapan Persiapan3'

Pada tahapan ini guru menyusun desain instruksional yang

mencakup juga rancangan perangkat media yang akan

digunakan. Kemudian mempersiapkan, mengadakan,

memproduksi berbagai media yang telah dirancang tersebut,

yang selanjutnya disusun dalam urutan tertentu secara

sistematis.

Dengan demikian situasi pembelajaran akan labih terkonsep

dan berjalan sesuai dengan apa yang telah diharapkan pendidik.

Hal itu akan berdampak pula terhadap proses kegiatan belajar

mengajar, karena ketika materi telah disiapkan maka arah

pembelajaran akan terfokuskan sehingga Basil pembelajaran 35

(41)

pun akan bisa membuahkan pengetahuan kepada anak didik

secara optimal.

2. Tahapan Pelaksanaan36

Pada tahapan ini semua media yang telah direncanakan,

satu demi satu dioperasikan secara teknis dalam proses belajar

mengajar di kelas yang konsisten dengan desain yang telah

dirancang pada tahap pertama. Misalnya,

a. Guru memulai memberikan uraian ringkas tentang suatu

pokok bahasan secara lisan.

b. Pokok bahasan dengan terperinci disajikan dengan jelas

melalui LCD proyektor atau OHP yang telah disiapkan

sebelumnya.

c. Selanjutnya uraian yang lengkap disajikan dengan

perangkat slide, yang diiringi dengan penjelasan lisan.

d. Guru memberi kesempatan bertanya jawab kepada peserta

didik agar pembelajaran yang sukar dipahami dapat dicema

dan diingat oleh peserta didik tersebut.

Melalui tahapan demi tahapan inilah, sebuah pengajaran

akan dapat terkendalikan dan efektif. Apabila pembelajaran

sudah dapat terlaksana secara optimal, maka ranah kognitif

siswa akan terbangun dan menghasilkan output yang berdaya

guna melalui pembelajarannya. Ketika siswa sudah mengerti,

(42)

maka akan berdampak pula terhadap gaya berpikir dan

kepribadian mereka.

Dari uraian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa

sebuah proses belajar mengajar akan efektif apabila para

pendidik dapat mengkonsep sebuah pembelajaran yang

interaktif dan menyenang. Salah satunya ialah pembelajaran

menggunakan kelas multimedia. Dengan demikian siswa dapat

belajar secara sungguh-sungguh.

Keseriusan peserta didik tersebut dapat berdampak pula

terhadap pemahaman dan ketepatan dalam mengaplikasikan

ilmu yang telah diperolehnya. Apabila siswa sudah paham,

maka proses pembelajaran dapat berbuah terutama pada

kepribadiannya.

Sebagai pendidik yang baik dan bertanggung jawab perlu

memperhatikan langkah-langkah tersebut agar sebuah

pembelajaran dapat berjalan secara baik dan melahirkan peserta

didik yang memiliki konsistensi terhadap pelajaran yang telah

diperolehnya sehingga moralitas mereka dapat dipertahankan

dan dijadikan tuntunan dalam hidupnya.

4. Manfaat Teknologi Pendidikan

Teknologi pendidikan memiliki berbagai fungsi dalam

(43)

manfaat dari penggunaan kelas multimedia yaitu untuk membuat iklim

pembeiajaran yang lebih interaktif, kondusif dan menyenangkan kepada

siswa. Diantara manfaat kelas multimedia ialah:

a. Kelas multimedia dapat menciptakan suasana pendidikan kreatif dan

inovatif yang membuat motivasi siswa lebih meningkat sehingga

dapat mempengaruhi proses pembeiajaran peserta didik tersebut untuk

tetap semangat dan sungguh-sungguh.

b. Terjadinya interaksi edukatif antara guru dan siswa

Dalam upaya peningkatan interaksi edukatif tersebut Ahmad

Rohani memaparkan bahwa faktor-faktor yang mendasari terjadinya

interaksi edukatif adalah: faktor tujuan pembeiajaran yang mana

tujuan pembeiajaran tersebut dapat meningkatkan aktivitas-aktivitas

pembeiajaran siswa, faktor bahan atau materi pengajaran yang akan

disampaikan oleh guru yang mengarah pada spesifik atas ilmu

kecakapan yang diajarkannya, faktor guru dan peserta didik, faktor

situasi atau suasana belajar yang berkaitan dengan keadaan kelas

pengajaran dan peserta didik seperti; kelelahan dan semangat belajar,

dan faktor metode pengajaran yang sistematis dan akurat, 37 hal ini

akan menciptakan keefektifan dalam pengajaran guru dan proses iklim

pembeiajaran yang edukatif.

