• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM PROMO LWBP 2015 UNTUK MENINGKATKAN PEMAKAIAN LISTRIK PADA PELANGGAN INDUSTRI DI PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR Repository - UNAIR REPOSITORY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PROGRAM PROMO LWBP 2015 UNTUK MENINGKATKAN PEMAKAIAN LISTRIK PADA PELANGGAN INDUSTRI DI PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR Repository - UNAIR REPOSITORY"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROGRAM PROMO LWBP 2015 UNTUK MENINGKATKAN PEMAKAIAN LISTRIK

PADA PELANGGAN INDUSTRI DI PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR

Disusun untuk memenuhi sebagai syarat

guna memperoleh sebutan Ahli Madya (A.Md.)

Manajemen Pemasaran

DISUSUN OLEH :

Ursulla Cindy Lavista

NIM : 041310313048

PROGRAM DIPLOMA III MANAJEMEN PEMASARAN

FAKULTAS VOKASI

UNIVERSITAS AIRLANGGA

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Praktik Kuliah Lapangan yang berjudul “Program Promo LWBP 2015 Untuk Meningkatkan Pemakaian Listrik Pada Pelanggan Industri di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur”, dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Laporan PKL ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan akademik guna memperoleh sebutan Ahli Madya (A.Md) pada Diploma III Program Studi Manajemen Pemasaran Fakultas Vokasi Universitas Airlangga Surabaya.

Selama melaksanakan Praktek Keja Lapangan di PT. PLN (Persero) distribusi Jawa Timur, penulis mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman dalam mengenal dunia kerja secara nyata. Dengan terselesaikan Laporan Pratek Kerja Lapangan, penulis ingin mengucapkan rasa terimakasih kepada :

1. Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan dengan baik dan tepat waktu.

2. Bapak Dr. H. Widi Hidayat S.E., M.Si., Ak. selaku Dekan Fakultas Vokasi Universitas Airlangga Surabaya.

3. Bapak Edwin Fiatiano S.Sos., M.SI. selaku Ketua Program Diploma III Manajemen Pemasaran Universitas Airlangga Surabaya.

4. Bapak Edwin Fiatiano S.Sos., M.SI. selaku Dosen Pembimbing Lapopran Praktek Kerja Lapangan yang telah memberikan semangat dan bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini. Sehingga Tugas Akhir ini dalam terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

(6)

PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur dengan lancar, serta dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan baik dan tepat waktu.

6. Bapak Sancoko selaku manajer bidang niaga PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur yang telah memberikan informasi mengenai data-data perusahaan.

7. Bapak Alex selaku Supervisor bidang niaga PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur yang telah membimbing selama Praktek Kerja Lapangan. 8. Bapak Mohammad Irfan selaku staff PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa

Timur dan pembimbing yang telah membimbing penulis selama Praktek Kerja Lapangan.

9. Seluruh staff PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur yang telah

membantu dalam memberikan informasi tentang data perusahaan. 10.Teman Praktek Kerja Lapangan, Trisna Hernawati.

11.Sahabatku, Qonita, Vivi, Safira yang telah memberika semangat dalam menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan. Disaat penulis mengalami kesusahan dalam pengerjaan, sahabat telah memberikan semangat dan dorongan supaya penulis bersemangat kembali dalam mengerjakan Laporan Praktek Kerja Lapangan.

12.Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Laporan Praktek Kerja Lapangan yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

13.Reza Akbar Azhari yang mendukung dan membantu penulis menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan dengan baik dan tepat waktu.

Semoga hasil Laporan Praktek Kerja Lapangan ini dapat bermanfaat dan menambah ilmu bagi pembaca.

(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

BAB II DESKRIPSI TEMPAT PRAKTEK KERJA LAPANGAN ... 17

2.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ... 17

2.2 Profil Perusahaan ... 20

2.3 Identitas Perusahaan ... 28

(8)

2.5 Produk-Produk ... 31

2.6 Deskripsi Hasil Praktek Kerja Lapangan ... 33

BAB III PEMBAHASAN ... 33

3.1 Jenis-Jenis Sumber Data ... 35

3.2 Kategori Pelanggan ... 35

3.3 Program Promo LWBP 2015 ... 41

3.4 Cara Menginformasikan Program Promo LWBP 2015 ... 42

3.5 Kendala LWBP ... 46

BAB IV PENUTUP ... 46

4.1 Kesimpulan ... 46

4.2 Saran ... 47

DAFTAR PUSTAKA

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Pelanggan per Golongan Tarif ... 3

Tabel 1.2 Jumlah kWh Terjual per Golongan Tarif ... 4

Tabel 1.3 Total Rupiah Penjualan yang Diterima per Golongan Tarif ... 4

Tabel 1.4 Jadwal Kegiatan Praktek Lapangan ... 8

Tabel 3.1 Jumlah Pelanggan Industri ... 38

Tabel 3.2 Jumlah kWh Terjual pada Pelanggan Industri ... 39

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Gambar Elemen dalam Proses Komunikasi ... 12

Gambar 2.1 Area Pelayanan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur ... 23

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pada saat ini kebutuhan akan konsumsi listrik sudah menjadi hal yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Baik dalam sektor rumah tangga, bisnis, publik ataupun industri. Hampir semua peralatan elektronik dan kegiatan masyarakat berhubungan dengan listrik.

Dengan perkembangan perusahaan industri yang sangat pesat dapat dipastikan beberapa tahun yang akan datang kebutuhan listrik pada sektor industri akan meningkat. Dengan terpenuhinya pasokan listrik diharapkan dapat membantu perkembangan pembangunan khususnya sektor industri.

Para pelaku bisnis barang dan jasa yang saat ini jumlahnya semakin meningkat membawa dampak yang tinggi dalam tingkat persaingan didunia bisnis. Kunci keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya terletak pada produk barang atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Namun, bagaimana cara perusahaan untuk memenuhi segala kebutuhan pelanggannya.

(12)

Proses pemasaran tidak lepas dari komunikasi. Kegiatan pemasaran perusahaan memerlukan lebih dari sekedar pengembangan produk yang baik, penetapan harga yang menarik dan adanya konsumen yang akan disasar. Tetapi perusahaan juga harus dapat berkomunikasi dengan konsumen dan hal yang dikomunikasikan harus dapat membuat peluang untuk konsumen membeli dan memakai produk perusahaan (Mahfud, 2010:1). Sebagian besar perusahaan menyesuaikan harga dasar produk mereka untuk memberikan pengahargaan kepada pelanggan atas respon tertentu yang dilakukan konsumen, seperti pembayaran tagihan yang lebih cepat, meningkatkan pembelian, pembelian produk diluar musim, dan lain sebagainya (Kotler dan Amstrong, 2008:8).

PT. PLN (Persero) atau Perusahaan Listrik Negara merupakan perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang menangani masalah kelistrikan di Indonesia. Keberadaan PT. PLN (Persero) sangat dibutuhkan untuk mengaliri seluruh kebutuhan listrik masyarakat Indonesia. Dengan adanya hal seperti itu, PT. PLN (Persero) senantiasa untuk terus memperbaiki kinerja dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan. Sehingga PT. PLN (Persero) akan meninggalkan kesan yang baik dimasyarakat dan dapat memberikan pelayanan yang dapat memuaskan pelangganya.

(13)

Tabel 1.1 Menunjukkan jumlah pelanggan total per golongan tarif PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur periode September 2015 sampai Februari 2016.

Jumlah Pelanggan per Golongan Tarif

Sumber : Data Olahan, PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur

Berdasarkan tabel 1.1 dapat disimpulkan bahwa jumlah pelanggan total PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur selama enam bulan terakhir ber-fluktuasi.

