• Tidak ada hasil yang ditemukan

STABILITAS PRODUK MILKUAT LAB (LIQUID ACIDIFIED BEVERAGE) BERPERISA BLACKCURRANT DENGAN KANDUNGAN FLAVOR YANG BERBEDA LAPORAN KERJA PRAKTEK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "STABILITAS PRODUK MILKUAT LAB (LIQUID ACIDIFIED BEVERAGE) BERPERISA BLACKCURRANT DENGAN KANDUNGAN FLAVOR YANG BERBEDA LAPORAN KERJA PRAKTEK"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

i

STABILITAS PRODUK MILKUAT LAB

(LIQUID ACIDIFIED BEVERAGE) BERPERISA

BLACKCURRANT DENGAN KANDUNGAN FLAVOR

YANG BERBEDA

LAPORAN

KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna

memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan

Oleh :

CHRISTINE HERLINA HUDIONO P.

14.I1.0110

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG

(2)
(3)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena dengan penyertaanNya,

saya dapat menyelesaikan penulisan Laporan Kerja Praktek yang berjudul “STABILITAS

PRODUK MILKUAT LAB “LIQUID ACIDIFIED BEVERAGE) BERPERISA BLACKCURRANT DENGAN KODE FLAVOR YANG BERBEDA ”. Selama menjalankan kerja praktek dan penulisan laporan ini, saya mendapat banyak sekali pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan terutama mengenai evaluasi sensori pada susu Milkuat LAB di Research and Development Department PT. INDOKUAT SUKSES MAKMUR.

Saya mengucapkan banyak terima kasih atas segala pengarahan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak yang telah sangat membantu dalam kelancaran kerja praktek dan penulisan laporan kerja praktek ini. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan syukur dan terima kasih kepada:

1. Yesus Kristus, atas segala karunia dan kemurahanNya yang tiada henti

2. Ibu Dr.V. Kristina Ananingsih, S.T, M.Sc selaku Dekan Fakultas Teknologi Pertanian, Program Studi Teknologi Pangan

3. Bapak R. Probo Y. Nugrahedi STP, MSc, selaku dosen pembimbing akademik yang telah menyediakan waktu untuk memberikan bimbingan

4. Kak Nida Khaerunissa selaku pembimbing lapangan yang telah membimbing saya selama melakukan kerja praktek di PT. Indokuat Sukses Makmur

5. Kak Milka Sulistiwati yang telah membantu memperoleh ijin untuk melakukan kerja praktek di PT. Indokuat Sukses Makmur

6. Staf Tata Usaha Teknologi Pangan yang telah membantu dalam urusan administrasi mulai dari awal kerja praktek hingga terselesaikannya laporan kerja praktek ini

7. Bapak Fitri selaku Manager R&D di PT. Indokuat Sukses Makmur

8. Kak Vero, Kak Yohana dan Kak Anissa yang sudah berbagi pengalaman di R&D di PT. Indokuat Sukses Makmur

9. Quality Team yang sudah membimbing saya di Laboratorium Quality di PT. Indokuat Sukses makmur selama dua bulan

(4)

iv

11.Mariska, Sonia dan Melita yang bersama-sama menjalani kerja praktek di PT. Indokuat Sukses Makmur

12.Seluruh staf, karyawan, dan security PT. Indokuat Sukses Makmur yang telah memberikan informasi dan bantuan selama pelaksanaan kerja praktek, serta

13.Semua pihak yang telah memberikan saran dan kritik yang membangun dalam kerja praktek dan penyusunan laporan kerja praktek ini yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu.

Saya menyadari bahwa penulisan dan penyusunan laporan kerja praktek ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan karena keterbatasan. Oleh karena itu, berbagai kritik dan saran dari para pembaca dan semua pihak sangat diharapkan. Akhir kata, saya berharap semoga laporan kerja praktek ini dapat memberikan manfaat dan pengetahuan bagi para pembaca dan pihak-pihak yang membutuhkan.

Semarang, 3 Juni 2017

(5)

v DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ... Error! Bookmark not defined.ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

1. PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.1 1.1. Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined.1 1.2. Tujuan... 1

1.3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ... 1

1.4. Metode Kerja Praktek... Error! Bookmark not defined.2 2. PROFIL PERUSAHAAN ... Error! Bookmark not defined.3 2.2. Visi dan Misi Perusahaan... 3

2.3. Lokasi dan Wilayah Perusahaan ... 3

2.4. Struktur Organisasi Perusahaan ... 4

2.5. Ketenagakerjaan ... 7

3. SPESIFIKASI PRODUK ... 11

3.1. Pemasaran Produk ... 11

3.2. Sistem Pemasaran Produk ... 12

4. PROSES PRODUKSI ... 13

4.1. Bahan Baku ... 13

4.1.1. Bahan Baku Utama ... 13

4.1.2. Bahan Baku Penunjang ... 15

4.2. Proses Produksi Milkuat LAB... 17

5. STABILITAS PRODUK MILKUAT LAB (Liquid Acidified Beverage) BERPERISA BLACKCURRANT DENGAN KANDUNGAN FLAVOR YANG BERBEDA ... 20

5.1. Research and Development Department ... 20

5.2. Formulasi Produk ... 21

5.3. Stability Test ... 23

5.4. Sensory Test ... 23

6. KESIMPULAN ... 28

(6)
(7)

1 1. PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kerja praktek merupakan salah satu proses belajar yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Teknologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata dengan cara memperkenalkan mahasiswa pada perusahaan yang bergerak pada industri pangan. Kegiatan ini dilakukan agar mahasiswa dapat mengembangkan wawasan dan pengalaman dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan pengetahuan dan keahlian yang dimilki dan juga meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai hubungan antara teori dan penerapannya.

Pada kegiatan kerja praktek kali ini, penulis berkesempatan untuk melakukan kerja praktek di salah satu perusahaan swasta yang ada di kawasan industri, Lippo Cikarang yaitu PT. Indokuat Sukses Makmur. Perusahaan ini dipilih karena penulis merasa perusahaan tersebut dapat membantu penulis mengaplikasikan pengetahuan & keahlian yang sudah didapatkan selama kuliah.

Tujuan

Tujuan dari kegiatan kerja praktek yang dilakukan di PT. Indokuat Sukses Makmur ini adalah:

1. Memperoleh pengalaman kerja dengan cara belajar menemukan dan menentukan solusi permasalahan yang ada dalam kegiatan pengolahan pangan pada skala industri khususnya pada inovasi produk dalam divisi research and development PT. Indokuat Sukses Makmur.

2. Meningkatkan pemahaman mengenai hubungan antara teori dan penerapannya.

Tempat dan Pelaksanaan

(8)

2 Metode Kerja Praktek

Kerja praktek dilaksanakan dengan metode pengamatan langung dan berdiskusi langsung dengan pembimbing lapangan. Beberapa kegiatan yang dilakukan ketika pelaksanaan kerja praktek:

1. Orientasi pabrik dan pengenalan alat laboratorium

2. Diskusi langsung dengan pembimbing lapangan tentang hal-hal terkait dalam pekerjaan dan kepentingan dalam pembuatan laporan.

(9)

3 2. PROFIL PERUSAHAAN

2.1.Sejarah Perusahaan

PT. Indokuat Sukses Makmur merupakan salah satu industri yang bergerak di bidang pengolahan pangan yang memproduksi minuman mengandung susu berperisa dengan merek dagang Milkuat. PT. Indokuat Sukses Makmur dulunya merupakan perusahaan yang dimiliki oleh Danone Group dengan nama PT. Danone Dairy Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 22 Desember 2003 dengan memakai kontraktor PT. Takenaka Ind (Jepang) hingga tanggal 21 Februari 2004.

Pada tanggal 11 Agustus 2004 perusahaan melakukan percobaan produksi pertama dan memulai produksi untuk penjualan pada tanggal 16 Agustus 2004. Produk dengan merek dagang Milkuat pertama kali diluncurkan pada tanggal 30 Agustus 2004 yang ditujukan bagi anak-anak berusia antara 6 hingga 12 tahun. Sertifikasi halal MUI didapatkan pada pertengahan Oktober 2004.

2.2.Visi dan Misi Perusahaan

PT. Indokuat Sukses Makmur memiliki visi a total food solution company. Untuk mencapai visi tersebut, maka dibutuhkan beberapa tindakan yang menjadi misi perusahaan yaitu:

1. Memberikan solusi yang berkelanjutan akan kebutuhan pangan 2. Meningkatkan kemampuan karyawan, proses dan teknologi

3. Memberikan kontribusi pada kesejahteraan masyarakat dan lingkungan secara berkelanjutan

4. Meningkatkan nilai pada stakeholder terus menerus

2.3.Lokasi dan Wilayah Perusahaan

PT. Indokuat Sukses Makmur berlokasi di Jalan Kranji Blok F5 No. 2A Delta Silicon II. PT. Indokuat Sukses Makmur terletak di kawasan Industri Lippo Cikarang, Desa Cibatu Bekasi 17550, Indonesia.

(10)

4

tempat parkir, klinik, kantin, masjid, laboratorium (quality control), ruang produksi, warehouse finish good dan gudang raw material; sedangkan lantai dua digunakan untuk

ruang kantor, toilet, pantry, laboratorium Research and Development (R&D) dan laboratorium mikrobiologi.

Bangunan pabrik dibagi menjadi enam bagian utama, yaitu: 1. Bagian kantor induk

Ruang kantor terdiri dari dua tingkat, tingkat pertama digunakan untuk ruang tamu (lobby) sedangkan tingkat kedua digunakan untuk kantor office dan ruang pertemuan (milkuat room, pouch room, dan LAB room).

2. Bagian Produksi

Bagian produksi terbagi atas unit laboratorium, gudang raw material, unit penerimaan susu, unit proses, unit pengemasan, unit pencampuran, unit sterilisasi, unit filling, unit pasteurisasi dan ruang tempat mengkontrol jalannya proses pencampuran dan sterilisasi.

3. Laboratorium

Laboratorium digunakan untuk memantau kualitas produk melalui pengujian-pengujian yang dilakukan. Laboratorium yang ada di PT. Indokuat Sukses Makmur terdiri dari Laboratorium Fisika-Kimia (Quality Control), laboratorium mikrobiologi dan laboratorium Research and Development (R&D).

4. Bangunan Penunjang

Bangunan penunjang terdiri dari ruang industri pembuatan air dingin, boiler (mesin penghasil uap panas), compressor, water treatment, bangunan untuk penyimpan listrik cadangan, bangunan penyimpan bahan kimia dan alat bengkel serta pengolahan air. 5. Bangunan-bangunan lain

Bangunan-bangunan lain terdiri dari kantin, pos satpam, gudang, unit penanganan limbah dan tempat parkir mobil serta motor.

2.4.Struktur Organisasi

(11)

5

memperlihatkan hubungan unit-unit organisasi dan garis-garis wewenang yang ada (Halim, dkk., 1987).

PT. Indokuat Sukses Makmur dipimpin oleh seorang factory manager yang memiliki 12 departemen. Setiap departemen dikepalai oleh manajer yang membawahi supervisor dan staff. Berikut merupakan deskripsi tugas dari masing-masing departemen:

1. Engineering Department

Departemen ini terdiri dari dua bagian yaitu bagian utility dan maintenance. Bagian utility bertanggung jawab atas pengadaan sumber air, listrik dan bahan bakar. Sedangkan bagian maintenance bertanggung jawab atas perawatan setiap alat-alat yang berhubungan dengan proses produksi maupun fasilitas yang ada di area PT. Indokuat Sukses Makmur.

2. Quality Departement

Departemen ini terdiri dari quality control dan quality assurance. Quality control bertanggung jawab atas pengendalian mutu bahan baku, mutu bahan penunjang, mutu bahan selama proses produksi hingga menjadi akhir. Kegiatan pemeriksaan mutu dijalankan oleh para analis laboratorium. quality assurance bertanggung jawab terhadap berlangsungnya jaminan mutu seperti Hazard Analisys amd Critical Control Point (HACCP) dan jaminan HALAL yang menghubungkan, mengakomodasikan, dan mengintregrasikan konsep-konsep syariat Islam mulai dari bahan baku hingga menjadi produk akhir.

3. Production Department

Production Department bertanggung jawab membuat produk sesuai dengan standar GMP (Good Manufacturing Product) dan menjaga kebersihan line. Production department meliputi tim yang bertanggung jawab dalam proses produksi dan tim yang

bertanggung jawab dalam penyediaan material baik raw material, packaging material dan finish good.

4. Human Resources Development (HRD)

Human Resources Development (HRD) bertugas mengatur serta mengembangkan

sumber daya atau kemampuan pekerja dalam suatu perusahaan. HRD bertanggung jawab atas proses rekrutmen karyawan, pengadaan training bagi karyawan dan menjamin kesejahteraan karyawan.

(12)

6

Departemen R&D merupakan departemen yang terpisah dari industri, departemen ini merupakan departemen yang berdiri sendiri dan bertanggung jawab terhadap departemen Research and Development Corporate. Departemen R&D lebih berperan sebagai departemen pendukung untuk industri. Tugas departemen R&D adalah memilih bahan baku, melakukan penelitian dan pengembangan baik formula, kemasan dan jenis produk yang akan dihasilkan. Juga melakukan penelitian untuk meningkatkan efisiensi pengolahan produk yang telah diproduksi mulai dari permulaan penelitian hingga produk siap dipasarkan.

6. Marketing and Sales Department

Sales Department membawahi bidang marketing dan consumer service. Marketing Departement bertanggung jawab terhadap keuntungan dan kerugian perusahaan,

perencanaan dan perumusan kebijakan strategis yang menyangkut pemasaran produk, kelancaran dan terlaksananya tujuan pemasaran sesuai strategi dan sasaran pemasaran yang ditetapkan, dan atas pengendalian biaya pemasaran. Consumer Service bertanggung jawab menerima, mencatat dan menangani keluhan konsumen.

7. Finance Department

Finance departement bertanggung jawab dalam merencanakan, mengkoordinasikan

dan mengontrol arus kas perusahaan (cashflow), sehingga memastikan ketersediaan dana untuk operasional perusahaan dan kesehatan kondisi keuangan. Finance department juga merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan anggaran

perusahaan, dan mengontrol penggunaan anggaran tersebut. 8. Safety Health and Environment Department

Safety health and environment department bertanggung jawab atas kesehatan dan keselamatan para tenaga kerja di perusahaan, membuat program kerja K3 dan perencanaan pengimplementasian, meninjau keselamatan kerja dan pelatihan keselamatan. Safety health and environment department juga mampu melakukan penanggulangan kecelakaan kerja dan melakukan penyelidikan penyebabnya. Memastikan tenaga kerja telah bekerja sesuai dengan SOP, meninjau dan mengarahkan karyawan bekerja sesuai kewajiban dan sesuai dengan sistem operasi perusahaan.

9. Continuous Improvement

(13)

7

dengan KPI (key performance indicator), menerapkan perbaikan terus-menerus, melakukan perbaikan berkelanjutan dengan fokus untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi produksi dan biaya produksi.

10.Production Planning and Inventory Control (PPIC)

Production Planning and Inventory Control (PPIC) bertanggung jawab dalam

membuat rencana pengadaan bahan berdasarkan rencana dan kondisi stok dengan menghitung kebutuhan material produksi menurut standard stock yang ideal (ada batasan minimum dan maksimum yang harus tersedia), membuat rencana produksi, merencanakan dan mengendalikan kegiatan produksi sehingga ketersediaan bahan baku menjadi optimal.

11.Purchasing Department

Purchasing Department terbagi menjadi 2 yaitu direct dan indirect. Direct bertanggung jawab atas pembelian bahan baku yang telah bersertifikat HALAL LPPOM MUI atau lembaga yang diakui LPPOM MUI dan kemasan untuk proses kegiatan produksi. Indirect bertanggung jawab atas penyediaan mencarikan jasa untuk service ataupun pembelian spare part mesin, bahan-bahan untuk cleaning, dalam hal sewa menyewa gudang, forklift ataupun truk, dan lain-lain yang merupakan bagian dari penunjang industri.

2.5.Ketenagakerjaan

2.5.1. Jumlah Tenaga Kerja

PT. Indokuat Sukses Makmur memilliki tenaga kerja yang berjumlah 328 orang untuk melaksanakan seluruh bagian kegiatan operasi sehari-hari baik dalam proses maupun administrasi. Jumlah karyawan tersebut terdiri dari 28 orang karyawan staff dan 300 orang karyawan non-staff. Karyawan pria berjumlah 230 orang, sedangkan karyawan perempuan berjumlah 98 orang.

2.5.2. Sistem Pengaturan Jam Kerja

Pembagian jam kerja untuk karyawan PT. Indokuat Sukses Makmur dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

1. Karyawan Staf

(14)

8

07.00 sampai 17.00. Karyawan staf memiliki waktu istirahat selama 1 jam mulai pukul 12.00 sampai 13.00.

2. Karyawan Non-Staff

Jumlah kerja untuk karyawan non-staff dalam satu minggu adalah 6 hari kerja dengan waktu istirahat 1 jam yang terbagi menjadi tiga shift, yaitu:

a. Shift I : dari pukul 07.00 sampai pukul 15.00 WIB b. Shift II : dari pukul 15.00 sampai pukul 23.00 WIB c. Shift III : dari pukul 23.00 sampai pukul 07.00 WIB

Karyawan berhak mendapat uang lembur jika jam kerjanya melebihi jadwal yang telah ditetapkan. Upah lembur hanya berlaku bagi karyawan staff biasa dan karyawan non-staff. Sedangkan bagi karyawan staff yang menduduki jabatan seperti supervisor, manajer dan kedudukan eksekutif lainnya upah lembur tersebut tidak berlaku.

2.5.3. Sistem Gaji Karyawan

Gaji karyawan dan upah lembur dibayar setiap akhir bulan dan sesuai dengan peraturan pemerintah mengenai besarnya upah minimum, pengaturannya disesuaikan dengan jenis pekerjaan, tanggung jawab pekerjaan, keahlian yang dimiliki dan pengalaman kerja. Penentuan standar gaji berdasarkan persyaratan standar gaji UMK (Upah Minimum Kotamadya).

2.5.4. Kesejahteraan Karyawan

PT. Indokuat Sukses Makmur sangat memperhatikan kesejahteraan para karyawannya yaitu dengan menyediakan beberapa fasilitas, memberikan tunjangan dan jaminan untuk kesejahteraan karyawannya, karena hal tersebut dapat mempengaruhi produktivitas dan semangat kerja dari karyawan. Tunjangan dan fasilitas tersebut adalah :

a. Fasilitas Transportasi dan Makan

Fasilitas transportasi diberikan bagi karyawan non-staf berupa antar-jemput. Namun bagi karyawan non-staf yang tidak mendapat fasilitas ini berhak mendapat ongkos transportasi. Fasilitas makan yang diberikan bagi karyawan non-staf (shift I dan II) dan karyawan staff. Namun bagi karyawan non-staf (shift III) mendapat penggantian makan berupa uang makan.

b. Tempat Ibadah

(15)

9

yaitu berupa mushola yang terletak di dalam bangunan pabrik. c. Pakaian Kerja

Pakaian kerja yang diberikan perusahaan berbeda-beda kepada setiap karyawan non-staf sesuai dengan bagiannya, yaitu karyawan produksi, karyawan warehouse, karyawan engineering, dan karyawan bagian laboratorium (quality).

d. Jaminan Kesehatan

Jaminan kesehatan yang diberikan berupa rawat inap, rawat jalan, dan BPJS Kesehatan. Selain itu dilakukan medical chek up pada karyawan setiap 1 tahun sekali. Medical chek up yang diberikan berupa tes kesehatan mata, fisik, urin, darah, feses, pernafasan dan bagi

karyawan yang berumur lebih dari 30 tahun mendapat tes pemeriksaaan elektrokardiogram (EKG) yaitu kesehatan terhadap aktivitas elektrik (listrik) jantung. Jaminan juga diberikan bagi karyawan yang meninggal baik yang akan berangkat kerja maupun pulang bekerja ataupun bagi pekerja yang meninggal akibat sakit.

e. Jaminan Pensiun dari 2% gaji karyawan dan dari perusahaan 4,89%. Jaminan hari tua yang didapatkan dari perusahaan tersebut (4,89%) dibagi lagi sebanyak 3,7 % untuk jaminan hari tua dan sisanya sekitar 1,19% untuk jaminan kecelakaan dan jaminan kematian. Jaminan hari tua ini dapat diambil ketika karyawan keluar dari perusahaan.

g. Tunjangan Hari Raya

Tunjangan hari raya diberikan tiap 1 tahun sekali yang jumlahnya 1 kali gaji pokok. h. Pembinaan dan Pengembangan Karyawan

Pembinaan dan pengembangan karyawan yang diberikan berupa training baik di dalam maupun di luar negeri. Pada setiap bulan karyawan ditargetkan mengikuti training. Karyawan diberikan pendidikan, pelatihan dan pengembangan yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan karyawan.

i. Kegiatan Seni dan Olahraga

(16)

10

biasanya dilakukan antar perusahaan di bawah naungan PT. Indofood Sukses Makmur atau juga di dalam PT. Indokuat sendiri yaitu antar beberapa departemen.

2.5.5. Cuti

(17)

11 3. SPESIFIKASI PRODUK

PT. Indokuat Sukses Makmur bergerak dalam industri dairy, produk yang dihasilkan oleh PT. Indokuat Sukses Makmur terdiri dari tiga produk yaitu Milkuat LAB (Liquid Acidified Beverages) dengan merk dagang Milkuat Freshy, Milkuat Pouch dengan merk dagang

Milkuat Freezy, dan Susu Bubuk dengan merk dagang Milkuat EnerG.

Gambar 3.1. Produk Milkuat LAB 130 mL.

Milkuat Freshy adalah minuman mengandung susu dengan rasa buah yang menyegarkan dan diperkaya dengan 9 vitamin (vitamin B1, B2, B3, B5, B6, B9, B12, A, dan D). Produk Milkuat Freshy dikemas dalam kemasan botol plastik dengan ukuran 70 mL dan 130 mL yang terdiri dari tiga rasa yaitu Mandarin Orange, Strawberry Splash dan Cooling Apple.

Milkuat Freezy adalah minuman mengandung susu dengan rasa Chocolicious dan Stroberi Krim yang diperkaya dengan 9 vitamin & 2 mineral (vitamin B1, B2, B3, B5, B6, B9, B12, A, D, Kalsium, dan Fosfor). Produk Milkuat Freezy dikemas dalam kemasan bantal dengan ukuran 50 mL dan 60 mL.

Susu Bubuk Milkuat EnerG adalah susu untuk anak usia di atas 1 tahun. Susu Bubuk Milkuat EnerG dikemas dalam kemasan 350 gram dan diperkaya 10 vitamin & 4 mineral (vitamin B1, B2, B3, B5, B6, B9, B 12, A, C, D, Kalsium, Fosfor, Zat Besi & Zink). Susu Bubuk Milkuat EnerG tersedia dalam satu rasa yaitu Chocolicious.

3.1.Pemasaran Produk

(18)

12

untuk memasarkan produk, mengefektifkan penjualan produk di luar pulau jawa, serta tidak adanya armada untuk menangani pemasaran produk.

3.2.Rencana Pengembangan Produk

Rencana pengembangan pada suatu perusahaan sangat diperlukan di antaranya dengan cara diversifikasi produk. PT. Indokuat Sukses Makmur rutin melakuan inovasi produk dan perbaikan kualitas produk demi meningkatkan standar yang diharapkan oleh konsumen. Perbaikan kualitas produk dilakukan dengan memperbaiki formulasi produk-produk sehingga menghasilkan produk yang berkualitas baik dan sesuai dengan harapan konsumen.

Selain itu perusahaan terus meningkatkan keamanan sehingga tidak terdapat lagi kecelakaan, melakukan perbaikan praktek hygiene dan GMP (Good Manufacturing Practice), meningkatkan pencapaian CHIPS (Cleaning In Place System) dan FSPM (Food Safety Preventive Maintenance), menerapkan HACCP (Hazard Analitycal Critical Control Point)

(19)

13 4. PROSES PRODUKSI

4.1.Bahan Baku

Bahan baku pembuatan milkuat LAB terbagi menjadi dua, yaitu bahan baku utama dan bahan baku penunjang. Bahan baku utama adalah bahan dasar utama yang diperlukan untuk diolah menjadi suatu produk tertentu, sedangkan bahan penunjang adalah bahan tambahan yang dibutuhkan untuk melengkapi bahan baku dalam menghasilkan suatu produk.

4.1.1. Bahan Baku Utama 4.1.1.1.Susu Segar

Susu segar adalah cairan ambing sapi yang diperoleh dengan cara pemerahan yang benar dan bebas kolostrum yang kandungan alaminya tidak dikurangi atau ditambah sesuatu apapun dan belum mendapatkan perlakuan apapun kecuali pendinginan (SNI Susu Segar, 2011). Susu ini memiliki kadar lemak susu tidak kurang dari 3% dan total padatan bukan lemak tidak kurang dari 8%. Pada umumnya, pH susu segar berkisar antara 6,5 sampai 6,8 (BPOM RI, 2006).

Susu segar yang digunakan PT. Indokuat Sukses Makmur untuk pembuatan produk minuman mengandung susu berperisa ini berasal dari susu sapi yang diperoleh dari koperasi susu segar daerah Subang dan Garut (Koperasi Peternak Garut Selatan). Susu segar tersebut didatangkan dengan menggunakan mobil tangki yang pada bagian dalam tangki diselimuti/dilapisi mantel agar dapat menjaga kestabilan suhu susu (< 8oC) pada saat perjalanan. Bagian luarnya dibuat dari logam berlapis baja tahan karat. Bahan baku tersebut dikirim setiap 2 hari sekali dengan kapasitas 8.000 liter setiap harinya.

Susu segar yang didatangkan dari pemasok harus dilakukan pengujian terlebih dahulu oleh pihak quality control. Susu yang diterima harus memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan. Sebelum susu diterima harus melalui pengujian laboratorium dengan cara pengambilan sampel. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kualitas susu segar sebelum dilakukan proses lebih lanjut. Jika pada hasil pengujian susu segar tersebut tidak sesuai dengan yang telah ditentukan oleh pihak perusahaan, maka susu segar tersebut akan dikembalikan kepada koperasi.

(20)

14

ditampung dalam storage tank yang berkapasitas 15 ton selama maksimum 48 jam dengan suhu maksimal 8oC.

4.1.1.2.Air

Air merupakan bahan baku yang penting dalam proses produksi Milkuat LAB. Air berfungsi sebagai pelarut susu bubuk skim, susu full cream bubuk dan bahan lainnya. Air akan bereaksi dengan protein, polisakarida dan lemak yang memberikan kontribusi secara signifikan pada tekstur minuman yang mengandung susu (Sherwin & Labuza, 2006). Pemenuhan kebutuhan air di PT. Indokuat Sukses Makmur diperoleh dari sumber air Lippo yaitu Lippo 1 dan Lippo 2. Air yang digunakan merupakan air yang memenuhi kriteria bagi industri pangan yaitu tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa dan tidak mengganggu kesehatan (Belorkar, 2010).

4.1.1.3.Susu Bubuk full cream

Susu bubuk full cream adalah produk susu berbentuk bubuk yang diperoleh dari susu cair yang melalui proses pengeringan, produk susu ini kadar lemaknya tidak kurang dari 25% dan kadar airnya tidak lebih dari 5% (BPOM RI, 2006). Susu bubuk full cream berfungsi sebagai sumber protein dan lemak. Susu bubuk full cream dikemas dengan kemasan food grade PE (polyethylene) dan multiply kraft paper bag yang beratnya 25 kg/kemasan. Susu bubuk full cream yang digunakan harus sesuai dengan standar parameter yang ditetapkan oleh perusahaan. Susu bubuk full cream disimpan pada tempat yang kering, dengan suhu maksimum 330C dan terhindar dari paparan cahaya matahari langsung.

4.1.1.4.Skim Milk Powder

(21)

15 4.1.1.5.Gula

Gula adalah senyawa organik yang mengandung karbon, hidrogen, dan oksigen dan merupakan senyawa disakarida (sukrosa) yang mempunyai sifat fisik berwarna putih, bersih, berasa manis, tidak berbau, dan tampak sebagai kristal putih yang tidak menggumpal. Gula digunakan sebagai pemanis pada semua produk milkuat LAB 70 mL maupun LAB 130 mL. Gula pasir memiliki ciri-ciri berbentuk kristal putih, berasa manis, larut dalam pelarut air dan dapat bersifat sebagai pengawet produk karena kadar gula dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme (Brown, 2014). Gula pasir tersebut dikemas dengan karung plastik yang bagian dalamnya dilapisi plastik dengan kapasitas 50 kg. Gula pasir yang digunakan harus sudah dikatakan release oleh pihak QC yang ditandai dengan adanya stiker hijau. Gula pasir disimpan di tempat yang kering.

4.1.2. Bahan Baku Penunjang 4.1.2.1.Penstabil Nabati

Penstabil nabati merupakan zat yang membantu menstabilkan emulsi yang terbentuk, mengontrol kelembapan dan menghambat pemisahan lemak dalam waktu tertentu. Penstabil juga berfungsi untuk mencegah rusaknya kandungan protein yang terdapat dalam susu akibat kandungan asam yang ditambahkan. Penstabil nabati yang digunakan harus yang berstiker hijau karena menandakan bahwa telah dilakukan analisa (pH, kadar air, viskositas, dan purity) oleh pihak QC (quality control) dan telah memenuhi standar yang telah ditetapkan.

4.1.2.2.Pengatur Keasaman

Pengatur keasaman (asidulan) merupakan senyawa kimia yang bersifat asam dan salah satu dari bahan tambahan pangan yang sengaja ditambahkan ke dalam pangan dengan berbagai tujuan. Pada umumnya, penambahan asidulan pada bahan pangan bertujuan untuk memberikan rasa asam karena dengan penambahan rasa asam maka mampu mempertegas penerimaan dari rasa-rasa lain. Selain itu, sifat asam yang dihasilkan mampu mencegah pertumbuhan mikroba yang tidak diinginkan sehingga dapat bertindak sebagai pengawet.

4.1.2.3.Puree buah

Puree merupakan hasil dari proses penghancuran daging buah yang ditambahkan beberapa

(22)

16

blackcurrant yang disimpan pada suhu beku dan dikemas dengan plastik sebagai kemasan primer dan dimasukkan kedalam karton sebagai kemasan sekunder dengan berat setiap kemasan 20 kg. Puree blackcurrant yang digunakan harus yang telah dilabeli stiker hijau yang menandakan puree telah dianalisa (pH, brix, viskositas, dan parameter mikrobiologinya) oleh pihak QC. Puree disimpan pada suhu maksimum -13 oC dan suhu minimum -20 oC.

4.1.2.4.Perisa (flavor)

Flavor adalah bahan tambahan pangan berupa preparat konsentrat, dengan atau tanpa ajudan

perisa (flavouring adjunct) yang digunakan untuk memberi flavor, dengan pengecualian rasa asin, manis dan masam (SNI 01-7152-2006). Perisa digunakan untuk menunjang sebagian atau seluruh rasa dari makanan didalam mulut. Protein, lemak, dan karbohidrat adalah komponen struktural pada sel mahluk hidup yang merupakan sumber terbesar pembentuk perisa. Penambahan perisa buatan bertujuan untuk mencegah hilangnya rasa akibat pemasakan pada suhu tinggi dan waktu pemasakan yang terlalu lama. Selain itu, penggunaannya juga dapat memberikan aroma yang disukai pada minuman (Vieira, 1996).

4.1.2.5.Premix Vitamin

Premix vitamin merupakan campuran antara vitamin A, D, B1, B2, B3, B5, B6, B9, B12

(23)

17 4.2.Proses Produksi Milkuat LAB

Secara umum, proses produksi milkuat LAB dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gula pasir, susu segar,

Dicampur (Pencampuran, T=35oC, t=30 menit)

Produk Pra-Sterilisasi

Disterilisasi dengan tahap pertama pre-heating T=28oC. dan tahap kedua heating dengan T=130-135 oC

Dipasteurisasi T=85-90oC, t=15 menit

(24)

18

Proses produksi Milkuat LAB meliputi tahapan sebagai berikut: 1. Penerimaan bahan baku

Tahapan dimulai dari penerimaan susu segar dari peternak susu. Susu segar kemudian diuji oleh bagian QC (quality control). Susu akan dicek suhunya dengan standar susu yang diterima kurang dari 6oC. Kemudian susu akan dianalisis lebih lanjut untuk pengujian fisik, kimia, biologi dan organoleptik. Hal ini bertujuan untuk menjaga kualitas susu segar sebelum dilakukan proses lebih lanjut

Bahan baku ditangani oleh warehouse raw material. Bagian raw material akan memesan bahan baku sesuai dengan formulasi produksi yang telah direncanakan. Bahan baku yang akan digunakan dianalisis terlebih dahulu kualitasnya oleh bagian quality control. Setelah lolos uji dari quality control, bahan baku ditimbang untuk proses

produksi. 2. Pencampuran

Raw material yang sudah ditimbang, kemudian dimasukkan ke dalam tri blender

untuk proses pencampuran. Proses pencampuran dilakukan di dalam tangki pencampuran yang dilengkapi dengan agitator (pengaduk) dan chiller (pendingin). Proses pencampuran di tangki pencampuran dilakukan selama lebih kurang 30 menit per 15 ton dengan suhu lebih kurang 35oC. Hasil pencampuran akan diuji pH (batas standar 3,99-4,01), kadar gula (10,3-10,4%) dan total endapan (batas standar kurang dari 0,5 mL). Hasil pencampuran dilewatkan ke saringan untuk menyaring kontaminan fisik yang mungkin terbawa dalam pencampuran.

3. Sterilisasi

Produk disterilisasi UHT dengan tujuan mematikan bakteri pathogen di dalam produk. Pada tahap ini, produk melalui tahap preheating dengan pemanasan 78oC, lalu heating dengan pemanasan 130-135o. Produk akan dihomogenisasi dengan homogenizer bertekanan 200 bar, lalu produk masuk ke proses cooling. Setelah itu, produk disimpan pada ultra clean tank bersuhu 25oC.

4. Filling

(25)

19

kontaminan yang mungkin terdapat pada botol. Botol kemudian akan masuk ke tangki pengisi dan diisi oleh produk. Botol yang sudah terisi akan ditutup oleh lid alumunium foil dan diberi kode produksi dan kadaluarsa dengan inject printer.

5. Post Pasteurization

Produk dari ruang pengisian melalui jalur pasteurisasi. Proses pasteurisasi bertujuan untuk menghilangkan kontaminasi mikrobiologi. Proses pasteurisasi ini berlangsung selama 15 menit dengan suhu 85-90oC.

6. Pelabelan dan pengemasan karton

Setelah melalui proses pasteurisasi, produk menuju mesin pemberi label, produk diberi sleeve. Setelah itu, sleeve ditempelkan pada botol dengan alat shrink tunnel. Produk yang sudah diberi label kemudian dimasukkan ke dalam box karton. Proses pengepakan dilakukan secara mekanik. Pengisian sedotan dilakukan setelah seluruh botol (60 botol) dimasukkan kedalam box karton. Box karton disegel secara otomatis dengan alat carton sealing machine.

7. Penyimpanan

(26)

20

5. STABILITAS PRODUK MILKUAT LAB (Liquid Acidified Beverage) BERPERISA

BLACKCURRANT DENGAN KANDUNGAN FLAVOR YANG BERBEDA

Research and Development Department

Penelitian dan pengembangan atau Research and Development Department (R&D) adalah suatu proses atau langkah untuk mengembangkan suatu produk baru, atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggung jawabkan (Sujadi, 2003). Departemen Research and Development (R&D) PT. Indokuat Sukses Makmur terdiri dari 2 orang supervisor product development dan 2 orang supervisor packaging development yang dibawahi seorang manager.

Gambar 5.1. Bagan R&D

Saya di tempatkan di product development. Setiap harinya sudah memiliki jadwal untuk melakukan pengujian produk dan formulasi produk. Tugas product development adalah mengembangkan produk dari segi formulasi dengan cara melakukan renovasi maupun inovasi sedangkan tugas packaging development adalah mengembangkan kemasan yang akan digunakan dan juga mencari alternative kemasan baik dari segi bahan ataupun pemasok. Pengujian produk setiap paginya diawali dengan pengujian pH, pengujian sedimentasi, pengujian total asam dan pengujian kandungan kemanisan. Pengujian produk yang telah disebutkan tadi disebut juga pengujian produk fisika-kimia.

Manager R&D

(27)

21

Setelah pengujian produk fisika-kimia telah selesai, kemudian dilanjutkan dengan pengujian sensori dengan produk yang sama yang disebelumnya juga diuji fisika-kimia. Parameter yang digunakan saat pengujian sensori yaitu off-not, flavor dan overall quality. Pengujian sensori untuk produk yang telah diuji fisika kimia hanya dilakukan oleh staff RnD internal yang sudah merupakan panelis terlatih yang berjumlah 5 orang.

Formulasi Produk

Produk yang dihasilkan oleh PT. Indokuat Sukses Makmur salah satunya adalah produk susu LAB (liquid acid beverages) yang diberi tambahan asam organic. Formulasi produk merupakan upaya yang dilakukan oleh departemen R&D untuk mengembangkan produk sehingga mendapatkan hasil sesuai konsep yang diharapkan. Dalam Trial formulasi produk terbagi menjadi kegiatan inovasi dan renovasi. Inovasi merupakan pengaplikasi formula baru, sedangkan renovasi adalah adanya perbaikan dalam formulasi yang sudah ditetapkan. Contoh dari renovasi adalah subtitusi material perisa yang didapatkan dari pemasok baru (alternative) dan dibandingkan dengan pemasok yang sudah ada sebelumnya (existing).

Trial formulasi produk dilakukan dengan tiga kategori, yaitu; Trial skala laboratorium, trial skala pilot dan trial skala industry. Jika trial skala laboratorium sudah mendapat hasil

yang diharapkan maka akan dilanjutkan trial skala pilot dan memang sudah mendapat hasil yang baik maka akan dilanjutkan trial skala industry (dalam skala besar). Beberapa tahap dilakukan untuk pengujian produk skala industry seperti kualitas fisik, kimia dan sensori maka dapat diputuskan untuk meluncurkan produk yang diuji baik inovasi maupun renovasi.

Trial formulasi produk skala laboratorium merupakan pengaplikasian formula baru

(28)

22

Waktu yang dibutuhkan untuk proses pencampuran sekitar 10 hingga 15 menit hingga seluruh bahan dapat tercampur dengan baik tanpa ada yang menggumpal. Sampel produk yang sudah tercampur kemudian dimasukkan kedalam botol schott lalu dipanaskan agar produk tidak cepat rusak. Sampel produk yang dihasilkan dapat disimpan dan kemudian diuji sesuai parameter yang diharapkan.

Trial skala pilot dilakukan untuk mengurangi resiko terkait dengan produksi skala besar.

Pengolahan produk skala pilot melalui tahapan dan parameter proses yang menyerupai skala industry sehingga produk dihasilkan secara maksimum. Produksi dilakukan di laboratorium R&D PT. Indolakto, Cicurug, Sukabumi. Jumlah sampel yang digunakan berkisar dari 6 kg hingga 20 kg, fasilitas yang digunakan menyerupai alat-alat industry dalam skala yang lebih kecil. Sama halnya dengan trial skala laboratorium, skala pilot memiliki langkah-langkah yang tak jauh berbeda. Bahan baku berbentuk powder ditimbang terpisah. Proses pencampuran dilakukan selama 15 hingga 30 menit agar seluruh bahan dapat tercampur secara sempurna. Perbedaan trial skala laboratorium dengan trial skala pilot terletak pada homogenisasi yang dilakukan pada trial skala pilot. Homogenisasi dilakukan untuk menyeragamkan besarnya globula lemak dalam susu juga dapat meningkatkan viskositas sehingga terjadi perubahan fisik dari butiran lemak dalam susu. Homogenisasi dilakukan dengan alat bernama homogenizer (Bhandari, 2012). Setelah proses homogenisasi dilanjutkan dengan proses UHT dengan menggunakan mesin UHT mini yang bertujuan untuk menghilangkan bakteri pathogen didalam produk. Produk masuk ke pipa THE (Tubular Heat Exchanger). Proses UHT menggunakan media pemanas berupa air panas. Pada saat proses

preheating, suhu produk dinaikkan menjadi 78oC. Kemudian produk akan mengalami proses heating dengan suhu 130-135oC. Sampel yang telah diolah dimasukkan kedalam botol steril dan dimasukkan ke dalam cool bag lalu dibawa kembali ke PT. Indokuat Sukses Makmur untuk dianalisa lebih lanjut.

Trial skala industry dilakukan jika formula yang telah diuji coba pada skala sebelumnya

(29)

23 Stability Test

Stability test dimaksudkan untuk menganalisis kestabilan dan menentukan suatu produk yang

dapat dilihat berdasarkan tiga parameter yaitu fisik, kimia dan sensori (Rachatanapun et al,. 2010). Terdapat tiga metode untuk menguji kestabilan kualitas produk yaitu stressed test, accelerated test dan long stability test. Stressed test dilakukan dengan cara memasukan sampel kedalam oven 55oC. Sedangkan pada accelerated test dilakukan dengan cara disimpan pada suhu ruang 30oC dalam jangka waktu 1 bulan.

Uji stabilitas di lakukan di laboratorium quality control untuk pengujian fisika dan kimia. Parameter yang digunakan untuk menguji LAB adalah pengujian pH dengan menggunakan pH meter, total asam dengan cara titrasi asam basa dengan menggunakan NaOH sebagai titer, sedimentasi dilakukan dengan menggunakan centrifuge dan kadar brix atau kadar kemanisan digunakan dengan menggunakan alat refraktometer.

Fungsi dari pengukuran pH adalah untuk menenukan derajat keasaman atau kebasaan suatu larutan sehingga dapat memperkirakan kualitas suatu produk. Pengukuran sedimentasi bertujuan untuk melihat padatan yang tidak terlarut atau mengendap akibat denaturasi protein. Terbentuknya endapan pada produk mengendap akibat denaturasi protein. Terbentuk endapan pada produk menunjukkan bahwa produk tersebut mengalami penurunan kualitas produk (Aritonang, 2010). Pengukuran derajat brix adalah suatu derajat pengukuran yang digunakan untuk menentukan jumlah gula dalam sebuah larutan, berdasarkan pada pembiasan cahaya. Derajat keasaman adalah angka yang menunjukkan jumlah millimeter larutan NaOH 0,1 N yang dibutuhkan untuk penetralan 10 ml susu dengan 2-3 tetes phenolpthalene sebagai indicator.

Sensory Test

(30)

24

dengan meminimalkan resiko dalam pengambilan keputusan. Terdapat tiga jenis uji sensori yang sering dilakukan di PT. Indokuat Sukses Makmur yaitu: Preference Test, Triangle Test dan QDA.

Preference Test merupakan test yang dilakukan untuk menentukan kesukaan panelis terhadap

dua sampel yang berbeda. Tujuan dari preference test diantaranya untuk menentukan formula yang lebih disukai panelis. Produk yang diuji adalah perbandingan produk dengan konsentrasi formula yang berbeda, produk existing dengan produk trial, ataupun produk pesaing. Uji kesukaan ini dilakukan oleh 32 panelis yang berasal internal kantor PT. Indokuat Sukses Makmur.

Triangle Test merupakan uji yang dilakukan dengan cara menyiapkan tiga sampel yang terdiri dari dua sampel yang sama dan satu sampel yang berbeda, panelis diharapkan dapat memilih sampel yang berbeda. Salah satu tujuan dari triangle test yang dilakukan oleh PT. Indokuat Sukses Makmur adalah untuk melihat respon panelis terhadap produk yang bahan bakunya disubtitusi. Jika terdapat banyak panelis yang dapat menebak sampel yang berbeda dari ketiga sampel tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa sampel tersebut memiliki perbedaan secara signifikan.

Quantitative Descriptive Analysis (QDA) test merupakan teknik analisis sensori yang bertujuan untuk memperolah deskripsi karakteristik sensori dari berbagai macam produk oleh panelis terlatih (Lawless dan Heyman, 1998). Alasan penggunaan metode QDA adalah metode QDA merupakan metode yang paling komprehensif, tepat dan dapat memberikan perbedaan yang jelas antar produknya (Meilgaard et al, 2006). Penilaian atribut mutu sensori dalam bentuk angka-angka kuantitatif Quantitative Descriptive Analysis dilakukan oleh 5 orang panelis terlatih dari department R&D. Pada uji QDA terdapat 3 parameter yang diuji pada produk susu LAB yaitu Overall Quality, Off Note dan Flavour (Hayati et al, 2012). Overall Quality merupakan penilaian mengenai keseluruhan kualitas dari dalam produk

(31)

25

mutu untuk uji organoleptic, tertera pada tabel dibawah. Penilaian Overall Quality dan Flavor dimulai dari skala 1-7, sedangkan untuk Off Note dari skala 0-7.

Tabel 5.2. Batas Standar Penerimaan Produk Milkuat LAB secara sensori

Produk Milkuat LAB Blackcurrant dengan renovasi perisa telah dianalisa secara fisik dan kimia dengan metode ASLT (Accelerated Shelf Life Test) selama 6 minggu, kemudian diuji sensori dengan metode QDA untuk melihat kualitas produk tersebut. Terlihat dari data yang diperoleh sebagai berikut:

Overall Quality

Gambar 5.3. Overall Quality Milkuat LAB Blackcurrant

Tabel 5.4. Hasil Analisis uji T Overall Quality

Overall Quality Off Note Flavor

0 Tidak Ada

1 Sangat Tidak Baik Sangat Lemah Sangat Lemah

2 Tidak Baik Lemah Lemah

3 Agak Tidak Baik Agak Lemah Agak Lemah

4 Netral Netral Netral

5 Agak Baik Agak Kuat Agak Kuat

6 Baik Kuat Kuat

7 Sangat Baik Sangat Kuat Sangat Kuat

Arti Masing-Masing Atribut Mutu Skala

Sampel P-Value A Keterangan

(32)

26

Gambar 5.3. memiliki symbol garis merah maroon dengan kode cut off yang memiliki arti batas minimal penilaian Overall Quality. Garis berwarna ungu gelap menunjukkan sampel existing, yaitu sampel yang sudah dipasarkan oleh PT. Indokuat Sukses Makmur dan

disimpan pada oven bersuhu 40oC. Garis berwarna ungu terang menunjukkan sampel produk yang mengalami renovasi dalam proses formulasinya dan disimpan pada suhu 40oC. Simbol ini memiliki arti yang sama pada hasil pengujian sensori lainnya.

Overall Quality produk existing dan trial berdasarkan T-test tidak berbeda signifikan, dilihat dari Gambar 5.3. kualitas produk yang sama-sama disimpan di oven bersuhu 40oC mengalami pada setiap penurunan minggunya walaupun pada minggu kedua dan minggu terakhir (minggu ke 6) mengalami kenaikan baik pada sampel existing maupun sampel trial. Overall quality diawal penyimpanan memiliki nilai 6,2 dan turun menjadi 5,25 pada minggu akhir

atau minggu ke 6. Meskipun kedua sampel mengalami penurunan kualitas, namun masih dalam batas penerimaan yaitu nilai 4 (netral). Overall Quality merupakan keseluruhan kualitas meliputi warna dan rasa dari produk yang diujikan.

Off Note

Gambar 5.5. Off Note

Gambar 5.6. Hasil Analisis uji T Off Note

Sampel P-Value A Keterangan

(33)

27

Off Note merupakan penyimpangan aroma seperti bau apek, tengik dan juga bau botol.

Gambar 5.5. menunjukkan kenaikan dan pada minggu terakhir mengalami penurunan. Produk Existing dan trial selalu menunjukkan angka yang sama kecuali pada minggu terkhir. Produk

Existing memiliki nilai off note yang lebih kecil dibandingkan dengan produk Trial. Dari hasil t-test pada kedua produk tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Kedua produk juga masih dalam batas standar penerimaan yaitu pada nilai 3.

Flavor

Gambar 5.7. Flavor Milkuat LAB

Gambar 5.8. Hasil Analisis uji T Flavor

Intensitas flavor akan menurun seiring dengan lamanya penyimpanan. Gambar 5.7. menunjukkan bahwa produk existing dan trial mengalami penurunan, bedanya produk existing mengalami kenaikan pada minggu terakhir sedangkan produk trial menunjukkan skala flavor yang sama dari minggu ke 5 dengan minggu ke 6. Produk existing dan trial yang diuji masih memenuhi persyaratan karena masih ada diatas batas cut off pada skala 4. Secara statistic, kedua produk tersebut tidak berbeda secara signifikan.

Sampel P-Value A Keterangan

(34)

28 6. KESIMPULAN DAN SARAN

PT. Indokuat Sukses Makmur merupakan salah satu perusahaan di bawah PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. yang bergerak di bidang dairy dengan produk utama minuman mengandung susu bermerek dagang Milkuat. Perusahaan ini memiliki berbagai jenis produk Milkuat LAB kemasan 70 ml dan 130 ml, Milkuat bantal atau pouch 60 ml dan Milkuat EnerG 350gr.

Pada produksi Milkuat LAB, bahan baku yang digunakan adalah air, gula, susu segar, susu bubuk tanpa lemak, susu bubuk berlemak dan bahan baku penunjang yang digunakan adalah pengatur keasaman, penstabil nabati, puree, perisa dan premix vitamin. Pada produksi Milkuat LAB melalui tahapan penerimaan bahan baku, pencampuran, sterilisasi, filling, post pasteurization, pelabelan dan pengemasan karton serta penyimpanan.

Research and Development PT. Indokuat Sukses Makmur terbagi atas dua divisi yaitu

pengembangan produk dan pengembangan kemasan. Divisi pengembangan produk melakukan beberapa kegiatan yang dilakukan seperti formulasi produk yakni dalam bentuk trial skala laboratorium, trial skala pilot dan trial skala industry. Kemudian dilakukan stability test (uji umur simpan Accelerated Shelf Life) dan uji sensori (uji deskriptif, preference test dan triangle test) terhadap produk milkuat LAB 70 ml dan 130ml. Divisi pengembangan kemasan terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian pengembangan kemasan Milkuat LAB 70 ml dan 130 ml dan bagian pengembangan kemasan produk Milkuat pouch.

(35)

29 7. DAFTAR PUSTAKA

Aritonang SN. 2010. Susu dan Teknologi. Cirebon: Swagati Press

Bhandari AJ. Ladda R. 2012. Correlation between vertical dimension of occlusion and length of little finger. J Pravara Med Rev.

BPOM. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. 2006. Kategori Pangan. Jakarta.

Brown A. 2014. Understanding food: principles and preparation. Ed ke-5 Stamford (US): Cengage Learning.

Hayati R., Marliah A., Rosita. Sifat Kimia dan Evaluasi Sensori Bubuk Kopi Arabika. Universitas Syiah Kuala Draussalam Banda Aceh.

Meilgaard, C Morten. Gail Vance V. B. Thomas Carr. 2006. Sensory Evaluation. CRC Press. Sujadi, 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta. Rineka Cipta.

Gambar

Gambar 3.1. Produk Milkuat LAB 130 mL.
Gambar 5.1. Bagan R&D
Tabel 5.2. Batas Standar Penerimaan Produk Milkuat LAB secara sensori
Gambar 5.5. Off Note
+2

Referensi

Dokumen terkait

Melakukan instalasi dan uji coba sistem pengawasan produksi dan penjualan mineral dan batubara di Indonesia pada perangkat yang tersedia di lingkungan Direktorat

Dengan ini kami sampaikan bahwa perusahaan Saudara telah ditetapkan sebagai pemenang untuk paket pekerjaan Pengawasan Pemasangan Lampu Tenaga Suryac. Hemat

Dari penelitian penulis terbukti bahwa banyak aturan adat yang berhubungan dengan perkawinan didasarkan atas aturan agama Islam. Aturan agama tersebut disusupkan oleh para wali,

Para pakar di bidang energi terbarukan berpendapat bahwa terdapat banyak keuntungan yang dapat diperoleh melalui sistem pembangkit listrik hibrid contohnya

Temuan yang di peroleh di dalam tahapan pengolahan data tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Januarti dan Faisal (2010) yang menemukan bahwa moral

Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dan memberikan bukti empiris mengenai pengaruh independensi, kompetensi, moral reasoning dan

Responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah pasien rujuk balik Diabetes Melitus yang telah mengambil obat lebih dari 2 kali di Apotek Pelita Kasih

Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Sawahlunto (2010) melaporkan bahwa konsentrasi beberapa logam berat timbal (Pb), tembaga (Cu) dan kadmium (Cd) di perairan