S K R I P S I
D iaju k an u n tu k M em p e ro leh G elar S a rja n a P e n d id ik a n Islam
Oleh:
UNTUNG W ARDATI
N IM : 11408276JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
S A L A T I G A
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Untung Wardati
NIM :11408276
Jurusan : Tarbiyah
Program Studi : Ekstensi
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang
lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 31 Juli 2010
Penulis
UNTUNG WARDATI N IM ; 11408276
Webside : http://www.stainsalatiga.ac.id E-mail: administrasi®,stainsalatiga.ac.id
Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya,
maka skripsi saudari:
Nama : Untung Wardati
NIM : 114 08 276
Jurusan/Program : Tarbiyah / Pendidikan Agama Islam
Judul : TINGKAT PERHATIAN ORANG TUA PENGARUHNYA
TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISIWA PADA
MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI
SDN 2 NGADIMULYO KECAMATAN KEDU
KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN
2009/2010
Sudah dapat diajukan dalam sidang munaqosyah.
Demikian surat ini dibuat, harap menjadikan perhatian dan digunakan
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi Saudara UNTUNG WARDATI dengan Nomor Induk Mahasiswa 11408276
yang berjudul TINGKAT PERHATIAN ORANG TUA PENGARUHNYA
TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SDN 2 NGADIMULYO KECAMATAN
KEDU KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2010 telah dimunaqosahkan dalam
Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
(STAIN) Salatiga pada Sabtu, 25 September 2010 dan telah diterima sebagai bagian
dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.).
Salatiga, 18 Syawal 1431 NIP. 19680812 199403 2003
Pembimbing
Dra. Siti Eumrotun, M. Ag NIP. 19670115 199803 2 002
jij<+JI ^ ♦ j l aJJLj i i J j - * j ' i D^S ^13
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi
pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah,
• Anakku tercinta dan tersayang yang selalu membuat bahagia hari
hariku.
• Kakakku yang telah membantu baik dukungan moril maupun
materiil.
• My beloved someone who always support me.
• My beloved friends ( Pak wardi, Pak A p ri, Bu E n i , Bu Adah ,
Bu h e n i) thanks for all.
• My beloved 08-B peace 2010.
Aihamdulilah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat dan taufiq-Nya, sehingga penulis mampu
mentelesaikan tugas penulisan skripsi, untuk melengkapi syarat guna mencapai gelar
sarjana di jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga. Penulis sadar dan yaqin bahwa
penulisan skripsi ini tidak akan pernah bisa terwujud tanpa adanya uluran tangan dan
kemurahan hati semua fihak, yang telah banyak membantu baik moril maupun
spiritual kepada penulis sehingga terwujudlah naskah skripsi ini.Oleh karena itu tiada
lain dalam kesempatan ini, ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya penulis
sampaikan kepada:
1. Dr. Imam Sutomo, M. Ag selaku Ketua STAIN Salatiga
2. Ibu Dra. Siti Zum rotun, M.Ag. Selaku pembimbing penulisan skripsi ini yang
telah membimbing dengan penuh kesabaran.
3. Bapak dan ibu karyawan Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga ,semoga alloh
memberi rahmat dan taufiq kepada beliau-beliau.
4. Ibu Kepala SDN 2 Ngadimulyo kecamatan Kedu Kabupaten temanggung
yang telah mengijinkan diadakannya penelitian dalam rangka penyusunan
skripsi ini.
5. Bapak, ibu dan semua keluarga yang telah memberikan do’a restu dan
motivasi sehingga terselesainya penulisan skripsi ini.
SWT dan hanya allah yang bisa membalasnya, karena dalam penulisan skripsi ini
masih banyak kekurangan, maka penulis mohon koreksi dan yang membangun demi
kesempurnaan nya penulisan skripsi ini.
Akhirnya, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi
semua fihak yang membutuhkannya.
Amin Amin ya Rabbal’alamin.
Penulis
UNTUNG WARDATI
Alamat: Setrobayan, Ngadimulyo Kec. Kedu Kab. Temanggung Kode Pos 56252
SURAT KETERANGAN
No. : 800/ /VI/2010
Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Sekolah Dasar Negeri 2
Ngadimulyo Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung, menerangkan bahwa:
Untuk keperluan pembuatan skripsi yang berjudul “TINGKAT
PERHATIAN ORANG TUA PENGARUHNYA TERHADAP MOTIVASI
BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM“,
mahasiswa tersebut di atas benar-benar telah melaksanakan /mengadakan penelitian
guna mencari data yang diperlukan pada SD kami selama 1 bulan lebih 15 hari mulai
tanggal 1 April sampai 15 Juni 2010 dengan baik.
Demikian surat keterangan kami buat, agar dapat dipergunakan
sebagaimana semestinya.
Nama : Untung Wardati
Nim : 11408276
Mahasiswa : Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga
Jurusan : Tarbiyah
Program : SI Ekstensi
Ngadimulyo, 15 Juni 2010
NIP .19620915 198405 2 002
Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Dra. Siti Zumrotun M. Ag.
Kata Kunci: Tingkat perhatian orang tua dan motivasi belajarsiswa
Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui sejauh mana pengaruh antara tingkat perhatian orang tua dengan mottivasi belajar siswa kelasiV SDN 2 Ngadimulyo. Pertanyaan yang ingin di jawab melalui penelitian ini adalah ( 1 ) bagaimanakah tingkat perhatian orang tua di Desa Ngadimulyo saat ini?, dan ( 2 ) motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI di SDN 2 Ngadimulyo. Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang kemudian diubah menjadi data kuantitatif.
Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat kurang memperhatikan anaknya dalam hal belajar khususnya pada mata pelajaran PAI. Sekolah tidak lebih dari sekedar (a) upaya untuk memperoleh baca tulis, dan ( b ) sebagai kepatutan ketika anak masih kecil dan belum bekerja. Hal ini juga ditunjukkan dari hasil pembelajaran siswa yaitu ( a ) absen siswa yang kurang, ( b ) buku catatan siswa yang kurang lengkap, ( c ) hasil evaluasi kurang dari standar, berarti motivasi siswa tergolong rendah, maka peneliti berupaya meningkatkan motivasi belajar pendidikan agama islam siswa kelas IV di SDN 2 Ngadimulyo Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung.
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... ii
NOTA PEMBIMBING... iii
PENGESAHA KELULUSAN... iv
HALAMAN MOTTO... v
HALAMAN PERSEMBAHAN... vi
KATA PENGANTAR... vii
SURAT KETERANGAN... ix
ABSTRAK... x
DAFTAR ISI... xi
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang masalah... 1
B. Rumusan Masalah... 4
C. Tujuan Penelitian... 4
D. Manfaat hasil Penelitian... 5
E. Penegasan Istilah... 5
F. Hipotesis... 7
G. Metode Penelitian... 8
H. Sistematika Penulisan... 10
BAB IILANDASAN TEORI... 12
A. Tingkat Perhatian Orang Tua... 12
B. Motivasi Belajar... 24
1. Pengertian... 24
2. Fungsi Motivasi belajar... 26
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar... 27
4. Cara menumbuhkan motivasi belajar... 27
C. Pendidikan agama Islam... 28
1. Pengertian... 28
2. Dasar- Dasar Pendidikan agama Islam... 30
3. Tuj uan Pendidikan Agama Islam... 31
D. Pengaruh Tingkat Perhatian Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar PAI Siswa Di Sekolah... 32
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN... 34
A. Gambaran Umum Orang tua Murid Di SDN 2 Ngadimulyo... 34
1. Mata Pencaharian... 35
2. Kondisi Agama... 36
3. Pendidikan Orang Tua... 37
B. Penyajian Data Tentang Perhatian Orang Tua Terhadap Motivasi belajar... 38
1. Data responden... 38
2. Data hasil penyebaran angket... 40
BAB IV ANALISIS DATA... 53
A. Analisis Data Tingkat Perhatian Orang tua dan Motivasi Belajar PAI... 53
1. Analisis Data Tingkat Perhatian Orang T u a ... 53
2. Analisis Data tentang motivasi Belajar PAI... 58
B. Analisis Data Pengaruh Perhatian Orang Tua dan Motivasi Belajar PAI... 62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 66
A. Kesimpulan... 66
B. Saran -S aran... 68
C. Penutup... 68
DAFTAR PUSTAKA... 70
LAMPIRAN-LAMPIRAN... 72
DAFTAR RIWAYAT HIDUP... 78
B A B I
PEN D A H U LU A N
A. Latar Belakang Masalah
Dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa, sekolah mempunyai peran
yang sangat penting untuk membentuk masyarakat yang cerdas, terampil
berbudi luhur dan bertingkah laku yang baik. Oleh karena itu pendidikan harus
dimiliki oleh setiap siswa karena pendidikan bertujuan untuk mecerdaskan dan
memberikan tingkah laku yang baik terhadap siswa. Pendidikan adalah
humanisasi yaitu upaya memanusiakan manusia agar mampu mewujudkan diri
sesuai dengan martabat kemanusiaanya.
Kurikulum di Indonesia menjadikan bidang study Pendidikan Agama
Islam (PAI) sebagai salah satu mata pelajaran yang wajib ditempuh oleh siswa.
Hal tersebut tidak terlepas dari tujuan pendidikan di Indonesia yaitu
mencerdaskan,membangun dan menciptakan kader- kader yang beriman dan
bertaqwa kepada Allah SWT. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan seorang
siswa dalam menguasai materi Pendidikan Agama Islam (PAI) terdapat dua
faktor yaitu berasal dari dalam diri siswa itu sendiri dan dari luar siswa itu
sendiri. Setiap insan akan selalu mencari informasi untuk menambah
pengetahuan. Begitu juga dengan siswa yang ingin meraih cita-cita harus rajin
belajar dengan tekun dan giat.
Tingkat perhatian orang tua sangat mendukung siswa dalam belajar
dibutuhkan oleh seorang siswa yang hendak menguasai materi Pendidikan
Agama Islam (PAI). Karena orang tua adalah manusia pertama yang di kenal
sang anak (Zakiah Daradjat, 1994 : 48). Hal inilah yang menjadikan peranan
orang tua sangat penting dalam mendalami Pendidikan Agama Islam (PAI).
Orang tua mempunyai motivasi yang sangat kuat untuk mendidik karena anak
merupakan buah cinta kasih antara hubungan suami isteri, motivasi yang kuat
inilah yang melahirkan hubungan emosional antara orang tua dan anak ( M Nur
Asifudin, 2007 : 17 ). Untuk itulah orang tua mempunyai tanggung jaw ab dan
kewajiban dalam pendidikan anak-anaknya Firman Allah SWT. Dalam al-
Qur’an surat At-Tahrim 66:6 :
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;
penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah
terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan
apa yang diperintahkan (Departemen Agama RI tahun 1995 halaman 505).
Setiap orang tua pasti menginginkan keberhasilan dalam pendidikan
anak-anaknya. Keberhasilan tersebut tentunya tidak akan dapat terwujud tanpa
adanya usaha dan peran dari orang tua itu sendiri.
Salah satu dari peranan orang tua terhadap keberhasilan pendidikan
kegiatan belajar mereka di rumah. Perhatian orang tua memiliki pengaruh
psikologis yang besar terhadap kegiatan belajar anak. Dengan adanya perhatian
dari orang tua, anak akan lebih giat dan lebih bersemangat dalam belajar karena
ia tahu bahwa bukan dirinya sendiri saja yang berkeinginan untuk maju, akan
tetapi orang tuanya pun demikian. Sebab baik buruknya prestasi yang dicapai
anak akan memberikan pengaruh kepadanya dalam perkembangan pendidikan
selanjutnya.
Orang tua pasti tidak ingin anaknya terjerumus dalam kesusahan dan
kesesatan. Orang tua akan selalu memberikan perhatian kepada anaknya baik
secara fisik maupun nonfisik guna mengarahkan perkembangan sang anak,
maka orang tua harus memberikan motivasi belajar tidak hanya mendorong atau
membangkitkan individu untuk giat dalam belajar mata pelajaran Pendidikan
agama islam (PAI) saja akan tetapi juga menjamin kelangsungan dari
pengamalan ilmu yang didapatinya. Hal ini sejalan dengan pendapat Sardiman
AM bahwa motivasi belajar adalah daya penggerak yang telah menjadi aktif
(Sardiman AM, 2003: 73 ).
Atas dasar uraian dan pemikiran tersebut ,maka penulis terdorong
untuk melakukan penelitian di Sekolah Dasar Negeri 2 Ngadimulyo
Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung dengan mengambil judul “
TINGKAT PERHATIAN ORANG TUA PENGARUHNYA TERHADAP
MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM ( P A I) DI SDN 2 NGADIMULYO KECAMATAN KEDU
B. Rumusan Masalah .
Sebagai basic question atau pokok permasalahan dalam penelitian ini
ad alah :
1. Bagaimanakah tingkat perhatian orang tua pada siswa kelas IV di SDN 2
Ngadimulyo Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung?
2. Bagaimana motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam (PAI) yang dilakukan oleh siswa kelas IV di SDN 2 Ngadimulyo
Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung ?
3. Adakah pengaruh tingkat perhatian orang tua terhadap motivasi belajar di
sekolah pada siswa kelas IV di SDN 2 Ngadimulyo Kecamatan Kedu
Kabupaten Temanggung ?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah yang telah di kemukakan diatas
maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini untuk mengetahui:
1. Tingkat perhatian orang tua pada siswa kelas IV di SDN 2 Ngadimulyo
Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung.
2. Motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)
vans dilakukan oleh siswa kelas IV di SDN 2 Neadimulvo Kecamatan
■J W m/
Kedu Kabupaten Temanggung.
3. Pengaruh antara tingkat perhatian orang tua terhadap motivasi belajar siswa
pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah oleh siswa kelas
T V H i QT*YM O T \Irr a H im ii1 \rr \ A P o rn o ta n TTaHi i I f a K im o t p n T A m p m r m m n
D. Manfaat Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberi manfaat b a g i:
1. Para pelaku didik dan pengajar di SDN 2 Ngadimulyo khususnya guru
yang memegang mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI).
2. Bagi orang tua bisa memberikan informasi yang jelas tentang adanya
perbedaan antara anak yang diperhatikan belajarnya oleh orang tua dengan
anak yang kurang diperhatikan terhadap minat belajarnya. Dari informasi
tersebut diharapkan bisa menjadi pemacu bagi orang tua untuk lebih
memberikan perhatian terhadap motivasi belajar anak.
3. Bagi siswa akan menjadi masukan bagi setiap siswa dalam menjalin
komunikasi dengan orang tua, guru maupun sesama teman karena dengan
interaksi yang baik akan menjadi motivasi tersendiri dalam pencapaian
hasil belajar, selain itu anak juga akan merasa diperhatikan keberadaanya
sehingga akan berpengaruh terhadap pencapaian motivasi belajar yang
optimal.
E Penegasan Istilah
Seringkah suatu istilah menimbulkan suatu perbedaan penafsiran,
maka untuk menghindari kesalah fahaman dalam memahami permasalahan
yang penulis teliti terlebih dahulu penulis jelaskan mengenai beberapa istilah
1. Tingkat perhatian orang tua.
Tingkat adalah susunan berlapis (Poerwadarminta, 1984:1077)y
sedangkan perhatian adalah pemusatan tenaga psikis yang tertuju kepada
suatu objek (Sumadi Surya Brata, 1984 : 14). Sedangkan orang tua adalah
pembina pribadi yang pertama dalam hidup anak. (Zakiah Daradjat, 1987:
6 7 )
Jadi maksud dari tingkat perhatian orang tua adalah susunan yang
berlapis untuk memusatkan konsentrasi dari seluruh aktivitas atau kegiatan
orang tua yang ditujukan kepada objek atau sekelompok objek baik dari
dalam anaknya maupun dari luar anaknya.
2. Motivasi Belajar.
Motivasi belajar adalah daya penggerak yang telah menjadi aktif
(Sardinian, 2003 : 73). Menurut M Ngalim motivasi belajar dapat
diartikan suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku
seseorang agar tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu
sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu (2007 : 71).
Untuk melengkapi definisi operasional dari variable yang
digunakan dalam judul penelitian ini maka ditentukan pula indikator dari
masing-masing variabel,
a. T ingkat perhatian orang tua.
Untuk mengukur adanya tingkat perhatian orang tua ditentukan
4) Menyediakan fasilitas sekolah.
