• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK

Oleh :

(2)

A. PENDAHULUAN

Pemerintah adalah “public servant”

Kesadaran ttg arti pentingnya pelayanan umum

dan manajemennya di kalangan pemerintahan

masih sangat lemah.

Alasan-alasannya antara lain sbb :

a. kegiatan pemerintah bersifat monopoli, tanpa

kompetisi tidak akan tercapai efisiensi.

b. lebih mengandalkan kewenangan daripada

mekanisme pasar maupun kebutuhan

konsumen.

c. belum adanya akuntabilitas secara lengkap

pada kegiatan pemerintahan.

(3)

d. lebih mengutamakan pandangan diri sendiri

drpd pandangan konsumen yg dilayaninya.

e. kesadaran masyarakat sbg konsumen produk

pemerintahan masih sangat lemah, sehingga

masyarakat lebih banyak berposisi sbg obyek.

B. Hakekat Pelayanan Umum

Melayani masyarakat baik sbg kewajiban maupun

sbg kehormatan, merupakan dasar bagi

terbentuknya masyarakat yg manusiawi.

(4)

Bagi organisasi, melayani konsumen mrpkan “saat

yg menentukan”

(moment of thruths),

peluang

bagi organisasi utk menunjukkan kredibilitas dan

kapabilitasnya.

Abad ke-21 adalah “abad pelanggan”

(Carlzon, 1987).

Prinsip “ Close to the customers”

Semakin maju sebuah negara, akan semakin

banyak masyarakatnya yg bekerja di sektor jasa.

Pelayanan umum adalah pemberian jasa baik yg

diberikan oleh pemerintah, swasta atas nama

pemerintah, atau swasta, dengan atau tanpa

pembayaran guna memenuhi kebutuhan dan

kepentingan masyarakat.

(5)

Pelayanan umum oleh instansi pemerintah

bermotif sosial dan politik yakni utk menjalankan

visi & misi serta mencari dukungan suara.

Pelayanan umum oleh swasta dpt bermotif sosial

(volunteer), tetapi lebih banyak bermotif ekonomi

yakni mencari keuntungan.

Pelayanan umum kpd masyarakat dpt diberikan

scr cuma-cuma sbg kompensasi dr pembayaran

pajak, ataupun ditarik bayaran.

Tarif pelayanan umum oleh pemerintah ditetapkan

berdasarkan harga produksi atau tarif yg paling

terjangkau.

Pemberian pelayanan umum scr seragam kpd

semua warganegara sebenarnya justru tdk adil krn

kebutuhan & kepentingan masyarakat

(6)

Lima Tahapan Kegiatan Ekonomi Masyarakat :

Kegiatan primer, yi kegiatan ekonomi yg bersifat ekstratif meliputi pertanian, pertambangan, perikanan, kehutanan dll.

Kegiatan ekonomi sekunder, yi kegiatan ekonomi yg menghasilkan barang meliputi antara lain pabrikasi, pemrosesan dll.

Kegiatan ekonomi tersier, yi kegiatan ekonomi berupa pemberian pelayanan domestik meliputi antara lain hotel,restauran, pemeliharaan & perbaikan dll.

Kegiatan ekonomi kuarter, yi kegiatan ekonomi berupa perdagangan dan komersial meliputi antara lain

transportasi, persewaan, konsultasi, keuangan dll.

Kegiatan ekonomi kuinter, yi kegiatan ekonomi berupa pengolahan dan penggunaan kapabilitas manusia yg

meliputi perawatan kesehatan, pendidikan, riset, rekreasi dll. (Sumber : Fritzsimmons & Fritzsimmons. 1994 : 5).

(7)

Sdh saatnya instansi pemerintah mengubah

paradigma dlm bidang pelayanan yakni :

paradigma monopoli

paradigma kompetisi

paradigma”no public choice

paradigma “public

choice”.

Langkah-langkah strategis yg dpt dilakukan yi :

- membangun kesadaran melayani bagi aparatur;

- membangun kesadaran masyarakat sbg

konsumen;

- menciptakan standar pelayanan umum;

- memberikan “reward and punishment” yg

seimbang;

- mengadakan kompetisi pelayanan utk instansi yg

memberikan pelayanan sejenis.

(8)

Tigabelas Karakteristik Jasa

Pelayanan mrpkan output tdk berbentuk

(

intangible output).

Pelayanan merupakan output variabel, tdk

standar.

Pelayanan tdk dpt disimpan dlm inventori, tetapi

dpt dikonsumsi dlm produksi.

Terdpt hubungan langsung yg erat dgn pelanggan

melalui proses pelayanan.

Pelanggan berpartisipasi dlm proses memberikan

pelayanan.

Ketrampilan personil “diserahkan” atau diberikan

(9)

Pelayanan tdk dpt diproduksi scr massal.

Membutuhkan pertimbangan pribadi yg tinggi

dari individu yg memberikan pelayanan.

Perusahaan jasa pada umumnya bersifat padat

karya.

Fasilitas pelayanan pada umumnya berada dekat

lokasi pelanggan.

Pengukuran efektivitas pelayanan bersifat

subyektif.

Option

penetapan harga lebih rumit.

(10)

C. Jenis-jenis Pelayanan Umum

Pengelompokan jenis pelayanan umum pada

dasarnya dilakukan dgn melihat jenis jasa yg

dihasilkan oleh suatu organisasi.

Jasa adalah “

setiap tindakan ataupun perbuatan

yg dpt ditawarkan oleh suatu pihak kpd pihak

lain, yg pada dasarnya bersifat tidak berwujud

fisik (intangible) dan tidak menghasilkan

kepemilikan sesuatu. Produksi jasa dpt

berhubungan dg produk fisik maupun tidak”.

(11)

1.

Dilihat dari pangsa pasarnya, dibedakan antara : a. jasa kepada konsumen akhir;

b. jasa kepada konsumen organisasional.

2.

Dilihat dari tingkat keberwujudan, dibedakan antara : a. jasa barang sewaan;

b. jasa barang milik konsumen; c. jasa untuk bukan barang.

3. Dilihat dari ketrampilan penyedia jasa, dibedakan antara : a. pelayanan profesional;

b. pelayanan non-profesional.

4.

Dilihat dari tujuan organisasi, dibedakan antara : a. pelayanan komersial;

(12)

5. Dilihat dari pengaturannya, dibedakan antara : a. pelayanan yang diatur;

b. pelayanan yang tidak diatur.

6. Dilihat dari tingkat intensitas karyawan, dibedakan menjadi: a. pelayanan yang berbasis pada alat;

b. pelayanan yang berbasis pada orang.

7. Dilihat dari tingkat kontak penyedia jasa dan pelanggan, dibedakan menjadi :

a. pelayanan dengan kontak tinggi; b. pelayanan dengan kontak rendah. (Sumber : Tjiptono, 1996 : 8-13).

(13)

Dikaitkan dengan obyek retribusi, dibedakan antara : a. jasa umum;

(memberi manfaat khusus bagi orang pribadi atau badan yang diharuskan membayar retribusi, melayani

kepentingan dan kemanfaatan umum) b. jasa usaha;

(jasa komersial yang seharusnya disediakan oleh sektor swasta).

c. perijinan tertentu.

(digunakan untuk melindungi kepentingan umum) (Pasal 18 UU Nomor 34 Tahun 2000).

-

Fungsi perijinan : - regulasi - budgetair

(14)

PELAYANAN UMUM

OLEH PEMERINTAH DAN

PEMERINTAH DAERAH

-

Prinsip “equal treatment”, dalam arti semua warga negara mempunyai hak untuk memperoleh pelayanan setara, sesuai standar yang ditetapkan oleh pemerintah.muncul Standar Pelayanan Minimal (SPM)

- Prinsip adil dan “non-diskriminasi”.

