• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Seminar Kerja Praktek

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Seminar Kerja Praktek"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Makalah Seminar Kerja Praktek

FUNGSI PIM-PIE (PROGRAM INPUT MONITORING-PROGRAM INPUT EQUIPMENT) DALAM SISTEM TRANSMISI SIARAN

PADA STASIUN RELAY TRANS TV SEMARANG Oleh : M. Azwar Abdul Ghaffar N. – L2F008055 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Univeritas Diponegoro

Abstrak

Perkembangan keberadaan televisi memberi dampak berkembangnya stasiun-stasiun televisi swasta di Indonesia, salah satunya adalah PT Transformasi Indonesia (TRANS TV). TRANS TV menggunakan satelit Telkom-1 untuk mengirim siaran ke 34 stasiun relay yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Sistem siaran televisi dimulai dari pengambilan gambar dan suara oleh kamera, kemudian data diolah di master control room dan dikirim ke satelit dalam bentuk data digital. Dari satelit, data dikirim kembali ke stasiun-stasiun relay. Di stasiun relay ini, data digital diubah menjadi data analog dan di dikuatkan kembali agar jangkauan siarannya luas. Kemudian materi siaran dipancarkan hingga diterima oleh konsumen.

Stasiun relay TRANS TV Semarang menggunakan piranti untuk memantau, mengkalibrasi, dan mengukur parameter-parameter sinyal yang diterima agar sinyal yang ditransmisikan dapat diterima dengan baik pada tingkat konsumen. Piranti ini dinamakan PIM-PIE (Program Input Monitoring-Program Input Equipment). PIM-PIE terdiri dari berbagai piranti dengan fungsi khusus untuk mendukung fungsi utama. Piranti-piranti yang berada di dalam PIM-PIE antara lain : ADA (Audio Distribution Amplifier), VDA (Video Distribution Amplifier), server, patch panel, audio test generator, video test generator, WFM/VSCOP, test switch, VU (Volume Unit) meter, demodulator, color monitor, audio monitor (speaker), NICAM, dan DPM (Digital Power Meter).

Kata kunci : TRANS TV, sistem siaran televisi, PIM-PIE

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Dalam era globalisasi, ilmu pengetahuan dan teknologi mengalami perkembangan pesat, termasuk perkembangan teknologi informasi. Melihat fenomena yang terjadi di masyarakat saat ini, dapat dikatakan bahwa televisi menjadi yang sangat dibutuhkan.

Perkembangan televisi memberi dampak mulai berkembangnya stasiun-stasiun televisi swasta di Indonesia. Salah satunya stasiun televisi swasta yang mulai berkembang pada tahun 1990-an adalah PT Tr1990-ansformasi Indonesia atau TRANS TV.

Agar sinyal yang ditransmisikan dapat diterima dengan baik oleh konsumen, diperlukan piranti untuk memantau, mengkalibrasi, dan mengukur parameter-parameter sinyal yang ditransmisikan. Alat ini dinamakan PIM-PIE (Program Input Monitoring-Program Input Equipment).

1.2. Tujuan

a) Mempelajari sistem transmisi di stasiun relay TRANS TV Semarang.

b) Mengetahui dan memahami bagian-bagian dari PIM-PIE dan fungsinya.

c) Mengetahui dan memahami prinsip kerja dari PIM-PIE.

1.3. Batasan Masalah

Agar ruang lingkup permasalahan lebih jelas dan mempermudah dalam analisi, maka permasalahan lebih ditekankan pada fungsi PIM-PIE dalam sistem transmisi siaran pada stasiun

relay TRANS TV Semarang.

II. SISTEM DASAR SIARAN TELEVISI Pada dasarnya, sistem penyiaran televisi merupakan proses pengiriman sinyal audio dan video. Mikrofon berfungsi untuk mengubah gelombang-gelombang suara (sinyal audio menjadi sinyal listrik. Sedangkan

(2)

perubahan listrik yang sesuai dengan perubahan-peruahan nilai dalam nilai cahaya membentuk sinyal yang ddapat dilihat atau sinyal video.

Sinyal listrik yang didapat, baik audio maupun video, kemudian dikirim ke penerima (receiver). Pada pemancar, kedua sinyal ini dicampur (multiplexing). Selanjutnya, kedua sinyal tersebut akan dipisahkan kembali (demuliplexing) di penerima. Sinyal audio akan keluar melalui loud

speaker, sedangkan sinyal video keluar melalui

tabung gambar.

Modulator video

Modulator audio

Diplekser Demodulator video

Demodulator audio Kamera Mikropon Pemancar Penerima Tabung Gambar Loudspeaker

Gambar 2.1 Diagram blok dasar sistem siaran televisi III. PIM-PIE (Program Input

Monitoring-Program Input Equipment)

Prinsip dasar stasiun relay adalah menerima sinyal transmisi dari satelit kemudian memancarkan kembali agar bias diterima oleh konsumen. Maka, setiap stasiun relay terdapat piranti penerima (receiver) dan piranti pemancar (transmitter). Kedua piranti ini pada kondisi tertentu kadang-kadang mempunyai spesifikasi yang berbeda. Sinyal yang diterima receiver kadang tidak sepenuhnya sesuai dengan standar penyiaran internasional dan karakteristik kerja

transmitter karena kesalahan-kesalahan yang

terjadi saat transmisi. Sehingga untuk mengetahui kualitas siaran yang diterima oleh konsumen, dilakukan monitoring secara rutin. Untuk memantau kualitas sinyal siaran ini digunakan piranti tambahan yang disebut. PIM-PIE (Program

Input Monitoring-Program Input Equipment).

PIM-PIE (Program Input

Monitoring-Program Input Equipment) merupakan media

interface yang digunakan untuk mempresentasikan sumber dan tujuan. PIM-PIE memiliki dua tujuan utama, yaitu menyediakan sistem monitoring bagi

broadcaster dan membantu mengidentifikasi

bagian sistem transmisi siaran bila terjadi

gangguan. PIM-PIE juga berguna untuk memeriksa kualitas sinyal video dan audio dari

transmitter.

IV. PIRANTI-PIRANTI PIM-PIE

PIM-PIE terdiri dari beberapa piranti khusus untuk mendukung fungsi utama. Piranti-piranti tersebut adalah :

1. ADA (Audio Distribution Amplifier)

Piranti ini berfungsi untuk mendistribusikan sinyal audio yang diterima dari

receiver ke piranti-piranti lain dalam sistem

PIM-PIE. Selain mendistribusikan piranti ini juga melakukan proses standarisasi sinyal. Proses ini dimaksudkan untuk menyesuaikan sinyal yang diterima oleh receiver agar sesuai dengan standar penyiaran internasional dan karakteristik kerja

transmitter. Guna mendapatkan hasil pembagian

yang sama dan sesuai standar, selain membagi piranti ini juga menguatkan sinyal pembagian tersebut. Satu set ADA yang dipakai dalam operasi PIM-PIE berjumlah 5 buah.

Gambar 3.1 ADA (Audio Distribution Amplifier) 2. VDA (Video Distribution Amplifier)

Piranti ini berfungsi untuk mendistribusikan sinyal-sinyal video dari receiver ke bagian bagian PIM Video, Audio Flow serta menjaga agar parameter parameter sinyal video yang diterima receiver tidak mengalami gangguan saat dikirim.

Gambar 3.2 VDA (Video Distribution Amplifier) 3. Server

Server pada prinsipnya adalah sebuah

sumber siaran selain sumber siaran utama dari stasiun pusat. Di dalarn server tersimpan beberapa program siaran yang biasanya bersifat lokal. Jika

(3)

ada jatah siaran lokal yang biasanya berupa commercial break, server bisa bertindak sebagai sumber siaran. Bila ada gangguan yang menyebabkan siaran dari stasiun pusat tidak ada atau terganggu, maka server akan bertindak sebagai sumber siaran menggantikan siaran utama dari stasiun pusat. Hal ini dimaksudkan agar tidak ada jeda blanking pada siaran yang diterima, konsumen, sehingga konsumen tidak kebingungan ketika terjadi gangguan.

Gambar 3.3 Server Monitor 4. Patch Pannel

Piranti ini terdiri atas beberapa terminal, dimana masing-masing terminal tersebut mewakili piranti-piranti yang ada pada PIM-PIE. Dengan piranti ini, dapat dilakukan suatu proses pencarian kesalahan dengan menjumper satu piranti dengan piranti yang lain tanpa melepas koneksi antar piranti di panel bagian belakang PIM-PIE, sehingga diketahui pada piranti mana kesalahan terjadi. Penjumperan biasanya dilakukan untuk menghubungkan sinyal pengujian dengan suatu piranti, sehingga keluaran piranti tersebut dapat dianalisa pada piranti pengukuran berdasarkan referensi sinyal pengujian.

Gambar 3.4 Patch panel 5. Audio Test Generator

Piranti ini merupakan sebuah generator sinyal audio. Sinyal audio yang dibangkitkan oleh piranti ini berfungsi sebagai sinyal pengujian terutama saat proses pencarian kesalahan. Sinyal audio yang dibangkitkan piranti ini berupa

tone-tone. Sinyal audio yang dibangkitkan juga

merupakan sinyal audio stereo.

Gambar 3.5 Audio Test Generator 6. Video Test Generator

Sama halnya dengan Audio Test Generator, fungsi piranti ini adalah membangkitkan sinyal video pengujian. Hasil pembangkitan piranti ini dapat berupa, sinyal satu. warna, sinyal multiwama ataupun colorbar.

Gambar 3.6 Video Test Generator 7. WFM/VScope

Piranti ini termasuk ke dalam piranti pengukuran sinyal video. WFM/VScope pada dasarnya adalah sebuah osiloskop yang dapat menampilkan bentuk gelombang sinyal video. Pada piranti ini kita dapat melihat bentuk gelombang sinyal video dan diagram vektornya.

Gambar 3.7 WFM/VSCOP 8. Test Switch

Pada piranti ini terdapat beberapa switch-switch yang dapat menghubungkan piranti-piranti yang terdapat pada PIM-PIE dengan piranti pengukuran. Prinsip kerjanya harnpir sama seperti saklar pemilih yang dioperasikan secara manual. Piranti ini mendukung fungsi pengukuran dan kalibrasi dari PIM-PIE. Pada piranti pengukuran dapat dilihat sinyal keluaran piranti yang terhubung dengannya, yang: dapat mendukung proses monitoring dan kalibrasi.

(4)

Gambar 3.8 Test Switch 9. VU (Volume Unit) Meter

Level sinyal audio ditampilkan secara visual dalam bentuk bar block.

Gambar 3.9 VU (Volume Unit ) meter 10. Demodulator

Demodulator berfungsi mengubah sinyal RF hasil modulasi yang dipancarkan oleh antena menjadi sinyal IF yang berupa sinyal audio video.

Gambar 3.10 Demodulator 11. Color Monitor

Merupakan monitor tipe “IKEGAMI TM14-BORHM 14” color monitor yang berfungsi memonitor sinyal video. Dalam hal ini, sinyal video yang dimaksud adalah :

a) Sinyal video dari output receiver yang dimasukkan ke transmitter.

b) Sinyal video dari output transmitter yang sebelumnya dilewatkan ke demodulator. c) Sinyal video dari server program. d) Sinyal video dari video generator.

Gambar 3.11 Color monitor 12. Audio Monitor (Speaker)

Piranti ini digunakan untuk mendengarkan audio hasil penerimaan receiver, sinyal audio program lokal server ataupun sinyal audio pengujian.

Gambar 3.12 Audio Monitor 13. NICAM

Guna mendukung siaran dwibahasa (Bilingual) dibutuhkan piranti Ini. Program acara dwibahasa biasanya merupakan program asing yang telah disulihbahasakan ke dalam bahasa Indonesia. Dalarn pentransmisian program ini, digunakan sistem audio dual mono dimana satu saluran digunakan untuk sinyal audio bahasa asli dan yang satunya lagi untuk sinyal audio sulih bahasa.

Gambar 3.13 NICAM

Fasilitas ini hanya dapat dinikmati oleh konsumen yang mempunyai pesawat penerima televisi dengan piranti pendukung siaran dwibahasa. Saat program acara dwibahasa berlangsung piranti NICAM ini harus diaktifkan. Bila tidak pada pesawat penerima televisi konsumen, sinyal audio bahasa asli dan sinyal audio sulih bahasa akan saling tumpang tindih yang terdengar seperti dua orang berbicara dalam satu waktu.

14. Power Meter Digital

Power meter digital digunakan untuk memantau tegangan, arus, dan frekuensi catu daya yang dikonsumsi oleh semua perangkat yang ada di pimpie rack. Pirant ini juga digunakan sebagai salah satu bagian dari piranti pengukuran. TRANS TV menggunakan power meter digital merek ROSCOR buatan Jepang.

(5)

V. PRINSIP KERJA PIM-PIE

5.1 PIM-PIE Sebagai Piranti Pengukur dan Pengkalibrasi

Fungsi pengukuran dan kalibrasi yang dimaksudkan adalah untuk mengukur, dan menyesuaikan sinyal-sinyal yang akan dikirim ke transmiter.

Pross penyesuaian dilakukan dengan menghubungkan antara satu keluaran piranti PIM-PIE pada masukan dari piranti lainnya dengan cara men-jumper terminal-terminal yang ada pada

patch panel. Terminal-terminal tersebut mewakili

masukan dan keluaran suatu piranti, sehingga proses pengukuran dan pengkalibrasian dapat dilakukan tanpa membongkar dan mengubah sistem yang telah ditentukan.

Gambar 5.1 Pengukuran dan Pengkalibrasian sinyal audio

Gambar 5.2 Pengukuran dan Pengkalibrasian sinyal video

5.2 PIM-PIE Sebagai Sumber Siaran 5.2.1 Aliran Sinyal Audio pada PIM-PIE

Aliran sinyal audio pada PIM-PIE membentuk dua jalur, yaitu jalur sumber siaran dan jalur monitoring. Jalur sumber siaran ditandai dengan ujung akhirnya bermuara pada transmitter. Sedangkan akhir jalur monitoring menuju ke piranti pengukuran sinyal audio

Gambar 5.3 Aliran sinyal audio pada PIM-PIE 5.2.2 Aliran Sinyal Video pada PIM-PIE

Sinyal audio yang diumpankan ke receiver akan didistribusikan ke empat jalur dengan nilai yang sesuai dengan standar penyiaran oleh ADA1, dimana masing-masing menuju ke program

switch, test switch, server, dan transmitter.

Gambar 5.4 Aliran sinyal audio pada PIM-PIE VI. PENUTUP

7.1 Kesimpulan

1. PIM-PIE berfungsi untuk memonitoring dan mengkalibrasi sinyal siaran yang diterima dari satelit agar sesuai dengan standar penyiaran transmiter.

2. ADA (Audio Distribution Amplifier)

berfungsi untuk mendistribusikan sinyal audio yang diterima dari receiver ke piranti-piranti lain.

3. VDA (Video Distribution Amplifier)

berfungsi untuk mendistribusikan sinyal-sinyal video dari receiver ke bagian-bagian PIM-PIE.

(6)

4. Server memungkinkan adanya 2 sumber

siaran, yaitu siaran dari stasiun pusat dan siaran lokal.

5. Piranti patch Panel memungkinkan kita untuk mem-bypass satu piranti atau lebih. Hal ini dilakukan jika ada sambungan antarpiranti yang rusak.

6. Audio Test Generator merupakan pembangkit

sinyal audio yang berfungsi sebagai sinyal pengujian terutama saat proses pencarian kesalahan.

7. Video Test Generator merupakan pembangkit

sinyal video yang berfungsi sebagai sinyal pengujian terutama saat proses pencarian kesalahan.

8. WFM/VScope pada dasarnya adalah sebuah

osiloskop yang dapat menampilkan bentuk gelombang sinyal video.

9. Pada Test Switch terdapat beberapa switch yang dapat menghubungkan piranti-piranti PIM-PIE.

10. VU (Volume Unit) Meter menampilkan Level

sinyal audio secara visual dalam bentuk bar

block.

11. Demodulator berfungsi untuk mengubah

sinyal RF hasil modulasi yang dipancarkan oleh antena menjadi sinyal IF.

12. Color Monitor merupakan monitor yang

berfungsi memonitor sinyal video.

13. Audio Monitor (Speaker) digunakan untuk

mendengarkan audio hasil penerimaan

receiver, sinyal audio program lokal server

ataupun sinyal audio pengujian.

14. NICAM berfungsi untuk menyediakan audio

bilingual.

15. Power meter digital digunakan untuk

memantau tegangan, arus, dan frekuensi catu daya yang dikonsumsi oleh semua perangkat yang ada di PIM-PIE.

7.2 Saran

1. Perlu dibuat aplikasi yang dapat membantu proses pemantauan output tiap panel TRPA (metering TRPA) agar data yang diperoleh lebih akurat dan dapat langsung diolah melalui komputer.

2. Pengontrolan sistem pendingin perlu dijaga mengingat suhu pada ruangan Transmitter harus berada pada suhu rendah.

3. Perlu penambahan materi untuk siaran lokal agar siaran lokal lebih beragam.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, “PCU-1120SSP/1 20 KW UHF TV TRANSMITTER Instruction Manual Vol.I”, NEC Corporation Tokyo Japan.2001.

Anonim, “Operation Manual STELLAR IRD MK II, BARCO”.2000

Bennet, W.R. “Introduction to Signal Transmission”. New York, NY; Mc. Graw-Hill.1970.

Freeman, Roger L, “Telecommunication Sistem Engineering”, John Willey & Sons, Inc, 1998.

BIODATA

M. Azwar Abdul Ghaffar N. lahir di Cirebon,25 November 1989. Menempuh pendidikan sampai sekolah menengah atas di Kuningan. Sejak tahun 2008 hingga kini sedang menempuh studi di Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Konsentrasi Elektronika Telekomunikasi Semarang, November 2011 Menyetujui, Dosen Pembimbing Yuli Christiyono, S.T. , M.T. NIP. 196807111997021001

Gambar

Gambar 2.1 Diagram blok dasar sistem siaran televisi  III. PIM-PIE (Program Input
Gambar 3.4 Patch panel  5. Audio Test Generator
Gambar 5.1 Pengukuran dan Pengkalibrasian  sinyal audio

Referensi

Dokumen terkait

Mengenai kejahatan yang melibatkan seorang difabel sebagai korbanya dalam tindak pidana perkosaan dalam perkara Nomor 33/Pid.B/2013/PN.Kdl Menjatuhkan pidana penjara

Carilah data terkecil dengan cara membandingkan data yang berada di urutan ke-1 (G) dengan data-data yang berada di urutan ke-2 (I) sampai urutan ke-8 (V), jika

Rumusan tindak pidana korupsi yang dimuat tanpa mensyaratkan terlebih dahulu adanya kejahatan atau pelanggaran yang harus dilakukan, melainkan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dengan media kartu pintar dan kartu soal

Dengan kata lain, semakin partisipan merasa terlibat dalam pengam- bilan keputusan, merasa mendapat wewe- nang dalam menentukan hal-hal yang ter- kait dengan

Tidak hanya itu, modernisasi serta masalah perekonomian membuat semua lapisan masyarakat yang berada dalam lingkungan keraton berpikir lebih rasional, hal ini

Metode análisis data yang digunakan untuk pengujian hipótesis dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan korelasi product momen (pearson), yang menunjukkan bahwa