• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR - Simulasi unjuk kerja frame relay ke ATM dan ATM ke frame relay - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "TUGAS AKHIR - Simulasi unjuk kerja frame relay ke ATM dan ATM ke frame relay - USD Repository"

Copied!
151
0
0

Teks penuh

(1)

SIMULASI UNJUK KERJA FRAME RELAY KE ATM

DAN ATM KE FRAME RELAY

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh gelar Sarjana Teknik pada

Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sanata Dharma

Disusun oleh:

HARRI PRASOJO MARTANTYO NIM : 005114034

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

PERFORMANCE SIMULATION OF FRAME

RELAY TO ATM AND ATM TO FRAME RELAY

Presented as Partial Fulfillment of the Requirements to Obtain the Sarjana Teknik Degree in

Electrical Engineering Faculty Sanata Dharma University

HARRI PRASOJO MARTANTYO NIM : 005114034

ELECTRICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM ELECTRICAL ENGINEERING DEPARTMENT

SAINS AND TECHNOLOGY FACULTY SANATA DHARMA UNIVERSITY

(3)

i

SIMULASI UNJUK KERJA FRAME RELAY KE ATM

DAN ATM KE FRAME RELAY

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh gelar Sarjana Teknik pada

Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sanata Dharma

Disusun oleh:

HARRI PRASOJO MARTANTYO NIM : 005114034

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)
(5)
(6)

iv

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 28 Agustus 2007 Penulis

(7)

v

Saat kulewati jalan yang curam,terjal dan penuh rintangan, hati kecil ini seakan berteriak “tak sanggup”, tatapan mata ini seakan kosong hanya meratap jalan yang masih panjang, jiwa ini merasa takut, lemah tak berdaya seakan berputus asa tuk berhenti. Tanpa kusadari ternyata selama ini ada kekuatan yang memberi jalan terang, kekuatan yang membisikan “jalan terus teman, jalanmu masih panjang, jangan menyerah, capailah tujuanmu”. Bisikan itu sungguh menjadi kekuatanku yang menuntun setapak demi setapak setiap langkahku, kekuatan yang memberikan harapan dan semangat tuk menjadi kuat dan tegar menghadapi semua rintangan.

(8)

vi

“Bagiku hari esok harus lebih baik dibandingkan dengan hari ini.”

“Jika ingin sukses bunuhlah sifat malasmu.”

“Lebih Baik Gagal Daripada Tidak Pernah Mencoba”

“Jenius adalah 1 % inspirasi dan 99 % keringat. Tidak ada yang dapat menggantikan kerja keras. Keberuntungan adalah sesuatu yang terjadi ketika kesempatan bertemu dengan kesiapan”

“Even though u think u have lose, don't ever lost u'r hope, because it can be a miracle if u believe”

“Life is endless learning ...so keep learning !”

“Don't start anything that you can't finish...!!”

(9)

vii

Dalam dunia komunikasi yang semakin maju seperti saat ini, berbagai jaringan komputer telah tercipta yaitu LAN, MAN dan WAN. Di dalam jaringan tersebut telah terjadi perpindahan data untuk saling berkomunikasi. Hal ini juga terjadi dalam unjuk kerja frame relay dan ATM. Frame relay dan ATM memiliki suatu ikatan yangg saling mendukung diantaranya terdapat nilai-nilai PCR, SCR, AR, CIR, Bc dan MBS.

Untuk mempermudah memahami simulasi unjuk kerja frame relay ke ATM dan ATM ke frame relay, maka dibuat suatu perangkat lunak yang menampilkan hasil perhitungan dan grafik dari simulasi ini. Perangkat lunak tersebut dibuat dengan menggunakan bahasa pemograman Visual Basic versi 6.0.

Hasil simulasi berupa grafik dari ATM – Frame Relay dengan output CIR dan grafik dari Frame Relay – ATM dengan output PCR maupun SCR. Frame yang error akan dikirimkan ulang dan jika terjadi kemacetan pada jalur, maka frame akan dibuang.

(10)

viii

ABSTRACT

In the world of communications that striding forward nowadays, various computer network already created such as LAN, MAN and WAN. There is data transfer happened inside the network in order to intercommunicate. This thing also showed in the working method of frame relay and ATM. Frame relay and ATM have some kind of bond that support each other which can be found the values of PCR, SCR, AR, CIR, Bc and MBS.

To facilitate the understanding of simulation of frame relay to ATM and ATM to frame relay working method, the software shows the calculation and graph from the simulation. The software uses programming language Visual Basic version 6.0.

The simulation created graph of ATM to Frame Relay with output CIR and Frame Relay to ATM with output PCR and SCR. Frame error will be retransmit and the frame will throw away if there is congestion path.

(11)

ix

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena pimpinan dan penyertaan-Nya sehingga penulis dapat meyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Simulasi Unjuk Kerja Frame Relay Ke ATM Dan ATM Ke Frame Relay”. Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pada jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam penyusunannya, banyak pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan pada penulis, oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak A. Bayu Primawan, ST.,M.Eng sebagai pembimbing yang bersedia membagikan ilmu yang dimilikinya dalam membantu proses penyusunan tugas akhir ini.

2. Bapak Martanto, ST, MT, selaku penguji.

3. Ibu Ir. Th. Prima Ari Setiyani, MT, selaku penguji. 4. Bapak Ir. Iswanjono, MT selaku penguji.

5. Bapak, Ibu, Rici yang tidak pernah berhenti memberikan doa, semangat dan dukungannya.

6. Pakdhe, Budhe, Om, Tante dan sodara-sodaraku atas semangat, doa dan dukungannya

7. The Boys: Dirham, Ono, Michael, Ranu, Indra, Wardi, Ronggo, Tomo, Noel, Ronald, Wowok, Dion, Yudha, Kris, Keceng, Andrew.

8. The Girls: Deta, Lisa, Tessy, Dewix, Lucki, Gita, Ferly, Dhita, Benge, Nana, Pingkan, Me-q, Imel, Netha, Putri, Anien, Achied, Ilfa, Riska, Pepi, Thia. 9. Sobat-sobat seperjuangan di Prodi Teknik Elektro 2000: Irwan, Nanto, Ony,

Sigit, Titus, Bram, Agus, Agung, Andi, Eko, Koko, Wahyu, Marcel, Boli, Arnold, Aas, Kim, Joko, David, Andre, Bowo, Wayan, Wiwik, Tari, Eny, Onsha.

(12)

x

Semoga Tuhan membalas segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis. Penulis sungguh sangat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam pembuatan dan penyusunan Tugas Akhir ini, maka dari itu segala saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan penulis.

Yogyakarta, Agustus 2007

(13)

xi

Hal

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

MOTTO ... vi

INTISARI ... vii

ABSTRACT... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah ... 1

1.2. Perumusan masalah... 2

1.3. Batasan masalah ... 2

1.4. Tujuan penelitian... 2

1.5. Manfaat penelitian... 3

1.6. Metodologi penelitian... 3

(14)

xii

2.1. Jaringan Komputer... 6

2.1.1. Jenis-Jenis Jaringan Komputer... 6

2.1.2. Topologi Jaringan Komputer... 11

2.2. Internet... ... 14

2.2.1. Tujuan Internet... ... 14

2.2.2. Sejarah Internet... 15

2.3. Intranet... ... 15

2.3.1.Definisi Intranet... 16

2.3.2. Sejarah Intranet... 16

2.4. Repeater... 17

2.5. Bridge... 17

2.6. Router... 17

2.7. ATM (Asynchronous Transfer Mode) ... 18

2.7.1. Hubungan Frame relay dengan ATM... 18

2.7.2. Frame relay /ATM Network Interworking untuk PVCs... 19

2.7.3. Frame relay /ATM Service Interworking untuk PVCs... 19

2.8 Frame Relay... 19

2.8.1. Cara Kerja Frame Relay... 21

2.8.2. Pembuangan Data... 25

(15)

xiii

2.8.5. Pembuangan frame yang Disebabkan oleh Kemacetan... 26

2.8.6. Pertumbuhan Jaringan Frame Relay... 28

2.8.7. Standar Frame Relay... 28

2.8.8. Tahapan Rancangan... 29

2.8.9 Perhitungan Rancangan... 32

2.9. Microsoft Visual Basic... 33

2.9.1. Sejarah singkat Visual Basic... 33

2.9.2. Pengenalan Visual Basic 6.0... 33

2.9.3. Dasar Pemograman VB... 35

BAB III ANALISIS dan RANCANGAN SISTEM 3.1. Analisis Sistem... 45

3.2. Kebutuhan Program... 45

3.3. Rancangan Jaringan... 46

3.4. Rancangan Sistem... 48

3.4.1. Layar Utama... 50

3.4.2. Layar ATM ke Frame Relay... 51

3.4.3 Layar Frame Relay ke ATM... 53

3.4.4 Layar Deteksi dan Pengiriman Ulang... 55

BAB IV IMPLEMENTASI dan HASIL PROGRAM 4.1. Implementasi Program... 57

4.1.1. Layar Menu Utama... 57

(16)