(14)

TABEL 1.2 Menunjukkan tentang KWh total yang terjual per golongan tarif pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur periode September 2015 sampai Februari 2016.

Jumlah kWh Terjual per Golongan Tarif

Sumber : Data Olahan, PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur

TABEL 1.3 Menunjukkan tentang rupiah penjualan yang diterima PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur dari seluruh pelanggan per golongan tarif periode September 2015 sampai Februari 2016 ada.

Total Rupiah Penjualan yang Diterima per Golongan Tarif

(15)

Berdasarkan tabel 1.2 dan 1.3 dapat diketahui bahwa pelanggan industrilah yang menggunakan KWh dan memberikan rupiah penjualan paling banyak.Hal ini dapat diartikan bahwa PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur mendapatkan profit paling banyak dari pelanggan industri. Profit dalam usaha bisnis berasal dari pelanggan yang melakukan pembelian ulang.

Khusus pelanggan industri, pihak PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur memberikan penetapan harga produk berupa penetapan harga diskon. Hal ini dilakukan supaya pelanggan industri meningkatkan pemakaian listrik. Jika pelanggan industri meningkatkan pemakaian listrik maka rupiah yang dibayarkan lebih banyak dan hal ini dapat meningkatkan keuntungan yang diperoleh PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur.

Berdasarkan uraian sebelumnya, maka PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur menetapkan Program Kebijakan Ekonomi Oktober 2015 sebagai upaya untuk meningkatkan pemakaian listrik pada pelanggan industri. Program kebijakan ekonomi 2015 ini bernama Program Promo LWBP 2015. Yang disyaratkan untuk mengikuti program ini hanya pelanggan industri saja, khususnya pelanggan industri dengan golongan I3 dan I4. Hal ini dikarena pelanggan industri memberikan pemasukan dan pemakaian kWh yang paling tinggi. Waktu LWBP yaitu antara pukul 22.00-08.00, sedangkan waktu WBP yaitu antara pukul 18.00-22.00. Program Promo LWBP ini adalah pemberikan diskon sebesar 30% atas tambahan pemakaian listrik di atas pemakaian rata-rata normal pada pukul 23.00-08.00 dan berlaku sampai pemakaian bulan Oktober 2018. Pukul 23.00-08.00 dirasa tepat untuk diberlakukan promo karena untuk menekan distribusi yang dilakukan kepada para pelanggan dan energi listrik yang disalurkan pada waktu WBP lebih optimal.

(16)

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang akan diselesaikan oleh penulis adalah :

Bagaimana upaya yang akan dilakukan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur untuk meningkatkan pemakaian listrik bagi pelanggan industri.

1.3Tujuan

Tujuan dilaksanakan praktek kerja lapangan, yaitu untuk mengetahui penerapan penetapan harga produk berupa penetapan harga diskon di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur yang diberikan kepada pelanggan industri.

1.4Manfaat

1.4.1 Bagi Penulis

Sebagai sarana untuk memperluas dan mengaplikasikan teori yang didapat selama perkuliahan. Serta mendapatkan wawasan dan pengalaman kerja nyata yang akan dihadapi penulis dimasa yang akan datang. Selain itu, sebagai pengenalan antara dengan dunia kerja nyata.

1.4.2 Bagi Pembaca

Pembaca akan mendapatkan ilmu dan wawasan baru mengenai penerapan penetapan harga produk berupa penetapan harga diskon untuk meningkatkan pembelian produk barang atau jasa.

1.4.3 Bagi Almamater

(17)

1.4.4 Bagi Perusahaan

Sebagai sarana evaluasi dan memberikan informasi dalam menerapkan penetapan harga produk pada perusahaan. Serta perusahaan dapat bertukar pikiran mengenai teori penetapan harga dengan penulis.

1.5Rencana Praktek Kerja Lapangan

PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur dipilih sebagai tempat kerja lapangan karena untuk mengetahui penerapan penetapan harga produk guna meningkatkan pemakaian listrik bagi pelanggan industrinya. Praktek kerja lapangan dilaksanakan selama tiga bulan, dimulai pada tanggal 22 Februari 2016 dan berakhir tanggal 22 Mei 2016.

(18)

Tabel 1.4

(19)

1.6Kerangka Pemikiran

1.6.1Komunikasi Pemasaran

Pada saat ini, komunikasi dalam kegiatan pemasaran merupakan komponen penting dalam kegiatan pemasaran.Peranan komunikasi sangat penting dan menentukan di tengah persaingan yang semakin ketat. Perusahaan berkomunikasi dengan perantara, konsumen, dan masyarakat dari berbagai tingkat sosial. Tawaran pesaing yang sangat tinggi dengan beragam intensitas yang tinggi, menciptakan perlunya meningkatkan kesadaran konsumen akan produk yang

PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur

Komunikasi Pemasaran

Penetapan Harga Produk

Penetapan Harga Diskon & Potongan Harga

Meningkatkan Pemakaian Listrik

Pada Pelanggan Industri Program Promo

(20)

ditawarkan oleh perusahaan. Agar dapat menjangkau dan mempengaruhi pasar sasaran secara efektif, pemasar secara kreatif menerapkan berbagai bentuk komunikasi pemasaran. Komunikasi diibaratkan sebagai jembatan penghubung antara perusahaan dengan konsumen. Komunikasi yang baik akan memudahkan produk maupun jasa diterima dipasar.

Berikut ini, merupakan pengertian komunikasi pemasaran menurut beberapa ahli :

Menurut Kotler dan Keller (2008:172), komunikasi pemasaran (marketing communication) adalah sarana dimana perusahaan berusaha menginformasikan,

membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang produk dan merek yang dijual.

Komunikasi pemasaran adalah istilah yang digunakan untuk menerangkan arus informasi tentang produk dari pemasar sampai kepada konsumen (Mahfud, 2010:16). Sedangkan menurut Terence (2001:4), komunikasi pemasaran adalah merepresentasikan gabungan semua unsur dalam bauran pemasaran merek, yang memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada pelanggan atau kliennya.

Menurut Terence (2001:22), komunikasi pemasaran terpadu (integrated marketing communication/IMC) adalah proses pengembangan dan implementasi

berbagai bentuk program komunikasi persuasif kepada pelanggan dan calon pelanggan secara berkelanjutan.

Menurut Morrisan (2010:6), komunikasi pemasaran terpadu atau integrated marketing communication (IMC) adalah upaya koordinasi dari berbagai elemen

promosi dan kegiatan pemasaran lainnya.

(21)

penjualan pribadi, dan penjualan langsung), maupun dengan kegiatan yang lain baik kebijakan produk, harga, maupun distribusi.

Komunikasi pemasaran terintegritas (integrated marketing communication--IMC) adalah mengintegrasikan dan mengkoordinasikan berbagai saluran

komunikasi perusahaan untuk menghantarkan pesan yang jelas, konsisten, dan menarik tentang organisasi dan produknya (Kotler dan Armstrong, 2008:120). IMC membutuhkan semua pengenalan titik hubung di mana pelanggan bisa bertemu dengan perusahaan dan mereknya. Masing-masing penghubung merek akan menghantarkan sebuah pesan, entah pesan itu baik, buruk, atau tidak berpengaruh. IMC menyatukan semua pesan dan citra perusahan.

Kesimpulannya, komunikasi pemasaran mempresentasikan ”suara” perusahaan dan mereknya serta merupakan sarana di mana perusahaan dapat membuat dialog dan membangun hubungan dengan konsumen. Dengan adanya komunikasi pemasaran, konsumen dapat mempelajari tentang siapa yang membuat produk dan apa tujuan perusahaan dan merek. Konsumen juga bisa mendapatkan insentif atau penghargaan atas usaha percobaan atau penggunaan produk perusahaan tersebut. Dengan adanya pemberian insentif atau penghargaan, diharapkan konsumen lebih meningkatkan frekuensi pembelian produk dari suatu perusahaan.

1.6.1.1 Elemen-Elemen dalam Komunikasi Pemasaran

(22)

Gambar I.1

Gambar Eelemen dalam Proses Komunikasi

Media

Sumber : Buku Kotler dan Armstrong Tahun 2008

Pengirim (sender) : Pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.

Contoh, perusahaan yang memproduksi barang atau jasa.

Pengiriman pesan (encoding) : Proses menyusun gagasan menjadi bentuk

simbolik. Contoh, merangkai kata-kata dan ilustrasi ke dalam sebuah iklan yang mengirimkan pesan yang dimaksud.

Pesan (message) : Kumpulan simbol yang dikirimkan pengirim. Contoh, iklan

yang sebenarnya.

Media : Saluran komunikasi yang menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima. Contoh, majalah, televisi, dan lain sebagainya.

Penerima Pengartian

Penyandian Pesan

Pengirim

Gangguan

Respons Umpan

(23)

Pengartian pesan (decoding) : Proses dimana penerima menafsirkan arti

simbol yang disandikan oleh pengirim. Contoh, konsumen melihat iklan di televisi dan menerjemahkan kata-kata serta ilustrasi yang terkandung.

Penerima (receiver) : Pihak yang menerima pesan yang dikirimkan oleh pihak

lain. Contoh, pelanggan yang melihat iklan.

Respons (response) : Reaksi penerima setelah menerima pesan. Ratusan

respon mungkin terjadi. Contoh, mengunjungi situs web untuk mengetahui informasi lebih banyak, benar-benar membeli produk, tidak melakukan apa pun, dan lain sebagainya.

Umpan balik (feedback) : Bagian respons penerima yang dikomunikasikan

kembali ke pengirim. Contoh, konsumen mengingat iklan, konsumen mengkritik iklan, konsumen menelpon perusahaan untuk memberikan pujian, dan lain sebagainya.

Gangguan (noise) : Sebab tak terencana atau distorsi selama proses

komunikasi. Contoh, konsumen terganggu ketika membaca majalah, konsumen tidak memahami iklan, dan lain sebagainya.

Model ini menunjukkan beberapa faktor penting dalam komunikasi yang baik. Pengirim perlu mengetahui harapan yang ingin dicapai dan respons yang diinginkan oleh audience sasaran. Mereka harus menyampaikan pesan yang benar,

sehingga harus mempertimbangkan cara audience sasaran, dan mereka harus

mengembangkan saluran umpan balik sehingga dapat mengukur respons audience

(24)

1.6.2Penetapan Harga Produk

Keputusan penetapan harga dipengaruhi oleh sederet kekuatan perusahaan, lingkungan, dan persaingan yang kompleks dan mengagumkan. Sebuah perusahaan tidak menetapkan satu harga tunggal tetapi sebuah struktur penetapan harga yang mencakup berbagai hal dalam lininya. Struktur penetapan harga ini selalu berubah sepanjang waktu ketika produk melalui siklus hidup produk. Perusahaan menyesuaikan harga produk untuk mencerminkan perubahan dalam biaya dan permintaan serta memperhitungkan berbagai pembeli dan situasi. Ketika lingkungan persaingan berubah, perusahaan mempertimbangkan waktu untuk memulai perubahan harga dan waktu untuk merespon perubahan harga.

1.6.2.2 Penetapan Harga Diskon dan Potongan Harga

Penetapan harga diskon dan potongan harga adalah penyesuaian harga pokok yang dilakukan oleh perusahaan yang bertujuan untuk menghargai konsumen atas respons tertentu. Sebagian besar perusahaan menyesuaikan harga dasar produk perusahaan untuk memberikan pelanggan penghargaan atas respon tertentu, seperti pembayaran tagihan lebih awal, volume pembelian, dan pembelian diluar musim.

Menurut Machfoedz dan Mahfud (2010:71), penyesuaian harga pokok yang dilakukan oleh perusahaan pada umumnya bertujuan untuk menghargai konsumen atas respons tertentu, misalnya pembayaran rekening tagihan tepat waktu dan volume pembelian, atau alasan sejenis lainnya. Penyesuaian harga ini disebut diskon atau potongan harga.

(25)

Diskon adalah pengurangan harga langsung terhadap pembelian selama periode waktu tertentu.

Potongan harga adalah uang promosi yang dibayarkan produsenkepada pengecer sebagai imbalan atas kesepakatan untuk menampilkan produk produsen dalam beberapa cara.

1.6.2.3 Diskon Kuantitas

Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi konsumen dalam proses pembelian suatu barang adalah diskon. Dengan menetapkan diskon pada suatu barang, maka konsumen akan mempunyai persepsi bahwa barang tersebut mempunyai harga yang lebih rendah. Salah satu diskon yang paling sering digunakan oleh banyak perusahaan adalah diskon kuantitas. Karena dengan pemberian diskon kuantitas, produk perusahaan akan lebih banyak yang terjual dalam waktu singkat.

Berikut ini, merupakan pengertian dari diskon kuantitas dari beberapa ahli :

Menurut Machfoedz dan Mahfud (2010:71), diskon kuantitas ialah pengurangan dari daftar harga penjual yang menarik minat konsumen untuk membeli dalan jumlah besar. Diskon didasarkan pada volume pembelian baik dalam jumlah uang ataupun unit produk. Diskon nonkumulatif didasarkan pada volume pesanan perorangan untuk satu unit produk atau lebih produk.

Menurut Kotler dan Armstrong (2008:9), diskon kuantitas (quatity discount)

adalah pengurangan harga bagi pembeli yang membeli dalam volume besar. Diskon semacam ini menyediakan insentif bagi pelanggan yang membeli lebih banyak dari satu penjual tertentu, dan bukan dari berbagai sumber berbeda.

(26)
(27)

BAB II

DESKRIPSI TEMPAT PRAKTEK KERJA LAPANGAN

2.1Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

2.1.1 Sejarah PLN

Sejarah ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika beberapa perusahaan Belanda mendirikan pembangkit tenaga listrik untuk keperluan sendiri.Perusahaan tenaga listrik tersebut berkembang menjadi untuk menjadi kepentingan umum, diawali dengan perusahaan swasta Belanda NV.NIGM yang memperluas usahanya dari hanya dibidang gas ke bidang tenaga listrik.

Selama Perang Dunia II berlangsung, perusahaan-perusahaan listrik tersebut dikuasai oleh Jepang dan setelah kemerdekaan Indonesia, tanggal 17 Agustus 1945, perusahaan-perusahaan listrik tersebut direbut oleh pemuda-pemuda Indonesia pada bulan September 1945 dan diserahkan kepada Pemerintah Republik Indonesia.

Pada tanggal 27 Oktober 1945, Presiden soekarno membentuk Jawatan Listrik dan Gas, dengan kapasitas pembangkit tenaga listrik saat itu sebesar 157,5 MV.

Pada tanggal 1 Januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi BPU-PLN (Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di bidang listrik, gas, dan kokas.

(28)

Tahun 1972, Pemerintah Indonesia menetapkan status Perusahaan listrik Negara sebagai Perusahaan Uum Listrik Negara (PLN).Tahun 1990 melalui Peraturan Pemerintah No. 17, PLN ditetapkan sebagai pemegang kuasa usaha ketenagalistrikan.

Tahun 1992, pemerintah memberikan kesempatan kepada sektor swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan tenaga listrik.Sejalan dengan kebijakan di atas, pada bulan Juni 1994 status PLN dialihkan dari Prusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero).

PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur merupakan salah satu Unit Pelaksana di bawah PT. PLN (Persero) yang merupakan Badan usaha Milik Negara (BUMN). Berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga nomor : Ment. 16/I/20 tanggal 20 Mei 1961 disebutkan di daerah-daerah, dibentuk daerah Eksploitasi yang terdiri dari 10 Daerah Eksploitasi Listrik Umum (Pembangkit dan Distribusi), dan PLN Distribusi Jawa Timur saat itu menjadi daerah Eksploitasi IX yang melaksanakan fungsi pembangkitan dan pendistribusian tenaga listrik.

Pada tanggal 23 Oktober 1973, berdasarkan Keputusan Direksi PLN Nomor 054/DIR/73 nama PLN Eksploitasi diubah menjadi PLN Distribusi I / Pembangkit I, kemudian berdasarkan Keputusan Direksi PLN Nomor 012/DIR/1976 tanggal 25 Februari 1976 diubah menjadi PLN Wilayah XII.

Berdasarkan Keputusan Direksi Nomor 042/DIR/1982 tanggal 3 Juli 1982, nama PLN Wilayah XII diubah menjadi PLN Distribusi Jawa Timur dengan tugas mengelola pendistribusian tenaga listrik di Jawa Timur.

2.1.2 Perkembangan PLN

(29)

1. Di bidang Pembangkitan Listrik

Pada akhir tahun 2003 daya terpasang pembangkit PLN mencapai 21.425 MW yang tersebar diseluruh Indonesia. Kapasitas pembangkit sesuai jenisnya adalah sebagai berikut :

Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), 3.184 MW

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), 3.073 MW

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), 6.800 MW

Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG), 1.748 MW

Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU), 6.241 MW

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), 380 MW

2. Di bidang Transmisi dan Distribusi Listrik

Di Jawa-Bali memiliki Sistem Interkoneksi Transmisi 500 kV dan 150 kV sedangkan di luar Jawa-Bali PLN menggunakan sistem Transmisi yang terpisah dengan tegangan 150 kV dan 70 kV.

Pada akhir tahun 2003, total panjang jaringan Transmisi 500 kV, 150 kV, dan 70 kV mencapai 25.989 kms, jaringan Distribusi 20 kV (JTM) sepanjang 230.593 kms dan Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 301.692 kms.

3. Sistem Kontrol

(30)

Region Jawa Barat, region jawa Tengah & DI Yogyakarta, dan Region Jawa Timur & Bali.

Cakupan operasi PLN sangat luas meliputi seluruh wilayah Indonesia yang terdiri lebih dari 13.000 pulau.

2.2 Profil Perusahaan

2.2.1 Visi

Menjadi Pengelola Distribusi Tenaga Listrik yang Efisien, Andal dan Berkualitas dengan Pelayanan Excellent menuju perusahaan kelas dunia.

2.2.2 Misi

Mengelola distribusi tenaga listrik yang berorientasi pada kepuasan pelanggan dan anggota perusahaan.

Mendistribusikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dan menjadi pendorong kegiatan ekonomi.

Mengelola distribusi listrik yang aman terhadap lingkungan.

2.2.3 Sasaran Misi sampai dengan tahun 2018

Pertumbuhan penjualan tenaga listrik 6,8 %.

Rasio Elektrifikasi 97 %.

(31)

Gangguan Total Penyulang 4 Kali / 100 Kms.

Saidi 100 menit / pelanggan / tahun.

Saifi 1,5 kali / pelanggan / tahun.

Susut Distribusi 4,5 %.

Opex non fuel 40 Rp/kWh.

Sertifikasi Kompetensi Pegawai 97 %.

Zero accident.

2.2.4 Motto PLN Distribusi Jawa Timur

”Mboh Yo Opo Carane kusu ISO-E” tetap dalam koridor integritas. Guna mewujudkan sasaran misi Distribusi Jawa Timur tahun 2018, komitmen anggota Distribusi Jawa Timur adalah sebagai “PEJUANG 45” mencapai susut 4,5 % di tahun 2018, kecepatan layanan PB/PD empat hari dengan pelayanan bintang lima.

2.2.5 Tujuan Strategis Perusahaan

Tujuan strategis PLN korporat ada sebanyak lima item dan setelah dilakukan penyelarasan sesuai dengan kompetensi inti PLN Distribusi Jawa Timur maka ditentukan tujuan strategis perusahaan menjadi empat, yaitu :

1. Memperbaiki kondisi keuangan.

2. Meningkatkan Efisiensi operasi.

3. Memperbaiki kinerja operasional.

(32)

Keempat tujuan tersebut sudah sudah inline juga dengan saran DITOPJB dan oleh PLN Distribusi Jawa Timur dikristalisasikan ke dalan Visi dan Misi PLN Distribusi Jawa Timur yaitu menjadi perusahaan yang Efisien, Andal, dan Berkualitas dengan Pelayanan Excellent untuk menuju perusahaan WCS dengan Image Excellent, Service Excellent, dan Operational Performance Excellent

(ISO-E).

2.2.6 Tujuan Utama Perusahaan

Sesuai Kepdir nomor 258.K/DIR/2012, bahwa tujuan PLN Distribusi Jawa Timur adalah melaksanakan usaha pendistribusian dan penjualan tenaga listrik dalam jumlah dan mutu sesuai target kinerja Unit dengan efektif dan efisien untuk memberikan kontribusi optimal kepada Perseroan serta meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memperhatikan kepentingan stakeholder berdasarkan kebijakan

Perseroan.Tugas utama PLN Distribusi Jawa Timur adalah :

1. Mengelola kegiatan pengelolaan distribusi tenaga listrik untuk meningkatkan mutu dan keandalan pelayanan.

2. Mengelola niaga dan penjualan tenaga listrik untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

3. Mengelola pelayanan pelanggan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

(33)

2.2.7 Profil Unit

Gambar II.1

Wilayah Pelayanan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur

(34)

Gambar II.2

Peta Area Pelayanan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur

Sumber : PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur

Wilayah usaha PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur dibagi menjadi beberapa daerah Pelayanan yang melayani wilayah administrasi provinsi Jawa Tmur, diantaranya :

Area Pelayanan & Jaringan Surabaya Selatan

Alamat : Jalan Ngagel Timur 14-16, Surabaya

Telepon : 031-5042572-73

(35)

Area Pelayanan & Jaringan Surabaya Utara

Alamat : Jalan Gemblongan 64, Surabaya

Telepon : 031-5340151-4

Fax : 031-5353959

Area Pelayanan & Jaringan Surabaya Barat

Alamat : Jalan Raya Taman No. 48D, Sepanjang Surabaya

Telepon : 031-7668488, 031-7668444

Fax : 031-7668844

Ketiga Area pelayanan tersebut di atas melayani Kota Surabaya.

Area Pelayanan & Jaringan Malang melayani Kota malang, Kota Batu, dan Kabupaten Malang.

Alamat : Jalan Basuki Rahmat 100, Malang

Telepon : 0341-326034-5

Fax : 0341-362046

Area Pelayanan & Jaringan Pasuruan melayani Kota Pasuruan, Kota Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, dan Kabupaten Probolinggo.

Alamat : Jalan Panglima Sudirman No. 69, Pasuruan

Telepon : 0343-426516-7

Fax : 0343-426518

(36)

Alamat : Jalan Basuki Rahmad No. 3-7, Kediri

Telepon : 0354-682420

Fax : 0354-682431

Area Pelayanan & Jaringan Mojokerto melayani Kota Mojokerto, Kabupaten Jombang, Kabupaten Nganjuk, dan Kabupaten Mojokerto.

Alamat : Jalan Ra. Basuni 67, Mojokerto

Telepon : 0321-322705

Fax : 0321-322704

Area Pelayanan & Jaringan Madiun melayani Kota Madiun, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ngawi, dan Kabupaten Madiun.

Alamat : Jalan Letjen Haryono No. 30, Madiun

Telepon : 0351-452267-9

Fax : 0351-464366

Area Pelayanan & Jaringan Jember melayani Kabupaten Jember dan Kabupaten Lumajang.

Alamat : Jalan Gajah Mada No. 198, Jember

Telepon : 0331-484641-2

Fax : 0331-485766

Area Pelayanan & Jaringan Bojonegoro melayani Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Lamongan, dan Kabupaten Tuban.

Alamat : Jalan Teuku Umar No. 3, Bojonegoro

(37)

Fax : -

Area Pelayanan & Jaringan Banyuwangi melayani Kabupaten Banyuwangi.

Alamat : Jalan Nusantara No.1, Banyuwangi

Telepon : 0333-421441-2

Fax : 0333-421446

Area Pelayanan & Jaringan Pamekasan melayani Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Sumenep, dan Kabupaten Bangkalan.

Alamat : Jalan Joko Tole 127-A, Pamekasan

Telepon : 0321-332994, 0324-322115

Fax : 0324-322117

Area Pelayanan & Jaringan Situbondo melayani Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Bondowoso.

Alamat : Jalan Cempaka No. 35, Situbondo

Telepon : 0338-672905

Fax : 0338-672908

Area Pelayanan & Jaringan Gresik melayani Kabupaten Gresik sampai Kecamatan Bawean.

Alamat : Jalan Dr. Wahidin Sudiro Husodo No. 134, Gresik

Telepon : 031-3974291-3

Fax : 031-3974294

Area Pelayanan & Jaringan Sidoarjo melayani Kabupaten Sidoarjo.

(38)

Telepon : 031-8955410-4

Fax : 031-8955415

Area Pelayanan & Jaringan Ponorogo melayani Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Trenggalek, dan Kabupaten Pacitan.

Alamat : Jalan Dr. Soetomo No. 34, Ponorogo

Telepon : 0352-481147-481

Fax : 0352-481147

Provinsi Jawa Timur mempunyai 229 pulau dengan luas wilayah daratan sebesar 47.130,15 Km² dan Lautan seluas 110.764,28 Km². Wilayah ini membentang antara 111º0´ BT dan 7º12´ LS - 8º48´ LS. Sisi Utara wilayahnya berbatasan dengan Laut Jawa, Selatan dengan Samudra Indonesia, Timur dengan Selat Bali atau Provinsi Bali dan Barat dengan Provinsi Jawa Tengah dengan 29 Kabupaten, Sembilan Kota, 658 Kecamatan, 8.497 Desa.

(39)

1. Bidang Persegi Panjang Vertikal

Menjadi bidang dasar bagi elemen-elemen lambing lainnya, melambangkan bahwa PT. PLN (Persero) merupakan wadah atau organisasi yang terorganisir dengan sempurna.Berwarna kuning untuk menggambarkan pencerahan, seperti yang diharapkan PLN bahwa listrik mampu menciptakan pencerahan bagi kehidupan masyarakat.Kuning juga melambangkan semangat yang menyala-nyala yang dimiliki tiap insan yang berkarya di perusahaan ini.

2. Petir atau Kilat

Melambangkan tenaga listrik yang terkandung di dalamnya sebagai produk jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan.Selain itu, petir pun mengartikan kerja cepat dan tepat para insan PT. PLN (Persero) dalam memberikan solusi terbaik bagi para pelanggannya.Warna yang merah melambangkan kedewasaan PLN sebagai perusahaan listrik pertama di Indonesia dan kedinamisan gerak laju perusahaan beserta tiap insan perusahaan serta keberanian dalam menghadapi tantangan perkembangan jaman.

3. Tiga Gelombang

(40)

Diberi warna biru untuk menampilkan kesan konstan (sesuatu yang tetap) seperti halnya listrik yang tetap diperlukan dalam kehidupan manusia. Di samping itu, itu juga melambangkan keandalan yang dimiliki insan-insan perusahaan dalam memberikan layanan terbaik bagi para pelanggannya.

2.3Identitas Perusahaan

Nama Perusahaan : PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur

Bidang Usaha : Distribusi Ketenagalistrikan

Alamat : Jalan Embong Trengguli 19-21 Surabaya

Telepon : 031-5340651-55

Fax : 031-5310057

Email : humas@pln.co.id

(41)

2.4Struktur Organisasi Perusahaan

Perencanaan Distribusi Manajer

Manajer

Surabaya Utara Manajer Area Malang Manajer Area Kediri Manajer Area Pasuruan Manajer Area Mojokerto

Manajer Area

(42)

2.5Produk-Produk

2.5.1 Listrik Prabayar

Listrik prabayar adalah layanan terbaru dari PLN dengan berbagai kelebihan dalam mengatur penggunaan energi listrik melalui meter elektronik prabayar. Inovasi termutahir yang berorientasi pada kenyamanan pelanggan ini merupakan wujud penghargaan kepada pelanggan.Melalui listrik prabayar, pelanggan lebih leluasa dalam mengendalikan pemakaian listrik, sesuai dengan kebutuhan dan keinginan.Dengan listrik prabayar, menggunakan listrik menjadi lebih nyaman dan lebih terkendali.Selain itu, pelanggan tidak perlu berurusan dengan pencatatan meter yang biasanya dilakukan setiap bulan, dan tidak perlu terikat dengan jadual pembayaran listrik tiap bulannya.

Seperti halnya pulsa isi ulang pada telpon seluler, maka pada sistem listrik pintar, pelanggan juga terlebih dahulu membeli pulsa (voucher atau token isi ulang) yang terdiri dari 20 digit nomor yang bisa diperoleh melalui gerai ATM sejumlah bank atau melalui loket-loket pembayaran tagihan listrik online.

Setelah itu, 20 digit nomor token tadi dimasukkan (diinput) ke dalan kWh

Meter khusus yang disebut dengan Meter Prabayar (MPB) dengan bantuan keypad yang sudah tersedia di MPB.

Nantinya, lewat layar yang di MPB akan tersajikan sejumlah informasi pentingyang langsung bisa diketahui dan dibaca oleh pelanggan terkait dengan penggunaan listriknya, seperti :

Informasi jumlah energi listrik (kWh) yang dimasukkan (diinput).

Jumlah energi listrik (kWh) yang sudah terpakai selama ini.

Jumlah energi listrik (kWh) yang sedang terpakai saat ini (real time).

(43)

Jika energi listrik yang tersimpan di MPB sudah hamper habis, maka MPB akan memberikan sinyal aswal agar segera dilakukan pengisian ulang. Dengan demikian, pelanggan secara real time, setiap saat, kapan saja dapat mengetahui

secara persis penggunaan listrik di rumah.

2.3.2 Listrik Pascabayar

Selama ini, pelanggan PLN mendapat layanan listrik pascabayar, yaitu pelanggan menggunakan energi listrik dulu dan membayar belakangan, pada bulan berikutnya. Setiap bulan, PLN harus mencatat meter, menghitung dan menerbitkan rekening yang harus dibayar pelanggan, melakukan penagihan kepada pelanggan yang terlambat atau tidak membayar, dan memutus aliran listrik jika konsumen terlambat ataupun tidak membayar rekening listrik setelah waktu yang ditentukan. Pembayaran tagihan pemakaian akan dilakukan setelah tanggal atau waktu penggunaan yang ditetapkan oleh pihak PLN.

Kelebihan yang dimiliki listrik pascabayar ini adalah ketersediaan listrik yang tidak terbatas setiap bulannya. Sedangkan, kelemahannya adalah pelanggan dapat terlena dalam menggunakan listrik sehingga tagihan pada akhir bulan membengkak dan bila ada penunggakan listrik akan otomatis dipadamkan oleh PLN. Selain itu, kelemahan yang terakhir adalah melanggar privasi, karena bagi sebagian orang petugas PLN yang kerap masuk ke pekarangan rumah.

2.6 Deskripsi Hasil Praktek Kerja Lapangan

(44)

berbagai pembelajaran mengenai berbagai hal diberikan, seperti mengenai strategi berhubungan dengan pelanggan (relationship marketing), call center, cara

menangani keluhan dan lain sebagainya. Pada saat melakukan praktek kerja lapangan, berbagai kegiatan dilakukan diantaranya :

1. Mengikuti briefing dan training mengenai seluk beluk listrik secara singkat.

2. Mengikuti pembelajaran mengenai berbagai bidang di niaga, seperti call center. Serta pengetahuan mengenai produk-produk PT. PLN seperti listrik pascabayar dan listrik prabayar.

3. Melakukan survei kebeberapa rayon diantaranya rayon gedangan, rayon ngagel, dan rayon rungkut. Survei yang penulis lakukan mengenai prosedur penyambungan baru dan penambahan daya bagi pelanggan dengan daya antara 450 VA sampai 5.500 VA.

(45)

BAB 3

PEMBAHASAN

3.1Jenis-Jenis Sumber Data

Dalam penulisan laporan praktek kerja lapangan, sumber didapat dari sumber primer dan sumber sekunder. Sumber sekunder didapat dari data internal

perusahaan yang diperoleh dari :

1. Rahayu Naningtyas, selaku assistant officer pengolahan transaksi jual beli

KwH.

2. Mohammad Irfan, selaku analyst riset pasar.

3. Andri Cahyono, selaku analyst harga jual listrik.

4. Dodik Triradianto, selaku assistant analyst system tatausaha langganan.

5. Alexander Zakaria Aitonam, selaku supervisor transaksi energi.

Sedangkan data primer didapat dari proses wawancara dengan staff PT. PLN

(Persero) Distribusi Jawa Timur, antara lain dengan :

1. Mohammad Irfan, selaku analyst riset pasar.

2. Andri Cahyono, selaku analyst harga jual listrik.

3. Sanjoko, selaku senior specialist II account executive.

4. Dodik Triradianto, selaku assistant analyst system tatausaha langganan.

5. Budi Hartono, selaku analyst perkiraan penjualan energi dan pendapatan.

6. Alexander Zakaria Aitonam, selaku supervisor transaksi energi.

3.2Kategori Pelanggan

PT. PLN (Persero) mempunyai jutaan pelanggan dari berbagai macam golongan tarif, diantaranya sosial, rumah tangga, bisnis, industri, dan publik.

(46)

Pelanggan sosial dengan kode S-1/TR, yaitu pelanggan untuk keperluan pelayanan sosial sangat kecil yang bertegangan rendah dengan daya 220 VA.

Pelanggan sosial dengan kode S-2/TR, yaitu pelanggan untuk keperluan pelayanan sosial kecil sampai sedang yang bertegangan rendah dengan daya 450 VA sampai dengan 200 kVA.

Pelanggan sosial dengan kode S-3/TM, yaitu pelanggan untuk keperluan pelayanan sosial besar yang bertegangan menengah dengan daya diatas 200 kVA.

2. Untuk pelanggan rumah tangga dibagi menjadi tiga golongan, yaitu :

Pelanggan rumah tangga dengan kode R-1/TR, yaitu pelanggan untuk keperluan rumah tangga kecil yang bertegangan rendah dengan daya 2.200 VA.

Pelanggan rumah tangga dengan kode R-2/TR, yaitu pelanggan untuk keperluan rumah tangga menengah yang bertegangan rendah dengan daya 3.500 VA sampai dengan 5.500 VA.

Pelanggan rumah tangga dengan kode R-3/TR, yaitu pelanggan untuk keperluan rumah tanga besar yang bertegangan rendah dengan daya diatas 6.600 VA.

3. Untuk pelanggan bisnis dibagi menjadi tiga golongan, yaitu :

Pelanggan bisnis dengan kode B-1/TR, yaitu pelanggan untuk keperluan bisnis kecil yang bertegangan rendah denga daya antara 450 VA sampai dengan 5.500 VA.

Pelanggan bisnis dengan kode B-2/TR, yaitu pelanggan untuk keperluan bisnis menengah dengan tegangan rendah dengan daya antara 6.600 VA sampai dengan 200 kVA.

Pelanggan bisnis dengan kode B3/TM, yaitu pelanggan untuk keperluan bisnis menengah dengan daya diatas 200 kVA.

(47)

Pelanggan industri dengan kode I-1/TR, yaitu pelanggan untuk keperluan industri kecil atau industri rumah tangga yang bertegangan rendah dengan daya diatas 450 VA sampai dengan 14 kVA.

Pelanggan industri dengan kode I-2/TR, yaitu pelanggan untuk keperluan industri menengah yang bertegangan rendah dengan daya diatas 14 kVA sampai dengan 200 kVA.

Pelanggan industri dengan kode I-3/TM, yaitu pelanggan untuk keperluan industri menengah yang bertegangan menengah dengan daya diatas 200 kVA.

Pelanggan industri dengan kode I-4/TT, yaitu pelanggan untuk keperluan industri besar yang bertegangan tinggi dengan daya diatas 30.000 kVA. 5. Untuk pelanggan publik dibagi menjadi tiga, yaitu :

Pelanggan publik dengan kode P-1/TR, yaitu pelanggan untuk keperluan kantor pemerintah kecil yang bertegangan rendah dengan daya antara 450 VA sampai dengan 5.500 VA.

Pelanggan publik dengan kode P-1/TR, yaitu pelanggan untuk keperluan kantor pemerintah sedang yang bertegangan rendah dengan daya antara 6.600 VA sampai dengan 200 kVA.

Pelanggan publik dengan kode P-2/TR, yaitu pelanggan untuk keperluan kantor pemerintah besar yang bertegangan menengah dengan daya di atas 200 kVA.

(48)

PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur mempunyai program kebijakan ekonomi mengenai penetapan harga produk. Program tersebut adalah Program Kebijakan Ekonomi Oktober 2015 yang dikhususkan untuk pelanggan industri golongan tarif I-4 dan I-3, yaitu Program Promo LWBP 2015.

TABEL 3.1 Menunjukkan jumlah pelanggan industri total per golongan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur periode September 2015 sampai Februari 2016.

Jumlah Pelanggan Industri

Sumber : Data Olahan, PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur

(49)

TABEL 3.2 Menunjukkan tentang KWh total yang terjual per golongan tarif pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur periode September 2015 sampai Februari 2016.

Jumlah kWh Terjual pada Pelanggan Industri

Sumber : Data Olahan, PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur

(50)

TABEL 3.3 Menunjukkan tentang rupiah penjualan yang diterima PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur dari pelanggan industri per golongan periode September 2015 sampai Februari 2016 ada.

Total Rupiah Penjualan yang Diterima dari Pelanggan Industri

Sumber : Data Olahan, PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur

Berdasarkan tabel 3.3 Dapat diketahui bahwa pelanggan industri golongan I3 yang memberikan sumbangan pemasukan terbesar kepada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur. Kemudian dilanjutkan dengan pelanggan industri golongan I4 yang memberikan sumbangan pemasukan terbesar kedua.

Dari ketiga tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pelanggan industri dengan golongan I3 dan I4 merupakan pelanggan potensial karena telah mengkonsumsi produk dari perusahaan yang paling banyak dan memberikan sumbangan pemasukan terbesar dari pelanggan golongan tarif lainnya.

Program promo LWBP 2015 adalah pemberian diskon sebesar 30% atas tambahan pemakaian di atas pemakaian rata-rata normal pada pukul 23.00 – 08.00 dan berlaku sampai pemakaian bulan Oktober 2018.

(51)

dapat membantu mengurangi biaya operasi industri dalam masa perekonomian yang sulit dan harga produk pun harus lebih kompetitif. Sedangkan bagi Kondisi Nasional, dengan adanya program promo LWBP 2015, harga produk akan yang lebih murah sehingga daya beli masyarakat Indonesia akan meningkat dan perekonomian Indonesia akan tumbuh dengan pesat.

3.3 Program Promo LWBP 2015

3.3.1 Persyaratan Program Promo LWBP 2015

A. Selama mengikuti program ini, pelanggan sepakat dilayani sebagai pelanggan khusus dengan tarif L (layanan khusus).

B. Pelanggan menandatangani kesepakatan yang ada didalam Berita Acara Kesepakatan dan menjadi bagian dari PJBTL.

C. KWh meter elektronik yang terpasang dipelanggan harus diatur tambahan agar dapat mengukur dan merekam data pemakaian energi pada pukul 23.00 – 08.00 (waktu setempat).

3.3.2 Mekanisme Program Promo LWBP 2015

A. Pemakaian rata-rata normal bulanan adalah pemakaian pada pukul 23.00 – 08.00 waktu setempat yang dihitung berdasarkan pemakaian rata-rata normal tiga bulan :

(52)

tambahan pemakaian pada pukul 23.00 – 08.00 di atas jam nyala tersebut.

2. Bagi pelanggan eksisting, dihitung rata-rata tiga bulan terakhir, yaitu pemakaian bulan Agustus, September, dan Oktober 2015. Bagi pelanggan yang mendaftar program setelah bulan November 2015 tetap menggunakan rata-rata bulan Agustus, September, dan Oktober 2015.

3. Bagi pelanggan eksisting yang pemakaiannya selalu dibawah rekening minimum, maka dasar perhitungan pemakaian kWh rata-rata normalnya menggunakan poin 1.

4. Apabila tidak terdapat histori data pelanggan pada pukul 23.00 – 08.00, maka dasar perhitungan pemakaian kWh rata-rata normal pelanggan tersebut dihitumg dari jam nyala rata-rata LWBP pelanggan dikalikan 9/20 dan dikalikan daya tersambung (KVA).

5. Bagi pelanggan yang melakukan penambahan penurunan daya, rata-rata pemakaian normal tidak berubah, yaitu tetap menggunakan pemakaian rata-rata yang ada di Berita Acara Kesepakatan.

B. Diskon tarif LWBP sebesar 30% atas tambahan pemakaian pada pukul 23.00 – 08.00 di atas pemakaian rata-rata normal.

C. Perhitungan diskon bagi tambahan pemakaian di atas pemakaian rata-rata normal dimulai sejak pengaturan kWh meter elektronik yang ada didalam Berita Acara Penggantian kWh Meter. Walaupun perhitungan promo dimulai pada pertangahan bulan, besar kWh acuan tetap 100% sesuai kWh rata-rata yang disepakati.

D. Tagihan rekening minimum yang mengikuti promo ini minimal sebesar rekening minimum tanpa program promo.

3.4 Cara Menginformasikan Program Promo

(53)

program promo LWBP, yaitu pemberian diskon sebesar 30% atas tambahan pemakaian di atas rata-rata pemakaian normal pada pukul 23.00 – 08.00 dan berlaku sampai pemakaian bulan Oktober 2018.

Ada banyak cara yang dilakukan oleh PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur untuk menginformasikan kepada pelanggan industri mengenai program promo yang berlaku, diantaranya :

1. Melalui temu pelanggan.

Temu pelanggan ini dilakukan dengan maksud untuk lebih menjalin hubungan yang lebih akrab dengan pelanggan. Temu pelanggan ini dilakukan minimal dua kali dalam satu tahun. Hal ini dilakukan agar PT. PLN (Persero) lebih dekat dan tidak kehilanggan pelanggan potensial yang dimiliki, yaitu pelanggan industri. Pada saat mengadakan temu pelanggan, pelanggan yang diundang adalah pelanggan industri dengan golongan I3 dan I4.Yang diundang hanya pelanggan industri I3 dan I4 karena pelanggan tersebut merupaka pelanggan potensial yang telah memberikan pemasukan rupiah terbesar dan pemakaian kWh terbanyak. Materi yang dijelaskan pasa saat temu pelanggan adalah yang paling utama adalah program promo yang sedang berlaku di PT. PLN (Persero). Selain itu, sharing mengenai semua keluhan

listrik yang terjadi di pabrik pelanggan.

Salah satu tempat yang pernah dijadikan untuk tempat temu pelanggan adalah di Dyandra Convention Center Surabaya, Jl. Basuki Rahmat 93-105, Surabaya. Alasan PT. PLN (Persero) mengadakan temu pelanggan di DCCS adakah karena tempatnya yang luas, lokasinya berada ditengah kota dan akses menuju ke DSSC yang mudah sehingga sangat mudah bagi pelanggan untuk menuju kesana ke DSSC.

(54)

Waktu yang dialokasikan untuk setiap mengadakan temu pelanggan adalah kurang lebih tiga jam.

2. Melalui call center.

Jika ada pelanggan industri yang menelpon call center, karena ada

keperluan seperti menyampaikan keluhan atau apapun. Maka call center

tersebut akan menjelaskan tentang bagaimana menangani keluhan pelanggan industri. Setelah menjelaskan tentang cara menangani keluhan, call center

tersebut akan menjelaskan mengenai program promo yang berlaku khusus pelanggan industri.

3. Pelanggan industri akan didatangi oleh AE (Account Executive).

AE (Account Executive) adalah seorang penghubung komunikasi antara

pelanggan industri dengan PT. PLN (Persero). Salah satu cara yang dilakukan PT. PLN (Persero) untuk mengkomunikasikan program promo yang sedang berlaku adalah dengan menugaskan AE untuk mendatangi pelanggan industri, kemudian menjelaskan tentang program yang sedang berlaku saat ini. Selain untuk mengkomunikasikan proram promo yang sedang berlaku, AE juga bertugas sebagai jembatan yang bertujuan untuk menjaga hubungan antara pelanggan industri dan PT. PLN (Persero).

Pelanggan yang disyaratkan untuk mendapatkan promo adalah pelanggan industri dengan golongan tarif I3 dan I4 saja. Karena telah memberikan pemasukan yang paling besar dan sebagai pengguna kWh tertinggi daripada pelanggan industri lain setiap bulannya.

(55)

listrik pada jam tersebut. Selain itu, untuk mengurangi beban pemakaian listrik pada pukul 18.00-22.00 yang merupakan Waktu Beban Puncak (WBP). Pada saat WBP, hampir semua pelanggan PT. PLN (Persero) menggunakan listrik dan waktu untuk berkumpul bersama keluarga.

Di PT. PLN (Persero) terdapat dua perbedaan waktu, yaitu LWBP (Luar Waktu Beban Puncak) dan WBP (Waktu Beban Puncak). LWBP pada pukul 22.00-18.00 sedangkan WBP pada pukul 18.00-22.00. PT. PLN (Persero) membagi waktu menjadi dua bagian karena untuk menentukan waktu strategis yang sering dipakai oleh masyarakat.

Bagi pelanggan baru, perhitungan pemakaian kWh rata-rata normal menggunakan jam nyala pemakaian. Untuk pelanggan industri I4 jam nyala pemakaian dapat dihitung dengan daya tersambung dikalikan 97, sedangkan untuk pelanggan I3 daya tersambung dikalikan 89. Nilai 97 dan 89 merupakan konstanta jam nyala rata-rata nasional.

Bagi pelanggan eksisting, pemakaian kWh rata-rata normal dihitung dengan rata-rata pemakaian tiga bulan terakhir, yaitu Agustus, September, dan Oktober 2015. Yang menjadi acuan rata-rata bulan berjalan hanya tiga bulan saja karena selama tiga bulan sudah dapat dilihat fluktuasi pemakaian listrik.

Bagi pelanggan eksisting yang pemakaian listriknya selalu dibawah rekening minimum, dasar perhitungan pemakaian kWh rata-rata normal sama seperti perhitungan pelanggan baru. Rekening minimum dapat dihitung dari 40 dikalikan daya tersambung dalam satuan KVA dikalikan dengan rupiah per kWh. Nilai 40 merupakan konstanta jam nyala rata-rata nasional.

(56)

Diskon yang diberikan kepada pelanggan industri sebesar 30%.Persentase diskon ini telah ditetapkan oleh PLN Pusat.

3.5 Kendala LWBP

Kendala yang yang dihadapi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur dalam menyampaikan program promo LWBP adalan dari segi komunikasi. Terdapat tiga cara yang digunakan untuk menyampaikan program promo LWBP, yaitu melalui temu pelanggan, call center, dan Account Executive (AE). Namun, dari ketiga cara

tersebut ada keterbatasan dalam menyampaikan program.

Ketika melalui temu pelanggan, waktu yang dialokasikan kurang karena mengingat banyaknya perusahaan industri yang datang saat temu pelanggan. Saat masih banyak pelanggan yang ingin sharing mengenai pemakaian istrik di

perusahaannya tetapi waktunya kurang.

Jika melalui call center, kurang efektif karena menyampaikan proram melalui

telepon. Tidak banyak percakapan yang terjadi karena banyak orang yang merasa tidak nyaman jika harus berbicara atau mendengarkan telepon.

Jika didatangi oleh Account Executive (AE), banyak waktu yang tersedia

untuk melakukan sharing dan menyampaikan program promo. Namun,

(57)

BAB IV

SIMPULAN dan SARAN

Pada bab 4 ini berisi kesimpulan mengenai bab-bab yang telah diuraikan sebelumnya dan saran-saran yang mungkin akan bermanfaat bagi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur dan Universitas Airlangga

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan Praktik Kuliah Lapangan (PKL) yang dilaksanakan di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur, diambil kesimpulan yaitu upaya yang dilakukan PT. PLN (Persero) untuk meningkatkan pemakaian listrik pada pelanggan industri :

1. Dengan mengeluarkan Program Promo LWBP 2015. Selain untuk meningkatkan pemakaian listrik bagi pelanggan industri, dengan adanya Program Promo LWBP 2015, PT. PLN (Persero) berharap dapat mendorong bergeraknya perekonomian Indonesia di tengah kelesuan ekonomi dunia. Insentif yang diberikan melalui Program Promo LWBP 2015 adalah dengan memberikan diskon tarif listrik sebesar 30%. Diskon diberikan apabila pelanggan industri memenuhi syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh PT. PLN (Persero). Pelanggan industri yang berhak mengikuti program promo dan mendapatkan diskon hanya pelanggan industri dengan golongan tarif I3 dan I4.

(58)

Indonesia akan meningkat dan perekonomian Indonesia akan tumbuh dengan pesat.

4.2 Saran

Adapun saran-saran yang akan disampaikan oleh penulis semoga bermanfaat bagi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur dan Program Studi Diploma III Manajemen Pemasaran Fakultas Universitas Airlangga, adalah sebagai berikut :

4.2.1 Bagi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur

1. Sebaiknya dalam mengkomunikasikan tentang adanya promo, pihak PT. PLN (Persero) lebih agrasif. Menggunakan media promosi yang ada.

2. Sebaiknya dalam memberikan diskon tidak hanya pelanggan industri dengan golongan tarif I3 dan I4 saja. Namun, I1 dan I2 juga diberikan diskon. Mengingat karena pelanggan industri I1 dan I2 adalah pengusaha pemula.

4.2.2 Bagi Program Studi Diploma III Manajemen Pemasaran Universitas

Airlangga

1. Sebaiknya program studi memberikan informasi mengenai mana saja perusahaan yang menerima mahasiswa PKL.

(59)

DAFTAR PUSTAKA

A Shimp, Terence. 2001. Periklanan Promosi Pemasaran Terpadu. Jilid 2. Jakarta : Erlangga.

Agustina Shinta, 2011. Manajemen Pemasaran. Malang. Penerbit : UB Press

Kotler dan Armstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid 2. Edisi ke 13.

Jakarta. Penerbit : Erlangga

Kottler, Philip dan Kevin L. Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi Ketiga

Belas Jilid 1. Terjemahan Jakarta. Penerbit : Airlangga.

Machfoedz, Mahmud. 2010. Komunikasi Pemasaran Modern. Yogyakarta : Cakra

Ilmu

Morisson, A. M. 2010. Hospitality and Travel Marketing 4th ed. Delmar Cebgage

Learning.

Morrisan. 2010. Periklanan Komunikasi Pemasaran. Prenada Media Grup

Suharno dan Yudi Sutarso. 2010. Marketing in Practice, Yogyakarta : Graha

(60)

LAMPIRAN

(61)
(62)

Lampiran 3 : Bersama Pembimbing dan staff di PT. PLN (Persero) Distribusi

(63)
(64)
(65)
(66)

Gambar

Tabel 1.1 Menunjukkan jumlah pelanggan total per golongan tarif PT. PLN
TABEL 1.3 Menunjukkan tentang rupiah penjualan yang diterima PT.
Tabel 1.4
Gambar Eelemen dalam Proses Komunikasi
+6

Referensi

Dokumen terkait

Proses terbentuknya dinasti Abbasiyah dilakukan melalui dua cara: Pertama yaitu dengan menyebarkan misi propaganda melalui jaringan rahasia, dan yang kedua yaitu

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan saran dan informasi pada perusahaan terkait dengan pengendalian internal yang efektif pada proses pengiriman di Bogasari

kedudukan ke bandara keberangkatan dan dari bandara kedatangan ke tempat tujuan pergi pulangdan/ataubukti pengeluaran penginapan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

Perencanaan strategi sistem informasi pada STMIK Lombok dengan menggunakan kerangka kerja Jhon Ward dan Jhon Peppard dengan analisis Rantai Nilai (Value chain) dan analisis

Berdasarkan uji coba yang mengkaitkan dengan peran serta wali murid SDN 2 Ngadimulyo ternyata motivasi belajar siswa mengalami peningkatan yang signifikan yaitu dengan

Dengan tersedianya sistem informasi berbasis web, diharapkan dapat membantu pihak pelanggan dalam berinteraksi dengan perusahaan tentang penggunaan produk cctv yang mungkin

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti determinan perilaku nyumbang di masyarakat kelurahan Sekaran, Gunungpati Semarang ditinjau dari theory of reasoned action

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti mengenai sikap warga Kampung Herbal RT 02 Genteng Candirejo Surabaya mengenai program Corporate Social