-

Prinsip menghitung “ biaya yang terjangkau”, bukan biaya produksi, karena dikompensasi melalui

(15)

ANATOMI URUSAN PEMERINTAHAN

(Sumber : Bahan Penataran DPRD yang disiapkan oleh Badan Diklat DDN, 2004)

URUSAN PEMERINTAHAN

ABSOLUT

(Mutlak kewenangan Pusat)

CONCURRENT

(Kewenangan bersama Pusat, Provinsi, dan Kab/Kota)

PILIHAN/OPTIONAL

(Sektor Unggulan)

WAJIB/OBLIGATORY (Pelayanan Dasar)

SPM

(Standar Pelayanan Minimal)

- Han - Kam

-Moneter&fiskal nasional - Yustisi

- Politik Luar Negeri - Agama

(16)

Urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah menurut UU 32/2004 meliputi:

1. perencanaan dan pengendalian pembangunan;

2. perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tata ruang;

3. penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;

4. penyediaan sarana dan prasarana umum; 5. penanganan bidang kesehatan;

6. penyelenggaraan pendidikan;untuk Propinsi ditambah dengan alokasi sumber daya manusia potensial.

7. penanggulangan masalah sosial;untuk Propinsi ditambah yang bersifat lintas kabupaten/kota.

(17)

8. pelayanan bidang ketenagakerjaan;utk Propinsi yang bersifat lintas kabupaten/kota.

9. fasilitasi pengembangan koperasi, usaha kecil, dan menengah;utk Propinsi yang bersifat lintas

kabupaten/ kota.

10. pengendalian lingkungan hidup;

11. pelayanan pertanahan;utk Propinsi yang bersifat lintas kabupaten/kota.

12. pelayanan kependudukan, dan catatan sipil; 13. pelayanan administrasi umum pemerintahan;

14. pelayanan administrasi penanaman modal ; utk Propinsi yang bersifat lintas kabupaten/kota.

15. penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya; utk Propinsi yang belum dapat diselenggarakan oleh kabupaten/kota.

16.urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan.

(18)

Fungsi utama Pemerintah Daerah pada masa UU Nomor 5 Tahun 1974 semula adalah sebagai promotor pembangunan, pada masa UU Nomor 22/1999 maupun UU Nomor 32/2004 telah berubah menjadi “pelayan masyarakat”.

Konsekuensi logisnya, unit-unit pemerintahann yang memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat seperti dinas daerah,

kecamatan, kelurahan perlu memperoleh perhatiann yang lebih besar baik dari segi kewenangan, personil, pembiayaan maupun dukungan logistik.

Perlu ada pembagian fungsi yang jelas antara unsur staf, unsur lini, serta unsur penunjang. Tugas pokok unsur staf adalah

melayani kedalam dan berpikir. Tugas pokok unsur lini adalah pelayanan langsung dan bersifat operasional. Tugas pokok unsur penunjang adalah menjalankan fungsi khusus dan bersifat

(19)

Pemerintah Pusat Daerah Otonom Pemerintah Daerah Masyarakat Daerah DPRD Badan Semi Otonom Organisasi Pemerintah Daerah Staf Lemtekda

Dinas Prima Kepada Pelayanan Masyarakat Kepuasan Masyarakat Dukungan politik Transfer kewenangan

Hak cipta : Sadu Wasistiono

Keterangan :

: Pelayanan langsung kepada masyarakat sangat terbatas (Unsur staf) : Pelayanan langsung kepada masyarakat luas (Unsur lini)

: Pelayanan langsung kepada masyarakat relatif terbatas (Auxiliary)

MODEL PELAYANAN UMUM

(20)

Sumber : Sadu Wasistiono

Model Penyusunan Organisasi Pemerintah Daerah

Berdasarkan Visi, Misi dan Kewenangan Daerah

Pemerintah Pusat Kewenangan Daerah Rakyat Mandat Visi Daerah Jangka Panjang Visi Pemda Jangka Menengah Potensi SDA, SDM, SDB Organisasi Pemerintah Daerah Transfer Kewenangan

(21)

Alur Pikir Penataan

Kelembagaan Kecamatan

Bupati/ Walikota Delegasi Kewenangan Kpd Camat Susunan Organisasi Yg Sesuai dgn Kewenangan Pemberian Pelayanan Prima kepada Masyarakat Kepuasan Masyarakat

Dukungan politik Dukungan dengan : Anggaran

Personil yang memadai Logistik

(22)

LANGKAH-LANGKAH STRATEGIS MENINGKATKAN

KUALITAS PELAYANAN PUBLIK

Membangun budaya melayani di kalangan birokrasi (lihat semangat yang terkandung di dalam UU Nomor 22/1999 maupun UU Nomor 32/2004)

Membangun keasadaran bahwa fungsi utama pemerintah daerah adalah memberikan pelayanan pada masyarakat,

bukan lagi sebagai promotor pembangunan spt pada era UU Nomor 5 Tahun 1974.

Memperkuat unit-unit organisasi yang berhadapan langsung dengan masyarakat (dinas, kecamatan, kelurahan).

Memperkuat dan meningkatkan kualitas orang-orang yang memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat (front

line officer).

(23)

Mengembangkan unit-unit organisasi pelayanan agar dekat dengan konsumen (konsep “close to the customers”).

Mengembangkan sistem pelayanan “one stop service” dan atau “one roof system” yang sesungguhnya.

Mengadakan survey kepuasan pelanggan secara periodik.

Mengadakan lomba diantara unit-unit pemberian pelayanan yang sejenis dengan penilai dari masyarakat yang dilayani.

Mengembangkan pendekatan “public choice” sehingga

kebutuhan dan keinginan masyarakat yang beraneka ragam dapat terpenuhi dengan tetap mempertimbangkan aspek keadilan.

Mengembangkan sistem insentif yang menarik bagi unit-unit yang berhasil memuaskan pelanggan.

(24)

KUNCI KEBERHASILAN

Adanya kepemimpinan visioner yang mampu menawarkan gagasan baru dan konsisten mengawal perubahan yang telah direncanakan.

Adanya dukungan yang kuat dari birokrasi untuk sama-sama berubah. Harus pula adanya keyakinan bahwa

perubahan yang terjadi akan menguntungkan semua pihak.Pada dasarnya orang tidak suka perubahan, sehingga mereka mempunyai daya tolak terhadap perubahan.

Semakin besar perubahan mengganggu kepentingannya, maka semakin besar daya tolaknya terhadap perubahan.

Adanya kesadaran masyarakat untuk menggunakan hak dan kewajibannya sebagai warganegara maupun warga daerah secara seimbang dan proporsional.

Referensi

Dokumen terkait

Beliau mengatakan : Di dalam keterangan ini terkandung penjelasan bahwa jalan keluar/solusi dari kezaliman para penguasa -yang mereka itu berasal dari bangsa kita sendiri dan

Selanjutnya setelah masa kerja praktik yang telah disepakati selesai, maka mahasiswa dapat meminta formulir nilai dari jurusan, hal ini dibutuhkan untuk mengisi nilai yang

Dalam pasal 18 UUD 1945 misalnya disebutkan bahwa : (1) Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas

Artinya semakin tinggi kestabilan emosi maka semakin tinggi pula kontrol diri dan sebaliknya, semakin rendah kestabilan emosi maka semakin rendah pula kontrol

Back Formation adalah suatu proses kreasi sebuah kata baru dengan memindahkan atau menambahkan imbuhan dari kata yang lain di dalam bahasaa. Back Formation

It was 78.9 % of the students believe that Cooperative and Collaborative method was the best way in teaching translation class, where there was a collaboration between teacher and

[r]

Los resultados confirman que el nivel de consumo o la abundancia de oferta no se corresponden con un alto índice de satisfacción del público; que la percepción de calidad es menor