• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbedaan pengaruh penerapan metode penemuan dengan metode ceramah terhadap minat, keaktifan, kemampuan memprediksi, dan prestasi belajar IPA di SD Negeri Langensari - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Perbedaan pengaruh penerapan metode penemuan dengan metode ceramah terhadap minat, keaktifan, kemampuan memprediksi, dan prestasi belajar IPA di SD Negeri Langensari - USD Repository"

Copied!
129
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN PENGARUH PENERAPAN METODE PENEMUAN

DENGAN METODE CERAMAH TERHADAP MINAT, KEAKTIFAN,

KEMAMPUAN MEMPREDIKSI, DAN PRESTASI BELAJAR IPA

DI SD NEGERI LANGENSARI

Skripsi

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun oleh :

OKTAVIA INDAH PUSPITA SARI NIM: 081134132

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus, yang selalu memberikan jalan untuk

menyelesaikan karya ini.

2. Orang tuaku yang membesarkanku dan mengajarkan aku arti tanggung

jawab dalam kehidupan.

3. Suster Inez yang mengajarkanku untuk selalu rendah hati dan

bersyukur.

4. Adikku yang kukasihi

5. Almamaterku Universitas Sanata Dharma

6. Keluarga besar Suster FCJ

7. Keluarga besar Suster OSU

(5)

HALAMAN MOTTO

‘’Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikannya

kepadamu’’

(Markus 11:24)

‘’Ambilah keputusan lalu jalanilah dengan bertanggungjawab’’

(6)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa

skripsi yang berjudul: Perbedaan Pengaruh Penerapan Metode Penemuan dengan

Metode Ceramah Terhadap Minat, Keaktifan, Kemampuan Memprediksi, dan

Prestasi Belajar IPA Di SD Negeri Langensari adalah karya saya sendiri tidak

memuat karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar

pustaka layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 19 September 2012

Penulis,

(7)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Oktavia Indah Puspita Sari

Nomor Mahasiswa : 081134132

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

PERBEDAAN PENGARUH PENERAPAN METODE PENEMUAN DENGAN

METODE CERAMAH TERHADAP MINAT, KEAKTIFAN, KEMAMPUAN

MEMPREDIKSI, DAN PRESTASI BELAJAR IPA

DI SD NEGERI LANGENSARI

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam

bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di

internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu minta ijin dari saya

maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya

sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 19 September 2012

Yang menyatakan,

(8)

ABSTRAK

PERBEDAAN PENGARUH PENERAPAN METODE PENEMUAN DENGAN METODE CERAMAH TERHADAP MINAT, KEAKTIFAN, KEMAMPUAN

MEMPREDIKSI, DAN PRESTASI BELAJAR IPA DI SD NEGERI LANGENSARI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Mengetahui minat siswa kelas IV di SDN Langensari semester genap 2011/2012 pada pelajaran IPA menggunakan metode penemuan berbeda secara signifikan dibandingkan dengan yang menggunakan metode ceramah. 2) Mengetahui keaktifan siswa kelas IV di SDN Langensari semester genap 2011/2012 pada pelajaran IPA menggunakan metode penemuan berbeda secara signifikan dibandingkan dengan yang menggunakan metode ceramah. 3) Mengetahui kemampuan memprediksi siswa kelas IV di SDN Langensari semester genap 2011/2012 pada pelajaran IPA menggunakan metode penemuan berbeda secara signifikan dibandingkan dengan yang menggunakan metode ceramah.. 4) Mengetahui prestasi siswa kelas IV di SDN Langensari semester genap 2011/2012 pada pelajaran IPA menggunakan metode penemuan berbeda secara signifikan dibandingkan dengan yang menggunakan metode ceramah.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimental kuantitatif. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Langensari yang terdiri dari kelas IVA sebanyak 21 siswa sebagai kelompok eksperimen, dan kelas IVB sebanyak 20 siswa sebagai kelompok kontrol. Instrument penelitian berupa 10 soal pilian ganda untuk mengukur prestasi belajar siswa, 20 soal pernyataan untuk mengukur minat belajar siswa, 8 soal essay untuk mengukur kemampuan memprediksi siswa serta lembar pengamatan untuk melihat keaktifan siswa selama proses pembalajaran. Instrument tersebut telah memenuhi syarat validitas dari dua ahli (expert judgement).

Analisis data minat, kemampuan memprediksi dan prestasi belajar siswa dilakukan dengan membandingkan rata-rata kenaikan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, serta membandingkan selisih mean atau posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan uji T-test. Analisis data keaktifan dilakukan dengan membandingakan mean keaktifan siswa selama proses pembelajaran baik dikelompok ekperimen maupun dikelompok kontrol dengan uji T-test.

(9)

ABSTRACT

THE DIFFERENT INFLUENCE OF THE APPLICATION OF DISCOVERY METHOD FROM LECTURING METHOD TOWARD INTEREST, ACTIVENESS, PREDICTION ABILITY AND LEARNING PERFORMANCE

IN SCIENCE OF STUDENTS OF LANGENSARI PUBLIC ELEMENTARY SCHOOL

This research is aimed to find out the differences between the implementation’s effects of discovery method and lecturing method in science subject on student’s 1) interest, 2) involvement, 3) student prediction ability skills, and 4) learning achievement of fourth grade students 2011/2012 in Babarsari Public Elementary School.

The type of the research was the experimental quantitative research. The subjects of the research were the grade five Langensari public elementary school students which were divided into 21 students of class IVA as the experimental group and 20 students of class IVB as the controller group. The instrument used in the research was 10 multiple choice questions to measure the students’ performance, 20 questions to measure student learning interest, 8 essay questions to measure the student’s prediction ability as well as observation sheets to check the student’s effectiveness during the teaching process. The instruments have fulfilled the validity requirements from two expert judges.

The data analysis of interest, prediction ability and student’s performance was done my comparing the average of the development of experimental group and controller group as well as comparing the gap of the mean or posttest of experimental group and controller group by using T-test check. The analysis of effectiveness data was done by comparing mean of student effectiveness during teaching process of experimental group and controller group by using T-test check.

The result of the research by using the discovery method compared to the lecturing method showed that the interest, effectiveness, prediction ability and student performance showing the development significantly.

 

(10)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah

melimpahkan segala berkat, rahmat dan kasih karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “Perbedaan Pengaruh Penerapan Metode

Penemuan dengan Metode Ceramah Terhadap Minat, Keaktifan, Kemampuan

Memprediksi, dan Prestasi Belajar IPA Di SD Negeri Langensari” yang diajukan

untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Serjana Pendidikan Program

Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Menyadari betapa banyak pihak yang telah memberi bantuan, bimbingan,

dukungan, masukan saran dan kritik. Penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, S. J. selaku rektor Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

2. Rohandi, Ph. D, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Gregorius Ari Nugrahanta,SJ,S.S.,BST.,M.A., selaku Kaprodi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Drs. Aufridus Atmadi, M.Si, selaku dosen pembimbing I yang telah memberi

pengarahan, bimbingan, saran dan kritik skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Elga Andriana, S.Psi., M.Ed, selaku dosen pembimbing II yang telah begitu baik

bersedia melungkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan masukan

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

6. Segenap Dosen dan Staff pengajar Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada saya.

7. Keluarga besar Alm. Wiro Harjono yang telah mendukung dan memotivasi saya

(11)

8. Bapak Eko Sukoco, Ibu Sugiarti, Adik Bangkit Suko Mukti, Suster Inez, Romo

Mardi Santoso terimakasih untuk cinta, kasih sayang, dukungan, doa, nasehat,

kebaikan dan selalu mengingatkan saya untuk menyelesaikan skripsi.

9. Sahabat terbaik saya Appolonia Tegu Djea dan Helga Graciani Hidajat

terimakasih atas kebersamaan dan pertolongannya selama ini.

10. Keluarga Besar Suster FCJ baik yang di Baciro maupun yang di Soropadan yang

selalu memberikan cinta kasih dalam menyelesaikan skripsi.

11. Keluarga Besar Suster Ursulin baik yang di Pondok Angela maupun yang di

Pandega yang selalu memberikan dukungan untuk menyelesaikn skipi ini.

12. Teman-teman di Pondok Angela Polo, Nike, Nani, Winda, Yuni, Viany,

Hedwig, Sima, Indah, Yolanda, Ria, Irma, Bertin, Cemara, Ike, Ira, Stefi, Natalia,

Meri, Dian, Indri, Rina, dan semua yang tidak sempat disebut, terimakasih atas

dukungan dan motivasinya.

13. Teman-teman seperjuanganku PGSD kelas A angkatan 2008.

14. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat

disebutkan satu persatu, penulis ucapkan terimakasih. Tuhan memberkati.

Penulis,

(12)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ……… ii

HALAMAN PENGESAHAN ……….. ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN……… ... iv

HALAMAN MOTO……… ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……… ... . vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii

ABSTRAK……… ... viii

ABSTRACT……… ... ix

KATA PENGANTAR……….. ... x

DAFTAR ISI……….. ... xii

DAFTAR TABEL……… ... xv

DAFTAR LAMPIRAN……… ... xvii

BAB I PENDAHULUAN……… ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah……… ... 1

1.2 Rumusan Masalah………. ... 2

1.3 Tujuan Penelitian………. ... 2

1.4 Manfaat Penelitian……… .... 3

BAB II TINJAUAN TEORITIS……… .. 4

2.1 Tinjauan Pustaka……… 4

2.1.1. Teori-Teori Yang Mendukung……… .. 4

2.1.1.1. Metode Penemuan (Discovery)... .. 4

2.1.1.2. Minat……… ... 6

2.1.1.3. Keaktifan……… ... 8

2.1.1.4.Kemampuan Memprediksi ……… ... 9

(13)

2.1.1.6. Hakikat IPA………. ... 11

2.1.1.7. Materi IPA………... ... 12

2.2. Hasil Penelitian Sebelumnya………. ... 12

2.3 Hipotesis………. ... 14

BAB III METODE PENELITIAN……… ... 15

3.1. Jenis Penelitian……….. ... 15

3.2. Subjek Penelitian……… ... 15

3.3. Variabel Penelitian……….. ... 16

3.4. Defenisi Operasional………... . 16

3.5. Instrumen Peneliti……… ... 16

3.6. Uji Validitas………. ... 20

3.7. Teknik Pengumpulan Data……… ... 21

3.8. Teknik Analisis Data……… ... 21

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……….. ... 25

4.1 Minat……… ... 25

4.1.1 Data……….. ... 25

4.1.2 Analisis……….. ... 26

4.1.3 Pembahasan……… ... 28

4.2 Keaktifan……….. ... 29

4.2.1Data……… ... 29

4.2.2 Analisis………. ... 30

4.2.3 Pembahasan………. ... 31

4.3 Kemampuan Memprediksi……… ... 31

4.3.1 Data………... ... 31

4.3.2 Analisis………... ... 33

4.3.3 Pembahasan……… ... 34

4.4 Prestasi Belajar……….. ... 35

(14)

4.4.2 Analisis……… ... 37

4.4.3 Pembahasan………. ... 38

4.5 Keterbatasan Penelitian ……… 39

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……… ... 40

5.1 Kesimpulan……… ... 40

5.2 Saran……….. ... 40

DAFTAR PUSTAKA……….. ... 41

(15)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Kisi-Kisi Angket Minat……… ... 17

Tabel 2. Kisi-Kisi Pengamatan Keaktifan ……… 19

Tabel 3. Kisi-kisi Soal Kemampuan Memprediksi ……… .. 20

Tabel 4. Kisi-kisi Soal Prestasi …… ... 20

Tabel 5. Teknik Pengumpulan Data …… ... 21

Tabel 6. Skor Minat Siswa ……… ... 25

Tabel 7. Hasil Uji Normalitas ……… ... 26

Tabel 8. Hasil Uji Homogenitas Minat ……… ... 27

Tabel 9. Hasil Uji Perbedaan Pretest ke Posttest ………… ... 27

Tabel 10. Perbedaan Skor Posttest …… ... 28

Tabel 11. Skor Keaktifan Siswa ……… ... 29

Tabel 12. Hasil Uji Normalitas ……… ... 30

(16)

Tabel 14. Skor Kemampuan Memprediksi Siswa ……… .. 32

Tabel 15. Hasil Uji Normalitas ……… ... 33

Tabel 16. Hasil Uji Homogenitas ……… ... 34

Tabel 17. Hasil Uji Perbedaan Pretest ke Posttest ……….. 34

Tabel 18. Perbedaan Skor Posttest ……… ... 34

Tabel 19. Skor Prestasi Siswa ……… ... … 36

Tabel 20. Hasil Uji Normalitas ……… ... 37

Tabel 21. Hasil Uji Homogenitas ……… ... 37

Tabel 22. Hasil Uji Perbedaan Pretest dan Posttest ……… 38

(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus Kelas Eksperimen……… ... 44

Lampiran 2. RPP Kelas Eksperimen……….. ... 52

Lampiran 3. Intrumen Pengumpulan Data ……… ... 63

Lampiran 4. Tabulasi Data Kelas Eksperimen ……… ... 71

Lampiran 5. Tabulasi Data Kelas Kontrol……… ... 79

Lampiran 6. Uji Statistik ……… ... 87

Lampiran 7. Rubrik Penilaian ……….. 101

Lampiran 8. Foto-foto Penelitian ……… ... 104

Lampiran 9. Surat Ijin Penelitian ……… ... 107

Lampiran 10. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian … 109 Lampiran 11. Daftar Riwayat Hidup ……… ... 111

(18)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Menurut Wahyana (Trianto, 2010: 136) “IPA adalah suatu kumpulan

pengetahuan yang tersusun sistematik. IPA merupakan ilmu yang berkembang lewat

langkah-langkah observasi, perumusan masalah, penyusunan hipotesis, pengujian

hipotesis melalui eksperimen, penarikan kesimpulan, serta penemuan teori dan

konsep”. Jadi dalam pembelajaran IPA perlu adanya langkah-langkah seperti diatas

yang membuat IPA semakin lebih berkembang dan tujuan-tujuan IPA dapat tercapai

secara optimal.

Metode ceramah menurut Djamarah dan Zain (2010: 97) adalah “cara mengajar

yang digunakan untuk menyampaikan keterangan atau informasi atau uraian tentang

suatu pokok persoalan atau masalah secara lisan”. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan

Alam (IPA) khususnya di kelas IV SD Negeri Langensari belum dilaksanakan

secara optimal karena berdasarkan tiga kali pengamatan siswa sangat pasif didalam

kelas, tidak ada yang bertanya maupun menjawab pertanyaan yang diajukan oleh

guru. Pembelajaran IPA masih menggunakan metode ceramah dimana guru

bercerita tentang hal-hal yang terjadi di alam tanpa dikaitkan dengan benda-benda

nyata yang berada di lingkungan mereka. Sehingga dalam proses belajar mengajar

guru menjadi pusat pembelajaran yang bercerita di depan kelas dan murid hanya

duduk tenang mendengarkan cerita dari guru. Murid menjadi pasif dan tidak dapat

mengeluarkan ide-ide atau pertanyaan-pertanyaan tentang hal-hal yang ingin

mereka ketahui.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin meningkatkan minat karena minat

adalah rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas sehingga minat adalah dasar

dari semua aktivitas siswa, keaktifan karena jika siswa berkeinginan untuk berbuat

dan bekerja sendiri maka akan memunculkan pengetahuan-pengetahuan baru,

(19)

akan terjadi pada waku mendatang dan prestasi belajar siswa kelas IV SD

Negeri Langensari melalui penggunaan metode penemuan. Menurut Hanafiah

(2012: 77) metode penemuan adalah “kegiatan pembelajaran yang melibatkan

seluruh kemampuan peserta didik untuk mencari dan menyelidiki sehingga mereka

dapat menemukan sendiri pengetahuan, sikap dan keterampilan”.

Penggunaan metode penemuan menciptakan suasana pembelajaran lebih aktif,

karena metode penemuan memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan

penemuan sendiri dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk maju sesuai

dengan kemampuannya masing-masing sehingga proses belajar-mengajar akan

memberikan hasil yang optimal. Sehingga minat, keaktifan, kemampuan

memprediksi siswa dan prestasi belajar siswa dapat ditingkatkan.

1.2 Rumusan Masalah

1 Apakah minat siswa kelas IV di SDN Langensari semester genap 2011/2012

pada pelajaran IPA menggunakan metode penemuan berbeda secara signifikan

dibandingkan dengan yang menggunakan metode ceramah?

2 Apakah keaktifan siswa kelas IV di SDN Langensari semester genap

2011/2012 pada pelajaran IPA menggunakan metode penemuan berbeda

secara signifikan dibandingkan dengan yang menggunakan metode ceramah?

3 Apakah kemampuan memprediksi siswa kelas IV di SDN Langensari

semester genap 2011/2012 pada pelajaran IPA menggunakan metode

penemuan berbeda secara signifikan dibandingkan dengan yang

menggunakan metode ceramah?

4 Apakah prestasi siswa kelas IV di SDN Langensari semester genap 2011/2012

pada pelajaran IPA menggunakan metode penemuan berbeda secara signifikan

(20)

1.3 Tujuan Penelitian

1 Mengetahui minat siswa kelas IV di SDN Langensari semester genap

2011/2012 pada pelajaran IPA menggunakan metode penemuan berbeda

secara signifikan dibandingkan dengan yang menggunakan metode ceramah.

2 Mengetahui keaktifan siswa kelas IV di SDN Langensari semester genap

2011/2012 pada pelajaran IPA menggunakan metode penemuan berbeda

secara signifikan dibandingkan dengan yang menggunakan metode ceramah.

3 Mengetahui kemampuan memprediksi siswa kelas IV di SDN Langensari

semester genap 2011/2012 pada pelajaran IPA menggunakan metode

penemuan berbeda secara signifikan dibandingkan dengan yang

menggunakan metode ceramah.

4 Mengetahui prestasi siswa kelas IV di SDN Langensari semester genap

2011/2012 pada pelajaran IPA menggunakan metode penemuan berbeda

secara signifikan dibandingkan dengan yang menggunakan metode ceramah.

4.1 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi semua pihak, baik

secara teoritis maupun praktis.

Adapun manfaat teoritis penelitian ini untuk menambah wawasan peneliti

tentang salah satu metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan minat,

keaktifan, kemampuan memprediksi, dan prestasi belajar siswa dalam mata

pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

Sedangkan manfaat praktis penelitian ini adalah meningkatkan

kemampuan peneliti dan guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan

metode penemuan untuk meningkatkan minat, keaktifan, kemampuan

memprediksi, dan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Ilmu

(21)

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1Tinjauan Pustaka

2.1.1 Teori-Teori yang Mendukung

2.1.1.1 Metode Penemuan

Metode penemuan menurut Hamzah (2011: 98) “merupakan metode

pembelajaran di mana siswa didorong untuk menemukan sendiri

pengetahuan atau konsep baru”. Menurut Hamdani (2011: 94) yang senada

dengan Hamzah metode penemuan “merupakan upaya siswa dalam

mengolah prinsip-prinsip hasil penelitian untuk memdapatkan temuan

baru”. Jadi metode penemuan menurut Hamzah dan Hamdani siswa

mendapat temuan baru

Menurut Hamalik (2003: 219) “metode penemuan adalah metode yang

melibatkan proses-proses mental untuk menemukan beberapa konsep dan

prinsip”. Metode penemuan menurut Basleman (2011: 119) yang

mendukung Hamalik adalah “kegiatan belajar yang dilakukan oleh peserta

didik tanpa diberikan jawaban yang tepat, karena diminta untuk

menemukan jawaban sendiri”.

Fungsi dari metode penemuan menurut Hanafiah (2012: 78) adalah

“dapat membangun komitmen belajar, yang dapat diwujudkan dengan

keterlibatan, kesungguhan mencari dan menemukan sesuatu dalam proses

belajar”. Metode penemuan juga dapat membangun sikap aktif, kreatif, dan

inovatif dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran.

Langkah-langkah metode penemuan menurut Hanafiah (2012: 78)

adalah:

1) Mengidentifikasi kebutuhan siswa.

2) Memilih pendahuluan terhadap konsep yang akan dipelajari

3) Seleksi bahan atau masalah yang akan dipelajari

4) Menentukan peran yang akan dilakukan oleh masing-masing peserta

(22)

5) Mencek pemahaman peserta didik terhadap masalah yang akan

diselidiki dan ditemukan.

6) Mempersiapkan penataan ruang kelas.

7) Mempersiapkan fasilitas yang diperlukan.

8) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan

penyelidikan dan penemuan.

9) Menganalis sendiri atas data temuan.

10)Merangsang terjadinya dialog antar peserta didik.

11)Memberikan penguatan kepada peserta didik untuk melakukan

penemuan.

12)Memfasilitasi peserta didik dalam merumuskan prinsip-prinsip dan

generalisasi atas hasil temuannya.

Jadi langkah-langkah ini akan digunakan dalam penerapan proses

belajar mengajar didalam kelas pada mata pelajaran IPA.

Adapun keunggulan dari metode penemuan, menurut Hanafiah (2012: 79) sebagai berikut:

1) Membantu peserta didik mengembangkan, kesiapan, serta penguasaan

keterampilan dalam proses kognitif.

2) Peserta didik memperoleh pengetahuan secara individual sehingga

dapat dimengerti dan megendap dalam pikirannya.

3) Dapat membangkitkan motivasi dan gairah belajar peserta didik untuk

belajar lebih giat lagi.

4) Memberikan peluang untuk berkembang sesuai dengan minat dan

kemampuannya masing-masing.

5) Memperkuat dan menambah kepercayaan pada diri sendiri dengan

proses menemukan sendiri karena pembelajaran berpusat pada

peserta didik.

Walaupun demikian baiknya metode ini masih ada kelemahan yang perlu

diperhatikan, Menurut Hanafiah (2012: 79) kelemahannya adalah sebagai

(23)

1) Siswa harus ada kesiapan dan kematangan mental untuk belajar ini.

Siswa harus berani dan berkeinginan untuk mengetahui keadaan

sekitarnya dengan baik.

2) Bila kelas terlalu besar penggunaan teknik ini akan kurang berhasil.

3) Bagi guru dan siswa yang sudah biasa dengan perencanaan dan

pengajaran tradisional mungkin akan sangat kecewa bila diganti

dengan teknik penemuan.

Dari beberapa pendapat para ahli diatas maka dapat ditarik kesimpulan

metode penemuan adalah metode pembelajaran yang melibatkan seluruh

kemampuan siswa sehingga mereka menemukan sendiri pengetahuan atau

konsep baru.

2.1.1.2 Minat

Menurut Slameto (2002: 181), ”minat adalah suatu rasa lebih suka dan

rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh”.

Menurut Djaali (2007: 121) yang senada dengan Slameto “minat adalah

gaya gerak yang mendorong penerimaan akan suatu hubungan antara diri

sendiri dengan sesuatu diluar diri”. Menurut Djiwandono (2006:

365-366)yang mendukung Djaali “minat adalah suatu keadaan mental yang

menghasilkan respon kepada situasi atau objek tertentu yang

menyenangkan dan memberi kepuasan kepadanya”.

Menurut Suprijanto (2007: 25) “minat adalah keinginan yang datang

dari hati nurani untuk melakukan sesuatu. Minat menurut Supriyadi (2010:

81) yang mendukung Suprijanto adalah “kecenderungan yang tetap untuk

memperhatikan suatu aktivitas disertai dengan rasa senang”. Menurut

Meichati (dalam Supriyadi, 2010: 81) minat adalah “perhatian yang kuat,

intensif secara mendalam untuk tekun melakukan suatu aktivitas”. Minat

terdiri dari kognitif dan afektif menurut Supriyadi (2010: 81) “aspek

kognitif berupa konsep positif terhadap suatu objek dan berpusat pada

manfaat objek tersebut, aspek afektif dapat dilihat dari rasa suka atau tidak

(24)

Slameto (2010: 180) mengungkapkan bahwa minat siswa

diekspresikan dengan :

1. Suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih

menyukai suatu hal dari pada hal lainnya.

Pernyataan adalah sesuatu yang dinyatakan atau diungkapkan

seseorang baik secara lisan maupun tertulis. Pernyataan bisa berupa

pernyataan positif seperti suka, senang, cinta, tertarik sedang pernyataan

negatif misalnya kurang/tidak suka, tidak senang, tidak tertarik dan

sebagainya. Biasanya, minat seseorang diungkapkan lebih dengan

pernyataan positif dan diikuti tindakan dari pernyataannya tersebut. Minat

dimanifestasikan dalam bentuk partisipasi.

Partisipasi dapat diartikan sebagai keterlibatan atau peranserta secara

fisik, mental dan intelektual. Siswa yang terlibat dalam proses belajar, maka

akan tampak kegiatannya dalam menjelajah, mencari, mempertanyakan

sesuatu, menyelidiki jawaban atas suatu pertanyaan, mengelola, dan

menyampaikan hasil perolehannya secara komunikatif.

2. Cenderung memberikan perhatian yang lebih besar.

Perhatian dapat berarti peningkatan aktivitas mental terhadap suatu

rangsangan tertentu. Seorang siswa yang memiliki perhatian terpusat, berarti

siswa tersebut memiliki kemampuan memberi perhatian secara khusus

kepada hal atau rangsangan tertentu. Siswa tersebut juga tidak akan

terpengaruh kondisi dan situasi yang tidak mendukungnya. Bahkan dia akan

lebih aktif mencari apa yang menjadi pusat perhatiannya tersebut meski di

luar kelas/sekolah. Perhatian dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor

rangsangan dan individu/seseorang. Dari faktor rangsangan berupa

intensitas, daya tarik, keteraturan maupun tanda atau isyarat. Sedangkan dari

(25)

Dalam penyusunan kisi-kisi instrument pengukuran minat, peneliti

mengacu pada teori Slameto.

Dapat diambil kesimpulan dari beberapa pengertian di atas, maka

minat adalah perasaan tertarik yang mengarahkan individu kepada suatu

pilihan tertentu.

2.1.1.3 Keaktifan

Keaktifan menurut Yamin (2007: 76) adalah “keinginan untuk berbuat

dan bekerja sendiri”. Menurut Hamzah (2011: 196) “keaktifan adalah

keinginan untuk berbuat dan mencari sesuatu yang sesuai dengan

aspirasinya”. Dalam proses belajar mengajar yang dimaksudkan dengan

keaktifan menurut Dimyati (2006: 45) adalah “anak mampu

mengidentifikasi, merumuskan masalah, mencari dan menemukan fakta,

menganalisis, menafsirkan, dan menarik kesimpulan”.

Menurut Riyanto (2009: 76) Keaktifan adalah siswa aktif memproses

dan mengolah baik secara fisik, intelektual, dan emosional dalam kegiatan

pembelajaran. Menurut Arifin (2009: 294) keaktifan adalah dorongan

untuk berbuat sesuatu, mempunyai kemauan dan aspirasinya sendiri.

Meichati dalam Dimyati dan Mujiono (2006: 45) menyatakan

keaktifan dapat diwujudkan dalam :

1. Gerak belajar dinamis

Kegiatan siswa untuk menggunakan alat indera sebanyak mungkin dalam

pembelajaran, seperti misalnya saat siswa melakukan percobaan

mengidentifikasi sifat zatcair. Siswa tidak hanya menggunakan telinga

untuk mendengar penjelasan guru atau mata untuk melihat bentuk air

tersebut. Tetapi menggunakan seluruh indera yang mampu mereka gunakan

untuk mengidentifikasi sifat zat cair tersebut. Selain itu belajar yang

dinamis mampu menggerakkan otak siswa untuk menggali ide-ide dalam

(26)

2. Selalu ingin tahu

Dalam masa perkembangannya setiap siswa memiliki rasa selalu ingin tahu

(curiosity) akan segala sesuatu di sekitarnya. Rasa keingintahuan ada,

karena terdapat hal-hal yang belum mereka ketahui, yang berakibat

mendorong mereka terlibat dalam suatu proses belajar yang diwujudkan

dengan sering bertanya, mengungkapkan pendapat untuk mencari

kebenaran dll.

3. Hidup sosial

Pada hakikatnya, manusia adalah makhluk sosial, yang mana selalu

membutuhkan bantuan orang lain. Demikian dalam belajar, siswa harus

berinteraksi dengan lingkungan. Lingkungan yang dimaksud adalah guru,

teman, alam sekitar, atau benda-benda di sekitarnya.

Penyusunan indikator-indikator dalam kisi-kisi instrument lembar

pengamatan keaktifan, peneliti mengacu pada teori McKeachie di atas.

Maka dapat disimpulkan keaktifan adalah keinginan untuk berbuat,

bekerja sendiri, mencari, menemukan dan menggunakan pengetahuan yang

telah diperolehnya.

2.1.1.4 Kemampuan Memprediksi

Menurut Dimyati (2006: 144), “Kemampuan memprediksi dapat

diartikan sebagai mengantisipasi atau membuat ramalan tentang segala hal

yang akan terjadi pada waku mendatang, berdasarkan perkiraan pada pola

atau kecenderungan tertentu, atau hubungan antara fakta, konsep, dan

prinsip dalam ilmu pengetahuan”.

Maka dapat ditarik kesimpulan kemampuan memprediksi adalah

membuat ramalan tentang hal-hal yang akan terjadi berdasarkan hubungan

(27)

2.1.1.5 Prestasi Belajar

Menurut Arifin (2009: 12) “prestasi merupakan suatu bukti keberhasilan

usaha”. Prestasi menurut Syah (2003: 213) yang senada dengan Arifin

adalah “pengungkapan hasil belajar meliputi ranah psikologis yang berubah

akibat pengalaman dan proses belajar siswa”. Menurut Nasution (2001: 39)

“prestasi adalah penguasaan seseorang terhadap pengetahuan atau

keterampilan tertentu, dapat dilihat dari nilai tes atau angka”. Menurut

Chaplin (dalam Afif, 2003: 91) “prestasi belajar adalah tolak ukur taraf

keberhasilan individu dalam menguasai tugas-tugas sekolah yang dinilai

oleh guru atau tes lainnya”.

Prestasi belajar dapat dipengaruhi oleh dua faktor menurut Nasution

(2001: 39) yaitu faktor intern dan faktor ekstern siswa. Faktor intern adalah

faktor-faktor yang berasal dan bersumber dari pribadi seseorang, faktor

intern antara lain pengetahuan awal yang telah dimiliki oleh siswa,

keterampilan belajar yang dimiliki oleh siswa (cara belajar, cara

mengerjakan tugas, membaca buku, belajar kelompok), kesehatan siswa,

kecerdasan, sikap, cita-cita, dan hubungannya dengan orang lain. Faktor

ekstern adalah faktor yang berasal dari luar diri pribadi siswa, faktor estern

meliputi proses belajar mengajar, sarana belajar, lingkungan belajar

(suasana sekolah dan suasana rumah), kondisi sosial ekonomi keluarga.

Prestasi belajar mempunyai fungsi menurut Arifin (2009: 13), “sebagai

indikator keberhasilan dalam bidang studi, sebagai indikator kualitas

institusi pendidikan dimana kurikulum yang digunakan relevan dengan

kebutuhan peserta didik dan masyarakat”. Disamping itu, prestasi belajar

juga bermanfaat sebagai umpan balik bagi guru dalam melaksanakan

proses pembelajaran sehingga dapat menentukan apakah perlu melakukan

diagnosis, penempatan, atau bimbingan terhadap peserta didik.

Dari beberapa pengertian di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

(28)

laku yang didapat melalui interaksi dengan lingkungan yang bersifat

menetap yang dapat ditunjukkan dengan nilai akademik.

2.1.1.6 Hakikat IPA

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) menurut Tim pengembang

Ilmu Pendidikan (2007: 187) ”merupakan pendidikan bidang studi dengan

alam semesta serta segala proses yang terjadi didalamnya sebagai

objeknya”.

Menurut Tim pengembang Ilmu Pendidikan (2007: 192) “Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA) mencakup ranah proses, produk, dan sikap.

komponen-komponen dalam proses meliputi identifikasi masalah,

observasi, menyusun hipotesis/membuat prediksi, menganalisis,

mengekstrapolasi, dan mensintesis”. komponen-komponen produk meliputi

fakta, konsep, teori, generalisasi. komponen-komponen sikap meliputi rasa

ingin tahu yang tinggi, kritis, kreatif,dll. Menurut Fowler (dalam Trianto,

2010: 136) “IPA adalah pengetahuan yang dirumuskan secara sistematis,

yang berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan”.

IPA menurut Trianto (2010: 136) “adalah ilmu yang mempelajari alam

semesta baik yang dapat diamati oleh indera maupun yang tidak dapat

diamati oleh indera”.

Dari beberapa pengertian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

IPA adalah ilmu pengetahuan pada gejala-gejala alam melalui metode

ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah (rasa

ingin tahu, terbuka, jujur).

2.1.1.7 Materi IPA

Standar kompetensi yang digunakan dalam pembelajaran adalah "8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam

kehidupan sehari-hari” serta kompetensi dasar adalah “8.3. Membuat suatu

karya / model untuk menunjukkan perubahan gerak akibat pengaruh udara,

(29)

Dalam penelitian ini, model roket, pesawat, baling-baling yang digunakan menggunakan kertas, sedangkan model parasut menggunakan plastik.

2.2 Hasil penelitian sebelumnya

Adapun penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah yang

dilakukan oleh

1. Purwadadi (2009). Penelitian ini berjudul Efektifitas Pembelajaran Fisika Di SLTP Pada Pokok Bahasan Kalor Dengan Menggunakan

Metode Discovery Terbimbing Pada SLTP Kristen 1 Klaten. Tujuan

penelitian ini adalah

1) Mengetahui sejauh mana efektivitas keterlibatan siswa terhadap

pembelajaran fisika di SLTP pada pokok bahasan kalor dengan

metode Discovery Terbimbing.

2) Mengetahui bagaimana pemahaman konsep siswa pada pokok

bahasan kalor setelah pembelajaran dengan metode Discovery

Terbimbing.

3) Mengetahui bagaimana minat atau sikap siswa terhadap

pembelajaran fisika pada pokok bahasan kalor setelah

pembelajaran dengan metode discovery terbimbing.

Hasil dari penelitian tersebut adalah (1) Tidak ada perbedaan pada

tingkat keterlibatan siswa secara klasikal dalam kegiatan menjawab

pertanyaan dan menyimpulkan, (2) pembelajaran menggunakan metode

discovery terbimbing sangat efektif untuk peningkatan pemahaman siswa

pada konsep kalor, (3) pembelajaran menggunakan metode discovery

terbimbing dapat meningkatkan minat siswa.

2. Harsono dan Rusmawan (2009). Penelitian ini berjudul Peningkatan Prestasi Belajar Tentang Letak Negara-Negara Di Asia Tenggara Pada Peta Buta Dengan Menggunakan Metode Discovery Bagi Siswa

Kelas VI C SDN Sukun I Kota Malang. Tujuan dari penelitian tersebut

(30)

1) Meningkatkan keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran

untuk memperoleh informasi-informasi dari berbagai sumber.

2) Mengurangi ketergantungan kepada guru sebagi sumber informasi

yang membuat siswa pasif untuk berfikir

3) Melatih para siswa untuk memanfaatkan sumber-sumber

informasi.

4) Meningkatkan pemahaman terhadap isi materi, karena

keterlibatannya secara langsung dari proses pencarian.

Hasil dari penelitian tersebut ialah, pada siklus I terdapat peningkatan

nilai hasil belajar 14% dan peningkatan jumlah siswa yang mencapai

standar ketuntasan mencapai 23% disbanding data nilai awal. Sedangkan

pada siklus II terdapat peningkatan prestasi belajar berupa nilai

peningkatan hasil belajar sebesar 10% dan peningkatan jumlah siswa yang

mencapai standar ketuntasan sebesar 29%. Dengan demikian siklus I dan

siklus II terdapat peningkatkan prestasi yang berupa nilai hasil belajar

mencapai 24% dan peningkatan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan

sebesar 52%. Jadi, metode discovery dapat meningkatkan prestasi belajar tentang letak negara-negara di Asia Tenggara pada peta buta bagi siswa

kelas VI C SDN Sukun I Kota Malang.

Dari dua hasil penelitian diatas terbukti bahwa metode penemuan

dapat meningkatkan minat siswa SLTP Kristen 1 Klaten dan dapat

meningkatkan prestasi siswa kelas VI C SDN Sukun I Kota Malang.

2.3 Hipotesis

Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah

1 Minat siswa kelas IV di SDN Langensari semester genap 2011/2012 pada

pelajaran IPA melalui pembelajaran dengan menggunakan metode

penemuan berbeda signifikan daripada yang menggunakan metode

(31)

2 Keaktifan siswa kelas IV di SDN Langensari semester genap 2011/2012

pada pelajaran IPA melalui pembelajaran dengan menggunakan metode

penemuan berbeda signifikan daripada yang menggunakan metode

ceramah.

3 Kemampuan memprediksi siswa kelas IV di SDN Langensari semester

genap 2011/2012 pada pelajaran IPA melalui pembelajaran dengan

menggunakan metode penemuan berbeda signifikan daripada yang

menggunakan metode ceramah.

4 Prestasi siswa kelas IV di SDN Langensari semester genap 2011/2012 pada

pelajaran IPA melalui pembelajaran dengan menggunakan metode

penemuan berbeda signifikan daripada yang menggunakan metode

(32)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimental kuantitatif

(Sugiyono, 2010: 112). Berikut designnya :

O1 X1 O2

O3 X2 O4

Keterangan :

O1, O3 : pretest O2, O4 : posttest

X1 : metode penemuan X2 : Metode ceramah

Dalam desain ini terdapat 2 kelompok, yaitu kelompok eksperimen yang

diberi perlakuan penerapan metode penemuan dan kelompok kontrol yang beri

perlakuan penerapan metode ceramah. Sebelumnya kedua kelompok ini diberikan

pretest yang sama, untuk mengetahui keadaan awal, apakah ada perbedaan di

antara keduanya atau tidak. Setelah beberapa kali pembelajaran, kemudian

diberikan posttest kedua kelompok.

3.2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Langensari yang

berjumlah 41 siswa dimana kelas IVA 21 siswa dan kelas IVB 20 siswa.

Pembelajaran pada kelompok eksperimen dilaksanakan oleh peneliti, karena

peneliti akan lebih mengerti metode penemuan dan memahami pelaksanaan

pembelajaran yang sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP),

karena RPP yang membuat adalah peneliti. Sedangkan guru kelas melakukan

pengamatan mengenai keaktifan siswa didalam kelas tersebut dengan cara

mengamati suasana kelas dan mencocokkan dengan lembar pengamatan keaktifan

(33)

Pembelajaran pada kelompok kontrol dilakukan oleh guru mitra yaitu guru

kelas IVB sendiri. Pada saat pembelajaran kelas IVB tidak dikondisikan seperti

penelitian, maka di kelas IVB pembelajaran dilakukan sepeti biasa yaitu

menggunakan metode tradisonal (ceramah). Peneliti melakukan pengamatan

mengenai minat dan keaktifan melakukan dokumentasi selama pembelajaran itu

berlangsung.

3.3 Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah :

Variabel Independen Variabel Dependen Variabel Kontrol

Metode pembelajaran Minat, Keaktifan ,

Kemampuan Memperdiksi , Prestasi Belajar

Keadaan kelas, siswa

3.4 Definisi Operasional

1. Metode penemuan adalah cara mengajar di mana siswa menemukan sendiri

berbagai konsep dan prinsip melalui proses ilmiah .

2. Minat adalah perasaan ketertarikan yang mengarahkan individu kepada suatu

pilihan tertentu.

3. Keaktifan adalah kesediaan terlibat dalam proses belajar dan menyatakan

pendapat atau gagasan tanpa ditunjuk atau disuruh oleh guru.

4. Kemampuan memprediksi adalah kemampuan membuat ramalan tentang

hal-hal yang akan terjadi berdasarkan beberapa informasi yang telah ada.

5. Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai berupa perubahan tingkah laku yang

didapat melalui interaksi dengan lingkungan yang bersifat menetap yang dapat

dilihat salah satunya dengan nilai akademik.

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen yang dibuat dalam penelitian ini berupa instrumen perlakuan dan

(34)

sedangkan instrumen alat ukur berupa angket minat, lembar pengamatan

keaktifan, soal-soal obyektif, soal essay.

a. Angket Minat

Angket minat terlampir pada halaman 67

Tabel 1. Kisi-Kisi Angket Minat Belajar IPA

(35)
(36)

yang

diberikanoleh guru.

menyuruh.

• Saya mengulang

kembali materi pembelajaran IPA di rumah secara mandiri.

TOTAL 7 item 13 item

 

b. Lembar Pengamatan keaktifan

Angket lembar keaktifan terlampir pada halaman 70

Tabel 2. Kisi-Kisi Instrumen Keaktifan

Indikator Pernyataan

1.Gerak belajar dinamis Siswa aktif menjalankan langkah percobaan.

Siswa menunjukkan inisiatif untuk turut memecahkan masalah saat kegiatan pembelajaran.

Siswa menunjukkan inisiatif mngungkapkan hasil temuan/percobaan.

2.Selalu ingin tahu Siswa memberikan jawaban terhadap pertanyaan guru.

Siswa mengajukan pertanyaan kepada guru.

Siswa memberikan pendapat dalam pembelajaran.

(37)

c. Alat ukur kemampuan memprediksi

Alat ukur kemampuan memprediksi terlampir pada halaman 64

Tabel 3. Kisi-Kisi Soal Kemampuan Memprediksi

No Indikator Nomor Soal

1 Menjelaskan arah dorongan udara 1 2 Menjelaskan bahan pembuat benda-benda yang data

digerakkan oleh udara

2,3

3 Menjelaskan pengaruh gerak benda berdasarkan bentuk dan luas.

4,6,7

4 Menjelaskan arah benda jika mendapat dorongan udara 5 5 Menjelaskan akibat dari pemberian beban kepada

benda-benda yang bergerak akibat pengaruh dorongan udara

8

d. Tes Prestasi Belajar

Soal prestasi belajar terlampir pada halaman 65

Tabel 4. Kisi-Kisi Soal Prestasi

No Indikator No. Soal

1 Menyebutkan macam-macam gerak benda yang dapat menimbulkan angin

1

2 Menyebutkan benda-benda yang bekerjanya memanfaatkan angin

2

3 Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi gerak benda

3,4,5,6,7,8 ,9,10

3.6 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan oleh dua dosen pembimbing dimana dosen mengamati

secara cermat semua item dalam tes apakah sesuai dengan tujuan yang akan dicapai

oleh peneliti yaitu untuk peningkatan minat, keaktifan, kemampuan memprediksi, dan

prestasi belajar. Expert Judgement yang kedua dilakukan oleh dua guru kelas yang lebih mengenal karakteristik siswa, guru kelas mencermati penggunaan kalimat dan

(38)

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam kelas eksperimen dan kelas kontrol

dilaksanakan selama dua kali pembelajaran dengan membagikan pretest kemudian dilakukan kegiatan belajar mengajar dimana kelas ekperimen menggunakan metode

penemuan, sedangkan kelas kontrol menggunakan metode ceramah. Setelah kegiatan

belajar mengajar selasai kemudian masing-masing kelas dibagikan posttest yang berupa angket minat, soal kemampuan memprediksi, dan tes prestasi belajar.

Sedangkan untuk keaktifan diamati selama proses pembelajaran berlangsung.

Tabel 5. Teknik Pengumpulan Data

Variabel Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

Minat Angket dengan 20

pertanyaan

Angket dengan 20

pertanyaan

Keaktifan Lembar Pengamatan Lembar Pengamatan

Kemampuan

Memprediksi

Soal essay Soal essay

Prestasi 10 pilihan ganda 10 pilihan ganda

3.8. Teknik Analisis Data

Dilakukan untuk data minat, keaktifan, kemampuan memprediksi, dan

prestasi belajar siswa. Tetapi untuk keaktifan siswa hanya menggunakan uji

normalitas dan uji pengaruh perlakuan.

1. Teknik analisis data menggunakan uji normalitas data untuk mengetahui

penyebaran datanya dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Kriteria

dari uji normalitas adalah :

a) Jika harga sig (2-tailed) >0,05 maka distribusi data tersebut normal.

sehingga menggunakan statistik parametrik.

b) Jika harga sig (2-tailed) <0,05 maka distribusi data tersebut tidak normal,

(39)

2. Uji statistik

1) Uji homogenitas data dilakukan dengan menganalisis pretest kelompok kontrol dengan pretest kelompok eksperimen. Uji tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen

mempunyai dasar kemampuan yang sama, sehingga dapat dilakukan

pembandingan. Analisis statistik yang digunakan adalah Lavene’s test.

Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut.

Hi : Ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest pada kelompok

kontrol dan kelompok eksperimen.

Hnull : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest pada

kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

Syarat untuk menilai homogenitas:

a. Jika harga sig (2-tailed) > 0,05 maka Hnull diterima dan Hi ditolak,

sehingga tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok

eksperimen dengan kelompok kontrol. Maka ke dua data tersebut

homogen.

b. Jika harga sig (2-tailed) < 0,05 maka Hnull ditolak dan Hi diterima,

sehingga ada perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen

dengan kelompok kontrol. Maka ke dua data tersebut tidak homogen.

2) Uji perbedaan dari pretest ke posttest

Uji ini untuk memastikan apakah ada kenaikan dalam kelompok

kontrol dan kelompok eksperimen dengan membandingkan skor hasil

pretest dan posttest. Analisis statistik yang digunakan adalah statistik

parametric paired t-test (atau related samples Wilcoxon W test) Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut.

Hi : Ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada

kelompok kontrol atau kelompok eksperimen.

Hnull : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan

posttest pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen.

(40)

a. Jika harga sig (2-tailed) > 0,05 maka Hnull diterimadan Hi ditolak.

Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest

dan posttest atau tidak terjadi kenaikan yang signifikan.

b. Jika harga sig (2-tailed) < 0,05 maka Hnull ditolakdan Hi diterima.

Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan

posttest atau terjadi kenaikan yang signifikan.

3) Uji pengaruh perlakuan

Uji pengaruh perlakuan dimaksudkan untuk memastikan apakah ada

perbedaan yang signifikan antara nilai posttest kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis

statistik parametrik independent samples t-test jika data terdistribusi secara normal (atau statistic non parametrik Mann-Whitney U test jika data terdistribusi secara tidak normal)

Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut.

Hi : Ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest pada kelompok

kontrol dan kelompok eksperimen.

Hnull : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest pada

kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

Syarat atau kriteria yang digunakan adalah :

a. Jika harga sig (2-tailed) > 0,05 maka Hnull diterima dan Hi ditolak.

Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest

kelompok eksperimen dan posttest kelompok kontrol, dengan demikian penggunaan metode penemuan tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap prestasi belajar, kemampuan memprediksi, minat,

dan keaktifan siswa.

b. Jika harga sig (2-tailed) < 0,05 maka Hnull diterima dan Hi ditolak.

Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest kelompok eksperimen dan posttest kelompok kontrol, dengan demikian penggunaan metode penemuan berpengaruh secara signifikan terhadap

(41)

4) Uji selisih skor

Uji selisih skor dilakukan jika skor pretest dikelompok kontrol dan kelompok eksperimen tidak homogen. Untuk melakukan uji selisih

skor yaitu dengan cara mengurangkan skor posttest kelompok kontrol dengan pretest kelompok kontrol, maka akan didapat selisih kelompok kontrol. Demikian juga kelompok eksperimen dicari selisih antara skor

posttest dikurangi skor pretest. Kemudian selisih dari kelompok

kontrol dan kelompok eksperimen diuji perbedaannya.

Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut.

Hi : Ada perbedaan yang signifikan antara skor selisih pretest ke

posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

Hnull : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor selisih pretest

ke posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

a. Jika harga sig (2-tailed) > 0,05 maka Hnull diterima dan Hi ditolak.

Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dengan demikian

penggunaan metode penemuan tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap prestasi belajar, kemampuan memprediksi,

minat, dan keaktifan siswa.

b. Jika harga sig (2-tailed) < 0,05 maka Hnull ditolak dan Hi diterima.

Artinya ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dengan demikian

penggunaan metode penemuan berpengaruh secara signifikan

terhadap prestasi belajar, kemampuan memprediksi, minat, dan

(42)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Minat

4.1.1 Data

Data minat siswa dinyatakan dalam perbedaan mean pada 20 soal pernyataan

pretest dan posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dibawah ini

adalah hasil pretest dan posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Data skor selengkapnya terlampir pada halaman 72, 73, 80, dan 81

Tabel 6. Skor Minat Siswa Kelompok Eksperimen dan Kelompok

Kontrol.

Siswa Kelompok eksperimen Kelompok kontrol

Skor pretest Skor posttest Skor pretest Skor posttest

1 62 73 66 73

2 63 68 70 72

3 63 62 62 58

4 57 70 65 65

5 61 68 57 54

6 70 70 51 55

7 65 71 64 63

8 63 72 65 69

9 69 63 68 70

10 75 76 55 56

11 61 63 65 59

12 62 64 66 66

13 62 68 65 68

(43)

15 74 74 62 73

16 65 67 55 52

17 69 65 77 80

18 63 64 0 70

19 67 79 69 65

20 65 72 65 64

21 76 80

Rata-rata 65.52 69.29 60.55 64.70

4.1.2. Analisis

Langkah yang digunakan untuk menjawab tentang perbandingan metode

penemuan dan metode ceramah terhadap minat terdiri dari empat tahap yaitu

uji normalitas, uji homogenitas, uji perbedaan pretest ke posttest, dan uji pengaruh perlakuan.

1. Uji normalitas

Uji normalitas skor minat siswa dapat dilihat pada tabel berikut.

Perhitungan selengkapnya terlampir pada halaman 88

Tabel 7. Hasil uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov

Kelompok Mean Asymp.

Sig. (2-tailed)

Analisis Keterangan

Pretest kontrol 60,55 0,073 Sig> 0,05 Normal Posttest kontrol 64,70 0,999 Sig> 0,05 Normal Pretest eksperimen 65,52 0,321 Sig> 0,05 Normal Posttest eksperimen 69,29 0,914 Sig> 0,05 Normal

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas mean pretest minat siswa dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

(44)

Tabel 8. Perbandingan skor pretest

0,119 Sig> 0,05 Homogen

Kontrol

60,55

3. Uji perbedaan Pretest ke Posttest

Uji perbedaan Pretest ke Posttest skor mean siswa pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Perhitungan selengkapnya terlampir pada halaman 89.

Tabel 9. Uji perbedaan Pretest ke Posttest

Kelompok Mean Minat Selisih Sig.

(2-4. Uji Pengaruh Perlakuan

Uji Pengaruh Perlakuan minat siswa dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Perhitungan selengkapnya terlampir pada halaman 90.

Tabel 10. Perbandingan skor posttest

Mean Posttest Minat Perbedaan

Sig.(2-tailed)

Analisis Keterangan

Kontrol: 64,70

Eksperimen: 69,29

(45)

4.1.3 Pembahasan

Uji normalitas dilakukan dengan perhitungan menggunakan rumus One

Sample Kolmogorov Sminov-Tes pada program PASW 18 for Windows.

Perhitungan menunjukkan bahwa data berdistribusi normal. Hal ini dibuktikan

dengan hasil perhitungan semua mean pretest dan posttest baik dikelompok

eksperimen maupun kontrol mempunyai harga sin. (2-tailed)> 0,05.

Uji homogenitas skor pretest minat dilakukan dengan menggunakan

Lavene’s Test. Hasil pengujian homogenitas skor pretest minat siswa

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol menunjukkan harga sig. (

2-tailed) sebesar 0,119> 0,05 maka daapat disimpulkan bahwa data bersifat

homogen.

Uji perbedaan mean menunjukkan ada kenaikan skor rata-rata antara

pretest dan posttest minat dikelompok eksperimen yaitu sebesar 3,77 dengan

sig. (2-tailed) 0,003 < 0,05. Kenaikan skor rata-rata antara pretest dan posttest

minat dikelompok eksperimen tergolong signifikan. Dikelompok kontrol skor

rata-rata pretest dan posttest minat mengalami kenaikan sebesar 4,15 kenaikannya tergolong tinggi ini disebabkan karena pada pretest berjumlah 19 siswa dan pada saat posttest jumlah siswa menjadi 20. Kenaikan skor rata-rata antara pretest dan posttest minat dikelompok kontrol tidak signifikan yang ditunjukkan dari harga sig. (2-tailed) 0,261 >0,05.

Perbandingan rata-rata posttest minat kelompok eksperimen dan posttest

kelompok kontrol menunjukkan perbedaan sebesar 4,59 dengan sig. (2-tailed) 0,029< 0,05. Hal ini menunjukkan perbedaan yang signifikan. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa metode penemuan berpengaruh secara

signifikan terhadap minat IPA pada materi perubahan gerak akibat pengaruh

udara. Metode penemuan dapat merangsang peserta didik untuk melibatkan

seluruh kemampuan mencari dan menyelidiki sehingga mereka dapat lebih

tertarik kepada sesuatu hal. Penerapan metode ceramah pada kelas kontrol

tidak meningkatkan minat siswa karena pembelajaran terpusat kepada guru.

(46)

siswa lebih berpartisipasi dalam pembelajaran hal ini dapat ditunjukkan dari

siswa lebih sering bertanya dan menjawab pertanyaan.

4.2 Keaktifan

4.2.1 Data

Data keaktifan siswa dinyatakan dalam perbedaan mean skor 8 pernyataan

pada pengamatan pembelajaran dikelompok kontrol dan eksperimen. Dibawah

ini adalah data skordi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Data skor selengkapnya terlampir pada halaman 74 dan 82

Tabel 11. Skor Keaktifan Siswa Kelompok Ekperimen

dan Kelompok Kontrol

Siswa Skor Eksperimen Kontrol

1 5 0

2 10 0

3 4 1

4 10 0

5 11 1

6 8 0

7 7 0

8 6 0

9 9 2

10 6 0

11 13 0

12 6 1

13 12 4

14 7 1

(47)

16 8 0

Langkah yang dilakukan untuk menjawab hipotesis tentang pengaruh metode

penemuan dan metode ceramah terhadap keaktifan terdiri dari 2 tahap, yaitu uji

normalitas, dan uji pengaruh perlakuan.

1. Uji normalitas

Uji normalitas skor minat siswa dapat dilihat pada tabel berikut.

Perhitungan selengkapnya terlampir pada halaman 91.

Tabel 12. Hasil uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov

No Kelompok Mean Asymp. Sig.

(2-tailed)

Analisis Keterangan

1 Kontrol 0,65 0,062 Sig>0,05 Normal

2 Eksperimen 8,62 0,757 Sig> 0,05 Normal

2. Uji pengaruh perlakuan

Uji Pengaruh Perlakuan keaktifan siswa dapat dilihat pada tabel dibawah

ini.Perhitungan selengkapnya terlampir pada halaman 92.

Tabel 13. Perbandingan skor posttest

Mean keaktifan Perbedaan

Sig.(2-tailed)

Analisis Keterangan

Kontrol: 0,65

Eksperimen: 8,62

7,79 0,000 Sig<0,05 Berbeda

(48)

4.2.3 Pembahasan

Uji normalitas data skor keaktifan dilakukan dengan perhitungan

menggunakan rumus One Sample Kolmogorov Sminov-Tes pada program

PASW 18 for Windows. Perhitungan menunjukkan bahwa data berdistribusi

normal. Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan semua baik dikelompok

eksperimen maupun kontrol mempunyai harga sin. (2-tailed)> 0,05.

Hasil uji pengaruh perlakuan skor rata-rata keaktifan siswa kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol menunjukkan perbedaan sebesar 7,79

dengan sig. (2-tailed) 0,000< 0,05. Hal ini menunjukkan perbedaan yang signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode penemuan

berpengaruh secara signifikan terhadap keaktifan siswa pada materi perubahan

gerak akibat pengaruh udara mata pelajaran IPA. Metode penemuan dapat

membangun sikap aktif, kreatif, dan inovatif dalam rangka pencapaian tujuan

pembelajaran. Metode penemuan juga dapat membangun sikap percaya diri

dan terbuka terhadap hasil temuan sehingga anak dirangsang untuk aktif

berbuat dan mencari sesuatu sesuai dengan aspirasinya. Pembelajaran dengan

menggunakan metode ceramah hanya memberikan kesempatan kepada siswa

untuk pasif, dan menerima saja semua informasi yang diberikan oleh guru.

4.3 Kemampuan Memprediksi

4.3.1 Data

Data kemampuan memprediksi siswa dinyatakan dalam perbedaan mean

pada 8 soal pernyataan essay kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dibawah ini adalah hasil pretest dan posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

(49)

Tabel 14. Skor Kemampuan Memprediksi Siswa Kelompok Eksperimen dan

Kelompok Kontrol.

Siswa Kelompok eksperimen Kelompok kontrol

Skor pretest

Skor posttest Skor pretest Skor posttest

1 2 4 1 2

2 3 4 3 3

3 4 5 3 5

4 2 6 2 2

5 2 5 3 3

6 4 6 3 2

7 4 8 5 4

8 5 7 4 1

9 8 9 3 4

10 6 8 3 3

11 3 6 3 2

12 4 6 4 4

13 5 6 1 2

14 5 5 4 5

15 3 5 8 4

16 4 6 5 2

17 4 5 4 3

18 4 6 0 2

19 5 6 3 1

20 2 4 3 2

21 4 7

(50)

4.3.2. Analisis

Langkah yang digunakan untuk menjawab tentang perbandingan metode

penemuan dan metode ceramah terhadap kemampuan memprediksi terdiri dari

empat tahap yaitu uji normalitas, uji homogenitas, uji perbedaan pretest ke

posttest, dan uji pengaruh perlakuan.

1. Uji normalitas

Uji normalitas skor kemampuan memprediksi siswa dapat dilihat pada tabel

berikut.

Perhitungan selengkapnya terlampir pada halaman 93.

Tabel 15. Hasil uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov

Kelompok Mean Asymp.

Sig.

(2-tailed)

Analisis Keterangan

Pretest kontrol 3,25 0,196 Sig> 0,05 Normal

Posttest kontrol 2,8 0,17 Sig> 0,05 Normal

Pretest eksperimen 3,95 0,362 Sig> 0,05 Normal

Posttest eksperimen 5,9 0,202 Sig> 0,05 Normal

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas mean pretest kemampuan memprediksi siswa dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Perhitungan selengkapnya terlampir pada halaman 93

Tabel 16. Perbandingan skor pretest

(51)

(2-3. Uji perbedaan Pretest ke Posttest

Uji perbedaan Pretest ke Posttest skor mean siswa pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Perhitungan selengkapnya terlampir pada halaman 94.

Tabel 17. Uji perbedaan Pretest ke Posttest

Kelompok Mean

4. Uji Pengaruh Perlakuan

Uji Pengaruh Perlakuan kemampuan memprediksi siswa dapat dilihat pada

tabel dibawah ini.

Perhitungan selengkapnya terlampir pada halaman 96.

Tabel 18. Perbandingan skor posttest

Mean Posttest

3,1 0,000 Sig<0,05 Berbeda

4.3.3.Pembahasan

Uji normalitas dilakukan dengan perhitungan menggunakan rumus One

Sample Kolmogorov Sminov-Tes pada program PASW 18 for Windows.

Perhitungan menunjukkan bahwa data berdistribusi normal. Hal ini dibuktikan

dengan hasil perhitungan semua mean pretest dan posttest baik dikelompok

(52)

Uji homogenitas skor pretest dilakukan dengan menggunakan rumus

Lavene’s test. Hasil pengujian homogenitas skor pretest kemampuan

memprediksi siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

menunjukkan harga sig. (2-tailed) sebesar 0,759> 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data bersifat homogen.

Uji perbedaan mean menunjukkan ada kenaikan skor rata-rata antara

pretest dan posttest kemampuan memprediksi dikelompok eksperimen yaitu

sebesar 1,95 dengan sig. (2-tailed) 0,000 < 0,05. Kenaikan skor rata-rata antara pretest dan posttest minat dikelompok eksperimen tergolong signifikan. Dikelompok kontrol skor rata-rata pretest dan posttest minat mengalami penerunan sebesar 0,45 dengan harga sig. (2-tailed) 0,234 >0,05, maka dikelompok kontrol tidak mengalami kenaikan yang signifikan.

Perbandingan rata-rata posttest kemampuan memprediksi kelompok eksperimen dan posttest kelompok kontrol menunjukkan perbedaan sebesar 3,1 dengan sig. (2-tailed) 0,000< 0,05. Hal ini menunjukkan perbedaan yang signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode penemuan

berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan memprediksi siswa pada

mata pelajaran IPA, materi perubahan gerak akibat pengaruh udara. Metode

penemuan dapat merangsang peserta didik untuk melibatkan seluruh

kemampuan mencari dan menyelidiki sehingga mereka dapat lebih tertarik

kepada sesuatu hal. Penerapan metode ceramah pada kelas kontrol tidak

meningkatkan minat siswa karena pembelajaran terpusat kepada guru.

4.4. Prestasi

4.4.1 Data

Data prestasi siswa dinyatakan dalam perbedaan mean pada 10 soal pilihan

ganda kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dibawah ini adalah hasil

pretest dan posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Data skor

selengkapnya terlampir pada halaman 77, 78, 85, dan 86.

(53)

Kelompok Kontrol.

Siswa Kelompok eksperimen Kelompok kontrol

Skor pretest

Skor posttest Skor pretest Skor posttest

1 2 8 1 0

2 6 6 2 0

3 2 5 2 5

4 6 9 2 5

5 2 8 1 2

6 4 8 5 4

7 7 3 3 2

8 4 7 3 3

9 5 8 8 5

10 3 5 6 4

11 5 7 2 5

12 6 7 1 4

13 3 9 6 5

14 3 6 3 6

15 3 8 5 5

16 4 8 2 3

17 5 8 3 4

18 4 7 0 4

19 3 7 6 8

20 1 6 5 4

21 5 9

(54)

4.4.2. Analisis

Langkah yang digunakan untuk menjawab tentang perbandingan metode

penemuan dan metode ceramah terhadap prestasi terdiri dari empat tahap yaitu

uji normalitas, uji homogenitas, uji perbedaan pretest ke posttest, dan uji pengaruh perlakuan.

1. Uji normalitas

Uji normalitas skor prestasi siswa dapat dilihat pada tabel berikut.

Perhitungan selengkapnya terlampir pada halaman 97.

Tabel 20. Hasil uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov

Kelompok Mean Asymp. Sig.

(2-tailed)

Analisis Keterangan

Pretest kontrol 3,30 0,368 Sig> 0,05 Normal Posttest kontrol 3,90 0,282 Sig> 0,05 Normal Pretest eksperimen 3,95 0,708 Sig> 0,05 Normal Posttest eksperimen 7,10 0,363 Sig> 0,05 Normal

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas mean pretest prestasi siswa dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Perhitungan selengkapnya terlampir pada halaman 97.

Tabel 21. Perbandingan skor pretest

Pretest Mean Sig.

(2-tailed)

Analisis Hasil

Prestasi Eksperimen

3,95

0,124 Sig> 0,05 Homogen

Kontrol

3,3

3. Uji perbedaan Pretest ke Posttest

Uji perbedaan Pretest ke Posttest skor mean siswa pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

(55)

Tabel 22. Uji perbedaan Pretest ke Posttest

Kelompok Mean Prestasi Selisih Sig.

(2-4. Uji Pengaruh Perlakuan

Uji Pengaruh Perlakuan prestasi siswa dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Perhitungan selengkapnya terlampir pada halaman 100.

Tabel 23. Perbandingan skor posttest

Mean Posttest

3,2 0,000 Sig<0,05 Berbeda

4.4.3. Pembahasan

Uji normalitas dilakukan dengan perhitungan menggunakan rumus One

Sample Kolmogorov Sminov-Tes pada program PASW 18 for Windows.

Perhitungan menunjukkan bahwa data berdistribusi normal. Hal ini dibuktikan

dengan hasil perhitungan semua mean pretest dan posttest baik dikelompok

eksperimen maupun kontrol mempunyai harga sin. (2-tailed)> 0,05.

Uji homogenitas skor pretest prestasi dilakukan dengan menggunakan rumus Lavene’s test. Hasil pengujian homogenitas skor pretest prestasi siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol menunjukkan harga sig. (

2-tailed) sebesar 0,214> 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data bersifat

Gambar

Tabel 1. Kisi-Kisi Angket Minat Belajar IPA
Tabel 2. Kisi-Kisi Instrumen Keaktifan
Tabel 3. Kisi-Kisi Soal Kemampuan Memprediksi
Tabel 5. Teknik Pengumpulan Data
+7

Referensi

Dokumen terkait

BERDASARKAN prinsip-prinsip dan tuju an-tuju an Piagam Perserikatan Bangsa- Bangsa dan Konvensi Wina mengenai Hubungan Diplomatik pada tahun 1961.. MEMUTUSKAN untuk

ScklFqiurFigumrFrtnmquFia.

[r]

Dari permasalah tersebut dapat dicarikan solusi dengan cara menggunakan alat yang dapat embantu untuk mengumpulkan ikan yaitu dengan lampu yang kedap air, metode

Sebelum melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, pada tahun 2004 Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Bulungan melaksanakan pesta demokrasi dengan

Brainstorming adalah salah satu alternative media pengajaran bahasa inggris, tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan teks menulis descriptive teks

Pada penelitian ini, akan dibandingkan pendekatan penilaian risiko Kent Muhlbauer dan Fuzzy Inference System , sehingga didapatkan penilaian risiko yang tepat untuk

BNI 31 Januari 2016 PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL 1.  Pendapatan Bunga  a.. BNI