i
PERSEPSI HAKIM PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN
TENTANG PEMERIKSAAN DUA ORANG SAKSI SECARA
BERSAMAAN PADA PERKARA PERCERAIAN
SKRIPSI
OLEH
HARIYATI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI
BANJARMASIN
ii
PERSEPSI HAKIM PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN
TENTANG PEMERIKSAAN DUA ORANG SAKSI SECARA
BERSAMAAN PADA PERKARA PERCERAIAN
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam Untuk memenuhi Sebagian Syarat
Guna Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Hukum
Oleh: Hariyati NIM: 1201110004
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI
FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
vi
ABSTRAK
Hariyati, 2016.” Persepsi Hakim Pengadilan Agama Banjarmasin Tentang Pemeriksaan Dua Orang Saksi Secara Bersamaan Pada Perkara Perceraian”. Skiripsi, Jurusan Hukum Keluarga, Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam. Pembimbing :(I) Drs. Nor Ipansyah, M.Ag. (II) H. Bahran, SH., MH.
Kata Kunci: Persepsi Hakim, Pengadilan Agama, dua orang saksi.
Penelitian ini dilatar belakangi setelah magang di Pengadilan Agama ketika mengikuti persidangan perkara perceraian di dalam ruang sidang dan saat itu hakim memanggil dua orang saksi sebagai alat bukti pada perkara perceraian sekaligus secara bersamaan namun ada beberapa hakim membolehkan dan tidak membolehkan dua orang saksi masuk secara bersamaan.
Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi hakim tentang alat bukti saksi dan untuk mengetahui apa yang menjadi alasan dan dasar hakim Pengadilan Agama Banjarmasin tentang pemeriksaan dua orang saksi secara bersamaan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (empiris). Dengan teknik pengumpulan data melalu observasi dan wawancara. Selanjutnya data diolah dengan teknik editing, klasifikasi dan matriksasi. Kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif sehingga diperoleh kesimpulan.
Hasil penelitian terhadap 10 (sepuluh) Hakim Pengadilan Agama Banjarmasin, diperoleh temuan-temuan bahwa 4 hakim membolehkan/mengizinkan dua orang saksi masuk ke dalam ruang sidang secara bersamaan dan ada juga 6 orang hakim yang tidak membolehkan/tidak mengizinkan dua orang saksi masuk kedalam ruang sidang secara bersamaan. Pendapat 4 responden membolehkan/mengizinkan dua orang saksi masuk kedalam ruang sidang secara bersamaan, dengan alasan saksi tidak bisa diberi pengertian untuk menunggu diluar ruangan persidangan sementara belum dipanggil untuk dimintai keterangan dan untuk keefektivan waktu. Responden 1, 4, 6, dan 9 juga bependapat, bahwa memasukkan dua orang saksi secara bersamaan tidak masalah selama dua orang saksi itu disumpah. Sedangkan pendapat responden 2, 3, 5, 7, 8, dan 10 tidak membolehkan atau tidak mengizinkan dua orang saksi masuk kedalam ruang sidang secara bersamaan, dengan alasan itu bisa menyalahi etika dan Pasal 171 HIR sudah jelas menerangkan saksi yang hadir pada hari persidangan dipanggil ke dalam ruang sidang satu persatu.
vii
KATA PERSEMBAHAN
Puji syukur yang tak terhingga kepada Allah SWT, karena berkat rahmat, hidayah dan kasih sayang kepada saya, sehingga dapat menyelesaikan karya tulis yang sederhana ini. Sholawat serta salam tak bosan-bosannya kami sampaikan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad Saw. Beserta keluarga, sahabat dan pengikut beliau hingga akhir zaman.
Saya persembahkan karya tulis yang sangat sederhana ini sebagai salah satu tanda bakti serta ucapan terimakasih yang tak terhingga kepada Ibuku Risnawati,
ayahku Jalaludin. Berkat do‟a, motivasi, tenaga, materi dan apapun yang diberikan kepada ananda agar tidak pernah menyerah dan selalu kuat untuk bisa dengan mudah menyelesaikan karya tulis yang sederhana sehingga ananda dapat meraih cita-cita yang mulia agar dapat pendidikan yang lebih tinggi dan ilmu yang
bermanfaat.
Terimakasih kepada keluarga besar yang saya sayangi dan cintai, selalu mendoakan, membantu, dan memotivasi saya, baik itu berupa nasihat dan yang
lainnya demi tercapainya tujuan yang diinginkan
Terimakasih yang tak terhingga kepada dosen-dosen yang sangat ikhlas membagikan ilmunya, nasihat, maupun pengalamannya kepada saya, terkhusus
kepada dosen pembimbing I Drs. Nor Ipansyah M,Ag dan pembimbing II H. Bahran SH., MH yang selalu memberikan arahan dan bimbingannya semoga apa yang sudah saya dapatkan selalu melekat dan bisa saya bagikan dan amalkan pada
kehidupan saya sekarang maupun sampai akhir nanti.
Dan tidak ketinggal pula keluarga besar Hukum Keluarga (Ahwal Al-Syakhshiyah) khususnya angkatan 2012 yang saya sayangi yaitu chusna, dara,
nisa, husnul, lela, fata, opek, fauzi, jumaidi, maulidin, saidi, majid, ali, jatun, rizali, mahbub, asjuma, arif, dan masih banyak lagi yang namanya tidak bisa saya
sebutkan semua yang selalu mengingatkan akan tugas saya yang harus diselesaikan ketika saya mulai lalai dan membantu saya baik itu tenaga maupun
viii
MOTTO
Belajar adalah cara saya meraih ribuan kebahagiaan dan
kesuksesan
ix
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Fonem konsonan bahasa Arab yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf, dalam transliterasi ini sebagian dilambangkan dengan huruf dan sebagian dilambangkan dengan tanda, dan sebagian lain lagi dilambangkan dengan huruf dan tanda sekaligus.
Sesuai dengan Lampiran Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 158 Tahun 1987 dan Nomor: 0543 b/U/1987 tanggal 22 Januari 1988, sebagai berikut:
1. Konsonan Tunggal
Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama ا Alif tidak dilambangkan tidak dilambangkan
ب Ba' B Be
ت Ta' T Te
ث Ṡa' Ṡ es (dengan titik di atas)
ج Jim J Je
ح Ḥa' Ḥ ha (dengan titik di bawah)
خ Kha' Kh ka dan ha
د Dal D De
x
ر Ra' R Er
ز Zai Z Zet
س Sin S Es
ش Syin Sy es dan ye
ص Ṣad Ṣ es (dengan titik di bawah)
ض Ḍad Ḍ de (dengan titik di bawah)
ط Ṭa' Ṭ te (dengan titik di bawah)
ظ Ẓa' Ẓ zet (dengan titik di bawah)
ع „Ain „ koma terbalik di atas
غ Ghain G ge ف Fa' F Ef ق Qaf Q Qi ك Kaf K Ka ل Lam L „el م Mim M „em ن Nun N „en و Wau W We ه Ha' H Ha ء Hamzah ' Apostrof
xi
ي Yā' Y Ye
2. Konsonan rangkap karena syaddah ditulis rangkap
هيدقعتم Ditulis muta’aqqin
ةدع Ditulis ‘iddah
3. Ta’marbutah
a) Apabila dimatikan ditulis h.
تبه Ditulis Hibbah
تيسج Ditulis Jizyah
(ketentuan ini tidak dapat diperlukan bagi kata-kata arab yang sudah terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti salad, zakat dan sebagainya, kecuali dikehendaki lafal aslinya).
Bila diikuti dengan kata sandang “al” serta bacaanya kedua itu terpisah, maka ditulis dengan h.
رك ا
ءبينولأ تم Ditulis Karāmah al auliyā‘
b) Apabila ta‟ marbutah hidup atau dengan harakat, fatha, kasrah dan dammah ditulis t. رطفنا ةبكز Ditulis Zakātul-fitri 4. Vokal Pendek. ِـــ Kasrah Ditulis I َـــ Fathah Ditulis A ُـــ Dammah Ditulis U
xii 5. Vokal Panjang 1. Fathah + alif - تيهه بج Ditulis ā - jāhiliyyah 2. Fathah+ ya‟mati - ىعسي Ditulis ā - yas‘ā 3. Kasrah + ya‟mati - ميرك Ditulis I - karim
4. Dammah + wawu mati - ضورف
Ditulis
û
- furud6. Vokal Rangkap
1. Fathah + ya‟ mati - مكىيب
Ditulis ai- Bainakum
2. Fathah + wawu mati لوق
Ditulis au- Qaulun
7. Vokal pendek yang berurutan dalam satu kata dipisahkan dengan apostrof
متوأأ Ditulis a‘antum
ةدعأ Ditulis u‘iddah
مت ركش هئن Ditulis la‘in syakartum
8. Kata sandang alif + lam
a) Apabila diikuti huruf Qomariyyah ditulis dengan menggunakan huruf “al”.
xiii
شبيقنا Ditulis al-Qiyās
b) Apabila dikuti huruf Syamsiyyah ditulis dengan menggunakan huruf Syamsiyyah yang mengikutinya, dengan menghilangkan huruf “al”nya.
ءبمسنا Ditulis as-Samā
صمشنا Ditulis asy-Syams
9. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat
ضورفنا يوذ Ditulis Żawi al-furud atau
Żawil furud
تىسنا مهأ Ditulis ahl as-sunnah atau ahlussunnah
xiv KATA PENGANTAR
ا نحمّرلا الله مسب
ميحّرل
نالاومو نادّيس ينلسرلماو ءايبنلأا فرشأ ىلع ملاّسلاو ةلاّصلا .ينلماعلا ّبر لله دملحا
.ينعجما هبحصاو هلا ىلعو دّممح
Pada kesempatan ini penulis menghaturkan puji syukur kepada Allah SWT. Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis dalam menjalani proses pembelajaran akademik di Jurusan Hukum Keluarga Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Antasari Banjarmasin.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, sang pelita yang menerangi jalan manusia dari zaman kebodohan hingga
yaumil akhir , serta tak lupa juga teruntuk keluarga, para sahabat dan pengikut beliau hingga hari kiamat nanti.
Dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapka terima kasih kepada:
1. Dekan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Antasari Banjarmasin yang berkenan menyetujui dan menerima skripsi ini untuk diajukan pada sidang munaqasyah
2. Ketua Jurusan Hukum Keluarga Ibunda Dra. Hj. Yuzna Zaidah, MH yang telah memberikan motivasi dan dorongan kepada saya untuk menyelesaikan tugas ini.
3. Kepada Bapa Drs. Nor Ipansyah, M. Ag dan Bapa H. Bahran, SH., MH selaku pembimbing I & II yang telah dengan senang hati meluangkan
xv
waktu untuk membimbing, memberikan motivasi dan mengarahkan serta mengoreksi penulisan skripsi ini
4. Kepada seluruh dosen Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam khususnya dosen akademik Hukum Keluarga yang telah membimbing dan memberikan ilmunya selama proses perkuliahan penulis hingga sekarang. 5. Kepala Perpustakaan IAIN Antasari Banjarmasin dan pengelola perpustakaan
Institut serta perpustakaan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam beserta semua karyawan dan karyawati yang banyak membantu penulis dalam melengkapi literatur-literatur yang diperlukan.
6. Kepala bagian tata usaha Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam serta Staf yang telah memberikan pelayanan yang baik sehingga memudahkan penulis dalam segala hal administrasi yang penulis perlukan.
7. Kepada Ketua Pengadilan Agama Banjarmasin serta kabag bagian umum Pengadilan Agama Banjarmasin panitera muda beserta meja informasi yang telah memberikan data serta informasi yang penulis butuhkan dalam menyelesaikan penelitian.
8. Semua pihak yang memberikan bantuan dan motivasi yang sangat berharga dalam penyelesaian skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Akhirnya kepada semua pihak yang telah disebutkan, sekali lagi penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya dengan
xvi
diiringi doa, semoga Allah SWT. Membeerikan ganjaran yang berlipat ganda.
Amin ya Rabbal’Alamiin.
Banjarmasin, 15 Juni 2016
xvii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
ABSTRAK ... v
MOTTO ... vi
KATA PERSEMBAHAN ... vii
PEDOMAN TRANSLITERAS...viii
KATA PENGANTAR ... xiiii
DAFTAR ISI ... xvi
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 7 C. Tujuan Penulisan ... 8 D. Kegunaan Penulisan ... 8 E. Definisi Operasional ... 8 F. Kajian Pustaka ... 10 G. Sistematika Penulisan ... 10
BAB II : ALAT BUKTI SAKSI MENURUT HUKUM ISLAM DAN HUKUM ACARA PERDATA A. Pengertian Alat Bukti ... 12
B. Pengertian Alat Bukti Saksi Menurut Hukum Islam ... 16
C. Pengertian Alat Bukti Saksi Menurut Hukum Acara perdata ... 22
D. Tata Cara Pemeriksaan Saksi ... 24
BAB III : METODE PENELITIAN A. Jenis, dan Pendekatan Penelitian ... 31
B. Data dan Sumber Data ... 31
C. Teknik Pengumpulan Data ... 32
D. Pengolahan Data dan Analisis Data ... 33
E. Tahap Penelitian ... 34
BAB IV : LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Data ... 36 B. Matriks ... 49 C. Analisis Data ... 52 BAB V : PENUTUP A. Simpulan ... 56 B. Saran-Saran ... 57 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN