• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK, BEBAN KERJA DAN KETERAMPILAN KARYAWAN TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PT.SINAR NIAGA SEJAHTERA PADANG E-JURNAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK, BEBAN KERJA DAN KETERAMPILAN KARYAWAN TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PT.SINAR NIAGA SEJAHTERA PADANG E-JURNAL"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK, BEBAN KERJA DAN

KETERAMPILAN KARYAWAN TERHADAP PRESTASI KERJA

KARYAWAN PT.SINAR NIAGA SEJAHTERA PADANG

E-JURNAL

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1)

Oleh :

DEBY FRISILIA

11090218

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2015

(2)

HALAMAN PENGESAHAN E- JURNAL

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK, BEBAN KERJA DAN

KETERAMPILAN KARYAWAN TERHADAP PRESTASI KERJA

KARYAWAN PT.SINAR NIAGA SEJAHTERA PADANG

NAMA

: DEBY FRISILIA

NPM

: 11090218

PROGRAM STUDI : Pendidikan Ekonomi

INSTITUSI

: SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU

PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

Padang, Oktober 2015

Disetujui oleh :

Pembimbing I

Pembimbing II

(Stevani, M.PdE)

(Dina Amaluis, SE, MM)

Mengetahui :

Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi

(3)

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK, BEBAN KERJA DAN KETERAMPILAN KARYAWAN TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN

PT.SINAR NIAGA SEJAHTERA PADANG Oleh:

1

Deby Frisilia2 Stevani, M.PdE 3Dina Amaluis, SE, MM

1)

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP-PGRI Sumbar

2, 3)

Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP-PGRI Sumbar Jl. Gunung Panggilun No.1 Padang Sumatra Barat

Email: debyfrisilia@yahoo.co.id ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar pengaruh variabel

lingkungan kerja fisik, beban kerja dan keterampilan karyawan terhadap PT.Sinar

Niaga Sejahtera Padang. Hasil penelitian: 1) lingkungan kerja fisik

berpengaruh

positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan PT.Sinar Niaga Sejahtera

Padnag

dengan nilai t

hitung

(2,364) > t

tabel

(1,677). 2) beban kerja berpengaruh

positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan PT.Sinar Niaga Sejahtera

Padang dengan nilai t

hitung

(2,772) > t

tabel

(1,677). 3) keterampilan karyawan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan PT.Sinar

Niaga Sejahtera Padang dengan nilai t

hitung

(11,739) > t

tabel

(1,677). 4) lingkungan

kerja fisik, beban kerja, keterampilan karyawan secara bersama-sama berpengaruh

positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan PT.Sinar Niaga Sejahtera

Padang dengan nilai F

hitung

(335,923) > dari F

tabel

(2,789). Dan R² sebesar (0,647)

hal ini berarti besarnya pengaruh lingkungan kerja fisik, beban kerja, keterampilan

karyawan secara bersama-sama berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan

PT.Sinar Niaga Sejahtera Padang adalah sebesar 64,7%, sedangkan sisanya 35,3%

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini.

ABSTRACT

This study aims to determine the influence of the physical work

environment variables, workload and employee skills against PT.Sinar Niaga

Sejahtera Padang. Results of the study: 1) the physical work environment positive

and significant effect on employee performance PT.Sinar Niaga Sejahtera Padnag

with tcount (2.364)> t table (1.677). 2) workload and a significant positive effect

on employee performance PT.Sinar Niaga Sejahtera Champaign tcount (2.772)> t

table (1.677). 3) employee skills and significant positive effect on employee

performance PT.Sinar Niaga Sejahtera Champaign tcount (11.739)> t table

(1.677). 4) The physical work environment, workload, employee skills together

positive and significant impact on employee performance PT.Sinar Niaga

Sejahtera Padang with a value of F (335.923)> Ftable (2,789). And R² of (0.647)

this means the influence of the physical work environment, workload, skills of

employees together have an effect on employee performance PT.Sinar Niaga

Sejahtera Padang amounted to 64.7%, while the remaining 35.3% influenced by

Other

variables

were

not

included

in

this

study.

.

(4)

PENDAHULUAN

Organisasi adalah suatu sistem yang terdiri dari pola aktivitas kerja sama yang dilakukan secara teratur dan berulang-ulang dengan sekelompok orang untuk mencapai tujuan. Organisasi yang berhasil yaitu organisasi yang secara efektif dan efisien dapat mengkombinasikan sumber daya guna menerapkan strategi-strateginya.

Pusat bagi setiap strategi penggunaan sumber daya adalah karyawan-karyawan organisasi. Maka proses kerja dituntut untuk lebih professional sebagai upaya menciptakan sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan, keterampilan, atau skill dan integrasi yang tinggi terhadap organisasi perusahaan. Hal ini dilakukan untuk masyarakat yang adil dan makmur secara merata bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia agar tujuan organisasi tercapai.

Prestasi kerja merupakan hasil yang dapat dicapai oleh seseorang didalam melakukan pekerjaan yang menjadi tugasnya dan segala hasil tersebut akan dinilai oleh organisasi ataupun atasannya. Hal ini merupakan umpan balik kepada para karyawan tentang pelaksanaan kerja mereka. Prestasi kerja yang tinggi menunjukkan

kepuasan yang paling nyata dirasakan oleh seseorang yang mempunyai motif keberhasilan yang tinggi. Selain itu, prestasi kerja karyawan yang tinggi berpengaruh terhadap kinerja organisasi secara keseluruhan, prestasi kerja yang dimaksudkan tersebut antara lain; a) pekerjaan terselesaikan baik dan tepat waktu, b) hubungan kerja karyawan tercipta dengan baik, c) tingginya motivasi dalam bekerja, kemampuan karyawan untuk berkompetisi , d) laporan dapat dipertanggung jawabkan sesuai ketentuan, e) tujuan organisasi tercapai sesuai rencana, f) arsip tertata degan rapi, g) aggaran dapat terserap secara signifikan, nasabah melayani dengan baik, dan h) rendahnya tingkat absensi karywan (Pasalong, 2005 : 44).

Berdasarkan tinjauan langsung yang dilakukan pada kantor administrasi PT. Sinar Niaga Sejahtera Padang bergerak dibidang penjualan makanan dan minuman, prestasi kerja karyawan belum menunjukkan hasil yang maksimal, belum maksimalnya prestasi kerja karyawan dapat dilihat dari rekapitulasi penilaian prestasi kerja karyawan tahun 2014, seperti pada tabel 1 berikut ini:

Tabel 1: Pencapaian Program Kerja Karyawan PT. Sinar Niaga Sejahtera Padang Sasaran atau Program Kerja Target Minimal Realisasi Dept. keuangan dan akuntansi:

- Melaksanakan pengelolaan keuangan

70% 70%

- Melaksanakan kegiatan administarsi keuangan

80% 80%

- Laporan keuanggan yang akurat dan tepat waktu

100% 100%

Dept. Purechasing:

- PPIC, pembelian, pergudangan, dan distribusi

70% 65%

- Analisa kebutuhan sarana dan prasarana penunjang operasional perusahaan

70% 60%

Dept. personalia:

- Pelaksanaan fungsi perencanaan, organisasional, pengarahan dan

(5)

pengawasan Dept. IT dan Administrasi:

- Pengelolaan/perawatan sistem jaringan local areal network dan jaringan internet perusahaan

70% 60%

- Melaksanakan administrasi perusahaan 65% 60%

Sumber: PT. BPR PulauPunjung,2015 Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa pencapaian program kerja PT. Sinar Niaga Sehtera Padang secara umum belum mencapai target yang telah ditetapkan. Pada program melaksanakan pengelolaan keuangan terlihat hasil yang dicapai sudah sesuai dengan target yang telah ditentukan, yaitu sebesar 70% yang artinya program kerja ini sudah dapat dianggap berhasil. Serta program kerja melaksanakan kegiatan administrasi keuangan dan laporan keuangan yang akurat dan tepat waktu yang telah mencapai sasaran yang telah di targetkan yaitu masing-masing 80% dan 100%. Namun program-program kerja lainnya secara keseluruhan belum mencapai hasil yang maksimal. Jika hal tersebut dibiarkan begitu saja tanpa dilakukan perbaikan-perbaikan pada karyawan, maka akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan dan tidak tercapainya tujuan perusahaan.

Menurut Rivai (2005:16) pengertian prestasi kerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu perusahaan sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan. Menurut Wirawan (2009:44) mengemukakan bahwa kinerja mempunyai standar yang bertujuan mengarahkan karyawan menuju suatu titik standar yang sama, yaitu kinerja atau prestasi kerja yang dapat diterima oleh organisasi.

pokok permasalahan yang akan dibahas adalah 1) seberapa besar pengaruh lingkungan kerja fisik terhadap prestasi kerja karyawan PT.Sinar Niaga Sejahtera Padang ? 2) seberapa besar pengaruh beban kerja terhadap prestasi kerja karyawan PT.Sinar Niaga Sejahtera Padang ? 3) seberapa besar pengaruh keterampilan karyawan terhadap prestasi kerja karyawan PT.Sinar Niaga Sejahtera Padang ? 4) seberapa besar

pengaruh lingkungan kerja fisik, beban kerja, keterampilan karyawan secara bersama-sama terhadap prestasi kerja karyawan PT.Sinar Niaga Sejahtera Padang ?

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) untuk mengetahui besar pengaruh lingkungan kerja fisik terhadap prestasi kerja karyawan PT.Sinar Niaga Sejahtera Padang. 2) untuk mengetahui besar pengaruh beban kerja terhadap prestasi kerja karyawan PT.Sinar Niaga Sejahtera Padang. 3) untuk mengetahui besar pengaruh keterampilan karyawan terhadap prestasi kerja karyawan PT.Sinar Niaga Sejahtera Padang 4) untuk mengetahui besar pengaruh lingkungan kerja fisik, beban kerja, keterampilan karyawan secara bersama-sama terhadap prestasi kerja karyawan PT.Sinar Niaga Sejahtera Padang. METODE PENELITIAN

Jenis penelitiian ini adalah penelitian deskriptif dan kausatif. Menurut Arikunto (2010:105) penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan menjelaskan atau mendiskripsikan suatu hal seperti apa adanya Sedangkan metode penelitian kausatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih variabel lainnya. Penelitian ini dilakukan pada PT. Sinar Niaga Sejahtera Padang, yang beralamat di jalan Bypass Baru KM 13, waktu penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2015. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Sinar Niaga Sejahtera Padang yang berjumlah 52 orang Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik total sampling, dimana seluruh populasi yang ada menjadi sampel penelitian. Arikunto (2006:112) mengemukakan jika jumlah populasi kurang dari 100 orang maka penentuan jumlah sampel ditentukan secara

(6)

total sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 52 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan teknik total sampling yaitu metode pemilihan sampel yang diaplikasikan pada seluruh anggota populasi. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis deskriptif dan analisis induktif yang terdiri dari uji maximum likelihood, uji ramsey, uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji multikolinieritas, uji autokorelasi, analisis regresi linear berganda dan uji hipotesis yang menggunakan uji t dan uji f.

HASIL PENELITIAN

Tabel 2. Hasil Deskriptif prestasi kerja

No Indikator No Item Rata-rata TCR

(%) Ket 1 Kualitas kerja 1 3,42 68,46 Cukup 2 3,44 68,85 Cukup 3 3,37 67.31 Cukup 4 3,54 70.77 Cukup Rata-rata 3,44 68.85 Cukup

2 Tata ruang kantor

5 3,62 72.31 Cukup

6 3,60 71.92 Cukup

7 3,79 75,77 Cukup

8 3,50 70,00 Cukup

Rata-rata 3,63 72,50 Cukup

3 Kondisi ruangan 9 3,65 73,08 Cukup

10 3,63 72,69 Cukup

Rata-rata 3,64 72,88 Cukup

4 Bangunan dan sarana pendukung

11 2,98 59,62 Kurang baik

12 26,00 27,00 Tidak baik

Rata-rata 14,49 43,31 Tidak baik

Total rata-rata 6,30 64,38 Cukup

Sumber: olahan data primer 2015

Tabel 3. Hasil Deskriptif lingkungan kerja fisik

No Indikator No Item Rata-rata TCR (%)

Ket

1 Lokasi kerja 1 4,02 80,38 Baik

2 4,02 80,38 Baik

Rata-rata 4,02 80,38 Baik

2 Tata ruang kantor

3 3,90 78,08 Cukup 4 3,33 66,54 Cukup 5 3,25 65.00 Cukup Rata-rata 3,49 69,87 Cukup 3 Kondisi ruangan 6 2,85 56,92 Kurang baik 7 3,31 66,15 Cukup 8 3.44 68,85 Cukup 9 3,73 74,62 Cukup Rata-rata 3,33 66,63 Cukup

4 Bangunan dan sarana pendukung 10 3,69 73,85 Cukup 11 3,40 68,08 Cukup 12 3,46 69,23 Cukup 13 3,50 70,00 Cukup 14 3,48 69,62 Cukup

(7)

15 3,50 70,00 Cukup

Rata-rata 3,51 70,13 Cukup

Total rata-rata 3,59 71,75 Cukup

Sumber : Olahan Data Primer, 2015

Tabel 4. Hasil Deskriptif Beban Kerja

No Indikator No Item Rata-rata TCR (%)

Ket

1 Waktu yang tersedia 1 4,56 91,15 Sangat Baik

2 4,40 88,08 Baik

Rata-rata 4,48 89,62 Baik

2 Standar Beban kerja 3 4,25 85,00 Baik

4 4,08 81,54 Baik Rata-rata 4,16 83,27 Baik 3 Gambaran Kelonggaran Tenaga kerja 6 4,04 80,77 Baik Rata-rata 4,04 80,77 Baik

Total rata-rata 4,23 84,55 Baik

Sumber: olahan data primer 2015

Tabel 5. Hasil Deskriptif keterampilan karyawan

No Indikator No Item Rata-rata TCR (%) Ket 1 Kemampuan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan prosedur 1 3,77 75,38 Cukup 2 3,90 78,08 Cukup 3 3,85 76,92 Cukup 4 3,67 73,46 Cukup Rata-rata 3,80 75,96 Cukup 2 Kemampuan bekerja sama dalam menyelesaikan pekerjaan 5 3,48 69,62 Cukup 6 3,69 73,85 Cukup Rata-rata 3,59 71,73 Cukup 3 Kemampuan mengantisipasi munculnya permasalahan dan kesalahan dalam bekerja 7 3,73 74,62 Cukup 8 3,87 77,31 Cukup 9 3,69 73,85 Cukup 10 3,63 72,69 Cukup Rata-rata 3,73 74,62 Cukup

Total rata-rata 3,71 74,10 Cukup

PEMBAHASAN

1. Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Prestasi Kerja Karyawan PT.Sinar Niaga Sejahtera Padang

Character berpengaruh positif signifikan terhadap penyaluran kredit PT. BPR Pulau Punjung. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa nilai thitung (3,086) > ttabel (1,655), artinya Ho1

(8)

ditolak Ha1 diterima. Peningkatan character

nasabah sebesar satu satuan akan meningkatkan penyaluran kredit oleh PT. BPR Pulau Punjung kepada nasabah sebesar 0,454 satuan. Hal ini dikarenakan regresi character terhadap penyaluran kredit PT. BPR Pulau Punjung memiliki nilai koefisien (X1) sebesar 0,454 satuan. Hal ini berarti

bahwa semakin baik character nasabah maka semakin baik pula penyaluran kredit yang akan disalurkan sesuai dengan jumlah kredit yang diajukan nasabah dan begitu sebaliknya. Rata-rata skor variabel character sebesar 3,48 dengan tingkat capaian responden sebesar 69,67% dan termasuk kategori cukup baik. Dapat disimpulkan bahwa PT. BPR Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya menilai karakter atau kepribadiaan calon nasabah dengan cukup baik sebelum menyalurkan kredit kepada calon nasabah tersebut. Unsur penyaluran kredit Menurut Kasmir (2012:95) adalah character suatu keyakinan bahwa sifat atau watak dari orang-orang yang akan diberikan kredit benar-benar dapat dipercaya, hal ini tercermin dari latar belakang si nasabah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pihak PT. BPR Pulau Punjung sudah melakukan penilaian terhadap karakter dari calon nasabah dengan cukup baik. Pihak PT. BPR Pulau Punjung sebelum menyalurkan kredit, akan melakukan wawancara awal untuk menilai perilaku dan komitmen calon nasabah untuk mengembalikan kredit sampai lunas.

1.Pengaruh Capacity terhadap Penyaluran Kredit PT. BPR Pulau Punjung

Capacity berpengaruh positif signifikan terhadap penyaluran kredit PT. BPR Pulau Punjung. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa nilai thitung (2,122) > ttabel (1,655), artinya Ho2

ditolak Ha2 diterima. Peningkatan capacity

nasabah sebesar satu satuan akan meningkatkan penyaluran kredit oleh PT. BPR Pulau Punjung kepada nasabah sebesar 0,304 satuan. Hal ini dikarenakan regresi capacity terhadap penyaluran kredit PT. BPR Pulau Punjung memiliki nilai koefisien (X2) sebesar 0,304 satuan. Hal ini berarti

bahwa semakin tinggi capacity nasabah maka semakin baik pula penyaluran kredit yang akan disalurkan sesuai dengan jumlah kredit yang diajukan nasabah dan begitu

sebaliknya. Rata-rata skor variabel capacity sebesar 3,62 dengan tingkat capaian responden sebesar 72,38% dan termasuk kategori cukup baik. Dapat disimpulkan bahwa PT. BPR Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya menilai dengan cukup baik kapasitas atau kesanggupan usaha nasabah untuk melakukan pembayaran kredit secara teratur. Menurut Kasmir (2012:95) dalam penyaluran kredit diperlukan unsur capacity untuk melihat nasabah dalam kemampuannya dalam hubungan dengan pendidikannya, kemampuan bisnisnya juga diukur dengan kempuannya dalam memahami tentang ketentuan-ketentuan pemerintah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pihak PT. BPR Pulau Punjung sudah melakukan penilai terhadap kemampampuan usaha dari calon nasabah dengan cukup baik. Pihak PT. BPR Pulau Punjung akan menilai peroleh laba yang usaha calon nasabah. Selain itu pihak PT. BPR Pulau Punjung juga akan mempertimbangkan kemampuan calon nasabah dalam berusaha.

2.Pengaruh Capital terhadap Penyaluran Kredit PT. BPR Pulau Punjung

Capital berpengaruh positif signifikan terhadap penyaluran kredit PT. BPR Pulau Punjung. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa nilai thitung (2,035) > ttabel (1,655), artinya Ho3

ditolak Ha3 diterima. Peningkatan capital

nasabah sebesar satu satuan akan meningkatkan penyaluran kredit oleh PT. BPR Pulau Punjung kepada nasabah sebesar 0,348 satuan. Hal ini dikarenakan regresi capital terhadap penyaluran kredit PT. BPR Pulau Punjung memiliki nilai koefisien (X3)

sebesar 0,348 satuan. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi capital nasabah maka semakin baik pula penyaluran kredit yang akan disalurkan sesuai dengan jumlah kredit yang diajukan nasabah dan begitu sebaliknya. Rata-rata skor variabel capital sebesar 3,73 dengan tingkat capaian responden sebesar 74,56% dan termasuk kategori cukup baik. Dapat disimpulkan bahwa PT. BPR Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya menilai dengan cukup baik berkas-berkas pengajuan kredit yang dilakukan oleh nasabah. Menurut Hasibuan (2002:107) jika terlihat baik maka bank dapat memberikan kredit kepada pemohon bersangkutan, tetapi jika tidak maka

(9)

pemohon tidak akan mendapatkan kredit yang diinginkannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pihak PT. BPR Pulau Punjung melakukan penilai pengajuan kredit calon nasabah dengan cukup baik. Pihak PT. BPR Pulau Punjung akan menilai kelayakan antara kredit yang diajukan dengan kesanggupan nasabah membayar kredit.

3.Pengaruh Colleteral terhadap Penyaluran Kredit PT. BPR Pulau Punjung

Colleteral berpengaruh positif signifikan terhadap penyaluran kredit PT. BPR Pulau Punjung. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa nilai thitung (2,071) > ttabel (1,655),

artinya Ho4 ditolak Ha4 diterima. Peningkatan

colleteral nasabah sebesar satu satuan akan meningkatkan penyaluran kredit oleh PT. BPR Pulau Punjung kepada nasabah sebesar 0,296 satuan. Hal ini dikarenakan regresi colleteral terhadap penyaluran kredit PT. BPR Pulau Punjung memiliki nilai koefisien (X4) sebesar 0,296 satuan. Hal ini berarti

bahwa semakin tinggi colleteral nasabah maka semakin baik pula penyaluran kredit yang akan disalurkan sesuai dengan jumlah kredit yang diajukan nasabah dan begitu sebaliknya. Rata-rata skor variabel colleteral sebesar 3,63 dengan tingkat capaian responden sebesar 72,69% dan termasuk kategori cukup baik. Dapat disimpulkan bahwa PT. BPR Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya menilai dengan cukup baik agunan yang diberikan oleh nasabah dalam pengajuan kredit. Menurut Kasmir (2012:96) unsur dalam penyaluran kredit adalah colleteral merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat fisik maupun non fisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang diberikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pihak PT. BPR Pulau Punjung melakukan penilai terhadap jaminan yang diajukan oleh calon nasabah dengan cukup baik. Pihak PT. BPR Pulau Punjung akan menilai status kepemilikan agunan. Selain itu, pihak PT. BPR Pulau Punjung juga akan memberikan kredit yang sesuai dengan agunan calon nasabah.

4.Pengaruh Condition terhadap Penyaluran Kredit PT. BPR Pulau Punjung

Condition berpengaruh positif signifikan terhadap penyaluran kredit PT. BPR Pulau Punjung. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa nilai thitung (2,060) > ttabel (1,655),

artinya Ho5 ditolak Ha5 diterima. Peningkatan

condition nasabah sebesar satu satuan akan meningkatkan penyaluran kredit oleh PT. BPR Pulau Punjung kepada nasabah sebesar 0,27 satuan. Hal ini dikarenakan regresi condition terhadap penyaluran kredit PT. BPR Pulau Punjung memiliki nilai koefisien (X5) sebesar 0,27 satuan. Hal ini berarti

bahwa semakin tinggi condition nasabah maka semakin baik pula penyaluran kredit yang akan disalurkan sesuai dengan jumlah kredit yang diajukan nasabah dan begitu sebaliknya. Rata-rata skor variabel condition sebesar 3,68 dengan tingkat capaian responden sebesar 73,68% dan termasuk kategori cukup baik. Dapat disimpulkan bahwa PT. BPR Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya mematuhi peraturan pemberian kredit yang berlaku dan mempertimbangkan konsisi usaha nasabah dengan cukup baik sehingga konsumen tidak merasa keberatan dalam melakukan pembayaran kredit.

Menurut Ismail (2010:114) unsur dalam penyaluran kredit condition of economy merupakan analisis terhadap kondisi perekonomian. Bank perlu mempertimbangkan sektor usaha calon debitur terkait dengan kondisi ekonomi, apakah kondisi ekonomi akan berpengaruh pada usaha calon debitur dimasa yang akan datang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pihak PT. BPR Pulau Punjung melakukan penilai terhadap kondisi ekonomi dan usaha calon nasabah dengan cukup baik. Pihak PT. BPR Pulau Punjung akan menilai rekam jejak usaha yang pernah dilakukan oleh konsumen. Selain itu, pihak PT. BPR Pulau Punjung juga memberi penjelasan kepada konsumen tentang tata cara pembayaran kredit dan bunga kredit yang digunakan.

5.Pengaruh Pendapatan Nasabah terhadap Penyaluran Kredit PT. BPR Pulau Punjung

Pendapatan nasabah berpengaruh positif signifikan terhadap penyaluran kredit

(10)

PT. BPR Pulau Punjung. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa nilai thitung (5,656) > ttabel (1,655),

artinya Ho6 ditolak Ha6 diterima. Peningkatan

pendapatan nasabah nasabah sebesar satu satuan akan meningkatkan penyaluran kredit oleh PT. BPR Pulau Punjung kepada nasabah sebesar 0,446 satuan. Hal ini dikarenakan regresi pendapatan nasabah terhadap penyaluran kredit PT. BPR Pulau Punjung memiliki nilai koefisien (X6)

sebesar 0,446 satuan. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi pendapatn nasabah maka semakin baik pula penyaluran kredit yang akan disalurkan sesuai dengan jumlah kredit yang diajukan nasabah dan begitu sebaliknya. Hasil analis data penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan nasabah PT. BPR Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya sebesar Rp. 2.122.785. Kebanyakan nasabah PT. BPR Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya memiliki pendapatan sebesar Rp. 1.750.000.

Ismail (2010:115) mengatakan bahwa sebelum memutuskan permonan kredit nasabah, maka yang perlu dilakukan oleh bank adalah menghitung bagaimana kemampuan calon nasabah dengan melakukan estimasi terhadap pendapatan nasabah. Artinya pendapatan nasabah juga mempengaruhi untuk pihak bank dalam memberikan bantuan dana.

6.Pengaruh Penilaian Kredit Dan Pendapatan Nasabah Secara Bersama-Sama terhadap Penyaluran Kredit PT. BPR Pulau Punjung

Character, capacity, capital, collateral, condition, dan pendapatan nasabah secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap penyaluran kredit PT. BPR Pulau Punjung. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa nilai Fhitung (44,745) > dari Ftabel (2,27), sehingga

H07 ditolak dan Ha7 diterima. Dari hasil

analisa koefisien determinasi yang dilakukan diperoleh nilia Rsquare sebesar 0,743. Hal ini

berarti 74,3% penyaluran kredit PT. BPR Pulau Punjung dipengaruhi character, capacity, capital, collateral, condition, dan pendapatan nasabah, sedangkan sisanya 25,7% dijelas oleh sebab-sebab lain yang ada di luar penelitian. Hasil analis data penelitian menunjukkan bahwa rata-rata penyaluran kredit kepada nasabah yang

diberikan PT. BPR Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya sebesar Rp. 62.768.590. Kebanyakan nasabah PT. BPR Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya memiliki kredit kepada sebesar Rp. 50.000.000.

Perencanaan penyaluran kredit harus dilakukan secara realitas dan objektif. Agar pengrndalian dapat berfungsi dan tujuannya tercapai. Adapun unsur-unsur analisis kredit menurut Kasmir (2012:95). Unsur-unsur kredit 5C, yaitu; Character, Capacity, Capital, Collateral, dan Conditions. Selanjutnya Ismail (2010:115) mengatakan bahwa sebelum memutuskan permonan kredit nasabah, maka yang perlu dilakukan oleh bank adalah menghitung bagaimana kemampuan calon nasabah dengan melakukan estimasi terhadap pendapatan nasabah.

PENUTUP

Character berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran kredit PT. BPR Pulau Punjung. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai thitung (3,086) >

ttabel (1,655), sehingga hipotesis nol ditolak

dan hipotesis alternatif diterima. Dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,454 ini berarti chacter berpengaruh positif sebesar 0,454 terhadap penyaluran kredit.

Capacity berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran kredit PT. BPR Pulau Punjung. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai thitung (2,122) >

ttabel (1,655), sehingga hipotesis nol ditolak

dan hipotesis alternatif diterima. Dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,0,304 ini berarti capacity berpengaruh positif sebesar 0,304 terhadap penyaluran kredit.

Capital berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran kredit PT. BPR Pulau Punjung. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai thitung (2,035) >

ttabel (1,655), sehingga hipotesis nol ditolak

dan hipotesis alternatif diterima. Dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,348 ini berarti capital berpengaruh positif sebesar 0,348 terhadap penyaluran kredit.

Colleteral berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran kredit PT. BPR Pulau Punjung. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai thitung (2,071) >

ttabel (1,655), sehingga hipotesis nol ditolak

(11)

nilai koefisien regresi sebesar 0,296 ini berarti colleteral berpengaruh positif sebesar 0,296 terhadap penyaluran kredit.

Condition berpengaruh dan positif signifikan terhadap penyaluran kredit PT. BPR Pulau Punjung. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai thitung (2,060) >

ttabel (1,655), sehingga hipotesis nol ditolak

dan hipotesis alternatif diterima. Dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,270 ini berarti condition perpengaruh positif sebesar 0,270 terhadap penyaluran kredit.

Pendapatan nasabah berpengaruh positif signifikan terhadap penyaluran kredit PT. BPR Pulau Punjung. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai thitung (5,656) >

ttabel (1,655), sehingga hipotesis nol ditolak

dan hipotesis alternatif diterima. Dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,446 ini berarti pendapatan nasabah berpengaruh positif sebesar 0,446 terhadap penyaluran kredit.

Character, capacity, capital, collateral, condition, dan pendapatan nasabah secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap penyaluran kredit PT. BPR Pulau Punjung. Hasil analisis menunjukkan bahwa Fhitung (44,745) > dari Ftabel (2,27), sehingga

hipotesis nolditolak dan hipotesis alternatif diterima. Persentase pengaruh character, capacity, capital, collateral, condition, dan pendapatan nasabah secara bersama-sama terhadap penyaluran kredit PT. BPR Pulau Punjung yaitu sebesar 74,3%, sedangkan sisanya 25,7% dijelas oleh sebab-sebab lain yang ada di luar penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Darmawi , H. 2011. Manajemen Perbankan.

Jakarta: Bumi Aksara. Eflita, Rita. 2014. Distribusi

Pendapatan dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Karet di Kenagarian Siguntur Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya. Padang: STKIP PGRI Padang. Skripsi. Tidak dipublikasikan.

Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi

Analisis Multivariat dengan Program SPSS.

Semarang: Badan Penerbitan Universitas Diponegoro. Ismail. 2010. Manajemen Perbankan

dari Teori menuju Aplikasi. Jakarta: Kencana Perdana Media Group. Jhingan, ML. 2010. Ekonomi

Pembangunan dan Perencanaan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Kasmir. 2001. Bank dan Lembaga

Keuangan Lainnya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

. 2010. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

. 2012. Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Rajawali Pers.

Soemarso. 2004. Akuntansi suatu

pengantar. Jakarta: Selemba Empat Sugiyono. 2012. Metode Penelitian

Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta

Suliyanto. DR. 2011. Ekonometrika

Terapan Teori & Aplikasi Dengan SPSS.

Yogyakarta. CV Andi Offeset. Suyatno, thomas. 2007.

Kelembagaan Perbankan. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.

Sutojo, Siswanto. 1997. Menangani

Kredit Bermasalah. Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo. Tjoekam. 1999. Perkreditan Bisnis Inti Bank Komersil, Konsep, Teknik, dan Kasus. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Yetriza, Fela. 2014. Pengaruh

Persepsi Nasabah Rentang The Five C’s Of Credit “5 C” Terhadap Penyaluran Kredit Modal Kerja Pada PT. BPR X Koto Singkarak. Padang: STKIP PGRI Padang. Skripsi. Tidak dipublikasikan.

(12)

Referensi

Dokumen terkait

penyusunan makalah ini, antara lain membantu agar teman-teman mahasiswa agar dapat.. memahami lebih dalam mengenai hukum-hukum

Kondisi ini dapat diinterpretasikan bahwa siswa santri yang mengambil progam tahfidz atau subjek dalam penelitian ini pada dasarnya memiliki perilaku atau aspek yang terdapat

Dekan Fakultas Farmasi Ibu Martha Ervina, S.Si, M.Si., Apt yang telah membantu dalam memberikan sarana dan fasilitas sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.. selaku

Karya Ilmiah yang berjudul: Evaluasi Post Thawing Motility (PTM) pada semen beku sapi simental produksi BIB Ungaran di Kabupaten Wonosobo dan Purbalingga dan penelitian

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala Rakhmat, Hidayah serta Innayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini

3. Tidak menuntut hasil seleksi administrasi Penyediaan Biaya Pendidikan dari Pemerintah Kab. Seluruh dokumen yang saya sampaikan sebagai bahan larnpiran permohonan

Untuk Lokasi dimana pada sisi bahu jalan alat tidak dapat manuver (ada pemukiman). Untuk Lokasi dimana pada sisi bahu jalan alat dapat maneuver (tdk

Functional decentralization is not possible without regional or territorial decentraliza- tion, as the former creates a special adminis- trative system that is autonomous