• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Kelayakan Pembangunan Jalan Lingkar Barat Dalam Kota Surabaya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Studi Kelayakan Pembangunan Jalan Lingkar Barat Dalam Kota Surabaya"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Abstrak— Pemerintah Kota Surabaya berencana untuk lebih memacu pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di kawasan Surabaya Barat. Karena potensi dan ketersediaan lahan yang cukup luas, sangat memungkinkan untuk berkembang lebih pesat. Potensi yang ada saat ini berbanding terbalik dengan jalan akses menuju wilayah Surabaya Barat sangat terbatas dan tingkat pelayanan jalan yang ada saat ini sudah mendekati titik jenuh kemacetan lalu lintas.

Berdasar permasalahan di atas, maka perlu diadakan kegiatan studi kelayakan jalan lingkar barat sisi dalam kota Surabaya. Metode yang digunakan dalam studi ini adalah analisa perhitungan Biaya Operasional Kendaraan, penghematan nilai waktu, dan analisa tingkat kinerja jalan berupa nilai derajat kejenuhan (DS). Analisa ekonomi menggunakan tiga parameter untuk menentukan layak atau tidaknya pembangunan jalan lingkar barat dalam kota Surabaya. Parameter tersebut adalah NPV (Net Present Value), EIRR (Economic Internal Rate Of Return), dan BCR (Benefit Cost Ratio). Hasil evaluasi NPV sebesar Rp. 68.667.920.685,-, BCR = 5,52, EIRR = 50,99%. Bedasarkan analisis ini, dapat disimpulkan bahwa jalan lingkar barat dalam kota Surabaya layak untuk segera dibangun.

Kata Kuncikelayakan, jalan lingkar, Kota Surabaya

I. PENDAHULUAN

emerintah Kota Surabaya berencana untuk lebih memacu pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di kawasan Surabaya Barat. Hal ini sangat beralasan karena perkembangan ekonomi di kawasan Surabaya Barat relatif lebih lambat daripada kawasan lainnya. Padahal potensi dan ketersediaan lahan yang cukup luas, sangat memungkinkan untuk berkembang lebih pesat. Potensi yang ada saat ini berupa berkembangnya kawasan perumahan, pembangunan stadion terpadu berskala internasional, dan pembangunan RSUD.

Dalam upaya percepatan peningkatan pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di kawasan Surabaya Barat ini menghadapi kendala berupa aksesibilitas. Jalan akses menuju wilayah Surabaya Barat sangat terbatas dan tingkat pelayanan jalan yang ada saat ini sudah mendekati titik jenuh kemacetan lalu lintas. Kapasitas jalan yang tersedia sudah tidak mampu menampung beban volume lalu lintas. Upaya peningkatan kapasitas jalan terkendala oleh pembebasan lahan.

Berdasar permasalahan di atas, maka perlu diadakan kegiatan studi kelayakan jalan lingkar barat kota Surabaya.Diharapkan dengan adanya kegiatan ini Pemerintah

Kota Surabaya memiliki kajian teknis sebagai dasar kebijakan perencanaan pengembangan jaringan jalan dalam rangka peningkatan pertumbuhan dan perkembangan ekonomi masyarakat dan pengembangan kawasan khususnya di Surabaya Barat.

II. URAIAN PENELITIAN

A. Tahap Telaah

Tahapan pengerjaan yang akan digunakan pada tugas akhir ini, sebagai berikut:

Studi literatur dan bahan pustakalainnya yang berhubungan dengan topik tugas akhir ini.

Pengumpulan data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dengan cara survey lapangan yang terdiri dari:

Data matrik asal-tujuan

Data traffic counting lalu lintas

Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya operasional kendaraan

Harga satuan material dan upah

Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh melalui instansi terkait atau dari studi yang telah ada, yang terdiri dari:

Data Tata guna lahan di sekitar daerah yang akan dilakukan studi

Data geometrik jalan

Data pertumbuhan lalu lintas  Penentuan zona.

Pada studi ini karena lingkup kajian utamanya merupakan ruas jalan dalam wilayah kota maka digunakan basis kecamatan sebagai zonanya dengan batasan administrasi kecamatan sebagai batas zona. Selain itu dengan pendekatan pembagian zona yang berbasis wilayah administrasi, akan mempermdah pengumpulan data sekunder. Setelah menentukan zona tersebut, maka bisa diprediksikan matriks asal tujuan dengan parameter regresi volume lalu lintas per hari berbanding dengan pangkat jarak masing-masing asal dan tujuan.

Studi Kelayakan Pembangunan Jalan Lingkar

Barat Dalam Kota Surabaya

Muchammad Maulana Faridli, A.A. Gde Kartika, ST, MSc.

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

(ITS)

Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111

E-mail: a.agung.kartika@gmail.com

(2)

Gambar 1 Layout Lokasi Studi

B. Hasil Dan PembahasanAnalisa Kondisi Eksisting

o Analisa Lalu lintas

Untuk mengetahui volume lalu lintas yang akan melewati ruas jalan lingkar barat dalam kota Surabaya dimasa yang akan datang maka perlu dilakukan peramalan (forecasting) pertumbuhan kependudukan dan perekonomian terlebih dahulu. Sebagai dasar perhitungan digunakan data-data jumlah pertumbuhan masing-masing jenis kendaraan bermotor.

Tabel 1 Jumlah Kendaraan Bermotor Tahun 2004-2012

Tahun LV HV MC 2004 216634 81556 800004 2005 192842 86040 863838 2006 236318 86258 928686 2007 242710 85486 972375 2008 253187 86852 1028686 2009 264277 89051 1129870 2010 279116 91809 1213457 2011 272930 94542 1274660 2012 279515 97947 1335192

Dengan menggunakan regresi linier, maka akan didapatkan persamaan garis linier sebagai hubungan fungsional antara variabel-variabelnya.

1. Perhitungan Jumlah Pertumbuhan Jenis LV

Sehingga fungsi persamaannya sebagai berikut : Y = 9982,5167x+198701,75

Dan hasil dari peramalan jumlah pertumbuhan kendaraan bermotor jenis LV berdasarkan rumus diatas, nilai prosentase pertumbuhan (i) sebesar 3,67%.

Dengan menggunakan perumusan yang sama dengan perumusan perhitungan jenis kendaraan Light Vehicle, maka dapat diperoleh nilai pertumbuhan jenis kendaraan MC sebesar 6,06%, dan nilai pertumbuhan jenis kendaraan HV sebesar 1,78%.

Analisa kondisi eksisting pada jalan tersebut dianalisa saat ini (tahun 2013) maupun untuk 20 tahun yang akan datang. Dengan pertimbangan bahwa 20 tahun yang akan datang volume kendaraan pada masing-masing jenis kendaraan harus dikalikan dengan nilai faktor pertumbuhan jenis kendaraan masing-masing.

Pada analisa lalu lintas kondisi eksisting, pada tahun 2013 maupun pada tahun 2034 diasumsikan bahwa jalan lingkar belum dibangun, jadi ini adalah kondisi yang sebenarnya terjadi pada jalan Kota Surabaya. Adapun karakteristik volume kendaraan jalan eksisting yaitu:

Tabel 2 Volume Lalu lintas Eksisting (Tahun 2013)

MC HV LV 0.6 1.8 1 1 Ruas 1 a 12432 624 7824 7459.2 1123.2 7824 16406 2 Ruas 1 b 12288 336 7248 7372.8 604.8 7248 15226 3 Ruas 2 a 5808 240 4512 3484.8 432 4512 8429 4 Ruas 2 b 6672 144 4656 4003.2 259.2 4656 8918 5 Ruas 3 a 17568 576 11184 10540.8 1036.8 11184 22762 6 Ruas 3 b 13104 384 10176 7862.4 691.2 10176 18730 7 Ruas 4 a 12384 336 4656 7430.4 604.8 4656 12691 8 Ruas 4 b 13584 1008 7008 8150.4 1814.4 7008 16973 9 Ruas 5 a 10608 624 2784 6364.8 1123.2 2784 10272 10 Ruas 5 b 8832 576 3648 5299.2 1036.8 3648 9984 11 Ruas 6 a 21456 2352 5376 12873.6 4233.6 5376 22483 12 Ruas 6 b 27264 2112 4176 16358.4 3801.6 4176 24336 13 Ruas 7 a 12432 1344 3264 7459.2 2419.2 3264 13142 14 Ruas 7 b 11664 1008 3456 6998.4 1814.4 3456 12269 15 Ruas 8 a 8784 1488 2064 5270.4 2678.4 2064 10013 16 Ruas 8 b 11088 912 1632 6652.8 1641.6 1632 9926 17 Ruas 9 a 36163 1556 3420 21697.8 2800.8 3420 27919 18 Ruas 9 b 34532 1975 3316 20719.2 3555 3316 27590 19 Ruas 10 a 25864 1153 1800 15518.4 2075.4 1800 19394 20 Ruas 10 b 22306 875 1664 13383.6 1575 1664 16623 21 Ruas 11 a 0 12666 84623 0 22798.8 84623 107422 22 Ruas 11 b 0 21022 58224 0 37839.6 58224 96064 23 Ruas 12 a 0 7136 15775 0 12844.8 15775 28620 24 Ruas 12 b 0 6433 10351 0 11579.4 10351 21930 25 Ruas 13 a 45627 4123 16802 27376.2 7421.4 16802 51600 26 Ruas 13 b 36262 6035 9588 21757.2 10863 9588 42208

Volume (kend/hari) Volume Kendaraan (SMP/hari)

Total (SMP/hari)

No Nama Ruas MC HV LV

Keterangan :

1 = Jl. HR Muhammad (4/2D) 2 = Jl. Darmo Permai Selatan (6/2D) 3 = Jl. Bukit Darmo Boulevard (6/2D) 4 = Jl. Wiyung(6/2D) 5 = Jl. Lakarsantri (2/2UD) 6 = Jl. Margomulyo (2/2UD) 7 = Jl.Raya Balongsari (4/2D) 8 = Jl. Tandes (6/2D) 9 = Jl. Kalianak (2/2UD) 10 = Jl. Greges (2/2UD)

11 = Pintu Tol Tandes Barat (6/2D) 12 = Pintu Tol Tandes Timur (6/2D) 13 = Jl. Margomulyo (6/2D)

(3)

y = 0,000019x - 12.198,287070 R² = 0,779822 0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 800000000 1E+09 1,2E+09

Motor Cycle

Motor Cycle Linear (Motor Cycle)

Vo lu me ak tu al (S M P/ ha ri)

Volume potensi (SMP/hari)

o Trip Assignment

Pola pergerakan dalam sistem transportasi sering dijelaskan dalam bentuk arus pergerakan (kendaraan, penumpang, dan barang) yang bergerak dari zona asal ke zona tujuan di dalam daerah tertentu dan selama periode waktu tertentu. Dalam tugas akhir ini menggunakan matriks pergerakan atau Matriks Asal Tujuan (MAT) yang bertujuan untuk menggambarkan pola pergerakan tersebut. Pertumbuhan setiap jenis kendaraan dapat dilihat pada beban ruas jalan berdasarkan zona studi pada kondisi eksisting.

