• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV KORELASI KEDISIPLINAN DOSEN DENGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PAI STAIN PEKALONGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV KORELASI KEDISIPLINAN DOSEN DENGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PAI STAIN PEKALONGAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

69 BAB IV

KORELASI KEDISIPLINAN DOSEN DENGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PAI STAIN PEKALONGAN

Setelah data dari kedua variabel yaitu variabel x dan variabel y terkumpul serta adanya teori yang mendukung, maka langkah selanjutnya adalah analisis kedisiplinan dosen dengan motivasi belajar mahasiswa program studi PAI STAIN Pekalongan. Dalam analisis ini ada tiga tahapan, yaitu:

A. Analisis Pendahuluan B. Analisis Uji Hipotesis C. Analisis Lanjutan A. Analisis Pendahuluan

Pada tahap analisis pendahuluan ini peneliti melakukan perhitungan awal dari data yang dipisahkan dan menyajikan daata variabel x dan data variabel y.

1. Analisis Kedisiplinan Dosen (Variabel X)

Untuk menjawab rumusan masalah yang terkait dengan bagaimana kedisiplinan dosen prodi PAI di STAIN Pekalongan, maka penulis melakukan analisis terhadap data hasil angket kedisiplinan dosen, berikut adalah hasil angket dari nilai yang terkecil hingga yang terbesar:

43 44 56 60 63 65 66 67 67 67

67 67 68 68 69 69 69 69 69 69 70 70 71 71 72 73 73 73 73 73

(2)

70 73 73 74 74 74 74 75 75 75 76 76 76 76 78 78 79 79 81 81 82 82 83 84 85 85 86 87 87 88 90 92 93 93 95 96 97 Diketahui ∑X = 4953 Mx = ∑

X

=

75,05 dibulatkan menjadi 75

n Keterangan :

Mx = Nilai rata-rata variabel X ∑x = Rata-rata nilai X

N = Jumlah responden

Langkah selanjutnya adalah menentukan distribusi frekuensi kedisiplinan dosen.

a. Menentukan Jumlah Kelas K = 1 + 3,3 log N

Keterangan:

K = Jumlah kelas interval N = Jumlah responden

Dengan demikian dapat diketahui banyaknya kelas interval sebagai berikut:

K = 1 + 3,3 log N = 1 + 3,3 log 66 = 1 + 3,3 (1,819)

(3)

71 b. Menentukan Rentang Data (R)

R= Xmax-Xmin

X max : nilai hasil angket tertinggi = 97

X min : nilai hasil angket terendah = 43

Jadi, R = 97 – 43 = 54

c. Menghitung panjang interval kelas (i) Interval kelas = Range

Jumlah kelas = 54 = 7

7 d. Menetukan kategori data1

Amat Sangat Baik : 86 – 92

Sangat Baik : 79 – 85

Baik : 72 – 78

Sedang : 65 – 71

Rendah : 58 – 64

Sangat rendah : 50 – 57 Amat sangat rendah : 43 – 49 e. Membuat tabel distribusi frekuensi

Tabel 4.1. Disribusi Frekuensi Kedisiplinan Dosen

No kategori Interval nilai Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif 1. Amat Sangat Baik 86 – 92 11 16,6 %

1 M. Djunaedi Ghonny, Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif (Malang: UIN Malang Press, 2009), hlm. 237

(4)

72 2. Sangat Baik 79 – 85 10 15,15% 3. Baik 72 – 78 21 31,81% 4. Sedang 65 – 71 19 28,78% 5. Rendah 58 – 64 2 3,03% 6. Sangat rendah 50 – 57 1 1,51% 7. Amat sangat rendah 43 – 49 2 3,03% Jumlah 66 100%

Berdasarkan tabel di atas maka dapat dilihat bahwa frekuensi terbanyak adalah antara 72 – 78 yang merupakan kategori cukup baik dengan presentase 31,81%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kedisiplinan dosen dalam kategori baik.

Sebagai tambahan untuk memperkuat data, maka penulis menambahkan data hasil penilaian dosen dari sikadu semester ganjil. Dalam penilaian ini aspek yang dinilai ada empat yaitu:

a. Kompetensi Pedagogik

1. Kesungguhan dalam mempersiapkan perkuliahan

2. Keteraturan dan ketertiban penyelenggaraan perkuliahan 3. Kemampuan mengelola kelas

4. Kedisiplinan dan kepatuhan terhadap aturan akademik 5. Penguasaan media dan teknologi pembelajaran

6. Kemampuan melaksanakan penilaian terhadap mahasiswa 7. Obyektivitas dalam penilaian terhadap mahasiswa

(5)

73

9. Berpersepsi positif terhadap kemampuan mahasiswa b. Kompetensi Profesional

1. Penguasaan bidang keahlian yang menjadi tugas pokok 2. Keluasan wawasan keilmuan

3. Kemampuan menunjukan keterkaitan bidang keahlian yang diajarkan dengan konteks kehidupan

4. Penguasaan akan isu-isu mutakhir dalam bidang yang diajarkan 5. Kesediaan melakukan refleksi dan diskusi permasalahan

6. Pelibatan mahasiswa dalam penelitian/kajian dan atau pengembangan/rekayasa/desain yang dilakukan dosen

7. Kemampuan mengikuti perkembangan iptek untuk pemutakhiran pembelajaran

8. Keterlibatan dalam kegiatan ilmiah organisasi profesi c. Kompetensi Kepribadian

1. Kewibawaan sebagai dosen

2. Kearifan dalam mengambil keputusan

3. Menjadi contoh dalam bersikap dan berperilaku 4. Santunnya kata dan tindakan

5. Kemampuan mengandalakan diri dalam berbagai situasi dan kondisi 6. Adil dalam memperlakukan sejawat

d. Kompetensi Sosial

1. kemampuan menyampaikan pendapat

(6)

74

3. mudah bergaul di kalangan sejawat, karyawan, dan mahasiswa 4. mudah bergaul di kalangan masyarakat

Adapun penjelasan nilai / skor :

1 = sangat tidak baik/sangat rendah/tidak pernah 2 = tidak baik/rendah

3 = biasa/cukup 4 = baik/tinggi

5 = sangat baik/sangat tinggi

Sedangkan hasil perhitungannya dalah sebagai berikut: Tabel 4.2. Hasil data kuesioner mahasiswa

NO Aspek yang

dinilai Rata-rata Kesimpulan 1 Peda 1 4,04 Baik/tinggi 2 Peda 2 4,00 Baik/tinggi 3 Peda 3 3,97 Biasa/cukup 4 Peda 4 3,97 Biasa/cukup 5 Peda 5 3,97 Biasa/cukup 6 Peda 6 3,94 Biasa/cukup 7 Peda 7 3,95 Biasa/cukup 8 Peda 8 3,98 Biasa/cukup 9 Peda 9 3,98 Biasa/cukup 10 Prof 1 4,11 Baik/tinggi 11 Prof 2 4,09 Baik/tinggi 12 Prof 3 4,01 Baik/tinggi 13 Prof 4 3,92 Biasa/cukup 14 Prof 5 3,91 Biasa/cukup 15 Prof 6 3,87 Biasa/cukup 16 Prof 7 3,94 Biasa/cukup 17 Kep 1 4,07 Baik/tinggi 18 Kep 2 3,98 Biasa/cukup 19 Kep 3 3,98 Biasa/cukup 20 Kep 4 3,93 Biasa/cukup 21 Kep 5 3,96 Biasa/cukup 22 Kep 6 3,99 Biasa/cukup 23 Sos 1 4,01 Baik/tinggi

(7)

75

24 Sos 2 3,92 Biasa/cukup 25 Sos 3 3,96 Biasa/cukup 26 Sos 4 4,03 Baik/tinggi

Berdasarkan data diatas diperoleh nilai 8 untuk kategori baik/tinggi, dan 18 untuk kategori biasa/cukup.

2. Analisis Motivasi Belajar Mahasiswa PAI STAIN Pekalongan (variabel Y)

Untuk menjawab rumusan masalah tentang bagaimana motivasi belajar mahasiswa program studi PAI STAIN Pekalongan, selanjutnya akan dianalisis hasil angket tentang motivasi belajar mahasiswa yang disajikan dari angka terkecil hingga terbesar:

56 58 60 60 68 70 70 72 73 73 73 74 75 75 76 76 76 76 77 77 77 77 78 78 78 78 78 79 79 79 80 80 80 80 81 81 81 81 81 82 82 82 82 83 83 83 83 83 83 84 84 85 85 86 86 87 88 88 88 89 90 90 93 93 95 95 Diketahui ∑Y = 5253

MY = ∑Y = 79,59 dibulatkan menjadi 79 n

Keterangan :

(8)

76 ∑Y = Rata-rata nilai Y

n = Jumlah Responden

langkah selanjutnya adalah menentukan distribusi frekuensi motivasi belajar.

a. Menentukan Jumlah Kelas K = 1 + 3,3 log N

Keterangan:

K = Jumlah kelas interval N = Jumlah responden

Dengan demikian dapat diketahui banyaknya kelas interval sebagai berikut:

K = 1 + 3,3 log N = 1 + 3,3 log 66 = 1 + 3,3 (1,819)

= 1 + 5,973 = 6,973 dibulatkan menjadi 7 b. Menentukan Rentang Data (R)

R= Y

max

– Y

min

Y

max : nilai hasil angket tertingi = 95

Y

min : nilai hasil angket terendah = 56 Jadi, R = 95 - 56 = 39

c. Menghitung Panjang Interval Kelas (i) Interval kelas = Range

(9)

77 = 39 = 5 7

d. Menentukan Kategori Data

Amat Sangat Baik : 86 – 90 Sangat Baik : 81 – 85

Baik : 76 – 80

Sedang : 71 – 75 Rendah : 66 – 70 Sangat rendah : 61 – 65 Amat sangat rendah : 56 – 60 e. Membuat Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi

No Kategori Interval nilai Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif 1. Amat Sangat Baik 86 – 90 13 19,69% 2. Sangat Baik 81 – 85 19 28,78% 3. Baik 76 – 80 20 30,30% 4. Sedang 71 – 75 7 10,60% 5. Rendah 66 – 70 3 4,54% 6. Sangat rendah 61 – 65 0 0% 7. Amat sangat rendah 56 – 60 4 6,06% Jumlah 66 100%

(10)

78

Berdasarkan tabel di atas maka dapat dilihat bahwa frekuensi terbanyak terletak antara interval 76 – 80 yang termasuk dalam kategori baik dengan presentase masing-masing 30,30%. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa motivasi belajar mahasiswa program studi PAI STAIN Pekalongan termasuk dalam kategori baik.

B. Analisis Uji Hipotesis 1. Uji normalitas data

Sebelum dilakukan analisis hipotesis dengan korelasi product moment, sebagai persyaratan analisis data statistik parametrik adalah distribusi data harus normal. Oleh karena itu, harus dilakukan uji normalitas terlebih dahulu untuk mengetahui apakah distribusi data bersifat normal atau tidak. Jika distribusi data normal, maka diperbolehkan menggunakan analisis kerelasi product moment. Penelitian ini menggunakan uji normalitas Liliefors (dengan metode liliefors digunakan apabila data tidak dalam distribusi frekuensi data bergolong). Data dikatakan normal apabila nilai Lhitung < Ltabel. Nilai Ltabel dapat dilihat pada lampiran table of values for the Liliefors test for normality.

Berdasarkan hasil uji normalitas terhadap data kedisiplinan dosen didapatkan signifikansi Lhitung adalah 0,024 sedangkakn Ltabel pada taraf

signifikansi 5% adalah 0,109 sehingga Lhitung<Ltabel menunjukan bahwa

distribusi data bersifat normal. Selanjutnya dalam uji normalitas terhadap data motivasi belajar didapatkan signifikansi Lhitung adalah 0,032 sedangkan

(11)

79

menunjukan bahwa distribusi data bersifat normal. Perhitungan selengkapnya terlampir.

2. Analisi korelasional

Setelah mengetahui bahwa distribusi data bersifat normal selanjutnya untuk mengetahui ada dan tidaknya korelasi antara kedisiplinan dosen dengan motivasi belajar mahasiswa program studi PAI STAIN Pekalongan, maka akan dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan analisis korelasi

product moment dengan rumus berikut:

r xy = n∑XY – (∑X) (∑Y)

√ – – Keterangan : (angka indeks korelasi “r” product moment) R xy :indeks korelasi antara X dan Y

N : number of cases/banyaknya sampel ∑X : jumlah seluruh skor X

∑Y : jumlah seluruh skor Y

∑XY : jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y Untuk memudahkan penulis sajikan tebel kerja sebagai berikut:

Tabel 4.4. Tabel Kerja Perhitungan Nilai Indeks Korelasi

Product Moment No X Y XY 1 82 90 7380 6724 8100 2 44 58 2552 1936 3364 3 79 88 6952 6241 7744 4 86 82 7052 7396 6724

(12)

80 5 73 83 6059 5329 6889 6 83 85 7055 6889 7225 7 73 81 5913 5329 6561 8 43 56 2408 1849 3136 9 73 79 5767 5329 6241 10 76 84 6384 5776 7056 11 93 83 7719 8649 6889 12 66 76 5016 4356 5776 13 73 82 5986 5329 6724 14 70 80 5600 4900 6400 15 68 79 5372 4624 6241 16 85 77 6545 7225 5929 17 76 78 5928 5776 6084 18 65 77 5005 4225 5929 19 71 80 5680 5041 6400 20 69 78 5382 4761 6084 21 76 76 5776 5776 5776 22 60 77 4620 3600 5929 23 75 60 4500 5625 3600 24 67 72 4824 4489 5184 25 76 60 4560 5776 3600 26 67 70 4690 4489 4900 27 56 68 3808 3136 4624 28 75 76 5700 5625 5776 29 90 88 7920 8100 7744 30 78 90 7020 6084 8100 31 69 79 5451 4761 6241 32 74 83 6142 5476 6889 33 85 84 7140 7225 7056 34 69 73 5037 4761 5329

(13)

81 35 96 93 8928 9216 8649 36 67 73 4891 4489 5329 37 73 83 6059 5329 6889 38 95 95 9025 9025 9025 39 87 86 7482 7569 7396 40 74 78 5772 5476 6084 41 67 78 5226 4489 6084 42 69 74 5106 4761 5476 43 69 73 5037 4761 5329 44 71 77 5467 5041 5929 45 73 81 5913 5329 6561 46 81 85 6885 6561 7225 47 93 95 8835 8649 9025 48 79 83 6557 6241 6889 49 75 81 6075 5625 6561 50 69 76 5244 4761 5776 51 63 80 5040 3969 6400 52 88 88 7744 7744 7744 53 82 87 7134 6724 7569 54 81 82 6642 6561 6724 55 87 93 8091 7569 8649 56 73 75 5475 5329 5625 57 67 75 5025 4489 5625 58 74 81 5994 5476 6561 59 72 80 5760 5184 6400 60 74 82 6068 5476 6724 61 68 81 5508 4624 6561 61 92 89 8188 8464 7921 63 97 86 8342 9409 7396 64 78 83 6474 6084 6889

(14)

82

65 70 78 5460 4900 6084

66 84 70 5880 7056 4900

Jml ∑X= 4953 ∑Y= 5253 ∑XY= 398270 ∑X²=378987 ∑Y² =422243

Diketahui : N = 66 ∑XY = 398270 ∑X = 4953 ∑X² = 378987 ∑Y = 5253 ∑Y² = 422243 Jadi,

r

xy = n. ∑ XY – (∑X) (∑Y) √ – – = 66. 398270 – (4953) (5253) √ – – = 26285820 – 26018109 √ – = 267711 √ = 267711 √ = 267711 363028,35 rxy = 0,737438274448 dibulatkan menjadi 0,737

(15)

83

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa nilai indeks korelasi antara kedisiplinan dosen (variabel X) dengan moitivasi belajar mahasiswa (variabel Y) (rxy) = 0, 737.

Dengan menggunakan program SPSS didapat nilai indeks korelasi antara kedisiplinan dosen (variabel X) dengan moitivasi belajar mahasiswa (variabel Y), yaitu rxy = 0,737.

Untuk dapat menyimpulkan analisis dari data di atas, maka nilai indeks korelasi harus diinterpretasikan. Interpretasi dilakukan dengan cara sederhana, yaitu menggunakan tabel interpretasi nilai “r” berikut ini:

Tabel 4.5. Patokan Interpretasi (kekuatan korelasi)

Nilai r Interpretasi

0,00 – 0,20 Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang sangat lemah. Sehingga dianggap tidak ada korelasi

0,21 – 0, 40 Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang lemah

0,41 – 0, 70 Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang cukup/sedang 0,71 – 0,90 Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang kuat

0,91 – 1,00 Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang sangat kuat

Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa angka korelasi antara variabel X dengan Y bertanda positif yang berarti terdapat korelasi antara variabel X dengan variabel Y. Kemudian setelah mengetahui nilai r xy= 0,737 yang terletak

antara 0,71 – 0,90 maka dapat diketahui bahwa antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang kuat.

(16)

84 3. Analisis lanjutan

Dari tabel r diatas, diuji dan diinterpretasikan dengan tabel r (product moment) pada taraf signifikansi 5% dan 1%, banyaknya data (n) = 66, db= N-2 = 66-2 = 64

Tabel 4.6. Nilai r (product moment)

Db

Taraf Signifikasni

5% 1%

64 0,246 0,204

Berdasarkan nilai r (product moment) dengan db = 64 pada taraf signifikansi 5%, rt = 0,246 sedangkan pada taraf 1%, rt = 0,204. Hipotesis yang

dirumuskan adalah :

H0: Tidak terdapat korelasi antara kedisiplinan dosen dengan motivasi belajar mahasiswa reguler sore program studi PAI STAIN Pekalongan.

Ha: Terdapat korelasi positif antara kedisiplinan dosen dengan motivasi belajar

mahasiswa reguler ekstensi program studi PAI STAIN Pekalongan.

Langakah selanjutnya adalah membandingkan r hitung (rh) dengan r tabel (rt).

Pada taraf signifikansi 5% |rh| = 0,737 > rt = 0,246 sehinga H0 ditolak, dan Ha

diterima. Kesimpulannya adalah, pada taraf signifikansi 5% maupun 1% rh > rt

sehingga H0 ditolak, dan Ha diterima, artinya terdapat korelasi positif antara

kedisiplinan dosen dengan motivasi belajar mahasiswa program studi PAI di STAIN Pekalongan.

Gambar

Tabel 4.1. Disribusi Frekuensi Kedisiplinan Dosen
Tabel 4.5. Patokan Interpretasi (kekuatan korelasi)
Tabel 4.6. Nilai r (product moment)

Referensi

Dokumen terkait

1) Dengan adanya Manajemen Bandwidth, maka pembagian bandwidth pada setiap client ISP akan dengan mudah diatur sesuai permintaan pelanggan akan bandwidth yang digunakan. 2)

Pengaruh Konsentrasi Tepung Wortel (Dauscus carota L) Pada Pakan Terhadap Peningkatan Warna Ikan Koi (Cyprinus carpio).. Dibimbing oleh SYAMMAUN USMAN dan INDRA

Jika langkah selanjutnya adalah membangun sistem nyata dalam bahasa pemrograman generasi ketiga, produk prototipe harus dapat menyediakan pada anda sarana untuk mencetak semua

[r]

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “PENGARU H VARIABEL KEUANGN DAN NON KEUANGAN TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE

disusun berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dalam Standar Isi Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Lembar jawaban UN yang selanjutnya disebut LJUN

Yang dapat menentukan cepat atau lambatnya kesembuhan sifat pendendam adalah dari sendiri melalui perenungan akibat negatif dari sifat pendendam, baik dari orang lain maupun dari

(OMTOSISI DAN STRUKIT'R POITON DT EIJITN I(AWASAN RIMIO }VLIAU KENAGARIAN SIMANAU.. KADUPATEN