• Tidak ada hasil yang ditemukan

1 - Penyiapan Proyek KPBU - Bappenas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "1 - Penyiapan Proyek KPBU - Bappenas"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Jakarta,  16  Juni  2016  

Implementasi Penyiapan Proyek Kerjasama

Pemerintah dan Badan Usaha Dalam

(2)

Perkiraan  Kebutuhan  dan  Sumber  

Pendanaan  Infrastruktur  (2015  -­‐2019)  

APBN  &  APBD  

Rp.  1.978,6  T  

(41,25%)  

Kebutuhan    

Rp.  4.796,2  T  

BUMN  

Rp.  1.066,2    T  

(22,23%)  

Kebutuhan    

ParNsipasi  Swasta  

Rp.  1.751,45  T  

(36,52%)  

Anggaran  infrastruktur  :  

2015:  Rp  290,3  trilyun  

2016:  Rp  313,5  trilyun  

(3)

 ParNsipasi  

Swasta  

dalam  

Investasi  

Infrastruktur  

Sangat  

KriNkal  

Mendorong Partisipasi Swasta dalam Investasi Infrastruktur

Swasta mempunyai peluang yang lebih besar dan dapat

lebih fleksibel menarik dana dari luar

negeri yang terkena pengaruh negative interest yield untuk dapat diinvestasikan dengan imbal

hasil investasi yang lebih menarik di Indonesia dibandingkan apabila hal tersebut harus dilakukan

sendiri oleh Pemerintah Indonesia (karena adanya pembatasan lebar defisit anggaran)

Kebutuhan investasi infrastruktur sangatlah besar dan terlalu besar untuk dapat ditangani sendiri oleh

Pemerintah. Keterbatasan fiskal mengharuskan Pemerintah benar-benar selektif dan fokus dalam mengerjakan proyek-proyek infrastruktur tertentu, yaitu yang benar-benar tidak dapat dikelola secara

komersial dan langsung memperbaiki kesenjangan antarwilayah dan antarpendapatan. Apabila sudah

dapat dilakukan secara komersial maka Pemerintah dapat menggunakan anggaran yang tersedia untuk proyek-proyek investasi infrastruktur lain yang lebih membutuhkan (filling the gap).

Korporasi swasta dapat melakukan proses leveraging secara lebih efisien dibandingkan Pemerintah

sehingga dengan pendanaan yang sama dapat digunakan untuk melakukan investasi beberapa kali lebih besar dibandingkan apabila kegiatan investasi tersebut dilakukan sendiri oleh Pemerintah.

Swasta yang sehat, kuat, dan tumbuh berkembang secara wajar dengan dukungan regulasi pengawasan dan pengendalian yang kondusif dari Pemerintah merupakan sumber dan mitra

pertumbuhan ekonomi yang menciptakan nilai tambah dan menciptakan lapangan pekerjaan secara

(4)

BENTU

K-

BENTUK

KERJASAMA

4  

PENGELOLAAN

BMN/BMD

(PP 27/2014)  

KERJASAMA

DAERAH

(PP 50/2007)  

PENGADAAN

BARANG DAN

JASA (Perpres

54/2010 beserta

perubahannya)  

KERJASAMA

PEMERINTAH

DAN BADAN

USAHA DALAM

PENYEDIAAN

INFRASTRUKTUR

(Perpres 38/2015)

(5)

Kerjasama antara pemerintah dengan badan usaha dalam Penyediaan Infrastruktur untuk

kepentingan umum dengan mengacu pada spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya

oleh Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/BUMN/BUMD, yang sebagian atau seluruhnya

menggunakan sumber daya Badan Usaha dengan memperhatikan pembagian risiko diantara

para pihak

KEMITRAAN  

KEMANFAATAN  

BERSAING  

EFISIEN  

EFEKTIF  

PENGENDALIAN  

DAN  

PENGELOLAAN  

RISIKO  

Mendorong   prinsip   pakai   bayar   atau   memper?mbangkan  

kemampuan  membayar  pengguna  

 