Gambar 2 Layout Jalan Eksisting

Gambar 3 Layout Jaringan Jalan Eksisting

Notasi angka menunjukkan zona studi. Keterangan zona studi yaitu:

1 = Jl Greges 2 = Jl kalianak 3 = Tol Tandes Barat 4 = Tol Tandes Timur

5 = Jl Balongsari 6 = Jl Tandes 7 = Jl Darmo Permai 8 = Jl HR Muhammad 9 = Jl Lakarsantri 10 = Jl Wiyung

Rute jalan eksisting dibagi menjadi beberapa segmen segmen ruas sehingga dapat diketahui beban ruas yang akan dianalisa selama umur rencana. Ruas-ruas jalan tersebut yaitu:

a = Jl Tandes (4/2UD) b = Jl Taman Satelit (4/2D) c = Jl HR Muhammad (6/2D)

Perhitungan nilai potensi volume kendaraan yang akan melewati masing-masing zona studi menggunakan nilai trial and error berdasarkan pangkat terbaik untuk setiap jenis kendaraan. Dengan menggunakan program bantu Program Exceldapat diperoleh pangkat terbaik yaitu 0,01.

Potensi volume kendaraan tersebut kemudian dibandingkan dengan volume aktual yang terjadi dari masing-masing zona studi.

Tabel 3 Jumlah kendaraan potensi dan aktual

Dengan menggunakan regresi linier, maka akan didapatkan persamaan garis linier sebagai hubungan fungsional antara variabel-variabelnya. Untuk memudahkan perhitungan analisis regressi linier ini, digunakan program bantu Microsoft Excel.

Gambar 4 Grafik volume kendaraan potensi dan aktual jenis MC

Jenis Kendaraan Ruas Jalan Potensi Aktual a 911270200,8 5364 b 1015408544 6816 c 920335304,9 4392 a 3303625821,96 5376 b 4163034689,56 4176 c 2296827408,81 11184 a 474126255,01 3057,6 b 256990520,17 2745,6 c 215763357,08 748,8 Light Truck Motor Cycle Light Vehicle

(4)

y = -0,00000381x + 19.319,07315626 R² = 0,90268109 0 2000 4000 6000 8000 10000 12000

0 1E+09 2E+09 3E+09 4E+09 5E+09

Light Vehicle

Light Vehicle Linear (Light Vehicle)

Vo lu m e ak tu al (S M P/ ha ri )

Volume potensi (SMP/hari) Volume potensi (SMP/hari)

y = 0,00000646x + 145,57701463 R² = 0,51211759 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 0 300000000 600000000

Heavy Vehicle

Light Truck Linear (Light Truck)

Vo lu m e ak tu al (S M P/ ha ri)

Volume potensi (SMP/hari)

Gambar 5 Grafik volume kendaraan potensi dan aktual jenis LV

Gambar 6 Grafik volume kendaraan potensi dan aktual jenis HV Sehingga diperoleh persamaa regresi sebagai berikut: Tabel 4 Persamaan regresi volume kendaraan potensi dan aktual Jenis Kendaraan Persamaan Regresi R2 Motor Cycle Y1=0.000019x - 12,198.287 0.7798 Light Vehicle Y2= -0.00000381x + 19,319.073 0.9026 Heavy Vehicle Y3= 0.000019x - 12,198.287070 0.5121

Dan hasil dari persamaanregresi berdasarkan rumus diatas dihitung dengan menggunakan Program Excel, nilai matriksasaltujuandapat dilihat pada tabelberikut:

Tabel 5 MAT jenis MC (SMP/jam)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 0 3070 0 0 1020 909 468 1001 860 1104 2 2527 0 0 0 1365 1216 628 1340 1151 1477 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 824 1341 0 0 0 416 207 449 384 495 6 618 1008 0 0 350 0 154 336 287 370 7 464 758 0 0 256 227 0 260 218 281 8 872 1420 0 0 485 432 228 0 413 532 9 615 1002 0 0 340 302 155 339 0 386 10 866 1409 0 0 480 427 221 479 423 0 Asal / Tujuan

Tabel 5 MAT jenis LV (SMP/jam)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 0 19295 18741 19248 19297 19308 19289 19270 19300 19272 2 19298 0 18254 19189 19278 19299 19263 19229 19285 19232 3 18951 18563 0 16986 18600 18959 18335 17738 18714 17796 4 19219 19114 14150 0 19124 19222 19052 18891 19155 18907 5 19297 19275 18212 19184 0 19297 19260 19225 19283 19228 6 19306 19292 18658 19238 19293 0 19284 19263 19298 19265 7 19290 19260 17842 19138 19262 19290 0 19188 19270 19196 8 19270 19219 16838 19016 19223 19271 19182 0 19237 19112 9 19296 19273 18167 19178 19275 19297 19257 19219 0 19220 10 19290 19260 17849 19139 19262 19291 19240 19192 19269 0 Asal \ Tujuan

Tabel 5 MAT jenis HV (SMP/jam)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 0 133 404 252 127 116 100 102 109 118 2 131 0 626 364 150 132 104 108 120 136 3 485 789 0 3024 693 500 200 242 368 536 4 227 330 2052 0 297 232 130 144 187 244 5 113 127 364 231 0 114 99 101 107 115 6 121 143 493 297 137 0 102 105 113 125 7 97 99 132 113 98 97 0 95 96 97 8 105 114 260 178 112 106 97 0 102 107 9 105 113 246 171 110 105 97 98 0 107 10 100 105 183 139 103 100 96 96 99 0 Asal / Tujuan

Analisa Kondisi Rencana

Dengan perhitungan trip assigment bisa diketahui prosentase kendaraaan yang membebani tiap – tiap ruas jalan. Pada kondisi rencana ini, semua jenis kendaraan akan melalui jalan lingkar sesuai dengan perhitungan trip assignment metode All or nothing yang telah didapat presentase kendaraan yang akan melalui jalan rencana (jalan lingkar barat).

1 2 4 3 5 6 8 7 9 10 a b c d

Gambar 4 layout Jaringan Jalan Rencana

Rute jalan rencana dinotasikan huruf (d) dengan panjang rencana 3.3 km, 4 lajur 2 arah dengan lebar jalan 10,2 meter.

Rute rencana yang akan dianalisa dengan menggunakan bantuan program KAJI. Dari hasil analisa KAJI tersebut juga akan diperoleh nilai derajat kejenuhan, waktu tempuh (time travel), dan kecepatan untuk masing-masing jenis kendaraan.

(5)

Analisa BOK dan Nilai Waktu

Metode Biaya Operasional Kendaraan yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah metode Jasa Marga. Selain kecepatan dan derajat kejenuhan, yang digunakan sebagai parameter perhitungan adalah harga dari setiap komponen biaya pada berbagai jenis kendaraan.

Harga kendaraan

1) Kendaraan pribadi (Avanza 1.3E) Rp. 172.000.000,-2) Truk tunggal (Hino) Rp.

750.000.000,-Harga komponen kendaraan dan biaya maintenance 1) Bahan bakar: Bensin (premium) Rp.

6.500,-Solar Rp. 5.500,-2) Minyak pelumas (/liter) Rp.

47.500,-3) Harga ban: Kendaraan pribadi (4bh) Rp. 980.000,-Truk tunggal berat (10bh) Rp. 1.539.000,-Upah montir (/jam) Rp.

16.667,-Berikut adalah contoh perhitungan BOK dengan metode Jasa Marga untuk jenis kendaraan pribadi dan kecepatan 10 km/jam:  Konsumsi BBM KBB = KBBdasar [1±(kk+kl+kr)] x (harga BBM) = (0.284V2-3.0644+141.68) x [1±(0.4+0.185+0.035)] x Rp. 6.500,-= (0.284x102-3.0644+141.68)x1±(0.4+0.185+0.035)] x Rp. 6.500,-= Rp. 1.136.198,- Konsumsi Ban Y = 0.0008848V – 0.0045333 = 0.0008848x10 – 0.0045333 = 0.004315

Konsumsi Ban = Y x Harga ban

= 0.004315 x Rp. 980.000,-= Rp.

4.228,- Konsumsi Pelumas

Y = Konsumsi pelumas dasar x Faktor koreksi = 0.0032 x 1.00

= 0.0032

Konsumsi pelumas = Y x Harga pelumas = 0.0032 x Rp.47.500,-= Rp. 152.000,- Biaya Pemeliharaan Y = 0.0000064V + 0.0005567 = 0.0000064x10 + 0.0005567 = 0.006207

Biaya pemeliharaan = Y x Harga kendaraan = 0.006207 x Rp.172.000.000,-= Rp. 106.760,- Biaya Mekanik Y = 0.00362V + 0.36267 = 0.00362x10 + 0.36267 = 0.39887

Biaya mekanik = Y x Upah montir/jam = 0.39887 x Rp. 16.666 = Rp.

6.647,- Depresiasi

Depresiasi = 1/(2.5V+125)x(0.5xHarga kendaraan)

= 1/(2.5x10+125)x(0.5xRp.172.000.000,-) =

Rp.573.333,- Bunga Modal

INT = 0.22% x Harga kendaraan = 0.22% x Rp. 172.000.000,-= Rp.

378.400,- Asuransi

Biaya asuransi = 38/(500V) x Harga kendaraan = 38/(500x10) x Rp 172.000.000,-=

Rp.1.307.200,- Biaya Operasional kendaraan

BOK =BiayaBBM + Ban + Pelumas + Pemeliharaan + Mekanik + Depresiasi + Bunga modal + Asuransi =Rp. 1.136.198 + Rp. 4.228 + Rp. 152.000 + Rp.

106.760 + Rp. 6.647 + Rp.573.333 + Rp. 378.400 + Rp.1.307.200

= Rp.

3.658.732,-Pada Metode Jasa Marga tidak dibahas secara khusus untuk jenis kendaraan MC. Oleh karena itu untuk pengaruh jenis kendaraan MC terhadap LV dihitung sebagai berikut :

MC = 8784 kend/hari, LV = 2064 kend/hari

Perbandingan MC dan LV adalah 100/2064*8784 = 425.58 Faktor penyesuaian 0.18*425.58/100 = 0.766

Biaya operasi kendaraan auto/tahun akan dikalikan dengan 1+(0.18*425.58)/100= 1.766

Contoh perhitungan = 1.766 x Rp. 3.658.732,-= Rp

6.461.491,-Sehingga dengan memasukan besarnya kecepatan kendaraan dan besarnya volume lalu lintas yang didapat dari output KAJI, didapatkan BOK eksisting dan BOK rencana dengan menarik kecepatan pada grafik BOK, maka didapatkan besarnya BOK untuk masing – masing jenis kendaraan.

Besarnya nilai waktu berbeda-beda menurut jenis kendaraan dan lokasi studi. Beberapa modifikasi dilakukan dengan memilih nilai waktu yang terbesar antara nilai waktu dasar yang dikoreksi menurut lokasi dengan nilai waktu minimum seperti pada persamaan berikut:

Nilai Waktu = Max{(k x nilai waktu dasar), nilai waktu min}[1]

Tabel 7 Nilai Waktu Minimum (Rp/jam/kend)

Gol I Gol II a Gol II b Gol I Gol II a Gol II b

1 DKI 8200 12369 9188 8200 17022 4246

2 Selain DKI 6000 9051 6723 6000 12455 3170

Jasa Marga JIUTR No Kab/Kota

Tabel 8 Nilai Waktu Dasar (Rp/jam/kend)

Gol I Gol II a Gol II b

PT Jasa Marga (1990 - 1996) 12287 18534 13768 Padalarang - Cileunyi (1996) 3385 - 5425 3827 - 38344 5716 Semarang (1996) 3411 - 6221 14541 1506 IHOM (1995) 3281,25 18212 4971.2 PCI (1979) 1341 3827 3152 JIUTR (PCI 1989) 7067 14670 3659

Surabaya- Mojokerto (JICA 1991) 8880 7960 7980

Nilai Waktu (Rp/Jam/kend) Referensi

(6)

Tabel 9 Nilai Koreksi (k) untuk Beberapa Kota[2]

No Lokasi Nilai Koreksi

1 DKI jakarta 1.00 2 Jawa barat 0.23 3 Bandung 0.39 4 Jawa tengah 0.20 5 Semarang 0.52 6 Jawa timur 0.25 7 Surabaya 0.74 8 Sumatra utara 0.29 9 Medan 0.46

Harga nilai waktu terpilih tersebut merupakan harga nilai waktu pada saat studi tahun 1997, oleh karena itu perlu dilakukan konversi ke tahun sekarang (tahun 2015) dengan mengalikan faktor bunga. Nilai suku bunga yg didapat sebesar 6% (sumber : www.bi.go.id).

