• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh: Susiyah SDN Sumbergayam, Durenan, Trenggalek

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Oleh: Susiyah SDN Sumbergayam, Durenan, Trenggalek"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BIDANG STUDI

MATEMATIKA MATERI BILANGAN ROMAWI PADA SISWA KELAS

IV SEMESTER II TAHUN 2014/2015 DENGAN MENERAPKAN

METODE KONTEKSTUAL DI SDN SUMBERGAYAM KECAMATAN

DURENAN TRENGGALEK

Oleh: Susiyah

SDN Sumbergayam, Durenan, Trenggalek

Abstrak. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa kelas IV pada bidang studi Matematika materi Bilangan Romawi melalui metode CTL (Contextual Teaching and Learning). Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SDN Sumbergayam Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek. Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah bulan Pebruari sampai dengan bulan Maret 2015 pada bidang studi Matematika materi Bilangan Romawi. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SDN Sumbergayam Trenggalek. Mulai dari tes yang dilakukan sebelum siklus siswa yang kemudian meningkat pada siklus I dan pada akhir siklus II ketuntasan siswa bertambah. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menerapkan metode CTL dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Matematika materi Bilangan Romawi di Kelas IV SDN Sumbergayam Trenggalek Tahun 2014/2015 Semester II.

Kata kunci: Metode CTL, Prestasi Belajar, Matematika

Mata pelajaran matematika perlu diberikan pada semua siswa melalui proses pembela-jaran yang dimulai dari sekolah dasar. Mata pelajaran ini membahas masalah tentang kemampuan menambah, mengurangi, me-ngalikan, membagi, mengukur dan mema-hami bentuk geometri, perlu diberikan kepada semua siswa mulai dari jenjang se-kolah dasar guna membekali siswa agar mampu berfikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta mampu bekerja sama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik memiliki kemampuan memperoleh, mengelola dan memanfaatkan informasi dan teknologi di era globalisasi ini.

Pada saat pembelajaran, agar materi pelajaran yang disampaikan menjadi lebih mudah dipahami oleh siswa, diperlukan alat

bantu pembelajaran, juga pemilihan strategi, pendekatan, metode dan teknik pembelajar-an ypembelajar-ang menarik dpembelajar-an tepat dapat membpembelajar-antu penulis dan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Diharapkan dalam pelajaran matemati-ka, guru dituntut untuk mempunyai kompe-tensi terhadap tugasnya. Salah satunya ada-lah guru harus mampu menggunakan berba-gai pendekatan pembelajaran agar siswa tidak menjadi bosan. Mengajak dan menjaga agar siswa tetap belajar adalah tugas penulis dalam rangka menjaga semangat belajar sis-wa. Tidak hanya terbatas pada seberapa materi yang dikuasainya, tetapi kemampuan dalam menggunakan suatu pendekatan atau metode tertentu dalam proses pembelajaran juga harus dimiliki oleh seorang guru untuk

(2)

meningkatkan motivasi dan merangsang ke-tertarikan siswa pada proses belajar meng-ajar mata pelmeng-ajaran matematika.

Menurut Anton (1989) belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Batasan ini sering terlihat pada kenyataan di sekolah-sekolah bahwa guru berusaha mem-berikan ilmu sebanyak mungkin dan murid giat melakukannya. Belajar menurut Singer (1991) menjelaskan bahwa belajar adalah merupakan perubahan kelakuan berkat pe-ngalaman dan latihan.

Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuan, pema-haman sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan dan kemampuannya serta peru-bahan aspek-aspek lain yang ada pada indi-vidu yang belajar. (Rahadi 2001) mengemu-kakan bahwa belajar pada hakekatnya ada-lah proses perubahan tingkah laku seseorang berkat adanya pengalaman.

Prayitno (1989) menyatakan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah la-ku yang orisinal melalui pengalaman dan latihan-latihan. Sedangkan yang dimaksud dengan pengalaman dalam proses belajar tidak lain ialah interaksi antara individu dengan lingkungan.

Keberhasilan siswa juga dapat diten-tukan dari beberapa faktor antara lain faktor internal dan eksternal. Faktor internal timbul dari dalam diri siswa antara lain kemauan, rasa takut, tingkat intelektual dan sebagai-nya. Sedang faktor eksternal dapat berupa sikap guru, metode alat peraga, sumber-sumber lain dan pendekatan metode. Kritik yang paling banyak dilontarkan terhadap ru-musan mengajar di atas, ialah siswa/anak didik dianggap obyek, bukan sebagai sub-yek. Disini siswa banyak menerima apa yang diberikan guru. Sebaliknya guru

pe-ranannya sangat menentukan. Sebaliknya pandangan ini sering disebut "berpusat pada guru" atau teacher centered (Sujana, 1987:19).

Oleh karena itu pemilihan pendekatan pembelajaran yang tepat dalam suatu proses pembelajaran, berarti penulis sedang menga-tur strategi pembelajaran. Menurut Hasibuan (1986) keterampilan dasar mengajar dapat dibagi menjadi delapan macam yaitu: mem-buka dan menutup pelajaran, keterampilan menjelaskan, keterampilan bertanya, kete-rampilan memberi pengamatan, keterampil-an mengajar kelompok kecil, keterampilketerampil-an mengelola kelas dan keterampilan membim-bing diskusi kelompok kecil.

Walaupun demikian masih banyak sekolah dasar atau madrasah yang siswanya tidak dapat mencapai KKM atau tuntas, meskipun guru telah menggunakan strategi pembelajaran dengan baik, dengan meng-gunakan metode dan alat peraga yang diper-lukan sesuai kebutuhan anak, tetapi hasil belajarnya masih rendah terutama dalam pelajaran Matematika.

Dari hasil pengamatan peneliti ternya-ta pendekaternya-tan pembelajaran tradisional ter-nyata kurang mendukung untuk mencipta-kan pembelajaran yang berkualitas. Jadi di-perlukan upaya untuk memperbaiki kualitas pembelajaran matematika agar meningkat-kan minat/ketertarimeningkat-kan siswa, menciptameningkat-kan kemampuan siswa, dan meningkatkan keaktifan siswa. Didalam kasus ini untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran matematika guru bisa menggunakan pende-katan CTL sebagai metode pembelajaran.

CTL membantu guru mengaitkan ma-teri yang diajarkan dengan situasi dunia nya-ta siswa dan mendorong siswa membuat hu-bungan antara pengetahuan yang dimiliki-nya dengan penerapandimiliki-nya dalam kehidupan

(3)

mereka sehari-hari. Pengetahuan dan kete-rampilan siswa diperoleh dari usaha siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan ke-terampilan baru ketika ia belajar. Metode ini sangat cocok digunakan oleh guru di kelas IV SDN Sumbergayam Kecamatan Durenan Trenggalek untuk mengatasi masalah yang timbul dan meningkatkan kualitas pada pembelajaran matematika. Dari permasalah-an tersebut peneliti selaku kepala sekolah mencoba untuk merombak metode pembela-jaran dengan menggunkaan metode pem-belajaran yang berbeda dari pempem-belajaran sebelumnya.

METODE PENELITIAN

Penelitian Tindakan Kelas ini dilak-sanakan di SDN Sumbergayam Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek. Waktu pe-laksanaan penelitian ini dimulai bulan Pe-bruari sampai dengan bulan Maret 2015 pada bidang studi Matematika materi Bi-langan Romawi. Sedangkan kelas yang dija-dikan obyek dalam penelitian ini adalah Siswa Kelas IV di SDN Sumbergayam Ke-camatan Durenan Kabupaten Trenggalek Tahun Pelajaran 2014/2015 Semester II yang kelasnya berjumlah 24 siswa.

Pelaksanaan penelitian ini berbentuk siklus yang terdiri dari 2 siklus yang ma-sing-masing meliputi: planning (perencana-an), action (pelaksanaan), observation (pe-ngamatan) dan reflection (refleksi). Tiap si-klus terdiri dari 2 pertemuan. Tiap sisi-klus di-laksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Permasalahan yang belum dapat di-pecahkan dalam siklus pertama direfleksi-kan bersama tim peneliti dalam suatu perte-muan kolaborasi, untuk mencari penyebab-nya, selanjutnya peneliti merencanakan

berbagai langkah perbaikan untuk diterap-kan dalam siklus berikutnya.

Hal itu dilaksanakan terus dari satu siklus ke siklus berikutnya sampai masalah yang dihadapi dapat dipecahkan secara tun-tas, pada siklus dalam penelitian ini tindak-an ytindak-ang diberiktindak-an berupa penggunatindak-an pen-dekatan CTL dalam proses belajar mengajar. Penelitian Tindakan Kelas merupakan penelitian yang disebabkan karena keresah-an guru terhadap permasalahkeresah-an ykeresah-ang timbul di kelas mengganggu proses belajar meng-ajar, pemahaman, dan hasil belajar siswa.

Dalam penelitian ini, peneliti meng-gunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas sebagai berikut:

Perencanaan, meliputi: (a) Menyusun silabus sesuai dengan pembelajaran yang telah direncanakan; (b) Menyusun RPP se-suai dengan indikator yang telah ditetapkan dan skenario pembelajaran CTL; (c) Menyi-apkan alat peraga, media pembelajaran, dan sumber belajar; (d) Merencanakan pembela-jaran berbasis CTL yang akan diterapkan dalam KBM; (e) Menyusun silabus sesuai dengan pembelajaran yang direncanakan; (f) Menyusun RPP sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan dan skenario pem-belajaran matematika dengan pendekatan CTL; (g) Menyiapkan alat peraga, media pembelajaran, dan sumber belajar; (h) Me-nyiapkan alat evaluasi tes tertulis, dan lem-bar kerja siswa; (i) Menyiapkan lemlem-bar ob-servasi untuk mengamati aktivitas siswa dan keterampilan guru

Pelaksanaan tindakan. Menurut Ari-kunto (2006:99) Pelaksanaan tindakan me-rupakan implementasi atau penerapan isi rancangan didalam kancah yaitu mengena-kan tindamengena-kan kelas. Pelaksanaan tindamengena-kan ini merupakan penerapan tindakan yang me-ngacu pada skenario tindakan yang telah

(4)

direncanakan. Pelaksanaan PTK ini diren-canakan dalam dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari dua kali pertemuan.

Obsevasi. Pengamatan langsung para pembuat keputusan berikut berjalan. Kegiat-an observasi dilaksKegiat-anakKegiat-an secara kolaboratif dengan teman sejawat untuk mengamati ke-terampilan guru dan aktivitas siswa selama pembelajaran dengan menerapkan pen-dekatan CTL.

Refleksi. Cara berpikir tentang apa yang baru dipelajari atau berpikir ke bela-kang tentang apa-apa yang sudah kita laku-kan di masa yang lalu (Nurhadi, 2004:51). Setelah mengkaji proses pembelajaran yaitu keterampilan guru, aktivitas siswa, serta ha-sil belajar siswa, apakah sudah efektif de-ngan melihat ketercapaian dalam indikator keberhasilan pada siklus pertama, serta mengkaji kekurangan dan membuat daftar permasalahan yang tampak dalam pelaksa-naan siklus pertama. Setelah itu membuat perencanaan tindak lanjut untuk siklus berikutnya.

Untuk mengumpulkan data hasil pene-litian, maka peneliti menggunakan beberapa instrument penelitian antara lain: (1) Lem-bar Observasi; (2) LemLem-bar Tes Tertulis; (3) Dokumen Siswa; (4) Lembar Angket; (5) Daftar nilai

Dalam kegiatan analisis data tersebut, akan didapatkan dua jenis data yaitu, data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif berupa hasil observasi yang dilakukan pada setiap tahap kegiatan, dan data kuantitatif berupa hasil belajar atau presentasi belajar yang didapatkan oleh siswa dalam melaku-kan proses pembelajaran dengan Pendekatan Contekstual.

Teknis analisis data dalam penelitian ini, adalah analisis data kualitatif yang bersifat linier (mengalir) maupun bersifat

sirkuler. Adapun teknik analisis data yang dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) menelaah seluruh data yang te-lah dikumpulkan. Penelaahan dilakukan dengan cara menganalisis, mensintesis, me-maknai, menerangkan dan menyimpulkan. (2) mereduksi data yang didalamnya me-libatkan kegiatan mengkategorikan dan pe-ngklasifikasian, dan (3) menyimpulkan dan memverifikasi. Dari kegiatan reduksi selan-jutnya dilakukan penyimpulan terakhir dan selanjutnya diikuti kegitan verifikasi atau pengujian terhadap temuan penelitian.

Untuk melihat kriteria penilaian dalam penelitian digunakan range sebagai berikut: Nilai 86 – 100 A (baik sekali)

Nilai 76-85 B (baik) Nilai 60-75 C (cukup) Nilai 50-59 D (kurang) Nilai 0-49 E (kurang sekali)

Dalam penelitian ini memfokuskan kriteria tingkat keberhasilan atau ketuntasan secara klasikal, suatu kelas telah tuntas be-lajar jika sekurang- kurangnya 85% siswa telah tuntas belajar dengan ketentuan nilai-nya ≥ 65. Sedangkan kriteria minat belajar siswa, peneliti tentukan sebagai berikut: 70 %-100% = Baik

41 %-69% = cukup 0 %-40% = kurang

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pra Siklus

Pelaksanaan refleksi awal ini dilaku-kan oleh peneliti sebelum siklus penelitian dengan tujuan untuk mendapatkan informasi mengenai pendekatan, metode atau media pembelajaran yang digunakan dalam pelak-sanaan pembelajaran matematika tentang Bilangan Romawi di kelas IV SDN Sumber-gayam.

(5)

Dari pengamatan yang dilakukan oleh guru/peneliti juga selaku kepala sekolah da-pat diketahui bahwa metode pembelajaran yang digunakan pada pra siklus adalah dengan ceramah dan penugasan. Kendala ketika proses pembelajaran matematika ten-tang Bilangan Romawi yaitu siswa terlihat kurang bersemangat dan kurang aktif se-hingga ada beberapa siswa yang hasil be-lajarnya masih belum mencapai KKM yang telah ditentukan oleh sekolah. Kurangnya semangat ini dikarenakan proses pembela-jaran yang masih terlalu monotun dan peng-gunaan media atau metode yang kurang efektif.

Siklus I

Perencanaan

Rencana pembelajarannya adalah se-bagai berikut: (a) Menyusun silabus dan RPP dengan menggunakan pendekatan CTL; (b) Guru mempersiapkan instrumen penelitian, yaitu lembar observasi guru dan siswa, lembar angket minat siswa dan cata-tan lapangan; (c) Guru mempersiapkan alat yang digunakan untuk menguji siswa; (d) Guru membuat perangkat sistem penilaian. Pelaksanaan (Action)

Pada siklus I ini kegiatan pembela-jaran matematika Tentang Bilangan Romawi Melalui Metode CTL dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan, Berikut langkah-langkah pembelajaran matematika Tentang Bilangan Romawi Melalui Metode CTL:

Pertemuan pertama, meliputi: (a) Un-tuk kegiatan awal ± 10 menit guru melaku-kan apersepsi dan Motivasi dengan menga-jak siswa untuk mengingat kembali konsep bilangan romawi; (b) Memasuki kegiatan in-ti guru menjelaskan contoh dan melakukan tanya jawab dengan siswa; (c) Kemudian

guru membagi siswa kedalam 4 kelompok, dan memberikan tugas kelompok; (d) Guru memberikan waktu 35 menit kepada siswa untuk melakukan diskusi kelompok; (e) Se-telah selesai berdiskusi, guru meminta per-wakilan kelompok untuk mengumpulkan ha-sil diskusi untuk dinilai, dan membahas ber-sama di depan kelas serta menjelaskan me-ngenai bilangan romawi yang sedang diker-jakan siswa di depan kelas secara bergan-tian; (f) Memasuki kegiatan penutup, guru mengajak siswa untuk membuat kesimpulan bersama-sama. Dan memberikan tugas indi-vidu kepada siswa untuk dikerjakan diru-mah.

Pertemuan kedua, meliputi: (a) Untuk kegiatan awal ± 10 menit guru melakukan apersepsi dan Motivasi dengan mengajak siswa untuk mengingat kembali konsep bi-langan romawi; (b) Memasuki kegiatan inti guru membahas hasil pekerjaan rumah sis-wa; (c) Guru menjelaskan contoh dan mela-kukan tanya jawab dengan siswa; (d) Kemu-dian guru membagi siswa kedalam 4 kelom-pok, dan memberikan tugas kelompok; (e) Guru memberikan waktu 35 menit kepada siswa untuk melakukan diskusi kelompok; (f) Setelah selesai berdiskusi, guru meminta perwakilan kelompok untuk mengumpulkan hasil diskusi untuk dinilai, dan membahas bersama di depan kelas serta menjelaskan mengenai bilangan romawi yang sedang di-kerjakan siswa di depan kelas secara ber-gantian; (g) Memasuki kegiatan penutup, guru mengajak siswa untuk membuat kesim-pulan bersama-sama; (h) Guru mengumum-kan amengumum-kan diadamengumum-kan ulangan pada pertemuan berikutnya.

Pertemuan ketiga, meliputi: (a) Guru membuka pembelajaran dengan berdoa ber-sama; (b) Guru mengabsen siswa; (c) Guru membagikan soal evaluasi siswa dan lembar

(6)

jawab siswa; (d) Siswa mengerjakan soal ulangan dengan waktu yang sudah diten-tukan; (e) Guru membagikan lembar angket respon siswa pada pembelajaran siklus I Pengamatan

Dalam pengamatan proses pembelajar-an mata pelajarpembelajar-an matematika peniliti/guru juga sebagai observer.

Hasil observasi dari aktivitas guru saat melakukan pembelajaran matematika Tenta-ng BilaTenta-ngan Romawi Melalui Metode CTL. Tabel 1 Aktivitas Guru Siklus I

No Indikator P1 P2 Jumlah Siklus I

1 Motivasi minat anak 3 3 6 2 Menghubungkan dengan pelajaran yang lalu 2 3 5 3 Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran 2 3 5 4 Menjelaskan materi pelajaran dengan metode demonstrasi 3 2 5 5 Pembagian kelompok sekaligus pembagian tugas 3 3 6 6 Memberikan masalah 2 3 5 7 Mengamati siswa saat mengerjakan tugas kelompok 3 3 6 8 Membantu siswa yang mengalami kesulitan 4 3 7 9 Siswa melaporkan hasil kelompok 3 2 5 10 Guru dan siswa menyimpulkan hasil kelompok 1 2 3 11 Menegaskan kembali catatan siswa 2 3 5 12 Melaksanakan tes/mengerjakan LKS 3 2 5

Jumlah 63

Rata-rata 65.63

Pada siklus I ini guru sudah dapat memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti pelajaran, guru juga mengamati kegiatan siswa pada saat melakukan diskusi kelompok dan membimbing siswa jika ada yang mengalami kesulitan, dan pada akhir pembelajaran guru memberikan penegasan untuk catatan siswa dan memberikan tes evaluasi untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.

Sehingga skor yang didapatkan oleh guru adalah 63 dengan persentase rata-rata 65,63% dan termasuk dalam kategori baik.

Hasil observasi dari aktivitas siswa pada saat mengikuti pembelajaran Matema-tika materi Bilangan Romawi dengan meng-gunakan Metode CTL.

Tabel 2 Aktivitas Siswa Siklus I

No Indikator P1 P2 Jumlah Siklus I

1 Memusatkan perhatian pada tugas yang diberikan guru 3 3 6 2 Membaca materi yang ditugaskan guru dengan

sungguh-sungguh

2 3 5 3 Menyatakan atau mengeluarkan gagasan 2 3 5

4

Menunjukkan sikap ingin tahu dengan mengajukan pertanyaan kepada guru atau teman

3 2 5

5 Menjawab pertanyaan dari guru 3 3 6 6 Melaporkan hasil diskusi kelompok 3 2 5 7 Mendengarkan petunjuk guru 3 3 6 8 Mendengarkan penjelasan guru 2 3 5 9 Menulis jawaban LKS 3 3 6 10 Mengikuti setiap instruksi yang diberikan guru 2 3 5 11 Aktif bekerja sama dalam kelompok 3 3 6 12 Mengerjakan tugas guru dengan sebaik-baiknya 2 3 5 13 Menyelesaikan tugas tepat waktu 3 2 5

Jumlah 70

Rata-rata 67.31

Setelah pertemuan kedua siswa sudah menunjukkan perkembangan yang lebih ba-ik, yaitu siswa sudah lebih aktif dalam bekerja sama dengan anggota kelompoknya, siswa juga memperhatikan apa yang dijelas-kan oleh guru, selain itu siswa juga sudah berani untuk menjawab pertanyaan dari gu-ru. Maka dari itu skor yang didapatkan oleh siswa pada siklus I ini adalah 70 dengan persentase rata-rata 67,31% dan termasuk dalam kategori baik.

(7)

Setelah pembelajaran Matematika ma-teri Bilangan Romawi dengan menggunakan Metode CTL dilakukan, pada akhir siklus I guru memberikan tes evaluasi dan berikut ini nilai hasil tes evaluasi siswa kelas IV SDN Sumbergayam Tahun 2014/2015 Se-mester II.

Tabel 3 Dafar Nilai Hasil Evaluasi Siswa Siklus I

No Nama Siswa Nilai Ketuntasan Tuntas Tuntas Tidak

1. Muhammad Shahrun

Nidzom 90 T -

2. Riska Adi Purnama 80 T - 3. Rosalina Septiana 60 - TT 4. Sheila Nadia Filma 70 T - 5. Waradiba Barkia 70 T - 6. Ahmad Nizar Nizam 60 - TT 7. Arwa Sofia Mutamaroh 70 T - 8. Avira Nur Nazila 80 T - 9. Darma Aji Kuncoro Jati 70 T - 10. Ely Via Bustanul Nur

Halisha 80 T - 11. Fatma Zanida 60 - TT 12. Fernanda Lutfi Raihansyah 70 T - 13. Ihwanul Fajari 60 - TT 14. Lailatul Azzuma 70 T - 15. Lia Fransiska 80 T - 16. Miftakul Aziz Ahmad

Fahrezi 60 - TT 17. Mohammad Choirul Fata 60 - TT 18. Muhammad Naseem Naja 70 T - 19 Muhammad Taufiqul Alim 60 - TT 20 Naila Rikhada Tulya'aisy 70 T - 21 Nanda Najwa Salsa

Bila 70 T -

22 Nicky Shohan

Amanulloh 70 T - 23 Saqian Naura Kamila 80 T - 24 Syifa Auris Jauhari 60 - TT

Jumlah 1670 16 8 Rata-Rata 69.58 66.67 33.33

Berdasarkan pada Tabel 3 dapat dike-tahui bahwa prestasi belajar siswa sudah mengalami peningkatan dari sebelum siklus, namun dalam menerapkan metode pembela-jaran dengan menerapkan Pendekatan CTL

di kelas IV SDN Sumbergayam masih di-temui kendala sehingga prestasi belajar sis-wa tidak maksimal. Hal ini terlihat dari ke-tuntasan belajar siswa yang hanya mencapai 66,67% dari 85% yang ditentukan dan nilai rata-rata mencapai 69,58. Untuk itu diper-lukan tindakan perbaikan pembelajaran pada siklus selanjutnya.

Refleksi

Berdasarkan hasil pantauan guru pene-liti maka pelaksanaan tindakan pada siklus I dapat direfleksikan sebagai berikut: (1) Se-mua tindakan yang direncanakan dapat ter-laksana meskipun belum efektif; (2) Guru peneliti menyadari adanya kekurangan-ke-kurangan yang timbul saat proses pem-belajaran; (3) Siswa lebih memperhatikan ketika guru sedang menjelaskan sesuatu per-masalahan, hal ini disebabkan pandangan siswa dengan guru tidak terhalang siswa lain. Rencana perbaikan, meliputi: (1) Guru akan merubah urutan pembelajaran; (2) Memberi kesempatan bertanya pada siswa supaya lebih aktif; (3) Mendiskusikan lang-kah-langkah yang sudah mapan yang telah dilakukan di siklus I.

Siklus Kedua Perencanaan

Perencanaan tindakan pada siklus II secara garis besar sama dengan siklus I, hanya saja pada siklus II ditambah dengan rencana perbaikan untuk mengatasi kendala pembelajaran yang muncul pada siklus I. Penambahan rencana perbaikan tindakan adalah guru akan lebih meningkatkan peran sebagai motivator dalam pembelajaran. Pelaksanaan (Action)

Pada siklus II ini kegiatan pembe-lajaran Matematika materi Bilangan

(8)

Roma-wi menggunakan Metode CTL dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan.

Berikut langkah-langkah pembelajaran matematika Tentang Bilangan Romawi Melalui Metode CTL pada:

Pertemuan pertama, meliputi: (a) Un-tuk kegiatan awal ± 10 menit guru mela-kukan tanya jawab mengenai materi bilang-an romawi ybilang-ang masih belum dimengerti siswa; (b) Guru memberikan contoh cara mengerjakan soal bilangan romawi; (c) Gu-ru memberikan soal individu pada siswa untuk dikerjakan dipapan tulis; (d) Kemudi-an guru membagi siswa kedalam 4 kelom-pok, dan memberikan tugas kelompok; (e) Guru memberikan waktu 35 menit kepada siswa untuk melakukan diskusi kelompok; (f) Setelah selesai berdiskusi, guru meminta perwakilan kelompok untuk mengumpulkan hasil diskusi untuk dinilai, dan membahas bersama di depan kelas serta menjelaskan mengenai bilangan romawi yang sedang dikerjakan siswa di depan kelas secara ber-gantian; (g) Memasuki kegiatan penutup, guru mengajak siswa untuk membuat kesim-pulan bersama-sama; (h) Guru memberikan pekerjaan rumah untuk dibahas pada perte-muan berikutnya.

Pertemuan kedua, meliputi: (a) Guru membuka membahas hasil pekerjaan rumah siswa; (b) Guru memberikan soal pada siswa untuk dikerjakan di papan tulis secara indi-vidu; (c) Kemudian guru membagi siswa kedalam 4 kelompok, dan memberikan tugas kelompok; (d) Guru memberikan waktu 35 menit kepada siswa untuk melakukan dis-kusi kelompok; (e) Setelah selesai berdis-kusi, guru meminta perwakilan kelompok untuk mengumpulkan hasil diskusi untuk di-nilai, dan membahas bersama di depan kelas serta menjelaskan mengenai bilangan roma-wi yang sedang dikerjakan siswa di depan

kelas secara bergantian; (f) Memasuki ke-giatan penutup, guru mengajak siswa untuk membuat kesimpulan bersama-sama; (g) Guru mengumumkan akan diadakan ulangan pada pertemuan berikutnya.

Pertemuan ketiga, meliputi: (a) Guru mengawali pembelajaran dengan berdoa bersama; (b) Guru mulai mengabsen siswa; (c) Guru membagikan soal evaluasi pada siswa; (d) Guru membagikan lembar jawab pada siswa; (e) Siswa mengerjakan soal eva-luasi sesuai dnegan waktu yang sudah diten-tukan; (f) Guru membagikan lembar angket respon siswa pada pembelajaran siklus II

Pengamatan

Pengamatan yang kedua juga dilaku-kan oleh guru/peneliti pada saat proses pem-belajaran sedang berlangsung.

Hasil observasi dari aktivitas guru saat melakukan pembelajaran matematika Tenta-ng BilaTenta-ngan Romawi Melalui Metode CTL. Tabel 4 Aktivitas Guru Siklus II

No Indikator P1 P2 Jumlah Siklus I

1 Motivasi minat anak 3 4 7 2 Menghubungkan dengan pelajaran yang lalu 4 3 7 3 Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran 3 4 7 4 Menjelaskan materi pelajaran dengan metode demonstrasi 3 3 6 5 Pembagian kelompok sekaligus pembagian tugas 4 3 7 6 Memberikan masalah 3 4 7 7 Mengamati siswa saat mengerjakan tugas kelompok 3 3 6 8 Membantu siswa yang mengalami kesulitan 4 3 7 9 Siswa melaporkan hasil kelompok 3 4 7 10 Guru dan siswa menyimpulkan hasil kelompok 3 3 6 11 Menegaskan kembali catatan siswa 3 4 7 12 Melaksanakan tes/Mengerjakan LKS 4 3 7

Jumlah 81

(9)

Pada siklus II ini guru terlihat sudah mampu menerapakan metode CTL dalam pembelajaran Matematika, sehingga persen-tase yang diperoleh guru adalah 84,38% de-ngan skor 81, dan termasuk dalam kategori sangat baik.

Hasil observasi dari aktivitas siswa pa-da saat mengikuti pembelajaran Matematika materi Bilangan Romawi dengan mengguna-kan Metode CTL.

Tabel 5 Aktivitas Siswa Siklus II

No Indikator P1 P2 Jumlah Siklus I

1 Memusatkan perhatian pada tugas yang diberikan guru 3 4 7 2

Membaca materi yang ditugaskan guru dengan

sungguh-sungguh 4 3 7 3 Menyatakan atau mengeluarkan gagasan 3 3 6

4

Menunjukkan sikap ingin tahu dengan mengajukan pertanyaan kepada guru atau teman

3 4 7

5 Menjawab pertanyaan dari guru 4 3 7 6 Melaporkan hasil diskusi kelompok 4 3 7 7 Mendengarkan petunjuk guru 3 4 7 8 Mendengarkan penjelasan guru 3 4 7 9 Menulis jawaban LKS 4 3 7 10 Mengikuti setiap instruksi yang diberikan guru 3 4 7 11 Aktif bekerja sama dalam kelompok 4 3 7 12 Mengerjakan tugas guru dengan sebaik-baiknya 3 4 5 13 Menyelesaikan tugas tepat waktu 4 3 5

Jumlah 90

Rata-rata 86.54

Dengan meningkatnya aktifitas guru, maka aktivitas siswa juga mengalami pe-ningkatan dengan mendapatkan skor 70 dan persentase 86,54%, sehingga aktivitas ter-sebut termasuk dalam kategori sangat baik.

Setelah pembelajaran Matematika ma-teri Bilangan Romawi dengan menggunakan Metode CTL dilakukan, pada akhir siklus II

guru memberikan tes evaluasi dan berikut ini nilai hasil tes evaluasi siswa kelas IV SDN Sumbergayam Tahun 2014/2015 Se-mester II.

Tabel 6 Dafar Nilai Hasil Evaluasi Siswa Siklus II

No Nama Siswa Nilai Ketuntasan Tuntas Tuntas Tidak

1. Muhammad Shahrun

Nidzom 80 T -

2. Riska Adi Purnama 100 T - 3. Rosalina Septiana 80 T - 4. Sheila Nadia Filma 90 T - 5. Waradiba Barkia 100 T - 6. Ahmad Nizar Nizam 80 T - 7. Arwa Sofia Mutamaroh 90 T - 8. Avira Nur Nazila 100 T - 9. Darma Aji Kuncoro Jati 100 T - 10. Ely Via Bustanul Nur

Halisha 80 T - 11. Fatma Zanida 90 T - 12. Fernanda Lutfi Raihansyah 100 T - 13. Ihwanul Fajari 80 T - 14. Lailatul Azzuma 90 T - 15. Lia Fransiska 100 T - 16. Miftakul Aziz Ahmad

Fahrezi 80 T - 17. Mohammad Choirul Fata 80 T - 18. Muhammad Naseem Naja 90 T - 19 Muhammad Taufiqul Alim 100 T - 20 Naila Rikhada Tulya'aisy 80 T - 21 Nanda Najwa Salsa

Bila 90 T -

22 Nicky Shohan

Amanulloh 80 T - 23 Saqian Naura Kamila 90 T - 24 Syifa Auris Jauhari 100 T -

Jumlah 2150 24 0

Rata-Rata 89.58 100.00 0.00

Refleksi

Dari hasil pengamatan guru peneliti dan guru pengamat pada siklus II dapat diilustrasikan sebagai berikut: (a) Semua tindakan yang direncanakan dapat terlaksana dengan baik; (b) Kekurangan yang terjadi pada proses pembelajaran dapat diatasi oleh

(10)

guru peneliti; (c) Alur berfikir lebih menye-luruh dalam memahami suatu konsep, terli-hat dari kemampuan siswa dalam menger-jakan soal-soal matematika sesuai pokok bahasan.

Dan pembelajaran Matematika dengan menggunakan metode CTL dapat diterapkan secara optimal di Kelas IV SDN Sumber-gayam. Hal ini dapat dilihat dari teratasinya kendala yang muncul pada siklus I sehingga persentase ketuntasan belajar siswa mening-kat menjadi sebesar 100% pada akhir siklus II dapat tercapai sedangkan untuk nilai rata-rata pada siklus ke II mencapai 89,58. Untuk itu tidak diperlukan lagi perbaikan tindakan pada siklus selanjutnya.

Penerapan Metode CTL pada Pembelajar-an Matematika di Kelas IV SDN Sumber-gayam Kecamatan Durenan-Trenggalek

Dengan membagi kelas dalam ke-lompok-kelompok kecil memudahkan guru untuk menguasai kelas dan menjadi fasi-litator dan motivator secara merata. Dalam pembelajaran Pendekatan CTL ini kelas dibagi dalam 4 kelompok. Setiap kelompok mempunyai tanggung jawab yang sama un-tuk menyelesaikan permasalahan yang dibe-rikan oleh guru. Dalam pembelajaran Pende-katan CTL setiap anggota kelompok mem-punyai tanggung jawab yang sama dalam kelompoknya hal ini untuk pembelajaran siswa agar merasa punya tanggung jawab dan tidak merasa takut untuk mengung-kapkan pendapat dalam diskusi kelompok, dalam artian adanya kebergantungan yang positif dalam diri siswa. Dengan cara ini cukup mampu memotivasi siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran.

Aktivitas Pembelajaran

Dengan diterapkannya metode bela-jar CTL aktivitas belabela-jar di kelas menjadi

semakin aktif. Hal ini dapat dilihat dari per-olehan persentase aktivitas guru pada siklus I mengalami peningkatan Sehingga rata-rata aktivitas guru termasuk dalam kriteria yang sangat baik. Sedangkan untuk aktivitas sis-wa pada siklus I juga mendapatkan menda-patkan peningkatan dan rata-rata aktivitas siswa termasuk dalam kriteria yang sangat baik. Hal ini membuktikan bahwa metode CTL mampu diterapkan dan diterima de-ngan baik di Kelas IV SDN Sumbergayam dalam pembelajaran Matematika materi Bilangan Romawi.

Prestasi Belajar Siswa

Dari hasil penelitian (Classroom Action Research) di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa pada mata pela-jaran Matematika sebelum siklus diperoleh nilai rata-rata: 63.33 dengan persentase ke-tuntasan belajar sebesar 37.50%, siklus I diperoleh nilai rata-rata: 69,58 dengan persentase ketuntasan belajar siswa sebesar 66,67% dan pada siklus II mengalami pe-ningkatan menjadi: 89,58 dengan persentase ketuntasan belajar siswa sebesar 100%. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran de-ngan menerapkan metode CTL dapat me-ningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Matematika materi Bilangan Ro-mawi di Kelas IV SDN Sumbergayam Tahun 2014/2015 Semester II.

(11)

Respon siswa terhadap pembelajaran

Dari hasil angket yang diberikan kepada siswa dapat diketahui seberapa jauh respon siswa terhadap pembelajaran. Setelah dilakukan verifikasi terhadap hasil angket, diketahui bahwa siswa merespon sangat positif penerapan pembelajaran IPS dengan menggunakan metode Pendekatan CTL ya-itu siklus I sebesar 1,76% dan meningkat pa-da siklus II sebesar 1,97%.

PENUTUP

Kesimpulan

Dalam pembelajaran Matematika penggunaan metode CTL sangat sesuai se-hingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, hal ini dapat dilihat dari perolehan hasil belajar siswa yang meningkat, dan

sis-wa mampu mengerjakan latihan soal-soal yang berkaitan dengan penjumlahan dan pe-ngurangan bilangan romawi. Keberhasilan penggunaan metode CTL dalam penelitian ini ditunjukkan oleh ketuntasan belajar se-cara klasikal.

Saran

Dengan menggunakan metode CTL dalam pembelajaran Matematika yang telah diuraikan di atas, maka siswa harus sering mengerjakan soal-soal yang berhubungan dengan penjumlahan dan pengurangan bilangan romawi. Pihak perpustakaan seko-lah agar mengusahakan keberadaan buku-buku bacaan populer yang ada sangkut pautnya dengan Matematika, sehingga me-nambah sumber belajar siswa.

DAFTAR RUJUKAN

Arikunto Suharsimi. 2006. Prosedur Peneli-tian Suatu Pendekatan Praktek. Ja-karta: Aksara Baru.

Depdikbud. 1996. Teknik Pembelajaran Bidang Studi Matematika, Jakarta: Depdikbud

Hasibuan. 1986. Pedoman Teknis Pelaksa-naan CAR (Classroom Action Rese-arch). Jakarta: Depdiknas

Hadi, Sutrisno. 1986. Metodologi Research

2. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada Yogyakarta.

P3M SUP 1999 Jurnal Gentengkali, Sura-baya: Depdikbud Kanwil Jatim

P3M SIAT 2002, Pelangi Pendidikan, Ja-karta: Depdiknas.

Prayitno, Ellida. 1989. Motivasi Dalam Belajar. Jakarta: P2LPIK, Derdikbud. Sujana, D. 1987. Belajar Aktif Matematika,

Jakarta: Pusat Perbukuan, Depdiknas. Tri Manunggal Kurniajaya. 2005. Panduan

Menghadapi Ulangan Harian. Solo . Winkel. 1987. Psikologi Pengajaran,

Gambar

Tabel 2 Aktivitas Siswa Siklus I
Tabel 3 Dafar Nilai Hasil Evaluasi Siswa Siklus I  No  Nama Siswa  Nilai  Ketuntasan
Tabel 6 Dafar Nilai Hasil Evaluasi Siswa Siklus II  No  Nama Siswa  Nilai  Ketuntasan
Gambar 1 Peningkatan Hasil Belajar

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan antara Aktivitas Fisik dengan Disfungsi Ereksi pada Karyawan Kantor di Kecamatan Grogol, Sukoharjo.. Correlation between Physical Activity and Erectile Dysfunction at Office

Ditinjau dari sifat penyajian dalam data, penulis mengunakan metode deskriptif merupakan penelitian digunakan sebagai cara yang praktis untuk menjelaskan tentang

Hasil penelitian menunjukkan kelompok telur yang dilakukan pembungkusan sebelum dilakukan penyimpanan nilai Haugh unit, nilai indeks kuning telur, pH telur,

Penelitian dilakukan di PT. ABC yaitu pada Cell S/A Coil XS156 dengan melakukan pengamatan dan wawancara. Hasil pengamatan dan wawancara diketahui bahwa operator mempunyai

• Harga pokok meliputi harga faktur ditambah semua beban yg dikeluarkan sampai barang tiba / ada di gudang pembeli / importir.. • Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak

Bauer Tamás már hivatkozott interjújában, ha nem is a jobboldal erkölcsi maximalizmusának okaira, de arra keresi a választ, hogy a mai jobboldal miért gon- dolja magát

The introduced measurement tool enables us, as security auditors, to understand request timing issues in practical context and expose what are the indicative content boundaries that

Sedangkan menurut sub kelompok maka sub kelompok dengan andil inflasi tertinggi pada kelompok makanan jadi adalah sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol yang