Memberikan   kepasNan   pengembalian   invetasi   Badan   Usaha  

melalui   pembayaran   secara   berkala   oeh   pemerintah   kepada  

badan  usaha  

TUJUAN  

Mencukupi   Kebutuhan   Pendanaan   penyediaan   infrastruktur  

melalui  dana  swasta  

 

Penyediaan  infrastruktur  yang  berkualitas,  efekNf,  efisien,  tepat  

sasaran  dan  tepat  waktu  

 

Mendorong   iklim   investasi   yang   mendorong   peran   serta   badan  

usaha  dalam  pembangunan

 

(6)

KPBU  bukan  

pengalihan  kewajiban  

pemerintah  dalam  penyediaan  

layanan  kepada  masyarakat    

Investasi  swasta  bukan  

sumbangan  graNs  

kepada  pemerintah    

dalam  penyediaan  pelayanan  publik  

KPBU  bukan  merupakan  

privaNsasi  barang  publik  

KPBU  bukan  merupakan  

sumber  pendapatan  pemerintah  

yang  

akan  membebani  masyarakat  dalam  pemberian  pelayanan  umum  

KPBU  bukan  merupakan  

pinjaman  (utang)    

pemerintah  kepada  swasta  

1

2

3

4

5

(7)

Perkembangan Dasar Hukum

KPBU

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2005

TENTANG

KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. Bahwa ketersediaan infrastruktur yang memadai dan berkesinambungan merupakan kebutuhan mendesak untuk mendukung pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, serta untuk meningkatkan daya saing Indonesia dalam pergaulan global; b. bahwa untuk mempercepat pembangunan infrastruktur, dipandang

perlu mengambil langkah-langkah yang komprehensif guna menciptakan iklim investasi untuk mendorong keikutsertaan badan usaha dalam penyediaan infrastruktur berdasarkan prinsip usaha secara sehat;

c. bahwa untuk mendorong dan meningkatkan kerjasama antara pemerintah dan badan usaha dalam penyediaan infrastruktur dan jasa pelayanan terkait, perlu pengaturan guna melindungi dan mengamankan kepentingan konsumen, masyarakat, dan badan usaha secara adil;

d. bahwa berda sarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur;

Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasa r Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Keputusan Presiden...

Perpres  No.  67/2005  

2005  

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 67 TAHUN 2005 TENTANG KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA DALAM

PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : bahwa dalam rangka mempercepat pelaksanaan penyediaan infrastruktur yang akan dikerjasamakan dengan Badan Usaha, perlu mengubah Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2005 tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur;

Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 120, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4430) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2007;

3. Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2005 tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur;

MEMUTUSKAN : ...

Perpres  No.  13/2010  

2010  

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2011

TENTANG

PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 67 TAHUN 2005 TENTANG KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA

DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka percepatan penyediaan infrastruktur melalui kerjasama pemerintah dengan badan usaha untuk mendorong perluasan pembangunan nasional, dipandang perlu mengubah Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2005 tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2010;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2005 tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur;

Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724);

3. Peraturan …

Perpres  No.  13/2011  

2011  

2013

 

Perpres No. 66/2013

 

2015   Perpres  No.  38/2015  

Pada tanggal 20 Maret 2015 telah terbit Perpres No. 38 Tahun 2015 tentang Kerjasama Pemerintah

dan Badan Usaha (KPBU)

Perluasan jenis infrastruktur yang dapat menggunakan skema KPBU mencakup infrastruktur sosial seperti sekolah, rumah sakit, dan lembaga pemasyarakatan.

Instansi internasional diizinkan untuk berpartisipasi dalam penyiapan proyek dengan skema pembayaran seperti success fee dan retainer fee sehingga standar kualitas prastudi kelayakan dapat ditingkatkan.

Skema hybrid financing (pembiayaan sebagian) memungkinkan pelaksanaan proyek dilakukan oleh Badan Usaha pemenang lelang dengan dana yang disediakan oleh PJPK sehingga kualitas pembangunan dapat diselaraskan.

Pembayaran Ketersediaan Layanan (availability payment) dan Jaminan Pemerintah untuk proyek prakarsa Badan Usaha dapat meningkatkan kelayakan finansial proyek

Pembentukan Simpul KPBU di K/L yang bertugas untuk menyiapkan perumusan kebijakan, sinkronisasi, koordinasi, pengawasan, dan evaluasi pembangunan KPBU.