5) Pemberian uang saku setiap berangkat sekolah,
b. Motivasi Belajar
1) Datang ke sekolah tepat waktu
2) Rajin masuk sekolah —
3) Aktif dalam proses belajar mengajar
4) Catatan pelajaran lengkap
5) Jujur dalam mengerjakan tugas
F. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul
(Suharsimi Arikunto, 2002 : 67). Karena dalam penelitian perlu adanya
hipotesis agar data relevan secara devinitif. Hipotesis dibuktikan melalui
pengolahan angka -angka sebagai dasar pengambilan keputusan terhadap suatu
hipotesis dinyatakan ditolak atau tidak ditolak ( Sukardi, 2007 : 76 ) Hipotesis
merupakan dugaan ataupun kesimpulan sementara yang masih perlu diuji
kebenaranya nya melalui statistik atau pengambilan keputusan lainya.
Sebagai jawaban sementara dalam penelitian ini maka penulis
tingkat perhatian orang tua maka kemungkinan akan semakin meningkat pula
motivasi belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) anak.
Metode Penelitian
1. Populasi dan Sampel.
Populasi adalah Keseluruhan subyek penelitian (sutrisno hadi,
1981 : 63). Sedangkan sample adalah sebagian atau wakil dari populasi
yamg diteliti (Suharsimi Arikunto, 2002: 102).
Dalam menentukan sample apabila populasinya kurang dari
100 maka harus di ambil semua sehingga penelitianya merupakan
penelitian populasi. Namun jika jumlah lebih dari 100 maka dapat diambil
10 %, 20 % sampai 25 % atau lebih (Suharsimi arikunto, 2002 : 108).
Dikarenakan subyek Penelitian yang penulis teliti adalah kelas
IV maka dengan jumlah 33 siswa dan 33 wali murid maka penulis
menggunakan sample total.
2. Metode Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data yang berhubungan dengan
a. Angket / Kuisioner
Metode angket atau kuisioner adalah sejumlah pertanyaan
tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden
dalam arti laporan pribadinya atau hal hal yang perlu di ketahui
darinya (Suharsimi Arikunto, 2002 : 121) metode ini penulis
pergunakan untuk memperoleh data tentang tingkat perhatian orang
tua dan motivasi belajar Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas IV
di SDN 2 Ngadimulyo Kecamatan Kedu Kabupaten temanggung.
b. Metode dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu segala keterangan yang terdapat
berupa laporan, catatan yang berkaitan dengan penelitian guna
melengkapi data penelitian (Suharsimi Arikunto, 2002 : 23). Metode
dokumentasi ini untukmencari data tentang keadaan sekolah, keadaan
guru, dan siswa serta hal-hal lain yang bersifat dokumen.
c. Metode Observasi
Metode observasi adalah metode dengan jalan pengamatan dan
pencatan secara langsung dan sistematis terhadap fenomena-fenomena
yang di selidiki (Sutrisno Hadi, 1981 : 65). Artinya observasi yang
dilakukan oenulis adalah denean melakukan neneamatan vaneX W X W 'S w
berkaitan dengan keadaan umum lokasi penelitian secara langsung.
3. Teknik Analisis Data
Langkah selanjutnya setelah data terkumpul adalah
perhatian orang tua dengan motivasi belajar PAI siswa. Kemudian data
tersebut dimasukkan dalam rumus “ r Product Moment” dengan rumus
sebagai berikut:
= ________ - (E*)(Ey)________________
^
V { N ^ 2 - G »
2} {N £ y2 - f f iy ) 2)
Keterangan :
r xy Angka indeks “ r “ product moment
X Variabel perhatian orang tua
Y Variabel motivasi belahar mata pelajaran PAI
N Jumlah responden (Suharsimi A rikunto, 2002 :243)
H. Sistematika Penulisan
Agar teijadi pemikiran yang urut di dalam memahami skripsi ini, maka
diketahui tata cara urutan tersebut adalah :
Bab I Pendahuluan, pada bab ini disajikan mulai dari latar belakang
masalah alasan pemilihan judul, penegasan istilah, hipotesis, metodologi
penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II, landasan teori, berisikan uraian teori teori yang mendukung
penelitian ini. Teori tersebut antara lain : Perhatian orang tua yang meliputi
pengertian perhatian orang tua ,macam dan bentuk -bentuk perhatian orang tua
dan faktor faktor yang mempengaruhi perhatian orang tua. Adapun motivasi
motivasi belajar, faktor yang mempengaruhi motivasi belajar, cara yang
menumbuhkan motivai belajar dan prinsip. Kemudian Teori yang lain yang
penulis sajikan adalah teori tentang Pendidikan Agama Islam yang membahas
pengertian Pendidikan Agama Islam dan dasar - dasar serta tujuan Pendidikan
Agama Islam. Dan teori yang lain yang penulis sajikan adalah Pengaruh
Tingkat Perhatian Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa di Sekolah
Bab III berisikan hasil Laporan Hasil Penelitian. Bab ini meliputi
antara lain : data -d ata penelitian yang diperoleh mengenai bentuk perhatian
orang tua terhadap motivasi belajar siswa.
Bab IV analisis data, berisi pembahasan mengenai analisis
pendahuluan, analisis hipotesis dan analisis lanjutan.
Bab terahir, yaitu bab V yang merupakan bab penutup berisiskan
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tingkat Perhatian Orang Tua
1. Pengertian Tingkat Perhatian Orang Tua
Tingkat adalah susunan berlapis (Purwadarminta, 1984:1077).
Sedangkan Perhatian menurut Sumadi Suryabrata adalah “pemusatan tenaga
psikis tertuju kepada suatu objek” (Sumadi, 1984: 14). Sedangkan Wasti
Sumanta mengemukakan bahwa perhatian merupakan “cara menggerakkan
bentuk umum cara bergaulnya jiw a dengan bahan-bahan dalam medan tingkah
laku” (2006: 34). Kemudian Kartini Kartono menyatakan bahwa “perhatian
itu merupakan reaksi umum dari organisme dan kesadaran, yang
menyebabkan bertambahnya aktivitas, daya konsentrasi, dan pembatasan
kesadaran terhadap satu obyek” (1996: 111).
Dari beberapa pengertian perhatian menurut para pakar tersebut, maka
dapat disimpulkan bahwa perhatian adalah pemusatan atau kesadaran jiw a
yang diarahkan kepada sesuatu obyek tertentu yang memberikan rangsangan
kepada individu, sehingga ia hanya mempedulikan obyek yang merangsang
itu. Dari pengertian ini, maka tingkat perhatian orang tua dapat diartikan
sebagai susunan berlapis dari kesadaran jiw a orang tua untuk memperdulikan
anaknya, terutama dalam hal memberikan dan memenuhi kebutuhan anaknya,
2. Faktor yang Mempengaruhi Perhatian Orang Tua
Adapun faktor yang mempengaruhi perhatian orang tua terhadap
anaknya, menurut Zakiyah Daradjat di antaranya adalah karena para orang tua
khawatir jikalau anaknya menjadi siswa yang nakal di sekolah. Karena rasa
kasih sayang orang tua, maka mereka menjaga baik-baik keselamatan dan
kesehatan anaknya. Perhatian juga diberikan orang tua karena ingin agar anak
mereka maju dan pemuncak (berprestasi) di kelasnya ( 1974:165 ), maka para
orang tua selalu menyuruh anaknya agar belajar dan belajar sepanjang waktu.
Hanya saja, perhatian orang tua makin lama makin berkurang sesuai dengan
bertambah besarnya tubuhnya dan bertambah dewasa usianya.
3. Bentuk Perhatian Orang Tua terhadap Belajar Anak
Perhatian orang tua, terutama dalam hal pendidikan anak, sangatlah
diperlukan. Terlebih lagi yang harus difokuskan adalah perhatian orang tua
terhadap aktivitas belajar yang dilakukan anak sehari-hari dalam kapasitasnya
sebagai pelajar dan penuntut ilmu, yang akan diproyeksikan kelak sebagai
pemimpin masa depan. Bentuk perhatian orang tua terhadap belajar anak
dapat berupa pemberian bimbingan dan nasihat, pengawasan terhadap belajar
anak, pemberian motivasi dan penghargaan serta pemenuhan kebutuhan
belajar anak.
a. Pemberian bimbingan dalam mengerjakan PR
Menurut Dinn Wahyudin bimbingan adalah ‘‘bantuan yang diberikan
kepada peserta didik dalam rangka upaya menemukan dan
merencanakan masa depan ( 2008 : 8.32). Kemudian ia juga mengutip
pendapat Stoops, yang menyatakan bimbingan adalah “suatu proses
yang terus menerus untuk membantu perkembangan individu dalam
rangka mengembangkan kemampuannya secara maksimal untuk
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya, baik bagi dirinya maupun
bagi masyarakat.”
Sedangkan Bimo Walgito berpendapat bimbingan adalah
“bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau
sekumpulan individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-
kesulitan di dalam kehidupannya, agar individu atau sekumpulan
individu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya ” (2004: 7).
Dari beberapa definisi bimbingan yang telah dikemukakan, jika
dikaitkan dengan bimbingan orang tua kepada anak, bahwa bimbingan
adalah bantuan yang diberikan orang tua kepada anaknya untuk
memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya. Memberikan
bimbingan kepada anak merupakan kewajiban orang tua. Hal ini tersirat
dalam Al Our.an dalam surah An Nisa’ ayat 9 Allah firman:
^ ^ . S' s * * - » > _ 'f* >9
’ . C i-kL , | i— - - t y y y’.t ^ 'l i ^
'f •. *
Artinya: dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang
yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka, oleh sebab itu
hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka
mengucapkan perkataan yang benar (Tim Penerjemah, Departemen
Agama RI, 1995:19).
Bimbingan belajar terhadap anak berarti pemberian bantuan
kepada anak dalam membuat pilihan-pilihan secara bijaksana dan dalam
penyesuaian diri terhadap tuntutan-tuntutan hidup, agar anak lebih
terarah dalam belajarnya dan bertanggung jawab dalam menilai
kemampuannya sendiri dan menggunakan pengetahuan mereka secara
efektif bagi dirinya, serta memiliki potensi yang berkembang secara
optimal meliputi semua aspek pribadinya sebagai individu yang
potensial.
Di dalam belajar anak membutuhkan bimbingan. Anak tidak
mungkin tumbuh sendiri dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
Anak sangat memerlukan bimbingan dari orang tua, terlebih lagi dalam
masalah belajar. Seorang anak mudah sekali putus asa karena ia masih
labil, untuk itu orang tua perlu memberikan bimbingan pada anak
selama ia belajar. Dengan pemberian bimbingan ini anak akan merasa
semakin termotivasi, dan dapat menghindarkan kesalahan dan
memperbaikinya.
Dalam upaya orang tua memberikan bimbingan kepada anak
yang sedang belajar dapat dilakukan dengan menciptakan suasana
terciptanya situasi diskusi di rumah antara lain; memperluas wawasan
anak, melatih menyampaikan gagasan dengan baik, terciptanya saling
menghayati antara orang tua dan anak, orang tua lebih memahami sikap
pandang anak terhadap berbagai persoalan hidup, cita-cita masa depan,
kemauan anak, yang pada gilirannya akan berdampak sangat efektif bagi
daya dukung terhadap kesuksesan belajar anak.
2) Memberikan nasihat
Bentuk lain dari perhatian orang tua adalah memberikan nasihat
kepada anak. Menasihati anak berarti memberi saran-saran untuk
memecahkan suatu masalah, berdasarkan pengetahuan, pengalaman dan
pikiran sehat. Nasihat dan petuah memiliki pengaruh yang cukup besar
dalam membuka mata anak-anak terhadap kesadaran akan hakikat
sesuatu serta mendorong mereka untuk melakukan sesuatu perbuatan
yang baik. Betapa pentingnya nasihat orang tua kepada anaknya,
sehingga Al Qur’an memberikan contoh, seperti yang terdapat dalam
surah Luqman 31:13 Allah berfirman:
Artinya: dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya,
di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu
adalah benar-benar kezaliman yang besar15.(Tim Penerjemah,
Departemen Agama RI, 1995:654)
Nasihat dapat diberikan orang tua pada saat anak belajar di
rumah. Dengan demikian maka orang tua dapat mengetahui kesulitan-
kesulitan anaknya dalam belajar. Karena dengan mengenai kesulitan-
kesulitan tersebut dapat membantu usaha untuk mengatasi kesulitannya
dalam belajar, sehingga anak dapat meningkatkan prestasi belajarnya.
Dalam upaya memberikan bimbingan, di samping memberikan
nasihat, kadang kala orang tua juga dapat menggunakan hukuman.
Meskipun hukuman sebagai reforcement yang negative tapi bila di
lakukan dengan tepat dan bijak maka akan menjadi alat motivasi yang
baik dan efektif ( Saiful B Djamarah, 2002:130). Hukuman diberikan
jika anak melakukan sesuatu yang buruk, misalnya ketika anak malas
belajar atau malas masuk ke sekolah. Tujuan diberikannya hukuman ini
adalah untuk menghentikan tingkah laku yang kurang baik, dan tujuan
selanjutnya adalah mendidik dan mendorong anak untuk menghentikan
sendiri tingkah laku yang tidak baik.
Di samping itu hukuman yang diberikan itu harus wajar, logis,
obyektif, dan tidak membebani mental, serta harus sebanding antara
kesalahan yang diperbuat dengan hukuman yang diberikan. Apabila
hukuman terlalu berat, anak cenderung untuk menghindari atau
b. Pengawasan Orang Tua terhadap belajar di sekolah .
Orang tua perlu mengawasi pendidikan anak-anaknya, sebab tanpa
adanya pengawasan yang kontinu dari orang tua besar kemungkinan
pendidikan anak tidak akan berjalan lancar. Pengawasan orang tua tersebut
dalam arti mengontrol atau mengawasi semua kegiatan atau aktivitas yang
dilakukan oleh anak baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pengawasan yang diberikan orang tua dimaksudkan sebagai penguat
disiplin supaya pendidikan anak tidak terbengkelai, karena terbengkelainya
pendidikan seorang anak bukan saja akan merugikan dirinya sendiri, tetapi
juga lingkungan hidupnya.
Pengawasan orang tua terhadap anaknya lebih diutamakan dalam
masalah belajar (http://Panirandaraninfo.com/2010/04/12A. Dengan cara
ini orang tua akan mengetahui kesulitan apa yang dialami anak,
kemunduran atau kemajuan belajar anak, apa saja yang dibutuhkan anak
sehubungan dengan aktifitas belajarnya, dan lain-lain.
Dengan demikian orang tua dapat membenahi segala sesuatunya
hingga akhirnya anak dapat meraih hasil belajar yang maksimal.
Pengawasan orang tua bukanlah berarti pengekangan terhadap kehehasan
anak untuk berkreasi tetapi lebih ditekankan pada pengawasan kewajiban
anak yang bebas dan bertanggung jawab. Ketika anak sudah mulai
menunjukkan tanda-tanda penyimpangan, maka orang tua yang bertindak
sebagai pengawas harus segera mengingatkan anak akan tanggung jawab
efek dari kelalaiannya. Kelalaiannya di sini contohnya adalah ketika anak
malas belajar, maka tugas orang tua untuk mengingatkan anak akan
kewajiban belajarnya dan memberi pengertian kepada anak akan akibat jika
tidak belajar.
Dengan demikian anak akan terpacu untuk belajar sehingga
motivasi belajarnya akan meningkat. Pengawasan atau kontrol yang
dilakukan orang tua tidak hanya ketika anak di rumah saja, akan tetapi
hendaknya orang tua juga terhadap kegiatan anak di sekolah. Pengetahuan
orang tua tentang pengalaman anak di sekolah sangat membantu orang tua
untuk lebih dapat memotivasi belajar anak dan membantu anak
menghadapi masalah-masalah yang dihadapi anak di sekolah serta tugas-
tugas sekolah ( http://www.scripd.com/doc/7422782/).
Untuk mengetahui pengalaman anak di sekolah orang tua
diharapkan selalu menghadiri setiap undangan pertemuan orang tua di
sekolah, melakukan pertemuan segitiga antara orang tua, guru dan anak
sesuai kebutuhan terutama ditekankan untuk membicarakan hal-hal yang
positif serta orang tua sebaiknya secara teratur, dalam suasana santai
mendiskusikan dengan anak, kejadian-kejadian di sekolah
Dari hal tersebut, maka pertemuan antara guru dengan orang tua
banyak membawa manfaat bagi kedua belah pihak. Ini merupakan sasaran
yang amat baik untuk menjalin kerja sama dalam mengupayakan apa yang
c. Pemberian penghargaan pada anak
Sebagai pendidik yang utama dan pertama bagi anak, orang tua
hendaknya mampu memberikan motivasi dan dorongan. Sebab tugas
memotivasi belajar bukan hanya tanggungjawab guru semata, tetapi orang
tua juga berkewajiban untuk memotivasi anak untuk lebih giat belajar. Jika
anak tersebut memiliki prestasi yang bagus hendaknya orang tua
menasihati kepada anaknya untuk meningkatkan aktivitas belajarnya. Dan
untuk mendorong semangat belajar anak hendaknya orang tua mampu
memberikan semacam hadiah untuk menambah minat belajar bagi anak itu
sendiri. Sedangkan hadiah dapat di berikan kepada anak didik yang
berprestasi tinggi (Saiful B jamarah, 2002:126). Namun jika prestasi
belajar anak itu jelek atau kurang maka tanggung jawab orang tua tersebut
adalah memberikan motivasi atau dorongan kepada anak untuk lebih giat
dalam belajar.
Perhatian orang tua kepada anaknya yang berprestasi jelek atau
kurang itu sangat diperlukan karena dimungkinkan kurangnya dorongan
dari orang tua akan bertambah jelek pula prestasinya dan bahkan akan
timbul keputusasaan (http://wwwscripd.eom/doc/7422782/V Tindakan ini
perlu dilakukan oleh orang tua baik kepada anak yang berprestasi baik
ataupun kurang baik dari berbagai jenis aktivitas, seperti mengarahkan cara
belajar, mengatur waktu belajar dan sebagainya, selama pengarahan dari
orang tua itu tidak memberatkan anak. Menerima anak dengan segala
Bila anak memang membutuhkan guru les, jangan dipaksakan anak dengan
kemampuannya sendiri hanya karena ayah dan ibunya dahulu tidak pernah
les.
Tingkatkan semangat belajar anak. Kita dapat melakukan hal ini
dengan, misalnya memberi pujian, pelukan, belaian maupun ciuman.
Jangan mencela anak dengan kata-kata yang menyakitkan. Orang tua harus
menghindari mencela anak dengan kata-kata, “bodoh”, “tolol”, “otak
udang”, dan sebagainya. Anak yang sering mendapat label atau cap seperti
itu pada akhirnya akan mempunyai pandangan bahwa dirinya memang
bodoh dan tolol.
Mendidik adalah tanggung jawab bersama. Ayah dan Ibu
mempunyai tanggung jawab yang sama dalam mendidik anak. Jangan lupa
berdoa agar anak kita mendapat hasil yang terbaik. (Zakiah daradjat
: 1994:50).
Di samping itu orang tua juga perlu memberikan penghargaan
kepada anak. Penghargaan adalah sesuatu yang diberikan orang tua kepada
anaknya karena adanya keberhasilan anak dalam belajar sehingga meraih
prestasi. Hal ini sangat berguna bagi anak karena dengan penghargaan anak
akan timbul rasa bangga, mampu atau percaya diri dan berbuat yang lebih
maksimal lagi untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi. Yang harus
diperhatikan oleh orang tua adalah memberikan pujian dan penghargaan
2002:120). Pujian dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa orang tua
menilai dan menghargai tindakan usahanya.
Bentuk lain penghargaan orang tua selain memberi pujian adalah
dengan memberikan semacam hadiah atau yang lain. Hadiah ini
dimaksudkan untuk memberikan motivasi pada anak, untuk
menggembirakan, dan untuk menambah kepercayaan pada anak itu sendiri,
serta untuk mempererat hubungan dengan anak. Akan tetapi orang tua juga
harus tetap memberikan nasihat karena hadiah itu sendiri juga bisa merusak
dan menyimpangkan pikiran anak dari tujuan belajar yang sebenarnya.
d. Menyediakan fasilitas belajar.
Fasilitas belajar adalah segala alat dan sarana yang diperlukan
untuk menunjang kegiatan belajar anak, kebutuhan tersebut bisa berupa
ruang belajar anak, seragam sekolah, buku-buku, alat-alat belajar, dan lain-
lain. Pemenuhan kebutuhan belajar ini sangat penting bagi anak, karena
akan dapat mempermudah baginya untuk belajar dengan baik. Dalam hal
ini Wasti soemanto menyatakan bahwa “semakin lengkap alat-alat
pelajarannya, akan semakin dapat orang belajar dengan sebaik-baiknya,
sebaliknva kalau alat-alatnva tidak lenekaD. maka hal ini menmakan•> J X ' X
gangguan di dalam proses belajar, sehingga hasilnya akan mengalami
gangguan”( 2006: 123). Tersedianya fasilitas dan kebutuhan belajar yang
memadai akan berdampak positif dalam aktivitas belajar anak. Anak-anak
semangat belajar. Lain halnya jika segala kebutuhan belajarnya tercukupi,
maka anak tersebut lebih bersemangat dan termotivasi dalam belajar.
Mengenai perhatian terhadap kebutuhan belajar, kaitannya dengan
motivasi belajar mempunyai pengaruh yang sangat kuat. Hal itu dapat
diketahui bahwa dengan dicukupinya kebutuhan belajar, berarti anak
merasa diperhatikan oleh orang tuanya. Kebutuhan belajar, seperti buku
termasuk unsur yang sangat penting dalam upaya meningkatkan prestasi
belajar. Karena buku merupakan salah satu sumber belajar, di samping
sumber belajar yang lain. Dengan dicukupinya buku yang merupakan salah
satu sumber belajar, akan memperlancar proses belajar mengajar di dalam
kelas dan mempermudah dalam belajar di rumah. Dan juga akan dapat
meningkatkan semangat belajar bagi anak.
e. Pemberian uang saku setiap berangkat sekolah.
Setiap orang tua yang peduli akan kaberhasilan anak dalam belajar
tentu saja akan selalu memperhatikan kebutuhan anaknya sampai mendetail
mungkin. Uang saku juga tak luput dari bentuk memotivasi anak dalam
belajar namun besar kecil berbeda , karena kamampuan orang tua berbeda
beda. Hal semacam ini membuat minder anak yang kurang mampu pada
akhirnya anak akan mendikusikan soal itu dengan orang tuanya agar diberi
uang saku sesuai dengan kebutuhanya dan kebiasaan yang berlaku akan
baik jika pemberian uang saku dikaitkan dengan jasa anak dalam
anak akan bertanggung jawab dan melatihnya untuk tidak menerima
sesuatu sebelum melakukan sesuatu.
B. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi Belajar
Dalam bukunya yang berjudul Psikolagi Belajar Saiful B Djamarah
(2002 : 14 ) berpendapat bahwa yang dimaksud dengan motivasi: “Motivasi
didefinisikan sebagai suatu pendorong yang mengubah energi dalam diri
seseorang kedalam bentuk aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu”.
Pendapat di atas menunjukkan bahwa seseorang melaksanakan sesuatu
karena ada dorongan dalam dirinya untuk mencapai sesuatu. Makin kuat
dorongan tersebut maka makin optimal pula ia berupaya agar sesuatu yang
dituju dapat tercapai, di mana kalau sesuatu yang diinginkan itu dapat
tercapai maka ia akan merasa berhasil dan juga akan merasa puas.
Sedangkan menurut Wasty Soemanto (2006: 100 ) mendefinisikan
bahwa “ motivasi adalah suatu perubahan tenaga di dalam diri / individu
seseorang yang di tandai dorongan efektif dan reaksi-reaksi dalam usaha
mencapai tujuan”. Juga masih banyak ragam teori motivasi yang akan
diutarakan dalam bab ini.
Berdasarkan dengan hal tersebut di atas sudah sangat jelas sekali
bahwa, seseorang di dalam melakukan sesuatu tindakan pasti mempunyai
suatu alasan yang dijadikan dasar, atas sebab apa dia melakukan tindakan
kebutuhan. Seseorang yang melakukan suatu tindakan pasti ada tujuan yang
ingin dicapai. Senada dengan pengertian tersebut di atas Oemar hamalik
menyatakan : “Motivasi adalah apa yang menggerakkan seseorang untuk
bertindak dengan cara tertentu atau sekurang-kurangnya mengembangkan
sesuatu kecenderungan perilaku tertentu, yang dapat dipicu oleh rangsangan
luar, atau yang lahir dari dalam diri orang itu sendiri.” ( 2007 :41) Setiap
manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan yang secara sadar maupun tidak,
berusaha untuk mewujudkannya.
Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan merupakan awal timbulnya
suatu perilaku, diperlukan adanya suatu dorongan (motivasi) yang mampu
menggerakkan atau mengarahkan perilaku tersebut. Setiap manusia berbeda
antara satu dengan lainnya, perbedaan itu selain pada kemampuannya dalam
bekerja juga tergantung pada keinginannya untuk bekeija atau tergantung
kepada keinginan, dorongan dan kebutuhannya untuk bekaerja. Keinginan
untuk bekeija dalam hal ini disebut motivasi. Menurut Sardiman A.M
Motivasi adalah : Motivasi belajar adalah daya penggerak yang telah
menjadi aktif ( 2003 : 73 ). Menurut M Ngalim motivasi belajar dapat
diartikan suatu usaha yang di sadari untuk mempengaruhi tingkah laku
seseorang agar tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga
mencapai hasil atau tujuan tertentu ( 2007 : 68 ). Motivasi adalah kekuatan
penggerak yang membangkitkan aktivitas pada mahluk hidup, dan
menimbulkan tingkah laku serta mengarahkanya menuju tujuan tertentu
Motivasi dapat juga dikatakan sebagai serangkaian usaha untuk
menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang itu mau dan ingin
melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka berusaha untuk meniadakan
atau mengelakan perasaan tidak suka tersebut. Jadi motivasi itu dapat
dirangkai oleh factor dari luar tetapi motivasi adalah tumbuh di dalam diri
seseorang. Motivasi yang tumbuh dalam diri seseorang, kita kenal sebagai
motivasi internal yang tumbuh karena adanya kebutuhan dan keinginan.
Sedangkan motivasi yang tumbuh di luar diri seseorang disebut motivasi
eksternal yang harus diciptakan dan diarahkan supaya dapat membantu
tumbuhnya motivasi internal. Sedangkan menurut Syaiful Bahri Djamarah
(2002:99 ) membedakan motif menjadi dua yaitu :
M otif intrinsik, yaitu dorongan yang terdapat didalam pekerjaan, yang
dilakukan motif ekstrinsik, yakni dorongan yang berasal dari luar pekeijaan
yang sedang dilakukan. Dari berbagai teori dan penanganan mengenai
motivasi yang dikemukakan diatas, dapat disimpulkan bahwa motivasi
adalah suatu kondisi internal yang mampu menimbulkan dorongan dalam
diri manusia yang menggerakkan dan mengarahkan untuk melakukan
perilaku dan aktifitas tertentu guna mencapai tujuan dalam rangka memenuhi
kebutuhan-kebutuhannya.
2. Fungsi motivasi dalam belajar.
Motivasi sangat erat hubunganya dengan suatu tujuan dan cita cita.
atau motifnya. Jadi motivasi itu sangat berguna bagi perbuatan seseorang.
Sedangkan fungsi dari motifasi adalah sebagai b erik u t:
a. Sebagai pendorong perbuatan.
Pada saat anak tidak ada hasrat untuk belajar tetapi masih ada yang dicari
maka muncullah minat untuk belajar karena untuk memuaskan rasa ingin
tahunya ( Syaiful Bahri Djamarah, 2002 : 123 )
b. Sebagai penentu arah perbuatan.
Motivasi mencegah penyelewengan dari jalan yang harus di tempuh untuk
mencapai tujuan ( Ngalim Purwanto, 2007: 71 ).
c. Sebagai penggerak perbuatan .
Disini anak didik sudah melakukan aktivitas belajar dengan segenap jiw a
dan raga ( Syaiful Bahri, 2002: 123 ).
3. Faktor - faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
Adapun faktor yang mempengaruhi dalam motivasi belajar adalah para
pendidik, para orang tua murid dan masyarakat sekitar ( Wasti Sumanto,
2006: 200).
4. Cara menumbuhkan motivasi belajar
Guru dapat menggunakan berbagai cara dalam menumbuhkan motivasi
belajar anak agar belajar anak dapat terlaksana dengan nvaman A Ha min ram
Hamalik dalam bukunya proses belajar mengajar adalah sebagai berikut
(2007:166-167):
a. Memberi angka
b. Pujian
c. Hadiah
d. Penilaian
e. Karyawisata
f. Sarkasme
Berdasarkan analisis teori-teori motivasi yang telah dipaparkan dimuka
dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan suatu kondisi
internal yang mampu menimbulkan dorongan dalam diri manusia yang
menggerakkan dan mengarahkan untuk melakukan suatu perilaku atau aktivitas
tertentu guna mencapai tujuan dalam rangka memenuhi kebutuhan-kebutuhan.
Pemenuhan kebutuhan tersebut merupakan wujud tingkah laku nyata motivasi
yang dimiliki setiap manusia.
C. Pendidikan Agama Islam
1. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Berbicara masalah pengertian pendidikan agama islam maka tidak
lepas dari mengetahui apa pengertian pendidikan itu sendiri sebelum
membahas tentang pengertian pendidikan Agama Islam. Pendidikan adalah
usaha manusia untuk menyiapkan dirinya untuk suatu kehidupan yang
menurut pandangan Islam adalah tindakan yang dilakukan secara sadar
dengan tujuan memelihara dan mengembangkan fitrah serta potensi (sumber
daya) insani menuju terbentuknya manusia seutuhnya (insane kamil)(\992:
16
).
Sedangkan Agama Islam adalah wahyu atau peraturan yang di
turunkan oleh Allah melalui utusan-Nya yang tertuang dalam kitab suci Al-
Qur’an dan As -sunnah yang harus di patuhi dan di taati oleh semua umat
manisia. Hal ini sesuai dengan ungkapan Abdul Ghoni yang mengungkapkan
bahwa agama islam merupakan peraturan yang diturunkan oleh Allah dengan
perantara rosul-Nya untuk keperluan hambanya supaya mereka mendekatkan
diri kepada Allah.
Jadi Pendidikan agama Islam adalah usaha -usaha secara sistematis
dan pragmatis dalam membantu anak didik agar supaya mereka hidip sesuai
dengan ajaran agama islam (Zuhaerini/ibdul Ghofur, Slamet, 1981 :25).
Adapun Pendidikan Agama Islam menurut Achmadi adalah usaha yang lebih
khusus ditekankan untuk mengembangkan fitrah keberagamaan subyek didik
agar lebih mampu memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran -ajaran
Islam (Achmadi, 1992:20).
Pendidikan Agama Islam arahnya adalah pembentukan pribadi
muslim yang taat, berilmu dan beramal sehingga Pendidikan Agama Islam
dimasukkan dalam kurikulum sekolah.maka dengan sendirinya pengajaran
agama disekolah sekolah partikelir harus juga mengikutinya (Ahmad Tafsir ,
Dari teori diatas jelas terlihat betapa pentingnya Pendidikan Agama
Islam diberikan kepada seseorang sebagai fondasi bagi dirinya agar dapat
bertingkah laku sesuai dengan norma ajaran Islam dalam hidupnya.
2. Dasar Pendidikan Agama Islam.
Dasar yang menjadi acuan dalam Pendidikan Agama Islam harus
merupakan sumber nilai kebenaran dan kekuatan yang dapat menghantarkan
pada aktivitas yang di cita-citakan.
Menurut Dinn Wahyudin Dasar tersebut dapat di tinjau dari berbagai
segi yaitu : (2008:2.5 )
a. Segi Yuridis
1) Dasar ideal yaitu falsafah Pancasila
2) Dasar konstitusional yaitu UUD 1945
b. Segi Religius
1) A l- Q u r ’an
2) AlHadist
c. Aspek Psikologis
Yaitu dasar-dasar yang berhubungan dengan aspek kejiwaan
kehidupan masyarakat. Hal ini didasarkan bahwa dalam hidupnya baik
sebagai individu maupun masyarakat manusia memerlukan pegangan
hiHim
3. Tujuan pendidikan Agama Islam
Sesuai dengan penilitian disini bahwa tujuan pendidikan agama islam
adalah mempunyai tujuan yang sama dengan tujuan pendidikan nasional akan
tetapi lebih spesifik. Tujuan Pendidikan Agama Islam dapat dibagi menjadi 2
m acam :
a. Tujuan umum
Tujuan umum pendidikan Agama Islam adalah membimbing anak
agar mereka menjadi orang muslim sejati, beriman teguh, dan berahlak
mulia serta berguna bagi masyarakat, agama dan bangsa ( Zuhaerini, Abdul
Ghofur, Slamet, 1981 :43). Sesuai firman Allah dalam surat Adz Dzariat
ayat 56 yang berbunyi:
*^J ' i I j
b.
Artinya: “Aku tidak menjadikan jin dan manusia kecuali mereka itu
beribadah kepadaku.” (Departemen agama R I : 1992: 654)
Tujuan Khusus
Tujuan khusus Pendidikan Agama Islam seperti yang dikemukakan
oleh Zuhairini, Abdul Ghofur, Slamet As Yusuf adalah sebagai berikut:
1) Penanaman rasa Agama kepada murid
2) Menanamkan perasaan cinta kepada Allah dan Rosul-Nya
3) memperkenalkan ajaran Islam yang bersifat global.
4) Membiasakan anak berahlak mulia.
(1) Pemusatan tenaga atau kekuatan jiw a tertentu kepada suatu objek,
(2) Pendayagunaan kesadaran untuk menyertai aktivitas. (1989 : 32).
Ditinjau dari segi kepentingan pendidikan, maka perhatian mempunyai
andil besar dalam menentukan keberhasilan proses belajar mengajar, dan hasil
belajar siswa. Baik perhatian dari orang tua terhadap anaknya ataupun perhatian
guru terhadap kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Sedangkan salah satu peran orang tua dalam upaya meningkatkan
motivasi anaknya, adalah terjalinnya komunikasi atau interaksi edukatif yang
secara disengaja mencurahkan perhatian kepada anaknya untuk mau belajar,
bergairah, antusias, dan sungguh-sungguh. Karena perhatian orang tua
merupakan tenaga psiskis yang dapat mendorong kegiatan belajar anaknya.
Sehingga reaksi senang belajar, minat belajar, rajin dan sungguh-sungguh akan
tumbuh pada diri anak yang pada gilirannya berkaitan erat dengan prestasi
belajarnya. Sumadi Suryabrata mengemukakan bahwa: Aktivitas yang disertai
dengan perhatian intensif akan lebih sukses, prestasinya lebih tinggi (1984 : 18).
Oleh karena itu, tingkat perhatian orang tua sangat berpengaruh
terhadap pertumbuhan intelektual anak dalam belajar di sekolah. Sehingga
menurut Slameto bahwa: Ia membantu mempengaruhi kemampuan intelektual
anak agar dapat berfungsi secara optimal dan mencoba melengkapi program
pembentukan pribadi anak didiknya (1981 : 32). Selanjutnya anak didik yang
kurang maju dalam pelajaran, berkat keijasama orang tua anak didik dengan
pendidik, banyak kekurangan-kekurangan anak didik yang dapat diatasi.
Disadari bahwa pendidikan atau keadaan lingkungan keluarga dapat membantu
atau mempengaruhi keberhasilan belajar anak di sekolahnya.
Itulah sebabnya, pengaruh orang tua memiliki andil yang sangat besar
terhadap keberhasilan belajar anaknya, bahkan sebagaimana diungkapkan oleh
Oemar Hamalik sebelumnya salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi
belajar siswa itu adalah bersumber dari lingkungan keluarga. Peranan orang tua
agar anaknya sukses dalam belajar di sekolah sebenarnya sangat besar bahkan
BAB m
LAPORAN HASIL PENELITIAN
Gambaran Umum Orang Tua Murid SDN 2 Ngadimulyo ui Desa Ngadimulyo.
Sekolah Dasar Negeri 2 Ngadimulyo adalah Sekolah Dasar Negeri yang
dibangun pada tahun 1982 di dusun Serlobayan Desa Ngadimulyo, yang
merupakan sekolah dasar yang di dalam kurikulum di muat mata pelajaran
Agama Islam sebagai meskipun hanya mendapat kuota 30 % dan pendidikan
umum 70%. Adapun para peminat sekolah dari berbagai dusun dari desa
Ngadimulyo, diantaranya masyarakat ngliwu dan craken. Pada tahun ajaran
2009/2010 siswa dari SDN 2 Ngadimulyo mencapai 183 siswa dari 6 kelas yakni
dari kelas I - VI. Sedangkan kelas yang penulis teliti yaitu kelas IV dengan
jumlah siswa 33 siswa. SDN 2 Ngadimulyo telah menunjukkan jati dirinya
sebagai Sekolah yang dapat menghasilkan lulusan yang cukup menggembirakan,
hal ini dapat dibuktikan dengan berbagai keberhasilan yang dicapai peserta didik.
Demikian pula sebagai timbal balik hubungan dengan masyarakat
dengan Madrasah menunjukkan perhatian serta kepercayaan yang semakin
positif, hal ini pun dapat dibuktikan dengan peminta peserta didik dari tahun ke
tahun terus meningkat baik dari M atau SD.
Kendatipun demikian, sebagai suatu proses usaha pendidikan yang
menghadapi berbagai heteroginitas dalam komponen-komponennya, maka tidak
menutup mata terdapat kekurangan-kekurangan yang perlu disempurnakan. Oleh
karena itu dalam mengoperasionalkan usaha pendidikan pada SDN 2
kerjanya senantiasa berpikir inovatif dan profektif pada kemajuan pada kemajuan
dan kesempurnaan Sekolah.
1) Mata Pencaharian
Penduduk desa Ngadimulyo rata-rata berprofesi sebagai tani dan
buruh tani, namun ada juga yang berprofesi lain seperti : pegawai negari,
wiraswasta dan lain -lain. Dilihat dari jenis pekerjaanya memang sangatlah
beragam karena lingkungan desa.
Adapun untuk mengetahui lebih jelas tentang mata pencaharian
orang tua dari wali murid SDN 2 Ngadimulyo Kecamatan Kedu Kabupaten
temanggung dapat dilihat dari tabel:
Tabel I
Jumlah Orang Tua Menurut Mata Pencaharian
SDN 2 Ngadimulyo
No Jenis Pekerjaan Jumlah
1. Tani 60
2. Bumh Tani 50
3. Pegawai Negeri 3
4 Wiraswasta 25
5. Pertukangan 13
6. Pensiun an 11
Dengan tingkatan penghasilan orang tua perbulan sebagai berikut :
a. Rendah : kurang dari Rp 450.000,00 perbulan
b. Sedang : antara 450.000,00 - Rp 1.300.000,00 perbulan
c. Tinggi : 1.300.000,00 keatas
Sum ber: Buku data orang tua SDN 2 Ngadimulyo
2) Kondisi agama
Berdasarkan data monografi yang ada di kantor SDN 2 Ngadimulyo
ada 2 Agama yang di anut yaitu Agama Islam dan agama Kristen Katolik,
meskipun Agama Islam ada pada rengking pertama.
Data yang lebih terperinci dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel II
Kondisi Agama
SDN 2 Ngadimulyo
No. Agama Jumlah
1. Islam 182
2. Kristen Katolik 1
3. Kristen Protestan
4. Budha
-5. Hindu
-Jumlah 1 06 1 0 J
3) Pendidikan orang tua.
Penduduk desa Ngadimulyo rata -rata berpendidikan SD , namun
ada juga yang berpendidikan SLTP juga SLTA namun untuk pendidikan
Perguruan tinggi masih sangat minim sekali karena memang di daerah
pedesaan.
Adapun untuk mengetahui lebih jelas tentang Pendidikan orang
tua dari wali murid SDN 2 Ngadimulyo Kecamatan Kedu Kabupaten
temanggung dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel III
Jumlah Orang Tua Menurut Pendidikan
SDN 2 Ngadimulyo
No Jenis Pendidikan Jumlah
1. SD 124
2. SLTP 30
3. SLTA 20
4. Perguruan Tinggi 9
B. Penyajian Data Tentang Perhatian Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa.
1. Data responden tentang perhatian orang tua terhadap motivasi belajar sisw a.
Untuk mengetahui adanya pengaruh antara tingkat perhatian orang
tua terhadap motivasi belajar, penulis menggunakan angket. Adapun angket
mengenai perhatian orang tua terdiri dari 10 item dan 10 item untuk
motivasi belajar siswa, yang masing- masing item adalah alternative jawaban
a, b , c dan d adapun daftar angket dapat dilihat pada lampiran.
Berikut ini disajikan daftar nama-nama orang tua sebagai responden
beserta nama anaknya yaitu kelas IV dengan jumlah 33 siswa dengan alasan
karena kelas IV sangat beragam tingkat perekonomianya sebagai peserta
didik di SDN 2 Ngadimulyo kecamatan Kedu kabupaten Temanggung.
Tabel IV
Daftar Nama-Nama Orang Tua Dan Siswa SDN 2 Ngadimulyo
Tahun Pelajaran 2009/2010
No. Nama Siswa Nama Oramg Tua Kelas
1. Trizal Fahrurrozi Tambeng IV
2 . Ardi Yulianti Riyanto IV
3. Adi Wiranto Ribut Hariyanto IV
A
-t. Fitri fidayati Rohmad r \ 1 Vj
5. Ika Rohmania Sahrowi IV
6 . Fidi Septiani Juwariyanto IV
7. Makruf Murokib Samo IV
8. Widi Pratama Juwari IV
9. Nur Wahid Ponodi IV
10. Atika Zunaefita Dewi Pamo IV
11. Anggraeni novita Sutrisno IV
12. Arif saifiil Riyanto IV
13. Ardin Kuncung Mino IV
14. Ana Prastyowati Rohmad IV
15. Chulfaizin Muhyi IV
16. Imam Dwi widiyanto C Cut pratiwi IV
17 Makruf al Afandi Waris TV
18. Muhammad Ade S Susanto IV
MOI V . Muhammad adip M Nurcholis iTVX ¥
20. Muhammad Inu S Prayit IV
21. Mika Ristiyana Nuryanto IV
22. Nur alfi hidayati Mutinah IV
23. Pandu Prasetyo Dimyari IV
24, Rian Muhammad Rouf Yasri r v
25. Rizky Muhammad R Susilo IV
26. Rindawati Sudarto IV
27. Sulistyo Muhtolani IV
28. Sandi Sadeva Suharno IV
29. Unang Prastyawan Sunardi IV
30. Uswatun Chasanah Suyanto IV
31. Wulan Tri lasmi Sabar N IV
32. Wiwin Nurchayati Adi darwanto IV
33. Melinda Ambarwati Walngatno IV
2. Data hasil penyebaran angket tentang perhatian orang tua terhadap motivasi
belajar siswa.
Selanjutnya akan disajikan hasil jawaban dari angket yang
dibagikan kepada 33 orang tua peserta didik yang berisi 10 item soal dan
masing-masing soal diberi 4 alternatif jawaban. Angket tersebut dibagikan
pada tanggal 25 Mei 2010 dengan jumlah 33 angket dan kembali terkumpul
pada tanggal 29 Mei 2010 dengan jumlah 33 soak yang masing-masing
alternatif jawaban diberi bobot nilai.
Adapun penyajian data di sini b erisi:
a. Data hasil angket tentang tingkat perhatian orang tua bagi anak di SDN
2 Ngadimulyo untuk mengetahui adanya pengaruh tingkat perhatian
orang tua terhadap motivasi belajar siswa. Adapun hasil angket dari
Tabel V
Hasil Jawaban Angket Perhatian Orang Tua Dari Orang Tua Siswa
SDN 2 Ngadimulyo
No
Nama
Responden
NOMOR ITEM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. T b c b b a c b c b d
2. R b b c b c c b b c c
3. R b c c b d c c b b b
4. R c c b b b c b b c c
5. S b c c b b b b c c b
6. J b b c h c b d b b c
7. S b b c b d c c b b b
8. J c b r»V' c b c b d b r*V
9. p b b c d d c c b c b
10. p a b b b c c b c b e
11.
s
b c c c b d d c b b12. R b c c b b d c c b d
13. K b c c d d c b c d c
14. R a b b b b c c b c b
16.
---—
C a b c c c b b c d b
17. W b b c d b b c c b c
18. S b b b c b c c c d b
19 N b b d b b c b c c b
20. P b b c d b b c c d b
21. N c b c c b c b c b b
22. M b b c c c b b a b c
23. D b b c c b b d c b c
24. Y c d b b c c b c b
"b-25. S c b b c c b d b c c
26 S a h b h a b b b h b
27. M b b c c b b c c b b
28. S b b c c*
V' b KC/ c bV' K KU
29. S b c c b c C c b b b
30. S b c b b c C 1-U b 1-U b
31. S c c b b b c c c c b
32 A b c b b b c c c b b
33 W a b b b b a b b b b
Kemudian untuk memperoleh data kuantitatif langkah yang kami
tempuh adalah dengan memberi nilai tetap tiap item jawaban yang harus
Jawaban A dengan nilai 4
Jawaban B dengan nilai 3
Jawaban C dengan nilai 2
Jawaban D dengan nilai 1
Kemudian untuk mengetahui besar jumlah item yang dipilih oleh
orang tua maka dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel VI
Data perhitungan item dari angket tingkat perhatian orang tua
SDN 2 ngadimulyo
No Nama Responden A B C D
1 T 1 5 3 1
2 R - 5 5
-3 R “ 5 4 1
4 T*- - 5 5
5 S - 6 4
6 J - 6 3 1
7 S - (\v i iX
8 J - 4 5 1
9 p “ 4 4 2
10 p 1 4 4 1
i i
s
- 4 42
12 R “ 4 4 2
14 R 1 6 3
-15 M - 6 3 1
16 C 1 5 3 1
17 W - 5 4 1
18 S - 5 4 1
19 N - 6 3 1
20 P “ 5 3 2
21 N • 5 5 “
22 M 1 5 4 “
23 D - 5 4 1
24 Y “ 5 4 1
25 S - 4 5 1
26 f cL / 2 8
27 M “ 6 4
-28 S - 6 4
-29 S “ 5 5 “
30 S - 7 3 ”
31
s
- 4 6 “32 A - 6 4 “
33 W jLm4o 8 “
Dari hasil jumlah item yang diperoleh dari tabel diatas maka
dapat diketahui b ah w a:
1) Untuk pertanyaan soal nomor satu dari jumlah soal 10 yang di
bagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 5, jawaban
B sejumlah 22, jawaban C sejumlah 6 dan jawaban D sejumlah 0.
2) Untuk pertanyaan soal nomor dua dari jumlah soal 10 yang di
bagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 0, jawaban
B sejumlah 21, jawaban C sejumlah 11 dan jawaban D sejumlah 1.
3) Untuk pertanyaan soal nomor tiga dari jumlah soal 10 yang di
bagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 0, jawaban
B sejumlah 13, jawaban C sejumlah 20 dan jawaban D sejumlah 0.
4) Untuk pertanyaan soal nomor empat dari jumlah soal 10 yang di
bagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 0, jawaban
B sejumlah 18, jawaban C sejumlah 11 dan jawaban D sejumlah 4.
5) Untuk pertanyaan soal nomor lima dari jumlah soal 10 yang di
bagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 2, jawaban
B sejumlah 17, jawaban C sejumlah 10 dan jawaban D sejumlah 4.
6) Untuk pertanyaan soal nomor enam dari jumlah soal 10 yang di
bagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 1, jawaban
B sejumlah 12, jawaban C sejumlahl8 dan jawaban D sejumlah 2.
7) Untuk pertanyaan soal nomor tujuh dari jumlah soal 10 yang di
bagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 0, jawaban
8) Untuk pertanyaan soal nomor delapan dari jumlah soal 10 yang di
bagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 1, jawaban
B sejumlah 12Jaw aban C sejumlah 19 dan jawaban D sejumlah 1.
9) Untuk pertanyaan soal nomor sembilan dari jumlah soal 10 yang di
bagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 0, jawaban
B sejumlah 20, jawaban C sejumlah 8 dan jawaban D sejumlah 5.
10) Untuk pertanyaan soal nomor sepuluh dari jumlah soal 10 yang di
bagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 0, jawaban
B sejumlah 21, jawaban C sejumlah 10 dan jawaban D sejumlah 2.
Kemudian dari data diatas dapat dijumlahkan sebagai b erikut:
1) Untuk jawaban A sejumlah 9 jawaban.
2) Kemudian jawaban B yang dipilih orang tua ada 173 jawaban.
3) Jawaban C yang yang dipilih orang tua ada 123 jawaban.
4) sedangkan jawaban D yang dipilih oleh orang tua ada 25 jawaban
Jadi item yang banyak dipilih oleh orang tua siswa dari angket
yang disebar kepada wali murid adalah jawaban B dengan jawaban “
sering “. Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa rata -rata orang
tua sering memperhatikan kegiatan belajar anak.
b. Data hasil angket tentang Motivasi Belajar Siswa
Untuk mengetahui motivasi belajar setiap peserta didik dapat
Tabel VII
Data Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa
SDN 2 Ngadimulyo
No. Nama
Responen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. T c c b b c b b c d b
2. A b d c b b c b b b b
3. A b c c b c b b b c b
4. F b a c c c b c d c c
5. I c c c b b b b c c b
6. F c c b c c b b b c c
7. M b b c c c b c d b c
8 W c c b b c c b b G c
9. N c b c c d b b c C b
10. A uK / b b a b c c ku
n
v b
11. A b d c c c c d b c c
12. A b b b c b b c b c e
13. A b b c d b c c c c b
14. A b b a b b b c c c b
15. C b b c b b c c b b c
16. I b b a b b c c c b c