• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINGKAT PERHATIAN ORANG TUA PENGARUHNYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SDN 2 NGADIMULYO KEC. KEDU KAB. TEMANGGUNG TAHUN 2010 - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "TINGKAT PERHATIAN ORANG TUA PENGARUHNYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SDN 2 NGADIMULYO KEC. KEDU KAB. TEMANGGUNG TAHUN 2010 - Test Repository"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

(1)

S K R I P S I

D iaju k an u n tu k M em p e ro leh G elar S a rja n a P e n d id ik a n Islam

Oleh:

UNTUNG W ARDATI

N IM : 11408276

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

S A L A T I G A

(2)
(3)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Untung Wardati

NIM :11408276

Jurusan : Tarbiyah

Program Studi : Ekstensi

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya

saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang

lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Salatiga, 31 Juli 2010

Penulis

UNTUNG WARDATI N IM ; 11408276

(4)

Webside : http://www.stainsalatiga.ac.id E-mail: administrasi®,stainsalatiga.ac.id

Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya,

maka skripsi saudari:

Nama : Untung Wardati

NIM : 114 08 276

Jurusan/Program : Tarbiyah / Pendidikan Agama Islam

Judul : TINGKAT PERHATIAN ORANG TUA PENGARUHNYA

TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISIWA PADA

MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI

SDN 2 NGADIMULYO KECAMATAN KEDU

KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN

2009/2010

Sudah dapat diajukan dalam sidang munaqosyah.

Demikian surat ini dibuat, harap menjadikan perhatian dan digunakan

(5)

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi Saudara UNTUNG WARDATI dengan Nomor Induk Mahasiswa 11408276

yang berjudul TINGKAT PERHATIAN ORANG TUA PENGARUHNYA

TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SDN 2 NGADIMULYO KECAMATAN

KEDU KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2010 telah dimunaqosahkan dalam

Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri

(STAIN) Salatiga pada Sabtu, 25 September 2010 dan telah diterima sebagai bagian

dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.).

Salatiga, 18 Syawal 1431 NIP. 19680812 199403 2003

Pembimbing

Dra. Siti Eumrotun, M. Ag NIP. 19670115 199803 2 002

(6)

jij<+JI ^ ♦ j l aJJLj i i J j - * j ' i D^S ^13

Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi

pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah,

(7)

• Anakku tercinta dan tersayang yang selalu membuat bahagia hari

hariku.

• Kakakku yang telah membantu baik dukungan moril maupun

materiil.

• My beloved someone who always support me.

• My beloved friends ( Pak wardi, Pak A p ri, Bu E n i , Bu Adah ,

Bu h e n i) thanks for all.

• My beloved 08-B peace 2010.

(8)

Aihamdulilah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT yang telah melimpahkan rahmat dan taufiq-Nya, sehingga penulis mampu

mentelesaikan tugas penulisan skripsi, untuk melengkapi syarat guna mencapai gelar

sarjana di jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga. Penulis sadar dan yaqin bahwa

penulisan skripsi ini tidak akan pernah bisa terwujud tanpa adanya uluran tangan dan

kemurahan hati semua fihak, yang telah banyak membantu baik moril maupun

spiritual kepada penulis sehingga terwujudlah naskah skripsi ini.Oleh karena itu tiada

lain dalam kesempatan ini, ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya penulis

sampaikan kepada:

1. Dr. Imam Sutomo, M. Ag selaku Ketua STAIN Salatiga

2. Ibu Dra. Siti Zum rotun, M.Ag. Selaku pembimbing penulisan skripsi ini yang

telah membimbing dengan penuh kesabaran.

3. Bapak dan ibu karyawan Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga ,semoga alloh

memberi rahmat dan taufiq kepada beliau-beliau.

4. Ibu Kepala SDN 2 Ngadimulyo kecamatan Kedu Kabupaten temanggung

yang telah mengijinkan diadakannya penelitian dalam rangka penyusunan

skripsi ini.

5. Bapak, ibu dan semua keluarga yang telah memberikan do’a restu dan

motivasi sehingga terselesainya penulisan skripsi ini.

(9)

SWT dan hanya allah yang bisa membalasnya, karena dalam penulisan skripsi ini

masih banyak kekurangan, maka penulis mohon koreksi dan yang membangun demi

kesempurnaan nya penulisan skripsi ini.

Akhirnya, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi

semua fihak yang membutuhkannya.

Amin Amin ya Rabbal’alamin.

Penulis

UNTUNG WARDATI

(10)

Alamat: Setrobayan, Ngadimulyo Kec. Kedu Kab. Temanggung Kode Pos 56252

SURAT KETERANGAN

No. : 800/ /VI/2010

Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Sekolah Dasar Negeri 2

Ngadimulyo Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung, menerangkan bahwa:

Untuk keperluan pembuatan skripsi yang berjudul “TINGKAT

PERHATIAN ORANG TUA PENGARUHNYA TERHADAP MOTIVASI

BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM“,

mahasiswa tersebut di atas benar-benar telah melaksanakan /mengadakan penelitian

guna mencari data yang diperlukan pada SD kami selama 1 bulan lebih 15 hari mulai

tanggal 1 April sampai 15 Juni 2010 dengan baik.

Demikian surat keterangan kami buat, agar dapat dipergunakan

sebagaimana semestinya.

Nama : Untung Wardati

Nim : 11408276

Mahasiswa : Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga

Jurusan : Tarbiyah

Program : SI Ekstensi

Ngadimulyo, 15 Juni 2010

NIP .19620915 198405 2 002

(11)

Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Dra. Siti Zumrotun M. Ag.

Kata Kunci: Tingkat perhatian orang tua dan motivasi belajarsiswa

Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui sejauh mana pengaruh antara tingkat perhatian orang tua dengan mottivasi belajar siswa kelasiV SDN 2 Ngadimulyo. Pertanyaan yang ingin di jawab melalui penelitian ini adalah ( 1 ) bagaimanakah tingkat perhatian orang tua di Desa Ngadimulyo saat ini?, dan ( 2 ) motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI di SDN 2 Ngadimulyo. Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang kemudian diubah menjadi data kuantitatif.

Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat kurang memperhatikan anaknya dalam hal belajar khususnya pada mata pelajaran PAI. Sekolah tidak lebih dari sekedar (a) upaya untuk memperoleh baca tulis, dan ( b ) sebagai kepatutan ketika anak masih kecil dan belum bekerja. Hal ini juga ditunjukkan dari hasil pembelajaran siswa yaitu ( a ) absen siswa yang kurang, ( b ) buku catatan siswa yang kurang lengkap, ( c ) hasil evaluasi kurang dari standar, berarti motivasi siswa tergolong rendah, maka peneliti berupaya meningkatkan motivasi belajar pendidikan agama islam siswa kelas IV di SDN 2 Ngadimulyo Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung.

(12)

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... ii

NOTA PEMBIMBING... iii

PENGESAHA KELULUSAN... iv

HALAMAN MOTTO... v

HALAMAN PERSEMBAHAN... vi

KATA PENGANTAR... vii

SURAT KETERANGAN... ix

ABSTRAK... x

DAFTAR ISI... xi

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang masalah... 1

B. Rumusan Masalah... 4

C. Tujuan Penelitian... 4

D. Manfaat hasil Penelitian... 5

E. Penegasan Istilah... 5

F. Hipotesis... 7

G. Metode Penelitian... 8

H. Sistematika Penulisan... 10

BAB IILANDASAN TEORI... 12

A. Tingkat Perhatian Orang Tua... 12

(13)

B. Motivasi Belajar... 24

1. Pengertian... 24

2. Fungsi Motivasi belajar... 26

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar... 27

4. Cara menumbuhkan motivasi belajar... 27

C. Pendidikan agama Islam... 28

1. Pengertian... 28

2. Dasar- Dasar Pendidikan agama Islam... 30

3. Tuj uan Pendidikan Agama Islam... 31

D. Pengaruh Tingkat Perhatian Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar PAI Siswa Di Sekolah... 32

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN... 34

A. Gambaran Umum Orang tua Murid Di SDN 2 Ngadimulyo... 34

1. Mata Pencaharian... 35

2. Kondisi Agama... 36

3. Pendidikan Orang Tua... 37

B. Penyajian Data Tentang Perhatian Orang Tua Terhadap Motivasi belajar... 38

1. Data responden... 38

2. Data hasil penyebaran angket... 40

(14)

BAB IV ANALISIS DATA... 53

A. Analisis Data Tingkat Perhatian Orang tua dan Motivasi Belajar PAI... 53

1. Analisis Data Tingkat Perhatian Orang T u a ... 53

2. Analisis Data tentang motivasi Belajar PAI... 58

B. Analisis Data Pengaruh Perhatian Orang Tua dan Motivasi Belajar PAI... 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 66

A. Kesimpulan... 66

B. Saran -S aran... 68

C. Penutup... 68

DAFTAR PUSTAKA... 70

LAMPIRAN-LAMPIRAN... 72

DAFTAR RIWAYAT HIDUP... 78

(15)

B A B I

PEN D A H U LU A N

A. Latar Belakang Masalah

Dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa, sekolah mempunyai peran

yang sangat penting untuk membentuk masyarakat yang cerdas, terampil

berbudi luhur dan bertingkah laku yang baik. Oleh karena itu pendidikan harus

dimiliki oleh setiap siswa karena pendidikan bertujuan untuk mecerdaskan dan

memberikan tingkah laku yang baik terhadap siswa. Pendidikan adalah

humanisasi yaitu upaya memanusiakan manusia agar mampu mewujudkan diri

sesuai dengan martabat kemanusiaanya.