K/L wajib melakukan penganggaran perencanaan proyek KPBU

1 2 3 4 5 6

Perpres No.

67/2005

(8)

REGULASI KPBU

8  

PE

RP

RE

S  

38

/2

01

5  

PERMEN  PPN  NO.  4/2015  

TENTANG  PANDUAN  UMUM  

PANDUAN  SEKTORAL  OLEH  

KEMENTERIAN  SEKTOR  

PMK  190/2015  TENTANG  

PEMBAYARAN  

KETERSEDIAAN  LAYANAN;  

PERMENDAGRI  TTG  

PEMBAYARAN  

KETERSEDIAAN  LAYANAN  

BELUM  DIUNDANGKAN  

PERATURAN  KEPALA  LKPP  

NO.  19/2015  TENTANG  

PENGADAAN  BADAN  USAHA  

PENJAMINAN  PEMERINTAH  

PERPRES  78/2010  

PMK  260/2010  

DUKUNGAN  PEMERINTAH  

(9)

19 Jenis Infrastruktur KPBU

            Transportasi  

 

          Perumahan  Rakyat             Jalan             Air  minum             Sistem  pengelolaan   persampahan             Ketenagalistrikan           Kesehatan             Fasilitas  Pendidikan             Pemasyara  katan            

Sumber  daya  air    dan   irigasi               Fasilitas  perkotaan           Telekomunikasi  dan   infoma?ka             Konservasi  energi             Pariwisata           Fasilitas    Olahraga,   Kesenian  &    Kebudayaan  

       

Sistem  pengelolaan  air   limbah  terpusat  

       

Sistem  pengelolaan  air   limbah  Setempat           Kawasan            

Minyak  dan  gas  bumi  &   energi  terbarukan  

(10)

SUBJEK DALAM KPBU

BADAN USAHA

Perseroan   Terbatas  

(PT)   Koperasi  

PENANGGUNG JAWAB PROYEK KERJASAMA (PJPK)

  Menteri/Kepala   Lembaga  :     Pimpinan   kementerian/  

kepala  lembaga  atau   pihak  yang   didelegasikan  untuk   ber?ndak  mewakili   kementerian/   lembaga  berdasarkan   UU  

 

 

Kepala  Daerah  :  

 

Gubernur/  

Bupa?/Walikota  

atau  

Pihak  yang  

didelegasikan  

berdasarkan  UU  

untuk  mewakili  

kepala  daerah  

 

 

 

 

BUMN/BUMD  

 

BUMN/D  dapat  

ber?ndak  sebagai  

PJPK  sepanjang  

diatur  dalam  

peraturan  

perundang-­‐

undangan  sektor  

BUMN  

Badan   Hukum     Asing  

BUMD  

(11)

 

 

 

 

        Tahap    I  

Perencanaan  Proyek  Kerjasama    

1.  Penyusunan  rencana  dan  anggaran  dana    KPBU   2.  Iden?fikasi  dan  penyusunan  usulan  rencana  KPBU   3.  Penganggaran  dana  tahap  perencanaan  

4.  Pengambilan  keputusan  lanjut/?dak  lanjut  rencana   KPBU  

5.  Penyusunan  DaZar  Rencana  KPBU   6.  Pengkategorian  KPBU      

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

              Tahap  II  

Penyiapan  Proyek  Kerjasama    

1.  Penyiapan  Kajian  KPBU  

2.  Pengajuan  Dukungan  Pemerintah   3.  Pengajuan  Jaminan  Pemerintah   4.  Pengajuan  Penetapan  Lokasi  

 

 

 

 

 

 

 

 

            Tahap  III  

Transaksi  Proyek  Kerjasama    

1.  Penjajakan  Minat  Pasar  (Market  Sounding)   2.  Penetapan  lokasi  KPBU  

3.  Pengadaan  Badan  Usaha  Pelaksana  KPBU   4.  Penandatanganan  perjanjian  KPBU   5.  Pemenuhan  pembiayaan  (Financial  Close)  

   

 

 

 

 

 

 

Ø 

Studi  Pendahuluan  

Ø 

DaZar  Prioritas  Proyek  

 

 

 

Prastudi  Kelayakan  

 

 

Ø Dokumen  Perjanjian  KPBU   Ø Dokumen  Pelelangan  Umum   Ø Dokumen  Persetujuan  Prinsip  

Ø Dokumen  Persetujuan  Prinsip  Dukungan  Kelayakan   Ø Dokumen  Perjanjian  Penjaminan    

Ø Dokumen  Perjanjian  Regres  

Ø Konfirmasi/Persetujuan  pemberian  Dukungan  Pemerintah  dan/atau   Jaminan  Pemerintah  

Ø Penetapan  lokasi  oleh  Gubernur  

Ø Proses  Alokasi,  pencairan,  pengawasan  dan  pemantauan  pemberian   Dukungan  Pemerintah  dan/atau  pemantauan  dan  evaluasi  

pelaksanaan  Perjanjian  Penjaminan  dan  Perjanjian  Regres   Ø Proses  permohonan  kebutuhan  Dukungan  

Pemerintah  dan/atau  Jaminan  Pemerintah     Ø Pengajuan  penetapan  lokasi  

     

Kajian  Lingkungan  Hidup/PJPK  

Izin  Lingkungan  

Proses  Pengadaan  Tanah  

TAHAPAN  PELAKSANAAN  KPBU  

O UT PU T   O UT PU T   O UT PU T  

(12)

KAJIAN-KAJIAN PADA TAHAP PENYIAPAN

Kajian  awal  Prastudi  Kelayakan  

Kajian  akhir  Prastudi  Kelayakan  

12

Kajian  hukum  dan  

kelembagaan   Kajian  teknis   Kajian  ekonomi  dan  komersial  

Kajian  lingkungan  dan   sosial  

Kajian  bentuk  KPBU   dalam  penyediaan   infrastruktur  kajian   risiko   Kajian  kebutuhan   dukungan  pemerintah   dan/atau  jaminan   pemerintah   Kajian  mengenai   masalah  yang  perlu  

di?ndaklanju?  (out  

standing  issues).  

Penyempurnaan data

dengan kondisi terkini

Pemutakhiran  atas  kelayakan  dan  kesiapan  

KPBU  yang  sebelumnya  telah  tercakup  

dalam  kajian  awal  prastudi  kelayakan,  

termasuk  penyelesaian  hal-­‐hal  yang  perlu  

ditindaklanjuti.  

 

(13)

Anggaran Penyiapan Proyek KPBU

&

Success Fee Mechanism

Menteri/Kepala  Lembaga/Kepala  Daerah/BUMN/BUMD    menganggarkan  dana  

perencanaan,  penyiapan,  transaksi,  dan  manajemen  KPBU  sesuai  ketentuan  peraturan  

perundang-­‐undangan.  

 

Success  Fee  Mechanism  

 

Biaya  Transaksi  

 

Imbalan  terhadap  Badan  Usaha  dan   lembaga/ins?tusi/   organisasi  internasional     elaksana  penyiapan     yang  dibayarkan      

 

Biaya  lainnya  yang  sah  

 

(14)

Solicited & Unsolicited Project

Solicited Project

Unsolicited Project

Inisia?f    

Pemerintah  

Penyiapan  proyek    

dilakukan  oleh  pemerintah     (Pra  Studi  Kelayakan)  

Dapat  memperoleh     dukungan  pemerintah     (fiskal  dan  non-­‐fiskal)  

Dapat  memperoleh     jaminan  pemerintah  

Inisia?f    

Badan  Usaha  

Penyiapan  proyek  dilakukan  oleh  Badan   Usaha  Pemrakarsa    

(Studi  Kelayakan)  

Dapat  memperoleh  jaminan   pemerintah  

Kriteria  Proyek  Unsolicited:  

§  Terintegrasi  secara  teknis  dengan  rencana  induk  pada  sektor  yang  bersangkutan;   §  Layak  secara  ekonomi  dan  finansial;  

§  Badan  Usaha  yang  mengajukan  prakarsa  memiliki  kemampuan  keuangan  yang  memadai  untuk   membiayai  pelaksanaan  Penyediaan  Infrastruktur.  

Jenis  Kompensasi:    

 

(1)  Pemberian  tambahan  nilai  sebesar  

10%;    

 (2)  Right  to  match;    

 (3)  Pembelian  prakarsa.  

(15)

KPBU ATAS PRAKARSA BADAN USAHA

(

UNSOLICITED PROJECT

)

Ca l on   Pe mra k ar sa  

P

J

P

K  

Calon Pemrakarsa menyusun Pra Studi Kelayakan dan

menyampaikan usulan kompensasi BU

Penyelesaian Dokumen Studi Kelayakan dan Pemenuhan Syarat Prakualifikasi

•  Dilaksanakan oleh Calon Pemrakarsa •  Diserahkan PJPK

Bila  Pra  Studi  Kelayakan   memperoleh  persetujuan  dari   PJPK:  

•  PJPK  menerbitkan  Leder  of   Proceed  of  Feasibility  Study   •  Calon  pemrakarsa   melanjutkan  tahap   penyusunan  Studi   Kelayakan       PJPK  mengevaluasi  secara   mendalam  Dok.  Pra  Studi   Kelayakan:  

•  Terintegrasi  secara  teknis   dengan  rencana  induk  pada   sektor  yang  bersangkutan   •  Layak  secara  ekonomi  &  

finansial  

•  Calon  pemrakarsa  memiliki   kemampuankeuangan  yang   memadai  utk    membiayai   pelasanaan    penyediaan   infrasrtuktur  

Bila  Studi  Kelayakan  

memperoleh  persetujuan  dari   PJPK:  

•  Surat  penetapan  usulan  KPBU   sebagai  proyek    prakarasa   badan  usaha  

•  Surat  penetapan  calon   pemrakarsa  sebagai  badan   usaha  pemrakarsa  

•  Surat  penetapan  pemberian   bentuk  kompensasi  utk  BU   Pemrakarsa  

      PJPK  mengevaluasi  secara  

mendalam  Dok.  Studi  Kelayakan   &  Dok  dan  Pemenuhan  Syarat   Prakualifikasi  :  

•  Rencana  bentuk  kerjasama   •  Rencana    pembiayaan  proyek  

&  sumber  dana   •  Rencana  penawaran  

kerjasama  yang  mencakup   jadwal,  proses  &  cara   penialian    

(16)

KUNCI SUKSES PELAKSANAAN KPBU

16  

 

Tersedianya  a

lokasi  kebutuhan  pendanaan  

yang  cukup  untuk  pelaksanaan  tahap  

perencanaan,  penyiapan,  dan  transaksi  KPBU

;

 

 

Proses  perencanaan  yang  baik  dan  identiEikasi    proyek  Infrastruktur  yang  tepat.  

 

 

Proses  penyiapan  KPBU  yang  baik  dengan  didukung  dengan  dokumen  studi  yang  dapat  

dipertanggungjawabkan;  

 

Alokasi  risiko  yang  tepat  beserta  rencana  mitigasinya;  

 

Proses  pengadaan  KPBU  transparan,  cepat  dan  akuntabel;  dan  

 

Pemberian  dukungan  pemerintah  yang  tepat  untuk  meningkatkan  kelayakan  proyek  

KPBU.

(17)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam talkshow ini, diperkenalkan pembiayaan alternatif penyediaan infrastruktur melalui mekanisme Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dan Pembiayaan Investasi

PERCEPATAN PEMBANGUNAN EKONOMI YANG BERKEADILAN RKP 2016 RKP 2016 MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS MEMPERCEPAT

bahwa dtl,am rangka akuntabilrtas kinerja Kementerian Petencanaelt Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas), perlu disusun

Tujuan pembentukan KPPIP adalah untuk mendorong percepatan penyediaan Proyek Infrastruktur Prioritas (PIP) dan Proyek Strategis Nasional (PSN) sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan

Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional mengalokasikan anggaran dalam rangka Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi

Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2015 tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur;8. Peraturan Menteri PPN/ Kepala Bappenas Nomor 4 Tahun

Tahun 2015 tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur, Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 4 Tahun 2015 tentang Tata

Peraturan Menteri PPN/ Kepala Bappenas Nomor 4 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur;.. Peraturan Kepala