xiv

4.1.4. Layar Deteksi dan Pengiriman Ulang... 66

4.2 Hasil Program... 67

4.2.1. ATM – FR... 67

4.2.2. FR – ATM... 69

4.2.3. Layar Deteksi dan Pengiriman Ulang... ... 77

BAB V KESIMPULAN dan SARAN 5.1. Kesimpulan……….. 83

5.2. Saran... 84

DAFTAR PUSTAKA... 85

LAMPIRAN... 86

DAFTAR TABEL

Hal Tabel 2-1. Bagian-bagian Visual Basic 6…………... 34

Tabel 2-2. Variabel dan Konstanta ………... 36

Tabel 2-3. Operator ………... 39

Tabel 2-4. Logika ………... 39

Tabel 4-1. SCR dengan CIR... 68

Tabel 4-2. AR dengan PCR... 70

Tabel 4-3. CIR dengan SCR... 72

(17)

xv

Hal

Gambar 2-1. Skema Jaringan Local Area Network (LAN) ... 7

Gambar 2-2. Skema Jaringan Metropolitan Area Network (MAN) .... 8

Gambar 2-3. Skema Jaringan Wide Area Network …………... 9

Gambar 2-4. Topologi BUS……...……...……... 11

Gambar 2-5. Topologi Token Ring ………... 12

Gambar 2-6. Topologi STAR ………... 13

Gambar 2-7. Frame relay/ATM Network Interworking……... 19

Gambar 2-8. Frame relay/ATM Service Interworking……... 19

Gambar 2-9. Struktur dasar frame……... 21

Gambar 2-10. Perbandingan X.25 dengan Frame Relay……... 24

Gambar 2-11. Visual Basic 6……... 34

Gambar 2-12. Perintah If Then Else……... 40

Gambar 2-13. Perintah If……... 41

Gambar 2-14. Perintah Select Case ……... 41

Gambar 2-15. Perintah For Next ……... 42

Gambar 2-16. Perintah Do While Loop ……... 44

Gambar 2-17. Perintah Do Loop While……... 44

Gambar 3-1. Frame relay to ATM service Interworking……... 46

Gambar 3-2. Diagram Alir Program……... 49

Gambar 3-3. Rancangan tampilan layar utama……... 50

Gambar 3-4. Rancangan tampilan layar ATM ke Frame Relay……... 51

Gambar 3-5. Rancangan tampilan layar Frame Relay ke ATM…….. 53

Gambar 3-6. Rancangan tampilan Kesalahan bit... 55

Gambar 3-7. Rancangan tampilan Kemacetan jalur... 56

Gambar 4-1. Tampilan Menu Utama……... 57

Gambar 4-2. Tampilan Layar ATM – Frame Relay……... 59

Gambar 4-3. Tampilan Pesan Salah Untuk Input SCR Kelipatan 8... 60

(18)

xvi

Gambar 4-7. Tampilan Pesan Salah Untuk Input Bc Kelipatan 8... 63

Gambar 4-8. Tampilan Pesan Salah Untuk Input CIR Kelipatan 8... 63

Gambar 4-9. Tampilan Pesan Salah Untuk Input n Kosong... 64

Gambar 4-10. Tampilan Pesan Salah Untuk Input AR Kosong... 64

Gambar 4-11. Tampilan Pesan Salah Untuk Input Bc Kosong... 64

Gambar 4-12. Tampilan Pesan Salah Untuk Input CIR Kosong... 65

Gambar 4-13. Tampilan Deteksi dan Koreksi Error... 67

Gambar 4-14. Tampilan simulasi SCR dengan CIR... 69

Gambar 4-15. Tampilan simulasi AR dengan PCR... 71

Gambar 4-16. Tampilan simulasi CIR dengan SCR... 73

Gambar 4-17. Tampilan simulasi n dengan PCR... 75

Gambar 4-18. Tampilan simulasi n dengan SCR... 76

Gambar 4-19. Tampilan simulasi tanpa derau... 77

Gambar 4-20. Tampilan simulasi dengan derau... 78

Gambar 4-21. Tampilan simulasi router A menuju E... 79

Gambar 4-22. Tampilan simulasi router B menuju C... 80

(19)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah

Perkembangan Teknologi Informasi yang meliputi bidang software dan hardware berdampak pada bidang jaringan komputer (computer network) yang berkembang pesat. Hal ini juga berdampak pada perkembangan Internet. Awalnya user hanya dapat saling bertukar teks dan gambar, namun setelah digunakan protokol TCP/IP (Transmission Control Protocol / Internet Protocol) sebagai protokol global Internet, maka Internet terus berkembang melalui aplikasi-aplikasi berbasis web, misalnya WWW (World Wide Web), FTP (File Transfer Protocol), e-mail, Gopher, Telnet dan aplikasi-aplikasi lain yang berbasis multimedia.

Proses pentransferan suatu file diantara dua komputer haruslah ada suatu jalur data (data path) antara dua komputer tersebut. Setelah itu dilakukan pembangunan koneksi (Connection establishment) dan penghentian koneksi (Connection termination) diantara dua komputer. Saat ini beberapa perusahaan atau institusi membangun jaringan LAN (Local Area Network) untuk mengakses Internet disamping untuk keperluan kegiatan usaha atau bisnis mereka. Akses Internet ini diperlukan guna memperoleh informasi dari departemen-departemen dalam lingkungan perusahaannya secara langsung. Agar informasi dapat diakses secara praktis dan efisien maka sistem informasi berbasis aplikasi internet salah satu solusi yang tepat.

(20)

bahwa, perusahaan-perusahaan besar tidak membutuhkan koneksi ATM kecepatan tinggi yang menyebar ke kantor-kantor cabang mereka. Di sinilah layanan antarkerja memberikan solusi terbaik dari kedua masalah tersebut; Frame Relay kecepatan rendah dan hemat biaya ke kantor-kantor cabang, dengan akses ATM kecepatan tinggi ke lokasi kantor pusat. Dengan visualisasi maka dapat diketahui cara kerja frame relay dengan ATM. Maka tugas akhir ini diberi judul Simulasi Unjuk Kerja Frame Relay Ke ATM (Asynchronous Transfer Mode) Dan ATM Ke Frame Relay (Asynchronous Transfer Mode).

1.2

Perumusan Masalah

Dalam penelitian tugas akhir ini yang menjadi ide dasar pemikiran utama adalah simulasi cara kerja antara frame relay dengan ATM. Dalam penstransmisian data antar node, dapat kita ketahui besarnya kecepatan transfer data dan apabila terjadi error dapat segera dikoreksi agar data yang dikirimkan tidak salah saat penerimaan berlangsung.

1.3

Batasan Masalah

Spesifikasi Simulasi Unjuk Kerja Frame Relay Ke ATM Dan ATM Ke Frame Relay ini dibatasi pada:

1. Kecepatan transfer antar node pada jaringan komputer. 2. Deteksi dan pengiriman ulang pada saat transfer data. 3. Visual Basic versi 6.0

1.4

Tujuan Penelitian

Tujuan dari tugas akhir ini secara garis besar adalah sebagai berikut: 1. Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana teknik pada program

studi teknik elektro, fakultas teknik USD.

(21)

3. Merealisasikan hasil yang ada dari ide pemikiran dan kemudian bisa menuangkan dalam bentuk perangkat-lunak sehingga dapat memahami dan mengetahui aplikasi frame relay pada jaringan ATM (Asynchronous Transfer Mode).

1.5

Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini diantaranya yaitu:

1. Perangkat lunak ini di manfaatkan untuk mengetahui unjuk kerja frame relay pada jaringan ATM (Asynchronous Transfer Mode).

2. Hasil penelitiaan ini bisa dikembangkan untuk berbagai macam jaringan komputer lainnnya.

1.6

Metodelogi Penelitian

Dalam penyusunan skripsi dan pembuatan perangkat-lunak, dipakai beberapa metode untuk mencari informasi yang diperlukan, yaitu:

1. Metode studi literatur

Mendapatkan dan mengumpulkan literatur-literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang dikerjakan, yaitu ATM, frame relay dan Visual Basic melalui buku-buku dan media informasi lainnnya.

2. Metode studi lapangan

Melihat dan mempelajari masalah yang ada, mengunjungi perpustakaan kampus maupun pencarian data-data tambahan melalui sumber-sumber informasi yang tertulis. Selain itu, dilakukan kosultasi untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi saat pembuatan perangkat-lunak maupun hal-hal yang berkaitan dengan jaringan komputer.

3. Metode pengembangan sistem

Penerapan tahapan-tahapan rekayasa perangkat-lunak yang baik, sebagai berikut:

a. Perencanaan sistem

(22)

b. Analisis sistem

Pada tahap ini akan dilakukan analisis sistem tentang kebutuhan-kebutuhan sistem, studi terhadap masalah, serta mendapatkan solusi dari masalah yang sedang dihadapi.

c. Desain sistem

Setelah dilakukan analisis sistem, selanjutnya akan dilakukan pembuatan desain sistem yang akan dibuat, untuk program bantu interaktif yang akan dibuat.

d. Seleksi sistem

Setelah tahap desain sistem, dilakukan seleksi sistem untuk menentukan perangkat-lunak yang akan digunakan untuk membangun sebuah program bantu interaktif yang sederhana. e. Implementasi sistem

Setelah tahap seleksi sistem, dilakukan permograman untuk membangun sistem program bantu interaktif untuk simulasi frame relay pada ATM sesuai dengan yang telah dirancang.

1.7

Sistematika Penulisan Laporan

Secara garis besar sistematika penulisan laporan tugas akhir mengenai “Performance Simulation Of Frame Relay To ATM And ATM To Frame Relay” atau “Simulasi Unjuk Kerja Frame Relay Ke ATM Dan ATM Ke Frame Relay” adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi dekripsi mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan laporan.

BAB II DASAR TEORI

(23)

BAB III ANALISIS dan RANCANGAN PROGRAM

Bab ini berisi deskripsi mengenai analis dan rancangan sistem yang dibuat.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN HASIL PROGRAM

Bab ini membahas tentang pengamatan, pengujian, pengambilan data dan pembahasan dari proses kerja program dan tampilannya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran mengenai “Simulasi Unjuk Kerja Frame Relay Ke ATM Dan ATM Ke Frame Relay”.

DAFTAR PUSTAKA

(24)

BAB II

DASAR TEORI

2.1

Jaringan Komputer

Meluasnya penggunaan jaringa komputer merupakan motor bagi

perkembangan teknologi internet terbaru ini (Internet). Jaringan komputer

adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang

terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel

atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat

saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan

bersama-sama menggunakan hardware/software yang terhubung dengan

jaringan. Setiap komputer, printer atau periferal yang terhubung dengan jaringan

disebut node. Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan

atau bahkan jutaan node.

2.1.1 Jenis-Jenis Jaringan Komputer

Secara umum jaringan komputer dibagi atas lima jenis (Frank, J and Derfler, Jr,

1992), yaitu ;

1. Local Area Network (LAN)

Jaringan LAN adalah jaringan yang menghubungkan beberapa

komputer dalam suatu local area (biasanya dalam satu gedung atau antar

gedung). Biasanya digunakan di dalam rumah, perkantoran, perindustrian,

universitas atau akademik, rumah sakit dan daerah yang sejenis. LAN

mempunyai ukuran yang terbatas, yang berarti bahwa waktu transmisi pada

keadaan terburuknya terbatas dan dapat diketahui sebelumnya. Dengan

mengetahui keterbatasnnya, menyebabkan adanya kemungkinan untuk

menggunakan jenis desain tertentu. Hal ini juga memudahkan manajemen

jaringan.

LAN seringkali menggunakan teknologi transmisi kabel tunggal. LAN

tradisional beroperasi pada kecepatan mulai 10 sampai 100 Mbps (mega

(25)

kesalahan yang kecil. LAN-LAN modern dapat beroperasi pada kecepatan

yang lebih tinggi, sampai ratusan megabit/detik.

Gambar 2-1. Skema Jaringan Local Area Network (LAN)

Sistem LAN yang sering digunakan adalah system Ethernet yang

dikembangkan oleh perusahaan Xerox. Penggunaan titik koneksi (titik

koneksi) intermediate (sepert repeater, bridge, dan switch) memungkinkan

LAN terkoneksi membentuk jaringan yang lebih luas. LAN juga dapat

terkoneksi ke LAN, WAN (Wide Area Network), atau MAN (Metropolitan

Area Network) lain menggunakan router.

Secara garis besar, LAN adalah sebuah jaringan komunikasi antar komputer

yang:

a. Bersifat lokal

b. Dikontrol oleh suatu kekuasaan administrative

c. Pengguna dalam sebuah LAN dianggap dapat dipercaya

d. Biasanya mempunyai kecepatan yang tinggi dan data dalam semua

komputer selalu di sharing

Dan keuntungan menggunakan LAN adalah:

a. Akses data antar komputer berlangsung cepat dan mudah.

b. Dapat menghubungkan banyak komputer.

c. Dapat terkoneksi ke Internet

Workstation

Workstation

Workstation Workstation

IBM Compatible

(26)

d. Back up data berlangsung lebih mudah dan cepat.

2. Metropolitan Area Network (MAN)

Metropolitan Area Network (MAN) pada dasarnya merupakan versi

LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya memakai teknologi yang sama

dengan LAN. MAN merupakan pilihan untuk membangun jaringan komputer

antar kantor dalam suatu kota. MAN dapat mencakup perusahaan yang

memiliki kantor-kantor yang letaknya sangat berdekatan dan MAN mampu

menunjang data dan suara, bahkan bias disambungkan dengan jaringan televisi

kabel. Jaringan ini memiliki jarak dengan radius 10-50 km. Didalam jaringan

MAN hanya memiliki satu atau dua buah kabel yang fungsinya untuk

mengatur paket data melalui kabel output.

Namun ada alasan utama untuk memisahkan MAN sebagai kategori

khusus adalah telah ditentukannya standart untuk MAN, dan standart ini

sekarang sedang diimplementasikan. Standart tersebut disebut DQDB

(Distributed Queue Dual Bus) atau 802.6 menurut standart IEEE. DQDB

terdiri dari dua buah kabel unidirectional yang menghubungkan semua

komputer.

Gambar 2-2. Skema Jaringan Metropolitan Area Network (MAN)

3. Wide Area Network (WAN)

Wide Area Network (WAN) adalah sebuah jaringan yang memiliki

jarak yang sangat luas, karena radiusnya mencakup sebuah negara dan benua.

Workstation Workstation

Workstation

Workstation Workstation

Workstation

Workstation Workstation

(27)

Pada sebagian besar WAN, komponen yang dipakai dalam berkomunikasi

biasanya terdiri dari dua komponen, yaitu kabel transmisi dan elemen

switching. Kabel transmisi berfungsi untuk memindahkan bit-bit dari suau

komputer ke komputer lainnya, sedangkan elemen switching disini adalah

sebuah komputer khusus yang digunakan untuk menghubungkan dua buah

kabel transmisi atau lebih. Saat data yang dikirimkan sampai ke kabel

penerima, elemen switching harus memilih kabel pengirim untuk meneruskan

paket-paket data tersebut.

Pada sebagian besar WAN, jaringan terdiri dari sejumlah banyak kabel

atau saluran telepon yang menghubungkan sepasang router. Bila dua router

yang tidak menggunakan kabel yang sama akan melakukan komunikasi, maka

keduanya harus berkomunikasi secara tidak langsung melalui router. Paket

data yang dikirimkan dari router yang satu ke router yang lainnya akan

melalui router perantara. Setelah diterima dalam kondisi yang lengkap maka

paket ini disimpan sampai saluran untuk output dalam kondisi yang bebas baru

paket data akan diteruskan.

Gambar 2-3. Skema Jaringan Wide Area Network

Kecepatan transmisinya beragam dari 2Mbps, 34 Mbps, 45 Mbps, 155

Mbps, sampai 625 Mbps (atau kadang-kadang lebih). Faktor khusus yang

Workstation Workstation Workstation

Workstation

Workstation Workstation Workstation Workstation Workstation

MAN Workstation Workstation

WAN

Workstation

(28)

mempengaruhi desain dan performance-nya terletak pada siklus komunikasi,

seperti jaringan telepon, satelit atau komunikasi pembawa lain yang disewa.

Ciri dari jaringan WAN adalah adanya penekanan pada fasilitas

transmisi sehingga komunikasi dapat berjalan effisien. Sangatlah penting

untuk mengontrol jumlah lalu lintas data dan mencegah delay yang berlebihan

karena topologi WAN lebih komplek.

Banyak jaringan WAN yang telah dibangun seperti jaringan publik,

jaringan korporasi yang besar, jaringan militer, jaringan perbankan, jaringan

perdagangan online dan jaringan pemesanan jasa angkutan.

4. Internet

Sebenarnya terdapat banyak jaringan didunia ini, seringkali

menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda . Orang

yang terhubung ke jaringan sering berharap untuk bisa berkomunikasi dengan

orang lain yang terhubung ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini

memerlukan hubungan antar jaringan yang seringkali tidak kompatibel dan

berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini diperlukan sebuah mesin yang

disebut gateway guna melakukan hubungan dan melaksanakan terjemahan

yang diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Kumpulan

jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan internet.

5. Jaringan Tanpa Kabel

Jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komukasi yang

tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya

orang yang ingin mendapat informasi atau melakukan komunikasi walaupun

sedang berada diatas mobil atau pesawat terbang, maka mutlak jaringan tanpa

kabel diperlukan karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam

mobil atau pesawat. Saat ini jaringan tanpa kabel sudah marak digunakan

dengan memanfaatkan jasa satelit dan mampu memberikan kecepatan akses

(29)

2.1.2 Topologi Jaringan Komputer

Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan

komputer lainnya sehingga membentuk jaringan (Frank, J and Derfler, Jr, 1992).

Cara yang saat ini banyak digunakan adalah bus, token-ring, star dan

peer-to-peer network. Masing-masing topologi ini mempunyai ciri khas, dengan

kelebihan dan kekurangannya sendiri.

1. Topologi BUS

Keuntungan

a. Hemat kabel.

b. Layout kabel sederhana.

c. Mudah dikembangkan.

Kerugian

a. Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil.

b. Kepadatan lalu lintas.

c. Bila salah satu client rusak, maka jaringan tidak bisa

berfungsi.

d. Diperlukan repeater untuk jarak jauh.