(44)

c. Proses belajar mengajar lebih efektif dan efisien

Belajar bukan hanya sebatas mendengarkan penjelasan dari

pendidik, namun perlu disertai dengan pembagian waktu yang cukup

agar sebuah pengajaran tidak membosankan dan membingungkan

peserta didik. Dengan penggunaan kelas multimedia, guru dapat

menyusun materi yang akan disampaikan secara lebih rinci dan mudah

dipahami. Untuk menciptakan pembelajaran aktif, guru dapat

memberikan ruang kepada mereka untuk mendiskusikan kepada

teman-temannya apabila mendapatkan kesulitan, guru bisa befungsi

sebagai tutor yang akan memberikan penjelasan lebih lanjut. Hal ini

akan berpengaruh pada kepuasan dan keberhasilan siswa dalam

belajar.

B. MASALAH EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN 1. Pengertian Efektivitas Pembelajaran

Efektivitas pembelajaran adalah proses pembelajaran dengan

penggunaan waktu pengajaran yang efisien dan kesesuaian metode

pengajaran yang baik oleh guru. Efisiensi waktu serta penerapan metode

pengajaran yang tepat dapat membuahkan hasil terhadap pembelajaran

yang efektif karena keseriusan guru dalam membagi waktu dapat

berpengaruh pula terhadap keberhasilan pengajarannya. 38

(45)

Suatu pengajaran yang baik adalah apabila proses pengajaran itu

menggunakan waktu yang cukup sekaligus dapat membuahkan hasil

(pencapaian tujuan instruksional) secara lebih tepat dan cermat serta

optimal. Dengan pemanfaatan waktu tersebut guru dan siswa lebih

leluasa untuk belajar serta berinteraksi tanya jawab dengan baik. Begitu

pula guru harus membatasi bergurau dan bercanda di dalam pengajaran

karena dengan penyajian mated yang tepat, dapat mempermudahkan

siswa dalam memahami materi-materi pelajaran.

Dalam pengajaran tradisional seperti model klasik, gurulah yang

aktif dalam menyampaikan mated pelajaran, dan siswa cenderung pasif.

Tetapi dalam pengajaran modem siswa harus dituntut untuk belajar aktif

dengan mengikut sertakan semua kemampuan, bakat, dan kemauan yang

kuat sehingga mampu memberikan kontribusi dalam proses interaksi

tersebut dengan baik.

2. Rumusan Pembeiajaran Efektif

Tujuan pokok proses pembeiajaran adalah keberhasilan dalam

pengajaran, keberhasilan tersebut dapat diperoleh dengan cara membuat

iklim atau suasana kelas yang sehat dan efektif39 40. Upaya penciptaan

suasana tersebut diantaranya ialah (1) Manajemen kelas harus mem bed

fasilitas untuk mengembangkan kesatuan dan kerjasama.

Anggota-39 Ib id ., h i m . 2 8

(46)

anggota kelompok harus diberi kesempatan berpartisipasi dalam

pembelajaran sehingga sebagai pendidik tahu kemana arah yang

diinginkan oleh para siswa. (2) Perlu diciptakan persahabatan dan

kepercayaan yang kuat antar siswa sehingga memudahkan mereka untuk

berinteraksi bebas sesuai yang mereka kehendaki tetapi tidak keluar dari

topik pembahasan. Upaya tersebut dapat menciptakan kondisi

pembelajaran yang harmonis jika interaksi antar guru dan siswa baik,

maka iklim efektif akan tercipta dengan sendirinya.

Menurut penjelasan dari Made Pidarta dalam bukunya Syaiful

Bahri Djamarah dan Aswan Zain diuraikan tentang pengelolaan dan hal-

hal yang mempengaruhi proses kegiatan belajar mengajar di kelas yang

efektif, adapun perihal tersebut ialah: (1) Kelas adalah kelompok kerja

yang diorganisir untuk tujuan tertentu, yang dilengkapi oleh tugas-tugas

dan diarahkan oleh guru. Dalam situasi kelas guru bukan tutor untuk satu

anak pada waktu tertentu, tetapi bagi semua anak atau kelompok.

(2) Struktur kelompok, pola komunikasi, dan kesatuan kelompok

ditentukan oleh cara mengelola, baik untuk mereka yang tertarik pada

sekolah maupun bagi mereka yang apatis, masa bodoh atau bermusuhan.41

Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa sebuah lembaga

pendidikan harus lebih dominan dalam mewujudkan suasana pendidikan

yang efektif sehingga dapat menjadikan keberhasilan dalam proses

transformasi ilmu pengetahuan. Pembelajaran efektif bisa dimulai dari

(47)

hubungan interaksi antar pelaku pendidikan yang harmonis, kesesuaian

dalam pemilihan materi serta metode yang digunakannya dan kepiawaian

guru dalam mengajar yang berdampak pada pengaruh positif dalam diri

para siswa tersebut.

Pembelajaran yang efektif tidak hanya dapat menjadikan

keberlangsungan pembelajaran saja, namun dapat pula membentuk

karakter siswa baik dengan teman, guru, maupun masyarakat dilingkungan

sekitar sekolahan. Bisa dilihat apabila siswa baik dan sungguh-sungguh

dalam belajar, prilakunya cenderung positif dan sebaliknya apabila

belajamya tidak sungguh-sungguh maka kepribadiannyapun cenderung

negatif.

Maka dari itu dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan, dapat

dimulai dari interaksi dan sikap siswa di kelas seperti: bagaimana kegiatan

pembelajaran di kelas, bagaimana keseriusan siswa dalam belajar,

bagaimana kepribadianya sehari-hari baik itu antar teman maupun dengan

gurunya, dan seterusnya.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas pembelajaran

a. Faktor Intern yaitu faktor yang ada dan timbul dari dalam diri siswa.

Faktor intern dapat mempengaruhi kejiwaan siswa terutama

dalam proses pembelajarannya sendiri karena ketidak fokusan siswa

dalam belajar dapat berdampak dalam pembelajarannya pula. Adapun

(48)

i. Faktor Jasmani

Faktor jasmani tidak lepas dari aspek kesehatan. Proses

belajar seseorang akan terganggu jika kesehatannya tidak stabil.

Apabila kesehatan seseorang terganggu maka ia mudah lelah,

kurang semangat, badannya lemah, mudah ngantuk dan tidak

fokus dalam belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik,

semangat dan serius, maka perlu diberi stimulus dalam upaya

membangkitkan kembali motivasi belajarnya.

Untuk memperlancar pembelajarannya, siswa harus

mengusahan dan membiasakan hidup sehat dan menjaga tubuhnya

agar tetap terjaga dengan cara olahraga yang teratur, mengatur

pola makan yang seimbang, mencari hiburan dan mengatur jadwal

istirahat dengan baik.

ii. Faktor Psikologi

Psikologi siswa sering tidak stabil, dengan keadaan seperti

ini dapat juga mempengaruhi timouinya efektivitas pembelajaran

dikelas. Semisal siswa yang sedang merasa jiwanya tenang dan

gembira akan selalu memiliki motivasi yang kuat dan selalu

mempunyai sikap dan perbuatan yang positif dan akan senantiasa

bersemangat untuk belajar dan berperan aktif dalam kelas. Begitu

pula ketika pelajaran disampaikan oleh guru siswa itu lebih tenang

dan mau mendengarkan penjelasan dengan seksama. Hal itu yang

(49)

Lain halnya apabila kondisi jiwa siswa tersebut sedang

kalut, sedih, tidak tenang. la akan merasa serba tidak tenang,

pikirannya kacau, gelisah dan belajamya pun tidak bisa

konsentrasi dengan baik. Yang demikian itu akan membuat proses

belajamya tidak bisa fokus dan pikirannya terganggu. Hal inilah

yang kemudian membuat kondisi kelas tidak efektif dan hasil

belajamyapun tidak akan bisa baik pula.

Maka dari itu sebagai siswa yang baik, harus bisa menjaga

diri dengan baik, dan apabila sedang mendapat masalah, segera

mungkin untuk diselesaikan agar tidak berdampak pada

belajamya. Dan gurupun harus bisa merespon dengan seksama dan

tanggap agar masalah yang dihadapi siswa dapat memperoleh

solusi terbaik.

b. Faktor Ekstem yaitu faktor yang timbul dari luar diri siswa.

Proses belajar tidak hanya dipengaruhi dari faktor intrinsik

siswa saja, namun dapat pula dipengaruhi dari lingkungan belajar

siswa itu sendiri. Adapun faktor tersebut diantaranya ialah: faktor

keluarga dan faktor sekolah.

i. Faktor Keluarga

Keluarga adalah unsur penting dalam pendidikan seperti

halnya bagaimana seorang orang tua dapat mendidik dan

membimbing anak-anaknya agar dapat bersikap baik kepada orang

(50)

pengaruhnya terhadap karakter belajar anak. Ketika perhatian

orang tua tidak fokus dalam mendidik maka yang akan terjadi

anak tersebut tidak akan belajar dengan sungguh-sungguh dan

cenderung tidak patuh pada peraturan sekolah dan guru dikelas.

