• Tidak ada hasil yang ditemukan

APLIKASI PRINSIP SERVICE EXCELLENCE OLEH CUSTOMER SERVICE PADA BRI SYARIAH KCP SRAGEN - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "APLIKASI PRINSIP SERVICE EXCELLENCE OLEH CUSTOMER SERVICE PADA BRI SYARIAH KCP SRAGEN - Test Repository"

Copied!
108
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

Gelar Ahli Madya Ekonomi Syari’ah (A.Md.E.Sy)

Disusun Oleh

MUHAMMAD FEBRIANTO 201-13-050

JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

(2)
(3)

Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi, dan perbaikan seperlunya,

maka Tugas Akhir saudara:

Nama : Muhammad Febrianto

NIM : 201 13 050

Jurusan : D III Perbankan Syariah

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Judul : APLIKASI PRINSIP SERVICE EXCELLENCE

OLEH CUSTOMER SERVICE PADA BRI

SYARIAH KCP SRAGEN

Dapat diajukan dalam sidang munaqosah Tugas Akhir. Demikian surat ini

(4)

PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Muhammad Febrianto

NIM : 201-13-050

Jurusan : D III Perbankan Syariah

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga

Judul Tugas Akhir :Aplikasi Prinsip Service Excellence oleh

Customer Service pada BRI Syariah KCP Sragen

(5)

“Dia yang tahu, tidak bicara. Dia yang bicara, tidak tahu” (Lao Tse)

“Hiduplah seperti pohon kayu yang lebat buahnya; hidup di tepi jalan

dan dilempari orang dengan batu, tetapi dibalas dengan buah.”

(6)

Alhamdulillahirabbil’alamin

Dengan senantiasa memanjatkan Puji Syukur Kehadirat Allah SWT,

Saya persembahkan Tugas Akhir ini untuk :

1. Bapak dan Ibu saya tersayang (Bapak Suradji dan Ibu Riyanti) yang selalu tidak pernah putus memberikan do’a, motivasi, cinta dan kasih sayangnya sehingga membuat saya kuat dan optimis menatap masa depan.

2. Sahabat-sahabat terbaik saya di kampus “Trio” (Ismanto dan Elgit) yang

telah mewarnai hari-hari saya, saling menyemangati dan mengajari, dan

saling berbagi senang maupun sedih.

3. Saudara seperjuangan saya kelas DIII PS B yang sudah menjadi keluarga

kedua saya dan Dosen- dosen FEBI yang selalu memberi motivasi Islami

dan menginspirasi kehidupan saya.

4. Terima kasih untuk semua pihak yang membantu saya dalam pengerjaan

(7)

hidayah, serta inayah Nya kepada kita, salawat serta salam selalu kami

sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW. Penulisan tugas akhir ini diajukan

untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan program Studi Perbankan Syariah

Institute Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

Dalam penulisan tugas akhir ini banyak melibatkan pihak yang membantu

dan memberikan bimbingan serta motivasi yang tidak ternilai harganya. Untuk itu

perkenalkanlah peneliti menyampaikan ucapan banyak terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Si. selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Dr. Anton Bawono, M. Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam.

3. Bapak Drs. Alfred L., M. Si selaku Ketua Program Studi D3 Perbankan

Syariah.

4. Bapak Dr. Nafis Irkhami, M.Ag selaku dosen pembimbing Tugas Akhir yang

berjasa membantu dalam pembuatan Tugas Akhir ini.

5. Ibu Sri Nastiti Yulandari selaku Kepala Cabang Pembantu, kakak Upiet

Rochima Yoga Putri dan keluarga besar BRI Syariah KCP Sragen yang telah

mengizinkan melakukan penelitian dan pemberian data yang diperlukan.

6. Kedua orang tua tercinta yang selalu memberikan do’a, dukungan, serta

motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir.

(8)

Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis sadar bahwa tidak ada sesuatu pun

yang sempurna kecuali Allah SWT. Oleh karena itu, dengan senang hati penulis

menerima kritik serta saran yang bersifat membangun. Semoga Tugas Akhir ini

bermanfaat bagi penulis khususnya dan bermanfaat bagi pembaca pada umumnya.

Salatiga,

Penulis,

(9)

Customer Service pada BRI Syariah KCP Sragen. Jurusan Ekonomi dan Bisnis Islam. Program Studi D3 Perbankan Syariah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Nafis Irkhami, M.Ag

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana penerapan

service excellence oleh customer service pada BRI Syariah KCP Sragen.

Metode pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis adalah studi pustaka, observasi, dokumentasi dan wawancara. Berdasarkan penelitian yag dilakukan oleh penulis, penulis dapat menyimpulkan bahwa dalam penerapan prinsip service excellence oleh customer service pada BRI Syariah KCP Sragen, bahwa customer service mampu mengaplikasikan standar-standar yang sudah ditetapkan oleh BRI Syariah KCP Sragen kedalam pelayanan yang sudah menjadi tugasnya, namun bukan sembarang pelayanan tapi pelayanan prima (service excellence) yang meliputi aspek dasar

Accountability (Tanggung Jawab), Action (Tindakan), Attention (Perhatian),

Appearance (Penampilan), Attitude (Sikap), Ability (Kemampuan) yang

mampu memuaskan dan menarik hati nasabah agar tetap loyal kepada BRI Syariah KCP Sragen.

(10)

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan dan Manfaat ... 5

D. Telaah Pustaka... 6

E. Metode Penelitian... 11

F. Sistematika Penulisan... 13

BAB II LANDASAN TEORI A. Customer Service... 15

B. Service Excellence ... 17

(11)

B. Visi dan Misi BRI Syariah ... 35

C. Struktur Organisasi BRI Syariah... 36

D. Job Description ... 37

E. Produk-produk BRI Syariah... 40

BAB IV ANALISIS DATA A. Aplikasi Service Excellence Oleh Customer Service ... 51

B. Analisis ... 71

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 72

B. Saran ... 74

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(12)
(13)

BAB I

Pendahuluan

A.Latar Belakang Masalah

Bank Umum Syariah atau BUS sebagai lembaga keuangan makro kini

telah berkembang dimana-mana dan mengalami persaingan yang ketat,

dibarengi dengan datangnya MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) yang akan

menambah kompleksnya permasalahan persaingan, sehingga menuntut

lembaga keuangan untuk meningkatkan profesionalitas dan daya saing agar

tidak tergeser oleh lembaga keuangan konvensional dalam mendapatkan

nasabah untuk memasarkan produknya. Saat ini persaingan lembaga keuangan

tidak hanya bertumpu pada produknya saja, melainkan bertumpu pada

pelayanan yang disediakan. Hal ini dikarenakan dalam usaha lembaga

keuangan konvensional maupun syariah berusaha mengemas sedemikian rupa

dalam menjual produk maupun jasanya agar dapat menarik nasabah, maka

dalam sebuah usaha lembaga keuangan pelayanan prima menjadi prioritas

utama dalam kegiatan operasionalnya, sehingga mampu bertahan dalam iklim

persaingan yang ketat.

Selain UU No. 21 tahun 2008 yang mengatur segala sesuatu yang

terkait dengan pendirian dan kegiatan bank juga pengawasan BUS berada

di bawah Dewan Pengawas Syariah, BUS juga diatur dengan PBI

No.15/13/PBI/2013 tentang petunjuk rencana pembukaan, perubahan status,

(14)

Menurut UU No. 21 tahun 2008, Bank Umum Syariah, yang

selanjutnya disebut BUS, adalah Bank Syariah yang dalam kegiatannya

memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. BUS kini mengalami

perubahan yang besar, dengan cara membuat peran bank konvensional sedikit

tergeser karena kelebihan BUS merupakan lembaga keuangan bank yang

mempunyai basis syariah pada operasionalnya serta berbagai produk khas bank

syariah yang berbeda dengan produk bank konvensional. Sehingga masyarakat

Indonesia yang mayoritas merupakan umat muslim akan condong kepada bank

syariah dibandingkan bank konvensional. Sehingga bukan tidak mungkin

perkembangan BUS di Indonesia akan berkembang pesat.

Walau bagaimanapun pasti terdapat berbagai tantangan dalam

mencapai keberhasilan. Untuk mengantisipasinya, BUS dituntut untuk dapat

bekerja dengan baik dengan menggunakan berbagai macam sumber daya yang

dimiliki, mulai dari cleaning service, satpam sampai direkturnya. Mereka semua harus terlibat dalam memberikan sebuah pelayanan yang bermutu

sehingga tidak hanya front liner saja yang dapat memberikan pelayanan namun masing-masing harus memiliki tekad yang kuat demi terciptanya sebuah

pelayanan prima yang diberikan oleh BUS. Agar tercipta sebuah service

excellence terdapat dua tujuan yang sama, nasabah menginginkan pelayanan

yang memuaskan dan BUS selaku penyedia jasa harus memberikan kepuasan

kepada nasabah. Saat kedua tujuan tersebut telah ada maka tugas BUS adalah

melakukan upaya-upaya salah satunya menerapkan standar service excellence

(15)

excellence terwujud dengan optimal pelayanan harus berorientasi pada kepentingan dan kebutuhan para nasabah.

Keberhasilan dari pemberian kualitas pelayanan itu ditunjukkan para

nasabah dengan adanya rasa puas dari para nasabah. Semakin tinggi tingkat

kepuasan para nasabah, itu berarti semakin baik pengelolaan pelayanan yang

diberikan BUS kepada nasabah. Kenyataannya, antara harapan nasabah dengan

kenyataan pelayanan yang diberikan kepada nasabah sering kali terjadi

sebaliknya. Tidak sedikit nasabah yang mengungkapkan kritikan dan keluhan

karena pelayanan yang diberikan kurang atau bahkan tidak memuaskan.

Bahkan ada juga nasabah yang tidak merasa puas namun tidak menyampaikan

keluhan dan langsung beralih ke bank lain. Kritikan dan keluhan tersebut yang

dapat menimbulkan persepsi negatif nasabah. Apabila hal tersebut dibiarkan

terus-menerus dapat menurunkan tingkat kepercayaan nasabah. Bukan menjadi

hal yang tidak mungkin apabila nasabah beralih ke BUS lain karena mereka

merasa BUS lain lebih mampu memberikan pelayanan yang dapat memuaskan

mereka.

Dalam kegiatan operasionalnya, suatu BUS hendaknya memiliki

sumber daya manusia yang diharapkan mampu menjalankan fungsi sebagai

resepsionis, deskman, salesman, customer relation officer, dan komunikator

(Kasmir, 2008:23). Sumber daya yang dimaksud adalah seorang customer

service. Tak hanya dibutuhkan seorang customer service yang biasa saja,

(16)

meningkatkan pelayanan serta mempromosikan citra BUS yang baik di mata

masyarakat umum. Oleh karena itu, customer service dituntut harus memiliki kemampuan melayani nasabah secara tepat dan cepat serta memiliki

kemampuan berkomunikasi yang baik didukung dengan tersedianya sarana dan

prasarana yang mendukung kecepatan, ketepatan, dan keakuratan pekerjaannya

sehingga dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi kepuasan nasabah,

maka dibutuhkan service excellence atau disebut dengan pelayanan prima. Berdasarkan latar belakang di atas penulis terdorong untuk menyusun

tugas akhir dengan judul : “Aplikasi Prinsip Service Excellence Oleh Customer Service pada BRI Syariah KCP Sragen”

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, rumusan masalah yang

diajukan adalah:

1. Bagaimana aplikasi prinsip Service Excellence oleh Customer Service pada BRI Syariah KCP Sragen?

(17)

C.Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

tujuan yang diharapkan yaitu :

1. Untuk mengetahui tingkat penerapan service excellence oleh customer

service dalam memenuhi kepuasan nasabah.

2. Untuk mengetahui bentuk service excellence yang berperan dominan dalam pelaksanaan service excellence oleh customer service pada BRI Syariah KCP Sragen.

D.Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan sebagai berikut :

1. Bagi Akademisi:

a. Menerapkan ilmu pengetahuan dari materi kuliah ke dalam aplikasi

dunia kerja yang sesungguhnya.

b. Mengevaluasi dan menyesuaikan metode dan materi kuliah agar lebih

relevan dengan dunia kerja.

c. Memberikan pelajaran bagi peneliti, sehingga memiliki keterampilan

(18)

2. Bagi Praktisi dan Instansi:

a. Mengembangkan kemitraan dan kerja sama melalui kegiatan magang

kerja mahasiswa dan pelatihan kerja.

b. Membina hubungan kemitraan antara BRI Syariah KCP Sragen dan

IAIN Salatiga.

c. Memberikan informasi dan evaluasi kinerja karyawan dari hasil

observasi magang mahasiswa.

3. Bagi Pembaca:

a. Memberikan ilmu pengetahuan serta sebagai acuan dalam melakukan

penelitian selanjutnya untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.

b. Memberikan wawasan tentang kegiatan BRI Syariah di Indonesia.

E. Telaah Pustaka

Sejauh pengetahuan penulis ada beberapa penelitian yang berhubungan

dengan pelaksanaan service excellence diantaranya adalah :

1. Skripsi yang disusun oleh Rustam Taufik Mahasiswa jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin Makassar Tahun

2012, dengan judul: Analisis Penerapan Sistem Antrian Model M/M/S Pada

PT.. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pembantu

Universitas Hasanuddin Makassar. Diperoleh kesimpulan bahwasanya:

Jenis sistem antrian yang diterapkan pada PT. Bank Negara Indonesia

(19)

adalah jenis sistem antrian model Multiple Channel Query System atau M/M/S. dimana terdapat beberapa teller yang dapat melayani para

nasabahnya namun fase yang dilewati oleh nasabah untuk melakukan

transaksi melalui teller hanya satu kali. Kemudian disiplin pelayanan yang

diberlakukan di PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang

Pembantu Universitas Hasanuddin Makassar adalah disiplin pelayanan First

Come First Served (FCFS). Dimana nasabah yang datang terlebih dahulu

mengambil nomor antrian di loket yang sudah disediakan oleh PT. Bank

Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pembantu Universitas

Hasanuddin Makassar, setelah itu menunggu dipanggil sesuai urutan yang

telah didapatnya untuk mendapatkan pelayanan dari teller.

2. Penelitian dilakukan oleh Wahyu Setiyono dan Muhammad Yunanto yang

berjudul Hubungan Implementasi Pelayanan Prima (Service Excellence)

Terhadap Kepuasan Nasabah (Studi Kasus Kc Bank Dki Syariah Wahid

Hasyim). Diperoleh kesimpulan bahwasanya secara umum hasil dari

pengolahan data berdasarkan pendapat para responden Bank DKI Syariah

dengan menggunakan uji korelasi Spearman menunjukkan bahwa

variabel-variabel dari pelayanan prima berhubungan signifikan terhadap kepuasan

nasabah KC Bank DKI Syariah. Kemudian didapatkan hasil bahwa variabel

yang paling dominan berhubungan signifikan terhadap kepuasan nasabah

apabila diranking yaitu: tanggung jawab, ketepatan, tindakan, kemampuan,

penampilan, sikap, perhatian dan kenyamanan. Selanjutnya implementasi

(20)

sesuai dengan variabel–variabel pelayanan prima yang diteliti, pada

umumnya implementasi pelayanan prima yang dilakukan oleh pihak bank

sudah baik dilakukan dalam melayani kebutuhan nasabah yang akan

bertransaksi, apabila dilihat dari segi variabel pelayanan prima yang

digunakan dalam penelitian ini, seperti: kemampuan, sikap, penampilan,

perhatian, tindakan, tanggung jawab, kenyamanan dan ketepatan

pegawai/staff Bank DKI Syariah

3. Penelitian yang dilakukan oleh Silvester Kukuh yang berjudul Pengaruh Variabel Pelayanan Prima terhadap Kepuasan Konsumen (Studi Kasus

pada Bank Negara Indonesia Cabang Jalan Margonda Raya). Diperoleh

kesimpulan bahwa hasil dari pengolahan data berdasarkan responden

menggunakan table regresi berganda dan korelasi,terdapat pengaruh secara

nyata pelayanan prima terhadap kepuasan nasabah Bank Negara Indonesia

cabang Jalan Margonda Raya. Sedangkan variabel yang mempunyai

hubungan paling kuat/paling signifikan dengan kepuasan pelanggan adalah

variabel tanggung jawab dan variabel yang mempunyai hubungan terlemah /

kurang signifikan dengan kepuasan pelanggan adalah variabel ketepatan.

4. Skripsi yang disusun oleh Desy Mayasari Fakultas Psikologi UIN Maulana

Malik Ibrahim Tahun 2015 yang berjudul Peran Pelayanan Prima (Service Excellence) terhadap Kepercayaan (Trust) Nasabah di PT Bank Syariah

Mandiri Cabang Malang. Diperoleh kesimpulan bahwa Berdasarkan hasil

penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa pelayanan prima (service

(21)

Cabang Malang secara garis besar berada pada kategori sedang. Pada

variabel pelayanan prima sebesar 58,6% atau frekuensi 65 nasabah

mengatakan pelayanan prima dalam kategori sedang, dan pada variabel

kepercayaan nasabah sebesar 79,3% atau frekuensi 88 nasabah. Kemudian

dari hasil penelitian ini juga diketahui bahwa terdapat hubungan positif

pelayanan prima dengan kepercayaan nasabah. Hal ini ditunjukkan dengan

nilai korelasi sebesar 0.755. selain itu dalam penelitian ini terdapat pengaruh

pelayanan prima terhadap kepercayaan nasabah yang ditunjukkan dengan

nilai koefisiensi determinan R2 = 0.569 yang berarti bahwa sesbesar 56, 9 %

kepercayaan nasabah ditentukan oleh pelayanan prima. Dengan demikian

dapat diambil kesimpulan bahwa semakin tinggi tingkat pelayanan prima,

maka semakin tinggi pula kepercayaan nasabah di Bank Syariah Mandiri

cabang Malang.

5. Skripsi yang disusun oleh Suryani Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2010 yang berjudul

Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Citra Merek terhadap Kepuasan dan

Dampaknya terhadap Loyalitas (Studi Kasus pada Nasabah Bank BNI’46

Cabang UIN Syarif Hidayatullah Ciputat). Diperoleh kesimpulan bahwa

a)Variabel kualitas pelayanan dan citra merek berpengaruh signifikan

terhadap variable kepuasan dan variable loyalitas secara parsial dan

simultan. b) Variabel kepuasan berpengaruh signifikan terhadap variable

loyalitas. c) Variabel kualitas pelayanan dan citra merek berpengaruh

(22)

6. Skripsi yang disusun oleh Yayan Fauzi Jurusan Muamalah Fakultas

Syari’ah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Tahun 2010 yang berjudul

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nasabah Menabung di Perbankan

Syariah (Kasusu pada Bank BNI Syariah Kantor Cabang Yogyakarta).

Dapat diperoleh kesimpulan bahwa a) Pelayanan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap minat menabung nasabah secara parsial. b) Nisbah bagi

hasil yang ditawarkan bank BNI Syariah kantor cabang Yogyakarta

berpengaruh positif signifikan terhadap minat menabung nasabah.

c)Kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat

menabung nasabah secara parsial. d) Religiusitas nasabah tidak berpengaruh

terhadap minat menabung nasabah di BNI Syariah kantor cabang

Yogyakarta.

7. Penelitian yang ditulis oleh Ayu Retno Sari yang berjudul Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kurangnya Minat Masyarakat Muslim Menabung di Bank Syariah (Studi Kasus Masyarakat Muslim di Kabupaten Bantul,

Yogyakarta). Dapat diperoleh kesimpulan bahwa a) Berdasarkan hasil uji T

(uji parsial) dapat disimpulkan variabel fasilitas pelayanan, pengetahaun dan

promosi secara individu berpengaruh signifikan dan positif terhadap

kurangnya minat masyarakat muslim di Kabupaten Bantul, Yogyakarta

untuk menabung di bank syariah, dengan nilai signifikansi dibawah nilai

alpha (α = 0.05), sedangkan variabel lokasi secara individu berpengaruh

signifikan dan negatif terhadap kurangnya minat masyarakat muslim di

(23)

nilai signifikansi dibawah nilai alpha (α = 0.05). b) Berdasarkan hasil uji F

(uji serempak) dapat disimpulkan bahwa dari empat variabel independen

(lokasi, fasilitas pelayanan, pengetahuan dan promosi) secara bersama-sama

berpengaruh signifikan terhadap kurangnya minat masyarakat muslim di

Kabupaten Bantul, Yogyakarta untuk menabung di bank syariah.

F. Metode Penelitian

Untuk menyusun Tugas Akhir ini penulis menggunakan beberapa metode

penelitian sebagai berikut:

1. Jenis Penelitian

Jenis Penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode deskriptif.

Menurut Hasan (2002:13-14) adalah penelitian yang mempelajari

masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat

serta situasi-situasi termasuk tentang hubungan-hubungan,

kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan serta proses-proses yang

sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh suatu fenomena.

2. Metode Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi merupakan cara memperoleh data dengan mengamati subyek

penelitian dan jawabannya untuk dianalisis. Metode dalam observasi bila

dalam bentuk terstruktur dan tidak terstruktur. Dalam observasi bentuk

terstruktur, penelitian merinci secara detail sesuai dengan yang akan

(24)

bentuk tidak terstruktur, peneliti berupaya mengamati segala aspek

fenomena yang berkaitan atau relevan dengan masalah yang sedang

ditangani (Wijaya, 2013:23)

b. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu pengumpulan data dengan

mengajukan pertanyaan secara langsung kepada responden untuk

memperoleh informasi verbal dari responden. Metode wawancara

membutuhkan kemampuan atau pendekatan personal yang kreatif dalam

mengembangkan bahan wawancara dan mampu mendorong informasi

bercerita bebas dan terbuka (Wijaya, 2013:21)

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental

dari seseorang (Sugiyono, 2012:240)

3. Sumber Data

a. Data Primer

Menurut Sutrisno Hadi (2004:218) Data Primer adalah data yang

diperoleh secara langsung dari sumber yang diteliti, dengan melakukan

pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap masalah yang

(25)

umum tentang BRI Syariah KCP Sragen dan mengetahui aplikasi prinsip

service excellence di BRI Syariah KCP Sragen

b. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari atau berasal dari bahan

kepustakaan. Data kepustakaan tidak hanya berupa teori-teori yang telah

matang siap untuk dipakai tetapi dapat pula berupa hasil-hasil penelitian

yang masih memerlukan pengujian kebenarannya (Subagyo, 1991:88).

Data sekunder dalam penelitian ini adalah buku, internet dan bahan acuan

lainnya yang berhubungan erat dengan konsep service excellence

(pelayanan prima).

G.

Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan di dalam pembahasannya, penulis mencoba menyusun

dengan sistematis. Pembahasan dalam penelitian ini terdiri dari 5 bab,

masing-masing terdiri dari beberapa sub bab dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I

Pendahuluan dalam bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penelitian terdahulu, metode

penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II

Landasan Teori di dalam bab ini berisi tentang pengertian customer service,

(26)

customer service, pengertian service Excellence, tujuan service excellence,

dasar hukum pelayanan menurut Al-Qur’an dan Hadits, standar Pelayanan

prima BRI Syariah KCP Sragen.

BAB III

Data Obyek Penelitian pada bab ini berisi tentang sejarah berdirinya BRI

Syariah KCP Sragen, visi dan misi BRI Syariah KCP Sragen, struktur

organisasi, job description, produk-produk BRI Syariah KCP Sragen. BAB IV

Analisis Data pada bab ini berisi tentang implementasi service excellence oleh

customer service terhadap standar-standar yang sudah ditetapkan oleh BRI

Syariah KCP Sragen.

BAB V

Penutup merupakan penutup yang terdiri dari kesimpulan, saran-saran, dan

penutup.

DAFTAR PUSTAKA.

(27)

BAB II

LANDASAN TEORI

A.Customer Service

Pelayanan nasabah atau customer service di BUS merupakan jasa yang diberikan oleh BUS kepada nasabah pada khususnya dan masyarakat pada

umumnya yang berkaitan dengan kegiatan usaha dan operasional BUS

sehari-hari. Terjadinya persaingan antar lembaga keuangan yang semakin ketat seperti

sekarang ini, berdampak kepada semua nasabah berkeinginan atau dapat

memilih pelayanan mana yang terbaik dari BUS melalui kemudahan

berhubungan dengan BUS, pelayanan yang cepat, dan keramahan petugas BUS

baik dari segi produk atau jasa yang ditawarkan maupun masalah pelayanan

yang diberikan kepada nasabahnya.

1. Pengertian Customer Service

Customer Service adalah setiap kegiatan yang diperuntukkan atau

ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada nasabah melalui pelayanan

yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan nasabah(Kasmir,

2004:202)

2. Peranan dan Tugas Customer Service

Tugas pokok Customer Service (Rahmayanty., 2013:204) adalah: a. Membantu nasabah untuk memberikan informasi dan formulir

(28)

c. Memperkenalkan produk-produk atau jasa-jasa perusahaan

d. Memberikan informasi mengenai fitur dan layanan perusahaan

e. Mempertahankan nasabah agar tetap setia pada perusahaan dan juga

menarik nasabah yang baru

3. Menurut Kasmir (2004:194) Syarat-syarat yang harus di penuhi oleh

customer service adalah:

a. Persyaratan Fisik

Seorang customer service harus memiliki ciri-ciri fisik yang menarik. Ciri tersebut dilihat dari segi wajah, tinggi badan ideal, berat badan

ideal. Selain itu customer service juga harus memiliki jiwa yang sehat, tak hanya jiwa tapi rohaninya pun juga harus sehat.

b. Persyaratan Mental

Persyaratan mental yang dimaksud adalah seorang customer service

harus mempunyai sifat percaya diri sehingga dapat meyakinkan

nasabah. Jika percaya diri sudah dimiliki maka perilaku sabar, ramah,

murah senyum serta tanggung jawab akan mengikuti apapun kondisinya

meski nasabah sedang menyampaikan kemarahan atau komplain.

c. Persyaratan Kepribadian

Customer service harus memiliki kepribadian yang baik saat bertemu

dengan nasabah, sehingga muncul kesan pertama yang mengesankan

(first impression). Kesan pertama tidak dapat di buat namun di

(29)

humor jika diperlukan, gesit, enerjik, mampu mengendalikan diri, tidak

mudah terpancing emosi maupun terhadap hal-hal negatif, tidak mudah

marah, dan gerakan tubuh yang sesuai.

d. Persyaratan Sosial

Customer service harus memiliki jiwa sosial yang tinggi, mudah

bergaul dengan semua kalangan dan memiliki budi pekerti luhur.

B.Service Excellence

Pelayanan yang baik memungkinkan BUS untuk memperkuat kesetiaan

nasabah dan meningkatkan pangsa pasar (market share), karena itu pelayanan yang baik menjadi hal yang sangat penting dan berpengaruh dalam operasional

BUS itu sendiri.

1. Pengertian Service Excellence

Pelayanan adalah bagian dari marketing. Falsafah yang mendasari kegiatan usaha bank adalah kepercayaan masyarakat. Terciptanya kualitas

layanan tentunya akan menciptakan kepuasan terhadap pengguna layanan,

yang pada akhirnya dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya

terjalin hubungan yang harmonis antara penyedia jasa dengan nasabah,

memberikan dasar yang baik bagi terciptanya loyalitas nasabah dan

membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut (word-of-mouth) yang menguntungkan bagi penyedia jasa tersebut.

Pelayanan prima adalah kepedulian kepada pelanggan dengan

(30)

kebutuhan dan mewujudkan kepuasannya, agar mereka selalu loyal kepada

organisasi/perusahaan. (Barata, 2006:20)

Menurut Nina Rahmayanti (2013:17) Pelayanan prima memiliki

beberapa pengertian yaitu:

a. Layanan prima adalah pelayanan yang sangat baik dan melampaui

harapan pelanggan. Awalnya pelanggan memiliki harapan yang

sederhana dan sementara dibenaknya yang bersifat biasa dengan

standar yang umum yang banyak diberikan oleh perusahaan lainnya

namun ternyata adanya pelayanan ekstra yang tidak diduga dan

merupakan surprise dari pelayanan perusahaan seperti seorang nasabah mendapatkan email ucapan ulang tahun dari perusahaan

perbankan tempat ia menabung, maka nasabah akan merasa diberikan

perhatian khusus dan merasa dihargai.

b. Layanan Prima adalah pelayanan yang memiliki ciri khas kualitas

(quality nice). Ciri khas kualitas yang baik meliputi kemudahan,

kecepatan, ketepatan, kehandalan dan emphaty dari petugas pelayanan dalam pemberian dan penyampaian pelayanan kepada pelanggan yang

berkesan kuat yang dapat langsung dirasakan pelanggan waktu itu dan

saat itu juga.

c. Layanan Prima adalah pelayanan dengan standar kualitas yang tinggi

dan selalu mengikuti perkembangan kebutuhan pelanggan setiap saat,

(31)

pelanggan, selalu mengikuti perkembangan standar Internasional/ISO,

dan menerapkan manajemen mutu total/konsistensi dan kesadaran

mutu yang tinggi (high quality consciousness) seperti customer

orientation (fokus pelanggan), robotics, QC-Circles (siklus kendali

mutu), automation (otomatisasi), discipline in the workplace

(disiplin), quality improvement (Perbaikan mutu), zero defects

(kerusakan nol), dan sebagainya.

d. Layanan Prima adalah pelayanan yang memenuhi kebutuhan praktis

(practical needs) dan kebutuhan emosional (emotional

needs) pelanggan. Kebutuhan praktis meliputi nilai yang dirasakan

dengan bentuk berwujud fisik (tangible) dan kebutuhan emosional yang dirasakan kepada fisiologis pelanggan.

2. Tujuan Service Excellence

Menurut Nina Rahmayanti (2013:8) Tujuan dari service excellence

atau pelayanan prima yaitu:

a. Tujuan pelayanan prima mencegah pembelotan dan membangun

kesetiaan pelanggan atau customer loyality. Pembelotan pelanggan atau berpalingnya pelanggan disebabkan karena kesalahan pemberian

pelayanan maupun sistem yang digunakan oleh perusahaan dalam

melayani pelanggan.

b. Tujuan pelayanan prima dapat memberikan rasa puas dan kepercayaan

(32)

merupakan pelayanan yang sangat baik dan melampaui harapan

pelanggan dan pelayanan yang memiliki ciri khas kualitas (quality nice). Kualitas memberikan suatu dorongan kepada pelanggan untuk menjalin hubungan yang kuat dengan pelanggan. Kebutuhan yang

sesuai dengan rasa dan nilai subjektif kepada pelanggan. Dalam

jangka waktu yang panjang perusahaan yang akan tetap bertahan

hidup dalam menghadapi persaingan bisnis yang mengglobal adalah

perusahaan yang terus melakukan perbaikan dalam kegiatan

pelayanan, operasional dan jasa atau inovasi produk untuk selalu

meningkatkan kualitas.

c. Tujuan pelayanan prima tetap menjaga dan merawat (maintenance) agar pelanggan merasa diperhatikan dan dipentingkan segala

kebutuhannya atau keinginannya. Pelayanan dengan standar kualitas

yang tinggi dan selalu mengikuti perkembangan kebutuhan pelanggan

setiap saat, secara konsisten dan akurat (handal).

d. Tujuan pelayanan prima merupakan upaya mempertahankan

pelanggan agar tetap loyal untuk menggunakan produk barang atau

jasa yang ditawarkan tersebut.

3. Aspek Dasar Bagi Pelayanan Prima

Penulis menggunakan konsep 6A Ability, Attitude, Appearance,

(33)

a. Ability (Kemampuan)

Memiliki kemampuan yang baik dalam bidang tugasnya (kemampuan

menjelaskan dengan baik atas product knowledge), berkomunikasi, mengembangkan motivasi diri, dan kehumasan (public relation).

b. Attitude (Sikap)

Perilaku atau perangai yang harus ditonjolkan pada saat melayani atau

pada saat di hadapan nasabah.

c. Appearance (Penampilan)

Penampilan seseorang baik yang secara fisik maupun non-fisik yang mampu merefleksikan kepercayaan, kredibilitas, kehormatan diri

dihadapan nasabah.

d. Attention (Perhatian)

Perhatian atau kepedulian penuh kepada pelanggan baik terhadap

kebutuhan, keinginan, kesulitan, keluhan saran dan kritiknya.

e. Action (Tindakan)

Tindakan atau kegiatan nyata yang harus dilakukan dalam

memberikan pelayanan kepada nasabah.

f. Accountability (Tanggung Jawab)

Sikap dan tindakan keberpihakan kepada nasabah atas hal-hal yang

mungkin dapat menimbulkan kerugian, kesulitan, dan kekecewaan

(34)

C.Landasan Hukum

1. Landasan Hukum Menurut Al-Quran

Menjadi seorang customer service salah satu tugasnya adalah memberikan segala informasi yang di butuhkan nasabah maupun yang di

amanatkan BRI Syariah untuk di sampaikan kepada nasabah.

Allah SWT berfirman :

Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya

Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat” (QS. An

Artinya: “Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut" (QS.Thaha:44)

D.Standar Terapan Service Excellence (Pelayanan Prima) a. Standar Ability (Kemampuan) Front Line

Mampu berkomunikasi verbal dengan Bahasa Indonesia Baku dengan

baik. Mampu berkomunikasi dengan bahasa tubuh (mengekspresikan

(35)

sebagainya). Mampu menggunakan alat komunikasi (Telepon, HP, Fax,

e-mail) dengan baik. Menguasai produk Knowledge dengan baik. Menguasai prosedur, alat, dan bukti transaksi.

b. Standar Attitude (Sikap)

Pada saat melayani nasabah tunjukkan sikap ramah dan senyum yang

tulus walaupun nasabah marah namun sikap seorang Customer Service

harus melayani dengan ramah dan penuh perhatian, perhatian dengan

mata melihat dan memperhatikan dengan antusias, hormat dengan

anggukan dan sedikit membungkukkan tubuh bagian atas, menghargai

dengan cara bertanya, mendengarkan dan membantu. Selain itu Customer

Service juga harus tetap berpegang kepada SOP yang berlaku namun

jangan sampai terlihat kaku dan terlalu formal, cairkan suasana dengan

sapaan-sapaan yang akrab tapi tetap sopan dan hormat.

c. Standar Appearance (Penampilan) 1) Pakaian Wanita

a) Rapi, sesuai ukuran tubuh dan menutup aurat wanita, baju atas

harus menutup sampai bagian pinggul dan tidak boleh

dimasukkan ke dalam baju bagian bawah.

b) Tidak boleh menggunakan kombinasi warna kontras dan

mencolok atau kombinasi warna-warni lebih dari tiga warna

(36)

c) Bawahan bisa bermodel rok, blus (berkesan resmi), tidak

diperkenankan memakai kulot (berkesan santai), dan yang

utama tidak boleh ketat dan transparan.

d) Baju harus berlengan panjang, kerah depan dan belakang

tertutup, tidak transparan, tidak ketat, dan berwarna harmonis

dengan bawahan.

e) Jilbab atau kerudung harus menutup leher dan kerah depan

sampai dada, warna harus serasi dan harmonis dengan warna

baju.

2) Pakaian Seragam Wanita

a) Pakaian seragam harus dikenakan sesuai dengan jadwal

pemakaian dan harus dilengkapi dengan Id-Card.

b) Pakaian seragam harus di jaga kerapiannya dan kebersihannya.

c) Pakaian seragam yang tidak layak pakai (rusak, sobek,

berlubang, berwarna kusam) tidak boleh dikenakan lagi dan

wajib mengenakan seragam yang baru.

3) Sepatu Wanita

a) Sepatu resmi atau pantofel, model baku polos tertutup hak 2cm

sampai 5cm, warna gelap (hitam dan coklat), tanpa hiasan apapun.

b) Hindari sepatu dengan sol datar atau terlalu tinggi, bertali dan

(37)

c) Untuk menambah kerapian dan meningkatkan penampilan

serta menutup aurat lebih sempurna disarankan untuk

mengenakan kaos kaki yang halus, lembut dan warna senada

dengan warna kulit.

d) Sendal hanya digunakan pada area wudhu.

4) Asesoris Wanita

a) Asesoris tidak lebih dari 3 titik: jam tangan, cincin, gelang

tangan. Hindari model yang dapat mengganggu aktifitas kerja

(terlalu meriah atau mencolok).

b) Tidak diperkenankan memakai gelang kaki, kalung

dikeluarkan dari jilbab, dan cincin di gunakan di ibu jari.

5) Tata Rias Muka Wanita

a) Make up muka tipis dan sesuai tatanan wajah.

b) Alis mata mengikuti alur garis mata secara halus.

c) Maskara dikenakan tipis.

d) Eye Shadow sesuai bentuk mata dengan warna yang senada

dengan pakaian atau warna tidak mencolok.

e) Lipstick senada dengan warna bibir (tidak menyala dan terlalu

tebal).

d. Standar Attention (Perhatian)

1) Memberi perhatian secara baik kepada setiap nasabah yang dihadapi

(38)

2) Bila ada nasabah yang kelihatan bingung atau mengalami kesulitan

dengan administrasi transaksi, berilah perhatian dengan menyapa

dan menanyakan apa yang bisa dan perlu dibantu.

3) Bila ada nasabah yang kelihatan resah atau gelisah tidak sabar

menunggu antri atau pelayanan, berilah perhatian dengan menyapa

dan sampaikan permohonan maaf karena tidak dapat melayani

dengan cepat dan mohon pengertiannya untuk sedikit bersabar.

4) Bila nasabah membawa serta anaknya yang masih kecil, berilah

perhatian dengan menyapanya menanyakan namanya dan memberi

pujian yang pas kepada anak tersebut.

e. Standar Action (Tindakan / Ucapan) 1) Standar Ucapan (Greeting)

a) Menyampaikan ucapan salam (Assalamualaikum)

b) Menjawab ucapan salam bagi muslim (Wa’alaikum salam

wa rahmatullahi wa barakatuh)

c) Menjawab ucapan salam bagi non muslim (Wa’alaikum

salam)

2) Standar Direct Contact (Tatap Muka) a) Ucapkan salam

b) Dibuka dengan magic word (Keinginan untuk membantu) c) Ditutup dengan ucapan terima kasih

(39)

3) Standar External Indirect Contact (Pertelepon) a) Ucapkan salam

b) Sebutkan nama kantor

c) Sebutkan nama

d) Sebutkan keinginan untuk membantu

4) Standar Internal Call (Telepon Internal) a) Ucapkan salam

b) Sebutkan nama

c) Sebutkan keinginan untuk membantu

d) Sebutkan nama bila tahu

5) Standar Oper Panggilan Telepon

a) Ucapkan salam

b) Sebutkan nama kantor

c) Sebutkan nama

d) Sebutkan keinginan untuk membantu

e) Tanyakan keperluannya

f) Dipersilahkan menunggu

g) Tekan hold

h) Call PBX ke pesawat yang dituju

i) Ucapkan salam / jawab salam

j) Tanyakan kepada yang berkepentingan apakah mau menerima

telepon dan jelaskan keperluannya

(40)

l) Bila tidak dapat diterima maka tekan hold dan sampaikan alasan tidak dapat menerima telepon

6) Standar Etika Bertelepon

a) Angkat gagang telepon tanpa menimbulkan suara

b) Berbicara dengan nada sopan dan lembut

c) Berbicara dengan aksen dan intonasi yang jelas

d) Berbicara sesuai keperluan, hindari bergurau dan berdebat serta

tertawa lepas

e) Saat berbicara bibir atau mulut tidak boleh menempel ke gagang

telepon atau di depan hidung

f) Saat berbicara pangkal microphone harus berada tepat di depan bibir atau mulut dengan jarak antara 3cm sampai 10 cm

g) Saat berbicara di telepon tidak boleh sambil makan

h) Tutup atau taruh gagang telepon setelah lawan bicara menaruh

gagang telepon dengan ditandai terdengarnya nada putus atau off

7) Standar Saat Berdiri

a) Posisi tubuh tegak lurus, bila mempersilahkan nasabah tubuh

bagian atas agak dibungkukkan ± 75 derajat

b) Posisi tangan lepas ke bawah (tidak berkacak pinggang atau

dibelakang), bila berhadapan langsung dengan nasabah tangan

di bawah pusar.

(41)

8) Standar Saat Duduk

a) Posisi tegak tidak bersandar di sandaran kursi atau bibir meja

b) Posisi tangan di atas meja

c) Kaki rapat

d) Seluruh tubuh dan wajah menghadap nasabah

9) Standar Jabat Tangan

a) Tubuh agak membungkuk

b) Menatap mata nasabah dengan wajah tersenyum

c) Jabat tangan dengan tangan kanan, posisi tangan kiri lepas

kebawah

d) Jabat tangan nasabah dengan penuh hangat sekitar 3 sampai 4

detik dan sebut nama anda dengan jelas

e) Bila customer Service dalam posisi duduk maka harus berdiri 10) Standar Saat Berbicara

a) Antusias, intonasi sedang, tenang, ramah, sopan dan siap

membantu

b) Tetap tersenyum, tidak mendominasi pembicaraan dan tidak

berdebat

c) Menjadi pendengar yang baik

d) Perhatikan atau lihat lawan bicara dengan pandangan ke arah

dahi sampai hidung

(42)

f. Standar Accountability (Tanggung Jawab) 1) Bila Melakukan Kesalahan

a) Tidak diperbolehkan ngotot membela diri

b) Tunjukkan ekspresi penyesalan

c) Sampaikan permohonan maaf atas yang telah diperbuat dan

berjanji tidak terulang kembali

d) Segera lakukan perbaikan atau pembetulan sesuai dengan

prosedur

e) Tidak melemparkan masalah kepada orang lain

2) Bila Mengecewakan nasabah

a) Tunjukkan ekspresi penyesalan

b) Sampaikan permohonan maaf karena membuat nasabah merasa

kecewa

c) Segera lakukan perbaikan pelayanan

d) Tidak melemparkan masalah kepada orang lain

3) Bila Membuat Nasabah Lama Menunggu

a) Tunjukkan perhatian dan rasa resah anda kepada nasabah bahwa

anda juga ikut merasakan keresahan nasabah (rasa empati)

b) Sampaikan permohonan maaf dan penyesalan tidak dapat

melayani dengan cepat

c) Sampaikan penjelasan dan pahamkan serta memohon untuk

mengerti atas suatu persoalan yang menyebabkan lambannya

(43)

d) Setelah selesai melayaninya sekali lagi sampaikan permohonan

maaf

4) Bila Tidak Bisa Menepati Janji

a) Tunjukkan ekspresi penyesalan dan rasa bersalah anda kepada

nasabah karena tidak dapat menepati janji serta prioritaskan

untuk segera menemuinya dalam kondisi sesibuk apapun.

b) Sampaikan permohonan maaf dan penyesalan tidak dapat

menepati janji.

c) Sampaikan penjelasan dan pahamkan serta memohon untuk

mengerti atas suatu persoalan yang menyebabkan tidak dapat

menepati janji.

d) Setelah selesai melayaninya sekali lagi sampaikan permohonan

maaf

5) Bila Mendapat Komplain Nasabah

a) Layani dengan tetap bersikap ramah dan antusias.

b) Dengarkan dengan tenang dan sabar apa yang menjadi persoalan

nasabah, tidak diperbolehkan menyela pembicaraan nasabah

sampai nasabah tuntas menyelesaikan keluhannya.

c) Bila anda memang yang harus bertanggung jawab atau memang

memahami persoalan dan mampu menyelesaikan maka layani

dengan tenang, ramah dan sabar.

d) Bila anda bukan pihak yang berkompeten atau tidak memahami

(44)

maaf untuk menunggu sebentar dan mohon ijin kepada nasabah

untuk dikonsultasikan ke atasan atau pihak yang berkompeten

dan menguasai.

6) Bila Mendapat Kritik Dan Saran Dari Nasabah

a) Terima dan dengarkan dengan tenang dan sabar serta penuh

antusias.

b) Ucapkan terima kasih atas kritik dan sarannya.

c) Memohon kepada nasabah untuk tidak sungkan memberikan

masukan, kritik dan saran lagi.

d) Ekspresikan rasa senang dan terbuka untuk menerima kritik dan

(45)

BAB III

LAPORAN OBJEK

A.Gambaran Umum BRI Syariah 1. Sejarah Berdirinya BRI Syariah

Berawal dari akuisisi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.,

terhadap Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007 dan setelah mendapatkan izin

dari Bank Indonesia pada 16 Oktober 2008 melalui suratnya

o.10/67/KEP.GBI/DpG/2008, maka pada tanggal 17 November 2008 PT. Bank

BRI Syariah secara resmi beroperasi. Kemudian PT. Bank BRI Syariah

merubah kegiatan usaha yang semula beroperasional secara konvensional,

kemudian diubah menjadi kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah

Islam.

Dua tahun lebih PT. Bank BRI Syariah hadir mempersembahkan sebuah

bank ritel modern terkemuka dengan layanan finansial sesuai kebutuhan

nasabah dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih bermakna.

Melayani nasabah dengan pelayanan prima (service excellence) dan menawarkan beragam produk yang sesuai harapan nasabah dengan prinsip

syariah.

Kehadiran PT. Bank BRI Syariah di tengah-tengah industri perbankan

nasional dipertegas oleh makna pendar cahaya yang mengikuti logo

(46)

terhadap sebuah bank modern sekelas PT. Bank BRI Syariah yang mampu

melayani masyarakat dalam kehidupan modern. Kombinasi warna yang

digunakan merupakan turunan dari warna biru dan putih sebagai benang merah

dengan brand PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.

Aktivitas PT. Bank BRI Syariah semakin kokoh setelah pada 19

Desember 2008 ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT. Bank

Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., untuk melebur ke dalam PT. Bank BRI

Syariah (proses spin off) yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009. Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur Utama

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dan Bapak Ventje Rahardjo selaku

Direktur Utama PT. Bank BRI Syariah.

Saat ini PT. Bank BRI Syariah menjadi bank syariah ketiga terbesar

berdasarkan aset. PT. Bank BRI Syariah tumbuh dengan pesat baik dari sisi

aset, jumlah pembiayaan dan perolehan dana pihak ketiga. Dengan berfokus

pada segmen menengah bawah, PT. Bank BRI Syariah menargetkan menjadi

bank ritel modern terkemuka dengan berbagai ragam produk dan layanan

perbankan.

J7

Sesuai dengan visinya, saat ini PT. Bank BRI Syariah merintis sinergi

dengan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dengan memanfaatkan

jaringan kerja PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., sebagai Kantor

Layanan Syariah dalam mengembangkan bisnis yang berfokus kepada kegiatan

penghimpunan dana masyarakat dan kegiatan konsumer berdasarkan prinsip

(47)

B.Visi dan Misi BRI Syariah KCP Sragen 1. Visi

Menjadi bank ritel modern terkemuka dengan ragam layanan finansial sesuai

kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih

bermakna.

2. Misi

a) Memahami keragaman individu dan mengakomodasi beragam

kebutuhan finansial nasabah.

b) Menyediakan produk dan layanan yang mengedepankan etika sesuai

dengan prinsip-prinsip syariah.

c) Menyediakan akses ternyaman melalui berbagai sarana kapan pun dan

dimana pun.

d) Memungkinkan setiap individu untuk meningkatkan kualitas hidup

(48)

C. Struktur Organisasi BRI Syariah KCP Sragen

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu

Pincapem : Sri Nastiti Yulandari

BOS : Dwito Purnomo

Teller : Merliana Nur Pratiwi

(49)

D. Job Description

Penjelasan dari bagan struktur organisasi BRI Syariah KCP Sragen sebagai

berikut:

1. Pimpinan Cabang Pembantu (Pincapem)

Pincapem merupakan pimpinan dari unit kantor cabang pembantu

BRI Syariah yang mempunyai beberapa tanggung jawab, antara lain:

a. Mengarahkan, mengkoordinasikan dan mengusulkan Rencana

Anggaran di KCP, serta memantau dan mengevaluasi

pelaksanaannya, serta mengkoordinasikan pelaporannya untuk

memastikan kesesuaian pelaksanaan dengan Rencana Kerja

Anggaran yang ditetapkan.

b. Merencanakan, Mengembangkan dan mengkoordinasikan kegiatan

pemasaran produk pembiayaan, pendanaan dan jasa lainnya untuk

memastikan tercapainya Rencana Kerja Anggaran secara efektif dan

efisien.

c. Melakukan pembinaan dan membina hubungan baik dengan nasabah

penyimpan dan pembiayaan KCP untuk mempertahankan dan

mengembangkan portofolio pembiayaan, simpanan dan jasa lainnya.

d. Memantau portofolio pembiayaan, pendanaan, jasa lainnya dan

pelayanan cabang untuk memastikan kualitas portofolio pembiayaan

dan perkembangan pendanaan yang sehat dan menguntungkan, serta

(50)

e. Membina, mengarahkan dan mengawasi kegiatan operasional KCP

agar sesuai dengan sistem dan prosedur yang ditetapkan dalam

rangka memenuhi kepentingan nasabah dengan tetap memperhatikan

kepentingan perusahaan.

f. Merencanakan, mengembangkan, membina dan mengevaluasi

kompetensi kinerja di KCP untuk memastikan pengelolaan SDM

berjalan sesuai dengan kebijakan yang berlaku.

g. Melakukan koordinasi dan kerjasama di KCP dan membina

hubungan baik dengan pihak ketiga untuk memperlancar pencapaian

target yang ditetapkan sesuai kewenangannya.

h. Mengkoordinasikan pengelolaan administrasi dan menjaga

penyalahgunaan wewenang user ID

i. Mengarahkan dan mengkoordinasi dan memantau pelaksanaan

tindak lanjut perbaikan dilaksanakan sebagai tanggapan positif atas

temuan audit.

j. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan dari jajaran manajemen BRI

Syariah sesuai dengan peran dan kompetensi untuk mencapai target

yang ditetapkan secara efektif dan efisien.

2. Teller

Teller merupakan karyawan BRI Syariah yang bertugas

melaksanakan dan bertanggung jawab atas transaksi operasional tunai

dan non tunai yang diprosesnya berdasarkan instruksi nasabah dan

(51)

3. Customer Service (CS)

Customer Service merupakan karyawan BRI Syariah yang

bertugas melayani nasabah memberikan informasi produk dan layanan

serta melaksanakan transaksi operasional sesuai dengan kewenangannya,

berdasarkan instruksi nasabah dan kebijakan serta aturan yang telah

ditetapkan. Selain itu, customer service juga berperan sebagai petugas yang menerima dan menangani keluhan nasabah serta melakukan

koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk penyelesaiannya.

4. Branch Operational Supervisor (BOS)

Branch Operational Supervisor merupakan karyawan yang

mempunyai tanggung jawab melakukan persetujuan/otorisasi transaksi

sesuai dengan kewenangan yang diberikan dan prosedur yang berlaku di

BRI Syariah. Selain itu, Branch Operational Supervisor juga mempunyai tanggung jawab untuk mengelola dan mengkoordinir sarana dan prasaran

yang dibutuhkan untuk pelaksanaan operasional customer service, teller,

dan Operational Support di kantor cabang.

5. Unit Head (UH)

Unit Head merupakan karyawan bank BRI Syariah yang

membawahi seluruh AOM yang ada di unit yang dipimpinnya. Unit Head

bertanggung jawab atas performance keuntungan UMS.

6. Account Office Micro (AOM)

Account Office Micro merupakan karyawan BRI Syariah yang

(52)

kepada calon nasabah dan melakukan verifikasi awal terkait aplikasi

pembiayaan nasabah dan memastikan kelengkapan persyaratan dokumen

pembiayaan.

7. Account Officer (AO)

Account Officer merupakan karyawan BRI Syariah yang bertugas

untuk menyusun Rencana Pemasaran Tahunan (RPT) pembiayaan atas

sektor yang dikelolanya serta menegosiasikan dengan Marketing

Manager dan Pincapem dalam rangka menetapkan Rencana Kerja

Anggaran.

8. Office Boy (OB)

Office Boy (OB) merupakan karyawan bank yang bertugas untuk

menyediakan fasilitas penunjang jajaran karyawan BRI Syariah dan

bertanggung atas kebersihan lingkungan kerja kantor cabang pembantu.

9. Security

Security merupakan karyawan BRI Syariah yang mempunyai

tugas menjaga kondisi kantor cabang pembantu agar tetap aman. Selain

itu, Security juga mempunyai tanggung jawab membukakan pintu KCP

bagi nasabah.

E. Produk-Produk BRI Syariah KCP Sragen 1. Penghimpunan Dana (Funding)

a. Tabungan Faedah BRI Syariah iB

Tabungan Faedah BRI Syariah iB merupakan tabungan yang

(53)

Faedah BRI Syariah iB menggunakan prinsip titipan (wadi’ah ad

-dhamanah).

1) Keunggulan

Tabungan Faedah BRI Syariah iB tidak menggunakan

prinsip bunga seperti pada tabungan bank konvensional. BRI

Syariah hanya menyediakan opsi bonus yang ditawarkan saat

nasabah melakukan aplikasi Tabungan Faedah BRI Syariah iB.

2) Fasilitas

a) Setoran awal ringan, minimal Rp 50.000

b) Bebas biaya administrasi bulanan tabungan

c) Bebas biaya bulanan kartu ATM

d) Jaringan ATM bersama dan PRIMA

e) Layanan e-Channel yang canggih dan lengkap

b. Tabungan Impian BRI Syariah iB

Tabungan Impian BRI Syariah iB adalah tabungan berjangka

panjang yang disediakan oleh BRI Syariah kepada nasabah yang ingin

mewujudkan impian yang diidamkannya. Tabungan Impian BRI

Syariah iB menggunakan prinsip bagi hasil untuk menghindari praktik

riba.

1) Keunggulan

a) Dana dikelola dengan prinsip syariah

(54)

c) Sistem autodebet dari rekening Tabungan Faedah BRI Syariah iB, agar nasabah tidak perlu datang ke kantor cabang untuk

melakukan setoran rutin bulanan.

d) Nasabah bebas memilih jangka waktu maupun tanggal

autodebet setoran rutin.

e) Otomatis dilindungi asuransi jiwa.

f) Bebas biaya administrasi tabungan, biaya autodebet setoran rutin dan premi asuransi jiwa.

c. Tabungan Haji BRI Syariah iB

Merupakan tabungan berjangka panjang dari BRI Syariah bagi

nasabah yang ingin menunaikan ibadah haji. Tabungan Haji BRI

Syariah iB dapat memenuhi kebutuhan Biaya Perjalanan Ibadah Haji

(BPIH) dengan prinsip bagi hasil (Mudharabah Mutlaqah). 1) Keunggulan

a) Setoran awal ringan, minimal Rp 50.000

b) Pemotongan zakat secara otomatis dari bagi hasil yang

didapatkan.

c) Dilindungi asuransi jiwa dan kecelakaan

d) Bebas biaya administrasi bulanan

e) Bebas premi asuransi

f) Aman, karena diikutsertakan dalam program penjaminan

(55)

d. Deposito BRI Syariah iB

Deposito BRI Syariah iB merupakan produk investasi yang

disediakan oleh BRI Syariah yang menggunakan akad Mudharabah

Mutlaqah. Hasil investasi tidak hanya menguntungkan, tetapi juga akan

membawa berkah.

1) Manfaat

Ketenangan serta kenyamanan investasi yang

menguntungkan dan membawa berkah karena pengelolaan dana

sesuai syariah.

2) Fasilitas

a) Aman, karena diikutsertakan dalam program penjaminan

pemerintah

b) Tersedia pilihan jangka waktu 1, 3, 6 dan 12 bulan

c) Bagi hasil yang kompetitif

d) Pemotongan zakat secara otomatis dari bagi hasil yang

didapatkan

e) Pemindahanbukuan otomatis setiap bulan dari bagi hasil yang

didapat ke rekening Tabungan atau Giro di BRI Syariah

f) Dapat diperpanjang secara otomatis dengan nisbah bagi hasil

sesuai kesepakatan pada saat diperpanjang

(56)

e. Giro BRI Syariah iB

Giro BRI Syariah iB merupakan produk simpanan dari BRI Syariah

yang ditujukan kepada nasabah yang menginginkan kemudahan

berbisnis dengan mengelola dana menggunakan akad wadi’ah yad

dhamanah.

1) Fasilitas

a) Aman, karena diikutsertakan dalam program penjaminan

pemerintah

b) Dapat bertransaksi di seluruh jaringan Kantor Cabang BRI

Syariah secara online

c) Kemudahan bertransaksi bisnis sehari-hari

d) Buku cek dan bilyet giro sebagai media penarikan

e) Bonus sesuai kebijakan bank

f) Pemotongan zakat secara otomatis dari bonus yang diterima

g) Tersedia layanan perbankan syariah elektronik untuk

kemudahan transaksi perbankan non tunai hambatan waktu

maupun tempat.

2. Produk Pembiayaan (Financing) a. KPR BRI Syariah iB

Merupakan pembiayaan kepemilikan rumah kepada perorangan

untuk memenuhi sebagian atau keseluruhan kebutuhan akan hunian

(57)

pembayarannya secara angsuran dengan jumlah angsuran yang telah

ditetapkan di muka dan dibayar setiap bulan.

1) Fasilitas

a) Skim pembiayaan adalah jual (Murabahah), adalah akad jual beli barang dengan menyatakan harga perolehan dan

keuntungan (margin) yang disepakati oleh Bank dan Nasabah

(fixed margin)

b) Uang muka ringan

c) Jangka waktu maksimal 15 tahun

d) Cicilan tetap dan meringankan selama jangka waktu

e) Bebas penalti untuk pelunasan sebelum jatuh tempo

b. Mikro BRI Syariah iB

Mikro BRI Syariah iB merupakan produk pembiayaan dari BRI

Syariah untuk mendukung pengembangan usaha mikro rakyat. Demi

meningkatkan kesejahteraan dan ekonomi masyarakat.

Pembiayaan usaha mikro BRI Syariah sebagai berikut:

1) Mikro 25 iB

Produk ini adalah produk pembiayaan usaha mikro dengan

pembiayaan sebesar Rp 5.000.000 s/d Rp 25.000.000. Jangka

waktu pembiayaan yang diberikan 6 bulan s/d 12 bulan. Untuk

nasabah Mikro 25 iB untuk pertama kali pembiayaan harus

menyerahkan jaminan sebagai tanda keseriusan atau kesungguhan

(58)

Namun, untuk pembiayaan yang selanjutnya tidak

memerlukan jaminan apabila pada pembiayaan sebelumnya

nasabah taat dalam membayar iuran atau lancer setiap bulannya.

Untuk mengajukan pembiayaan Mikro 25 iB harus memenuhi

persyaratan sebagai berikut:

a) Persyaratan umum

(1) Warga Negara Indonesia dan berdomisili di Indonesia

(2) Usia minimal 21 tahun atau telah menikah untuk usia >18

tahun

(3) Wiraswasta yang usahanya sesuai prinsip syariah

(4) Lama usaha calon nasabah 3 tahun

(5) Tujuan pembiayaan untuk kebutuhan modal kerja atau

investasi

(6) Memiliki usaha tetap

b) Persyaratan dokumen

(1) Fotokopi KTP calon nasabah dan pasangan

(2) Kartu Keluarga dan Akta Nikah

(3) Surat Izin Usaha atau Surat Keterangan Usaha

2) Mikro 75 iB

Produk ini adalah produk pembiayaan usaha mikro dengan

pembiayaan sebesar Rp 25.000.000 s/d Rp 75.000.000. Jangka

(59)

Untuk mengajukan pembiayaan Mikro 75 iB calon nasabah harus

memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a) Persyaratan umum

(1) Warga Negara Indonesia dan berdomisili di Indonesia

(2) Usia minimal 21 tahun atau telah menikah untuk usia >18

tahun

(3) Wiraswasta yang usahanya sesuai prinsip syariah

(4) Lama usaha calon nasabah 2 tahun

(5) Tujuan pembiayaan untuk kebutuhan modal kerja atau

investasi

(6) Memiliki usaha tetap

(7) Jaminan atas nama milik sendiri atau pasangan atau orang

tua atau anak kandung.

b) Persyaratan dokumen

(1) Fotokopi KTP calon nasabah dan pasangan

(2) Kartu Keluarga dan Akta Nikah

(3) Surat Izin Usaha atau Surat Keterangan Usaha

(4) NPWP jika pembiayaan di atas Rp 50.000.000

3) Mikro 500 iB

Produk ini adalah produk pembiayaan usaha mikro dengan

pembiayaan sebesar Rp 75.000.000 s/d Rp 500.000.000. Jangka

(60)

Untuk mengajukan pembiayaan Mikro 500 iB calon

nasabah harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a) Persyaratan umum

(1) Warga Negara Indonesia dan berdomisili di Indonesia

(2) Usia minimal 21 tahun atau telah menikah untuk usia >18

tahun

(3) Wiraswasta yang usahanya sesuai prinsip syariah

(4) Lama usaha calon nasabah 2 tahun

(5) Tujuan pembiayaan untuk kebutuhan modal kerja atau

investasi

(6) Memiliki usaha tetap

(7) Jaminan atas nama milik sendiri atau pasangan atau orang

tua atau anak kandung.

b) Persyaratan dokumen

(1) Fotokopi KTP calon nasabah dan pasangan

(2) Kartu Keluarga dan Akta Nikah

(3) Surat Izin Usaha atau Surat Keterangan Usaha

(4) NPWP jika pembiayaan di atas Rp 50.000.000

3. Produk Jasa

a. Transfer (kiriman uang)

Transfer merupakan produk layanan dari BRI Syariah yang

memungkinkan nasabah untuk mengirimkan uang ke sesama rekening

(61)

b. Inkaso

Inkaso merupakan produk layanan dari BRI Syariah bagi

nasabah yang membutuhkan penagihan warkat-warkat yang berasal dari

kota-kota lain secara cepat dan aman dapat menggunakan jasa inkaso

kepada BRI Syariah.

c. SMS Banking BRIS

SMS Banking BRIS merupakan produk layanan dari fasilitas

e-channel BRIS yang memudahkan nasabah untuk melakukan transaksi

perbankan melalui fitur SMS dari perangkat seluler nasabah. Sehingga

nasabah tidak perlu ke kantor cabang BRIS dan dapat diakses 24 jam.

d. Internet Banking BRIS

Internet Banking BRIS merupakan produk layanan dari BRI

Syariah yang menyediakan fasilitas layanan transaksi perbankan

melalui jaringan internet yang dapat diakses selama 24 jam, kapan dan

dimanapun nasabah berada menggunakan personal computer, laptop

notebook atau PDA. Internet Banking BRIS dapat membantu anda

untuk melakukan transaksi non finansial, seperti informasi saldo dan

mutasi rekening, dan transaksi finansial seperti transfer antar rekening

BRI Syariah, transfer online antar bank, SKN (Kliring) dan RTGS.

Selain itu, Internet Banking BRIS juga dapat digunakan untuk

melakukan proses pembayaran tagihan bulanan listrik, telepon serta

(62)

e. Kartu ATM BRI Syariah iB

Kartu ATM BRI Syariah iB merupakan kartu khusus yang

diberikan oleh BRI Syariah kepada nasabah pemilik rekening untuk

dapat melakukan transaksi elektronik menggunakan anjungan ATM

Gambar

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Nababan (2013), faktor yang mempengaruhi keberhasilan penyuluhan adalah Karakteristik penyuluh yaitu umur, pendidikan, lama bekerja frekuensi kunjungan, jumlah

Berdasarkan hasil identifikasi masalah dan dengan mempertimbangkan waktu, tenaga dan biaya yang tersedia, penelitian tindakan sekolah ini hanya membatasi pada masalah

Dalam perencanaan bangunan jet- ty di muara Kuala Beuracan didapatkan bahwa gelombang yang paling dominan adalah arah barat yang membentuk sudut 84° terhadap garis

Beberapa situs pemerintah daerah dan pemerintah pusat yang telah terhubung dengan situs Desa Melung di antaranya: (1) Pemerintah Kabupaten Banyu- mas; (2) Dinas Kominfo

Produk yang dihasilkan dari penelitian pengembangan ini memiliki beberapa kelebihan yaitu: 1) multimedia pembelajaran mengandung muatan nilai ketuhanan dan kecintaan

Kendali aktivitas belajar mengajar seperti memonitor aktivitas peserta pelatiahan, menyajikan materi, memberikan penugasan, membuat kelompok- kelompok belajar, dan

Tahapan pertama yang dilakukan pada penelitian ini adalah melakukan penelitian pendahuluan terhadap blotong. Penelitian ini dilakukan dengan menguji kadar air, kadar abu, dan

Kandungan unsur nitrogen (N) tanah akan bertambah jika pada tanah tersebut hidup ganggang hijau biru yang dapat..... Merubah nitrit menjadi nitrat