• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL MENGAJAR GURU SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MTs NU SALATIGA TAHUN 2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH MODEL MENGAJAR GURU SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MTs NU SALATIGA TAHUN 2010"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)

MTs NU SALATIGA TAHUN 2010

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban Dan Melengkapi

Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I Dalam Ilmu Tarbiyah

OLEH:

RITA FATMAWATI NIM.11106116

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

(2)

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Setelah dikoreksi dan diperbaiki,maka skripsi saudara: : Rita Fatmawati :11106116 : Tarbiyah

: Pendidikan Agama Islam

: PENGARUH MODEL MENGAJAR GURU

SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI)

TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MTs

NU SALATIGA TAHUN 2010

Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

Salatiga, 12 Agustus 2010 Nama

NIM Jurusan Program Studi Judul

(3)

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi saudari:Rita Fatmawati dengan Nomor Induk Mahasiswa : 111 06 116 yang beijudul Pengaruh Model Mengajar Guru Sejarah Kebudayaan islam (SKI) Terhadap Prestasi Belajar Siswa MTs NU Salatia Tahun 2010 telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada hari Selasa,tanggal 31 Agustus 2010 yang bertepatan dengan tanggal 21 Ramadhan 1429 H,dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Saijana Pendidikan Islam (S.Pd.I).

Salatiga,31 agustus2010

Panitia Ujian

Ketua Sidang Sekretaris

(Drs.Abdul Syukur,M.Si) NIP.19670307 199403 1 002

(Suwardi,M.pd)

NIP. 19670121 199903 1 002

(4)

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah in i: Nama

NIM Jurusan Program Studi

: RITA FATMAWATI : 111 06 116

: Tarbiyah

: Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulisan orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia untuk menerima sanksi akademik yang diberikan oleh STAIN Salatiga

Salatiga, 17 Agustus 2010 Yang menyatakan,

Rita Fatmawati NIM: 111 06 116

(5)

Saat ini dan seCamanya,aku seCaCu mengijinkan semua yang

ku inginkan untuk Badir didaCam Bidupku dengan mudafi dan

menyenangkan, terim akasih y x T'UTfJAJTX'U, karena dengan

pertoConganM'U ku yakin ku Bisa m eraifi apapun yang aku

inginkanX u ijinkan diriku untuk BerhasiQuntuk BeruBafi,dan ku

izinkan nasiBku untuk terus memBaik fvingga ajaC

menjemputku. (TrBe Sentanu)

(6)

T'ERS'EM

'

B

AMAN

Skripsi inipenulispersembahkan kepada:

1, ‘Bapak dan ibuku tercinta (Bapak Tafif dan Ibu

XfiuCaefafi) yang senantiasa sabar dan ikhCas

membimbingku dan berjuang demi tercapainya

cita-citaku

2, XeCuargaku tercinta (Nenek,Bu-D,Pak-D) yang

seCaCu menyayangiku.L'U'V 'U aCC

3, CaCon Pendamping hidupku (Mas Taufik) yang

teCah sabar menemani perjimnganku daCam

menuntut iCmu & seCaCu berkorban & mengalah

demi

kebahagiaanku,Semoga ALLAN <TWt

meridCoi niat baik kitaamien

4, Adik-adikku tersayang (CicT/Ela & AuCia) yang

sCaCu memberikan inspirasi& motivasi untukku,

5, 'Teman-temanku di Pondok Pesantren AL-Nasan

,Nanik,Nazi£,Tika,Ayu,Ah(d,J:itri,Titik,Nurus &

semuanya saja yang sCaCu menghiasiku dengan

canda tawa mereka

6, Teman-Teman

seperjuangan, khususnya

mahasiswa PAI-D angkatan 2006,Aku akan

sCaCu merindukan kalian

(7)

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, Rabb yang Maha rahman dan rahim yang telah mengangkat manusia dari berbagai keistimewaan dan dengan hanya petunjuk serta tuntunannya, penulis mempunyai kemampuan dan kemauan sehingga penulisan skripsi ini bisa terselesaikan.

Shalawat dan salam penulis haturkan kepada Uswatun Khasanah Nabi Muhammad Saw, semoga beliau senantiasa dirahmati Allah Swt. Amin.

Sebagai insan yang lemah, penulis menyadari bahwa tugas penulisan ini bukanlah merupakan tugas yang ringan, tetapi merupakan tugas yang berat.dan akhirnya dengan berbekal kekuatan serta kemauan dan bantuan dari berbagai pihak, maka terselesaikanlah skripsi yang sederhana ini dengan judul:

PENGARUH MODEL MENGAJAR GURU SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MTs NU SALATIGA TAHUN 2010

Oleh karena itu dengan kerendahan hati dan takut, penulis menghaturkan banyak terimakasih kepada:

1. Bapak Dr.Imam Sutomo,M.Ag, selaku ketua STAIN Salaiga

2. Ibu Dra.Siti Asdiqoh,M.Si, selaku ketua jurusan tarbiyah PAI STAIN Salatiga 3. Bapak Drs.Sumamo Widjadipa,M.Pd, selaku pembimbing yang senantiasa ikhlas

dan sabar dalam membimbing penulis hingga terselesainya skripsi ini.

4. Bapak Ibu dosen yang banyak memberikan j asanya,mendidik dalam menuntut ilmu di STAIN Salatiga

(8)

6. Bapak Drs.Muh Syamsul,selaku kepala MTs NU Salatiga yang berkenan memberikan izin kepada penulis untuk mengadakan penelitian.

7. Bapak Ali Munabah S.Pdi,selaku guru SKI MTs NU Salatiga yang telagh banyak membantu dalam prosesi penelitian.

8. Keluargaku tercinta (Bapak,Ibu,Nenek,Budhe,Pakdhe dan adik-adikku).

9. Rekan-rekanku mahasiswa STAIN salatiga jurusan P Al,TBI,PB A dan AHS khususnya PAI angkatan 2006 dan juga special to rekanku Taufik,terimakasih atas segala motivasinya.

10. Thanks to Nanik dan semua pihak yang membantu dalam penulisan skripsi ini. Dengan sedikitnya kemampuan yang ada, penulis telah berusaha menyusun skripsi dengan sebaik-baiknya, namun dengan demikian,skripsi ini masih sangat jauh dari kesempumaan.Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran.

Salatiga, 10 Agustus 2010

(9)

HALAMAN JUDUL... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

PENGESAHAN... iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... iv

MOTTO... v

PERSEMBAHAN... vi

KATA PENGANTAR... vii

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR TABEL... xii

BAB 1 PENDAHULUAN...1

A. Latar belakang masalah...1

B. Definisi operasional...5

C. Rumusan masalah... 7

D. Tujuan penelitian...8

E. Manfaat hasil penelitian... 8

F. Hipotesis penelitian... 9

G. Metode penelitian... 9

H. Sistematika penulisan...13

BAB II LAND AS AN TEORI...14

A.Model mengajar guru SKI...14

L Pengertian model mengajar...14

(10)

2. Rumpun model mengajar...14

3. Model instruksional yang beracuan tujuan...18

B. SKI...17

3. Teori belajar... 23

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar... 24

5. Tujuan belajar... 26

D. Pengaruh model mengajar guru SKI terhadap prestasi belajar siswa... 27

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN... 29

A. Gambaran umum MTs NU Salatiga... 29

2. Visi dan misi MTs NU Salatiga... 32

3. Program madrasah... 33

4. Sarana dan prasarana... 36

5. Keadaan guru,karyawan,dan siswa... 37

6. Struktur organisasi... 39

B. Persiapan penelitian... 40

1. Data responden... 40

2. Penyajian data penelitian... 44

BAB IV ANALISIS DATA... 50

A. Analisia pertama... 51

B. Analisis kedua... 52

(11)

B. Saran-saran... 65 C. Penutup... 65 DAFTAR PUSTAKA

(12)

DAFTAR TABEL

TABEL I. Data Gedung dan tanah...36

II. Keadaan guru dan karyawan MTs NU Salatiga... 37

III. Keadaan siswa di MTs NU Salatiga...38

IV. Daftar nama responden kelas VII A...40

V. Daftar nama responden kelas VII B... 42

VI. Daftar hasil pengamatan model mengajar guru...44

VII. Daftar nilai hasil ulangan kelas VII A...46

VIII. Daftar nilai hasil ulangan kelas VII B...48

IX. Daftar prosentasi belajar kelas VII A...52

X. Daftar prosentasi belajar kelas VII B...53

XI. Persiapan tentang prestasi belajar siswa...54

XII. Nilai siswa kelas VII A ... 56

XIII. Nilai siswa kelas VII B... 57

XIV. Perhitungan nilai kelas VII A... 58

(13)

A. Latar Belakang Masalah

Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang hidup berdampingan dalam rangka mencapai satu tujuan yaitu persatuan dan kesatuan. Adanya hal tersebut akan terbentuk apabila masyarakat tersebut mampu untuk malaksanakannya sebagai makhluk sosial disamping makhluk individu. Hal ini berarti bahwa selain beribadah kepada Allah SWT, manusia juga harus mau dan mampu menghormati sesamanya tanpa membedakan latar

belakang agama, suku maupun budayanya.

Bagi sebagian masyarakat, beribadah pada tuhan merupakan satu- atunya hak dan kewajiban yang mengantarkan manusia pada surga. Padahal selain Hablu Min Allah, agama kita juga mengenal adanya Hablu Min Al Naas. Hal tersebut menunjukkan bahwa dalam kehidupan di dunia ini membutuhkan keseimbangan, sebagaimana firman Allah dalam surat Al Qashash 77:

dJ-- *5

S \

oj

14

stdUT g3

%

a t

1 O ‘-—=3C rr^-'J

^ A

Q>jL„.~,a ) I

Artinya: Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari

(14)

2

kenikmatan duniawi dan berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan dimuka

bumi ini. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakanjDepag Al Qur’an terjemahan, 1989:623).

Kewajiban untuk berbuat seimbang tersebut menjadi sebuah renungan bagi kita semua. Sangat disayangkan sekali apabila manusia sampai lupa akan kewajibannya untuk berlaku seimbang, misalnya yaitu lupa atau enggan menularkan ilmu setelah menyantap ilmu untuk dirinya. Padahal, menularkan ilmu juga merupakan konsekwensi dari Hablu Min Al Naas, dimana Allah berfirman dalam surat Al Maidah:

4)jl IjJLjIj Q

'

j U Ij ^ I jir J 1 j

yS

I (JlC- IjjjUuj

■> ' ' v?

Artinya:... Dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebaikan dan laqwa, dan janganlah kamu tolong menolong dalam berbuat dosa dan

pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat

berat siksa-Nya. (Depaq Al Qur’an terjemahan, 1989; 157)

(15)

' Hery Noer dan Munzier menuangkan pemikiran yang sejalan dengan penulis dalam bukunya: Refleksi prinsip keseimbangan terhadap pendidikan melahirkan pandangan tentang pentingnya keseimbangan ilmu-ilmu yangdibutuhkan individu dan masyarakat, seperti ilmu-ilmu kemanusiaan, ilmu social, dan ilmu kealaman. Ilmu-ilmu yang berhubungan dengan alam, manusia, dankehidupan tersebut dibutuhkan manusia untuk mencapai kehidupan di dunia dan akhirat. Demikian pula pandangan tentang keseimbangan antara teori dan aplikasi, serta antara perkataan dan perbuatan (Munzier, 2003;11)

Tuntutan untuk menularkan teori yang dimilikinya jatuh pada seorang pendidik yang kita kenal dengan sebutan ‘guru’. Pada saat sekarang ini, guru sebagai salah satu sumber ilmu yang masih dianggap remeh oleh sebagian kalangan. Padahal maju mundurnya suatu peradaban bukan hanya ditentukan oleh meningkatnya perekonomian, melainkan perkembangan pendidikannya pula. Untuk itulah, seorang pengajar atau yang kita kenal dengan istilah guru harus mempunyai kompetensi tinggi untuk memajukan pendidikan. Tentunya kompetensi tersebut tidak hanya muncul saat supervisor berjaga ataupun pihak lain datang.

(16)

4

Disamping penguasaan atas teknik mengajar, tentunya guru juga harus mampu mengevaluasi proses ataupun hasil pembelajaran baik didalam maupun diluar kelas. Hasil evaluasi tersebut akan sangat berguna baik bagi siswa, guru itu sendiri dan pihak sekolah dalam bentuk laporan perkembangan siswa serta pihak luar yang bersangkutan.

Pembelajaran yang termaktub dalam pendidikan di sekolah terutama dan adanya proses transfer ilmu bagi pengajar kepada siswa didik. Dalam hal ini sebuah model mengajar yang digunakan oleh seorang guru dapat menumbuhkan semangat jiwa yang tinggi dalam menggapai suatu yang diinginkan. Apabila dengan sebuah prestasi belajar yang khusus, dalam pengaruh yang didapat sebenarnya telah dapat tercermin dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pembahasan skripsi ini penulis akan menjabarkan pengaruh model mengajar terhadap prestasi belajar disebuah lembaga pendidikan. Artinya sebuah model pengajaran yang dilakukan oleh guru akan berdampak positif pada sebuah prestasi pembelajaran siswa didik.

Dengan berbekal latar belakang masalah tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti masalah: “ Pengaruh Model Mengajar Guru Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Terhadap Prestasi Belajar Siswa di MTs NU

(17)

B. Definisi Operasional

Sebagai gambaran dan arahan dari judul yang kami pilih, maka kami akan memberikan definisi istilah untuk menghindari salah persepsi saat memahaminya dengan membaginya menjadi 2 yaitu:

1. Model mengajar guru SKI

a. Model mengajar

Model mengajar dapat diartikan sebagai suatu rencana atau pola yang digunakan dalam menyusun kurikulum, mengatur materi pengajaran dan memberi petunjuk kepada pengajar dikelas dalam setting pengajaran ataupun setting lainnya. (Dahlan, 21 ; 1990)

b. Guru

Guru adalah : seseorang yang memiliki tugas sebagai fasilitator agar siswa dapat belajar dan atau mengembangkan potensi dasar dan kemampuannya secara optimal,melalui lembaga pendidikan sekolah,baik yang didirikan pemerintah ,maupun oleh masyarakat atau swasta.(Suparlan,2006:10)

Atau dapat juga di artikan sebagai” Orang yang tugasnya terkait dengan usaha mencerdaskan kehidupan bangsanya dalam semua aspeknya,baik spiritual,emosional,intelektual,fisikal maupun aspek lainnya.” (Suparlan,2006:9)

c. Sejarah Kebudayaan islam

(18)

6

kajian tentang sejarah berarti menyangkut peristiwa-peristiwa dan kejadian yang terjadi dimasalalu {everything in the past), baik menyangkut dimensi sosial,politik,pemerintah,ekonomi,seni budaya maupun agama. (Mansur,2004:1)

Sedangkan kebudayaan merupakan ’’hasil karya cipta manusia dengan kekuatan jiwa dan raganya,yang di nyatakan dalam kehidupan manusia.(Mansur,2004:2)

Jadi penulis dapat menyimpulkan bahwa sejarah kebudayaan islam merupakan informasi/pengetahuan tentang hasil karya cipta manusia yang berorientasi pada agamaislam dimasa lalu.akan tetapi,yang dimaksudkan dalam sejarah kebudayaan islam dalam konteks penelitian ini adalah salah satu dari wujud mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di MTs NU yang mengupas kejadian-kejadian islam dimasa lalu untuk dijadikan renungan dimasa sekarang.

Jadi penulis dapat menyimpulkan bahwa model mengajar guru SKI adalah rencana yang menjadi dasar dan disusun oleh guru dalam mengajar mata pelajaran SKI dan dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.

Sedangkan indikator- indikatornya adalah: 1) . Pengelolaan pembelajaran guru SKI di kelas 2) . Pengembangan profesi guru

(19)

4). Pemilihan metode mengajar yang tepat oleh guru sesuai dengan mata pelajaran SKI

2.Prestasi belajar

Prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan). (Poerwadarminto,1986;362). Menurut Horold Spears, belajar adalah kegiatan yang berproses sistematis, dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan (Sardinian ,2001:26)

Sedangkan menurut Nana Sudjana “prestasi belajar atau hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia mengalami pengalaman belajar. (Sudjana, 1995;23)

Adapun indikatornya sebagai berikut: a) . Nilai ulangan mata pelajaran SKI minimal 7 b) . Selalu mengeijakan tugas dari guru.

c) . Mampu menjelaskan kepada teman yang kurang paham

C. Rumusan Masalah

Pokok masalah merupakan hal yang penting guna memberikan arah dalam mengadakan penelitian bagi penulisan skripsi ini. Untuk itu, kami merumuskan pokok permasalahan ke dalam tiga hal sebagai berikut:

(20)

8

2. Bagaimana prestasi belajar SKI siswa kelas VII MTs NU Salatiga Tahun 2010?

3. Adakah pengaruh model mengajar guru SKI terhadap prestasi belajar siswa kelas VII MTs NU Salatiga tahun 2010?

D. Tujuan Penelitian

Setelah mengemukakan rumusan masalah, maka dapat di indikasikan bahwa tujuan penelitian kami adalah:

1. Mengetahui model mengajar guru SKI di MTs NU Salatiga. 2. Mengetahui prestasi belajar siswa kelas VII MTs NU Salatiga.

3. Mengetahui adanya pengaruh model mengajar guru terhadap prestasi belajar siswakelas VII MTs NU Salatiga.

E. Manfaat Hasil Penelitian

Penelitian ini bukan hanya informasi yang diberikan kepada para pembacanya, akan tetapi diharapkan agar dapat memberikan manfaat secara teoritik maupun prektek, yaitu:

1. Secara teoritik

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi perbendaharaan ilmu pengetahuan yang terus mengalami kemajuan dan perubahan dari waktu ke waktu.

(21)

Dari hasil penelitian akan terlihat jelas ada atau tidaknya pengaruh model mengajar guru terhadap prestasi belajar. Apabila ada pengaruhnya, maka informasi tersebut akan menjadi umpan balik bagi guru sebagai bahan introspeksi diri.

Selain hal tersebut, juga dapat dijadikan acuan atau referensi bagi peneliti yang mengulas hal serupa.

F. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah “jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Kata hipotesis berasal dari 2 penggalan kata yaitu ‘hypo’ yang artinya dibawah dan ‘thesa’ yang artinya kebenaran. (Arikunto,1998;67-68)

Adapun hipotesis yang penulis ajukan pada penelitian ini sebagai berikut:

“ada pengaruh positif dari model mengajar guru SKI terhadap prestasi belajar siswa MTs NU Salatiga”, atau dapat kita katakana bahwa: “semakin tinggi atau baik model mengajar guru SKI, maka semakin tinggi atau baik pula prestasi belajar siswa MTs NU Salatiga”.

G. Metode Penelitian

1. Populasi dan sampel

(22)

10

ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi (Arikunto,1998;115). Dalam hal ini, populasi yang kami ambil adalah seluruh siswa kelas VII di MTs NU Salatiga.

Sedangkan sampel adalah “sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti. (Arikunto, 1998:117) sampel yang akan kami ambil yaitu keseluruhan siswa kelas VII yang berjumlah 83 siswa.

2. Variable penelitian

Ada 2 variabel dalam penelitian ini, yaitu:

a. Variable bebasnya berupa model mengajar guru SKI. b. Variable terikatnya berupa prestasi belajar.

3. Pengumpulan data

Metode yang digunakan penulis dalam pengumpulan data adalah: a. Metode Pokok

Metode observasi dan dokumentasi 1 .Metode observasi

Metode observasi adalah ’’pengamatan dan pencatatan secara sistematis fenomena-fenomena yang di selidiki.(Hadi, 136; 1981).

Dalam hal ini penulis melakukan observasi langsung ke lokasi untuk mengamati guru dalam mengajar dan untuk mendapatkan data tentang prestasi belajar siswa yang berbentuk nilai hasil ulangan.

(23)

Metode ini dipakai guna” mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, agenda dan sebagainya (Arikunto,1998;236)

Metode ini kami gunakan untuk mencari informasi mengenai gambaran umum sekolah,struktur organisasi,keadaan guru,karyawa,siswa,dan sarana prasarana

b. Metode Bantu Metode interview

Interview adalah suatu proses tanya jawab lisan, yang mana dua orang atau lebih berhadapan secara fisik yang dapat melihat muka yang lain dan mendengar dengan telinga dari suaranya (Rumidi,

2002:88).

Metode ini akan kami gunakan untuk mencari kelengkapan data yang tidak kami temukan dengan observasi ataupun dengan dokumentasi. 4. Teknik Analisis Data

Teknik analisa data ini bersifat kualitatif, dalam arti, data kualitatif terlebih dahulu dikuantitatifkan atau diangkakan sekedar untuk mempermudah penggabungan dua variable atau indicator kemudian sesudah mendapat data akhir dikualitatifkan kembali (Arikunto, 1998:246). Adapun langkah analisis data adalah sebagai berikut:

(24)

12

c. Mencari prosentase dari distribusi angka di setiap sel-sel table dengan rumus:

P = 100%

Keterangan:

P : Persentase F : Frekuensi

N : Jumlah total sampel

Dalam rangka pengujian hipotesa, atau untuk mencari hubungan antar variable, digunakan rumus

t-test yaitu:

t = Ma - M b

f s e>a ] r s d b

\

W N - l J W N - l J Keterangan:

Ma = Mean dari Kelas YII A

Mb = Mean dari Kelas VIIB

SDa = Standar deviasi kelas VII A

(25)

ELSistematika Penulisan

Guna sebagai landasan bagi pengembangan teori yang berguna dalam penulisan kripsi ini, maka dibentuklah kerangka pikir sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, definisi operasional, rumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

Memaparkan tentang model mengajar SKI dan hal yang berkaitan dengan prestasi belajar.

BAB III : LAPORAN HASIL PENELITIAN

Bab ini akan menyajikan data yang penulis dapatkan dari hasil penelitian yang terdiri dari gambaran umum sekolah dan persiapan penelitian atau persiapan sebelum menganalisis data.

BAB IV : ANALISIS DATA

Bab ini berisi tentang analisis pendahuluan, analisis uji hepotesis dan analisis lanjut.

BAB V : PENUTUP

(26)

BAB II

LANDASAN TEORI

1. Pengertian Model Mengajar

Suatu model mengajar dapat diartikan sebagai suatu rencana atau pola yang digunakan dalam menyusun kurikulum, mengatur materi pengajaran dan member petunjuk kepada pengajar dikelas dalam setting pengajar ataupun setting lainnya.

Disadari benar, bahwa dalam menentukan model yang dianggap tepat adalah terlalu sulit model mengajar itu berbagai macamnya, dan kebaikan model mengajar, sangat tergantung kepada tujuan pengajaran itu sendiri. Pada hakikatnya, mengajar itu adalah suatu proses dimana pengajar dan murid menciptakan lingkungan yang baik, agar terjadi kegiatan belajar yang berdaya guna. Hal ini dilakukan dengan menata seperangkat nilai-nilai dan kepercayaan yang ikut mewarnai pandangan mereka terhadap realitas sekelilingnya (Dahlan, 1990:21).

2. Rumpun-rumpun Model Mengajar

Didalam model mengajar, terdapat beberapa model yang rumpunnya menonjolkan orientasi yang berbeda dan cara belajar siswa yang juga berbeda-beda, diantaranya yaitu:

A.Model Mengajar

(27)

Rumpun ini terdiri atas model mengajar yang menjelaskan bagaimana cara individu memberi respon yang datang dari lingkungannya dengan cara

mengorganisasikan data, memformulasikan masalah, membangun konsep dan rencana pemecahan masalah serta penggunaan simbol-simbol verbal dan non-verbal. Di antara model yang termasuk rumpun ini dijumpai pula model yang menitikberatkan perhatiannya kepada proses siswa memecahkan masalah, ada pula model yang mengutamakan kecakapan intelektual umum. Kadang kala dijumpai pula model yang menonjolkan interaksi social dan hubungan antar pribadi serta perkembangan kepribadian murid yang teritegrasi dan fungsional.(Dahlan,1990;24)

Tahapan dalam model ini yaitu: 1. Tahap penyajian masalah 2. Tahap pengumpulan data

3. Tahap pengumpulan data (unsur baru) 4. Tahap merumuskan penjelasan

5. Tahap penganalisisan (Anitah, 2-12:1990). b. Model Pribadi

Rumpun model mengajar pribadi terdiri atas model mengajar yang berorientasi kepada perkembangan diri individu. Penekanannya lebih diutamakan kepada proses yang membantu individu dalam membentuk dan mengorganisasikan realita yang unik. Model ini lebih banyak memperhatikan kehidupan emosional siswa. Dengan demikian usaha pengajaran lebih bersifat menolong siswa dalam mengembangkan hubungan yang produktif dengan

(28)

16

lingkungannya. Siswa, dengan model mengajar ini diharapkan dapat melihat diri mereka sebagai pribadi yang berada dalam suatu kelompok dan cukup mempunyai kecakapan (capable). Dengan demikian ia dapat menghasilkan hubungan inter-personal yang cukup kaya.(DahIan,1990;24-25

Tahapan dalam model ini yaitu:

1 .Menciptakan iklim yang mengandung keterlibatan 2. Tahap penyajian masalah untuk diskusi

3. Tahap mengembangkan pertimbangan nila abadi 4. Tahap pengidentifikasikan alternatif tindakan 5. Tahap perumusan kesepakatan

6. Tahap perilaku tindak lanjut (Anitah, 2-18:1990) c. Model Interaksi Sosial

Rumpun model mengajar interaki sosial ini mengutamakan hubungan individu dengan masyarakat atau orang lain, dan memusatkan perhatiannya kepada proses dimana realita yang ada dipandang sebagai suatu negosiasi social (social negotiated). Konsekwensi dari model-model mengajar rumpun ini menyebabkan prioritas utamanya diletakkan kepada kecakapan individu dalam hubungan dengan orang lain. Individu dihadapkan kepada situasi yang cukup demokratis dan dapat bekerja lebih produktif dalam masyarakat.(Dahlan,1990;24-25)

Tahapan dalam model mengajar ini yaitu: 1. Tahap orientasi

(29)

4. Tahap eksplorasi 5. Tahap pembuktian

6. Tahap generalisasi (Anitah, 2-28:1990). a. Model Perilaku (behavioral models)

Rumpun model perilaku ini dibangun atas dasar teori yang umum, yaitu kerangka teori perilaku. Salah satu ciri dari rumpun model mengajar ini ialah adanya kecenderungan memecahkan tugas belajar kepada sejumlah perilaku yang kecil-kecil dan berurutan. Belajar tidak dipandang sebagai sesuatu yang menyeluruh, akan tetapi diuraikan dalam langkah-langkah yang konkrit dan dapat diamati. Mengajar, tidak lebih dari mengusahakan terjadinya perbuatan dalam perilaku siswa, dan perubahan ini haruslah yang dapat diamati.

Model-model mengajar rumpun ini meliputi teori belajar, teori belajar social, pengubahan perilaku dan terapi perilaku (Dahlan, 1990:24-25).

Tahapan-tahapan dalam model ini yaitu: 1. Pengenalan prinsip tingkah laku

2. Menetapkan baseline

3. Menyiapkan program yabg realistik

(30)

18

Untuk tercapainya tujuan dalam belajar mengajar, hal-hal yang harus diperhatikan oleh giuri adalah:

a. Efektifitas pengajaran

Efektifitas pengajaran ditinjau dari hubungannya dengan guru tertentu yang mengajar kelompok siswa tertentu, di dalam situasi tertentu, dan dalam usaha nya mencapai tujuan-tujuan instruksional tertentu.

b. Model instruksional yang beracuan prosedur

Pengajaran yang efektif harus didefinisikan sebagai kesanggupan menimbulkan perubahan-perubahan yang diinginkan pada kemampuan dan persepsi siswa. Konsepsi-konsepsi pengajaran yang beracuan prosedur tidak memadai untuk pengambilan keputusan instruksional oleh guru. Sebagai seorang guru harus menerapkan model instruksional yang beracuan tujuan.

c. Model-model instruksional yang beracuan tujuan

Keuntungan yang paling utama dari adanya perhatian pada tujuan- tujuan instruksional yang spesifik ialah adanya dorongan pada pihak guru untuk memikirkan perubahan-perubahan apa yang di inginkan terjadi dalam diri siswanya.

Model instruksional yang beracuan tujuan mula-mula memperhatikan soal perilaku yang seharusnya ditunjukkan oleh siswa pada akhir pengajaran. Setelah perilaku siswa yang di inginkan itu,

(31)

yaitu tujuan, dirumuskan secara spesifik, pemilihan prosedur pengajaran menjadi lebih mudah sekali dan pada umumnya, jauh lebih efektif. (Popham,2000;6-10)

B. Sejarah Kebudayaan Islam

Sejarah kebudayaan islam merupakan salah satu mata pelajaran pendidikan Agama Islam di madrasah tsanawiyah yang mendampingi mata pelajaran Al-Qur’an hadist ,Akidah Akhlak,dan fiqih.Sejarah Kebudayaan islam merupakan:

Perkembangan perjalanan hidup manusia muslim dari masa ke masa dalam usaha bersyariah (beribadah dan bermuamalahjdan berakhlak serta dalam mengembangkan sistem kehidupanya tang dilandasi oleh akidah. ( peraturan menteri agama RI nomor 2,2008: 48)

Sebuah proyek pengembangan prasarana dan perguruan tinggi memberikan definisi sejarah sebagai berikut:

(32)

20

Sedangkan kebudayaan islam adalah hasil fikir dan karya manusia yang didasarkan kepada pemahaman islam yang beragam.( Proyek pembinaan prasarana dan perguruan tinggi agama atau IAIN, 1985: 204)

Jadi SKI adalah perkembangan peristiwa dan segenap hasil fikir dalam kehidupan tokoh-tokoh dan umat islam pada masanya.

1. Tujuan SKI

Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MTs bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan-kemampuan sebagai berikut:

a. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya mempelajari landasan ajaran,nilai-nilai dan norma islam yang telah dibangun oleh Rasulullah SAW dalam rangka mengembangkan kebudayaan dan peradaban islam.

b. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat yang merupakan sebuah proses dari masa lampau,masa kini dan masa depan.

c. Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara benar dengan didasarkan pendekatan ilmiah.

(33)

e. Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mengambil hikmah dari peristiwa-peristiwa bersejarah ( islam ) meneladani tokoh-tokoh berprestasi,dan mengaitkannya dengan fenomena sosial,budaya,politik,ekonomi,iptek dan seni,dan lain-lain untuk mengembangkan kebudayaan dan peradaban islam. ( Proyek pembinaan prasarana dan perguruan tinggi agama atau IAIN, 1985: 51 dan 52) 2. Ruang lingkup SKI

Ruang lingkup Sejarah Kebudayaan Islam di MTs meliputi: a. pengertian dan tujuan mempelajari SKI.

b. Memahami sejarah nabi Muhammad SAW periode Makah. c. Memahami sejarah nabi muhammad SAW periode Madinah. d. Memahami peradaban islam pada masaKhulafaurrasyidin.

e. Perkembangan masyarakat islam pada masa Dinasti Bani Umayyah. f. Perkembangan masyarakat islam pada masa Dinasti Bani Abbasiyah.

g. Perkembangan masyarakat islam pada masa Dinasti Bani Al Ayyubiyah.

h. Memahami perkembangan islam di Indonesia. ( Proyek pembinaan prasarana dan perguruan tinggi agama atau IAIN, 1985: 54)

C.Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

(34)

22

Adapun pengertian dari dua istilah ini sebagai berikut:

a. Prestasi, yaitu “suatu hasil yang dicapai, dilakukan atau dikeijakan dan sebagainya (Poerwadarminto,1985;768). Atau hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan, dikeijakan dan sebagainya. (Tim penyusun kamus, 1985;700)

b. Belajar, yaitu “suatu bentuk perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkahlaku yang baru berkat pengalaman dan latihan. (Hamalik,1982;28)

Dari pengertian diatas, maka penulis dapat menarik kesimpulan, bahwa belajar adalah suatu proses pertumbuhan dan perkembangan kecakapan melalui belajar. Sebagai hasilnya akan terjadi perubahan tingkah laku berdasarkan pengalaman dan berkat adanya latihan

2. Syarat-syarat Belajar

Agar aktifitas belajar berhasil sesuai dengan tujuan, maka diperlukan beberapa persyaratan, yaitu:

a. Sehat jasmani, artinya bebas dari gangguan penyakit, yaitu seluruh anggota badan berfungsi sebagaimana mestinya.

b. Sehat rohani, yang berarti terhindar dari berbagai penyakit syaraf, emosi stabil tidak stabil dan lainnya.

(35)

d. Tempat belajar, yaitu menyenangkan, sehat, nyaman, terang dan sebagainya.

e. Media belajar, yaitu tersedia dengan cukup dan digunakan semestinya. 3. Teori Belajar

Di dalam belajar terdapat beberapa teori yang dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu:

a. Teori conditionisme

Menurut teori ini belajar merupakan suatu proses perubahan yang teijadi karena adanya syarat-syarat (conaitions) kemudian menimbulkan reaksi/ tingkah laku yang timbuk karena adanya hubungan antara stimulasi dan respon.

Skinner membagi respons menjadi 2:

1) Reflective response yaitu response yang ditimbulkan oleh perangsang tertentu.

2) Instrumental response, yaitu response yang timbul dan berkembangnya di ikuti perangsang tertentu. (Suryabrata,1984;291- 292)

b. Teori conectionisme (tomdike)

Menurut teori ini belajar harus berlangsung menurut 3 (tiga) hukum belajar yang bersifat pokok, yaitu:

(36)

24

dimiliki siswa diberi kesempatan untuk mencoba walaupun mengalami kegagalan (trial and error).

2) Law o f eyercise, yaitu hubungan response dengan stimuli akan semakin kuat jika sering melakukan latihan.

3) Law o f effect, yaitu bahwa tidak harus dimulai dengan kesengajaan karena meskipun tidak disengaja jika menghasilkan dan cocok dengan situasi, maka tindakan tersebut cenderung dipelajari dan diulang.

c. Teori gestalt

Menurut Gestalt, belajar dapat dikategorikan menjadi 2 kelompok, yaitu:

1) Di dalam belajar factor pemahaman dan pengertian (insting) adalah faktor penting, karena dengan belajar seseorang dapat memahami hubungan antara pengetahuan dan pengalaman.

2) Di dalam belajar pribadi/ organisasi memegang peranan yang paling penting/ pokok. Di dalam teori ini belajar tidak hanya dilakukan secara kebetulan, tetapi belajar itu dilakukan secara sadar, bermotif dan secara bertujuan.

4.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

Di dalam belajar dipengaruhi beberapa faktor, yaitu sebagai berikut: a. Faktor internal (indogen), meliputi:

(37)

2) Faktor non sosial, yaitu:

- T empat yang dipergunakan belaj ar. - Media/ alat peraga memadai - Kurikulum yang digunakan. - Metode yang dipergunakan. - Tersedianya waktu.

b. Faktor eksternal (eksogen), meliputi: 1) faktor fisiologis, terdiri dari:

a) Keadaan jasmani, yaitu orang yang badannya sakit, kelelahan tidak akan dapat belajar dengan efektif jika mengidap penyakit tertentu.

b) Fungsi panca indera, yaitu sangat penting dalam aktifitas belajar terutama mata dan telinga (Soemanto,1986;l 15)

2) faktor psikologis, meliputi:

a) Intelegensi, yaitu sangat dominan dalam belajar, karena intelegensi yang tinggi akan mudah menerima pelajaran.

b) Perhatian, yaitu konsentrasi yang baik akan menyerap materi yang lebih banyak dan lebih cepat direproduksi kembali.

c) Minat, yaitu kecenderungan, merasa senang pada sesuatu hal, terutama minat yang tinggi akan menghasilkan prestasi yang baik pula.

(38)

26

e) Kalangan emosi, yaitu sangat dibutuhkan dalam kegiatan belajar, karena mudah marah, tersinggung akan menghambat keberhasilannya.

f) Motif, yaitu suatu ryang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Sebab motif/ motivasi yang kuat akan menimbulkan kesadaran dan tujuan yang jelas (Sukardi,

1983:55). 5.Tujuan Belajar

Segala aktivitas yang dilakukan oleh seseorang itu mempunyai tujuan tertentu. Dalam hal ini, Robert M.Magne berpendapat bahwa tujuan belajar adalah:

a. Untuk memperoleh ketrampilan intelektual

b. Untuk memiliki strategi kognitif, misalnya kemampuan memecahkan masalah.

c. Untuk memiliki informasi verbal, pengetahuan, dalam arti informasi dan fakta.

d. Untuk dapat memiliki ketrampilan motorik yang diperoleh di sekolah.

(39)

Adapun tujuan belajar menurut Sardinian AM. dalam bukunya interaksi dan motifasi belajar mengajar, dinyatakan bahwa tujuan belajar menyangkut tiga aspek:

a. Kognitif, yaitu hal ikhwal personal keilmuan dan pengetahuan, konsep dan fakta.

b. Efektif, yaitu hal ikhwal personal kepribadian/ sikap.

c. Psikomotorik, yaitu hal ikhwal kelakuan ketrampilan (Sardinian, 1988:30).

D. Pengaruh Model Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Manusia merupakan mahluk yang unik.Dia memiliki segenap kebutuhan yang harus dipenuhinya. Salah satunya yaitu kebutuhan akan pendidikan.Pendidikan tersebut akan berlangsung sepanjang hayatnya. Begitu juga dengan siswa,dia memiliki segenap kebutuhan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu.Dorongan tersebut akan membuatnya mampu untuk mencapai tujuannya.

Model mengajar merupakan cara untuk membuat peserta didik aktif sejak awal melalui aktivitas-aktivitas individu maupun kelompok, sehingga bisa membuat siswa berfikir tentang materi pembelajaran.Disini dijelaskan bahwa tidak hanya terikat pada siswa,akan tetapi guru berusaha semaksimal mungkin menerapkan model mengajar dalam proses pembelajaran.

(40)

28

pembelajaran yang bisa membuat siswa lebih betah dalam mengikuti pembelajaran.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa model mengajar yang bervariasi dapat meningkatkan kadar pemahaman siswa tentang materi pembelajaran.dengan demikian,guru harus senantiasa meningkatan kreativitas dalam mengajar.

Untuk memperjelas adanya pengaruh model mengajar guru,kami akan menyajikannya dalam bentuk skema sebagai berikut:

SKEMA PENGARUH MODEL MENGAJAR GURU SKI TEHADAP

(41)

A. Gambaran Umum MTs NU Salatiga

1. Sejarah Berdirinya MTs NU Salatiga a. Sejarah Singkat MTs NU Salatiga

MTs NU Salatiga merupakan sekolah yang berada dibawah naungan yayasan Imaratul Masajid wal Madaris (YAIM AM). MTs NU Salatiga berdiri pada tahun 1956, dengan NSS 212337301001. Dan berdiri pada tanah hak milik seluas 4697m2. MTs NU didirikan oleh KH.Khumaidi dan dibantu oleh tokoh- tokoh islam pada waktu itu, yaitu:

1) KH .Zubair

2) KH. Badrudin Honggowongso 3) KH. Ghufron.

4) KH. Kasmuni. 5) KH. Zainuddin.

Hingga tahun 1964 MTs NU belum memiliki gedung sendiri, sehingga pelaksanaan belajar mengajar dilksanakan dirumah Bapak KH. Badrudin Honggowongso yaitu di Jl.Taman Makam Pahlawan No.2 Salatiga.

(42)

30

Melalui usaha beberapa tokoh dan pengurus YAIMAM selama 8 tahun, MTs NU berhasil membangun gedung sendiri dan dari Kanwil Departemen Agama Jawa Tengah memberikan ijin pendirian sekolah

dengan S. K. No.K/2035/lll/75,tamggal 1 Januari 1975 di Jalan Kartini No. 2 Salatiga.

Mula-mula MTs NU Salatiga kurang bisa beijalan dengan baik disebabkan oleh kurangnya tenaga pengajar, sarana dan prasarana. Namun, perlahan-lahan kebutuhan MTs NU mulai terpenuhi berkat bantuan dari para tokoh agama dan masyarakat. Selain itu,MTs NU juga mendapatkan bantuan dari Departemen Agama Kota Madya Salatiga sehingga perkembangan lembaga pendidikan ini mulai membaik dari segi kualitas tenaga pengajar dan jumlah input siswanya.

Pada tanggal 30 Juni 1993 Kanwil Depag propinsi Jaawa Tengah memberikan pengakuan akreditasi dari sekedar terdaftar menjadi diakui. Dengan S.K No. WK/5C/PP.C0.5/1390/1993. Sejak itulah, lembaga pendidikan ini mengalami kemajuan pesat.

(43)

membentuk sumber manusia yang ungggul, berdaya, sekaligus mandiri dan berwawasan kedepan.

b.Letak Geografis MTsNU Salatiga

MTs NU Salatiga berada dibaawah naungan Departemen Agama yang berada ditengah-tengah kota Salatiga, tepatnya di Jalan kartini no.2 Salatiga, kelurahan Sidoreja lor, Kecamatan sidojero. Madrasah ini berdiri diatas tanah seluas 4697m2 dengan luas gedung sebesar 1214m2, hlaman atau taman 186m2, 1 pangan olahraga 400m2, Kebun 600m2, dan untuk lain-lainnya2297m2.

Sedangkan batas wilayahnya sebagai berikut: 1) Sebelah utara berbatasan dengan jl. Kartini.

2) Sebelah timur berbatasan dengan Toko Besi Maju Jaya 3) Sebelah selatan berbatasan dengan Parit

4) Sebelah utara berbatasan dengan Jl. Osamaliki

(44)

32

c. Identitas Madrasah

1) Nama Madrasah Madrasah Tsanawiyah Nahdhatul Ulama

2) Alamat

(NU) Salatiga

: Jl. Kartini No.2 Salatiga 3) No. Telepon

4) Status Madrasah

5) Didirikan swasta PGAN 6) Kepala Madrasah

7) Kepala urusan Tata Usaha

: (0298)324255 : Swasta (Diakui) : Tahun 1956 : Drs.Muh Syamsul : Rio Abinowo

2.Visi dan Misi Mts NU a. visi

Raih prestasi ,santun dalam bersikap,teladan dalam hidup,guna mewujudkan MTs NU yang tetap tasammuh,tawazun,ta’abbud,dan mawas, antisipatif, normative, inklusif dan santun (MANIS)

b. misi

1) Mewujudkan kondisi belajar yang selalu inovatif dalam meraih prestasi.

(45)

3) Menciptakan kondisi batin yang selaras seimbang sehingga kondusifitas sragajiwa dan lingkungan terjaga ,menuju cita- cita pendidikan nasional

4) Membina dan mengembangkan minat bakat siswa dalam bidang ketrampilan,seni dan teknologi.

5) Membina dan menjadikan kondisi yang selalu menjadi panutan atas diri dan orang lain,sehingga akan mampu menilai diri dan meningkatkaan mutu kegiatannya.

3. Program Madrasah a. Dasar Pengembangan

1) Meningkatkan mutu hasil pembelajaran minimal sejajar dengan SMP di Salatiga

2) Penataan pembangunan yang kurang teratur

3) Salatiga sebagai pusat pengembangan agama Kristen,di Asia Tenggara dengan lembaga-lembaga pendidikannya yang sudah sangat maju apabila di bandingkan dengan lembaga pendidikan islam termasuk madrasah.

b. Arah Pengembangan

(46)

34

pandang sebagai ukuran bermutu atau tidaknya madrasah atau sekolah

2) Mempersiapkan siswa:

a) Melanjutkan ke SMU atau MAN favorit b) Mengantarkan siswa bisa hidup mandiri

3) Membekali anak didik dengan penguasaan iptek yang hasilnya sejajar dengan SMP serta penguasaannya ilmu-ilmu keagamaan,termpil dan praktek pengalaman ibadahnya sebagai ciri khusus madrasah

4) Memberdayakan serta meningkatkan kemampuan guru dalam terampil melaksanakan kegiatan belajar mengajar serta penguasaan materi pelajaran dengan wawasan yang luas

5) Melengkapi sarana prasarana pendidikan seoptimal mungkin (buku-buku perpustakaan, laboratorium praktek, sarana ibadah, seni budaya,komputer,sarana olah raga,pramuka,dan sebagainya)

(47)

c. Tujuan Penyelenggaraan Pendidikan MTs NU Salatiga

1. Penyelenggaraan Menghimpun peserta didik yang memiliki bakat khusus dan kemampuan luar biasa untuk dapat di kembangkan secara optimal.

2. Menempatkan MTs NU Salatiga untuk dijadikan pusat keunggulan sehingga tercapai persaingan yang sehat dan mandiri.

3. Mengupayakan peserta didik yang mempunyai tingkat keberhasilan ilmiah yang tinggi baik di tingkat nasional maupun internasional.

4. Mengupayakan peserta didik yang memiliki kemampuan dan keterampilan berbahasa Arab yang memadai

5. Hasil yang di harapkan dari kegiatan KBM

a) Keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa secara mantap.

b) Nasionalisme dan patriotisme dan berkepribadian pancasila

c) Motivasi dan komitmen yang tinggi untuk mencapai prestasi dan keunggulan

d) Wawasan IPTEK yang mendalam

e) Kepekaan sosial sifat kepemimpinan yang baik f) Disiplin tinggi

(48)

36

i) Mampu berbahasa Indonesia dengan baik dan benar

4. Sarana dan Prasarana

a. Data tanah dan bangunan

1) Luas bangunan dan tanah : 4697m 2) Status tanah : Hak milik

3)

Status hukum : hak milik

4)

Konstruksi bangunan : permanen

5)

Lantai : keramik b. Data gedung dan tanah

(49)

5.Kedaan Guru dan Karyawan MTs NU Salatiga

a. Keadaan Guru dan karyawan MTs NU Salatiga TABEL II

NO NAMA JABATAN

1. Drs.Muh Syamsul Kepala Sekolah

2. Nur Majid Guru ke NU an 3. Siti Fatimah,S.pd Guru Fisika 4. Suharman Guru Bahasa Arab

5. Busyaeri GuruBTA

6. Kartini,SS Guru Bahasa Jawa 7. Iin Indah Kumiawati Guru TIK 8. Uswatun Hasanah,S.pdi Guru Bahasa Inggris 9. Arzuqoh,S.Ag GuraPPKN 10. Sri Supadmi Guru Seni Budaya 11. Sri Sugiarti,S.pd Guru Matematika 12. Sa’adi Guru Bahasa Indonesia 13. Mahbub,S.Ag Guru Aqidah Akhlak 14. M. Sidiq AS Guru Penjaskes 15. Muhtadi,S.pd Guru Biologi 16. Ali Munabah,S.pdi Guru SKI

(50)

38

21. Lamidi Satpam

22. Ngatman Penjaga

23. Mugiono Tukang Kebun

b. Keadaan Siswa Di MTs NU Salatiga

TABEL III

Kelas Jumlah

Kelas

Jumlah Siswa

Jenis kelamin Laki-laki Perempuan

VII 2 83 38 45

VIII 2 79 35 44

IX 3 100 48 52

(51)
(52)

B. Persiapan Penelitian

1. Data responden dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

TABEL IV

DAFTAR NAMA RESPONDEN KELAS VII A MTs NU Salatiga

No Nama Respoden Jenis Kelamin

1 AQ L

2 AS L

3 EMS L

4 RR P

5 NL P

6 YR P

7 N L

8 AL P

9 IN P

10 RS L

11 EK P

12 TS L

13 MZ L

14 LO P

15 K P

16 UH P

17 M L

(53)

23 AS L

24 ENA P

25 AMW P

26 K P

27 M L

28 K P

29 RDA P

30 NA L

31 NA L

32 NH P

33 RF L

34 KM L

35 I L

36 KI L

37 JA P

38 NTA P

39 AM L

(54)

42

TABEL V

DAFTAR NAMA RESPONDEN KELAS VII B MTs NU Salatiga

No Nama Respoden Jenis Kelamin

(55)

25 DN P

26 CV P

27 K L

28 LM P

29 AZ P

30 W L

31 DAS L

32 SP L

33 MI P

34 MKO P

35 SI P

36 H P

37 NO L

38 DI L

39 DS P

(56)

44

2. Penyaj ian data penelitian

a. Daftar hasil pengamatan model mengajar guru SKI pada kelas VII A dan kelas VII B

TABEL VI

DAFTAR HASIL PENGAMATAN MODEL MENGAJAR GURU SKI

No Objek pengamatan 1 Tahap penyajian masalah

-2 Menciptakan iklim yang

mengundang keterlibatan - V

3 Tahap orientasi V

-4 Pengenalan prinsip tingkah

laku -

-5 Pengumpulan data

-6 Penyajian masalah untuk

diskusi — V

12 Menyiapkan program yang

realistik -

-13 Merumuskan penjelasan

(57)

-No Objek pengamatan

14 Pengidentifikasian alternatif

tindakan — V

15 Tahap eksplorasi V

-16 Pelaksanaan program

(58)

46

b. Daftar nilai prestasi belajar SKI kelas VII A dan kelas VII B MTs NU Salatiga

TABEL VII

DAFTAR NILAI HASIL ULANGAN SISWA KELAS VII A MTs NU SALATIGA

No Nama Respoden Nilai SKI

(59)

21 HS 65

22 TU 75

23 AS 65

24 ENA 65

25 AMW 50

26 K 70

27 M 65

28 K 60

29 RDA 75

30 NA 65

31 NA 70

32 NH 65

33 RF 75

34 KM 65

35 1 65

36 KI 50

37 JA 55

38 NT A 75

39 AM 70

(60)

51

Keterangan:

Ma = Mean dari kelas VIIA

Mb = Mean dari kelas VIIB

SDa = Standar kelas VII A

SDb = Standar deviasi Kelas VIIB N = Jumlah

A.Analisis Pertama

Berdasarkan nilai hasil ulangan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa dengan menggunakan model mengajar interaksi sosial

a. Tingkat prestasi siswa tinggi, kategori (A) ada 2 siswa b. Tingkat prestasi siswa sedang, kategori (B) ada 16 siswa c. Tingkat prestasi siswa rendah, kategori (C) ada 22 siswa d. Tingkat prestasi siswa kurang, kategori (D) tidak ada 2. Mencari prosentase masing-masing

a. Kategori A = — x 100% 40

= 5%

(61)

= 40 %

c. Kategori C - — x 100% 5 40

= 55 %

d. Kategori D = — x 100% & 40

= 0%

TABEL IX

DAFTAR PROSENTASE PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII A MTs NU SALATIGA

Tingkat kategori Interval nilai Frekuensi prosentase

Tinggi 8 0 - 8 5 2 5 % Sedang 7 0 - 7 5 16 40% Rendah 5 0 - 6 5 22 55%

Kurang >50 0 0%

B. Analisis Kedua

1. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa denga menggunakan model mengajar pribadi

(62)

53

d. Tingkat prestasi siswa kurang, kategori (D) tidak ada 2. Mencari prosentasi masing-masing

a. Kategori A = — x 100% 40

25%

b. Kategori B = — x 100% 40

= 52,5 %

c. Kategori C = — x 100% 40

22,5 %

d. Kategori D = — x 100% 40

= 0%

TABEL X

DAFTAR PROSENTASE PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIIB MTs NU SALATIGA

Tingkat kategori Interval nilai Frekuensi prosentase

Tinggi 8 0 - 8 5 10 25% Sedang 7 0 - 7 5 21 52,5 %

Rendah 5 0 - 6 5 9 22,5 %

(63)

C.Analisis Ketiga

Dalam analisis ini bertujuan untuk membuktikan apakah hipotesis yang penulis ajukan dapat diterima atau ditolak. Adapun hipotesis yang akan dibuktikan adalah adanya perbedaan prestasi belajar dengan menggunakan model mengajar interaksi sosial dan model mengajar pribadi.

Untuk menguji hipotesis tersebut, penulis menggunakan rumus t-test. Selanjutnya untuk memudahkan penagalisaan penulis membuat tabel persiapan sebagai berikut:

TABEL XI

TABEL PERSIAPAN TENTANG PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII MTs NU SALATIGA TAHUN 2010

(64)
(65)

No

Langkah selanjutnya penulis melakukan perhitungan untuk memperoleh mean dari SD kelas VII A dan kelas VII B

TABEL XII

NILAI SISWA KELAS VII A MTs NU SALATIGA

(66)

57

TABEL XIII

NILAI SISWA KELAS VIIB MTs NU SALATIGA

Nilai (X) F

85 3

80 7

75 9

70 12

65 4

60 2

55 2

50 1

Sebelum penulis melakukan analisa statistik dengan menggunakan tes “t”, penulis lebih dahulu akan merumuskan hipotesis alternatif dan hipotesis nihilnya sebagai berikut:

Ha : terdapat perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar siswa yang diajarkan dengan model mengajar interaksi sosial dan siswa yang diajar dengan model mengajar pribadi

(67)

Selanjutnya untuk menguji hipotesis di atas penulis melakukan proses analisis statistik dengan test “t” dengan menggunakan langkah sebagai berikut:

1. Menghitung harga to

a. Menyiapkan tabel perhitungan kelas V IIA dan kelas VII B

TABEL XIV

TABEL PERHITUNGAN KELAS VII A

Nilai (a) f fA fA2

80 2 160 12.800

75 7 525 39.375

70 9 630 44.100

65 14 910 59.150

60 4 240 14.400

55 2 110 6050

50 2 100 5000

(68)

59

TABEL XV

TABEL PERHITUNGAN NILAI K E L AS VII B MTs NU SALATIGA

Nilai (x) f fs fB2

85 3 255 21.675

80 7 560 44.800

75 9 675 50.625

70 12 840 58.800

65 4 260 16.900

60 2 120 7.200

55 2 110 6050

50 1 50 2500

Jumlah 40 = N 2870=Zfn 208.850=ZfB2

b. Menghitung mean kelas VII A dankelas VII B dari tabel Perhitungan kelas VII A diperoleh:

N = 40 I £4 = 2685 Z U 2 = 180.875 Mean dari kelas VII A adalah:

2685

= 67,125

(69)

Standar deviasi (SD) kelas VIIA

180875

f

2685

40 l 40

SD

a

-

^/4521,875 - 7505,766

= ^16,109

SD, =4,013

Dari tabel perhitungan nilai kelas VII B diperoleh: N = 40 IfB = 2870 IfB2 = 208.850

Mean dari kelas VII B adalah:

Standar deviasi (SD) kelas VII B :

208.850 2870 V

(70)

= -y/5221,25 - 5148,062

= -^73,188

= 8,554

Menghitung harga to to = Ma - M b

SD,

Vn - i ) U n - i

SDt

67,125-71,75

( 4,013 V f 8,554 ^ +

V-s/ 40 — 1 J W 4 0 - 1 y -4 ,6 2 5

+ "8,554V , V 39 J

-4 ,6 2 5

"4,013V .0 ,6 4 4 ,

r 8,554

'l 0,644

-4 ,6 2 5

a/(0,644)2 +(1,374)2

-4 ,6 2 5

(71)

-4,625 1,516

To = 3,050

2. Memberi inteprestasi terhadap to a. Mencari df

df = Na + Nb - 2 = 40 + 40 - 2 = 78

b. Berkonsultasi pada tabel nilai “t”.

Dalam tabel tidak terdapat df = 78, oleh karena itu digunakan df yang mendekati 78 yaitu d f = 80. Dengan df 80 diperoleh tabel sebagai berikut:

c. .Bandingkan to dengan tt

Dengan to = 3,050 berarti besar dari to pada taraf signifikan 1 %

3,050 > 2,72

Dengan demikian Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti ada perbedaan yang sangat singnifikan antara nilai kelas VII a dan nilai kelas VII B

c. Kesimpulan

(72)

63

(73)

A. Kesimpulan

Dari hasil laporan penelitian dan analisis data yang penulis kemukakan atas, akhirnya dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Guru MTs NU Salatiga mengajar dengan model mengajar interaksi sosial dan model mengajar pribadi

2. Hasil prestasi belajar siswa kelas VII A dan kelas VII B MTs NU Salatiga Tahun 2010 adalah:

a. Hasil prestasi belajar SKI siswa kelas VII A MTs NU Salatiga Tahun 2010 yang diajarkan dengan model mengajar interaksi sosial yang termasuk nominasi A sebanyak 5% terdiri dari 2 siswa,nominasi B sebanyak 40% terdiri dari 16 siswa,nominasi C sebanyak 55% terdiri dari 22 siswa,dan nominasi D 0% tidak ada.

b. Hasil prestasi belajar SKI siswa kelas VII B MTs NU Salatiga yang diajarkan dengan model mengajar pribadi yang termasuk nominasi A sebanyak 25% terdiri dari 10 siswa,nominasi B sebanyak 52,5% terdiri dari 21 siswa,nominasi C sebanyak 22,5% terdiri dari 9 siswa,dan nominasi D 0% tidak ada

(74)

65

3. Prestasi belajar siswa yang diajarkan dengan model mengajar pribadi jauh lebih baik dari pada siswa yang diajarkan dengan model mengajar interaksi sosial,diterima pada taraf signifikansi 1%

B. Saran-saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian,maka penulis dapat memberikan saran sebagai berikut:

1. Pembelajaran SKI hendaknya lebih mengutamakan model mengajar pribadi 2. Model mengajar pribadi dapat lebih dikembangkan di mata pelajaran SKI

karena terbukti lebih baik dari pada model mengajar interaksi sosial

3. Hendaknya segala kebutuhan guru dalam mengajar SKI dengan model mengajar pribadi didukung oleh pihak sekolah.

C. Penutup

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang dengan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan tanpa mendapatkan kesulitan yang berarti.

(75)

Praktek,FA\s\ Revisi IV,Rineka Cipta,Jakarta, 1998

Dah\an,Model-Model Mengajar,Cv Diponegoro,Bandung, 1990 Departemen Agama RIyAl-Qur’an Dan Terjemahnya,Toha

Putra, Semarang, 1988

Hadi,Sutrisno,Afetocto/og/ Research,Y\M<\ II Universitas Gajahmada Yogyakarta, 1981

Hamalik,Oemar Metode belajar dan kesulitan-kesulitan belajar,Taxs\to, Bandung, 1982

Hartono,SW/,sr/& Untuk Penelitian,Pustaka Pelajar,Pekanbaru,2004 Mansur,Peradaban Islam dalam Lintasan Sejarah,Global Pustaka

Utama, Yogyakarta,2004

Noer,Hery dan Munziq x, Watak Pendidikan Islam,Friska Agung

Insani,Jakarta utara,2003

Peraturan Menteri Agama RI No 2 Tahun 2008 Tentang Standar

Kompetensi Lulusan Dan Standar Isi PAI dan Bahasa Arab Di Madrasah Popham,W.j dan Evi L Baker, Tehnik Mengajar Secara

Sistematis, Rineke Cipta, Jakarta,2000

Proyek Pembinaan prasarana Dan Perguruan Tinggi Agama / IAIN

J a k a rta ,M eto d o lo g i P e n g a ja ra n A g a m a Isla m ,Dirjen Pembinaan Kelembagaan

(76)

Sardinian,Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar,PT Raja Grafindo,Jakarta Persada,2001

Soedjana,Nana,Pew7a/tf« Hasil Belajar Mengajar,YY Remaja Rosdakarya, Bandung, 1995

Soemanto, W asty,Psikologi Pendidikan,YY B ina Angkasa,Malang, 1986

Sukardi,Dewa Ketut,Bimbingan dan Belajar Disekolah,Usaha Nasional, Surabaya, 1983

Suparlan,Guru Sebagai profesi,Hikayat,Yogyakarta,2006

Suryabrata,Sumardi,P.S7T»/og/ Pendidikan,CV Rajawali,Jakarta,1984

Tim Penyusun Kamus, Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa, Aneke ilmu,Semarang, 1985

(77)

I. Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang benar !

1. Mu’awiyah memperoleh posisi penting dalam pemerintahan Islam pertama kali pada masa pemerintahan khalifah....

a. Abu Bakar Ash- siddiq b. Umar bin Khattab c. Usman bin ’Affan d. Ali bin Abi Tholib 2. Peristiwa tahkim terjadi dalam perang....

a. siffin b. j amal c. riddah d. karbala

3. Setelah mendirikan bani Umayyah, Mu’awiyah bin Abi Sufyan memindahkan pusat pemerintahan dari Madinnah ke ....

a. Bagdad b. Amman c. Mekkah d. Damaskus

4. Hubungan keluarga antara Usman bin Affan dan Mu’awiyah adalah... a. Usman kakek Mu’awiyah

b. Usman paman Mu’awiyah c. Keduanya cucu Umayyah d. Mu’awiyah keponakan Usman

5. Golongan yang berpendapat bahwa jabatan khalifah adalah hak setiap orang yang memenuhi syarat adalah....

a. khawarij b. jam’iyyah c. mu’tazilah d. syiah

6. Sekretaris negara yang mengurusi masalah persuratan adalah .... a. Katib al- kharraj

(78)

7. Salah satu ulama yang muncul pada masa dinasti umayyah adalah....

a. Dikembalikan ke baitul maal b. Disumbangkan ke fakir miskin c. Dilelang

d. Dirampas menjadi milik pribadi Khalifah

9. Salah satu kebiasaan tercela yang dihapus oleh Khalifah bin Abdul Aziz adalah...

a. tidak membayar zakat b. Menghardik anak yatim c. Mengurangi takaran timbangan

d. Menghujat Ali bin Abi Thalib beserta keluarganya

II. Kerjakan soal berikut ini dengan singkat dan benar

1. Apa yang melatar belakangi Mu’awiyyah bin Abi Sufyan masuk islam?

2. apa peran Mu’awiyyah bin Abi Sufyan ketika Usman bin Affan menjabat sebagai Khalifah?

3. ceritakan kisah terjadinya perang siffin!

4. sebutkan Khalifah-khalifah Dinasti Umayyah yang kamu ketahui!

(79)

1. Pendiri dinasti bani umayyah adalah.... a. umayyah bin Adi

b. Muawiyyah bin Abi Sufyan c. Mu’awiyah bin Adi

d. Mu;awiyah bin Abi Tholib

2. Mu;awiyah menerima kekuasaan dari... a. Husain bin Ali

b. Muhammad Hasan c. Hasan bin Muhammad d. Hasan bin Ali

3. Penyerahan kekuasaan tersebut terjadi pada tahun.... a. 991 M

b. 771 M c. 661 M d. 551M

4. Tahun peristiwa penyerahan kekuasaan tersebut terkenal dengan sebutan... a. ’Amul yaum

b. tidak rela umat Islam terpecah c. tidak mampu memimpin d. tidak senang memimpin

6. Setelah pemerintah Khulafaur Rasyidin berakhir, sistem pemerintahan berganti menjadi sistem...

(80)

7. Sebelum menjadi Khalifah, mu’awiyah menjabat sebagai... a. bupati

b. presiden c. gubernur d. menteri

8. Bani umayyah berkuasa selama.... a. 20 tahun

b. 80 tahun c. 30 tahun d. 90 tahun

9. Setelah Muawiyah wafat, penggantinya adalah anaknya yang bernama.... a. Umar bin Abdul Aziz

b. Yazid bin Mu’awiyah

II. Kerjakan soal berikut ini dengan singkat dan benar !

1. Sebutkan nama pendiri dinasti bani umayyah !

2. Apa nama peperangan yang melibatkan Mu’awiyah bin Abi Sufyan dan khalifah Ali bin Abi Tholib ?

3. Sebutkan syarat- syarat yang diajukan Hasan bin Ali kepada Mu’awiyah sebelum ia menyerahkan kekuasaannya !

4. Sebutkan beberapa nama khalifah dari dinasti bani umayyah !

(81)

Nama : Rita Fatmawati NIM : 11106116

Tempat/Tanggal lahir : Temanggung/29 Desember 1988

Pendidikan : 1. SDN 2 Tlogopucang lulus tahun 2000

2. MTs Mu’allimin Rowoseneng lulus tahun 2003 3. MAN 1 Kota Magelang lulus tahun 2006

Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenar-benarnya.

Salatiga, 10 Agustus 2010 Penulis

Rita Fatmawati

(82)

DEPARTEMEN AGAMA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

Jl. Tentara Pelajar 02 Telp.(0298) 323706,323433 Fax323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail : administrasi@stainsalatiga.ac.id Nomor : Sti.24/K-l/PP.00.9/I-l. 1.039/2010 18 Februari 2010 Lamp. : Proposal Skripsi

Hal : Pembimbing dan Asisten Pembimbing Skripsi

Yth. Drs. SUMARNO W.D., M.Pd.

Assalamualaikum w. w.

Dalam rangka penulisan Skripsi Mahasiswa Program Sarjana (S.l). Saudara ditunjuk sebagai Dosen Pembimbing / Asisten Pembimbing Skripsi mahasiswa :

N a m a : RITA FATMAWATI NIM : 11106116

Jurusan : TARBIYAH JuduL skripsi:

“PENGARUH GAYA MENGAJAR GURU TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MTs NU SALATIGA TAHUN

2010”

Apabila dipandang perlu Saudara diminta mengoreksi tema skripsi di atas. Demikian untuk diketahui dan dilaksanakan.

Wassalamualaikum w.w.

a.n. Ketua,

Pembantu Ketua Bidang Akademik

(83)

Nomor : Sti.24/K-1 /PP.00.9/I-1.1.039/2010 18 Februari 2010 Lamp. : Proposal Skripsi

Hal : Pembimbing dan Asisten Pembimbing Skripsi

Yth. Drs. SUMARNO W.D., M.Pd.

Assalamualaikum w. w.

Dalam rangka penulisan Skripsi Mahasiswa Program Sarjana (S.l). Saudara ditunjuk sebagai Dosen Pembimbing / Asisten Pembimbing Skripsi mahasiswa :

N a m a : RITA FATMAWATI NIM : 11106116

Jurusan : TARBIYAH JuduL skripsi:

“PENGARUH GAYA MENGAJAR GURU TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MTs NU SALATIGA TAHUN

2010”

Apabila dipandang perlu Saudara diminta mengoreksi tema skr ipsi di atas. Demikian untuk diketahui dan dilaksanakan.

Wassalamualaikum w. w.

a.n. Ketua,

Pembantu Ketua Bidang Akademik

(84)

tyufOtoi* ^mmatulTKactanlt

(Y A IM A M )

MADRASAH TSANAWIYAH NU SALATIGA

Terakreditasi. B

Alamat: Jl. Kartini No. 2, Telp. 0298 - 324255 S a l a t i g i ^ ^

No : MTs.S/PP.00.5/160/V/2010 Salatiga, 26 Mei 2010 Lamp :

-Hal : Jawaban Permohonan Izin Penelitian

Kepada Yth.

Menindak lanjuti surat dari STAIN Salatiga

Nomor : Sti.24/K-l/TL.01/191/2010 Hal : Permohonan Izin Penelitian Atas Nama : RITA FATMAWATI NIM : 11106116

Jurusan : Tarbiyah

Program Studi : Pendidikan Agama Islam (PAI) Keperluan : Pembuatan Skripsi

Maka Kepala MTs NU Salatiga, memberikan ijin untuk melakukan Penelitian dengan catatan:

1. Penelitian tidak mengganggu Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di MTs NU Salatiga

2. Setelah penelitian selesai, Madrasah diberikan hasil penelitian sebagai pengayaan Perpustakaan

3. Waktu Penelitian mulai tanggal 18 Mei 2010 s/d 18 Juni 2010

(85)

PEMBIMBING

JUDUL

.PfC.... S.U(narn&_ _

,

uj.d x

Pea^af

ui\

u

&}Qo3gr

_ £ u rv

|_.

T.erhadaP....preftacV....Bel35ar _ C?£

l u p

_ _A47X...U

a

.

(86)

DAFTAR NILAI SKK

Nama : Rita Fatmawati PA : Drs.H.M.Zulfa,M.Ag NIM : 11106116 Jurusan/Progdi: Tarbiyah/PAI

No Jenis Kegiatan Pelaksanaan Jabatan Nilai

1. OPSPEK STAIN Salatiga

26-29 Agustus 2006 Peserta 3 2. Masa Penerimaan

Anggota Baru

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) I

14-16 September 2006 Peserta 3

3. English Friendship Tour CEC STAIN Salatiga

17 September 2006 Peserta 2 4. Aniversary LPM

DINAMIKA

26 September 2006 Peserta 2 5. Movie Appresiation And

Breaking The Fast CEC STAIN Salatiga

6 Oktober 2006 Peserta 2

6. PLCPP ke-16 Racana STAIN Salatiga

30 November 2006 Peserta 3 7. Gladi Wira Brigsus ke-

13 Racana STAIN Salatiga

22-25 Januari 2007 Peserta 2

8. Pemberivetan dan

Pelantikan BRIGSUS ke- 13 Racana STAIN Salatiga

10-12 Februari 2007 Peserta 2

9. Pelatihan Kader Dasar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)

(87)

dengan tema Memelihara

4-6 April 2008 Panitia 3

13. Sarasehan keagamaan dengan tema Aktualisasi Nilai-nilai Spiritual Puasa di Bulan Ramadhan

9 Septembr 2008 Peserta 2

14. Buka Bersama,Semalam Kader Mandiri di Ds Candiejo Salatiga

21 September 2008 Panitia 3

15. Seminar Nasional dan Sarasehan Gubernur JATENG dengan tema Memberdayakan Ekonomi Syarii’ah di JATENG

Gambar

TABEL I.
TABEL 1Sarana Gedung dan Tanah
TABEL IIJABATAN
KelasTABEL IIIJumlahJumlah
+7

Referensi

Dokumen terkait

bahwa untuk kelancaran penyaluran dana daerah untuk urusan bersama Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan Kota Sabang Tahun Anggaran 2013, perlu

Dari paparan di atas, dapat dilihat bahwa apa yang telah dilakukan oleh para pembaharu-pembaharu di dunia Islam tak lain adalah merupakan respons terhadap

Sebagai objek pendukung wisata budaya, ondel-ondel dibentuk tidak hanya dalam format 3 dimensi saja seperti: boneka, pajangan, leontin kalung, namun juga 2 dimensi seperti:

Bidang Pengawasan dan Pengendalian Perikanan dan Sumber Daya Perikanan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara dalam

Berdasarkan realitas komunitas tersebut, maka penulis mendeskripsikannya melalui penelitian lapangan dan menyajikan penulisan tesis Integrasi Sosial dalam Masyarakat

Semua temuan yang terkait dengan pengelolaan aset tetap tersebut menunjukkan bahwa salah satu aspek pengelolaan aset berupa revaluasi yang tercermin dalam perubahan nilai aset

Hal ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan jamur pelapuk tersebut dalam mendegradasi serasah kakao dengan melihat indikatornya yaitu pertumbuhan jamur pada

Faktor resiko preeklampsia meliputi usia, nulipara, lingkungan, kondisi sosial ekonomi, seasonal influences, obesitas, kehamilan ganda, usia ibu,