Berbeda ketika perhatian orang tua lebih dan sering membimbing

pelajaran dengan baik, maka yang terjadi anak tersebut akan

menjadi anak yang tekun, giat dan semangat dalam belajar.

Persoalan tersebut dapat terbawa kejenjang sekolahnya.

Apabila siswa telah memiliki motivasi yang kuat maka anak lebih

semangat untuk belajar dan berperan aktif dalam belajamya. Hal

inilah yang kemudian menjadikan pembelajaran efektif.

ii. Faktor Sekolah

Sekolah adalah nominasi kedua setelah siswa mendapat

perhatian dari keluarga. Dalam lingkungan sekolah, mereka

memiliki kedudukan yang sama jika mereka dapat beradaptasi

kemudian diterima, maka ia dengan mudah menyesuaikan diri dan

segera dapat belajar dengan baik sebaliknya jika mereka tertolak

maka ia akan merasa tertekan42 dan akan mengganggu proses

belajamya. Dengan demikian mereka akan memperoleh

kenyamanan dalam belajar sehingga dapat mengoptimalkan

belajamya dan efektivitas dapat pula dicapai. Adapun faktor-

faktor tersebut diantaranya ialah:

(51)

Bagaimana hubungan guru dan siswa dapat dioptimalkan

Hubungan guru dan siswa yang baik akan membuat

siswa menjadi antusias terhadap materi yang diajarkan oleh

guru tersebut. Kemudian mereka dapat mempelajari materi

dengan baik sehingga hai ini akan menjadikan suasana kelas

menjadi kondusif. Apabila guru tidak menjaga hubungan yang

baik, maka proses belajar mengajar tidak bisa berjalan secara

maksimal karena guru tidak mengerti apa yang sebetulnya

diharapkan oleh siswa.

Oleh karena itu guru yang baik perlu menjaga interaksi

positif terhadap siswa agar kondisi pembelajaran dapat

berjalan secara optimal dan siswa pun tidak merasa jauh

dengan gurunya dan apabila sewaktu-waktu sedang mengalami

kesulitan belajar, mereka tidak segan-segan menanyakannya.

Dengan timbulnya berbagai macam pertanyaan dari siswa,

kelas akan menjadi aktif dan menyenangkan.

Penerapan metode pengajaran yang akurat

Keseriusan dan kesiapan guru dalam mengajar juga dapat

mempengaruhi efektivitas pembelajaran karena apabila guru

belum siap dan kurang menguasai bahan pelajaran, hal tersebut

akan berpengaruh pada penjelasan materi yang kemudian

(52)

siswa dapat belajar dengan baik maka metode yang digunakan

guru haruslah tepat, efisien dan efektif.

- Penggunaan Media Pengajaran

Pada zaman yang serba teknologi ini, guru haruslah

cermat dan tanggap terhadap kebutuhan-kebutuhan siswa

seperti halnya penggunaan kelas multimedia. Dengan kelas

multimedia, pembelajaran akan terasa lebih efektif karena

apabila guru dapat penyampaian materi yang disajikan dalam

bentuk yang menarik dan menyenangkan maka dapat

memperlancar pemahaman siswa terhadap materi yang

diajarkan. Jika siswa mudah memahami, maka siswa akan giat

belajar dan mencapai hasil akhir yang baik.

Kompetensi seperti ini seharusnya dimiliki oleh guru,

karena dapat mendukung proses pembelajaran yang lebih

efektif dan menyenangkan. Guru juga dapat menyampaikan

materi secara singkat dan mudah dipahami siswa. Dengan

kelas multimedia pula dapat menganti rasa jenuh siswa

menjadi segar kembali diantaranya dengan mendengarkan

musik atau irama disaat pembelajaran mulai membosankan,

mengantuk dan membingungkan siswa. Langkah inilah yang

(53)

C. Pengaruh Penggunaan Teknologi Pendidikan Terhadap Efektivitas

Pembelajaran PAI

Proses terbentuknya pembelajaran yang efektif tidak hanya dari

bagaimana penampilan guru dalam mengajar, tetapi juga dipengaruhi dari

bagaimana metode serta sarana yang digunakan oleh pendidik tersebut.

Kegiatan pembelajaran dapat dikatakn efektif apabila peserta didik merasakan

kenyamanan dalam belajar sehingga membuahkan keberhasilan dan

pemahaman materi pelajaran.

Teknologi pendidikan, dalam hal ini adalah penggunaan kelas

multimedia, dapat memberikan kontribusi positif terhadap upaya pengajaran

itu sendiri. Pemahaman dapat diperoleh setidaknya dalam pembelajaran

materi atau bahan pelajaran sudah disiapkan dan disusun secara terperinci

sehingga secara perlahan-lahan pembelajaran akan dapat diterima oleh

peserta didik dalam memahaminya.

Disamping itu tidak kalah pentingnya mengenai upaya peningkatan

tenaga pendidik yang mampu mengoperasionalkan peralatan seperti kelas

multi media tersebut, agar pembelajaran berjalan sesuai dengan target

pembelajaran, maka pembagian waktu sangat diperlukan terutama mengenai

penyampaian dan evaluasinya. Dengan ketepatan dalam penggunaan waktu,

akan berdampak pada bagaimana arah pembelajaran dan penciptaan kondisi

kelas yang kondusif.

Penggunaan kelas multimedia merupakan tahapan maupun langkah

(54)

ketepatan dalam penyampaian bahan pengajaran serta evaluasinya. Melalui

media seperti ini, pendidik dapat memantau aktivitas pembelajaran peserta

didik, dengan demikian maka pembelajaran pun akan lebih intensif.

Dalam konteks disini maka penggunaan kelas multimedia akan

berdampak pada terciptanya efektivitas pembelajaran. Secara teoritik tentu

akan berpengaruh pula pada psikomotorik serta ranah kognitif siswa tersebut.

Ketika pembelajaran sudah terlampaui dengan baik maka keberhasilan

pembelajaran akan tercapai begitu pula materi yang dijelaskan dapat diterima

oleh peserta didik. Dengan kata lain ada pengaruh positif penggunaan kelas

(55)

BAB III

LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. TINJAUAN UMUM MAN 1 SALATIGA 1. Sejarah Singkat MAN 1 Salatiga

a. Latar Belakang

MAN Salatiga adalah merupakan sekolah yang berasal dari

Pendidikan Guru Agama, kemudian pada tahun 1990 berdasarkan

keputusan Menteri Agama Republik Indonesia No. 64 / 1990 berubah

status menjadi MAN SALATIGA. Berdiri di wilayah Salatiga dengan luas

tanah 2.882 m2 Hak milik No. 49, dengan luas bagunan 5.113 m2 di jalan

K.H. Wahid Hasyim No. 12 Telp. (0298) 323031.

Sebagai lembaga pendidikan formal yang berciri khas Islam di

samping membuka jurusan IPA, IPS dan Bahasa juga muatan lokal

Otomotif, Tata Busana dan Komputer.

Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat dengan sekolan

umum, pihak manajemen MAN Salatiga harus menciptakan program

pendidikan dengan bertujuan meningkatkan pelayanan kepada pihak

stakeholders.

Sesuai dengan penerapan kurikulum baru yaitu Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan, MAN Salatiga sebagai lembaga pendidikan formal

Gambar

TABEL XII PERSENTASE EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI
gambar yang lucu, mp3, atau sekedar bemyanyi bersama.
DAFTAR NAMA GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKANTABEL II
DAFTAR PEMBAGIAN TUGAS MENGAJAR MAN 1 SALATIGATABEL III
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tesis yang berjudul: “ PENGGUNAAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATERI BIOSFER PADA SISWA KELAS XI IPS MAN 2 PONTIANAK TAHUN

Efektivitas Penggunaan Media Animasi Flash terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X MAN 1 Jember; Lia Sandra Parwatiningsih, 050210103185; 2010: 56 halaman;

Penggunaan kalimat tidak efektif pada karangan deskripsi siswa siswa kelas XI IPA 2 MAN Jember 1 tahun pelajaran 2012/2013 meliputi: (1) penggunaan kalimat tidak

Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan peneliti dapat disimpulkan bahwa : (1) Kedisiplinan siswa Mata Pelajaran PAI kelas XI IPS di SMA Bakti Ponorogo

Implementasi penggunaan gadget dalam mendukung peningkatan hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Muhammadiyah (Plus) Salatiga ... Dampak Penggunaan Gadget Dalam

Pada akhir dari penelitian dalam penggunaan media gambar realitas untuk meningkatkan keterampilan menulis bahasa Arab pada siswa kelas XI MAN 2 Rembang dapat

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tolak ukur tentang penggunaan media streanming youtube Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta didik Mata Pelajaran PAI di Kelas

Berdasarkan analisis jawaban responden mengenai beberapa item pernyataan yang mengukur adanya minat belajar siswa dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa kelas XI IPS