Kurikulum di Indonesia menjadikan bidang study Pendidikan Agama

Islam (PAI) sebagai salah satu mata pelajaran yang wajib ditempuh oleh siswa.

Hal tersebut tidak terlepas dari tujuan pendidikan di Indonesia yaitu

mencerdaskan,membangun dan menciptakan kader- kader yang beriman dan

bertaqwa kepada Allah SWT. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan seorang

siswa dalam menguasai materi Pendidikan Agama Islam (PAI) terdapat dua

faktor yaitu berasal dari dalam diri siswa itu sendiri dan dari luar siswa itu

sendiri. Setiap insan akan selalu mencari informasi untuk menambah

pengetahuan. Begitu juga dengan siswa yang ingin meraih cita-cita harus rajin

belajar dengan tekun dan giat.

Tingkat perhatian orang tua sangat mendukung siswa dalam belajar

(16)

dibutuhkan oleh seorang siswa yang hendak menguasai materi Pendidikan

Agama Islam (PAI). Karena orang tua adalah manusia pertama yang di kenal

sang anak (Zakiah Daradjat, 1994 : 48). Hal inilah yang menjadikan peranan

orang tua sangat penting dalam mendalami Pendidikan Agama Islam (PAI).

Orang tua mempunyai motivasi yang sangat kuat untuk mendidik karena anak

merupakan buah cinta kasih antara hubungan suami isteri, motivasi yang kuat

inilah yang melahirkan hubungan emosional antara orang tua dan anak ( M Nur

Asifudin, 2007 : 17 ). Untuk itulah orang tua mempunyai tanggung jaw ab dan

kewajiban dalam pendidikan anak-anaknya Firman Allah SWT. Dalam al-

Qur’an surat At-Tahrim 66:6 :

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan

keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;

penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah

terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan

apa yang diperintahkan (Departemen Agama RI tahun 1995 halaman 505).

Setiap orang tua pasti menginginkan keberhasilan dalam pendidikan

anak-anaknya. Keberhasilan tersebut tentunya tidak akan dapat terwujud tanpa

adanya usaha dan peran dari orang tua itu sendiri.

Salah satu dari peranan orang tua terhadap keberhasilan pendidikan

(17)

kegiatan belajar mereka di rumah. Perhatian orang tua memiliki pengaruh

psikologis yang besar terhadap kegiatan belajar anak. Dengan adanya perhatian

dari orang tua, anak akan lebih giat dan lebih bersemangat dalam belajar karena

ia tahu bahwa bukan dirinya sendiri saja yang berkeinginan untuk maju, akan

tetapi orang tuanya pun demikian. Sebab baik buruknya prestasi yang dicapai

anak akan memberikan pengaruh kepadanya dalam perkembangan pendidikan

selanjutnya.

Orang tua pasti tidak ingin anaknya terjerumus dalam kesusahan dan

kesesatan. Orang tua akan selalu memberikan perhatian kepada anaknya baik

secara fisik maupun nonfisik guna mengarahkan perkembangan sang anak,

maka orang tua harus memberikan motivasi belajar tidak hanya mendorong atau

membangkitkan individu untuk giat dalam belajar mata pelajaran Pendidikan

agama islam (PAI) saja akan tetapi juga menjamin kelangsungan dari

pengamalan ilmu yang didapatinya. Hal ini sejalan dengan pendapat Sardiman

AM bahwa motivasi belajar adalah daya penggerak yang telah menjadi aktif

(Sardiman AM, 2003: 73 ).

Atas dasar uraian dan pemikiran tersebut ,maka penulis terdorong

untuk melakukan penelitian di Sekolah Dasar Negeri 2 Ngadimulyo

Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung dengan mengambil judul “

TINGKAT PERHATIAN ORANG TUA PENGARUHNYA TERHADAP

MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

AGAMA ISLAM ( P A I) DI SDN 2 NGADIMULYO KECAMATAN KEDU

(18)

B. Rumusan Masalah .

Sebagai basic question atau pokok permasalahan dalam penelitian ini

ad alah :

1. Bagaimanakah tingkat perhatian orang tua pada siswa kelas IV di SDN 2

Ngadimulyo Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung?

2. Bagaimana motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama

Islam (PAI) yang dilakukan oleh siswa kelas IV di SDN 2 Ngadimulyo

Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung ?

3. Adakah pengaruh tingkat perhatian orang tua terhadap motivasi belajar di

sekolah pada siswa kelas IV di SDN 2 Ngadimulyo Kecamatan Kedu

Kabupaten Temanggung ?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah yang telah di kemukakan diatas

maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini untuk mengetahui:

1. Tingkat perhatian orang tua pada siswa kelas IV di SDN 2 Ngadimulyo

Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung.

2. Motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)

vans dilakukan oleh siswa kelas IV di SDN 2 Neadimulvo Kecamatan

■J W m/

Kedu Kabupaten Temanggung.

3. Pengaruh antara tingkat perhatian orang tua terhadap motivasi belajar siswa

pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah oleh siswa kelas

T V H i QT*YM O T \Irr a H im ii1 \rr \ A P o rn o ta n TTaHi i I f a K im o t p n T A m p m r m m n

(19)

D. Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberi manfaat b a g i:

1. Para pelaku didik dan pengajar di SDN 2 Ngadimulyo khususnya guru

yang memegang mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI).

2. Bagi orang tua bisa memberikan informasi yang jelas tentang adanya

perbedaan antara anak yang diperhatikan belajarnya oleh orang tua dengan

anak yang kurang diperhatikan terhadap minat belajarnya. Dari informasi

tersebut diharapkan bisa menjadi pemacu bagi orang tua untuk lebih

memberikan perhatian terhadap motivasi belajar anak.

3. Bagi siswa akan menjadi masukan bagi setiap siswa dalam menjalin

komunikasi dengan orang tua, guru maupun sesama teman karena dengan

interaksi yang baik akan menjadi motivasi tersendiri dalam pencapaian

hasil belajar, selain itu anak juga akan merasa diperhatikan keberadaanya

sehingga akan berpengaruh terhadap pencapaian motivasi belajar yang

optimal.

E Penegasan Istilah

Seringkah suatu istilah menimbulkan suatu perbedaan penafsiran,

maka untuk menghindari kesalah fahaman dalam memahami permasalahan

yang penulis teliti terlebih dahulu penulis jelaskan mengenai beberapa istilah

(20)

1. Tingkat perhatian orang tua.

Tingkat adalah susunan berlapis (Poerwadarminta, 1984:1077)y

sedangkan perhatian adalah pemusatan tenaga psikis yang tertuju kepada

suatu objek (Sumadi Surya Brata, 1984 : 14). Sedangkan orang tua adalah

pembina pribadi yang pertama dalam hidup anak. (Zakiah Daradjat, 1987:

6 7 )

Jadi maksud dari tingkat perhatian orang tua adalah susunan yang

berlapis untuk memusatkan konsentrasi dari seluruh aktivitas atau kegiatan

orang tua yang ditujukan kepada objek atau sekelompok objek baik dari

dalam anaknya maupun dari luar anaknya.

2. Motivasi Belajar.

Motivasi belajar adalah daya penggerak yang telah menjadi aktif

(Sardinian, 2003 : 73). Menurut M Ngalim motivasi belajar dapat

diartikan suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku

seseorang agar tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu

sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu (2007 : 71).

Untuk melengkapi definisi operasional dari variable yang

digunakan dalam judul penelitian ini maka ditentukan pula indikator dari

masing-masing variabel,

a. T ingkat perhatian orang tua.

Untuk mengukur adanya tingkat perhatian orang tua ditentukan

(21)

4) Menyediakan fasilitas sekolah.

5) Pemberian uang saku setiap berangkat sekolah,

b. Motivasi Belajar

1) Datang ke sekolah tepat waktu

2) Rajin masuk sekolah —

3) Aktif dalam proses belajar mengajar

4) Catatan pelajaran lengkap

5) Jujur dalam mengerjakan tugas

F. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul

(Suharsimi Arikunto, 2002 : 67). Karena dalam penelitian perlu adanya

hipotesis agar data relevan secara devinitif. Hipotesis dibuktikan melalui

pengolahan angka -angka sebagai dasar pengambilan keputusan terhadap suatu

hipotesis dinyatakan ditolak atau tidak ditolak ( Sukardi, 2007 : 76 ) Hipotesis

merupakan dugaan ataupun kesimpulan sementara yang masih perlu diuji

kebenaranya nya melalui statistik atau pengambilan keputusan lainya.

Sebagai jawaban sementara dalam penelitian ini maka penulis

(22)

tingkat perhatian orang tua maka kemungkinan akan semakin meningkat pula

motivasi belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) anak.

Metode Penelitian

1. Populasi dan Sampel.

Populasi adalah Keseluruhan subyek penelitian (sutrisno hadi,

1981 : 63). Sedangkan sample adalah sebagian atau wakil dari populasi

yamg diteliti (Suharsimi Arikunto, 2002: 102).

Dalam menentukan sample apabila populasinya kurang dari

100 maka harus di ambil semua sehingga penelitianya merupakan

penelitian populasi. Namun jika jumlah lebih dari 100 maka dapat diambil

10 %, 20 % sampai 25 % atau lebih (Suharsimi arikunto, 2002 : 108).

Dikarenakan subyek Penelitian yang penulis teliti adalah kelas

IV maka dengan jumlah 33 siswa dan 33 wali murid maka penulis

menggunakan sample total.

2. Metode Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data yang berhubungan dengan

(23)

a. Angket / Kuisioner

Metode angket atau kuisioner adalah sejumlah pertanyaan

tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden

dalam arti laporan pribadinya atau hal hal yang perlu di ketahui

darinya (Suharsimi Arikunto, 2002 : 121) metode ini penulis

pergunakan untuk memperoleh data tentang tingkat perhatian orang

tua dan motivasi belajar Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas IV

di SDN 2 Ngadimulyo Kecamatan Kedu Kabupaten temanggung.

b. Metode dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu segala keterangan yang terdapat

berupa laporan, catatan yang berkaitan dengan penelitian guna

melengkapi data penelitian (Suharsimi Arikunto, 2002 : 23). Metode

dokumentasi ini untukmencari data tentang keadaan sekolah, keadaan

guru, dan siswa serta hal-hal lain yang bersifat dokumen.

c. Metode Observasi

Metode observasi adalah metode dengan jalan pengamatan dan

pencatan secara langsung dan sistematis terhadap fenomena-fenomena

yang di selidiki (Sutrisno Hadi, 1981 : 65). Artinya observasi yang

dilakukan oenulis adalah denean melakukan neneamatan vaneX W X W 'S w

berkaitan dengan keadaan umum lokasi penelitian secara langsung.

3. Teknik Analisis Data

Langkah selanjutnya setelah data terkumpul adalah

(24)

perhatian orang tua dengan motivasi belajar PAI siswa. Kemudian data

tersebut dimasukkan dalam rumus “ r Product Moment” dengan rumus

sebagai berikut:

= ________ - (E*)(Ey)________________

^

V { N ^ 2 - G »

2} {N £ y

2 - f f iy ) 2)

Keterangan :

r xy Angka indeks “ r product moment

X Variabel perhatian orang tua

Y Variabel motivasi belahar mata pelajaran PAI

N Jumlah responden (Suharsimi A rikunto, 2002 :243)

H. Sistematika Penulisan

Agar teijadi pemikiran yang urut di dalam memahami skripsi ini, maka

diketahui tata cara urutan tersebut adalah :

Bab I Pendahuluan, pada bab ini disajikan mulai dari latar belakang

masalah alasan pemilihan judul, penegasan istilah, hipotesis, metodologi

penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II, landasan teori, berisikan uraian teori teori yang mendukung

penelitian ini. Teori tersebut antara lain : Perhatian orang tua yang meliputi

pengertian perhatian orang tua ,macam dan bentuk -bentuk perhatian orang tua

dan faktor faktor yang mempengaruhi perhatian orang tua. Adapun motivasi

(25)

motivasi belajar, faktor yang mempengaruhi motivasi belajar, cara yang

menumbuhkan motivai belajar dan prinsip. Kemudian Teori yang lain yang

penulis sajikan adalah teori tentang Pendidikan Agama Islam yang membahas

pengertian Pendidikan Agama Islam dan dasar - dasar serta tujuan Pendidikan

Agama Islam. Dan teori yang lain yang penulis sajikan adalah Pengaruh

Tingkat Perhatian Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa di Sekolah

Bab III berisikan hasil Laporan Hasil Penelitian. Bab ini meliputi

antara lain : data -d ata penelitian yang diperoleh mengenai bentuk perhatian

orang tua terhadap motivasi belajar siswa.

Bab IV analisis data, berisi pembahasan mengenai analisis

pendahuluan, analisis hipotesis dan analisis lanjutan.

Bab terahir, yaitu bab V yang merupakan bab penutup berisiskan

(26)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tingkat Perhatian Orang Tua

1. Pengertian Tingkat Perhatian Orang Tua

Tingkat adalah susunan berlapis (Purwadarminta, 1984:1077).

Sedangkan Perhatian menurut Sumadi Suryabrata adalah “pemusatan tenaga

psikis tertuju kepada suatu objek” (Sumadi, 1984: 14). Sedangkan Wasti

Sumanta mengemukakan bahwa perhatian merupakan “cara menggerakkan

bentuk umum cara bergaulnya jiw a dengan bahan-bahan dalam medan tingkah

laku” (2006: 34). Kemudian Kartini Kartono menyatakan bahwa “perhatian

itu merupakan reaksi umum dari organisme dan kesadaran, yang

menyebabkan bertambahnya aktivitas, daya konsentrasi, dan pembatasan

kesadaran terhadap satu obyek” (1996: 111).

Dari beberapa pengertian perhatian menurut para pakar tersebut, maka

dapat disimpulkan bahwa perhatian adalah pemusatan atau kesadaran jiw a

yang diarahkan kepada sesuatu obyek tertentu yang memberikan rangsangan

kepada individu, sehingga ia hanya mempedulikan obyek yang merangsang

itu. Dari pengertian ini, maka tingkat perhatian orang tua dapat diartikan

sebagai susunan berlapis dari kesadaran jiw a orang tua untuk memperdulikan

anaknya, terutama dalam hal memberikan dan memenuhi kebutuhan anaknya,

(27)

2. Faktor yang Mempengaruhi Perhatian Orang Tua

Adapun faktor yang mempengaruhi perhatian orang tua terhadap

anaknya, menurut Zakiyah Daradjat di antaranya adalah karena para orang tua

khawatir jikalau anaknya menjadi siswa yang nakal di sekolah. Karena rasa

kasih sayang orang tua, maka mereka menjaga baik-baik keselamatan dan

kesehatan anaknya. Perhatian juga diberikan orang tua karena ingin agar anak

mereka maju dan pemuncak (berprestasi) di kelasnya ( 1974:165 ), maka para

orang tua selalu menyuruh anaknya agar belajar dan belajar sepanjang waktu.

Hanya saja, perhatian orang tua makin lama makin berkurang sesuai dengan

bertambah besarnya tubuhnya dan bertambah dewasa usianya.

3. Bentuk Perhatian Orang Tua terhadap Belajar Anak

Perhatian orang tua, terutama dalam hal pendidikan anak, sangatlah

diperlukan. Terlebih lagi yang harus difokuskan adalah perhatian orang tua

terhadap aktivitas belajar yang dilakukan anak sehari-hari dalam kapasitasnya

sebagai pelajar dan penuntut ilmu, yang akan diproyeksikan kelak sebagai

pemimpin masa depan. Bentuk perhatian orang tua terhadap belajar anak

dapat berupa pemberian bimbingan dan nasihat, pengawasan terhadap belajar

anak, pemberian motivasi dan penghargaan serta pemenuhan kebutuhan

belajar anak.

a. Pemberian bimbingan dalam mengerjakan PR

(28)

Menurut Dinn Wahyudin bimbingan adalah ‘‘bantuan yang diberikan

kepada peserta didik dalam rangka upaya menemukan dan

merencanakan masa depan ( 2008 : 8.32). Kemudian ia juga mengutip

pendapat Stoops, yang menyatakan bimbingan adalah “suatu proses

yang terus menerus untuk membantu perkembangan individu dalam

rangka mengembangkan kemampuannya secara maksimal untuk

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya, baik bagi dirinya maupun

bagi masyarakat.”

Sedangkan Bimo Walgito berpendapat bimbingan adalah

“bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau

sekumpulan individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-

kesulitan di dalam kehidupannya, agar individu atau sekumpulan

individu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya ” (2004: 7).

Dari beberapa definisi bimbingan yang telah dikemukakan, jika

dikaitkan dengan bimbingan orang tua kepada anak, bahwa bimbingan

adalah bantuan yang diberikan orang tua kepada anaknya untuk

memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya. Memberikan

bimbingan kepada anak merupakan kewajiban orang tua. Hal ini tersirat

dalam Al Our.an dalam surah An Nisa’ ayat 9 Allah firman:

^ ^ . S' s * * - » > _ 'f* >9

’ . C i-kL , | i— - - t y y y’.t ^ 'l i ^

'f •. *

Artinya: dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang

(29)

yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka, oleh sebab itu

hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka

mengucapkan perkataan yang benar (Tim Penerjemah, Departemen

Agama RI, 1995:19).

Bimbingan belajar terhadap anak berarti pemberian bantuan

kepada anak dalam membuat pilihan-pilihan secara bijaksana dan dalam

penyesuaian diri terhadap tuntutan-tuntutan hidup, agar anak lebih

terarah dalam belajarnya dan bertanggung jawab dalam menilai

kemampuannya sendiri dan menggunakan pengetahuan mereka secara

efektif bagi dirinya, serta memiliki potensi yang berkembang secara

optimal meliputi semua aspek pribadinya sebagai individu yang

potensial.

Di dalam belajar anak membutuhkan bimbingan. Anak tidak

mungkin tumbuh sendiri dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

Anak sangat memerlukan bimbingan dari orang tua, terlebih lagi dalam

masalah belajar. Seorang anak mudah sekali putus asa karena ia masih

labil, untuk itu orang tua perlu memberikan bimbingan pada anak

selama ia belajar. Dengan pemberian bimbingan ini anak akan merasa

semakin termotivasi, dan dapat menghindarkan kesalahan dan

memperbaikinya.

Dalam upaya orang tua memberikan bimbingan kepada anak

yang sedang belajar dapat dilakukan dengan menciptakan suasana

(30)

terciptanya situasi diskusi di rumah antara lain; memperluas wawasan

anak, melatih menyampaikan gagasan dengan baik, terciptanya saling

menghayati antara orang tua dan anak, orang tua lebih memahami sikap

pandang anak terhadap berbagai persoalan hidup, cita-cita masa depan,

kemauan anak, yang pada gilirannya akan berdampak sangat efektif bagi

daya dukung terhadap kesuksesan belajar anak.

2) Memberikan nasihat

Bentuk lain dari perhatian orang tua adalah memberikan nasihat

kepada anak. Menasihati anak berarti memberi saran-saran untuk

memecahkan suatu masalah, berdasarkan pengetahuan, pengalaman dan

pikiran sehat. Nasihat dan petuah memiliki pengaruh yang cukup besar

dalam membuka mata anak-anak terhadap kesadaran akan hakikat

sesuatu serta mendorong mereka untuk melakukan sesuatu perbuatan

yang baik. Betapa pentingnya nasihat orang tua kepada anaknya,

sehingga Al Qur’an memberikan contoh, seperti yang terdapat dalam

surah Luqman 31:13 Allah berfirman:

Artinya: dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya,

di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu

(31)

adalah benar-benar kezaliman yang besar15.(Tim Penerjemah,

Departemen Agama RI, 1995:654)

Nasihat dapat diberikan orang tua pada saat anak belajar di

rumah. Dengan demikian maka orang tua dapat mengetahui kesulitan-

kesulitan anaknya dalam belajar. Karena dengan mengenai kesulitan-

kesulitan tersebut dapat membantu usaha untuk mengatasi kesulitannya

dalam belajar, sehingga anak dapat meningkatkan prestasi belajarnya.

Dalam upaya memberikan bimbingan, di samping memberikan

nasihat, kadang kala orang tua juga dapat menggunakan hukuman.

Meskipun hukuman sebagai reforcement yang negative tapi bila di

lakukan dengan tepat dan bijak maka akan menjadi alat motivasi yang

baik dan efektif ( Saiful B Djamarah, 2002:130). Hukuman diberikan

jika anak melakukan sesuatu yang buruk, misalnya ketika anak malas

belajar atau malas masuk ke sekolah. Tujuan diberikannya hukuman ini

adalah untuk menghentikan tingkah laku yang kurang baik, dan tujuan

selanjutnya adalah mendidik dan mendorong anak untuk menghentikan

sendiri tingkah laku yang tidak baik.

Di samping itu hukuman yang diberikan itu harus wajar, logis,

obyektif, dan tidak membebani mental, serta harus sebanding antara

kesalahan yang diperbuat dengan hukuman yang diberikan. Apabila

hukuman terlalu berat, anak cenderung untuk menghindari atau

(32)

b. Pengawasan Orang Tua terhadap belajar di sekolah .

Orang tua perlu mengawasi pendidikan anak-anaknya, sebab tanpa

adanya pengawasan yang kontinu dari orang tua besar kemungkinan

pendidikan anak tidak akan berjalan lancar. Pengawasan orang tua tersebut

dalam arti mengontrol atau mengawasi semua kegiatan atau aktivitas yang

dilakukan oleh anak baik secara langsung maupun tidak langsung.

Pengawasan yang diberikan orang tua dimaksudkan sebagai penguat

disiplin supaya pendidikan anak tidak terbengkelai, karena terbengkelainya

pendidikan seorang anak bukan saja akan merugikan dirinya sendiri, tetapi

juga lingkungan hidupnya.

Pengawasan orang tua terhadap anaknya lebih diutamakan dalam

masalah belajar (http://Panirandaraninfo.com/2010/04/12A. Dengan cara

ini orang tua akan mengetahui kesulitan apa yang dialami anak,

kemunduran atau kemajuan belajar anak, apa saja yang dibutuhkan anak

sehubungan dengan aktifitas belajarnya, dan lain-lain.

Dengan demikian orang tua dapat membenahi segala sesuatunya

hingga akhirnya anak dapat meraih hasil belajar yang maksimal.

Pengawasan orang tua bukanlah berarti pengekangan terhadap kehehasan

anak untuk berkreasi tetapi lebih ditekankan pada pengawasan kewajiban

anak yang bebas dan bertanggung jawab. Ketika anak sudah mulai

menunjukkan tanda-tanda penyimpangan, maka orang tua yang bertindak

sebagai pengawas harus segera mengingatkan anak akan tanggung jawab

(33)

efek dari kelalaiannya. Kelalaiannya di sini contohnya adalah ketika anak

malas belajar, maka tugas orang tua untuk mengingatkan anak akan

kewajiban belajarnya dan memberi pengertian kepada anak akan akibat jika

tidak belajar.

Dengan demikian anak akan terpacu untuk belajar sehingga

motivasi belajarnya akan meningkat. Pengawasan atau kontrol yang

dilakukan orang tua tidak hanya ketika anak di rumah saja, akan tetapi

hendaknya orang tua juga terhadap kegiatan anak di sekolah. Pengetahuan

orang tua tentang pengalaman anak di sekolah sangat membantu orang tua

untuk lebih dapat memotivasi belajar anak dan membantu anak

menghadapi masalah-masalah yang dihadapi anak di sekolah serta tugas-

tugas sekolah ( http://www.scripd.com/doc/7422782/).

Untuk mengetahui pengalaman anak di sekolah orang tua

diharapkan selalu menghadiri setiap undangan pertemuan orang tua di

sekolah, melakukan pertemuan segitiga antara orang tua, guru dan anak

sesuai kebutuhan terutama ditekankan untuk membicarakan hal-hal yang

positif serta orang tua sebaiknya secara teratur, dalam suasana santai

mendiskusikan dengan anak, kejadian-kejadian di sekolah

Dari hal tersebut, maka pertemuan antara guru dengan orang tua

banyak membawa manfaat bagi kedua belah pihak. Ini merupakan sasaran

yang amat baik untuk menjalin kerja sama dalam mengupayakan apa yang

(34)

c. Pemberian penghargaan pada anak

Sebagai pendidik yang utama dan pertama bagi anak, orang tua

hendaknya mampu memberikan motivasi dan dorongan. Sebab tugas

memotivasi belajar bukan hanya tanggungjawab guru semata, tetapi orang

tua juga berkewajiban untuk memotivasi anak untuk lebih giat belajar. Jika

anak tersebut memiliki prestasi yang bagus hendaknya orang tua

menasihati kepada anaknya untuk meningkatkan aktivitas belajarnya. Dan

untuk mendorong semangat belajar anak hendaknya orang tua mampu

memberikan semacam hadiah untuk menambah minat belajar bagi anak itu

sendiri. Sedangkan hadiah dapat di berikan kepada anak didik yang

berprestasi tinggi (Saiful B jamarah, 2002:126). Namun jika prestasi

belajar anak itu jelek atau kurang maka tanggung jawab orang tua tersebut

adalah memberikan motivasi atau dorongan kepada anak untuk lebih giat

dalam belajar.

Perhatian orang tua kepada anaknya yang berprestasi jelek atau

kurang itu sangat diperlukan karena dimungkinkan kurangnya dorongan

dari orang tua akan bertambah jelek pula prestasinya dan bahkan akan

timbul keputusasaan (http://wwwscripd.eom/doc/7422782/V Tindakan ini

perlu dilakukan oleh orang tua baik kepada anak yang berprestasi baik

ataupun kurang baik dari berbagai jenis aktivitas, seperti mengarahkan cara

belajar, mengatur waktu belajar dan sebagainya, selama pengarahan dari

orang tua itu tidak memberatkan anak. Menerima anak dengan segala

(35)

Bila anak memang membutuhkan guru les, jangan dipaksakan anak dengan

kemampuannya sendiri hanya karena ayah dan ibunya dahulu tidak pernah

les.

Tingkatkan semangat belajar anak. Kita dapat melakukan hal ini

dengan, misalnya memberi pujian, pelukan, belaian maupun ciuman.

Jangan mencela anak dengan kata-kata yang menyakitkan. Orang tua harus

menghindari mencela anak dengan kata-kata, “bodoh”, “tolol”, “otak

udang”, dan sebagainya. Anak yang sering mendapat label atau cap seperti

itu pada akhirnya akan mempunyai pandangan bahwa dirinya memang

bodoh dan tolol.

Mendidik adalah tanggung jawab bersama. Ayah dan Ibu

mempunyai tanggung jawab yang sama dalam mendidik anak. Jangan lupa

berdoa agar anak kita mendapat hasil yang terbaik. (Zakiah daradjat

: 1994:50).

Di samping itu orang tua juga perlu memberikan penghargaan

kepada anak. Penghargaan adalah sesuatu yang diberikan orang tua kepada

anaknya karena adanya keberhasilan anak dalam belajar sehingga meraih

prestasi. Hal ini sangat berguna bagi anak karena dengan penghargaan anak

akan timbul rasa bangga, mampu atau percaya diri dan berbuat yang lebih

maksimal lagi untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi. Yang harus

diperhatikan oleh orang tua adalah memberikan pujian dan penghargaan

(36)

2002:120). Pujian dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa orang tua

menilai dan menghargai tindakan usahanya.

Bentuk lain penghargaan orang tua selain memberi pujian adalah

dengan memberikan semacam hadiah atau yang lain. Hadiah ini

dimaksudkan untuk memberikan motivasi pada anak, untuk

menggembirakan, dan untuk menambah kepercayaan pada anak itu sendiri,

serta untuk mempererat hubungan dengan anak. Akan tetapi orang tua juga

harus tetap memberikan nasihat karena hadiah itu sendiri juga bisa merusak

dan menyimpangkan pikiran anak dari tujuan belajar yang sebenarnya.

d. Menyediakan fasilitas belajar.

Fasilitas belajar adalah segala alat dan sarana yang diperlukan

untuk menunjang kegiatan belajar anak, kebutuhan tersebut bisa berupa

ruang belajar anak, seragam sekolah, buku-buku, alat-alat belajar, dan lain-

lain. Pemenuhan kebutuhan belajar ini sangat penting bagi anak, karena

akan dapat mempermudah baginya untuk belajar dengan baik. Dalam hal

ini Wasti soemanto menyatakan bahwa “semakin lengkap alat-alat

pelajarannya, akan semakin dapat orang belajar dengan sebaik-baiknya,

sebaliknva kalau alat-alatnva tidak lenekaD. maka hal ini menmakan•> J X ' X

gangguan di dalam proses belajar, sehingga hasilnya akan mengalami

gangguan”( 2006: 123). Tersedianya fasilitas dan kebutuhan belajar yang

memadai akan berdampak positif dalam aktivitas belajar anak. Anak-anak

(37)

semangat belajar. Lain halnya jika segala kebutuhan belajarnya tercukupi,

maka anak tersebut lebih bersemangat dan termotivasi dalam belajar.

Mengenai perhatian terhadap kebutuhan belajar, kaitannya dengan

motivasi belajar mempunyai pengaruh yang sangat kuat. Hal itu dapat

diketahui bahwa dengan dicukupinya kebutuhan belajar, berarti anak

merasa diperhatikan oleh orang tuanya. Kebutuhan belajar, seperti buku

termasuk unsur yang sangat penting dalam upaya meningkatkan prestasi

belajar. Karena buku merupakan salah satu sumber belajar, di samping

sumber belajar yang lain. Dengan dicukupinya buku yang merupakan salah

satu sumber belajar, akan memperlancar proses belajar mengajar di dalam

kelas dan mempermudah dalam belajar di rumah. Dan juga akan dapat

meningkatkan semangat belajar bagi anak.

e. Pemberian uang saku setiap berangkat sekolah.

Setiap orang tua yang peduli akan kaberhasilan anak dalam belajar

tentu saja akan selalu memperhatikan kebutuhan anaknya sampai mendetail

mungkin. Uang saku juga tak luput dari bentuk memotivasi anak dalam

belajar namun besar kecil berbeda , karena kamampuan orang tua berbeda

beda. Hal semacam ini membuat minder anak yang kurang mampu pada

akhirnya anak akan mendikusikan soal itu dengan orang tuanya agar diberi

uang saku sesuai dengan kebutuhanya dan kebiasaan yang berlaku akan

baik jika pemberian uang saku dikaitkan dengan jasa anak dalam

(38)

anak akan bertanggung jawab dan melatihnya untuk tidak menerima

sesuatu sebelum melakukan sesuatu.

B. Motivasi Belajar

1. Pengertian Motivasi Belajar

Dalam bukunya yang berjudul Psikolagi Belajar Saiful B Djamarah

(2002 : 14 ) berpendapat bahwa yang dimaksud dengan motivasi: “Motivasi

didefinisikan sebagai suatu pendorong yang mengubah energi dalam diri

seseorang kedalam bentuk aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu”.

Pendapat di atas menunjukkan bahwa seseorang melaksanakan sesuatu

karena ada dorongan dalam dirinya untuk mencapai sesuatu. Makin kuat

dorongan tersebut maka makin optimal pula ia berupaya agar sesuatu yang

dituju dapat tercapai, di mana kalau sesuatu yang diinginkan itu dapat

tercapai maka ia akan merasa berhasil dan juga akan merasa puas.

Sedangkan menurut Wasty Soemanto (2006: 100 ) mendefinisikan

bahwa “ motivasi adalah suatu perubahan tenaga di dalam diri / individu

seseorang yang di tandai dorongan efektif dan reaksi-reaksi dalam usaha

mencapai tujuan”. Juga masih banyak ragam teori motivasi yang akan

diutarakan dalam bab ini.

Berdasarkan dengan hal tersebut di atas sudah sangat jelas sekali

bahwa, seseorang di dalam melakukan sesuatu tindakan pasti mempunyai

suatu alasan yang dijadikan dasar, atas sebab apa dia melakukan tindakan

(39)

kebutuhan. Seseorang yang melakukan suatu tindakan pasti ada tujuan yang

ingin dicapai. Senada dengan pengertian tersebut di atas Oemar hamalik

menyatakan : “Motivasi adalah apa yang menggerakkan seseorang untuk

bertindak dengan cara tertentu atau sekurang-kurangnya mengembangkan

sesuatu kecenderungan perilaku tertentu, yang dapat dipicu oleh rangsangan

luar, atau yang lahir dari dalam diri orang itu sendiri.” ( 2007 :41) Setiap

manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan yang secara sadar maupun tidak,

berusaha untuk mewujudkannya.

Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan merupakan awal timbulnya

suatu perilaku, diperlukan adanya suatu dorongan (motivasi) yang mampu

menggerakkan atau mengarahkan perilaku tersebut. Setiap manusia berbeda

antara satu dengan lainnya, perbedaan itu selain pada kemampuannya dalam

bekerja juga tergantung pada keinginannya untuk bekeija atau tergantung

kepada keinginan, dorongan dan kebutuhannya untuk bekaerja. Keinginan

untuk bekeija dalam hal ini disebut motivasi. Menurut Sardiman A.M

Motivasi adalah : Motivasi belajar adalah daya penggerak yang telah

menjadi aktif ( 2003 : 73 ). Menurut M Ngalim motivasi belajar dapat

diartikan suatu usaha yang di sadari untuk mempengaruhi tingkah laku

seseorang agar tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga

mencapai hasil atau tujuan tertentu ( 2007 : 68 ). Motivasi adalah kekuatan

penggerak yang membangkitkan aktivitas pada mahluk hidup, dan

menimbulkan tingkah laku serta mengarahkanya menuju tujuan tertentu

(40)

Motivasi dapat juga dikatakan sebagai serangkaian usaha untuk

menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang itu mau dan ingin

melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka berusaha untuk meniadakan

atau mengelakan perasaan tidak suka tersebut. Jadi motivasi itu dapat

dirangkai oleh factor dari luar tetapi motivasi adalah tumbuh di dalam diri

seseorang. Motivasi yang tumbuh dalam diri seseorang, kita kenal sebagai

motivasi internal yang tumbuh karena adanya kebutuhan dan keinginan.

Sedangkan motivasi yang tumbuh di luar diri seseorang disebut motivasi

eksternal yang harus diciptakan dan diarahkan supaya dapat membantu

tumbuhnya motivasi internal. Sedangkan menurut Syaiful Bahri Djamarah

(2002:99 ) membedakan motif menjadi dua yaitu :

M otif intrinsik, yaitu dorongan yang terdapat didalam pekerjaan, yang

dilakukan motif ekstrinsik, yakni dorongan yang berasal dari luar pekeijaan

yang sedang dilakukan. Dari berbagai teori dan penanganan mengenai

motivasi yang dikemukakan diatas, dapat disimpulkan bahwa motivasi

adalah suatu kondisi internal yang mampu menimbulkan dorongan dalam

diri manusia yang menggerakkan dan mengarahkan untuk melakukan

perilaku dan aktifitas tertentu guna mencapai tujuan dalam rangka memenuhi

kebutuhan-kebutuhannya.

2. Fungsi motivasi dalam belajar.

Motivasi sangat erat hubunganya dengan suatu tujuan dan cita cita.

(41)

atau motifnya. Jadi motivasi itu sangat berguna bagi perbuatan seseorang.

Sedangkan fungsi dari motifasi adalah sebagai b erik u t:

a. Sebagai pendorong perbuatan.

Pada saat anak tidak ada hasrat untuk belajar tetapi masih ada yang dicari

maka muncullah minat untuk belajar karena untuk memuaskan rasa ingin

tahunya ( Syaiful Bahri Djamarah, 2002 : 123 )

b. Sebagai penentu arah perbuatan.

Motivasi mencegah penyelewengan dari jalan yang harus di tempuh untuk

mencapai tujuan ( Ngalim Purwanto, 2007: 71 ).

c. Sebagai penggerak perbuatan .

Disini anak didik sudah melakukan aktivitas belajar dengan segenap jiw a

dan raga ( Syaiful Bahri, 2002: 123 ).

3. Faktor - faktor yang mempengaruhi motivasi belajar

Adapun faktor yang mempengaruhi dalam motivasi belajar adalah para

pendidik, para orang tua murid dan masyarakat sekitar ( Wasti Sumanto,

2006: 200).

4. Cara menumbuhkan motivasi belajar

Guru dapat menggunakan berbagai cara dalam menumbuhkan motivasi

belajar anak agar belajar anak dapat terlaksana dengan nvaman A Ha min ram

(42)

Hamalik dalam bukunya proses belajar mengajar adalah sebagai berikut

(2007:166-167):

a. Memberi angka

b. Pujian

c. Hadiah

d. Penilaian

e. Karyawisata

f. Sarkasme

Berdasarkan analisis teori-teori motivasi yang telah dipaparkan dimuka

dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan suatu kondisi

internal yang mampu menimbulkan dorongan dalam diri manusia yang

menggerakkan dan mengarahkan untuk melakukan suatu perilaku atau aktivitas

tertentu guna mencapai tujuan dalam rangka memenuhi kebutuhan-kebutuhan.

Pemenuhan kebutuhan tersebut merupakan wujud tingkah laku nyata motivasi

yang dimiliki setiap manusia.

C. Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Berbicara masalah pengertian pendidikan agama islam maka tidak

lepas dari mengetahui apa pengertian pendidikan itu sendiri sebelum

membahas tentang pengertian pendidikan Agama Islam. Pendidikan adalah

usaha manusia untuk menyiapkan dirinya untuk suatu kehidupan yang

(43)

menurut pandangan Islam adalah tindakan yang dilakukan secara sadar

dengan tujuan memelihara dan mengembangkan fitrah serta potensi (sumber

daya) insani menuju terbentuknya manusia seutuhnya (insane kamil)(\992:

16

).

Sedangkan Agama Islam adalah wahyu atau peraturan yang di

turunkan oleh Allah melalui utusan-Nya yang tertuang dalam kitab suci Al-

Qur’an dan As -sunnah yang harus di patuhi dan di taati oleh semua umat

manisia. Hal ini sesuai dengan ungkapan Abdul Ghoni yang mengungkapkan

bahwa agama islam merupakan peraturan yang diturunkan oleh Allah dengan

perantara rosul-Nya untuk keperluan hambanya supaya mereka mendekatkan

diri kepada Allah.

Jadi Pendidikan agama Islam adalah usaha -usaha secara sistematis

dan pragmatis dalam membantu anak didik agar supaya mereka hidip sesuai

dengan ajaran agama islam (Zuhaerini/ibdul Ghofur, Slamet, 1981 :25).

Adapun Pendidikan Agama Islam menurut Achmadi adalah usaha yang lebih

khusus ditekankan untuk mengembangkan fitrah keberagamaan subyek didik

agar lebih mampu memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran -ajaran

Islam (Achmadi, 1992:20).

Pendidikan Agama Islam arahnya adalah pembentukan pribadi

muslim yang taat, berilmu dan beramal sehingga Pendidikan Agama Islam

dimasukkan dalam kurikulum sekolah.maka dengan sendirinya pengajaran

agama disekolah sekolah partikelir harus juga mengikutinya (Ahmad Tafsir ,

(44)

Dari teori diatas jelas terlihat betapa pentingnya Pendidikan Agama

Islam diberikan kepada seseorang sebagai fondasi bagi dirinya agar dapat

bertingkah laku sesuai dengan norma ajaran Islam dalam hidupnya.

2. Dasar Pendidikan Agama Islam.

Dasar yang menjadi acuan dalam Pendidikan Agama Islam harus

merupakan sumber nilai kebenaran dan kekuatan yang dapat menghantarkan

pada aktivitas yang di cita-citakan.

Menurut Dinn Wahyudin Dasar tersebut dapat di tinjau dari berbagai

segi yaitu : (2008:2.5 )

a. Segi Yuridis

1) Dasar ideal yaitu falsafah Pancasila

2) Dasar konstitusional yaitu UUD 1945

b. Segi Religius

1) A l- Q u r ’an

2) AlHadist

c. Aspek Psikologis

Yaitu dasar-dasar yang berhubungan dengan aspek kejiwaan

kehidupan masyarakat. Hal ini didasarkan bahwa dalam hidupnya baik

sebagai individu maupun masyarakat manusia memerlukan pegangan

hiHim

(45)

3. Tujuan pendidikan Agama Islam

Sesuai dengan penilitian disini bahwa tujuan pendidikan agama islam

adalah mempunyai tujuan yang sama dengan tujuan pendidikan nasional akan

tetapi lebih spesifik. Tujuan Pendidikan Agama Islam dapat dibagi menjadi 2

m acam :

a. Tujuan umum

Tujuan umum pendidikan Agama Islam adalah membimbing anak

agar mereka menjadi orang muslim sejati, beriman teguh, dan berahlak

mulia serta berguna bagi masyarakat, agama dan bangsa ( Zuhaerini, Abdul

Ghofur, Slamet, 1981 :43). Sesuai firman Allah dalam surat Adz Dzariat

ayat 56 yang berbunyi:

*^J ' i I j

b.

Artinya: “Aku tidak menjadikan jin dan manusia kecuali mereka itu

beribadah kepadaku.” (Departemen agama R I : 1992: 654)

Tujuan Khusus

Tujuan khusus Pendidikan Agama Islam seperti yang dikemukakan

oleh Zuhairini, Abdul Ghofur, Slamet As Yusuf adalah sebagai berikut:

1) Penanaman rasa Agama kepada murid

2) Menanamkan perasaan cinta kepada Allah dan Rosul-Nya

3) memperkenalkan ajaran Islam yang bersifat global.

4) Membiasakan anak berahlak mulia.

(46)

(1) Pemusatan tenaga atau kekuatan jiw a tertentu kepada suatu objek,

(2) Pendayagunaan kesadaran untuk menyertai aktivitas. (1989 : 32).

Ditinjau dari segi kepentingan pendidikan, maka perhatian mempunyai

andil besar dalam menentukan keberhasilan proses belajar mengajar, dan hasil

belajar siswa. Baik perhatian dari orang tua terhadap anaknya ataupun perhatian

guru terhadap kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Sedangkan salah satu peran orang tua dalam upaya meningkatkan

motivasi anaknya, adalah terjalinnya komunikasi atau interaksi edukatif yang

secara disengaja mencurahkan perhatian kepada anaknya untuk mau belajar,

bergairah, antusias, dan sungguh-sungguh. Karena perhatian orang tua

merupakan tenaga psiskis yang dapat mendorong kegiatan belajar anaknya.

Sehingga reaksi senang belajar, minat belajar, rajin dan sungguh-sungguh akan

tumbuh pada diri anak yang pada gilirannya berkaitan erat dengan prestasi

belajarnya. Sumadi Suryabrata mengemukakan bahwa: Aktivitas yang disertai

dengan perhatian intensif akan lebih sukses, prestasinya lebih tinggi (1984 : 18).

Oleh karena itu, tingkat perhatian orang tua sangat berpengaruh

terhadap pertumbuhan intelektual anak dalam belajar di sekolah. Sehingga

menurut Slameto bahwa: Ia membantu mempengaruhi kemampuan intelektual

anak agar dapat berfungsi secara optimal dan mencoba melengkapi program

(47)

pembentukan pribadi anak didiknya (1981 : 32). Selanjutnya anak didik yang

kurang maju dalam pelajaran, berkat keijasama orang tua anak didik dengan

pendidik, banyak kekurangan-kekurangan anak didik yang dapat diatasi.

Disadari bahwa pendidikan atau keadaan lingkungan keluarga dapat membantu

atau mempengaruhi keberhasilan belajar anak di sekolahnya.

Itulah sebabnya, pengaruh orang tua memiliki andil yang sangat besar

terhadap keberhasilan belajar anaknya, bahkan sebagaimana diungkapkan oleh

Oemar Hamalik sebelumnya salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi

belajar siswa itu adalah bersumber dari lingkungan keluarga. Peranan orang tua

agar anaknya sukses dalam belajar di sekolah sebenarnya sangat besar bahkan

(48)

BAB m

LAPORAN HASIL PENELITIAN

Gambaran Umum Orang Tua Murid SDN 2 Ngadimulyo ui Desa Ngadimulyo.

Sekolah Dasar Negeri 2 Ngadimulyo adalah Sekolah Dasar Negeri yang

dibangun pada tahun 1982 di dusun Serlobayan Desa Ngadimulyo, yang

merupakan sekolah dasar yang di dalam kurikulum di muat mata pelajaran

Agama Islam sebagai meskipun hanya mendapat kuota 30 % dan pendidikan

umum 70%. Adapun para peminat sekolah dari berbagai dusun dari desa

Ngadimulyo, diantaranya masyarakat ngliwu dan craken. Pada tahun ajaran

2009/2010 siswa dari SDN 2 Ngadimulyo mencapai 183 siswa dari 6 kelas yakni

dari kelas I - VI. Sedangkan kelas yang penulis teliti yaitu kelas IV dengan

jumlah siswa 33 siswa. SDN 2 Ngadimulyo telah menunjukkan jati dirinya

sebagai Sekolah yang dapat menghasilkan lulusan yang cukup menggembirakan,

hal ini dapat dibuktikan dengan berbagai keberhasilan yang dicapai peserta didik.

Demikian pula sebagai timbal balik hubungan dengan masyarakat

dengan Madrasah menunjukkan perhatian serta kepercayaan yang semakin

positif, hal ini pun dapat dibuktikan dengan peminta peserta didik dari tahun ke

tahun terus meningkat baik dari M atau SD.

Kendatipun demikian, sebagai suatu proses usaha pendidikan yang

menghadapi berbagai heteroginitas dalam komponen-komponennya, maka tidak

menutup mata terdapat kekurangan-kekurangan yang perlu disempurnakan. Oleh

karena itu dalam mengoperasionalkan usaha pendidikan pada SDN 2

(49)

kerjanya senantiasa berpikir inovatif dan profektif pada kemajuan pada kemajuan

dan kesempurnaan Sekolah.

1) Mata Pencaharian

Penduduk desa Ngadimulyo rata-rata berprofesi sebagai tani dan

buruh tani, namun ada juga yang berprofesi lain seperti : pegawai negari,

wiraswasta dan lain -lain. Dilihat dari jenis pekerjaanya memang sangatlah

beragam karena lingkungan desa.

Adapun untuk mengetahui lebih jelas tentang mata pencaharian

orang tua dari wali murid SDN 2 Ngadimulyo Kecamatan Kedu Kabupaten

temanggung dapat dilihat dari tabel:

Tabel I

Jumlah Orang Tua Menurut Mata Pencaharian

SDN 2 Ngadimulyo

No Jenis Pekerjaan Jumlah

1. Tani 60

2. Bumh Tani 50

3. Pegawai Negeri 3

4 Wiraswasta 25

5. Pertukangan 13

6. Pensiun an 11

(50)

Dengan tingkatan penghasilan orang tua perbulan sebagai berikut :

a. Rendah : kurang dari Rp 450.000,00 perbulan

b. Sedang : antara 450.000,00 - Rp 1.300.000,00 perbulan

c. Tinggi : 1.300.000,00 keatas

Sum ber: Buku data orang tua SDN 2 Ngadimulyo

2) Kondisi agama

Berdasarkan data monografi yang ada di kantor SDN 2 Ngadimulyo

ada 2 Agama yang di anut yaitu Agama Islam dan agama Kristen Katolik,

meskipun Agama Islam ada pada rengking pertama.

Data yang lebih terperinci dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel II

Kondisi Agama

SDN 2 Ngadimulyo

No. Agama Jumlah

1. Islam 182

2. Kristen Katolik 1

3. Kristen Protestan

4. Budha

-5. Hindu

-Jumlah 1 06 1 0 J

(51)

3) Pendidikan orang tua.

Penduduk desa Ngadimulyo rata -rata berpendidikan SD , namun

ada juga yang berpendidikan SLTP juga SLTA namun untuk pendidikan

Perguruan tinggi masih sangat minim sekali karena memang di daerah

pedesaan.

Adapun untuk mengetahui lebih jelas tentang Pendidikan orang

tua dari wali murid SDN 2 Ngadimulyo Kecamatan Kedu Kabupaten

temanggung dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel III

Jumlah Orang Tua Menurut Pendidikan

SDN 2 Ngadimulyo

No Jenis Pendidikan Jumlah

1. SD 124

2. SLTP 30

3. SLTA 20

4. Perguruan Tinggi 9

(52)

B. Penyajian Data Tentang Perhatian Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa.

1. Data responden tentang perhatian orang tua terhadap motivasi belajar sisw a.

Untuk mengetahui adanya pengaruh antara tingkat perhatian orang

tua terhadap motivasi belajar, penulis menggunakan angket. Adapun angket

mengenai perhatian orang tua terdiri dari 10 item dan 10 item untuk

motivasi belajar siswa, yang masing- masing item adalah alternative jawaban

a, b , c dan d adapun daftar angket dapat dilihat pada lampiran.

Berikut ini disajikan daftar nama-nama orang tua sebagai responden

beserta nama anaknya yaitu kelas IV dengan jumlah 33 siswa dengan alasan

karena kelas IV sangat beragam tingkat perekonomianya sebagai peserta

didik di SDN 2 Ngadimulyo kecamatan Kedu kabupaten Temanggung.

Tabel IV

Daftar Nama-Nama Orang Tua Dan Siswa SDN 2 Ngadimulyo

Tahun Pelajaran 2009/2010

No. Nama Siswa Nama Oramg Tua Kelas

1. Trizal Fahrurrozi Tambeng IV

2 . Ardi Yulianti Riyanto IV

3. Adi Wiranto Ribut Hariyanto IV

A

-t. Fitri fidayati Rohmad r \ 1 Vj

5. Ika Rohmania Sahrowi IV

6 . Fidi Septiani Juwariyanto IV

(53)

7. Makruf Murokib Samo IV

8. Widi Pratama Juwari IV

9. Nur Wahid Ponodi IV

10. Atika Zunaefita Dewi Pamo IV

11. Anggraeni novita Sutrisno IV

12. Arif saifiil Riyanto IV

13. Ardin Kuncung Mino IV

14. Ana Prastyowati Rohmad IV

15. Chulfaizin Muhyi IV

16. Imam Dwi widiyanto C Cut pratiwi IV

17 Makruf al Afandi Waris TV

18. Muhammad Ade S Susanto IV

MOI V . Muhammad adip M Nurcholis iTVX ¥

20. Muhammad Inu S Prayit IV

21. Mika Ristiyana Nuryanto IV

22. Nur alfi hidayati Mutinah IV

23. Pandu Prasetyo Dimyari IV

24, Rian Muhammad Rouf Yasri r v

25. Rizky Muhammad R Susilo IV

26. Rindawati Sudarto IV

27. Sulistyo Muhtolani IV

28. Sandi Sadeva Suharno IV

(54)

29. Unang Prastyawan Sunardi IV

30. Uswatun Chasanah Suyanto IV

31. Wulan Tri lasmi Sabar N IV

32. Wiwin Nurchayati Adi darwanto IV

33. Melinda Ambarwati Walngatno IV

2. Data hasil penyebaran angket tentang perhatian orang tua terhadap motivasi

belajar siswa.

Selanjutnya akan disajikan hasil jawaban dari angket yang

dibagikan kepada 33 orang tua peserta didik yang berisi 10 item soal dan

masing-masing soal diberi 4 alternatif jawaban. Angket tersebut dibagikan

pada tanggal 25 Mei 2010 dengan jumlah 33 angket dan kembali terkumpul

pada tanggal 29 Mei 2010 dengan jumlah 33 soak yang masing-masing

alternatif jawaban diberi bobot nilai.

Adapun penyajian data di sini b erisi:

a. Data hasil angket tentang tingkat perhatian orang tua bagi anak di SDN

2 Ngadimulyo untuk mengetahui adanya pengaruh tingkat perhatian

orang tua terhadap motivasi belajar siswa. Adapun hasil angket dari

(55)

Tabel V

Hasil Jawaban Angket Perhatian Orang Tua Dari Orang Tua Siswa

SDN 2 Ngadimulyo

No

Nama

Responden

NOMOR ITEM

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. T b c b b a c b c b d

2. R b b c b c c b b c c

3. R b c c b d c c b b b

4. R c c b b b c b b c c

5. S b c c b b b b c c b

6. J b b c h c b d b b c

7. S b b c b d c c b b b

8. J c b V' c b c b d b r*V

9. p b b c d d c c b c b

10. p a b b b c c b c b e

11.

s

b c c c b d d c b b

12. R b c c b b d c c b d

13. K b c c d d c b c d c

14. R a b b b b c c b c b

(56)

16.

---—

C a b c c c b b c d b

17. W b b c d b b c c b c

18. S b b b c b c c c d b

19 N b b d b b c b c c b

20. P b b c d b b c c d b

21. N c b c c b c b c b b

22. M b b c c c b b a b c

23. D b b c c b b d c b c

24. Y c d b b c c b c b

"b-25. S c b b c c b d b c c

26 S a h b h a b b b h b

27. M b b c c b b c c b b

28. S b b c c*

V' b KC/ c bV' K KU

29. S b c c b c C c b b b

30. S b c b b c C 1-U b 1-U b

31. S c c b b b c c c c b

32 A b c b b b c c c b b

33 W a b b b b a b b b b

Kemudian untuk memperoleh data kuantitatif langkah yang kami

tempuh adalah dengan memberi nilai tetap tiap item jawaban yang harus

(57)

Jawaban A dengan nilai 4

Jawaban B dengan nilai 3

Jawaban C dengan nilai 2

Jawaban D dengan nilai 1

Kemudian untuk mengetahui besar jumlah item yang dipilih oleh

orang tua maka dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel VI

Data perhitungan item dari angket tingkat perhatian orang tua

SDN 2 ngadimulyo

No Nama Responden A B C D

1 T 1 5 3 1

2 R - 5 5

-3 R “ 5 4 1

4 T*- - 5 5

5 S - 6 4

6 J - 6 3 1

7 S - (\v i iX

8 J - 4 5 1

9 p “ 4 4 2

10 p 1 4 4 1

i i

s

- 4 4

2

12 R “ 4 4 2

(58)

14 R 1 6 3

-15 M - 6 3 1

16 C 1 5 3 1

17 W - 5 4 1

18 S - 5 4 1

19 N - 6 3 1

20 P “ 5 3 2

21 N • 5 5 “

22 M 1 5 4 “

23 D - 5 4 1

24 Y “ 5 4 1

25 S - 4 5 1

26 f cL / 2 8

27 M “ 6 4

-28 S - 6 4

-29 S “ 5 5 “

30 S - 7 3 ”

31

s

- 4 6 “

32 A - 6 4 “

33 W jLm4o 8 “

(59)

Dari hasil jumlah item yang diperoleh dari tabel diatas maka

dapat diketahui b ah w a:

1) Untuk pertanyaan soal nomor satu dari jumlah soal 10 yang di

bagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 5, jawaban

B sejumlah 22, jawaban C sejumlah 6 dan jawaban D sejumlah 0.

2) Untuk pertanyaan soal nomor dua dari jumlah soal 10 yang di

bagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 0, jawaban

B sejumlah 21, jawaban C sejumlah 11 dan jawaban D sejumlah 1.

3) Untuk pertanyaan soal nomor tiga dari jumlah soal 10 yang di

bagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 0, jawaban

B sejumlah 13, jawaban C sejumlah 20 dan jawaban D sejumlah 0.

4) Untuk pertanyaan soal nomor empat dari jumlah soal 10 yang di

bagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 0, jawaban

B sejumlah 18, jawaban C sejumlah 11 dan jawaban D sejumlah 4.

5) Untuk pertanyaan soal nomor lima dari jumlah soal 10 yang di

bagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 2, jawaban

B sejumlah 17, jawaban C sejumlah 10 dan jawaban D sejumlah 4.

6) Untuk pertanyaan soal nomor enam dari jumlah soal 10 yang di

bagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 1, jawaban

B sejumlah 12, jawaban C sejumlahl8 dan jawaban D sejumlah 2.

7) Untuk pertanyaan soal nomor tujuh dari jumlah soal 10 yang di

bagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 0, jawaban

(60)

8) Untuk pertanyaan soal nomor delapan dari jumlah soal 10 yang di

bagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 1, jawaban

B sejumlah 12Jaw aban C sejumlah 19 dan jawaban D sejumlah 1.

9) Untuk pertanyaan soal nomor sembilan dari jumlah soal 10 yang di

bagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 0, jawaban

B sejumlah 20, jawaban C sejumlah 8 dan jawaban D sejumlah 5.

10) Untuk pertanyaan soal nomor sepuluh dari jumlah soal 10 yang di

bagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 0, jawaban

B sejumlah 21, jawaban C sejumlah 10 dan jawaban D sejumlah 2.

Kemudian dari data diatas dapat dijumlahkan sebagai b erikut:

1) Untuk jawaban A sejumlah 9 jawaban.

2) Kemudian jawaban B yang dipilih orang tua ada 173 jawaban.

3) Jawaban C yang yang dipilih orang tua ada 123 jawaban.

4) sedangkan jawaban D yang dipilih oleh orang tua ada 25 jawaban

Jadi item yang banyak dipilih oleh orang tua siswa dari angket

yang disebar kepada wali murid adalah jawaban B dengan jawaban “

sering “. Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa rata -rata orang

tua sering memperhatikan kegiatan belajar anak.

b. Data hasil angket tentang Motivasi Belajar Siswa

Untuk mengetahui motivasi belajar setiap peserta didik dapat

(61)

Tabel VII

Data Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa

SDN 2 Ngadimulyo

No. Nama

Responen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. T c c b b c b b c d b

2. A b d c b b c b b b b

3. A b c c b c b b b c b

4. F b a c c c b c d c c

5. I c c c b b b b c c b

6. F c c b c c b b b c c

7. M b b c c c b c d b c

8 W c c b b c c b b G c

9. N c b c c d b b c C b

10. A uK / b b a b c c ku

n

v b

11. A b d c c c c d b c c

12. A b b b c b b c b c e

13. A b b c d b c c c c b

14. A b b a b b b c c c b

15. C b b c b b c c b b c

16. I b b a b b c c c b c

Gambar

Tabel IJumlah Orang Tua Menurut Mata Pencaharian
Tabel II Kondisi Agama
Tabel IIIJumlah Orang Tua Menurut Pendidikan
Tabel IVDaftar Nama-Nama Orang Tua Dan Siswa SDN 2 Ngadimulyo
+7

Referensi

Dokumen terkait

Grafik 3.3 Grafik tempat yang paling sering digunakan responden dalam menggunakan internet untuk kegiatan

Bangunan utilitas pada jaringan jalan di dalam kota dapat ditempatkan di dalam ruang manfaat jalan dengan ketentuan berada di atas tanah ditempatkan di luar jarak tertentu dari

Pengujian menu latihan Huruf Sambung 2 merupakan pengujian fungsionalitas dengan cara memilih menu Huruf Sambung 2 lalu memilih soal dari 1-5 kemudian akan menampilkan

Pengaruh Aktivitas Fisik Jalan Pagi Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi Stadium I Di Posyandu Lansia Desa Makamhaji.. Retrieved from

Prestasi belajar yang dicapai seorang individu merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal) maupun

Past Future Perfect Tense adalah bentuk waktu yang digunakan untuk menyatakan suatu peristiwa atau perbuatan yang akan telah terjadi atau akan telah dilakukan di waktu tertentu di

datang dengan keluhan obstruksi nasal, nyeri, keluar sekret dari hidung, disertai demam hilang timbul dan pada pemeriksaan fisik ditemukan pembengkakan septum nasi bilateral,

masalah, Tetapi pendapat ini tidak sepenuhnya benar karena banyak penderita alergi  batuk saat tidur siang atau di kantor dengan AC yang sangat dingin tidak timbul gejala