Berikut ini adalah contoh hasil perhitungan nilai waktu pada jenis kendaraan LV:

Nilai Waktu/Tahun = Selisih waktu x 365 x Nilai Waktu x Jumlah Kendaraan/hari

= 0,020 x 365 x Rp.24.484 x 969 =

Rp.386,311,957,-Untuk nilai waktu MC arah Tandes segmen 1

Akibat adanya sepeda motor biaya nilai waktu/tahun akan dikalikan dengan faktor penyesuaian 18% dari nilai LV

Nilai Waktu MC = 0,18 x Rp. 484,254 = Rp

87.166,-Jika nilai BOK dan nilai waktu tersebut dapat dibuat seperti pada tabel berikut:

Tabel 10 Total Nilai Penghematan BOK Dan Nilai Waktu 2014 Rp2,364,682,375 Rp1,111,941,639 Rp3,476,624,014 2015 Rp2,176,779,326 Rp2,627,133,461 Rp4,803,912,787 2016 Rp2,423,993,642 Rp2,876,444,576 Rp5,300,438,219 2017 Rp3,399,365,604 Rp3,136,037,385 Rp6,535,402,989 2018 Rp3,689,943,827 Rp3,405,893,919 Rp7,095,837,746 2019 Rp3,999,067,846 Rp3,688,395,578 Rp7,687,463,424 2020 Rp4,238,192,629 Rp3,989,065,992 Rp8,227,258,621 2021 Rp4,534,655,371 Rp4,311,295,729 Rp8,845,951,101 2022 Rp4,835,467,739 Rp4,668,003,423 Rp9,503,471,161 2023 Rp5,143,104,994 Rp5,074,460,942 Rp10,217,565,936 2024 Rp35,218,806 Rp3,276,519,782 Rp3,311,738,589 2025 Rp132,257,521 Rp3,526,508,133 Rp3,658,765,654 2026 -Rp2,027,247,462 Rp3,026,257,931 Rp999,010,469 2027 Rp6,308,020,869 Rp1,175,590,848 Rp7,483,611,718 2028 Rp6,567,779,461 Rp1,209,113,966 Rp7,776,893,427 2029 Rp6,827,378,513 Rp1,242,892,919 Rp8,070,271,432 2030 Rp7,086,810,604 Rp1,276,927,707 Rp8,363,738,311 2031 Rp2,767,952,567 -Rp86,158,892 Rp2,681,793,674 2032 Rp12,427,709,894 Rp2,799,964,097 Rp15,227,673,991 2033 Rp8,254,005,044 Rp1,495,598,345 Rp9,749,603,389 2034 Rp8,534,603,973 Rp1,538,195,457 Rp10,072,799,431

Penghematan Nilai Waktu

TAHUN Penghematan BOK Penghematan Total

Analisa Kelayakan

Analisa ekonomi dilakukan untuk mengetahui apakah pembangunan Jalan Lingkar Barat Dalam Surabaya tersebut layak atau tidak dari segi ekonomi jalan raya.

o BCR (Benefit Cost Ratio)

Pada prinsipnya analisa ini membandingkan antara besarnya investasi (cost) yang dikeluarkan untuk pembangunan jalan lingkar tersebut, dengan besarnya nilai penghematan (benefit) yang akan diperoleh para pengguna jalan lingkar.

