• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH SIKAP KONSUMEN TERHADAP IKLAN YAMAHA DENGAN JORGE LORENZO SEBAGAI ENDORSER PADA SIKAP KONSUMEN TERHADAP PRODUK SEPEDA MOTOR YAMAHA SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH SIKAP KONSUMEN TERHADAP IKLAN YAMAHA DENGAN JORGE LORENZO SEBAGAI ENDORSER PADA SIKAP KONSUMEN TERHADAP PRODUK SEPEDA MOTOR YAMAHA SKRIPSI"

Copied!
135
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH SIKAP KONSUMEN TERHADAP

IKLAN YAMAHA DENGAN JORGE LORENZO

SEBAGAI

ENDORSER

PADA SIKAP KONSUMEN

TERHADAP PRODUK SEPEDA MOTOR YAMAHA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh:

Andreas Cahyo Kristianto

NIM: 062214027

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

i

PENGARUH SIKAP KONSUMEN TERHADAP

IKLAN YAMAHA DENGAN JORGE LORENZO

SEBAGAI

ENDORSER

PADA SIKAP KONSUMEN

TERHADAP PRODUK SEPEDA MOTOR YAMAHA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh:

Andreas Cahyo Kristianto

NIM: 062214027

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

iv

MOTTO

“Sugih tanpa banda

“Sugih tanpa banda

“Sugih tanpa banda

“Sugih tanpa banda.

.

. Digdaya tanpa aji

.

Digdaya tanpa aji

Digdaya tanpa aji.

Digdaya tanpa aji

.

.

.

Nglurug tanpa bala

Nglurug tanpa bala

Nglurug tanpa bala

Nglurug tanpa bala,,,, Menang tanpa

Menang tanpa

Menang tanpa

Menang tanpa

ngasorake

ngasorake

ngasorake

ngasorake....”

(“Kaya sekalipun tidak mempunyai harta, Perkasa meskipun tidak mempunyai aji-aji, Maju bertempur walaupun tidak dengan bala pasukan, Menang tetapi tidak

merendahkan yang dikalahkan”) – R.M. Panji Sosrokartono.

SKRIPSI INI AKU PERSEMBAHKAN KEPADA: Ibu dan Bapakku tercinta.

(6)
(7)
(8)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan karunia-Nya, sehingga penulisan skripsi yang berjudul “PENGARUH SIKAP KONSUMEN TERHADAP IKLAN YAMAHA DENGAN JORGE

LORENZO SEBAGAI ENDORSER PADA SIKAP KONSUMEN

TERHADAP PRODUK SEPEDA MOTOR YAMAHA”, dapat selesai dengan baik.

Penulisan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa adanya dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis hendak mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Y.P. Supardiyono, M.Si., Akt., selaku Dekan Fakultas Ekonomi.

2. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A., selaku Kepala Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3. Ibu Ike Janita Dewi, S.E., M.B.A, Ph.D. sebagai dosen Pembimbing I yang

(9)

viii

4. Bapak Drs. Hg. Suseno TW., M.S. sebagai dosen Pembimbing II yang telah berkenan membimbing dan mengarahkan melalui saran kepada penulis dan banyak memberi masukan kepada penulis dari awal pembuatan proposal hingga terselesaikannya skripsi ini.

5. Segenap dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah banyak memberikan pengarahan dan bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini dan menuntut ilmu di Perguruan Tinggi ini. 6. Segenap staf dan karyawan sekretariat Fakultas Ekonomi. Terima kasih

telah banyak memberikan bantuan dalam pengurusan segala sesuatu tentang perkuliahan.

7. Kedua orang tuaku Ibu Sukasmiyati dan Bapak Stephanus Supardi. Terima kasih atas cinta, doa, dukungan, pengharapan dan semua hal yang tak tergantikan.

8. Kedua kakakku Ari Indriastiwi dan Sasmito Adi Raharjo yang selalu memberi dukungan, nasehat, perhatian dan segala-galanya untukku.

9. Terima kasih untuk Doistra Astrian Kencana yang selama ini setia dan sabar menemaniku dalam susah dan senang.

10.Teman-teman mahasiswa FE Manajemen ‘06 (George, Ndaru, Lida, Paula, Tizta, Zie, Asta, Hendro, Fendy, dll) terima kasih atas kerjasama dan perhatian yang kalian berikan.

(10)
(11)

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

ABSTRAK ... xviii

ABSTRACT ... xix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Batasan Masalah... 8

D. Tujuan Penelitian ... 8

(12)

xi

BAB II TINJAUAN LITERATUR dan PERUMUSAN HIPOTESIS .. 10

A. Pendahuluan ... 10

B. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) ... 10

C. Periklanan ... 13

1. Pengertian Periklanan ... 13

2. Tujuan Periklanan ... 15

3. Fungsi Periklanan ... 17

D. Endorser ... 18

1. Pengertian Endorser ... 18

2. Atribut Endorser ... 19

E. Sikap ... 21

1. Pengertian Sikap ... 18

2. Komponen Sikap ... 23

3. Faktor-faktor Pembentuk Sikap ... 24

F. Kerangka Konseptual ... 28

BAB III METODE PENELITIAN ... 29

A. Pendahuluan ... 29

B. Jenis Penelitian ... 29

C. Tempat dan Waktu Penelitian ... 29

D. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... 30

E. Jenis dan Sumber Data ... 30

(13)

xii

1. Variabel Penelitian ... 31

2. Definisi Variabel ... 31

3. Operasionalisasi Variabel ... 32

G. Skala Pengukuran ... 34

H. Teknik Pengujian Instrumen ... 35

1. Uji Validitas ... 35

2. Uji Reliabilitas ... 36

I. Teknik Analisis Data ... 36

1. Uji Asumsi Klasik ... 36

2. Analisis Regresi Linier Berganda ... 39

a. Uji F atau Uji Simultan ... 40

b. Uji t atau Uji Parsial ... 42

3. Analisis Regresi Linier Sederhana ... 43

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 45

A. Pendahuluan ... 45

B. Sekilas Tentang Yamaha ... 45

C. Yamaha Motor ... 46

D. Yamaha Motor di Indonesia ... 47

(14)

xiii

BAB V DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA DAN

PEMBAHASAN... 49

A. Pendahuluan ... 49

B. Deskripsi Data Penelitian ... 49

1. Karakteristik Responden ... 49

2. Deskripsi Data Penelitian ... 51

a. Visibility ... 52

b. Attractiveness ... 53

c. Credibility ... 54

d. Power ... 55

e. Sikap Terhadap Iklan Sepeda Motor Yamaha dengan Jorge Lorenzo sebagai Bintang Iklan ... 56

f. Sikap Terhadap Produk Sepeda Motor Yamaha .... 57

C. Analisis Data dan Pembahasan ... 58

1. Pengujian Instrumen ... 58

a. Uji Validitas ... 58

b. Uji Reliabilitas ... 60

2. Pengujian Prasyarat Analisis (Uji Asumsi Klasik) .... 61

a. Uji Multikolineritas ... 61

b. Uji Normalitas ... 62

c. Uji Heteroskedastisitas ... 63

(15)

xiv

a. Analisis dan Pembahasan Regresi Linier

Berganda ... 65

b. Analisis dan Pembahasan Regresi Linier Sederhana ... 72

BAB VI KESIMPULAN DAN IMPLIKASI HASIL PENELITIAN .... 75

A. Kesimpulan ... 75

B. Implikasi Manajerial ... 75

C. Implikasi Untuk Penelitian Lanjutan ... 77

DAFTAR PUSTAKA ... 79

(16)

džǀ

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

Tabel V.1 Distribusi Jenis kelamin Responden ... 50

Tabel V.2 Distribusi Responden mengenal Jorge Lorenzo ... 50

Tabel V.3 Distribusi Responden Pernah Melihat Iklan Yamaha dengan Jorge Lorenzo Sebagai Bintang Iklan ... 50

Tabel V.4 Distribusi Responden Bisa Mengendarai Sepeda Motor ... 51

Tabel V.5 Distribusi Responden Pernah memakai Sepeda Motor Yamaha 51 Tabel V.6 Distribusi Jawaban Responden Pada Variabel Visibility ... 52

Tabel V.7 Distribusi Jawaban Responden Pada Variabel Attractiveness .... 53

Tabel V.8 Distribusi Jawaban Responden pada Variabel Credibility ... 54

Tabel V. 9 Distribusi Jawaban Responden pada Variabel Power ... 55

Tabel V.10 Distribusi Jawaban Responden pada Variabel Sikap Terhadap Iklan Yamaha ... 56

Tabel V.11 Distribusi Jawaban Responden pada Variabel Sikap Terhadap Produk ... 57

Tabel V.12 Hasil Uji Validitas ... 59

Tabel V.13 Hasil Uji Reliabilitas ... 60

Tabel V.14 Nilai VIF ... 62

Tabel V.15 Anova ... 66

Tabel V.16 Nilai Koefisien Regresi dan Hasil Pengujian ... 67

Tabel V.17 Koefisien Determinasi ... 72

(17)

džǀŝ

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

Gambar II.1 Empat Komponen P Dalam Bauran pemasaran ... 12

Gambar II.2 Kerangka Konseptual ... 28

Gambar IV.1 Logo Yamaha (Tiga Garpu Tala) ... 46

Gambar V.1 Grafik Normal Plot ... 63

(18)

džǀŝŝ

DAFTAR LAMPIRAN

Nomer Judul Halaman Lampiran

Lampiran 1 Daftar Pertanyaan Kuisioner ... 81

Lampiran 2 Rekapitulasi Jawaban Responden ... 84

Lampiran 3 Karakteristik Responden ... 88

Lampiran 4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ... 92

Lampiran 5 Uji Multikolineritas, Normalitas dan Heteroskedastisitas ... 102

Lampiran 6 Hasil Uji Regresi Linier Berganda ... 105

Lampiran 7 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana ... 107

Lampiran 8 Tabel F dan Tabel t ... 109

(19)

xviii

ABSTRAK

PENGARUH SIKAP KONSUMEN TERHADAP IKLAN YAMAHA DENGAN JORGE LORENZO SEBAGAI ENDORSER PADA SIKAP

KONSUMEN TERHADAP PRODUK SEPEDA MOTOR YAMAHA

Andreas Cahyo Kristianto

Progran Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2012

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui pengaruh atribut endorser yaitu visibility, attractiveness, credibility, dan powerpada sikap konsumen terhadap iklan sepeda motor Yamaha. (2) mengetahui pengaruh sikap konsumen terhadap iklan pada sikap konsumen terhadap produk sepeda motor Yamaha.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November-Desember 2011 di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik kuisioner. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Universitas Sanata Dharma. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik nonprobabilitas, purposive sampling.Dengan menggunakan teknik sampling di atas didapatkan 100 responden yang pernah melihat iklan Yamaha dengan Jorge Lorenzo sebagai bintang iklan serta memiliki pengalaman mengendarai sepeda motor Yamaha. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dan analisis regresi linier sederhana.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sikap terhadap iklan mampu memberikan pengaruh pada sikap terhadap produk sepeda motor Yamaha. Atribut credibility atau kredibilitas dari endorsermerupakan faktor yang memiliki pengaruh paling dominan dibandingkan dengan atribut lainnya (visibility, attractiveness, danpoweryang dimiliki endorser) pada sikap terhadap iklan sepeda motor Yamaha.

(20)

xix

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF CONSUMERS’ ATTITUDES TOWARD YAMAHA ADVERTISEMENT WITH JORGE LORENZO AS ITS ENDORSER ON THE CONSUMERS’ ATTITUDE TOWARD YAMAHA MOTORCYCLE

PRODUCT visibility, attractiveness, credibility, and power on consumers’ attitudes toward Yamaha motorcycle advertisement. (2) determine the influence of consumers’ attitudes toward Yamaha’s advertisement on consumers’ attitudes toward Yamaha motorcycle product.

The research was conducted from November to December 2011 in Sanata Dharma University, Yogyakarta. The data were collected by questionnaire. Population of this research was all students in Sanata Dharma University. Sampling techniques employed was nonprobability technique, purposive sampling. The sample consisted of 100 respondents who had seen Yamaha's advertisement with Jorge Lorenzo as the endorser, as well as having the experience of riding a Yamaha motorcycle. Data analysis technique utilized were multiple linear regression analysis and simple linear regression analysis.

The results of this research show that attitude toward Yamaha motorcycle advertisement influence the attitude toward Yamaha motorcycle product. Credibility of the endorser is the factor that has the most dominant effect to compare to other attributes (visibility, attractiveness, and power held endorser) on attitudes toward Yamaha motorcycle advertisement.

(21)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sepeda motor merupakan sarana transportasi pribadi yang sangat

banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Sepeda motor menjadi

pilihan sarana transportasi yang paling banyak diminati karena didukung

oleh beberapa faktor diantaranya kemudahan dalam pemakaian, harga

mudah terjangkau, serta faktor sarana transportasi publik yang dirasa

kurang memuaskan. Pada masa sekarang, sepeda motor sebagai sarana

transportasi sudah semakin menjadi suatu kebutuhan.

Masuknya sepeda motor ke dalam tingkat kebutuhan menjadi

kondisi yang menguntungkan bagi produsen sepeda motor yang

memasarkan produknya di Indonesia. Akan tetapi, kondisi tersebut juga

diikuti dengan persaingan yang ketat antar produsen sepeda motor untuk

mendapatkan konsumen. Persaingan antar perusahaan sepeda motor dalam

memasarkan produknya semakin gencar dan semakin sengit.

Pasar sepeda motor di Indonesia dikuasai oleh pabrikan sepeda

motor asal Jepang seperti Honda, Yamaha, Suzuki, dan Kawasaki.

Belakangan ini pabrikan sepeda motor asal India, Bajaj juga mulai masuk

ke dalam persaingan pasar sepeda motor di Indonesia.

Yamaha sebagai salah satu penguasa pasar sepeda motor nasional

(22)

selama 30 tahun. Berbagai cara dilakukan Yamaha untuk menguasai pasar,

yang tujuan akhirnya tidak lain adalah perolehan laba maksimal. Salah

satu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah melalui

strategi periklanan yang efektif. Handi Irawan D dalam Majalah Marketing

(Maret, 2010: 46) mengatakan bahwa strategi yang dilakukan Yamaha

Motor Kencana Indonesia (YMKI) dalam menggarap pasar sepeda motor

Indonesia merupakan akumulasi dari banyak strategi yang tepat.

Peluncuran sepeda motor matik, strategi positioning untuk fokus pada

akselerasi, strategi untuk berinovasi dengan model-model baru, strategi

untuk membidik pangsa pasar anak-anak muda, serta strategi komunikasi

lewat iklan-iklan yang sangat bagus dengan pemilihan model iklan

Valentino Rossi yang sangat tepat adalah strategi yang kemudian

berakumulasi sehingga membuat YMKI meraih prestasi.

Berbagai bentuk iklan produk sepeda motor Yamaha tersebar luas

di media periklanan cetak dan elektronik untuk menarik minat pelanggan.

Saat ini banyak iklan sepeda motor di Indonesia menampilkan iklan yang

berhubungan dengan balap motor. Yamaha saat ini memakai pembalap

MotoGP Jorge Lorenzo sebagai bintang iklan. Pada iklan-iklan

sebelumnya, Yamaha memakai pembalap MotoGP paling terkenal yaitu

Valentino Rossi. Namun, setelah kepindahan dari team Yamaha ke team

Ducati pada tahun 2011, saat ini Valentino Rossi sudah tidak lagi

(23)

Honda sendiri juga memakai pembalap MotoGP Casey Stoner

sebagai bintang iklan produk Honda New CBR 150R. Iklan Kawasaki

Ninja ZX 6R juga memakai pembalap nasional M. Fadli sebagai bintang

iklannya. Selain itu Suzuki juga memasukkan unsur balap dalam iklan

produk Suzuki Axelo. Walaupun dibintangi oleh seorang komedian Andre

Taulani, namun dalam iklan Andre Taulani memakai wearpack layaknya

seorang pembalap. Dalam periklanan bintang iklan dalam sebuah iklan

disebut sebagai endorser.

Menurut Shimp (2003: 455) endorser adalah pendukung iklan atau

juga yang dikenal sebagai bintang iklan yang mendukung produk yang

diiklankan. Shimp membagi endorser ke dalam dua tipe, yaitu

typical-person endorser dan celebrity endorser.Typical-person endorser adalah

memanfaatkan beberapa orang bukan selebritis untuk menyampaikan

pesan mengenai suatu produk. Sedangkan celebrity endorseradalah

memenfaatkan seorang artis, entertainer, atlet, dan publik figur yang mana

banyak diketahui oleh orang banyak untuk keberhasilan di bidangnya

masing-masing dari bidang yang didukungnya. Jorge Lorenzo sendiri

dalam iklan Yamaha termasuk sebagai celebrityendorser.

Kedua tipe endorsertersebut masing-masing memiliki kelebihan.

Pertama, keuntungan apabila iklan menggunakan celebrityendorser seperti

artis, penyanyi, atau atlet. Celebrity endorser adalah orang-orang yang

disukai. Apapun yang dilakukannya akan diikuti oleh konsumen sebagai

(24)

yaitu orang biasa dan tidak terkenal. Iklan menggunakan typical-person

endorser memiliki kelebihan bisa lebih dipercaya oleh konsumen karena

konsumen menganggap endorser benar-benar melibatkan diri dalam

mengkonsumsi produk sehingga apa yang dikatakan dalam iklan

benar-benar sesuai dengan apa yang telah dirasakan. Hal tersebut menunjukkan

bahwa usur alami akan lebih tampak dalam iklan.

Dalam endorser terdapat beberapa atribut yang dapat

mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen. Belch (2001: 172)

menyatakan ada empat atribut endorser yang dapat mempengaruhi sikap

dan perilaku konsumen, yaitu: visibility, attractiveness, credibility, dan

power.

Atribut pertama yaitu visibility. Visibility menyangkut seberapa

populer selebriti tersebut dikalangan masyarakat. Seorang selebriti yang

populer akan banyak mendapat perhatian dari masyarakat. Perhatian yang

diberikan konsumen pada seorang celebrityendorser diharapkan juga akan

diikuti dengan perhatian konsumen pada produk yang diiklankan oleh

celebrityendorser tersebut.

Atribut kedua, attractiveness menjelaskan behwaendorser dengan

tampilan fisik yang baik dan/atau karakter non-fisik yang menarik dapat

menunjang iklan dan dapat menimbulkan minat audience untuk menyimak

iklan. Daya tarik endorsermencakup: (a). Similiarity, yaitu presepsi

khalayak berkenaan dengan kesamaan yang dimiliki dengan endorser.

(25)

kepribadian, maupun masalah yang dihadapi sebagaimana yang

ditampilkan dalam iklan. (b). Familiarity, adalah pengenalan terhadap

narasumber melalui exposure. (c). Likability, adalah kesukaan audience

terhadap narasumber karena penampilan fisik yang menarik, perilaku yang

baik, atau karakter personal lainnya.

Atribut ketiga, credibility menggambarkan presepsi konsumen

terhadap keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang relevan yang

dimiliki endorser mengenai merek produk yang diiklankan serta

kepercayaan konsumen terhadap endorser untuk memberikan informasi

yang tidak biasa dan objektif. Kredibilitas sendiri memiliki dua sifat

penting, yaitu: (a). Expertise, merupakan pengetahuan, keahlian, dan

pengalaman yang dimiliki endorser berkaitan dengan produk yang

diiklankan. (b). Trustworthiness, mengacu pada kejujuran, integritas, dan

dapat dipercayainya seorang narasumber.

Atribut keempat adalah power, yaitu kharisma yang dipancarkan

olehendorsersehingga dapat mempengaruhi pemikiran, sikap, atau

tingkahlaku konsumen karena pernyataan atau pesan endorser tersebut.

Silvera dan Austad (2003) dalam artikelnya yang berjudul “Factors

predicting the effectiveness of celebrity endorsement

avertisements”,menjelaskan tentang pendapat konsumen mengenai

kesukaan endorser dengan produk yang didukung dan mengembangkan

model tentang karakteristik endorser dengan hubungannya dalam

(26)

penelitian mengindikasikan bahwa sikap konsumen terhadap produk dapat

diprediksi melalui pendapat konsumen tentang karakteristik endorser dan

kesukaan endorser terhadap produk. Penelitian ini menganjurkan agar

pembuat iklan sebaiknya tidak hanya memilih endorser yang sesuai

dengan produk, tetapi juga memilih endorser yang ahli dan dapat

memberikan penjelasan yang baik tentang produk yang didukung.

Jorge Lorenzo adalah seorang pembalap asal Spanyol yang ikut

dalam kejuaraan balap motor paling terkenal di dunia yaitu MotoGP. Jorge

Lorenzo bergabung dengan team Yamaha pada tahun 2008.Pada musim

kejuaraan MotoGP 2010 Jorge Lorenzoberhasil meraihjuara dunia

MotoGP pertamanya bersama team Yamaha.

(http://www.motogp.com/en/riders/Jorge+Lorenzo)

Sejak menjadi juara bersama team Yamaha, Jorge Lorenzo menjadi

bintang iklan produk sepeda motor Yamaha di Indonesia. Iklan tersebut

sering ditayangkan di televisi. Selain itu, motor balap yang ditunggangi

Jorge Lorenzo dalam musim balap MotoGP 2010 juga memasang iklan

Yamaha. Uniknya, iklan tersebut adalah jargon Yamaha “semakin di

depan” yang terpampang pada motor Jorge Lorenzo dan juga di baju balap

yang dipakai Jorge Lorenzo.

Bagaimanakah pandangan masyarakat terhadap pemakaian

pembalap MotoGP dari team Yamaha, Jorge Lorenzo sebagai celebrity

endorser dalam iklan produk sepeda motor Yamaha? Oleh karena itu,

(27)

khususnya mahasiswa/i Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, terhadap

iklan sepeda motor Yamaha yang menggunakan Jorge Lorenzo sebagai

endorser.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk menyusun

skripsi dengan judul “PENGARUH SIKAP KONSUMEN TERHADAP

IKLAN YAMAHA DENGAN JORGE LORENZO SEBAGAI

ENDORSER PADA SIKAP KONSUMEN TERHADAP PRODUK

SEPEDA MOTOR YAMAHA”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, permasalahan yang ada dapat

dirumuskan sebagai berikut:

1. Manakah dari masing-masing atribut yaitu visibility, attractiveness,

credibility, danpower yang paling kuat mempengaruhi sikap

konsumen terhadap iklan Yamaha yang menggunakan Jorge

Lorenzo sebagai endorser?

2. Apakah sikap konsumen terhadap iklan Yamaha denganJorge

Lorenzo sebagai endorser berpengaruh pada sikap konsumen

(28)

C. Batasan Masalah

1. Variabel yang diteliti adalah atribut endorser berdasarkan perumusan

George E. Belch dan Michael A. Belch (2001) yang merumuskan

atribut endorser menjadi 4 bagian, yaitu: visibility, attractiveness,

credibility, danpower.

2. Penelitian dilakukan terhadap mahasiswa/i Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta yang pernah melihat iklan Yamaha dengan Jorge Lorenzo

sebagai endorser serta pernah memiliki pengalaman memakai sepeda

motor Yamaha.

D. Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini tujuan yang akan dicapai adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui manakah dari atribut visibility, attractiveness,

credibility, danpower yang paling kuat mempengaruhi sikap

konsumen terhadap iklan Yamaha yang menggunakan Jorge

Lorenzo sebagai endorser.

2. Untuk mengetahui apakah sikap konsumen terhadap iklan Yamaha

denganJorge Lorenzo sebagai endorser berpengaruh pada sikap

(29)

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi penulis

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan pengetahuan dan

selama proses penelitian merupakan penerapan dari teori-teori yang

didapat selama perkuliahan.

2. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi

kepada perusahaan untuk bisa lebih fokus dalam mencapai pasar

sasarannya. Pencapaian pasar sasaran akan dapat lebih mudah bila

menggunakan strategi periklanan yang efektif, salah satunya yaitu

dengan pemilihan endorser yang tepat.

3. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan juga dapat memberikan kontribusi

referensi bagi perpustakaan Universitas Sanata Dharma dan dapat

dijadikan pertimbangan ataupun perbandingan untuk penelitian

(30)

10

BAB II

TINJAUAN LITERATUR DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

A. Pendahuluan

Pada bab II ini, penulis akan menyertakan beberapa teori-teori

pendukung yang sesuai dengan penelitian. Teori-teori pendukung tersebut

antara lain menyangkut bauran pemasaran, periklanan, tujuan periklanan,

fungsi periklanan,endorser, atribut-atribut endorser, dan sikap konsumen.

Dalam bab II ini penulis juga akan menuliskan hipotesis yang merupakan

jawaban sementara dari penelitian yang akan dilakukan.

B. Bauran pemasaran (Marketing Mix)

Dalam pemasaran, bauran pemasaran (Marketing Mix) memiliki

peranan penting dalam mempengaruhi konsumen untuk membeli produk

yang ditawarkan perusahaan ke pasar.

Kotler (2005: 17) mendefinisikan bauran pemasaran sebagai

perangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus

mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. McCarthy dalam Kotler

(2005) memberikan klasifikasi alat-alat pemasaran menjadi empat

kelompok yang luas yang disebut empat P pemasaran, yaitu:

1. Product(produk)

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar

(31)

dipasarkan meliputi barang fisik, jasa, pengalaman, peristiwa, orang,

tempat, properti, organisasi, dan gagasan.

2. Price (harga)

Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau

jasa. Harga dapat dimengerti juga sebagai sejumlah nilai yang

ditukarkan oleh konsumen untuk mendapatkan kegunaan terhadap

suatu produk atau jasa.

3. Place (tempat)

Definisi tempat adalah berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan

untuk membuat produknya mudah diperoleh dan tersedia untuk

konsumen sasaran.

4. Promotion (promosi)

Promosi merupakan informasi atau persuasi satu arah yang dibuat

untuk mengarahkan seorang atau organisasi kepada tindakan yang

(32)

Gambar II.1

Empat Komponen P dalam Bauran Pemasaran. Sumber: Kotler dan Keller (2005: 18)

Bauran pemasaran

(33)

C. Periklanan

1. Pengertian Periklanan

Menurut Kotler (2002: 658) periklanan adalah segala bentuk

penyajian non-personal dan promosi ide, barang, atau jasa oleh suatu

sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. Dalam membuat

program periklanan, manajer periklanan harus selalu mulai dengan

mengidentifikasi pasar sasaran dan motif pembeli. Ada 5 keputusan

utama dalam pembuatan program periklanan yang harus dianut, yaitu:

¾ Mission (misi): apa tujuan periklanan?

¾ Money (uang): berapa banyak yang dapat dibelanjakan?

¾ Message (pesan): pesan apa yang harus disampaikan?

¾ Media (media): media apa yang digunakan?

¾ Measuremen (pengukuran): bagaimana mengevaluasi hasilnya?

Menurut Hakim (2006: 50), sebuah iklan yang baik harus

memiliki nilai antara lain:

1. Simple

Sebuah iklan harus simple. Kata simple sering diartikan orang

sebagai suatu yang sederhana, sebagai suatu yang dapat dimengerti

dengan sekali lihat. Iklan yang simple berarti menghindari

penggunaan elemen yang terlalu banyak, namun iklan itu harus

(34)

2. Unexpected

Unexpected berarti kemampuan sebuah iklan untuk menempatkan

diri dalam otak dikarenakan ide-nya yang unik. Ide yang unik

membuat sebuah iklan menjadi unpredictable. Orisinalitas sebuah

ide akan membuat iklan yang kita buat menjadi berbeda dengan

ribuan iklan yang muncul disaat yang bersamaan. Ide yang tidak

disangka-sangka akan jauh lebih diingat konsumen, lebih dihargai,

dan akhirnya akan menjadi top of mind, paling tidak dalam

segmennya.

3. Persuasive

Persuasive sering juga disebut dengan daya bujuk. Daya bujuk

mempunyai pengaruh untuk menyihir orang untuk melakukan

sesuatu. Iklan dengan daya bujuk yang kuat hampir pasti akan

menggerakkan konsumen untuk mendekatkan diri dengan brand

dan tertarik untuk mencobanya. Jangan terjebak untuk menjadi

kreatif dengan membuat hal yang unik tetapi tidak relevan dengan

brand-nya. Sangat sering orang teringat pada iklan namun mereka

tidak dapat maningat brand yang diiklankan. Bagaimana mungkin

orang dapat terbujuk untuk membeli bila brand-nya saja mereka

tidak ingat sama sekali.

4. Entertaining

Entertaining menjadi faktor yang tidak bisa diabaikan. Entertaining

(35)

mampu mempermainkan emosi konsumennya. Entertaining berarti

juga bisa membuat penonton tertawa, menyanyi, menari, menangis,

terharu, dan sebagainya. Apapun dapat dilakukan selama

permainan emosi itu juga menyangkut simpati terhadap brand yang

diiklankan.

5. Relevant

Semelantur apapun sebuah iklan, namun ide harus tetap relevan.

Iklan harus tetap memiliki pertanggungjawaban dan rasionalisasi,

serta harus memiliki korelasi dengan brand.

6. Acceptable

Poin acceptable ini lebih ditujukan pada penerimaan masyarakat

pada iklan. Ada banyak sekali iklan yang mengundang reaksi

masyarakat karena dianggap melampaui nilai-nilai ketimuran yang

kita anut. Akan tetapi, masyarakat Indonesia sangat beragam

budayanya, agamanya, bahasanya, gaya hidupnya, dan akhirnya

tentu saja tata nilainya. Tentu akan lebih bangga bila iklan tersebut

menjadi fenomenal, penjualannya meningkat luar biasa dan bisa

diterima di seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

2. Tujuan Periklanan

Tujuan iklan merupakan suatu tugas komunikasi tertentu dan

tingkat pencapaiannya harus diperoleh dengan audience tertentu dalam

(36)

iklan dapat digolongkan apakah sasarannya untuk menginformasikan,

membujuk, mengingatkan, atau memperkuat.

1. Iklan informatif

Iklan informatif dimaksudkan untuk menciptakan kesadaran dan

pengetahuan tentang produk baru atau ciri baru produk yang sudah

ada.

2. Iklan persuasif

Iklan persuasif dimaksudkan untuk menciptakan kesukaan,

preferensi, keyakinan dan pembelian suatu produk atau jasa. Iklan

persuasif penting dilakukan dalam tahap persaingan.

3. Iklan peringatan

Iklan peringatan dimaksudkan untuk merangsang pembelian

produk dan jasa kembali. Sangatlah penting pada tahap kedewasaan

untuk menjaga agar konsumen selalu membayangkan atau

memikirkan tentang produk yang bersangkutan.

4. Iklan penguatan

Iklan penguatan dimaksudkan untuk meyakinkan pembeli sekarang

bahwa mereka telah melakukan pilihan yang tepat.

Tujuan periklanan televisi dari iklan sepeda motor Yamaha yang

menggunakan Jorge Lorenzosebagai endorser adalah sebagai iklan

persuasif dan iklan penguatan. Dalam iklan tersebut, Jorge Lorenzo

(37)

Lorenzodalam iklan tersebut mengindikasikan bahwa dari iklan

tersebut, endorser ingin memberikan pesan kepada konsumen bahwa

sepeda motor Yamaha saat ini semakin berada di depan merek lain,

lebih unggul dari merek lain, dan lebih bagus dari merek lain. Selain

itu tampilan Jorge Lorenzoyang memakai baju balap juga ingin

menyampaikan kepada konsumen bahwa dia telah membuktikannya

sebagai juara yang tercepat dalam balapan MotoGP dengan

menunggangi sepeda motor Yamaha.

3. Fungsi Periklanan

Wells, Moriarty, dan Burnett (2006: 10) mengemukakan adanya tujuh

fungsi dasar periklanan yaitu:

¾ Membangun awareness atas produk dan merek.

¾ Membentuk image atas produk dan merek.

¾ Menyediakan informasi atas produk dan merek.

¾ Membujuk audience.

¾ Mendorong audience untuk mengambil tindakan.

¾ Sarana untuk mengingatkan merek terhadap audience.

¾ Memperkuat minat pembelian dan pengalaman merek.

Fungsi perklanan televisi dari sepeda motor Yamaha yang

menggunakan Jorge Lorenzosebagai endorser adalah membentuk

(38)

audience untuk mengambil tindakan, dan sebagai sarana untuk

mengingatkan merek.

D. Endorser

1. Pengertian Endorser

Menurut Belch (2004: 168) endorseradalah seorang pendukung

yang mengantarkan sebuah pesan dan atau memperagakan sebuah

produk atau jasa. Endorser terlibat dalam komunikasi penyampaian

pesan sebuah iklan, dapat secara langsung maupun tidak langsung.

Endorsersekaligus mewakili kepribadian merek yang mereka bawakan

dan diharapkan dapat mendekati konsumen dengan baik. Asosiasi

berulang dari suatu merek atau produk dengan seorang selebriti

akhirnya membuat konsumen berpikir bahwa merek atau produk

tersebut memiliki sifat-sifat menarik yang serupa dengan sifat-sifat

yang dimiliki oleh selebriti. Lebih umum lagi, para konsumen

mungkin menyukai produk hanya karena mereka menyukai selebriti

yang mendukung produk tersebut.

Karakteristik dari pengirim pesan memiliki dampak yang sangat

besar dalam efektivitas pesan melalui periklanan. Seorang endorser

hendaknya memiliki karakteristik sebagai berikut:

¾ Mampu memaksimalkan pengiriman pesan.

¾ Harus memiliki kemampuan dan kualitas dalam area tertentu.

(39)

¾ Mampu membuat audience menjadi serupa atau sama seperti

mereka.

¾ Mampu membuat penerima pesan merasa dihargai melalui berbagai

cara.

2. Atribut Endorser

Seorang bintang televisi, bintang film, grup band, atau atlet yang

terkenal sangat sering digunakan pada periklanan sebuah produk.

Belch (2001: 172) menyatakan ada empat atribut endorser yang dapat

mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen, yaitu:

a. Visibility

Visibility menyangkut seberapa populer selebriti tersebut di

kalangan masyarakat.

b. Attractiveness

Attractiveness menyangkut daya tarik fisik, kepribadian, tingkat

kesukaan masyarakat terhadap selebriti dan kesamaan selebriti

dengantarget audience.

c. Credibility

Credibility menyangkut tingkat pengetahuan selebriti terhadap

produk dan objektivitas dari sang selebriti.

d. Power

(40)

Dari keempat atribut endoser di atas masing-masing memiliki

indikator dalam pengukuran efektivitas penggunaannya sebagai bintang

iklan, yaitu:

a. Visibility

Visibility menyangkut kepopuleran selebriti. Dari segi

keefektifan, visibility banyak digunakan bila tujuan iklan adalah

penyadaran akan merek.

b. Attractiveness

Attractivenessmerupakan daya tarik yang dimiliki seorang

selebriti. Attractivenessmenyangkut dua hal, yaitu tingkat disukainya

(likability) selebriti oleh audience dan tingkat kesamaan kepribadian

(similarity)selebriti dengan audience.

c. Credibility

Credibility dalam iklan ditentukan oleh dua hal, yaitu keahlian

dan objektivitas. Keahlian merupakan pengetahuan selebriti atas

produk yang diiklankan. Objektivitas merupakan kemampuan menarik

rasa percaya diri audience. Credibilitycocok digunakan apabila tujuan

iklan adalah menciptakan sikap terhadap merek. Sikap terhadap merek

adalah kemampuan merek untuk menciptakan motivasi yang sesuai

dengan benefit dari merek tersebut.

d. Power

Selebriti harus memiliki kekuatan untuk ”memerintahkan”

(41)

digunakan apabila tujuan iklan adalah brand purchase intention.

Memilih selebriti untuk masuk kriteria power ini memang sulit.

Selebriti tidak sekedar menarik tetapi harus sudah sampai pada level

pemujaan oleh audience. Jika audience sudah sedemikian memuja

seorang selebriti, maka akan mudah bagi selebriti dalam

mempengaruhi audience untuk membeli produk yang diiklankan.

Dari rumusan masalah pertama yaitu: Manakah dari masing-masing

atribut yaitu visibility, attractiveness, credibility, dan poweryang paling

kuat mempengaruhi sikap konsumen terhadap iklan Yamaha yang

menggunakan Jorge Lorenzosebagai endorser, penulis akan terlebih

dahulu meyakinkan keempat atribut selebriti endorsersemuanya

berpengaruh positif pada sikap konsumen terhadap iklan Yamaha. Oleh

karena itu, penulis terlebih dahulu membuat hipotesis sebagai berikut:

Hipotesis 1:

Atribut visibility, attractiveness, credibility, dan power dari endorser

berpengaruh positif pada sikap konsumen terhadap iklan Yamaha.

Setelah diketahui bahwa keempat atribut mempengaruhi sikap

konsumen terhadap iklan, kemudian penulis menyusun lagi hipotesis

kedua yang menyatakan bahwa atribut credibility dari endorser adalah

atribut yang paling kuat mempengaruhi sikap konsumen terhadap iklan

(42)

paling kuat mempengaruhi sikap konsumen terhadap iklan Yamaha

berdasarkan pada objektivitas Jorge Lorenzodalam mengiklankan produk

Yamaha. Jargon Yamaha dalam iklan “semakin di depan” telah

dibuktikannya melalui pencapaiannya sebagai juara balap MotoGP

bersama team Yamaha. Rumusan hipotesisnya sebagai berikut:

Hipotesis 2:

Atribut credibilitydibandingkan dengan attractiveness, visibility, dan

powermempunyai pengaruh paling positif pada sikap konsumen

terhadap iklan Yamaha.

E. Sikap

1. Pengertian Sikap

Menurut Schiffman dan Kanuk (2007: 222) sikap adalah

kecenderungan yang dipelajari dalam berperilaku dengan cara yang

menyenangkan atau tidak menyenangkan terhadap suatu objek

tertentu. Kata objek dalam definisi sikap ditafsirkan secara luas

meliputi konsep yang berhubungan dengan konsumsi atau pemasaran

khusus, sepertiproduk, merek, jasa, isu, orang, iklan, harga. Dalam

penelitian ini, objek sikap yang diteliti adalah iklan Yamaha dengan

Jorge Lorenzo sebagai endorser.

Sikap adalah kecenderungan yang dipelajari. Schiffman dan

Kanuk juga menjelaskan adanya kesepakatan yang umum bahwa sikap

(43)

sebagai hasil dari pengalaman langsung mengenai produk, informasi

secara lisan yang diperoleh dari orang lain, atau dari iklan di media

massa, internet, dan berbagai bentuk pemasaran langsung seperti

katalog pedagang ritel.

2. Komponen Sikap

Menurut Schiffman dan Kanuk (2007: 225) sikap memiliki tiga

komponen, yaitu:

a. Komponen kognitif

Kognisi seseorang yaitu pengetahuan dan presepsi yang diperoleh

berdasarkan kombinasi pengalaman langsung dengn objek sikap

dan informasi yang berkaitan dari berbagai sumber.

b. Komponen afektif

Komponen afektif adalah emosi atau perasaan konsumen

mengenai produk atau merek tertentu. Emosi dan perasaan ini

sering dianggap oleh para peneliti konsumen sangat evaluatif

sifatnya; yaitu mencakup penilaian seseorang terhadap objek

sikap secara langsung atau menyeluruh, atau sampai di mana

seseorang menilai objek sikap “menyenangkan” atau “tidak

(44)

c. Komponen konatif

Komponen konatif berhubungandengan kemungkinan atau

kecenderungan bahwa individu akan melakukan tindakan khusus

atau berperilaku dengan cara tertentu terhadap objek sikap

tertentu. Menurut beberapa penafsiran, komponen konatif

mungkin mencakup perilaku sesungguhnya itu sendiri.

Ketiga komponen tersebut konsisten satu sama lain. Jika salah

satu komponen berubah, maka yanglain juga akan berubah.

Masing-masing mempunyai perwujudan tersendiri dan membentuk suatu sikap

keseluruhan sebagai tanggapan atas rangsangan yang diterima.

3. Faktor-Faktor Pembentukan Sikap

Dalam interaksi sosialnya, individu bereaksi membentuk pola

sikap tertentu terhadap berbagai objek psikologis yang dihadapinya.

Menurut Azwar (2009: 30) di antara berbagai faktor yang

mempengaruhi pembentukan sikap adalah pengalaman pribadi,

kebudayaan, orang lain yang dianggap penting, media massa, lembaga

pendidikan dan lembaga agama, serta faktor emosi dalam diri

individu.

a. Pengalaman pribadi

Apa yang telah dan sedang kita alami akan ikut membentuk

(45)

Tanggapan akan menjadi salah satu dasar terbentuknya sikap.

Untuk dapat mempunyai tanggapan dan penghayatan, seseorang

harus mempunyai pengalaman yang berkaitan dengan objek

psikologis. Meddlebrook (1974, dalam Azwar 2009: 31)

mengatakan bahwa tidak adanya pengalaman sama sekali dengan

suatu objek psikologis cenderung akan membentuk sikap yang

negatif terhadap suatu objek tersebut.

Pembentukan kesan atau tanggapan terhadap objek

merupakan proses kompleks dalam diri individu yang melibatkan

individu yang bersangkutan, situasa dimana tanggapan itu

terbentuk, dan atribut atau ciri-ciri objektif yang dimiliki stimulus.

b. Pengaruh orang lain yang dianggap penting

Seseorang yang kita anggap penting, seseorang yang kita

harapkan persetujuannya bagi setiap gerak tingkah dan pendapat

kita, seseorang yang berarti khusus bagi kita (significant others),

akan banyak mempengaruhi pembentukan sikap kita terhadap

sesuatu. Pada umumnya, individu cenderung untuk memiliki sikap

yang konformis atau searah dengan sikap orang yang dianggapnya

penting.

c. Pengaruh kebudayaan

Tanpa kita sadari, kebudayaan telah menanamkan garis

pengaruh sikap kita terhadap berbagai masalah. Kebudayaan telah

(46)

pulalah yang memberi corak pengalaman individu-individu yang

menjadi anggota kelompok masyarakat asuhnya.

d. Media massa

Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa

mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini seseorang.

Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media

massa membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat

mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai

sesuatu hal memberika landasan kognitif baru bagi terbentuknya

sikap terhadap hal tersebut.

Walaupun pengaruh media massa tidaklah sebesar pengaruh

interaksi individual secara langsung, namun dalam proses

pembentukan sikap dan perubahan sikap, peran media massa sangat

besar artinya. Karena itulah, salah satu bentuk informasi sugesti

dalam media massa, yaitu iklan selalu dimanfaatkan dalam dunia

usaha guna meningkatkan penjualan atau memperkenalkan produk

baru. Sebenarnya iklan merupakan suatu bentuk strategi persuasi

dan strategi pembentukan sikap positif terhadap barang yang

ditawarkan yang menjadi objek sikap konsumen.

e. Lembaga pendidikan dan lembaga agama

Lembaga pendidikan serta lembaga agama sebagai suatu

sistem mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap

(47)

moral dalam diri individu. Pemahaman akan baik dan buruk, garis

pemisah antara sesuatu yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan,

diperoleh dari pendidikan dan dari pusat keagamaan serta

ajaran-ajarannya.

f. Pengaruh faktor emosional

Terkadang, suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang

didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran

frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego. Sikap

demikian dapat merupakan sikap yang sementara dan segera

berlalu begitu frustasi telah hilang akan tetapi dapat pula

merupakan sikap yang lebih persisten dan tahan lama.

Dari rumusan masalah kedua yaitu: Apakah sikap konsumen

terhadap iklan Yamaha denganJorge Lorenzosebagai endorser

berpengaruh pada sikap konsumen terhadap produk sepeda motor Yamaha,

penulis juga akan merumuskan hipotesis.

Hipotesis 3:

Sikap konsumen terhadap iklan Yamaha berpengaruh positif pada

(48)

F. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual dari penelitian adalah sebagai berikut:

Gambar II.2 Kerangka Konseptual

Sikap konsumen terhadap produk Sikap konsumen

terhadap iklan Attractiveness dari endorser

Visibility dari endorser

(49)

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendahuluan

Untuk menjawab permasalahan yang ada diperlukan alat statistik

yang berfungsi untuk mengolah data yang dikumpulkan penulis. Pada

bagian penulisan akan menjelaskan jenis penelitian, tempat dan waktu

penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data,

teknik pengujian instrumen, dan teknik analisis data.

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian konklusif

dengan tujuan menguji hipotesis. Data yang diperlukan akan dikumpulkan

dan diolah dalam bentuk kuantitatif. Penelitian ini juga termasuk

penelitian kausal yaitu penelitian untuk mendapatkan bukti hubungan

sebab akibat. Hubungan sebab akibat yang dimaksud adalah sikap

konsumen terhadap iklan Yamaha berpengaruh pada sikap konsumen

terhadap produk sepeda motor Yamaha.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

(50)

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan November - Desember 2011.

D. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa/i

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.Teknik pengambilan sampel yang

digunakan adalah teknik nonprobabilitas, purposive sampling. Teknik

pengambilan sampel tersebut tidak memberi peluang yang sama kepada

keseluruhan anggota populasi untuk dijadikan sebagai sampel.

Pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan peneliti pada

individu-individu yang memiliki informasi cukup untuk mendukung penelitian ini.

Pertimbangan tersebut adalah bahwa responden pernah melihat iklan

Yamaha dengan Jorge Lorenzo sebagai bintang iklan serta memiliki

pengalaman pernah memakai sepeda motor Yamaha. Sampel yang akan

diambil sebanyak 100 responden.

E. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.

Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari kuisioner yang dibagikan

kepada mahasiswa/i Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang menjadi

(51)

F. Definisi dan Operasionalisasi Variabel

1. Variabel Penelitian

a. Rumusan masalah 1.

Variabel Independen:

• Sikap konsumen terhadap iklan Yamaha.

Variabel Dependen (4 atribut selebriti endorser):

Visibility

Attractiveness

Credibility

Power

b. Rumusan masalah 2.

Variabel Independen :

• Sikap konsumen terhadap produk sepeda motor Yamaha.

Variabel Dependen:

• Sikap konsumen terhadap iklan Yamaha.

2. Definisi Variabel

a. Atribut endorser :

Visibility adalah tingkat kepopuleran endorser.

Attractiveness adalah daya tarik yang dimiliki seorang

(52)

Credibility adalah tingkat “dapat dipercaya” seorang

endorser dalam menyampaikan pesan iklan.

Power adalah kharisma yang dimiliki selebriti endorser.

b. Sikap terhadap iklan adalah kecenderungan yang dipelajari dalam

berperilaku menyenangkan atau tidak menyenangkan terhadap

iklan.

c. Sikap terhadap produk adalah kecenderungan yang dipelajari oleh

konsumen untuk mengevaluasi produk dengan cara mendukung

(positif) atau tidak mendukung (negatif) secara konsisten.

3. Operasionalisasi Variabel

a. Atribut endorser dioperasionalisasikan sebagai berikut:

1) Visibility

a) Jorge Lorenzo adalah seorang pembalap yang sangat

terkenal.

b) Jorge Lorenzo adalah pembalap yang lebih terkenal

dibandingkan pembalap lain.

c) Jorge Lorenzo sering diekspos media massa.

2) Attractiveness

a) Jorge Lorenzo adalah seorang pembalap dengan tampilan

fisik menarik.

b) Jorge Lorenzo memiliki kepribadian yang baik.

(53)

3) Credibility

a) Jorge Lorenzo seorang yang ahli dalam hal sepeda motor.

b) Jorge Lorenzo memiliki pengalaman banyak dengan

sepeda motor.

c) Jorge Lorenzo adalah juara dunia balap MotoGP.

4) Power

a) Jorge Lorenzo adalah seorang pembalap yang memiliki

kharisma.

b) Jorge Lorenzo membuat konsumen bangga memakai

produk sepeda motor yang diiklankan.

c) Jorge Lorenzo mampu meyakinkan konsumen untuk

membeli produk sepeda motor yang diiklankan.

b. Sikap konsumen terhadap iklan dioperasionalisasikan sebagai

berikut:

a) Konsumen menyukai iklan.

b) Iklan dapat dipercaya.

c) Iklan mudah diingat.

c. Sikap konsumen terhadap produk dioperasionalisasikan sebagai

berikut:

a) Sepeda motor Yamaha awet.

(54)

c) Model sepeda motor Yamaha lebih sporty dibandingkan

sepeda motor merek lain.

d) Dalam kelas yang sama, sepeda motor Yamaha lebih kencang

tarikannya dibandingkan sepeda motor merek lain.

G. Skala Pengukuran

Pengukuran data dalam penelitian ini menggunakan skala likert.

Analisis ini digunakan untuk mengetahui atribut-atribut mana dari

endorser yang paling berpengaruh pada sikap konsumen terhadap iklan

Yamaha yang menggunakan Jorge Lorenzo sebagi endorser. Dalam

kuisioner, jawaban responden diberi nilai peringkat sebagai berikut:

Sangat setuju = 5

Setuju = 4

Ragu/netral = 3

Tidak setuju = 2

(55)

H. Teknik Pengujian Instrumen

1. Uji Validitas

Peneliti menguji kevalid-an empiris instrumen dengan menggunakan

metode koefisien korelasi product moment Karl Pearson.Rumus

product moment:

ݎ௫௬ ൌ

ሺȭš›ሻ െ ሺȭšȭ›ሻ

ξሺܰȭšଶെ ሺȭšሻሻሺȭ›െ ሺȭ›ሻଶሻ

Dimana:

r

xy : koefisien korelasi antara x dan y(product moment).

x : nilai total jawaban masing-masing nomor.

y : total butir dari jawaban responden.

Ȉx : jumlah skor butir.

Ȉxy : jumlah hasil kali antara x dan y.

N : banyaknya sampel uji coba.

Untuk menentukan instrumen valid atau tidak maka ketentuannya

adalah sebagai berikut:

a. Jika r hitung • r tabel dengan taraf keyakinan 95%, maka

instrumen tersebut dikatakan valid.

b. Jika r hitung < r tabel dengan taraf keyakinan 95%, maka

(56)

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat kestabilan dan keandalan alat ukur

dalam mengukur gejala. Tujuan analisis reliabilitas adalah untuk

mengetahui sejauh mana pengukuran dapat memberikan hasil relatif

tidak berbeda bila dilakukan pengukuran kembali pada subjek yang

sama.

Untuk memperoleh koefisien reliabilitas digunakan rumus Spearman

Brown:

ݎ௦௕ ൌ ʹݎ௫௬ ͳ ൅ ݎ௫௬

Dimana:

r

sb : koefisien reliabilitas.

r

xy : koefisien korelasi.

Dengan taraf signifikan 5%, apabila ݎ௦௕௧௔௕௘௟ maka kuisioner sebagai alat ukur dapat dikatakan memenuhi syarat reliabilitas.

I. Teknik Analisis data

1. Uji Asumsi Klasik.

Uji asumsi klasik dugunakan untuk menguji apakah model

regresi benar-benar menunjukkan hubungan yang signifikan dan

representatif. Ada 4 pengujian dalam uji asumsi klasik (Ghozali:

(57)

a. Uji Multikolinieritas.

Uji multikolinieritas dimaksudkan untuk menguji apakah

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas.

Apabila terjadi korelasi antara variabel bebas, maka terdapat

problem multikolinieritas (multiko) pada model regresi tersebut.

Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolonieritas di dalam model

regresi adalah sebagai berikut:

1) Nilai ܴଶ yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual

variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan

mempengaruhi variabel lain.

2) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel

independen.

3) Besaran VIF (Variance Inflation Factor) dan tolerance.

Untuk medeteksi ada tidaknya multikorelasitas dengan

melihatnilai tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor).

Semakin kecil nilaitolerance dan semakin besar VIF maka semakin

mendekati terjadinyamasalah multikorelasitas. Dalam kebanyakan

penelitian menyebutkanbahwa jika tolerance lebih dari 0,1 dan VIF

(58)

b. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya memiliki

distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah

memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Distribusi

normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data

akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data

adalah normal, maka garis yang menghubungkan data

sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Deteksi

normalitas dapat dilakukan dengan melihat penyebaran data (titik)

pada sumbu diagonal dari grafik. dasar pengambilan keputusan dari

uji normalitas adalah:

• Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti

arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi

normalitas.

• Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak

mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak

memenuhi asumsi normalitas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas ditujukan untuk menguji apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dan residual satu

(59)

pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.

Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak

terjadi heteroskedastisitas. Cara untuk mendeteksi ada atau

tidaknya heteroskedastisitas dapat diketahui dengan melihat ada

tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara nilai prediksi

variable terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID) dimana

sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah

residual (Y prediksi – Y sesungguhnya). Dasar analisis dari uji

heteroskedastis melalui grafik plot adalah sebagai berikut:

• Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada

membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang,

melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan

telah terjadi heteroskedastisitas.

• Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di

atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak

terjadi heteroskedastisitas.

2. Analisis Regresi Linier Berganda.

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menguji ada

tidaknya pengaruh dari variabel bebas yaitu visibility, attractiveness,

credibility, danpower dari endorserpada sikap konsumen terhadap

(60)

ܻ ൌ ܽ ൅ ܾͳܺͳ൅ ܾʹܺʹ൅ ܾ͵ܺ͵൅ ܾͶܺͶ൅ ݁

Keterangan:

Y : sikap konsumen terhadap iklan Yamaha

a : pendugaan dari Į

b : pendugan dari ȕ

X1 : Visibility

X2 : Attractiveness

X3 : Credibility

X4 : Power

e : eror.

a. Uji F atau Uji Simultan

Setelah persamaan regresi linier berganda diketahui maka

tahap selanjutnya adalah menguji signifikansi persamaan regresi

tersebut. Pengujian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh

secara simultan masing-masing variabel bebas. Akan dilakukan

uji-F yang merupakan hasil bagi MSb/a (regresi) dan MS sisa dengan

asumsi persamaan regresi linier berganda yang diperoleh adalah

linier (Irianto, 2007). Pengujian bisa dihitung dari nilai simpangan

masing-masing variabel dengan masing-masing rata-ratanya.

(61)

Derajat kebebasan adalah k (banyaknya variabel bebas)

sehingga means squares b/s yang merupakan bagian SS dengan

derajat kebebasannya adalah:

ܯܾܵ ܽ ൌ

ܾܵܵ ܽ ׷ ݇

Sum of squares sisa bisa dihitung dengan rumus:

ܵܵ௦௜௦௔ൌ σሺݕ െ ݕሻଶ

dimana derajat kebebasan sisa sebesar n-k-l

Dengan demikian means squares sisi adalah:

ܯܵ௦௜௦௔ ൌ ܵܵ௦௜௦௔׷ ሺ݊ െ ݇ െ ݈ሻ

Maka selanjutnya ܨ௛௜௧௨௡௚ dapat diperoleh dengan rumus

sebagai berikut:

ܨ ൌ ܯݏ௕Ȁ௔ ׷ ܯܵ௦௜௦௔

Dengan level of signifikan 5% maka persamaan regresi

tersebut bisa diuji dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

• ܨ௛௜௧௨௡௚<ܨ௧௔௕௘௟ = ܪ଴ diterima, artinya variabel independen secara serentak atau bersamaan tidak mempengaruhi variabel

dependen secara signifikan.

• ܨ௛௜௧௨௡௚>ܨ௧௔௕௘௟= ܪ଴ ditolak, artinya variabel independen secara serentak atau bersamaan mempengaruhi variabel dependen

(62)

b. Uji t atau Uji Parsial

Pengujian signifikansi koefisien regresi pada tahap

selanjutnya adalah untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel

dalam persamaan tersebut. Terkait dengan hal tersebut, akan diuji

koefisien b dengan menggunakan t-test.

ݐ௞ ൌ ܾ௞ ݏ௕௞

Keterangan:

„୩ ൌ ƒ†ƒŽƒŠ‘‡ϐ‹•‹‡”‡‰”‡•‹‡

•ୠ୩9:9;9<BAGH9CE9C79=I=>?@ABA?C7 9CE=?=

Simpangan baku koefisien b dapat dihitung deangan rumus:

26 J#M K"$LK6 6 (

Keterangan:

6116 6

( 9:9;9<1=>D?;9BA19CN9D91O

81:?CE9C1P9DA97?;17?79B1;9ACK

Dengan menggunakna level of signifikan 5% maka akan

diperoleh 5 sehingga dapat diuji deangan kriteria pengujian

(63)

• 5-(./0<5= 34 diterima, artinya variabel independen tidak

mempengaruhi variabel dependennya.

• 5-(./0>5= 34 ditolak, artinya variabel independen

mempengaruhi variabel dependennya.

Dengan demikian hipotesis 1a dan 1b akan terjawab dengan

mengetahui signifikansi dari koefisien regresi masing-masing

variabel yaitu:

a) Jika koefisien regresi dari variabel

visibility,attractiveness,credibility, dan powersignifikan, maka

hipotesis 1a diterima.

b) Setelah mengetahui jawaban hipotesis 1a, selanjutnya akan

menguji hipotesis 1b dengan melihat beta dari masing-masing

koefisien variabel X1, X2, X3, dan X4. Jika nilai beta dari

variabel credibility adalah yang terbesar maka hipotesis 1b

diterima.

3. Analisis Regresi Linier Sederhana.

Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk menguji

pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat pada hipotesis 2.

( Q R( S(

Dimana:

(64)

Xi : variabel bebas.

Į, ȕ : parameter regresi.

İi : sisaan/galat/eror.

Perhitungan Į dan ȕ selanjutnya akan dihitung dengan

menggunakan metode kuadrat terkecil. Hasil kesimpulan, dengan taraf

keyakinan 95%, jika ,-(./0>,maka 3 diterima. Dengan

demikian sikap konsumen terhadap iklan Yamaha yang menggunakan

Jorge Lorenzo sebagai endorser berpengaruh positif pada sikap

(65)

45

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Pendahuluan

Dalam bab ini penulis akan memaparkan mengenai gambaran

umum perusahaan. Gambaran umum perusahaan dalam penelitian ini akan

menggambarkan mengenai sejarah dan profil perusahaan Yamaha,

Yamaha Motor, serta perusahaan Yamaha di Indonesia khususnya Yamaha

Motor.

B. Sekilas Tentang Yamaha

Yamaha adalah perusahaan multinasional yang berbasis di Jepang.

Perusahaan ini lahir pada tanggal 12 Oktober 1887. Pendiri perusahaan ini

adalah Torakusu Yamaha. Markas perusahaan Yamaha terletak di

Hamamatsu, Shizuoka, Jepang.

Perusahaan Yamaha lahir sebagai perusahaan pembuat alat musik

dengan produk pertamanya adalah piano dan organ.Sejarah Yamaha

sebagai produsen alat musik masih tercermin hingga saat ini pada logo

perusahaan yaitu tiga buah garpu tala.Produk yang dihasilkan oleh

perusahaan Yamaha saat ini antara lain alat-alat musik, peralatan

audio/video, peralatan elektronik, sepeda motor, sepeda listrik, perahu,

mesin perahu, generator, mobil golf, kursi roda, serta berbagai suku

(66)

Gambar IV.1

Logo Yamaha (Tiga Garpu Tala)

C. Yamaha Motor

Yamaha Motor Co., Ltd. Adalah bagian dari perusahaan Yamaha

yang berpusat di Iwata, Shizuoka, Jepang. Perusahaan ini didirikan pada

tanggal 1 Juli 1955. Adalah Genichi Kawakami, CEO Yamaha saat itu,

yang membawa Yamaha memasuki dunia kendaraan bermotor, khususnya

kendaraan bermotor roda dua.

Perusahaan Yamaha Motor Co., Ltd. memegang kendali atas

pembuatan dan penjualan sepeda motor, skuter, motor listrik, berbagai

jenis perahu dan mesin perahu, motor ATV, kendaraan salju, mobil golf,

generator, pompa air, helm, dll serta berbagai produk untuk kebutuhan

industri. Saat ini hasil penjualan terbesar perusahaan Yamaha Motor Co.,

Ltd. disumbang oleh sepeda motor yaitu sebesar 70%, diikuti produk

(67)

sisanya produk lain-lain sebesar 9.1%. Untuk daerah pemasaran, wilayah

Asia adalah yang paling besar yaitu sebesar 60,8%, Eropa 13,2%,

Amerika Utara 12,1%, dan sisanya wilayah lain sebesar 13,9%.

D. Yamaha Motor di Indonesia

Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) sepeda motor Yamaha di

Indonesia dipegang oleh PT Yamaha Motor Kencana Indonesia. Yamaha

Motor Kencana Indonesia didirikan pada tahun 1974. Perusahaan ini

beralamat di Jl. Dr. KRT. Rajiman Widyodiningrat (Jl. Raya Bekasi Km

23) Pulo Gadung 13920, Jakarta, Indonesia.

Yamaha di Indonesia memiliki dua perusahaan manufaktur, yaitu

PT Yamaha Indonesia Motor MFG dan PT Yamaha Motor Manufacturing

West Java. Yamaha Indonesia Motor MFG berdiri di area seluas 375.794

m2 dengan jumlah karyawan sekitar 7.500 karyawan. Yamaha Motor

Manufacturing West Java mempunyai luas area 382.030 m2.

Penguasaan pasar Yamaha Motor di Asia sebesar 60,8% tidak

luput dari besarnya penguasaan pasar sepeda motor Yamaha di Indonesia.

Yamaha Motor di Indonesia memiliki pabrik terbesar, penjualan terbesar,

penjualan terbesar, dan keuntungan terbesar di seluruh dunia. Yamaha

Indonesia menyumbang 40% penjualan dari seluruh jumlah yang dicapai

(68)

E. Produk Sepeda Motor Yamaha di Indonesia

Yamaha Motor Kencana Indonesia saat inimemproduksi dan

memasarkan beberapa jenis sepeda motor yang dapat digolongkan ke

dalam 4 kategori umum, yakni sepeda motor automatic, moped, smart, dan

kategori sepeda motor sport. Berikut ini adalah daftar produk sepeda motor

Yamaha yang dipasarkan di Indonesia.

1. Kategori Automatic: Yamaha Mio Sporty, Mio Soul, dan Xeon.

2. Kategori Moped : Yamaha Vega ZR, Jupiter Z, dan Jupiter MX.

3. Kategori Smart : Yamaha Lexam.

Gambar

Gambar     Judul
Tabel F dan Tabel t ..................................................................
Gambar II.1
Gambar II.2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas X2 SMA Negeri 2 Yogyakarta

Hal tersebut mnunjukkan bahwa variabel bebas seperti biaya benih, biaya pupuk, biaya pestisida padat, biaya pestisida cair, biaya tenaga kerja, dan produksi mempunyai pengaruh

Reporting mainly aggressive encounters with leopards can erode local people’s tolerance and worsen the situation by forcing the Forest Department to unnecessarily trap the wild

Pokok pekerjaan dari agenda pengabdian kepada masyarakat ini adalah Pemberdayaan Penyelesaian Konflik Tanah Berbasiskan Perdamaian Adat Minangkabau Di Nagari

 Siswa dapat Melengkapi pernyataan yang sesuai dengan teks  Siswa dapat Menentukan hal-hal penting dari teks yang didengarkan!.  Siswa dapat Meringkas teks yang

Skor rata-rata siklus I sebesar 71 dalam kategori baik, pada siklus 1 ini masih terdapat beberapa siswa yang masih bingung pada saat menghubungkan data hasil

maintained irrigation canals could provide irrigation throughout the year. Nevertheless, only 20% respondents from lower area chose to make wells. They were farmers who did not

repulsive so that Jonas is forced to search for a new set of satisfiers that is higher in level. The memories he