Gambar 2-4. Topologi BUS

2. Topologi TokenRING

Metode token-ring (sering disebut ring saja) adalah cara menghubungkan

komputer sehingga berbentuk ring (Frank, J and Derfler, Jr, 1992). Setiap

simpul mempunyai tingkatan yang sama. Jaringan akan disebut sebagai loop,

PC PC

Server

PC PC PC

(30)

data dikirimkan kesetiap simpul dan setiap informasi yang diterima simpul

diperiksa alamatnya apakah data itu untuknya atau bukan.

Keuntungan

a. Hemat Kabel.

Kerugian

a. Peka kesalahan.

b. Pengembangan jaringan lebih kaku.

Gambar 2-5. Topologi Token Ring

3. Topologi STAR

Kontrol terpusat, semua link harus melewati pusat yang menyalurkan

data tersebut kesemua simpul atau client yang dipilihnya. Simpul pusat

dinamakan stasium primer atau server dan lainnya dinamakan stasiun sekunder

atau client server. Setelah hubungan jaringan dimulai oleh server maka setiap

client server sewaktu-waktu dapat menggunakan hubungan jaringan tersebut

tanpa menunggu perintah dari server.

Server PC

PC

PC

PC

PC

PC PC

(31)

Keuntungan

a. Paling fleksibel.

b. Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak

mengganggu bagian jaringan lain.

c. Kontrol terpusat.

d. Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan.

e. Kemudahaan pengelolaan jaringan.

Kerugian

a. Boros kabel.

b. Perlu penanganan khusus.

c. Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis.

Gambar 2-6. Topologi STAR

2.1.3 Manfaat Jaringan Komputer

a. Resource Sharing, dapat menggunakan sumberdaya yang ada secara bersamasama. Misal seorang pengguna yang berada 100

km jauhnya dari suatu data, tidak mendapatkan kesulitan dalam

menggunakan data tersebut, seolah-olah data tersebut berada

Server PC

PC

PC

PC

PC

PC PC

(32)

didekatnya. Hal ini sering diartikan bahwa jaringan komputer

mangatasi masalah jarak.

b. Reliabilitas tinggi, dengan jaringan komputer kita akan mendapatkan reliabilitas yang tinggi dengan memiliki

sumber-sumber alternatif persediaan. Misalnya, semua file dapat

disimpan atau dicopy ke dua, tiga atu lebih komputer yang

terkoneksi kejaringan. Sehingga bila salah satu mesin rusak,

maka salinan di mesin yang lain bisa digunakan.

c. Menghemat uang. Komputer berukutan kecil mempunyai rasio harga/kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan komputer

yang besar. Komputer besar seperti mainframe memiliki

kecapatan kira-kira sepuluh kali lipat kecepatan komputer

kecil/pribadi. Akan tetap, harga mainframe seribu kali lebih

mahal dari komputer pribadi. Ketidakseimbangan rasio

harga/kinerja dan kecepatan inilah membuat para perancang

sistem untuk membangun sistem yang terdiri dari

komputer-komputer pribadi.

2.2 Internet

Internet bukanlah satu fenomena baru. Jaringan ini dikembangkan oleh beberapa komputer mainframe yang di hubungkan bersama-sama dalam tahun

1960an sebagai proyek Agensi Projek Penyelidikan Termaju (ARPA) oleh

Departemen Pertahanan Amerika Serikat (USA). Pada peringkat permulaan,

ARPA menghubungkan empat komputer kerangka utama yang terletak di

Stanford Research Institute, University of California di Los Angeles, University

of California di Santa Barbara dan University of Utah.

2.2.1 Tujuan Internet

Tujuan awal dari pembentukan jaringan ini adalah untuk menghasilkan

satu jaringan yang membolehkan proses pemindahan, pengambilan data yang

terhubung diantara komputer satu dengan kamputer lain yang terletak di

tempat-tempat yang berbeda melalui beberapa jalur komunikasi yang berlainan (Tretter,

(33)

2.2.2 Sejarah Internet

Keadaan hubungan aliran komunikasi yang berulangan ini memang

dibuat sedemikian rupa supaya proses pemindahan data tidak terganggu

seandainya ada peperangan dll. Karena itu, fungsi komputer dibuat bentuk

dalam kondisi tidak terpusat supaya tidak ada satu bagian atau kawasan khusus

yang dimusnahkan ketika keadaan sedang perang, sehingga apabila salah satu

pusat pengendali Komputer hancur tidak akan menghancurkan sistem komputer

yang lain.

Dalam tahun-tahun berikutnya berbagai macam jaringan komputer

dihubungkan kepada ARPANET dan keseluruhan jaringan tersebut membentuk

internet. Inilah cikal bakal terbentuknya internet. Semenjak pertengahan

1980-an, satu negara bagian di Amerika Serikat yang dinamakan National Science

Foundation (NSF), dan negara bagian lain di Amerika Serikat diberi kuasa

untuk mengembangkan jaringan internet. Pada masa awal perkembangan

Internet, jaringan internet ini tidak dikembangan untuk keperluan komersial,

tetapi lebih dititik beratkan pada bidang scince, milliter. Ini disebabkan karena

pembangunan dan pembiayaan infrastuktur Internet tersbut dibiayai oleh

National Science Foundation (NSF).

2.3 Intranet

Manusia tidak lagi dibatasi wilayah perbatasan negara, laut, ruang dan

waktu. Mereka dapat berkomunikasi kapan saja dimana saja. Apalagi saat ini

sedang dikembangkan Internet tanpa kabel (wireless internet) yang mana

pengguna dapat mengakses Internet atau log on kapan saja di mana saja (Tretter,

M, 1996). Namun saat ini pengakses Internet dengan kabel masih lebih baik.

Baik perusahaan atau institusi besar atau kecil lebih banyak menggunakan kabel

karena kecepatan yang relatif cukup tinggi dan biaya yang lebih murah. Saat ini

beberapa perusahaan atau institusi membangun jaringan LAN (Local Area

Network) untuk mengakses Internet di samping untuk keperluan kegiatan usaha

atau bisnis mereka. Akses Intenet ini diperlukan guna memperoleh informasi

dari luar. Namun ada pula beberapa pimpinan perusahaan yang menginginkan

secara langsung. Agar informasi dapat diakses secara praktis dan efisien maka

(34)

Pemakaian Internet yang memiliki lingkup dalam perusahaan atau lingkup kecil

disebut Intranet.

2.3.1 Definisi Intranet

Intranet memiliki beberapa definisi. Namun secara prinsip adalah sama.

Definisi mengenai intranet antara lain dilihat dari sudut pandang secara teknis

dan organisatoris. Secara teknis, intranet adalah suatu lingkungan yang

heterogen, yang bergfungsi menghubungkan platform hardware, sistem operasi

dan antarmuka pengguna yang berbeda untuk berkomunikasi, bekerja sama,

bertransaksi dan berinovasi secara transparan. Sedangkan secara organisatoris,

intranet suatu pengembangan organisasi, kemampuan mengintegrasikan sumber

daya manusia, proses-proses, prosedur dan prinsip untuk membentuk kebiasaan

kereatif dan cerdas yang diberikan untuk mengimplementasikan efektivitas

organisasi secara total.

2.3.2 Sejarah Intranet

Istilah intranet tidak ada yang pasti mulai kapan digunakan. Beberapa

orang mengklaim intranet adalah pengembagnan jaringan client / server

berbasiskan teknologi web. Kata IntraNet digunakan pada awal 1994 oleh Dr.

Steven Tellen di Amdahl. Pada tulisan paper, ia menulis metodologi IntraNet

yang ditempatkan di internet internal Amdahl dan kemudian ditmpatkan pada

situs Internet Amdahl. Publikasi di surat kabar pertama kali ditemukan pada

artikel Stephen Lawton dalam Intranet pada Digital News and Review pada

bulan April 1995. Pada artikelnya, dia mendiskusikan perusahaan Fortune 100

yang memposting halaman web dan menginstall server telnet dan ftp. Pelopor

pemakaian Intranet antara lain Boeing, Schlumberg Ltd., Weyerhaeuser Corp.,

Sun Microsystem dan Digital Equipment Corp. Keuntungan diperlihatkan

sepertui biaya setup yang rendah, kemudahan penulisan HTML dan dapat

mengakses berbagai jenis dokumen on-line seperti peraturan tata tertib pegawai,

bahan penelitian dan home page perorangan.

Intranet sendiri dipopulerkan oleh Netscape. Ketika Netscape memulai

strategi bisnis mereka sekitar pelayanan intranet, kata intranet dimasukkan ke

(35)

mengimplementasikan Intranet mengingat dapat memberikan nilai tambah.

Intranet juga memberikan keuntungan dalam memasuki abad ke-21 atau abad

ekonomi digital.

2.4 Repeater

Fasilitas paling sederhana dalam jaringan komputer adalah repeater.

Fungsi utama repeater adalah menerima sinyal dari satu segmen kabel LAN dan

memancarkan kembali dengan kekuatan yang sama dengan sinyal asli pada

segmen kabel LAN yang lain. Dengan adanya repeater ini, jarak antara dua

jaringan komputer bisa diperjauh.

2.5 Bridge

Sebuah bridge juga meneruskan paket dari satu segmen LAN ke segmen

lain, tetapi bridge lebih fleksibel dan lebih cerdas dibandingkan repeater. Bridge

bekerja dengan meneruskan paket ethernet dari satu jaringan ke jaringan lain.

Tiap kartu ethernet memiliki alamat ethernet yang unik. Beberapa bridge

mempelajari alamat ethernet setiap device yang terhubung dengannya dan

mengatur alur frame berdasarkan alamat tersebut.

Bridge dapat menghubungkan jaringan yang menggunakan metode

transmisi berbeda dan/atau medium access control yang berbeda. Misalnya,

bridge dapat menghubungkan ethernet baseband dengan ethernet broadband.

Bridge munkgin juga menghubungkan LAN ethernet dengan LAN token ring,

untuk fungsi ini, bridge harus mampu mengatasi perbedaan format paket setiap

frame di atas. Bridge mampu memisahkan sebagian trafik karena

mengimplementasikan mekanisme pemfilteran frame. Mekanisme yang

digunakan di bridge dan kemudian di-forward ke workstation pada LAN lain.

Walaupun demikian, broadcast traffic yang dibangkitkan dalam LAN tidak

dapat difilter oleh bridge.

2.6 Router

Router memiliki kemampuan melewatkan paket IP dari satu jaringan ke

(36)

Router-router yang saling terhubung dalam jaringan internet turut serta dalam sebuah

algoritma routing terdistribusi untuk menentukan jalur terbaik yang dilalui paket

IP dari satu sistem ke sistem lain. Router dapat digunakan untuk

menghubungkan sejumlah LAN sehingga lalu lintas yang dibangkitkan oleh

suatu LAN terisolasikan dengan baik dari lalu lintas yang dibangkitkan oleh

LAN yang lain. Jika dua atau lebih LAN terhubung dengan router, setiap LAN

dianggap sebagai subnetwork yang berbeda. Mirip dengan bridge, router dapat

menghubungkan network interface yang berbeda. Router yang umum dipakai

terdiri atas dua jenis, yaitu router dedicated (buatan pabrik, misal Cisco,

Baynetwork) dan PC router. PC dapat difungsikan sebagai router sepanjang ia

memiliki lebih dari satu interface jaringan, mampu memforward paket IP, serta

menjalankan program untuk mengatur routing paket.

2.7 ATM (

Asynchronous Transfer Mode)

ATM adalah protokol pertukaran paket (packet-switching) standar

untuk mentransmisikan dan menerima data menggunakan sel 54 byte (setiap sel

terdiri dari 5 byte header alamat dan 48 byte data) yang seragam (Bahner, T,

1998). Sel yang telah distandarisasi dapat diproses melalui switch ATM digital

dengan sangat cepat, yang memungkinkan kecepatan transmisi data sampai 600

Mbps. ATM dirancang untuk mendukung layanan yang beragam, termasuk

suara, grafik, data, dan video bergerak. ATM juga memungkinkan perusahaan

TV kabel dan telepon yang memberikan bandwith secara dinamis kepada setiap

pelanggannya..

2.7.1 Hubungan Frame relay dengan ATM

Jaringan frame relay dengan ATM ditujukan agar memiliki tarif yang

rendah untuk akses kecepatan tinggi dalam jaringan. Frame relay banyak

digunakan pada aplikasi LAN, migrasi SNA dan remote access. Selain itu dapat

pula dikembangkan pada broadcast video dan support untuk server, akan tetapi

(37)

2.7.2 Frame relay /ATM Network Interworking untuk PVC (Permanent Virtual Circuit)

Frame relay /ATM Network Interworking untuk PVC dapat digunakan

bagi pengguna frame relay atau perangkat jaringan seperti FRAD (Frame Relay

access Devices) atau router untuk berkomunikasi dengan sesama melalui

jaringan ATM sebagai backbone.

Gambar 2-7 Frame relay/ATM Network Interworking

2.7.3 Frame relay /ATM Service Interworking untuk PVC (Permanent Virtual Circuit)

Frame relay /ATM Service Interworking untuk PVC dapat digunakan

untuk komunikasi antar ATM dan jaringan frame relay. Dapat juga

dikembangkan untuk komunikasi pada remote branch kantor dengan kantor

utama selama menggunakan aplikasi yang berbasis ATM.

Gambar 2-8 Frame relay/ATM Service Interworking

2.8 Frame Relay

Frame relay merupakan sebuah layanan bagi orang yang menginginkan

cara bare bones connection-oriented yang mutlak untuk memindahkan bit dari

mesin A ke mesin B pada kecepatan yang cukup dengan biaya yang murah

PC

R IWF

HOST R

IWF

Frame relay ATM Frame relay

ATM Network Frame Relay

FR-UNI FR-UNI

PC

R IWF

HOST R

IWF

Frame relay ATM

(38)

(Bahner, T, 1998). Frame relay dibentuk disebabkan terjadinya perubahan

teknologi selama dua dekade terakhir ini. Dua pluh tahun yang lalu, komunikasi

dengan kabel telepon sangat lamban, analog, dan tidak dapat dihandalkan, juga

komputer yang sangat lamban dan mahal. Sebagai akibatnya protokol-protokol

yang rumit diperlukan untuk menutupi error, dan komputer penmgguna terlalu

mahal untuk memilikinya agar dapat mengoperasikan tugas tersebut.

Keadaan telah berubah secara radikal. Sekarang saluran telepon sewa

sangat cepat, digital, dan dapat diandalkan. Pelanggan menyewa sebuah

permanent virtual circuit antara dua titik dan kemudian dapat mengirim

frame-frame (yaitu paket) sampai 1600 byte. Mungkin juga menyewa permanent

virtual circuit antara site tertentu dengan site-site lainnya, sehingga

masing-masing frame membawa sebuah nomor 10-bit yang menyatakan virtual circuit

mana yang dipakai.

Perbedaan antara leased line dengan virtual leased line adalah bahwa

pada yang actual, pengguna dapat mengirim lalu-lintas data sepanjang hari pada

kecepatan maksimum. Sedangkan pada virtual leased line, burst data dapat

dikirim dengan kecepatan penuh, namun pemakaian rata-rata jangka panjangnya

harus berada dikecepatan yang telah ditentukan sebelumnya. Pada gilirannya,

carrier akan meminta biaya yang lebih sedikit untuk virtual line dibanding biaya

physical line.

Sebagai tambahan dalam menyaingi leased line, frame relay juga

bersaing dengan permanent virtual circuits X.25, hanya saja frame relay

beroperasi dengan kecepatan tinggi, biasanya 1.5 Mbps, dan menyediakan

feature yang lebih sedikit.

Frame relay menyediakan layanan minimal, terutama dalam cara

menentukan awal dan akhir masing-masing frame, dan deteksi error transmisi.

Bila sebuah frame yang buruk diterima, frame relay langsung akan

membuangnya. Adalah tergantung pengguna untuk memperolehnya kembali.

Tidak seperti X.25, frame relay tidak memberikan pengendalian aliran normal.

Frame relay memiliki sebuah bit pada header. Akan tetapi, ujung sebuah

koneksi dapat men-set untuk memberitahukan ujung lainnya bahwa telah terjadi

(39)

2.8.1 Cara Kerja Frame Relay

Frame Relay merupakan suatu layanan data paket yang memungkinkan

beberapa pengguna menggunakan satu jalur transmisi pada waktu yang

bersamaan. Untuk lalu lintas komunikasi yang padat, Frame Relay jauh lebih

efisien daripada sirkit sewa (leased line) yang disediakan khusus untuk satu

pelanggan (dedicated), yang umumnya hanya terpakai 10% sampai 20% dari

kapasitas lebarpita (bandwidth)-nya. Dalam teknik telekomunikasi,

penyakelaran paket (packet switching) dikembangkan untuk memenuhi

komunikasi data yang sifatnya cepat dan akurat. Sebuah paket dapat

digambarkan seperti sebuah amplop atau sampul surat tercatat; mempunyai

alamat tujuan, alamat pengirim atau alamat kembali jika kiriman tidak sampai,

dan tentu saja isi pesannya atau beritanya sebagai hal yang pokok.

Dalam paket yang berisi data elektronik, masih dilengkapi dengan

deteksi kesalahan, ada pula konfirmasi dari si penerima dalam bentuk kode yang

dikirim kembali ke pengirim, apakah paket dapat diterima secara utuh. Pada

paket data ini ada istilah frame (bingkai) yakni yang menyatakan batas bingkai

sebuah paket. Batas frame ditandai dengan flag pada awal dan akhir frame.

Dengan demikian data dibawa sepanjang jalur komunikasi dalam bentuk

frame-frame. Struktur dasar sebuah frame (Bahner, T, 1998) adalah seperti terlihat

pada :

Gambar 2-9. (a) Struktur dasar frame, (b) Packet header field informasi pada

paket X.25 , (c) Struktur frame pada Frame Relay, dan (d) Format header pada

(40)

GFI = General Format Identifier

LCN = Logical Channel Number

LGN = Logical Channel Group Number

PKT TYPE ID = Packet Type Identification

FCS = Frame check sequence

DLCI = Data Link Connection Indentifier

C/R = Command/response field bit

(application specific-not modified by network)

FECN = Forward Explicit Congestion notification

BECN = Backward Explicit Congestion notification

DE = Discard Eligibility Indicator

EA = Address Extension (allow indication of 3 or 4 byte header)

Gambar 2-9 a adalah struktur dasar frame, sedangkan gambar 2-9 b

menyatakan uraian isi information field pada paket X.25. Gambar 2-9 c dan

gambar 2-9 d masing-masing menyatakan struktur frame dan header (kepala

paket) pada Frame Relay. Header merupakan data tambahan pada informasi

yang dikirimkan, berisi tanda pengenal pengirim maupun penerima serta

tanda-tanda lain yang diperlukan untuk menjamin penyampaian yang benar dari

seluruh informasinya (lihat Gambar 2-9 b dan 2-9 d).

Standar internasional untuk akses jaringan dengan penyakelaran paket

yang pertama muncul adalah X.25, yang direkomendasikan oleh CCITT (kini

ITU-T) pada tahun 1976. Frame Relay yang muncul setelah X.25 ternyata jauh

lebih efektif daripada X.25, karena X.25 kerjanya menjadi lambat karena adanya

koreksi dan deteksi kesalahan. Frame Relay memiliki sedikit perbedaan; ia

mendefinisikan secara berulang header-nya pada bagian awal dari frame seperti

terlihat pada Gambar 1d, sehingga dihasilkan header frame normal 2-byte (satu

byte atau octet terdiri dari delapan bit). Header Frame Relay dapat juga

diperluas menjadi tiga atau empat byte untuk menambah ruang alamat total yang

disediakan. Dalam gambar-gambar yang mengilustrasikan jaringan-jaringan

Frame Relay, piranti-piranti pengguna ditunjukkan sebagai pengarah-pengarah

(41)

umum. Tentu saja mereka dapat juga merupakan jembatan-jembatan LAN, Host

atau front-end processor atau piranti lainnya dengan sebuah antarmuka Frame

Relay.

Header Frame Relay terdiri dari deretan angka sepuluh bit, DLCI (Data

Link Connection Identifier)-nya merupakan nomor rangkaian virtual Frame

Relay yang berkaitan dengan arah tujuan frame tersebut. Dalam hal hubungan

antar kerja LAN-WAN, DLCI ini akan menunjukkan port-port yang merupakan

LAN pada sisi tujuan yang akan dicapai. Adanya DLCI tersebut memungkinkan

data mencapai simpul (node) Frame Relay yang akan dikirimi melalui jaringan

dengan menempuh proses tiga langkah yang sederhana yakni:

a. Memeriksa integritas dari frame-nya dengan menggunakan FCS

(Frame Check Sequence). Jika melalui pemeriksaan ini diketahui

adanya suatu kesalahan, frame tersebut akan dibuang.

b. Mencari DLCI dalam suatu tabel. Jika DLCI tersebut tidak

didefinisikan untuk link (hubungan) yang dimaksud, frame akan

dibuang.

c. Mengirim ulang (disebut merelay) frame tersebut menuju tujuannya

dengan mengirimnya ke luar, ke port atau trunk (jalur) yang telah

dispesifikasikan dalam daftar tabelnya.

Dengan demikian, simpul Frame Relay tidak melakukan banyak langkah

pemrosesan sebagaimana halnya dalam protokol-protokol yang mempunyai

keistimewaan penuh seperti X.25. Rangkaian-rangkaian pada Frame Relay

merupakan rangkaian Virtual Circuit (VC). VC ini diatur sejak awal secara

administratif baik oleh operator jaringan melalui sistem manajemen jaringan (

disebut PVC ( permanent virtual circuit), maupun melalui suatu basis

call-by-call dalam aliran data normal dengan menggunakan suatu perintah dari

pengguna jaringannya (disebut SVC; switched virtual circuit). Untuk X.25,

metode normal penciptaan panggilan (call set-up) adalah dengan SVC. Karena

VC pada Frame Relay pada umumnya menentukan atau mendefinisikan suatu

(42)

memasang sebuah LAN yang baru ke jaringan tersebut, yang dapat di-set-up

melalui PVCatau SVC.

Gambar 2-10. Perbandingan sistem kerja X.25 dengan Frame Relay pada saat

pengiriman data

Gambar 2-10. membandingkan kesederhanaan Frame Relay dengan

pemrosesan pada X.25 yang lebih kompleks. Demi praktisnya gambar tersebut

(43)

menunjukkan pemrosesan langkah-langkah untuk error recovery (pemulihan

akibat adanya kesalahan) dan frame non-informasi untuk X.25 akan jauh lebih

rumit.

2.8.2 Pembuangan Data

Untuk menjaga mekanisme dasar Frame Relay sesederhana mungkin,

ada satu aturan dasar, yakni jika ada suatu masalah dengan penanganan suatu

frame, maka langsung saja frame tersebut dibuang. Dua prinsip yang

menyebabkan adanya pembuangan adalah hasil dari adanya deteksi kesalahan

pada data atau adanya kemacetan seperti jaringannya terbebani secara

berlebihan (overloaded). Jaringan dapat membuang frame-frame tanpa

menghancurkan integritas komunikasi dengan intelegensi atau kecerdasan pada

piranti di titik akhir (endpoint) seperti PC, stasiun kerja (workstation) dan host.

Piranti-piranti pada titik akhir ini beroperasi dengan protokol-protokol

multilevel yang dapat mendeteksi dan memulihkan atau membentuk kembali

data yang hilang dalam jaringan.

2.8.3 Pemulihan oleh Protokol pada Lapisan yang Lebih Tinggi

Sebuah protokol pada lapisan yang lebih tinggi dapat memulihkan dari

hilangnya sebuah frame dengan menjaga jalur urutan dari urutan angka-angka

berbagai frame yang dikirim dan diterimanya. Suatu kode balasan atau tanda

terima (acknowledgements) dikirim untuk memberitahukan kepada sisi

pengirim, nomor-nomor frame mana yang telah diterima dengan baik. Jika suatu

urutan nomor hilang, sesudah menunggu selama periode waktu istirahat, sisi

penerima akan meminta suatu transmisi ulang. Dengan demikian piranti di

kedua sisi tersebut menjamin bahwa semua frame pada akhirnya diterima tanpa

kesalahan. Fungsi ini terjadi pada lapisan 4 (Transport layer), dalam

protokol-protokol seperti TCP/IP dan Lapisan Transport (level 4) OSI. Sebaliknya,

jaringan X.25 membentuk fungsi ini pada lapisan 2 dan 3, dan terminal-terminal

akhir (endpoint) tidak perlu menduplikasi fungsi tersebut dalam lapisan 4.

Sebuah frame yang hilang akan menghasilkan transmisi ulang semua frame yang

tak ada pemberitahuannya bahwa ia telah sampai. Pemulihan seperti ini

(44)

akhir, ia menggunakan lebarpita jaringan tambahan untuk mentransmisi ulang

frame-frame. Akibat paling buruk dari kondisi ini adalah menyebabkan tundaan

yang besar bagi waktu istirahat pada lapisan yang lebih tinggi, yakni waktu yang

dipakai untuk menunggu frame tersebut untuk datang sebelum menyatakannya

sebagai frame yang hilang, serta waktu yang dipakai untuk melakukan transmisi

ulang. Oleh sebab itu walaupun lapisan yang lebih tinggi dapat memulihkan

ketika pembuangan terjadi, faktor terbesar yang menyumbang kinerja

keseluruhan dari sebuah jaringan adalah kemampuan dari jaringan tersebut

untuk meminimumkan terjadinya pembuangan frame.

2.8.4 Pembuangan Frame yang Disebabkan oleh Kesalahan Bit

Jika kesalahan terjadi di dalam frame-nya, yang umumnya disebabkan

oleh derau pada jaringan, ia akan terdeteksi melalui FCS setelah frame diterima.

Tak seperti pada X.25, simpul yang mendeteksi kesalahan tidak meminta

pengirimnya untuk mengirim ulang framenya. Simpul tersebut langsung

membuang frame dan melanjutkan menerima frame berikutnya. Kondisi ini

tergantung pada kecerdasan PC atau stasiun kerja tempat data berasal untuk

mengenali bahwa kesalahan telah terjadi dan mengirim ulang datanya.

Dikarenakan oleh biaya yang tinggi oleh adanya pemulihan pada lapisan-lapisan

yang lebih tinggi, pendekatan ini akan mengundang masalah pada efisiensi

jaringan jika jalurnya memiliki derau yang cukup besar dan jelas akan

menimbulkan banyak kesalahan. Namun demikian, kini semakin banyak

tulangpunggung jaringan berbasis pada optik fiber yang mempunyai laju

kesalahan sangat rendah, maka frekuensi kesalahan yang berdampak pada

pemulihan data pada titik akhir pada jalur jaringan semacam itu begitu rendah,

sehingga bukan merupakan suatu masalah. Dengan demikian, Frame Relay

memiliki keunggulan hanya pada jalur-jalur jaringan yang bersih dengan tingkat

kesalahan yang rendah.

2.8.5 Pembuangan frame yang Disebabkan oleh Kemacetan

Pembuangan frame yang lebih sering terjadi adalah akibat dari

kemacetan dalam jaringan. Kemacetan terjadi baik disebabkan oleh suatu simpul

(45)

memprosesnya (disebut kemacetan penerimaan), atau ketika ia dituntut untuk

mengirim lebih banyak frame melewati jalur yang dipilihnya daripada kecepatan

yang diijinkan oleh jalur tersebut (disebut kemacetan jalur). Dalam kasus

lainnya adalah ketika rangkaian penyangga-penyangga simpul (node's buffer)

yakni memori yang bersifat temporer untuk frame-frame yang masuk ketika

menunggu pemrosesan atau antrian frame-frame yang ke luar menjadi terisi

penuh dan simpul tersebut harus membuang frame-frame sampai penyangganya

mempunyai ruangan atau tempat.

Jika lalu lintas LAN demikian padat, probabilitas kemacetan yang terjadi

dapat menjadi tinggi, kecuali penggunanya membangun demikian banyak, baik

jalur maupun penyakelarnya, yang berdampak membayar lebih banyak dari yang

semestinya untuk biaya jaringannya. Maka sangat penting bahwa jaringan Frame

Relay harus mempunyai kinerja yang baik untuk menangani kemacetan maupun

meminimumkan pembuangan frame.

Dengan demikian, rangkuman dari pengertian prinsip kerja Frame Relay

adalah:

a. Aliran data pada dasarnya pengarahannya berbasis pada header

yang memuat DLCI, yang mendeskripsikan tujuan frame-nya. Jika

jaringan mempunyai masalah dalam menangani sebuah frame, baik

yang disebabkan oleh kesalahan jaringan atau kemacetan secara

praktis ia akan membuang frame tersebut.

b. Frame Relay membutuhkan jaringan dengan laju kesalahan yang

rendah (low error rate) untuk mencapai kinerja yang baik.

Jaringannya tidak mempunyai kemampuan untuk mengoreksi

kesalahan, maka Frame Relay tergantung pada protokol-protokol

pada lapisan yang lebih tinggi di dalam piranti-piranti pengguna

yang memiliki kecerdasan untuk memulihkannya dengan

mentransmisikan ulang frame-frame yang hilang.

c. Pemulihan kesalahan oleh protokol-protokol lapisan yang lebih

tinggi, walaupun itu otomatis dan andal, adalah tidak ekonomis

(46)

mau tidak mau jaringannya harus meminimumkan terjadinya

pembuangan frame.

Pada jaringan yang bersih, kemacetan mendominasi penyebab terjadinya

pembuangan, yang berarti bahwa kemampuan jaringan untuk mencegah dan

bereaksi terhadap kemacetan merupakan hal yang sangat penting dalam

menentukan kinerja jaringan.

2.8.6 Pertumbuhan Jaringan Frame Relay

Frame Relay merupakan teknologi jaringan data paket yang paling cepat

pertumbuhannya dalam sejarah telekomunikasi. Seperti lazimnya dalam dunia

bisnis, makin banyak perusahaan yang beralih ke teknologi Frame Relay sebagai

suatu layanan komunikasi data yang hemat biaya dan efisien, kondisi tersebut

tentu akan makin memicu pertumbuhan layanan yang diberikan oleh perusahaan

penyedia layanan telekomunikasi.

2.8.7 Standar Frame Relay

Beberapa standar frame relay menurut American National Standards

Institute (ANSI) (Bahner, T, 1998):

a. Standar ANSI, T1.606- 1990, T1.617-1991, dan T1.618-1991.

b. Speifikasi LMI, Annex D of T1.617-1991.

c. Spesifikasi untuk CLLM tertera pada T1.618-1991.

Menurut International Telecommunications Union (ITU) dibedakan

menjadi beberapa standar, yaitu:

a. I.233 digunakan untuk service description, Annex A menggunakan Q.922

untuk transfer data protokol pada frame relay.

b. Q.933 digunakan untuk akses pensinyalan.

Standar frame relay membuat beberapa usulan tentang bagaimana

jaringan dapat mensinyal kemacetan dan bagaimana peralatan pintu gerbang

(47)

perusahaan-perusahaan dapat memasarkan peralatan yang menyesuaikan kepada protokol

frame relay tetapi tidak memiliki kemampuan pengontol kemacetan.

Dua sistem kontrol kemacetan frame relay yang penting mencakup

menggunakan bit discard eligibility (DE) dalam format frame relay dan

membuat sebuiah perkiraan kecepatan dari lalu lintas data yang disebut

committed information rate (CIR).

Memasang bit DE pada sebuah binary 1 menandai frame itu agar

memenuhi syarat untuk eliminasi awal bila terjadi kemacetan. Bit DE dapat diset

oleh sebuah peralatan pintu gerbang pada lalu lintas prioritas rendah. Menandai

frame untuk pengorbanan potensial dengan bit DE menawarkan sebuah cara

yang baik untuk mengizinkan lalu lintas yang lain dengan prioritas yang lebih

besar untuk melewati sirkuit lebih dahulu.

CIR mewakilkan sebuah perkiraan dari jumlah lalu lintas yang normal

yang datang dari sebuah node pada periode sibuk. Pada sebuah jaringan

komersial, lebih tinggi CIR maka lebih tingi biaya bulanan. Pada jaringan

pribadi, CIR masih merupakan sebuah penganggaran dan alat manajemen

jaringan yang penting. Jaringan mengukur lalu lintas yang datang dari setiap

node dan jika muatannya lebih kurang dari CIR, jaringan itu melewatkan frame

tersebut jika memungkinkan. Tetapi jika network itu mengalamai kemacetan,

frame-frame yang lebih banyak dari CIR mereka sendiri akan dihilangkan

sebelum mendapatkan bit DE.

2.8.8Tahapan Rancangan

a. Port Speed : Setiap jaringan memiliki port speed yang digunakan

untuk mengetahui besarnya kapasitas bits maksimum yang dikirim

dan diterima setiap detiknya. Sebagai contoh PA−A3−T3 ATM port

adapter memiliki single port ATM pada layer 2 dan DS−3 pada layer

(48)

b. Default Traffic Shaping Parameters : Jika mengkonfigurasi ATM

permanent virtual circuit (PVC) tanpa spesifikasi, router pada PVC

tanpa peak cell rate (PCR) akan di set kepada port speed. Jika

konfigurasi Frame Relay PVC tanpa spesifikasi traffic shaping

parameters, maka PVC menggunakan maximum transmission rate

tergantung dari port speed.

c. Frame Relay Traffic Shaping : terdiri atas Frame Relay

Commands,Configuring and Troubleshooting Frame Relay, Configuring

Generic Traffic Shaping.

Parameter yang digunakan Frame Relay traffic shaping, yaitu:

1. Available rate (AR): port speed dalam bits per second (bps).

2. Time interval (T atau Tc): besarnya bits equal ke Bc selama time

interval dalam frame relay.

3. virtual circuit (VC): durasi dalam interval ini tergantung dari CIR

dan Bc. Tidak dapat melebihi125 milliseconds.

4. Committed information rate (CIR): nilai rata-rata yang

ditransmisikan VC (bps rate dari traffic selama interval waktu).

5. Burst size committed (Bc): nilai bits dalam frame relay VC

ditransmisikan dalam setiap interval waktu.

6. Burst size excess (Be): nilai bits dalam frame Relay VC yang

dapat dikirimkan

d. ATM Traffic Shaping: mengatur konsep ATM Traffic Shaping.

Parameter yang digunakan ATM Traffic Shaping, yaitu:

1. Sustained cell rate (SCR): total rata-rata dari ATM VC. Dalam

(49)

2. Peak cell rate (PCR): nilai rata-rata maksimum pada ATM VC.

Dalam kbps pada router dan cells per detik pada ATM WAN

switches.

3. Maximum burst size(MBS): nilai kapasitas maksimum data yang

dapat ditransmisikan pada peak cell rate.

e. Time Intervals pada ATM dan Frame Relay: Frame Relay dan ATM

traffic shaping diciptakan untuk menstransmit data pada frame, akan

tetapi tidak akan melebihi bandwidth yang telah ditetapkan.

T = CIR

BC

Sebagai contoh, CIR 128 kbps dan BC 512 kilobits, T adalah 512

dibagi 128 yaitu 4 detik. Ini berarti jaringan dijamin untuk transfer

data 512 kilobit pada selang waktu 4 detik.

f. Dalam perancangan ini digunakantwo Generic Call Rate Algorithm

(GCRA) dengan spesifikasi B−ICI.

PCR(n+1) = AR /8 * [OHA(n)]

SCR(n) = CIR/8 * [OHB(n)]

MBS(n) = [Bc/8 * (1/(1−CIR/AR)) + 1] * [OHB(n)]

OHA(n) = Overhead factor for AR = [(n + h1 + h2)/48] / (n + h1 + h3)

OHB(n) = Overhead factor for CIR = [(n + h1 + h2)/48] / n

h1 : two bytes of Frame Relay header

h2 : eight bytes of AAL5 trailer

h3 : four bytes of Frame Relay High-Level Data Link Control

(HDLC) overhead of CRC-16 and flags

(50)

2.8.9 Perhitungan Rancangan

• ATM ke Frame Relay

1. Convert SCR dari kbps ke cells per detik.

SCR * (1/8) * (1/53) = Convert SCR ………(2.1)

2. Untuk Overhead factor 6/250

Convert SCR = CIR/8 * (6/250) ………...…(2.2)

3. Hasil CIR

Convert SCR * 8 * (250/6) = CIR ……….……(2.3)

• Frame Relay ke ATM

Overhead factor untuk AR:

OHA(n) = [(n + h1 + h2)/48]/(n + h1 + h3) ………..…..…(2.4)

Overhead factor untuk CIR:

OHB(n) = [(n + h1 + h2)/48]/ n ………...…(2.5)

Perhitungan PCR:

PCR(n+1) = AR /8 * [OHA(n)] ………...…(2.6)

Converting cells / sec ke kbps:

PCR = (AR /8) * (53 bytes/ cell) * (8 bits / 1 byte) ………(2.7)

Perhitungan SCR:

SCR(n) = CIR/8 * [OHB(n)] ………...…(2.8)

Converting cells / sec ke kbps:

SCR = (CIR/8) * (53 bytes/ cell) * (8 bits / 1 byte) ………(2.9)

Perhitungan MBS:

(51)

2.9 Microsoft Visual Basic

2.9.1 Sejarah singkat Visual Basic

Berikut ini adalah poin-point penting dalam sejarah perkembangan

Visual Basic (Wang, W, 1998), sebagai berikut:

1. Visual Basic pertama kali diperkenalkan tahun 1991 yaitu program Visual

Basic untuk DOS dan untuk Windows.

2. Visual Basic 3.0 dirilis tahun 1993

3. Visual Basic 4.0 dirilis pada akhir 1995 (tambahan dukungan untuk

aplikasi 32 bit).

4. Visual Basic terbaru adalah versi 6.0 yang dirilis pada akhir tahun 1998.

Microsoft umumnya membuat tiga edisi Visual Basic yaitu:

1. Standar Edition merupakan produk dasar.

2. Profesional Edition berisi tambahan Microsoft Jet Data Access Engine

(database) dan pembuatan server OLE automation.

3. Enterprise Edition adalah versi client-server.

2. 9.2 Pengenalan Visual Basic 6.0

Microsoft Visual Basic adalah bahasa pemograman yang digunakan untuk

membuat aplikasi Windows yang berbasis grafis (Smith, E, Whisler, V, and

Marquis, H, 1998).

Visual Basic merupakan event-driven programming (pemograman

terkendali kejadian) artinya program menunggu sampai adanya respon dari

pemakai berupa event/kejadian tertentu (tombol diklik, menu dipilih dan

lain-lain). Ketika event terdeteksi, kode yang berhubungan dengan event (prosedur

(52)

Gambar 2-11. Visual Basic 6

Tabel 2-1. Bagian-bagian Visual Basic 6

Nama Bagian Keterangan

Baris Menu

Terdiri dari perintah untuk memanggil project, menyimpan project, menambahkan ActiveX, debugging, format form dan lain-lain. Bagian ini akan selalu digunakan

Toolbar

Dilengkapi icon untuk mempermudah pengguna mengakses baris menu. Suatu keterangan mengenai

icon akan muncul bila kursor didiamkan diatas icon -nya.

Tollbox

Seperti toolbar namun merupakan daftar ActiveX object yang dapat digunakan dalam program. ActiveX

dapat ditambahkan dengan klik kanan pada toolbox, kemudian pilih component. Pada baris menu, pilih

Project-Component atau dengan menekan CTRL + T.

Jendela

Immediate

Untuk mencobakan baris program yang akan dituliskan, tanpa perlu mengekseskusi program sebenarnya, hasil dari baris program tersebut akan langsung muncul pada baris berikutnya.

Jendela Form

Jendela Project Container

Jendela

(53)

Lanjutan Tabel 2-1 Bagian-bagian Visual Basic 6

Nama Bagian Keterangan

Jendela

Project

Menggunakan tampilan pohon, sehingga memudahkan untuk melihat bagian-bagian dari

project, seperti daftar form, daftar modul, report, dll. Klik kiri untuk mengubah jendela form.

Jendela

Properties

Jendela ini menampilkan properties dari ActiveX object yang sedang aktif. Dengan jendela ini, perubahan terhadap properties object (seperti letak, warna, ukuran, z order, nama objek dan lain-lain) dapat dilakukan.

Jendela Form Layout

Digunakan untuk dapat mengatur letak form pada layar, dengan cara klik dan drag. Untuk memudahkan, dapat juga ditampilkan garis bantu untuk layar dengan resolusi lain.

Jendela Form

Perubahan tampilan program termasuk untuk menambahkan, menghapus atau mengubah ActiveX

yang digunakan dapat dilakukan. Secara default, objek akan diletakkan dengan mengikuti grid (titik-titik bantu) yang ada.

Jendela

Project Container

Jendela ini tidak selalu berupa tampilan form, jendela ini juga dapat menampilkan baris-baris program yang digunakan dalam form bersangkutan. Jendela ini dapat dibuka sebanyak-banyaknya.

2.9.3 Dasar Pemograman VB

VB merupakan bahasa program tingkat tinggi, berarti bahwa bahasa yang

digunakan hampir serupa dengan bahasa yang digunakan manusia. Seperti pada

pemograman BASIC, VB juga bukan merupakan bahasa pemograman yang

case-sensitive (memberdakan huruf besar dan huruf kecil).

a. Event (Event Procedure)

Event merupakan suatu bentuk interaksi antara pemakai dengan program

pada saar program tersebut dijalankan.

Bentuk-bentuk interaksi yang dapat dilakukan pemakai terhadap program

terdapat dalam event, seperti perintah-penrintah yang dijalankan saar form

dipanggil, pemakai meng-klik suatu objek, pemakai menekan suatu tombol,

pemakai mengaktifkan suatu objek, pemakai menggerakkan mouse dan lain

(54)

Event tidak perlu dibuat oleh programmer, setiap objek dalam VB telah

memiliki event masing-masing. Dengan parameter berbeda-beda, event

menyeusaikan kebutuhan programmer dalam pembuatan perangkat-lunaknya.

Event juga disebut sebagai ‘Proc’ dalam VB dan diperlakukan seperti suatu

fungsi pada umumnya.

b. Properti (Properties)

Properti mempunyai peranan untuk memberikan atau mengubah suatu

setting pada ibjek yang dibuat. Properti memberikan banyak kemungkinan

setting pada suatu objek.

Properti dapat menentukan nama, letak, ukuran, warna bahkan isi dari

suatu objek. Penunjukan suatu properti dari suatu objek dilakukan dengan

memberikan tanda titik (.) setelah objek yang dimaksudkan kemudian

menyebutkan properti yang dimaksudkan.

Contoh:

Textbox1.text = “Budi”

Picture1.left = 5000

c. Variabel dan Konstanta

Variabel dan konstanta digunakan dalam pemograman dengan VB untuk

menampung data sementara. Variabel dan konstanta tersebut lebih merupakan

penamaan untuk alamat dalam memori sistem. VB mengenal banyak tipe data,

yaitu:

Tabel 2-2. Variabel dan Konstanta

Tipe Data Ukuran Kisaran Contoh

Interger 2 byte -32.768 sampai

32.768

Dim Bird% Bird% = 37 Long

Interger 4 byte

-2.147.483.648 sampai 2.147.483.648

Dim Loan& Loan& = 350000

Single-precision 4 byte

-3.402823E38 sampai 3.402823E38

Dim Price! Price! = 899.99

Double-precision 8 byte

(55)

Lanjutan Tabel 2-2 Variabel dan Konstanta

Tipe Data Ukuran Kisaran Contoh

Currency 8 byte

-92233720368547735 808 sampai 92233720368547735 808 Dim Debt@ Debt@ = 7600300.50 String

1 byte

per karakter

0 sampai 65.535

Dim Dog$

Dog$ = “pointer”

Boolean 2 byte True atau False

Dim Flag as Boolean Flag = True

Date 8 byte 1 Januari 100 sampai

31 Desember 9999

Dim Birthday as Dat

Gambar

Gambar 2-3. Skema Jaringan Wide Area Network
Gambar 2-5.  Topologi Token Ring
Gambar 2-6.  Topologi STAR
Gambar 2-13. Perintah If
+7

Referensi

Dokumen terkait

Ukuran dan macam kepuasan kerja dari masing-masing individu berbeda antara individu satu dengan individu yang lainnya namun secara umum dapat dilihat dari

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan ridho-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul

Selain itu diharapkan pihak Dinas Pasar Sleman juga memberikan pelatihan-pelatihan terkait pengelolaan koperasi yang baik dan benar sehingga kebijkaan yang dibuat oleh

Petakan untuk nener, gelondongan dan penangkapan (pengumpulan) dilengkapi dengan pintu-pintu atau gorong-gorong, yang dipasang rapi dan diberi saringan. Yang terutama perlu

yang mempunyai minat di bidang tertentu dapat menyalurkannya melalui kegiatan ekstrakurikuler untuk mengoptimalkan potensi dan bakat intelektualnya. Pelaksanaan ekstrakurikuler

Persiapan Penyusunan Rentra-SKPD Musrenbang RPJMD Rancangan Akhir RPJMD Perda RPJMD Rancangan RPJMD Pengolahan data dan informasi Perumusan sasaran Perumusan Tujuan

A third literary model that Franco took from the past was the familiar letter, a letter written to a friend but intended for eventual publication. Fa- miliar letters had a

Dengan banyaknya iklan yang ditayangkan di televisi, akan membuka pesaing pada produk yang lain, dan akan memberikan dampak negatif pada shampoo lifebuoy, di satu sisi