Analisa arus kas :

 Biaya investasi pembangunan jalan = Rp 15.178,940,100

 Pendapatan/tahun = Penghematan BOK + Penghematan Nilai Waktu

 Umur rencana = 20 tahun, dengan tingkat suku bunga = 6% yang merupakan suku bunga yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Tingkat inflasi sebesar 5,47% (sumber:www.bi.go.id)

Maka dari data di atas dapat dihitung berapa nilai present worth cost dan present worth benefit jalan lingkar ini.

o NPV (Net Present Value)

Nilai net present value digunakan untuk menentukan layak atau tidaknya suatu proyek untuk dilaksanakan. Suatu proyek dinyatakan layak apabila nilai NPV > 0.

NPV = Present Worth Benefit – Present Worth Cost = Rp 83,846,860,785 – Rp 15,178,940,100 = Rp

68,667,920,685,-o EIRR (Economic Internal Rate of Return)

Nilai EIRR (Economic Internal Rate of Return) merupakan parameter kelayakan ekonomi yang berupa tingkat pengembalian modal dan dinyatakan dalam prosen (%). EIRR diperoleh dengan cara trial and error terhadap cashflow dengan mengubah tingkat suku bunga (interest rate) yang dipakai. Nilai EIRR merupakan tingkat suku bunga yang menghasilkan nilai NPV=0 atau nilai BCR=1. Pada analisa Tugas Akhir ini untuk menghasilkan nilai tersebut didapat nilai EIRR sebesar 50,999% = 51%.

III. KESIMPULAN

Dari hasil analisa ekonomi, didapat nilai BCR sebesar 5,52 dan NPV Rp. 68.667.920.685,- Selain itu, untuk mendapat nilai BCR=1 atau NPV=0 dilakukan cara trial and error, sehingga mendapat nilai EIRR sebesar 50,999%. Dari hasil tersebut, dapat dikatakan pembangunan jalan lingkar barat dalam kota Surabaya layak untuk dibangun[3].

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat selama proses penyelesaian Tugas Akhir ini.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Tamin, O.Z. 2000. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi. Bandung: ITB.

[2] Kartika, A.A.G, ST, MSc. 2006. Ekonomi Jalan Raya. Diktat Kuliah, Program Studi S-1 Lintas Jalur Jurusan Teknik Sipil FTSP- ITS, Surabaya.

[3] Faridli, Maulana. 2013. Studi Kelayakan Pembangunan Jalan Lingkar Barat Dalam Kota Surabaya. Surabaya: ITS.

Gambar

Gambar 1 Layout Lokasi Studi B. Hasil Dan Pembahasan
Gambar 3 Layout Jaringan Jalan Eksisting
Gambar 5 Grafik volume kendaraan potensi dan aktual jenis LV
Tabel 7  Nilai Waktu Minimum (Rp/jam/kend)
+2

Referensi

Dokumen terkait

Terkait dengan pelanggaran Pasal 19 huruf a Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, dalam putusannya,

Data dokumentasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah data profil sekolah yang dapat memberikan informasi kepada penulis yang berkaitan dengan penelitian

Studi yang dilakukan oleh Good, Page, dan Young; Goulet dan Singh (dalam Madsen et al., 2005); Tompson & Werner (1997); Yoon & Thye (2002); Zangaro (2001) menunjukkan

bahwa dalam rangka percepatan penyediaan infrastruktur melalui kerjasama pemerintah dengan badan usaha untuk mendorong perluasan pembangunan nasional, dipandang perlu

Pembatalan pendaftaran merek hanya dapat diajukan oleh pihak yang berkepentingan atau oleh pemilik merek, baik dalam bentuk permohonan kepada Direktorat Jenderal

Kesiapan diri yang baik dalam memasuki dunia kerja sangat penting, mulai dari tahapan mengikuti recruitmen sampai pada tahapan penempatan pada bidang tertentu

Sedangkan penelitian empiris mengkaji implempentasi terhadap perlindungan hak cipta motif batik kliwonan yang berada di desa kliwonan yang menjadi acuan dalam

Bentuk perlindungan hukum atas ekspresi budaya tradisional telah atur dalam suatu peraturan perundang-undangan yaitu Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta