• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH MATERI QURBAN DAN AQIQAH DENGAN METODE THINK WRITE AND TALK PADA SISWA KELAS IX MTs AL-FALAH JETIS KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH MATERI QURBAN DAN AQIQAH DENGAN METODE THINK WRITE AND TALK PADA SISWA KELAS IX MTs AL-FALAH JETIS KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI"

Copied!
133
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR

MATA PELAJARAN FIQIH

MATERI QURBAN DAN AQIQAH

DENGAN METODE

THINK WRITE AND TALK

PADA SISWA KELAS IX MTs AL-FALAH JETIS

KECAMATAN KALIWUNGU

KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh :

SAYYID MUHAMMAD RIDLO

NIM: 111-13-280

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

vi MOTTO

YOU CAN IF YOU THINK YOU CAN

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

1. Keluargaku tercinta, yang tanpa mereka penulis bukanlah apa-apa. Kepada orang tuaku, Bapak Mufid, Ibu Umiyatun, kedua kakakku Rizki dan Umi, serta kedua adikku Faqih dan Anti.

2. Teman-teman se-angkatan, yaitu PAI 2013 yang senantiasa menghiasi rutinitas di kampus menjadi menyenangkan, terutama kepada sahabat-sahabatku Yudha, Nduk Bebel, Nduk Zizi, dan Nduk Nanaj yang senantiasa memberikan semangat kepadaku.

3. Seluruh keluarga besar padepokan Pencak Silat Trisaka Indonesia.

4. Segenap Guru serta Staff Karyawan MTs Al-Falah Jetis yang telah membantu penulis selama melakukan penulisan

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang atas karuniaNya, pada kesempatan ini penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Fiqih Materi Qurban dan

Aqiqah Dengan Metode Think Write and Talk Pada Siswa Kelas IX MTs Al-Falah Jetis Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018” ini yang merupakan tugas dan syarat wajib yang harus dipenuhi guna memperoleh gelar kesarjanaan Pendidikan IAIN Salatiga.

Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, yang menjadi suri tauladan bagi seluruh umat di jagat raya ini. Beliau adalah pembawa dan penyampai risalah Islam yang penuh dengan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu ke-Islaman, yang dapat menjadi bekal hidup manusia di dunia dan di akhirat kelak.

Terselesaikannya penulisan skripsi ini tentu tidak lepas dari bimbingan, bantuan, serta motivasi dari berbagai pihak. Maka dari itu, penulis menyampaiakan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya, khususnya kepada:

1. Bapak DR. H. Rahmat Hariyadi, M. Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga 2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan

3. Ibu Siti Rukhayati, M. Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam 4. Bapak Achmad Maimun, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing yang telah

(8)

viii

kebijaksanaan meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan pada penulisan skripsi ini

5. Segenap Dosen serta Staff Karyawan di lingkup jurusan PAI

6. Bapak Drs. Santoso M.Pd, selaku Kepala MTs AlFalah Jetis, yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penulisan di sekolah tersebut

7. Ibu Dra. Marfu‟ah selaku Guru mata pelajaran Fiqih yang menjadi narasumber utama dan membantu penulis selama melakukan penulisan 8. Segenap Guru serta Staff Karyawan MTs Al-Falah Jetis yang telah

membantu penulis selama melakukan penulisan

9. Orang tua tercinta Bapak Mufid dan Ibu Umiyatun yang telah mencurahkan kasih sayang, support, dan doa demi keberhasilan penulis 10.Adik-adik dan kakak-kakak tercinta Muhammad Faqqih Sholihuddin, Anti

Sayyida F, Ghulam Rizqi A, Umi Kholifah, yang selalu menghibur dan memberikan semangat serta doa kepada penulis

11.Sahabatku-sahabatku, Yudha, Nanat, Bebel dan Zizi yang selalu memberikan bantuan dan support kepada penulis

12.Niesaa Fadlillah Y, yang selalu memberikan bantuan dan support kepada penulis

13.Sahabat seperjuangan PAI yang telah berjuang bersama

14.Semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.

(9)

ix

maupun di akhirat. Penulis dalam hal ini mengharapkan saran dan kritik dari pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini. Dan akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

(10)

x ABSTRAK

Ridlo, Sayyid Muhammad. 2017. Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Fiqih Materi Qurban Dan Aqiqah Dengan Metode Think Write And Talk Pada Siswa Kelas IX MTs Al-Falah Jetis Kecamatan Kaliwungu

Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018. Skripsi. IAIN

Salatiga. Pembimbing: Achmad Maimun M. Ag. Kata Kunci: Prestasi belajar dan metode think write and talk

Penelitian ini adalah upaya untuk mengetahui prestasi belajar Fiqih materi qurban dan aqiqah dengan metode think write and talk pada siswa kelas IX Madrasah Tsanawiyah Al-Falah Jetis Kecamatan Kaliwungu Semester Gasal Tahun Ajaran 2017/2018. Pertanyaan utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah: apakah melalui metode think write and talk dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran Fiqih materi qurban dan aqiqah pada siswa kelas IX Madrasah Tsanawiyah Al-Falah Jetis Kecamatan Kaliwungu Semester Gasal Tahun Ajaran 2017/2018?.

Peneliti menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

Action Research). Teknik pengumpulan datanya dengan observasi, tes, dan

dokumentasi. Untuk analisis data dengan menggunakan analisis data kuantitatif dan kualitatif,

(11)

xi

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C.Tujuan Penelitian ... 4

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. Definisi Operasional ... 6

1. Prestasi Belajar ... 6

2. Mata Pelajaran Fiqih ... 7

3. Qurban dan Aqiqah ... 8

4. Metode Think Write and Talk ... 9

5. Siswa Kelas IX MTs Al-Falah Jetis ... 10

G. Metode Penelitian ... 10

1. Rancangan Penelitian ... 10

2. Subjek Penelitian ... 11

3. Waktu dan Tempat Penelitian ... 11

4. Pelaksanaan dan Kolaborator ... 11

(12)

xii

1. Pra Siklus ... 13

2. Siklus I ... 13

3. Siklus II ... 15

I. Instrument Penelitian ... 16

1. Tes ... 16

2. Lembar Observasi ... 17

J. Metode Pengumpulan Data ... 17

1. Metode Observasi ... 17

2.Wawancara ... 18

3. Metode Dokumentasi... 18

K. Teknik Analisis Data ... 19

L. Sistematika Penulisan ... 20

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 22

A. Hakekat Prestasi Belajar ... 22

1. Pengertian Belajar ... 22

2. Pengertian Prestasi Belajar ... 25

3. Ciri-ciri Belajar ... 26

4. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 29

B. Pembelajaran Fikih ... 32

C. Materi Qurban dan Aqiqah di MTs ... 33

1. Qurban ... 33

2. Aqiqah ... 40

D. Konsep Pembelajaran Think Write and Talk ... 42

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ... 45

A. Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Penelitian ... 45

1. Gambaran umum lokasi penelitian ... 45

2. Subyek penelitian ... 49

B. Pelaksanaan Penelitian ... 51

1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ... 51

(13)

xiii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 57

A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 57

1. Deskripsi Hasil Pra Siklus ... 57

2. Deskripsi Hasil Siklus I ... 59

3. Deskripsi Hasil Siklus II ... 68

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 77

BAB V PENUTUP ... 80

A. Kesimpulan ... 80

B. Saran ... 80

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Formasi MTs Al-Falah Jetis ... 49

Tabel 3.2 Jumlah Siswa MTs Al-Falah Jetis ... 50

Tabel 3.3 Daftar Nama Siswa Kelas IX MTs Al-Falah Jetis ... 51

Tabel 4.1 Hasil Nilai Postes Pra Siklus ... 59

Tabel 4.2 Hasil Evaluasi Pretes dan Postes Siklus I ... 63

Tabel 4.3 Tabel Observasi Siswa Siklus I ... 64

Tabel 4.4 Tabel Observasi Guru Siklus I ... 66

Tabel 4.5 Hasil Evaluasi Pretes dan Postes Siklus II ... 69

Tabel 4.6 Tabel Observasi Siswa Siklus II ... 70

Tabel 4.7 Tabel Observasi Guru Siklus II ... 72

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Grafik 4.1 Ketuntasan Prestasi Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I, dan

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Lampiran 3 Soal Evaluasi dan Kunci Jawaban Pra Siklus Lampiran 4 Soal Evaluasi dan Kunci Jawaban Siklus I Lampiran 5 Soal Evaluasi dan Kunci Jawaban Siklus II Lampiran 6 Lembar Observasi Siswa Siklus I dan Siklus II Lampiran 7 Lembar Observasi Guru Siklus I dan Siklus II Lampiran 8 Lembar Kerja Siswa Pra Siklus, Suklus I, Siklus II Lampiran 9 Rekapitulasi Nilai Pra Siklus

Lampiran 10 Rekapitulasi Nilai Siklus I Lampiran 11 Rekapitulasi Nilai Siklus II Lampiran 12 Dokumentasi

Lampiran 13 Suarat tugas pembimbing Lampiran 14 Surat Keterangan Penelitian Lampiran 15 Lembar Konsultasi Skripsi Lampiran 16 Daftar SKK

(17)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap individu memiliki kewajiban untuk menuntut ilmu. Menuntut ilmu dapat dilakukan di lembaga pendidikan formal ataupun nonformal. Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dikatakan bahwa, Pendidikan formal adalah pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. (PP RI. 2009: 2).

Proses pendidikan di lembaga formal seperti halnya di Madrasah Tsanawiyah harus dilakukan sebaik mungkin oleh semua komponen terutama adalah guru. Berhasil atau tidaknya proses pendidikan ditentukan oleh peranan guru. Guru yang dapat mengendalikan situasi kelas cenderung memiliki keberhasilan yang lebih dibanding dengan guru yang asal masuk kelas hanya sekedar memenuhi kewajiban. Guru yang dipandang berhasil adalah yang mampu menciptakan suasana pembelajaran yang efektif dan efisien.

(18)

2

diciptakan menjadi peristiwa yang menarik agar mampu meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa.

Dalam proses pembelajaran guru sebagai pendidik tidak mendominasi pembelajaran, akan tetapi membantu siswa menciptakan suasana yang kondusif serta meberikan bimbingan dan motivasi agar siswa dapat mengembangkan potensi dan kreativitasnya melalui kegiatan belajar. Diharapkan potensi siswa dapat sedikit demi sedikit berkembang menjadi komponen penalaran yang bermoral, manusia yang aktif dan kreatif yang beriman. (Sardiman. 1986: 4).

Pembelajaran yang interaktif idealnya yaitu seperti apa yang telah di paparkan di atas. Akan tetapi hal tersebut kerap kali tidak diwujudkan dalam pembelajaran di dalam kelas. Hal ini disebabkan hubungan pembelajaran yang terjalin antara guru dan siswa dalam kelas belum maksimal. Seperti halnya proses pembelajaran mata pelajaran Fikih di MTs Al-Falah Jetis Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang, masih ditemui gejala rendahnya minat siswa sehingga prestasi belajar mata pelajaran Fikih juga masih rendah. Hal ini disebutkan siswa sendiri bahwa mata pelajaran Fikih merupakan mata pelajaran yang relatif sulit, disamping itu siswa juga merasa kesulitan memahami materi jika guru hanya menggunakan metode ceramah.

(19)

3

mempengaruhi pembelajaran. baik faktor internal dan eksternal yang datang dari lingkungan individu tersebut.

Penanganan secara serius agar terjadi peningkatan mutu pendidikan dapat tercapai dan juga harapan akan terjadi peningkatan prestasi belajar khususnya mata pelajaran Fikih dapat terwujud. Oleh karena itu, diujicobakan penerapan metode belajar nantinya akan mengetahui dampak bagi proses dan hasil pendidikan. Untuk memahami masalah ini perlu kiranya pengkajian melalui kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Khususnya dengan menerapkan metode Think Write and Talk.

Mencermati permasalahan di atas, maka peneliti memandang perlu untuk mengatasi hal tersebut melalui penelitian dengan judul :

“PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH

MATERI QURBAN DAN AQIQAH DENGAN METODE THINK WRITE

AND TALK PADA SISWA KELAS IX MTs AL-FALAH JETIS

KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 “

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalah yang menjadi fokus perhatian dalam penelitian ini adalah:

“Apakah melalui metode Think Write and Talk dapat meningkatkan prestasi

(20)

4 C. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah yang telah paparkan di atas, maka tujuan dari penilitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa pada materi Qurban dan Aqiqah pada siswa kelas IX Madrasah Tsanawiyah Al-Falah Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018.

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis Tindakan

Menurut Margono (2009: 67) Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin atau paling tinggi tingkat. Hipotesis dalam penelitian tindakan kelas ini adalah metode Think Write and Talk dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran fiqih materi Qurban dan Aqiqah pada siswa kelas IX MTs Al-Falah Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018.

2. Indikator Keberhasilan

(21)

5

80% dari jumlah siswa sudah mencapai KKM maka penelitian ini akan dihentikan.

E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

a. Dari penelitian ini, diharapkan menghasilkan sebuah informasi pengetahuan yang dapat dijadikan bahan pertimbangan menggunakan metode belajar yang efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam penelitian ini terkhusus pada mata pelajaran Fiqih dalam pendidikan madrasah tsanawiyah.

b. Sebagai bahan rujukan peneliti-peneliti lain di masa mendatang yang ingin melakukan penelitian yang serupa.

2. Manfaat Praktis a. Bagi siswa

1)Meningkatkan semangat belajar serta aktif dalam mengikuti pelajaran Fiqih.

2)Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai upaya meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Fiqih.

b. Bagi Guru

1)Dapat memperbaiki kinerja guru ketika menyampaikan materi ajar. 2)Dapat menciptakan inovasi baru dalam proses mengajar.

(22)

6

Sebagai masukan serta sumbangan yang baik pada pada madrasah dalam rangka memperbaiki sistem pembelajaran serta meningkatkan mutu pendidikan sehingga dapat mengantarkan peserta didik ke arah yang diharapkan.

F. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan penjelasan atas konsep penelitian yang ada dalam judul penelitian (Wahidmurni. 2008:17). Definisi operasional sangat berguna untuk memberikan pemahaman dan batasan yang jelas agar penelitian ini tetap terfokus pada kajian yang diinginkan. Adapun beberapa istilah yang perlu didefinisikan antara lain:

1. Prestasi Belajar

Setiap kegiatan yang dilakukan siswa sudah menghasilkan suatu perubahan dalam dirinya, yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar yang diperoleh siswa diuukur berdasarkan tingkah laku sebelum dan sesudah belajar dilakukan. Salah satu indikator terjadinya perubahan tingkah laku dalam diri siswa dapat dilihat melalui nilai yang diperoleh siswa pada akhir semester.

Pengertian lain dikemukakan oleh Moh. Surya (2004: 75) yang menjelaskan bahwa prestasi belajar adalah hasil belajar atau perubahan tingkah laku yang menyangkut ilmu pengetahuan, ketrampilan dan sikap setelah melalui proses tertentu, sebagai hasil pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya.

(23)

7

penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditujukan dengan nilai yang diberikan oleh guru. Selain itu, Muhibbin Syah (2004: 141), berpendapat bahwa Prestasi belajar merupakan hasil dari sebagian faktor yang mempengaruhi proses belajar secara keseluruhan.

Sedangkan pengertian lain yang dikemukakan oleh Tohirin (2005: 151) menjelaskan bahwa, belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku atau kecakapan manusia, jadi prestasi belajar adalah hasil kecakapan yang dicapai peserta didik setelah melakukan aktivitas belajar.

Dari pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi mencakup tiga aspek (kognitif, afektif, dan psikomotorik) seperti perubahan keterampilan, perubahan pengetahuan, perubahan kecakapan yang maksimal yang diraih peserta didik setelah proses pembelajaran dilakukan yang tertuang dalam bentuk nilai yang diberikan oleh guru. 2. Mata Pelajaran Fiqih

Mata pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah merupakan salah satu mata pelajaran pendidikan agama Islam yang di arahkan untuk menyiapkan peserta didik dapat memahami pokok-pokok Hukum Islam dan tata cara pelaksanaannya untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehingga menjadi muslim yang selalu taat menjalankan Syariat Islam secara sempurna.

Adapun materi pokok atau kompetensi dasar mata pelajaran Fiqih yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah Qurban dan Aqiqah.

(24)

8

Kata Qurban, menururut bahasa berarti, hampir atau dekat. Sedangkan menurut istilah adalah menyembelih hewan tertentu pada hari Nahr, tanggal 10 bulan Dzulhijjah, dan hari-hari Tasyriq (tanggal 11,12, dan 13 bulan Dzulhijjah) dengan niat.

Apabila hewan yang disembelih diluar tanggal 10 sampai dengan

13 Dzulhijjah, walaupun maksudnya untuk mendekatkan diri pada Allah

Swt, tidak dapat dinamakan kurban. Demikian pula hal dengan hewan tertentu yang disembelih pada tanggal tersebut, tetapi tujuannya bukan untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt, tidak dapat dinamakan qurban. ( Achmad Ma‟ruf Asrori dan Khoirul Faizin. 1998: 1)

Ubaid Ashmu‟i dan Zamakhsyari mengungkapkan, bahwa menurut

bahasa, aqiqah artinya rambut yang tumbuh diatas kepala bayi sejak lahir. Imam Ahmad berpendapat, aqiqah berasal dari kata aqqa yang artinya memotong atau membelah. Pendapat ini diperkuat oleh Abdul Barri.

Sedangkan menuruy Al-Khaththabi, aqiqah ialah nama kambing yang disembelih untuk kepentingan bayi. Dinamakan demikian karena kambing itu dipotong dan dibelah-belah. Ibnu Faris juga menyatakan bahwa aqiqah ialah kambing yang disembelih dan rambut bayi yang di cukur. (Achmad Ma‟ruf Asrori dkk. 1998: 49).

4. Metode Think Write and Talk

(25)

9

mampu memahami menuliskan serta membagikan hasil pemahamannya di depan kelas. Pada metode ini terdapat beberapa istilah antara lain:

a. Think: kemampuan berpikir seseorang terhadap suatu permasalahan

atau menghasilkan suatu gagasan tertentu sebagai akibat dari suatu rangsangan yang diberikan.

b. Write: kemampuan untuk dapat menuliskan dengan kata-kata atau

kombinasi dari huruf-huruf suatu pemikiran atau gagasan.

c. Talk: kemampuan untuk menyampaikan dengan lancar dalam mengekspresikan pikiran-pikiran, ide-ide, atau pemecahan masalah dalam bentuk kata-kata atau kalimat (Aqib, Zainal dkk. 2008:32).

Empat langkah penting dalam pembelajaran Think Write and Talk

menurut Aqib (2008:38-39):

a. Langkah 1: Guru membagi kelas dalam kelompok-kelompok

b. Langkah 2: Berpikir (Thinking). Siswa diberi kesempatan untuk memikirkan materi yang telah di tentukan oleh guru.

c. Langkah 3: Menulis (Writing). Pada tahap ini siswa diminta untuk menulis dengan bahasa dan pemikiran sendiri hasil dari belajar dan diskusi kelompok yang diperoleh.

(26)

10

e. Hasil tulisan siswa ditunjukkan dihadapan kelompok lain sekaligus memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengoreksi hasil kerja kelompok lain.

5. Siswa Kelas IX MTs Al-Falah Jetis

Siswa kelas IX Mts Al-Falah Jetis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah siswa yang pada semester ganjil tahun pelajaran 2017/2018 tercatat sebagai siswa di kelas IX MTs Al-Falah Jetis Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang.

G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Penelitian Tindakan Kelas merupakan sebuah kegiatan penelitian yang bertujuan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam pembelajaran di kelas, yaitu dengan cara melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki serta meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan tercapai (Rochiati, Wiriaatmaja. 2007:12). Sedangkan menurut Arikunto (2006: 104) penelitian tindakan kelas terdapat empat tahap utama kegiatan yaitu, Perencanaan tindakan (planing), pelaksanaan tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflecting) dan seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai (kriteria keberhasilan).

(27)

11

Subjek yang di teliti oleh peneliti yaitu peserta didik kelas IX MTs Al-Falah Jetis Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang tahun ajaran 2017/2018 yang berjumlah 20 orang peserta didik yang terdidri dari 11 laki-laki dan 9 perempuan.

3. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di MTs Al-Falah Jetis Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang. Sedangkan waktu penelitian dilakukan pada bulan Agustus pada semester ganjil tahun ajaran 2017/2018.

4. Pelaksanaan dan Kolaborator

Penelitian ini dilaksanakan oleh Ibu Marfu‟ah selaku guru mata pelajaran fiqih di MTs Al-Falah Jetis Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang tahun ajaran 2017/2018. Sedangkan kolaboratornya adalah Sayyid Muhammad Ridlo NIM 11113280.

H. Langkah-langkah penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang menggunakan data pengamatan langsung terhadap jalannya metode pembelajaran yang sudah digunakan untuk menyampaikan materi Fiqih di kelas. Data tersebut di amati melalui beberapa tahapan dalam siklus-siklus tindakan.

(28)

12

pelaksanannya terdapat beberapa kegiatan yang terangkum dalam beberapa siklus.

Pelaksanaan penelitian ini menganut model yang dibuat oleh John Elliot (Subyantoro, 2009:10) sebagaimana gambar di bawah ini:

Berdasarkan model yang dibuat oleh John Elliot diatas, penelitian ini sudah dirancang dalam tiga tahap, yaitu pra siklus, siklus I, dan siklus II. Setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Dan setiap akhir pelaksanaan tindakan diberi post test untuk mengetahui perkembangan kemampuan siswa.

1. Pra Siklus

(29)

13 2. Siklus I

a. Perencanaan

1) Perencanaan skenario pembelajaran dengan menggunakan metode

Think Write and Talk yang akan diterapkan dalam pembelajaran

Fiqih. Penekanan perencanaan disini adalah menyiapkan siswa berada pada suasana penyadaran diri untuk termotivasi belajar dengan menekankan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dan berada pada konsentrasi terhadap materi pembelajaran Fiqih yang sedang di bahas.

2) Menentukan pokok bahasan yaitu Qurban dan Aqiqah membaca, menulis, memahami serta menyampaikan materi Qurban dan Aqiqah.

3) Menyusun RPP dengan pokok bahasan Qurban dan Aqiqah yang di dalamnya kegiatan peserta didik, lembar observasi untuk guru pengampu, dan lembar catatan selama aktivitas pembelajaran Fiqih berlangsung.

4) Menjelaskan kepada siswa tentang pembelajaran dengan metode

Think Write and Talk, bertujuan agar siswa siap mengikuti proses

pembelajaran yang sesuai dengan indikator pencapaian dalam pembelajaran tersebut

b. Pelaksanaan

(30)

14

disususun dan direncanakan dengan guru kelas (Pelaksana). Inti pelaksanaan tindakan yaitu guru memberikan apersepsi dan informasi awal tentang jalannya pembelajaran dan tugas yang harus dilakukan siswa secara singkat dan jelas.

1) Pengamatan

Pada tahap ini peneliti dan guru kelas melakukan observasi pelaksanaan tindakan untuk mengetahui seberapa jauh efek kemajuan tindakan pembelajaran dengan metode Think Write and Talk. Pengamatan dilaksankan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan dengan lembar observasi yang telah dibuat. Hasil dari analisis data pada tahap ini akan dijadikan acuan untuk melaksanakan siklus berikutnya. Juga diperhatikan kendala yang terjadi pada saat diterapkannya model pembelajaran tersebut. 2) Refleksi

Pada tahap ini peneliti dan kolaborator melakukan analisa hasil observasi dan hasil observasi untuk mengetahui perubahan yang terjadi selama diterapkannya pembelajaran dengan metode Think

Write and Talk, apakah berhasil atau tidak tindakan yang diberikan.

(31)

15 3.Siklus II

a. Perencanaan

1) Identifikasi masalah dan menetapkan alternatif masalah berdasrkan refleksi siklus pertama.

2) Pengembangan skenario pembelajaran dengan metode Think

Write and Talk sebagai upaya peningkatan prestasi belajar Fiqih.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan II sebagai upaya penyempurnaan metode

Think Write and Talk berdasarkan hasil refleksi siklus pertama.

c. Pengamatan

Observasi pelaksanaan tindakan ini untuk mengetahui berapa jauh kemajuan tindakan kedua dengan metode Think Write and Talk. Pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat.

d. Refleksi

(32)

16

KKM yaitu 70 sudah mencapai batas minimal yaitu 80% dari jumlah siswa, maka tindakan ini sudah di hentikan.

I. Instrument Penelitian

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto. 2006: 150).

Menurut Jasa Ungguh Muliawan (2014: 191) tes adalah teknik pengumpulan data dimana objek yang diteliti diminta mengerjakan tugas atau pekerjaan tertentu yang diberikan peneliti.

Tes dilakukan sebagai alat ukur untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi yang sudah dipelajari. Dalam hal ini tes yang peneliti lakukan bentuknya berupa soal pilihan ganda dan esai.

2.Lembar Observasi

(33)

17 J. Metode Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini bersumber dari interaksi antara guru dengan kolaborator, kepala sekolah, maupun peserta didik dalam proses pembelajaran Fiqih. Pengumpulan data dilakukan dengan beberapa metode berikut ini:

1. Metode Observasi

Metode observasi dapat diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhada gejala yang tampak pada obyek penelitian. Pengamatan dan pencatatan yang dilakukan terhadap obyek ditempat kejadian atau berlangsungnya peristwa, sehingga observasi berada bersama obyek yang diteliti atau diselidiki (Margono, 2000:158).

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan alat pengumpulan data yang berupa pedoman pengamatan dan observasi partisipasi dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pembelajaran Fiqih di kelas IX Mts Al-Falah Jetis Kaliwungu. Adapun cara yang digunakan adalah mengadakan observasi secara langsung pembelajaran Fiqih di kelas IX , dengan cara melihat mendengar dan pengindraan lainnya.

Dalam pelaksanaan observasi ini, peneliti dibantu oleh ibu Marfu‟ah selaku guru kelas IX Mts Al-Falah Jetis Kaliwungu sekaligus

sebagai pelaksana penelitian. 2. Wawancara

(34)

18

dan tidak terstruktur. Wawancara dilakukan dengan kepala sekolah, guru, dan siswa.

3. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah pendekatan untuk mencari data mengenai hal-hal berupa catatan, surat kabar, majalah, buku-buku, transkrip, notulen rapat, agenda dan sebagainya. (Arikunto. 2002:206). Metode dokumentasi ini digunakan sebagai penguat dan pelengkap data yang tidak diperoleh dari wawancara dan observasi.

Adapun dokumentasi yang digunakan berupa tugas siswa, daftar nilai siswa. Selain itu dokumentasi yang digunakan yaitu hasil kerja siswa, baik dalam tugas individu maupun kelompok, dan hasil tes formatif siswa pada setip siklus.

4. Teknik Analisis Data

Secara umum, studi ini bertujuan untuk mencari data dan informasi yang kemudian dianalisis dan ditata secara sistematis dalam rangka menyajikan gambaran yang semaksimal mungkin tentang penerapan metode

Think Write and Talk dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa pada

mata pelajaran Fiqih dengan materi Qurban dan Aqiqah di kelas IX MTs Al-Falah Jetis Kecamatan Kaliwungu Kabuaten Semarang.

(35)

19

Pre-test adalah suatu test yang dilaksanakan oleh pendidik terhadap

warga didik sebelum seluruh rangkaian penelitian dimulai sedangkan yang dimaksud dengan Post-test adalah suatu test yang dilaksanakan oleh pendidik terhadap siswa setelah seluruh rangkaian pelatihan berakhir. Pertanyaan yang berada dalam Pre-test adalah sama dengan pertanyaan yang terdapat pada Post-test. Tujuannya adalah untuk mengetahui tingkat penyeraapan informasi dari siswa selama proses pembelajaran.

Untuk data kualitatif, analisis yang digunakan adalah analisis diskritif kualitatif, yaitu analisis data yang diwujudkan bukan dalam bentuk angka-angka, melainkan dalam bentuk laporan dan uraian diskritif (Moeleong, 2103:5). Analisis ini menggunakan analisis diskriptif yaitu mendeskripsikan prestasi belajar mata pelajaran Fiqih kelas IX MTs Al-Falah Kecamatan Kaliwungu pada semester I tahun pelajaran 2017/2018. Dalam teknik ini data yang diperoleh secara sistematis dan obyektif melalui tes akan diolah dan dianalisis susuai karakteristik penelitian kualitatif yaitu secara induksi, suatu pengambilan keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta yang sifatnya khusus, kemudian digeneralisasikan kepada hal-hal yang bersifat umum (Hadi. 2004:39).

(36)

20

Keterangan

= Rata-rata hasil belajar ∑x= Jumlah seluruh nilai tes

n = Jumlah peserta didik 5. Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi tentang “Peningkatan Prestasi Belajar Mata

Pelajaran Fiqih Materi Qurban dan Aqiqah dengan Metode Think Write and Talk pada Siswa Kelas IX MTs Al-Falah Jetis Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang”, secara keseluruhan terdiri dari lima bab, masing

masing bab disusun secara rinci dan sistematis. Adapun sistematika pembahasan dan penulisannya sebagai berikut.:

BAB I: merupakan pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, kegunaan penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II: Dalam Bab ini, penulis mengemukakan Kajian Pustaka dari tiap-tiap Variabel penelitian dan penelitian yang relevan.

(37)

21

BAB IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan yang terdiri dari: Persiapan Penelitian, Hasil Penelitian, Pembahasan Hasil Penelitian.

(38)

22 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Hakekat Prestasi Belajar 1. Pengertian Belajar

Belajar mempunyai peranan yang penting bagi perkembangan setiap individu. Setiap waktu individu dapat mengalami proses belajar. Berbicara tentang belajar pada dasarnya berbicara tentang aktivitas manusia dalam kehidupan ini. Karena dimana ada kehidupan disanalah ada peristiwa belajar, dan sebaliknya. Peristiwa belajar muncul bersamaan dengan hadirnya manusia di muka bumi. Life is study, and study is life. Belajar adalah aktivitas seseorang dalam rangka memiliki kompetensi dalam bentuk ketrampilan dan pengetahuan yang diperlukan. (Subur. 2015: 1).

Menurut Slameto (1995: 2) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengamatannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Beberapa ahli mempunyai perspektif yang berbeda dalam mendefinisikan arti belajar. Berikut akan diuraikan berbagai definisi belajar:

a. Gagne

(39)

23

we behave”. Artinya proses alami yang mengubah apa yang kita

tahu, apa yang bisa kita lakukan dan bagaimana kita bersikap. b. Heinich

Menurut Heinich dalam Subur (2015: 1-2) “Learning is development of new knowledges, skills, or attitudes as individual

interact with learning resources”. Artinya belajar itu

perkembangan pengetahuan yang baru, kemampuan, atau sikap sebagai interaksi individu dengan sumber pembelajaran.

c. Ernes ES Hilgard

Menurut Hilgard dalam Subur (2015: 2) Learning is the process by which an activity originates or is charged throuht

training procedures (whether in the laboratory or in the natural

environments) as distingueshed from changes by factor not

attributable to training. Artinya seorang dapat di katakan belajar

kalau dapat melakukan sesuatu dengan cara latihan-latihan sehingga yang bersangkutan menjadi berubah.

d. Good dan Brophy

Menurut Good dan Brophy dalam Purwanto (1992: 85)

Learning is the development of new associations as a result of

experience”. Artinya, belajar adalah perkembangan dari asosiasi

yang baru sebagai hasil dari pengalaman. e. Cronbach

Menurut Cronbach dalam Sriyanti (2014: 14) Learning is

(40)

24

belajar itu di tunjukkan dengan perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman.

f. Dictionary of Psychology

Menurut Kamus Psikologi dalam Sriyanti (2014: 14) Memiliki dua definisi, pertama: „the process of acquiring

knowledge’. Kedua: a relatively permanenent change potentiality

which occurs as a result of reinforced practic’. Pengertian

pertama, belajar memiliki arti suatu proses untuk memperoleh pengetahuan. Pengertian kedua, belajar berarti suatu perubahan kemampuan untuk bereaksi yang relatif langgeng sebagai hasil latihan yang diperkuat.

g. Syah

Menurut syah dalam Sriyanti (2014: 14) menyimpulkan arti belajar adalah tahapan perubahan tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.

h. Daryanto dan Muljo

(41)

25 2. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah melalui proses pembelajaran. Prestasi belajar dapat diukur dengan data dan patokan tertentu berdasarkan indikator-indikator untuk menunjukkan adanya prestasi yang dituju.

Menurut Moh. Surya (2004: 75) yang menjelaskan bahwa prestasi belajar adalah hasil belajar atau perubahan tingkah laku yang menyangkut ilmu pengetahuan, ketrampilan dan sikap setelah melalui proses tertentu, sebagai hasil pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya. Menurut Syah dalam Sriyanti (2014: 15-16) menjelaskan bahwa perubahan sebagai hasil belajar itu memiliki tiga ciri, yaitu:

a. Perubahan Intensional

Perubahan intensional adalah perubahan yang terjadi dalam diri individu dilakukan dengan sengaja dan disadari. Maksudnya, perubahan sebagai hasil belajar bukanlah suatu kebetulan, akan tetapi perubahan itu disengaja dan disadari sebelum aktivitas belajar. Apabila suatu perubahan yang terdapat dalam diri individu tidak disengaja dan tidak disadari maka bukan disebut belajar.

b. Perubahan itu Positif dan Aktif

(42)

26

individu membawa kesengsaraan, maka bukanlah aktivitas belajar. Kemudian perubahan bersifat aktif, maksudnya perubahan yang terjadi dalam diri individu merupakan hasil usahanya. Perubahan terjadi secara alamiah, seperti proses berkedipnya mata karena adanya sesuatu benda yang akan masuk ke mata bukan disebut belajar.

c. Perubahan itu Efektif dan Fungsional

Perubahan sebagai ciri belajar bersifar efektif dan fungsional. Perubahan bersifat efektif, artinya perubahan itu berhasil guna. Perubahan yang berhasil guna adalah perubahan adalah yang bermakna dan bermanfaat bagi diri individu. Sedangkan perubahan bersifat fungsional artinya perubahan itu relatif permanen dan siap dibutuhkan setiap saat.

3. Ciri-ciri Belajar

Menurut Syah dalam Sriyanti (2014: 17-18) seseorang dikatakan belajar apabila memiliki ciri yang dapat di amati, yaitu: a. Kebiasaan

Salah satu wujud hasil belajar adalah adanya perubahan kebiasaan dalam diri individu. Orang yang berhasil belajar akan mengurangi kebiasan-kebiasaan yang tidak diperlukan.

b. Keterampilan

(43)

27

tinggi. Oleh sebab itu, hasil belajar dapat dilihat tingkat ketrampilan yang ada dalam diri individu.

c. Pengamatan

Pengamatan dapat diartikan proses menerima, menafsirkan, dan mengartikan rangsangan yang masuk melalui panca indra, terutama mata dan telinga. Seseorang akan menghasilkan pengamatan yang objektif dan benar.

d. Berpikir Asosiatif dan Daya Ingat

Seorang yang belajar akan menjadikan dirinya mampu berpikir asosiatif dan meningkatkan daya ingat. Berpikir asosiatif maksutnya berpikir untuk menghubungkan sesuatu dengan sesuatu lainnya. Orang belajar akan mudah melakukan berpikir asosiatif. Selain itu, orang yang belajar aka memiliki daya ingat yang lebih baik.

e. Bepikir Rasional dan Kritis

Proses belajar akan menjadikan seseorang dapat berpikir rasional dan kritis. Berpikir rasional berarti mampu menggunakan logika untuk menentukan sebab-akibat, menganalisis, menyimpulkan, bahkan meramalkan sesuatau.

f. Sikap

(44)

28 g. Inhibisi

Inhibisi dalam konteks belajar dapat diartikan kesanggupan individu untuk mengurangi atau menghentikan tindakan yang tidak perlu dan mampu memilih dan melakukan tindakan lain yang lebih baik. Hasil belajar dapat dilihat adanya kesanggupan individu dalam melakukan sesuatu secara baik.

h. Apresiasi

Hasil belajar dapat dilihat adanya apresiasi dalam diri individu yang belajar. Orang belajar akan muncul kemampuan untuk menilai dan menghargai terhadap sesuatu objek tertentu. i. Tingkah laku Efektif

Orang belajar akan memiliki tingkah laku yang efektif. Tingkah laku efektif ini dapat dilihat sebagai wujud dari hasil belajar. Maksudnya, seseorang dikatakan berhasil belajar jika orang tersebut memiliki tingkah laku yang efektif, yaitu tingkah laku yang memiliki manfaat.

4. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Prestasi yang dicapai seorang individu merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik dalam diri siswa (internal) maupun luar diri siswa (eksternal).

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa menurut Arikunto (2006: 20) yaitu:

(45)

29

Faktor internal di klasifikasikan menjadi dua, yaitu: 1) Faktor biologis, meliputi:

(a) Usia

(b) Kematangan (c) Kesehatan

2) Faktor Psikologis, yang meliputi: (a) Kelelahan

(b) Suasana hati (c) Motivasi (d) Minat

(e) Kebiasaan belajar

b. Faktor yang ada diluar diri atau faktor eksternal, meliputi: 1) Faktor keluarga

Belajar anak dapat dipengaruhi oleh faktor keluarga yang harmonis yang terjalin antara orang tua dengan anak ataupun dengan saudara. Jika antara anak dengan keluarga tercipta hubungan baik maka proses belajar anak akan senantiasa nyaman. Selain itu tersedianya fasilitas yang diperlukan dalam belajar juga memegang peranan yang sangat penting dalam belajar.

2) Guru dan cara mengajarnya

(46)

30

yang sedang diajarkan. Sehingga siswa akan dapat menerima materi yang diajarkan dengan baik.

Cara belajar yang baik dan penggunaan metode pembelajaran yang tepat merupakan faktor penting dalam menentukan prestasi siswa. Dengan demikian guru juga memiliki peranan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. 3) Alat atau media pembelajaran

Selain guru dan cara mengajar yang baik alat serta media pembelajaran yang memadai memiliki peranan penting dalam menentukan prestasi belajar. Oleh sebab itu maka dalam pembelajaran perlu adanya alat atau media pembelajaran seperti buku pelajaran, alat-alat peraga, alat praktik, kelas multimedia, dan media pembelajaran lain yang diperlukan. Dengan adanya guru profesional serta media yang memadai maka akan mempermudah dan mempercepat proses pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari.

4) Motivasi sosial

(47)

31 5) Lingkungan dan kesempatan

Faktor lingkungan dan kesemptan begitu mempengaruhi prestasi belajar siswa. Faktor lingkungan contohnya, siswa yang tinggal di lingkungan yang bersih, nyaman, harmonis serta berada di dalam lingkungan orang-orang berpendidikan, maka akan terlihar berbeda dengan siswa yang tinggal di lingkungan yang kumuh, tidak terawat dan orang disekitarnya tidak berpendidikan. Siswa yang tinggal di lingkungan berpendidikan akan lebih terpacu untuk meraih prestasi dalam belajar, tetepi anak yang tinggal di lingkungan yang tidak berpendidikan akan cenderung untuk menghabiskan waktu mereka untuk bermain (Suharsimi Arikunto. 2006:218) B. Pembelajaran Fikih

Pembelajaran Fiqih pada hakikatnya adalah proses komunikasi yakni proses penyampaian pesan pelajaran Fiqih dari sumber pesan atau pengirim atau guru melalui saluran atau media tertentu kepada penerima pesan atau siswa. Adapun pesan yang akan dikomunikasikan dalam mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam dalam mengatur ketentuan dan tata cara menjalankan hubungan manusia dengan Allah yang diatur dalam Fiqih Ibadah dan hubungan manusia dengan sesama yang diatur dalam Fiqih Muamalah (Muhaimin. 2005: 26)

(48)

32

kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya (way of life) melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan penggunaan, pengamalan dan pembiasaan.

Pembelajaran Fiqih bertujuan untuk membekali siswa agar dapat: (1) mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam dalam mengatur ketentuan dan tata cara menjalankan hubungan manusia dengan sesama yang diatur dalam Fiqih muamalah. (2) melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar dalam melaksanakan ibadah kepada Allah dan ibadah sosial.

Pengalaman tersebut diharapkan menumbuhkan ketaatan menjalankan hukum Islam, disiplin dan tanggung jawab sosial yang tinggi dalam kehidupan pribadi maupun sosial.

C. Materi Qurban dan Aqiqah di MTs 1. Qurban

a. Pengertian Qurban

Dilihat dari asal katanya, qurban berasal dari kata dasar

qaraba. Secara harfiah kata qaraba mengandung pengertian

mendekatkan diri kepada Allah. Sedangkan secara sosiologis kata

qaraba memiliki cakupan makna yang sangat luas.

Menurut Ghufron A. Mas‟adi, qurban berasal dari

(49)

33

raya idul adha atau hari raya penyembelihan qurban (Sartiyati. 2011: 9)

Qurban merupakan salah satu upaya manusia untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan cara menyembelih hewan tertentu pada hari raya haji Idul Adha dan tiga hari Tasyrik sesui dengan ketentuan syara‟ (Irwan Raihan. 2006: 382). Pada hari raya

idul adha Allah mensyariatkan penyembelihan hewan qurban sebagaimana yang dijelaskan pada al-Qur‟an surat al-Kautsar ayat 2 berikut:

ْحرَحنْاَو

َْكِّبَرِل

ِّْلَصَف

Artinya: Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah (Q.S. Al-Kautsar: 2).

Yang dimaksud dengan “berkurbanlah” pada ayat di atas

adalah menyembelih hewan sembelihan (al-hadyu) berupa ternak seperti unta, sapi, kambing atau domba. Untuk itu selain ketiga hewan tersebut maka tidak dapat disebut sebagai qurban. Menyembelih hewan qurban atau al-hadyu mengandung nilai-nilai ketakwaan, kesabaran dan penuh keikhlasan dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah SWT. (M. Yunan Nasution. 1998: 147) Sebagaimana yang dijelaskan dalam firman Allah pada Al-Quran Surat Al-Hajj ayat 37 berikut :

ْحرِّ بَكحتِلْحمحكَلْاَهَرَّخَسْ َكِلَذَكْحمحكحنِمْىَوحقَّ تلاْحهحلاَنَ يْحنِكَلَوْاَهحؤاَمِدْلاَوْاَهحموححلَُْهَّللاْ َلاَنَ يْحنَل

َْهَّللاْاو

(50)

34

Artinya: Tidak akan sampai kepada Allah daging-dagingnya dan tidak (pula) darah-darahnya, tetapi sampai kepada-Nya (ialah) ketakwaan dari kamu. Demikianlah dimudahkan-Nya (kurban-kurban) itu untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan hendaklah kamu gembirakan orang-orang yang berbuat kebajikan. (Q.S. Al-Hajj: 37).

Menyelenggarakan qurban dimaksudkan agar kegembiraan dirasakan semua kalangan sehingga merasakan suasana kegembiraan hari raya itu. Oleh karena itu dengan memberikan daging kurban tersebut, diharapkan mencapai makna dan hikmah dari berqurban. Dengan berqurban seseorang mampu membangun mentalitas kepedulian sosial tinggi terhadap sesama terutama dengan memberi kelapangan kepada fakir miskin, memberi manfaat kepada keluarga, menyambung silaturahmi, berbuat baik terhadap tetangga, serta menebar kebahagiaan pada hari raya (A. Ma‟ruf Asrori 1998: 101)

b. Hukum Qurban

Dalam kitab-kitab Hadits, Qurban itu disebut

Udlhiyah. Perkataan ini berasal dari kata Dhuha, yaitu waktu

pagi-pagi ketika matahari mulai naik, kira-kira antara pukul 07.00 s/d pukul 11.00 pagi. Mengingat hewan qurban itu di sembelih disekitar waktu Dhuha, itulah sebabnya sembelihan itu dinamakan

Udlhiyah. Dari titiktolak itu maka Iedul Haj dinamakan juga Iedul

Adha atau Iedul Qurban.

(51)

35

mampu. Akan tetapi ulama yang terbanyak atau Jumhur Ulama

berpendapat, bahwa hukumnya adalah Sunnat-muakkad, yaitu sunah yang sangat di anjurkan. Artinya drajat sunahnya lebih tinggi daripada sunah yang biasa. Pahalanya juga lebih besar daripada pahala sunah yang biasa. Jadi dapat disimpulkan, bahwa drajat hukum qurban itu hampir-hampir mendekati hukum wajib. (M. Yunan Nasution. 1998: 147-148)

c. Waktu Penyembelihan

Waktu penyembelihan binatang qurban adalah pagi hari Idul Adha sesudah pelaksanaan sholat Id. Dan tidak sah apabila peyembelihan dilakukan sebelum shalat Id. Adapun penyembelihan yang di lakukan sesudah hari Id maka itu boleh dilakukan, bahkan boleh juga dilaksanakan pada hari kedua atau ketiga dari rangkaian hari Tasyriq (Raihan. 2006: 388)

d. Sejarah Singkat Perintah Qurban

Peristiwa qurban bermula Nabi Ibrahim a.s bermimpi di perintah Allah Swt untuk menyembelih putranya, Ismail. Sebagai orang yang taat kepada Allah Swt, maka Nabi Ibrahim a.s menyampaikan mimipi tersebut kepada nabi Ismail a.s. dan jawaban Nabi Ismail menyatakan bersedia dan tidak keberatan.

(52)

36

tersebut dikenal dengan sebutan hari nahar yang berarti hari menyembelih.

Ketika Nabi Ibrahim melaksanakan perintah Allah Swt tersebut, Allah Swt kemudian mengganti Ismail dengan seekor kambing. Berdaskan peristiwa itu, Nabi Ibrahim a.s menyembelih qurban setiap tanggal 10 Zulhijjah. Dan syariat tersebut berlaku hingga umat Nabi Muhammad Saw sebagai bentuk pendekatan diri kepada Allah, maka binatang yang akan dijadikan qurban supaya dipilih yang baik. (M. Yunan Nasution. 1989: 1)

e. Binatang Qurban dan Syaratnya

Hewan ternak yang dapat dipergunakan untuk melaksanakan ibadah Qurban yaitu:

1) Kibas, biri-biri atau domba 2) Kambing

3) Sapi atau kerbau 4) Unta

Menurut ijmak, tidak sah berqurban dengan binatang selain itu, karena Nsbi Muhammad Saw berqurban dengan binatang-binatang itu.(Acmad Ma‟ruf Asrori. 1998: 21-22) dan hewan-hewan tersebut sah untuk berqurban, apabila:

1) Kibas, biri-biri, dan domba yang berusia 1 tahun atau telah tanggal gigi depannya.

(53)

37

3) Sapi atau kerbau yang telah berusia dua tahun dan memasuki tahun ketiga.

4) Unta yang telah berusia lima tahun dan memasuki tahun ke enam. Tetapi ada yang berpendapat, unta yang telah berusia enam tahun dan memasuki tahun ketujuh.

Menurut Acmad Ma‟ruf Asrori (1998: 22-26) binatang qurban itu

disyariatkan bebas dari cacat yang bisa mengurangi daging. Cacat itu meliputi beberapa persoalan:

1) Buta sebelah mata karena hilang biji matanya. 2) Pincang yang jelas pincangnya

3) Sakit yang jelas sakitnya

4) Binatang kurus tidak cukup untuk berqurban

5) Berkudis, Tetapi berkudis banyak sampai merusak daging. Jika hanya sedikit dan tidak memengaruhi daging tidak apa-apa. 6) Rontok giginya.

f. Jumlah Binatang Qurban dan Pembagian Dagingnya

Seekor kambing atau domba berlaku untuk satu orang, sedangkan sapi atau unta berlaku untuk tujuh orang yang sama-sama bermaksud melaksanakan qurban dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah Swt.

(54)

38

kelihatan kefakirannya). Ada juga pendapat bahwa yang diberi hadiah adala orang-orang kaya. Imam Al-Ghazali berpendapat bahwa bagian yang dua pertiga diberikan kepada orang-orang kaya dan orang-orang fakir yang baik (Achmad Ma‟ruf Asrori. 1998: 64)

g. Hikmah Qurban

Menurut Abu Bakar Jabir Al-Jazairy dalam Nasution (1989: 160) nilai edukatif yang terkandung dalam ibadah qurban sebagai berikut.

1) Berbakti mendekatkan diri kepada Allah Swt. melaksanakan ikrar yang diucapkan setiap muslim sekurang-kurangnya lima kali dalam sehari semalam: Sesungguhnya sembahyangku, ibadahku, hidupku dan matiku adalah untuk berbakti kepada Allah.

2) Menghidupkan dan mensyiarkan Sunnah Nabi Ibrahim yang kemudian ditetapkan dan dikukuhkan oleh Rasulullah menjadi satu ibadah yang utama bagi umat Muhammad. 3) Dengan penyembelihan hewan qurban itu dapat dilapangkan

kehidupan keluarga pada Hari Raya Haji, sebab bisa di bagi-bagikan dagingnya kepada mereka. Begitu pula dapat menyantuni fakir dan miskin.

(55)

39 2. Aqiqah

a. Pengertian Aqiqah

Ubaid Ashmu‟i dan Zamakhsyari mengungkapkan, bahwa

menurut bahasa, aqiqah artinya rambut yang tumbuh diatas kepala bayi sejak lahir. Imam Ahmad berpendapat, Aqiqah berasal dari kata

aqqa yang artinya memotong atau membelah. Pendapat ini diperkuat oleh Abdul Barri. (Asrori, Achmad Ma‟ruf dkk. 1998: 49)

Sedangkan menuruy Al-Khaththabi, aqiqah ialah nama kambing yang disembelih untuk kepentingan bayi. Dinamakan demikian karena kambing itu dipotong dan dibelah-belah. Ibnu Faris juga menyatakan bahwa aqiqah ialah kambing yang disembelih dan rambut bayi yang dicukur (Asrori, Achmad Ma‟ruf dkk. 1998: 49).

Menurut syarak aqiqah adalah menyembelih kambing berhubungan dengan kelahiran seorang bayi. Sebagai bukti rasa syukur kepada Allah Swt. Untuk bayi laki-laki dua ekor kambing; untuk bayi perempuan seekor kambing. Aqiqah merupakan salah satu tugas yang sangat dianjurkan bagi orang tua terhadap anak-anak mereka. (M. Yunan Nasution. 1989: 161)

b. Waktu Pelaksanaan Aqiqah

(56)

40

kambing. Pada kesempatan tersebut ada dua hal yang dilaksanakan. Pertama, memotong rambut bayi itu. Kedua, memberikan nama kepada bayi itu. (M. Yunan Nasution. 1989: 161)

c. Hikmah Aqiqah

Hikmah aqiqah menurut Menurut Acmad Ma‟ruf Asrori (1998: 99

-100)antara lain sebagai berikut:

1) Aqiqah merupakan suatu pengorbanan yang akan mendekatkan anak kepada Allah di masa awal ia menghirup udara kehidupan 2) Aqiqah merupakan tebusan bagi anak dari berbagai musibah,

sebagaimana Allah telah menebus Ismail as, dengan hewan sembelihan yang besar.

3) Sebagai pembayar hutang anak agar kelak di hari kimat ia bisa memberikan syafaat kepada kedua orang tuanya.

4) Merupakan media untuk menunjukkan rasa syukur atas keberhasilan melaksanakan syariat Islam dan bertambahnya generasi mukmin

(57)

41

D. Konsep Pembelajaran Think Write and Talk

Think, Write, and Talk merupakan salah satu model pembelajaran

kooperatif yang memiliki empat langkah penting dalam pelaksanaanya. Empat langkah penting itu adalah sebagai berikut.

1. Langkah pertama, guru membagi siswa menjadi empat kelompok. 2. Langkah kedua, berpikir (thinking). Siswa diberi kesempatan untuk

memikirkan materi yang telah ditentukan oleh guru.

3. Langkah ketiga, menulis (writing). Pada tahap ini siswa diminta untuk menulis dengan bahasa dan pemikiran sendiri hasil dari belajar dan diskusi kelompok yang diperoleh.

4. Langkah keempat, (talking). Setelah diorganisasikan dalam kelompok, siswa diarahkan untuk terlibat secara aktif dalam berdiskusi. Interaksi pada tahap ini diharapkan siswa dapat saling berbagi jawaban dan pendapat dengan anggota kelompok masing masing.

5. Hasil tulisan siswa dipamerkan untuk ditunjukkan di hadapan kelompok lain sekaligus memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengoreksi hasil kerja kelompok lain.

(58)

42

mereka dengar dan mengkaji pikiran mereka sendiri untuk memastikan tidak terjadi logika yang konsisten atau keliru.(Zainal Aqib. 2008:39)

Menurut Mansyur dalam Zainal Aqib (2008: 39). Komponen selanjutnya pada model think, write and talk adalah diskusi. Diskusi adalah percakapan ilmiah yang berisi pertukaran pendapat, pemunculan ide-ide, dan pengujian pendapat yang dilakukan oleh beberapa orang yang bergabung dalam kelompok untuk mencari kebenaran; keputusan; kesimpulan; dan pemecahan dari suatu masalah. Banyak permasalah yang terjadi di lingkungann siswa yang memerlukan pembahasan lebih dari seseorang saja, terutama masalah-masalah yang memerlukan kerja sama dalam sebuah kelompok. Dengan demikian, diskusi menjadi jalan pemecahan yang memberi kemungkinan untuk mendapatkan penyelesaian yang terbaik.

(59)

43

sama lain dalam proses diskusi tersebut. Melalui diskusi ada beberapa kelebihan yang didapat antara lain sebagai berikut.

1. Suasana kelas lebih hidup, karena siswa mengarahkan pemikirannya kepada masalah yang sedang didiskusikan.

2. Siswa dilatih berpikir kritis untuk mempertimbangkan pendapat teman-temannya, kemudian menentukan sikap, menerima, dan menolak. 3. Menaikkan prestasi kepribadian individual, seperti toleransi; sikap

demokratis; sikap kritis; berpikir sistematis; dan sebagainya.

Disamping kelebihan-kelebihan yang telah di kemukakan diatas, melalui diskusi juga didapati adanya beberapa kekurangan, seperti:

1. Diskusi umumnya dikuasai oleh siswa yang gemar berbicara saja. 2. Bagi siswa yang tidak ikut aktif, ada kecenderungan untuk melepaskan

diri dari tanggung jawab

(60)

44 BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran umum lokasi dan subjek penelitian 1. Gambaran umum lokasi penelitian

a. Letak geografis sekolah

MTs Al-Falah Jetis Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang adalah salah satu madrasah tsanawiyah yang terleatak di Kecamatan Kaliwungu. Terletak di Dusun jetis, sebelah timur berbatasan dengan Dusun Kiringan Kidul, sebelah selatan berbatasan dengan Dusun Sendang, sebelah barat berbatasan dengan Dusun Nggumuk dan sebelah utara berbatasan dengan Dusun Kiringan Lor. Jarak tempuh dari pusat kantor kelurahan menuju MTs ini kurang lebih adalah 1,5 Km. Sedangkan jarak tempuh dari pusat pemerintahan Kecamatan sampai pusat pemerintahan kurang lebih 3 Km.

(61)

45 b. Profil sekolah

Madrasah Tsanawiyah Jetis yang terletak di Dusun Jetis Rt. 01 Rw 02, Desa Jetis Kecamatan Kaliwungu ini memiliki total area sekolah 1048 meter persegi. Bangunan terdiri dari 6 ruang kelas (kelas VII-IX), satu ruang kepala sekolah dan satu ruang guru, satu ruang UKS, satu ruang kesenian, dua kamar kecil, satu lapangan upacara dan satu gudang.

c. Visi dan misi sekolah 1) Visi

Madrasah Tsanawiyah Al-Falah Kaliwungu sebagai lembaga pendidikan menengah yang berciri khas Islam perlu mempertimbangkan harapan peserta didik, orang tua peserta didik, lembaga pengguna lulusan Madrasah dan masyarakat dalam merumuskan visinya. Madrasah Tsanawiyah Al-Falah Kaliwungu juga diharapkan merespon perkembangan dan tantangan masa depan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi; era informasi dan global yang sangat cepat. Madrasah Tsanawiyah Al-Falah Kaliwungu ingin mewujudkan harapan dan respon visi sebagai berikut : “Utama Dalam Iman dan

Taqwa Cerdas dan Terampil”.

2) Misi

(62)

46

b) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga potensi setiap siswa berkembang secara optimal. c) Mewujudkan pembelajaran dan pembiasaan dalam

mempelajari al-Qur‟an dan pengamalan agama di lingkungan madrasah.

d) Menumbuhkan dan mendorong keunggulan dalam penerapan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

e) Menyelenggarakan tatakelola madrasah yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel.

d. Formasi sekolah

Formasi kepegawaian di MTs Al-Falah Jetis Kaliwungu terdiri dari 1 orang Kepala Sekolah, 10 orang guru mata pelajaran, 1 orang pengurus yayasan, 1 orang komite, 1 orang pengawas madrasah dan 1 pengawas dikmad.

(63)

47

Berikut adalah data peserta didik tahun pelajaran 2017/2018 MTs Al-Falah Jetis Kaliwungu :

Tabel 3.2

(64)

48

Berdasarkan tabel di atas jumlah peserta didik di MTs Al-Falah Jetis Kecamatan Kaliwungu, diketahui bahwa :

1) Jumlah siswa sebanyak 36 peserta didik, terdiri dari 18 laki-laki dan 18 perempuan.

2) Subyek penelitian yaitu siswa kelas IX yang berjumlah 20 siswa. 11 orang laki-laki dan 9 perempuan.

2. Subyek penelitian a. Jumlah peserta didik

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX MTs Al-Falah Jetis Kecamatan Kaliwungu tahun pelajaran 2017/2018. Berdasarkan tabel 3.2 tentang jumlah siswa. Jumlah siswa kelas IX adalah 20 siswa. Terdiri 11 siswa laki-laki dan 9 perempuan.

Tabel 3.3

Daftar nama siswa kelas IX MTs Al-Falah Jetis Kecamatan

Kaliwungu tahun pelajaran 2017/2018.

No Nama Jenis kelamin

1. A. Faiz Laki-laki

2. Amini Perempuan

3. Arif Bowo Laki-laki

4. Dwi Sulistyo Laki-laki

5. Khoirunnisa Perempuan

6. Margiyani Perempuan

(65)

49

8. M Sulaiman A Laki-laki

9. Nur Hidayati Perempuan

10. Rahayu Nur Istiqomah Perempuan

11. Risma APD Perempuan

12. Saiful Maulana Laki-laki

13. Silfia Rahmawati Perempuan

14. Suwarto Laki-laki

15. Sugiarti Perempuan

16. Tri Nuryanto Laki-laki

17. Tri Wahyono Laki-laki

18. Wahyu Prasetyo Laki-laki

19. Yuni Avita Perempun

20. F Anang S Laki-laki

Jumlah 20 siswa terdiri dari 11 anak laki-laki dan 9 anak perempuan.

B. Pelaksanaan Penelitian

Sudah disampaikan di muka bahwa secara garis besar penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam empat tahap yaitu rencana, pelaksanaan, pengamatan/pengumpulan data dan refleksi. Adapun lebih rincinya tahapan-tahapan tersebut akan disampaikan di bawah ini, sedangkan data, analisis data dan pembahasannya akan disampaikan pada Bab IV.

(66)

50

Pada siklus I dilaksanakan pada hari Kamis, 01 Agustus 2017 dengan materi pokok Qurban. Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut

a. Siklus I

1) Perencanaan a) Membuat RPP.

b) Guru menyiapkan instrumen penilaian untuk guru dan siswa

c) Guru menyiapkan sumber belajar berupa fotokopian materi Qurban

d) Menyusun lembar evaluasi pre-test atau post-test. 2) Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan awal

a) Guru mengucapkan salam.

b) Mengajak siswa berdo‟a bersama, dan absensi.

c) Apersepsi dan motivasi dengan Tanya jawab materi penyembelihan (Qurban).

Kegiatan inti

a) Guru mengadakan pre-test

b) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

c) Guru memberikan informasi awal tentang jalannya proses pelaksanaan metode Think Write and Talk.

(67)

51

e) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk membuka kembali hasil belajar di rumah yang sudah di siapkan pada masing-masing kelompok.

f) Guru memotivasi siswa suapaya aktif dalam diskusi kelompok dan menuliskan hasil pada selembar kertas. g) Guru memberikan materi kepada setiap kelompok untuk

membaca, memahami, mendiskusikan, serta menuliskan hasil diskusi kelompok.

h) Guru sambil berkeliling memberikan penghargaan pada setiap kelompok.

i) Setelah 25 menit masing-masing dari perwakilan kelompok mengirimkan peserta untuk maju ke depan menjelaskan hasil diskusi yang di tulis.

j) Guru memberikan kesempatan pada masing-masing kelompok salah satu untuk bertanya.

k) Setelah selesai siswa dipersilakan kembali menuju masing-masing kelompok.

l) Guru menanyakan kepada siswa, mana yang diskusinya paling baik, guru memberi penghargaan.

m) Guru mengadakan tes ulangan. 3) Pengamatan

(68)

52

menggunakan instrumen pengamatan pembelajaran guru dan siswa.

4) Refleksi

a) Pada siklus 1 terlihat 2 kelompok belum mengerti tugas sehingga diskusi belum berjalan lancar.

b) Siswa masih belum dapat memanfaatkan waktu yang tersedia dengan tepat, terdapat kelompok yang belum selesai.

c) Pada saat presentasi terdapat 2 kelompok kurang percaya diri. Berdasarkan hasil refleksi siklus 1 dapat disimpulkan untuk mencari alternatif pada siklus ke 2.

2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

Pada siklus I dilaksanakan pada hari Kamis, 01 Agustus 2017 dengan materi pokok Aqiqah. Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut.

a. Siklus II

1) Perencanaan a) Membuat RPP.

b) Guru menyiapkan instrumen penilaian untuk guru dan siswa

c) Guru menyiapkan sumber belajar berupa fotokopian materi Aqiqah.

(69)

53

e) Menyusun lembar evaluasi pre-test atau post-test

f) Guru sudah memberi tugas untuk membaca materi pelajaran di rumah.

2) Pelaksanaan Tindakan Kegiatan awal

a) Guru mengucapkan salam

b) Mengajak siswa berdo‟a bersama, dan absensi.

c) Apersepsi dan motivasi dengan Tanya jawab materi penyembelihan (Qurban) materi minggu lalu, kemudian materi Aqiqah.

Kegiatan inti

a) Guru mengadakan pre-test

b) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

c) Guru memberikan informasi awal tentang jalannya proses pelaksanaan metode Think Write and Talk. Mengoreksi ulang pemahaman kepada dua kelompok yang sebelumnya belum mengerti tugas.

d) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok. Satu kelompok terdiri dari 5 orang siswa.

e) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk membuka kembali hasil belajar di rumah yang sudah di siapkan pada masing-masing kelompok.

(70)

54

Selain itu guru juga mendorong siswa untuk mengerjakan tugas sesuai dengan waktu yang disediakan.

g) Guru memberikan materi kepada setiap kelompok untuk membaca, memahami, mendiskusikan, serta menuliskan hasil diskusi kelompok.

h) Guru sambil berkeliling memberikan penghargaan pada setiap kelompok.

i) Setelah 25 menit satu kelompok maju kedepan menjelaskan hasil diskusi yang di tulis.

j) Guru memberikan kesempatan pada masing-masing kelompok salah satu untuk bertanya.

k) Setelah selesai siswa dipersilakan kembali menuju masing-masing kelompok.

l) Guru menanyakan kepada siswa, mana yang diskusinya paling baik, guru memberi penghargaan berupa bolpoin untuk diberikan kepada kelompok yang melakukan diskusi terbaik.

m) Guru mengadakan tes ulangan 3) Pengamatan

Observasi (kolaborasi) mengamati kegiatan guru pada saat pembelajaran dan mengamati kegiatan siswa dengan menggunakan instrumen pengamatan pembelajaran guru dan siswa.

(71)

55

a) Pada siklus 1 terlihat semua kelompok sudah mengerti tugas sehingga diskusi sudah berjalan lancar.

b) Sebagian siswa masih belum dapat memanfaatkan waktu yang tersedia dengan tepat, terdapat satu kelompok yang belum selesai mengerjakan.

(72)

56 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini memaparkan hasil penelitian dan pembahasan dari tiap-tiap siklus yang meliputi: hasil observasi, kegiatan siswa saat KBM, hasil ulangan sebelum dan setiap akhir siklus.

A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Deskripsi Hasil Pra Siklus

Kondisi awal sebelum dilakukannya tindakan penelitian memang pembelajaran Fiqih di MTs Al-Falah menurut peneliti sudah berjalan dengan baik dan kondusif. Guru mapel menurut peneliti juga sudah menjelaskan materi dengan padat dan jelas tentang materi penyembelihan. Perhatian guru terhadap siswa ketika pembelajaran juga sudah baik. keadaan siswa juga baik, sudah mengikuti pembelajaran dengan baik meskipun ada beberapa siswa yang belum fokus terhadap penjelasan guru. Akan tetapi ketika peneliti memberikan ulangan di akhir pembelajaran atau postes. Ternyata sebagian besar siswa di kelas tersebut masih belum tuntas, seperti tabel nilai di bawah ini:

Tabel 4.1

Hasil Nilai Postes Pra Siklus

No Nama Nilai Hasil

1. A. Faiz 64 Tidak tuntas

2. Amini 36 Tidak tuntas

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Tabel 4.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar mata pelajaran matematika pada soal cerita dengan model Think Talk Write. Hal ini dapat dilihat

Dari hasil analisis disimpulkan bahwa: (1) Terdapat pengaruh antara metode pembelajaran Think Pair Share (TPS) dan Think Talk Write (TTW) terhadap prestasi

Strategi Think Talk Write (TTW) dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pelajaran matematika siswa kelas VIIIB SMP Negeri 1 Bulukerto Wonogiri tahun

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dan pembahasan menunjukkan bahwa model pembelajaran Think Talk Write (TTW) berhasil meningkatkan keterampilan menulis laporan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan dengan menggunakan strategi Think Talk Write (TTW) pada pembelajaran matematika materi persegi dan persegi panjang dapat

Menilik pada hasil tindakan yang sudah dijabarkan di atas, dapat di tarik kesimpulan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif tipe think talk write dapat menaikkan

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan strategi Think-Talk-Write (TTW) yang dilengkapi dengan strategi Process Log (PL) dapat meningkatkan

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran Think Talk Write dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi