• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESKRIPSI KEMAMPUAN BER P IKIR KREATIF MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH SOKARAJA - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "DESKRIPSI KEMAMPUAN BER P IKIR KREATIF MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH SOKARAJA - repository perpustakaan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

A. Kemampuan Berpikir Kreatif

Kreatifitas merupakan hal yang sulit untuk di ukur. Westen (1996) menjelaskan bahwa salah satu cara untuk mengevaluasi kreatifitas seseorang adalah dengan mengukur kemampuan berfikir divergen. Artinya seberapa banyak seseorang mampu menemukan kemungkinan jalan pemecahan terhadap suatu situasi tertentu.

Menurut Anang (2010) kreatif merupakan kemampuan khusus untuk mendapatkan sesuatu yang baru sekalipun dari sumber yang terkategori lama. Pada hakekatnya kreatifitas ada di dalam setiap diri, bukan berada diluar diri menurut Hernowo (2007) kreatifitas merupakan proses pencarian kedalam diri sendiri yang penuh tumpukan kenangan, pikiran, dan sensasi hingga kesifat yang paling mendasar bagi kehidupan. Kreatifitas didasarkan pada keaslian tingkah laku yang mereka laksanakan dalam banyak cara dan kesempatan dalam menghadapi berbagai situasi belajar, menurut Taufik (2007) kreatifitas tidak selalu harus menciptakan sesuatu yang benar – benar baru sama sekali dapat saja merupakan gabungan atau kombinasi dari apa yang sudah ada sebelum dan apa yang diciptakan khususnya diperoleh disekolah maupun dilingkungan keluarga.

(2)

pendorong (press), proses dan produk. Menurut Latipah (2012) pengembangan kreatifitas dapat dilakukan melalui cara-cara seperti menunjukan kepada siswa bahwa kreatifitas akan dihargai, memfokuskan perhatian siswa pada penghargaan internal dari pada penghargaan eksternal, mendorong siswa menguasai sesuatu area mata pelajaran, memberikan pertanyaan yang mengasah pikiran, memberikan kebebasan dan rasa aman yang dibutuhkan untuk mengambil risiko kepada siswa. Dalam Trianto (2011) mengemukakan bahwa Kreativitas adalah kemampuan berdasarkan data atau informasi yang tersedia, menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap sesuatu masalah dimana penekanannya pada kuantitas, ketepat gunaan dan beragam jawaban. Menurut Pamilu (2007) anak yang kreatif memiliki sifat-sifat selalu ingin tau, memiliki minat yang sangat luas, dan suka melakukan aktifitas yang kreatif. Jadi semakin banyak kemungkinan jawaban yang diberikan dalam suatu masalah makin kreatifitas seseorang. Tentu saja jawaban itu harus sesuai dengan masalahnya tidak semata-mata jawaban yang dapat diberikan menentukan kreativitas seseorang, tetapi juga kualitas mutu dari jawaban.

(3)

dengan menyediakan sarana dan prasarana pendidikan yang memungkinkan siswa mengembangkan ketrampilannya dalam membuat karya-karya yang produktif inovatif.

Kemampuan berpikir kreatif adalah kemampuan berpikir yang dengan berdasarkan data dan informasi yang tersedia dapat menentukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, dimana penekananya adalah pada kuantitas, ketepatgunaan dan keragaman jawaban. Berpikir kreatif juga dapat diartikan sebagai kombinasi dari berpikir logis dan berpikir divergen yang didasarkan pada intuisi tetapi masih dalam kesadaran. Dua pendekatan utama untuk mengenal pemikiran (berpikir) kreatif, yaitu memperhatikan respon-respon subjek untuk memecahkan masalah dimana suatu proses kognitif khusus, yaitu memahami karakteristik berpikir kreatif dengan cara mengatasi ketepatan (overcoming fixation), berpikir diluar kebiasaan (the breaking of a mental set), kemudian menentukan kriteria dari suatu produk

(4)

B. Berpikir Kreatif Matematika

Kemampuan kreatif dalam berpikir kreatif matematis adalah kemampuan untuk memahami pola dan hubungan menggunakan pemikiran kompleks, dan mampu berfikir asli dalam simbol matematika (Sudarma, 2013). Berpikir kreatif dalam matematika dapat dipandang sebagai orientasi tentang intruksi matematika, termasuk tugas penemuan dan pemecahan masalah. Berfikir kreatif dalam matematika mengacu pada pengertian berfikir kreatif secara umum. Karena sebagian besar aktifitas yang dilakukan seseorang yang sedang belajar. Matematika adalah berpikir. Aktifitas tersebut dapat membawa siswa mengembangkan pemikiran kreatif dalam matematika.

Sambo (2007:165) melihat kreatifitas sebagai kemampuan seseorang untuk menghasilkan pemikiran atau penemuan yang logis dan imajinatif yang pada dasarnya baru dan sebelumnya tidak diketahui. Menurut Noer (2011:106) berpikir kreatif dalam matematika merupakan kombinasi berfikir logis dan berpikir divergen yang didasarkan intuisi tetapi dalam kesadaran yang memperhatikan fleksibilitas, kefasihan dan kebaruan.

(5)

Penilaian terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa dalam matematika penting untuk dilakukan karena kemampuan berfikir kreatif sangat dibutuhkan terutama dalam memecahkan masalah, dimana siswa diharapkan dapat mengembangkan ide –ide baru yang kreatif dalam menganalisis dan memecahkan masalah.

Berfikir kreatif menurut (Munandar,2009) meliputi bebrapa kategori, yaitu:

1. Berpikir lancar yang berarti:

a. Menghasilkan banyak gagasan/ jawaban yang relevan b. Arus pemikiran lancar

2. Berpikir luwes yang berarti:

a. Menghasilkan gagasan- gagasan seragam b. Mampu mengubah cara atau pendekatan c. Arah pemikiran yang berbeda-beda

3. Berpikir orisinal yang berarti memberikan jawaban yang tidak lazim, yang lain dari yang lain, yang jarang diberikan kebanyakan orang.

4. Berpikir terperinci / elaborasi yang berarti:

a. Mengembangkan, menambahkan, memperkaya suatu gagasan. b. Memperinci detai-detai

(6)

Berdasarkan indikator berpikir kreatif yang telah dikemukakan sebelumnya, maka indikator kemampuan berfikir kreatif matematis dalam pemikiran ini, meliputi :

1) Berpikir lancar (fluent thinking) atau kelancaran adalah kemampuan memproduksi banyak gagasan. Siswa dapat memberikan banyak gagasan, jawaban, penyelesaian masalah yang beragam yang terkait dengan materi pada pembelajaran matematika.

2) Berpikir luwes (flexible thinking) atau kelenturan adalah kemampuan untuk mengajukan berbagai pendekatan atau jalan pemecahan masalah. Siswa dapat menggunakan bermacam – macam cara dalam menyelesaiakan masalah yang terkait dengan materi pada pembelajaran matematika.

(7)

C. Materi Pelajaran

Salah satu materi matematika SMP kelas VIII adalah Bangun Ruang Sisi Datar. Pada pokok bahasan ini indikator yang akan dipelajari adalah sebagai berikut :

Standar kompetensi :

1. Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas dan bagian-bagiannya serta menentukan ukurannya.

Kompetensi Dasar :

5. 1 Mengidentifikasi-kan sifat-sifat kubus balok, prisma, dan limas serta bagian-bagianya.

5. 2 Membuat jaring-jaring kubus, balok,prisma dan limas.

5. 3 Menghitung luas permukaan dan volume kubus,balok,prisma dan limas. Indikator Pembelajaran :

5.1.1 Menyebutkan unsur-unsur kubus, balok, prisma dan limas (rusuk, bidang sisi, diagonal sisi, diagonal ruang dan bidang diagonal )

5.2.1 Membuat jaring-jaring kubus, Membuat jaring-jaring balok, Membuat jaring-jaring prisma tegak, Membuat jaring-jaring limas.

(8)

D. Penelitian Relevan

Dalam penelitian ini terdapat beberapa penelitian yang relevan tentang berpikir kreatif. Nastiti (2015) menyatakan hasil penelitiannya adalah terdapat penjenjangan kelompok dalam kemampuan berfikir kreatif matematis, yaitu kelompok tinggi, kelompok sedang, kelompok rendah. Siswa dalam kelompok sedang mampu menguasai maksimal 3 indikator, yaitu berpikir lancar, orisinil, dan terperinci. Siswa dalam kelompok tinggi memiliki kemampuan terperinci yang lebih baik dari pada kelompok sedang. Selanjutnya, siswa dengan kelompok rendah hanya mampu menguasai dua indikator, yaitu berfikir orisinil dan terperinci.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Nurmasari, Kusmayadi, dan Riyadi (2013), dapat disimpulkan bahwa siswa laki-laki memenuhi empat indikator berpikir kreatif yaitu pada indikator kelancaran, keluwesan, keaslian, dan menilai serta kurang memenuhi satu indikator berpikir kreatif yaitu pada indikator penguraian. Dari siswa perempuan disimpulkan bahwa siswa perempuan memenuhi tiga indikator berpikir kreatif yaitu pada indikator kelancaran, keluwesan, dan keaslian serta tidak memenuhi dua indikator berfikir kreatif yaitu pada indikator penguraian dan menilai. Persamaan dengan penelitian yang telah dilaksanakan adalah sama-sama mendeskripsikan kemampuan berpikir matematis siswa.

E. Kerangka Berpikir

(9)

seseorang untuk membangun ide atau gagasan baru yang menekankan pada aspek kefasihan, fleksibilitas, dan kebaruan. Ide yang dimaksud adalah ide dalam memecahkan masalah matematika dengan tepat atau sesuai dengan perintahnya.

Mengembangkan berpikir kreatif bukan hanya ditunjukan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika tetapi juga untuk menunjang aspek kehidupan lainya. Kemampuan berpikir kreatif bukan hanya meningkatkan kecakapan akademik tetapi juga kecakapan personal, meliputi kesadaran diri dan ketrampilan berfikir, serta kecakapan sosial.

Referensi

Dokumen terkait

Soil tillage is recommended to be conducted not just for increasing the porosity of the soil, but also for reducing the population of white grub by destructing its

Saat AT89S51 menanggapi permintaan interupsi, Program Counter diisi dengan sebuah nilai yang dinamakan sebagai vektor interupsi, yang merupakan nomor awal dari

315 Masalah kontroversial ini, sedikit telah penulis singgung dalam catatan kaki pada bab Pendahuluan. Di sana telah dinyatakan bahwa apa yang disebut al-Mâwardiy

Dana Alokasi Khusus (DAK) adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang

Ini hasil yang saya bisa berikan selama ini, terimakasih atas dukungan dan semangat yang telah berikan untuk saya apapun..

Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan produk minuman berbasis madu yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen (siswa-siswi SLTP dan SMU) dengan menggunakan metode

Program simulasi ini akan menampilkan lima buah band pass filter (BPF) dan program akan menghitung koefisien filter dari pemberian sinyal masukanx. Perhitungan koefisien

Melalui hasil yang diperoleh dalam penelitian tindakkan (action research), maka penelitian dalam penerapan bermain mind mapping dalam meningkatkan kemampuan membaca