PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) DENGAN
MEDIA GAMBAR UNTUK MEMBANTU SISWA KELAS XI
IPS MEMAHAMI MATERI ANALISIS TRANSAKSI
KEUANGAN PERUSAHAAN JASA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Disusun Oleh:
AGUNG NUGROHO
NIM: 071334022
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) DENGAN
MEDIA GAMBAR UNTUK MEMBANTU SISWA KELAS XI
IPS MEMAHAMI MATERI ANALISIS TRANSAKSI
KEUANGAN PERUSAHAAN JASA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Disusun Oleh:
AGUNG NUGROHO
NIM: 071334022
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) DENGAN
MEDIA GAMBAR UNTUK MEMBANTU SISWA KELAS XI
IPS MEMAHAMI MATERI ANALISIS TRANSAKSI
KEUANGAN PERUSAHAAN JASA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Disusun Oleh:
AGUNG NUGROHO
NIM: 071334022
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
HALAMAN PERSEMBAHAN
kupersembahkan karya kecilku ini kepada dunia pendidikan supaya lebih baik dan satu demi satu karya tulis semoga dapat membangkitkan semangat
MOTO
ABSTRAK
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MEMBANTU SISWA KELAS XI
IPS MEMAHAMI MATERI ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN PERUSAHAAN JASA
Agung Nugroho Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2013
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan lembar kerja siswa dengan media gambar untuk materi analisis transaksi keuangan perusahaan jasa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS semester kedua.
Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan. Prosedur pengembangan terdiri enam tahap, yaitu (1) analisis kebutuhan, (2) perencanaan pengembangan produk, (3) pengembangan produk awal, dan (4) tahap validasi dan revisi produk, (5) tahap uji coba dan revisi produk, dan (6) penyempurnaan produk akhir. Validasi dilakukan oleh satu ahli materi, satu ahli media pembelajaran, dan satu guru mata pelajaran. Uji coba dilakukan tiga kali, yaitu uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil, dan uji coba kelompok besar. Instrumen pengumpulan data yang digunakan berupa kuesioner dan wawancara. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif.
ABSTRACT
THE DEVELOPMENT OF STUDENT WORKING SHEET (SWS) WITH PICTURES MEDIA TO HELP THE ELEVENTH GRADE STUDENTS
OF SOCIAL SCIENCE DEPARTMENT IN UNDERSTANDING THE MATERIAL OF FINANCIAL TRANSACTIONAL
ANALYSIS OF SERVICE COMPANIES
Agung Nugroho Sanata Dharma University
Yogyakarta 2013
The research aims at develop SWS of student working sheet with pictures media to help the eleventh grade student of social science department who sit in the 2nd semester ini analysing financial transaction of service companies.
This research is a development research. The procedure consists of six steps. The first step is analyzing necessity. The second steps is planning of product development. The third step is developing the beginning product. The fourth step is validation and product revision. The fifth step is a trial stage and product revision. The six step is completing the final product. The validation was done by an expert of the material subject, an expert of media learning , and a teacher of Social Sciences. The trial was done in three different ways. The first one is individual trial, the second is small group trials, and the last one is big group trial. Data are collected by questionnaires and interviews. The data were analyzed descriptively.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala karuniaNya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini sesuai dengan yang
diharapkan.
Skripsi ini berjudul Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Untuk
Membantu Siswa XI IPS SMA Belajar Memahami Analisis Transaksi
Perusahaan Jasa. Adapun maksud dan tujuan penyusunan skripsi ini sebagai
prasyarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi
Pendidikan Akuntansi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa keberhasilan penyusunan skripsi ini bukan
hanya kerja penulis sendiri tetapi juga karena banyaknya dukungan dan bantuan
dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini maka penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak .
Ucapan terima kasih ini penulis sampaikan kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan.
2. Bapak Indra Darmawan, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata Dharma.
3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi
4. Ibu Benedecta Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P, M.Pd., selaku dosen
pembimbing dengan penuh kesabaran dan kebijaksanaan dari awal penulisan
skripsi hingga selesai.
5. Kepada Bapak Heri Nugroho, S.Pd., M.Pd dan Ibu Cornelio Purwantini,
S.Pd., M.SA., yang sangat membantu dalam suksesnya penelitian.
6. Segenap jajaran dosen dan karyawan Prodi Pendidikan Akuntansi yang telah
membimbing selama proses perkuliahan.
7. Kepada kepala sekolah SMA Pangudi Luhur Sedayu yang telah mengijinkan
saya untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut.
8. Kepada Bapak Candra Widyantara, S.Pd., selaku guru mata pelajaran
akuntansi di SMA Pangudi Luhur Sedayu yang sangat membantu dalam
suksesnya penelitian.
9. Siswa kelas XI IPS SMA Pengudi Luhur Sedayu yang telah menjadi subjek
penelitian.
10. Kepada orang tua saya Bapak Agustinus Djemino dan Ibu Restituta Suparti
yang telah memberikan doa, motivasi, pengertian, dan dukungan material.
11. Mbak Narti dan Mas Dwi yang telah memberi dukungan dan semangat, saya
mengucapkan banyak terima kasih.
12. Mbak Watik dan Mas Purba terima kasih atas dukungan dan segala bantuan
yang begitu besar manfaatnya.
13. Mas Tri, kakakku yang satu ini memang dosen motivatorku yang selalu
mengatakan “jangan lulus sebelum target tercapai”. Terima kasih banyak atas
14. Saudara-saudaraku yang banyak sekali ada Simbah, Pakdhe, Budhe, Paklik,
Bulik, Mbak-mbak, Mas-mas, dan Ponakan-ponakanku yang telah memberi
semangat dan motivasi.
15. Kepada Nana, terima kasih atas dukungan, bantuan, dan semangatnya yang
tiada henti.
16. Seluruh teman-teman Prodi Pendidikan Akuntansi (PAK), yang selalu
menanyakan “Kapan Luluse?”
17. Kepada sahabat mancing si inyong, si ipan, si kuwuk, si adi, si jambrong dan
teman di PLPG gambul, umi dkk tengkiu dab.
18. Buat adik tingkat PAK terima kasih atas kerjasamanya.
19. Seluruh teman-teman mudika bakti dharma kaliduren dan mudika paroki
sedayu, berkah dalem.
20. Semua teman-teman yang sering nongkrong di angkringan yang selalu ada
tema untuk ngobrol bareng.
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa tugas akhir ini masih jauh dari
sempurna, karena itu penulis dengan senang hati mengharapkan kritik dan saran
yang membangun. Semoga skripsi ini berguna untuk dunia pendidikan. Terima
kasih
Yogyakarta, 19 Maret 2013
Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
MOTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... x
KATA PENGANTAR ... xii
DAFTAR ISI ... xv
DAFTAR GAMBAR ... xix
DAFTAR TABEL ... xxiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xxvii
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penulisan ... 4
E. Spesifikasi Produk yang Diharapkan ... 5
F. Batasan Istilah ... 6
BAB II LANDASAN TEORI ... 7
A. Tinjauan Pustaka ... 7
1. Media Pembelajaran ... 7
2. Prinsip-prinsip Pemilihan dan Penggunaan Media ... 10
3. Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 15
4. Penelitian dan Pengembangan (Research and Development) 18 B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan ... 18
C. Kerangka Berpikir ... 20
BAB III METODE PENGEMBANGAN... 22
A. Model Pengembangan ... 22
B. Prosedur Pengembangan ... 22
1. Analisis Kebutuhan ... 22
2. Perencanaan Pengembangan Produk ... 23
3. Pengembangan Produk Awal ... 26
4. Tahap Validasi dan Revisi Produk ... 26
5. Tahap Uji Coba dan Revisi Produk ... 28
6. Penyempurnaan Produk Akhir ... 32
C. Uji Coba Produk ... 33
1. Desain Uji Coba ... 33
2. Subjek Uji Coba ... 34
D. Tempat dan Waktu Penelitian ... 41
1. Tempat Penelitian ... 41
2. Waktu Penelitian ... 41
E. Teknik Pengumpulan Data ... 42
1. Metode Kuesioner ... 42
2. Metode Wawancara (Interview) ... 42
F. Teknik Analisis Data ... 42
BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN... 44
A. Deskripsi Produk Awal ... 44
B. Data Validasi dan Revisi Produk ... 45
1. Data Validasi dari Ahli Materi ... 48
2. Data Validasi dari Ahli Media Pembelajaran ... 58
3. Data Validasi dari Guru Mata Pelajaran ... 65
C. Data Uji Coba dan Revisi Produk ... 69
1. Data Uji Coba Perorangan ... 69
2. Data Uji Coba Kelompok Kecil ... 74
3. Data Uji Coba Kelompok Besar ... 79
D. Analisis Data Hasil Validasi ... 84
1. Analisis Data Hasil Validasi dari Ahli Materi ... 84
2. Analisis Data Hasil Validasi dari Ahli Media Pembelajaran ... 94
E. Analisis Data Uji Coba ... 106
1. Analisis Data Hasil Uji Coba Perorangan ... 106
2. Analisis Data Hasil Uji Coba Kelompok Kecil ... 108
3. Analisis Data Hasil Uji Coba Kelompok Besar ... 110
F. Kajian Produk Jadi ... 112
BAB V PENUTUP ... 117
A. Kesimpulan ... 117
B. Keterbatasan ... 118
C. Saran ... 119
DAFTAR PUSTAKA ... 121
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 3.1 Gambaran Besar Proses Produksi ... 23
Gambar 3.2 Langkah-langkah Pengembangan Media Pembelajaran untuk Analisis Transaksi Keuangan Perusahaan Jasa ... 25
Gambar 3.3 Gambaran Proses Validasi oleh Ahli Materi, Ahli Media Pembelajaran, dan Guru Mata Pelajaran ... 28
Gambar 3.4 Gambaran Uji Coba Perorangan ... 29
Gambar 3.5 Gambaran Uji Coba Kelompok Kecil ... 31
Gambar 3.6 Gambaran Uji Coba Kelompok Besar ... 32
Gambar 4.1 LKS Bergambar Sebelum Diperbaiki Masih Terdapat Jurnal Umum ... 52
Gambar 4.2 LKS Bergambar Sesudah Diperbaiki Tidak Terdapat Jurnal Umum ... 52
Gambar 4.3 LKS Bergambar Sebelum Dilengkapi Gambaran Umum . 53 Gambar 4.4 LKS Bergambar Sesudah Dilengkapi Gambaran Umum.. 53
Gambar 4.5 LKS Bergambar Sebelum Diperbaiki pada Kesalahan Ketik Nominal ... 57
Gambar 4.6 LKS Bergambar Sesudah Dilengkapi pada Kesalahan Ketik Nominal ... 57
Gambar 4.8 LKS Bergambar Sesudah Perbaikan pada Rekening
Aktiva dan Passiva ... 62
Gambar 4.9 TampilanCoverLKS Bergambar Sebelum Diperbaiki ... 68
Gambar 4.10 TampilanCoverLKS Bergambar Sesudah Diperbaiki .. 69
Gambar 4.11 LKS Bergambar Sebelum Dilengkapi Daftar Isi ... 73
Gambar 4.12 LKS Bergambar Sesudah Dilengkapi Daftar Isi ... 74
Gambar 4.13 LKS Bergambar Sebelum Dilengkapi Contoh
Pengerjaan ... 78
Gambar 4.14 LKS Bergambar Sesudah Dilengkapi Contoh
Pengerjaan ... 79
Gambar 4.15 Kalimat pada LKS Bergambar Sebelum Diperbaiki ... 83
Gambar 4.16 Kalimat pada LKS Bergambar Sesudah Diperbaiki ... 84
Gambar 4.17 Diagram Batang Distribusi Frekuensi Penilaian
Pertama Aspek Pembelajaran dari Ahli Materi ... 85
Gambar 4.18 Diagram Batang Distribusi Frekuensi Penilaian
Pertama Aspek Isi dari Ahli Materi ... 87
Gambar 4.19 Diagram Batang Distribusi Frekuensi Penilaian
Kedua Aspek Pembelajaran dari Ahli Materi ... 89
Gambar 4.20 Diagram Batang Distribusi Frekuensi Penilaian
Kedua Aspek Isi dari Ahli Materi ... 90
Gambar 4.21 Grafik Peningkatan Kualitas Aspek Pembelajaran
Produk LKS Bergambar Hasil Validasi I dan
Gambar 4.22 Grafik Peningkatan Kualitas Aspek Isi Produk LKS
Bergambar Hasil Validasi I dan Validasi II oleh
Ahli Materi ... 93
Gambar 4.23 Diagram Batang Distribusi Frekuensi Penilaian Pertama
Aspek Tampilan dari Ahli Media Pembelajaran... 95
Gambar 4.24 Diagram Batang Distribusi Frekuensi Penilaian Pertama
Aspek Penyajian dari Ahli Media Pembelajaran ... 96
Gambar 4.25 Diagram Batang Distribusi Frekuensi Penilaian Kedua
Aspek Tampilan dari Ahli Media Pembelajaran ... 98
Gambar 4.26 Diagram Batang Distribusi Frekuensi Penilaian Kedua
Aspek Penyajian dari Ahli Media Pembelajaran ... 99
Gambar 4.27 Grafik Peningkatan Kualitas Aspek Tampilan Produk
LKS Bergambar Hasil Validasi I dan Validasi II
oleh Ahli Media Pembelajaran ... 101
Gambar 4.28 Grafik Peningkatan Kualitas Aspek Penyajian Produk
LKS Bergambar Hasil Validasi I dan Validasi II
oleh Ahli Media Pembelajaran ... 102
Gambar 4.29 Diagram Batang Distribusi Frekuensi Penilaian Aspek
Pembelajaran dari Ahli Guru Mata Pelajaran ... 104
Gambar 4.30 Diagram Batang Distribusi Frekuensi Penilaian Aspek
Isi dari Ahli Media Pembelajaran ... 105
Gambar 4.31 Diagram Batang Distribusi Frekuensi Penilaian Subjek
Gambar 4.32 Diagram Batang Distribusi Frekuensi Penilaian Subjek
Uji Coba Kelompok Kecil ... 109
Gambar 4.33 Diagram Batang Distribusi Frekuensi Penilaian Subjek
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 3.1 Komponen dan Indikator Penilaian Aspek Pembelajaran
untuk Ahli Materi ... 34
Tabel 3.2 Komponen dan Indikator Penilaian Aspek Isi
untuk Ahli Materi ... 35
Tabel 3.3 Komponen dan Indikator Penilaian Aspek Tampilan
untuk Ahli Media Pembelajaran... 36
Tabel 3.4 Komponen dan Indikator Penilaian Aspek Penyajian
untuk Ahli Media Pembelajaran... 37
Tabel 3.5 Komponen dan Indikator Penilaian Aspek Pembelajaran
untuk Guru Mata Pelajaran ... 38
Tabel 3.6 Komponen dan Indikator Penilaian Aspek Isi
untuk Guru Mata Pelajaran ... 38
Tabel 3.7 Komponen dan Indikator Penilaian untuk
Perorangan, Kelompok Kecil, dan Kelompok Besar ... 40
Tabel 3.8 Konversi Nilai Skala Lima Berdasarkan Penilaian Acuan
Patokan (PAP) ... 43
Tabel 4.1 Nama-nama Ahli dan Guru Mata Pelajaran ... 45
Tabel 4.2 Hasil Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif ... 48
Tabel 4.3 Hasil Penilaian Aspek Pembelajaran Pertama
dari Ahli Materi ... 49
Tabel 4.5 Hasil Penilaian Aspek Pembelajaran Kedua
dari Ahli Materi ... 54
Tabel 4.6 Hasil Penilaian Aspek Isi Kedua dari Ahli Materi ... 55
Tabel 4.7 Hasil Penilaian Aspek Tampilan Pertama dari Ahli Media
Pembelajaran ... 58
Tabel 4.8 Hasil Penilaian Aspek Penyajian Pertama dari Ahli Media
Pembelajaran ... 60
Tabel 4.9 Hasil Penilaian Aspek Tampilan Kedua dari Ahli Media
Pembelajaran ... 63
Tabel 4.10 Hasil Penilaian Aspek Penyajian Kedua dari Ahli Media
Pembelajaran ... 64
Tabel 4.11 Hasil Penilaian Aspek Pembelajaran dari Guru
Mata Pelajaran ... 65
Tabel 4.12 Hasil Penilaian Aspek Isi dari Guru Mata Pelajaran ... 66
Tabel 4.13 Contoh Hasil Penilaian LKS Bergambar dari Siswa
pada Uji Coba Perorangan ... 70
Tabel 4.14 Data Hasil Validasi pada Uji Coba Perorangan ... 71
Tabel 4.15 Contoh Hasil Penilaian LKS Bergambar dari Siswa
pada Uji Coba Kelompok Kecil ... 74
Tabel 4.16 Data Hasil Penilaian pada Uji Coba Kelompok Kecil ... 76
Tabel 4.17 Contoh Hasil Penilaian LKS Bergambar dari Siswa
pada Uji Coba Kelompok Besar ... 79
Tabel 4.18 Data Hasil Penilaian pada Uji Coba Kelompok Besar ... 81
Tabel 4.19 Distribusi Frekuensi Penilaian Pertama Aspek
Tabel 4.20 Distribusi Frekuensi Penilaian Pertama Aspek Isi
dari Ahli Materi ... 86
Tabel 4.21 Kualitas LKS Bergambar Hasil Validasi Pertama
dari Ahli Materi ... 85
Tabel 4.22 Distribusi Frekuensi Penilaian Kedua Aspek Pembelajaran
dari Ahli Materi ... 88
Tabel 4.23 Distribusi Frekuensi Penilaian Kedua Aspek Isi
dari Ahli Materi ... 90
Tabel 4.24 Kualitas LKS Bergambar Hasil Validasi Kedua
dari Ahli Materi ... 91
Tabel 4.25 Distribusi Frekuensi Penilaian Pertama Aspek Tampilan
dari Ahli Media Pembelajaran ... 94
Tabel 4.26 Distribusi Frekuensi Penilaian Pertama Aspek Penyajian
dari Ahli Media Pembelajaran ... 96
Tabel 4.27 Kualitas LKS Bergambar Hasil Validasi Pertama
dari Ahli Media ... 97
Tabel 4.28 Distribusi Frekuensi Penilaian Kedua Aspek Tampilan
dari Ahli Media Pembelajaran ... 98
Tabel 4.29 Distribusi Frekuensi Penilaian Kedua Aspek Penyajian
dari Ahli Media Pembelajaran ... 99
Tabel 4.30 Kualitas Produk LKS Bergambar Hasil Validasi Kedua
dari Ahli Media Pembelajaran ... 100
Tabel 4.31 Distribusi Frekuensi Penilaian Aspek Pembelajaran
Tabel 4.32 Distribusi Frekuensi Penilaian Aspek Isi
dari Guru Mata Pelajaran ... 105
Tabel 4.33 Kualitas Produk LKS Bergambar Hasil Validasi dari
Guru Mata Pelajaran ... 106
Tabel 4.34 Distribusi Frekuensi Penilaian dari Uji Coba Perorangan .. 107
Tabel 4.35 Kualitas Produk LKS Bergambar dari
Uji Coba Perorangan ... 108
Tabel 4.36 Distribusi Frekuensi Penilaian dari Uji Coba
Kelompok Kecil ... 109
Tabel 4.37 Kualitas Produk LKS Bergambar dari
Uji Coba Kelompok Kecil ... 110
Tabel 4.38 Distribusi Frekuensi Penilaian dari Uji Coba
Kelompok Besar ... 111
Tabel 4.39 Kualitas Produk LKS Bergambar dari
Uji Coba Kelompok Besar ... 112
Tabel 4.40 Hasil Wawancara dari Perwakilan Uji Coba Perorangan,
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1 RancanganStory Board ... 124
Lampiran 2 Lembar Penilaian Untuk Ahli Materi ... 128
Lampiran 3 Lembar Penilaian Untuk Ahli Media Pembelajaran ... 132
Lampiran 4 Lembar Penilaian Untuk Guru Mata Pelajaran ... 136
Lampiran 5 Kuesioner Untuk Uji Coba Perorangan ... 140
Lampiran 6 Kuesioner Untuk Uji Coba Kelompok Kecil ... 143
Lampiran 7 Kuesioner Untuk Uji Coba Kelompok Besar ... 146
Lampiran 8 Panduan Wawancara Uji Coba Perorangan ... 149
Lampiran 9 Panduan Wawancara Uji Coba Kelompok Kecil ... 150
Lampiran 10 Panduan Wawancara Uji Coba Kelompok Besar ... 151
Lampiran 11 Contoh Penilaian Kuesioner Pertama Pada Ahli Materi 152
Lampiran 12 Contoh Penilaian Kuesioner Kedua Pada Ahli Materi .... 156
Lampiran 13 Contoh Penilaian Kuesioner Pertama Pada Ahli
Media Pembelajaran ... 160
Lampiran 14 Contoh Penilaian Kuesioner Kedua Pada Ahli
Media Pembelajaran ... 164
Lampiran 15 Contoh Penilaian Kuesioner Pada Guru Mata Pelajaran 166
Lampiran 16 Contoh Penilaian Kuesioner Pada Uji Coba Perorangan. 172
Lampiran 17 Contoh Penilaian Kuesioner Pada Uji Coba
Kelompok Kecil ... 175
Lampiran 18 Contoh Penilaian Kuesioner Pada Uji Coba
Lampiran 19 Rekapitulasi Data Uji Coba Perorangan ... 181
Lampiran 20 Rekapitulasi Data Uji Coba Kelompok Kecil ... 182
Lampiran 21 Rekapitulasi Data Uji Coba Kelompok Besar ... 183
Lampiran 22 Hasil Wawancara Uji Coba Perorangan ... 185
Lampiran 23 Hasil Wawancara Uji Coba Kelompok Kecil ... 186
Lampiran 24 Hasil Wawancara Uji Coba Kelompok Besar ... 187
Lampiran 25 Dokumentasi Uji Coba Perorangan ... 188
Lampiran 26 Dokumentasi Uji Coba Kelompok Kecil ... 189
Lampiran 27 Dokumentasi Uji Coba Kelompok Besar ... 190
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah suatu kebutuhan yang sangat penting pada saat ini.
Dengan adanya pendidikan kita mampu menyelesaikan berbagai macam
masalah yang ada, sehingga perlu ditanamkan sejak dini. Pendidikan anak
seringkali menjadi sorotan banyak kalangan. Perkembangan usia anak
berpengaruh dalam penerimaan pendidikan, sehingga perlu penyesuaian
dalam memberikan pendidikan bagi anak. Anak akan lebih menerima
pembelajaran yang aktif, inovatif, lingkungan, kreatif, efisien, dan
menyenangkan (PAILKEM), yaitu pendekatan pembelajaran yang
meletakkan dasar-dasar instruksioner yang mengoptimalkan proses
pembelajaran (Hamzah, 2012: 10).
Dalam proses belajar mengajar dalam kelas peran utama seorang guru
adalah membantu siswa mengatasi kesulitan dalam belajar. Mengajar
merupakan suatu usaha untuk menciptakan kondisi atau sistem lingkungan
yang mendukung dan memungkinkan untuk berlangsungnya proses belajar
(Sardiman, 1986: 46). Sebagai seorang guru sangat perlu sekali untuk
mengetahui faktor-faktor penyebab kesulitan siswa. Faktor-faktor tersebut
dibagi menjadi dua yaitu faktor kognitif dan faktor non kognitif. Faktor
kognitif berhubungan dengan kemampuan intelektual siswa dan cara siswa
sikap mental dan emosional siswa, ketekunan, kesehatan jasmani, suasana
rumah dan sebagainya.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam
belajar, baik dari dalam diri siswa itu sendiri, maupun faktor dari luar. Faktor
yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar antara lain: (1)
kecerdasan siswa, (2) kesiapan belajar siswa, (3) bakat yang dimiliki siswa,
(4) kemauan belajar siswa, (5) minat siswa, (6) cara penyajian materi, (7)
pribadi dan sikap guru, (8) suasana pengajaran, (9) kompetensi guru, dan (10)
kondisi masyarakat luas.
Dari uraian di atas, diketahui bahwa cara penyajian materi merupakan
salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar. Jika
materi yang disajikan membuat siswa tertarik dan termotivasi maka akan
timbul perasaan pada diri siswa untuk menyenangi materi, dan adanya
kebutuhan terhadap materi tersebut. Kekurangan atau ketiadaan motivasi akan
menyebabkan kurang bersemangatnya siswa dalam melakukan proses
pembelajaran baik di sekolah maupun di rumah (Syah, 1995: 136).
Oleh karena itu diperlukan kemampuan guru untuk menyajikan suatu
pokok bahasan dalam pembelajaran supaya menjadi lebih menarik dan
membuat siswa termotivasi untuk belajar dan memahaminya sehingga apa
yang disampaikan oleh guru tentang pokok bahasan tersebut menjadi lebih
mudah dipahami siswa. Banyak hal yang dapat dilakukan oleh seorang guru
agar pokok bahasan yang disampaikan bisa dengan mudah dipahami siswa,
Penggunaan media pembelajaran merupakan hal yang penting dalam
proses pembelajaran, karena penggunaan media pembelajaran memiliki
banyak manfaat mendukung proses belajar siswa. Manfaat media dalam
proses pembelajaran antara lain: (1) penyampaian materi pelajaran dapat
diseragamkan, (2) proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik, (3)
proses pembelajaran menjadi lebih interaktif, (4) efisien dalam waktu dan
tenaga, (5) meningkatkan kualitas hasil belajar, (6) media memungkinkan
proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, (7) media dapat
menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar, dan (8)
merubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.
Melalui analisis kebutuhan siswa diketahui bahwa siswa memerlukan
media pembelajaran untuk menunjang kegiatan pembelajaran di dalam kelas.
Siswa membutuhkan media pembelajaran yang menarik, mudah dipahami,
dan berkualitas. Oleh karena itu pengembang atau peneliti membuat langkah
terobosan yang diharapkan dapat mengembalikan motivasi dan semangat
belajar siswa dengan mengembangkan media pembelajaran yang menarik.
Media pembelajaran yang dikembangkan berupa lembar kerja siswa (LKS)
yang dilengkapi dengan gambar sehingga lembar kerja siswa atau media
pembelajaran tersebut menarik dan mudah dipahami. Selain itu lembar kerja
siswa dinilai sangat baik dipergunakan dalam latihan pengembangan dan
penunjang untuk meningkatkan aktifitas belajar siswa dalam proses belajar
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti merumuskan masalah
sebagai berikut: Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan media gambar yang
seperti apa yang layak digunakan untuk membantu siswa kelas XI IPS
memahami materi Analisis Transaksi Keuangan Perusahaan Jasa?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, penelitian ini
bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan media
gambar yang layak digunakan untuk siswa kelas XI IPS memahami materi
Analisis Transaksi Keuangan Perusahaan Jasa, yang mempunyai kelebihan
berupa gambar-gambar pada lembar kerja siswa sehingga meningkatkan
motivasi dan minat belajar siswa.
D. Pentingnya Penelitian dan Pengembangan
Penelitian dan pengembangan ini penting untuk dilakukan karena
memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis:
Memberikan wawasan tentang pengembangan dan pemanfaatan
media pembelajaran dalam bentuk Lembar Kerja Siswa Bergambar (LKS
Bergambar) sebagai salah satu media pembelajaran untuk memfasilitasi
2. Manfaat Praktis:
a. Manfaat bagi guru
Guru akuntansi dapat memanfaatkan LKS dengan media gambar
yang dikembangkan ini, untuk membantu siswa memahami materi
akuntansi khususnya materi tentang analisis transaksi keuangan
perusahaan jasa.
b. Manfaat bagi siswa
Mempermudah siswa menangkap dan memahami materi tentang
analisis transaksi keuangan perusahaan jasa.
c. Manfaat bagi peneliti
Menambah pengetahuan dalam hal pembelajaran khususnya tentang
pengembangan media belajar untuk materi analisis transaksi
keuangan perusahaan jasa.
d. Bagi dunia pendidikan
LKS bergambar dapat diterapkan sebagai salah satu media
pembelajaran yang inovatif dalam dunia pendidikan.
E. Spesifikasi Produk yang Diharapkan
Produk yang dihasilkan dalam penelitian dan pengembangan ini berupa
LKS bergambar untuk materi analisis transaksi keuangan perusahaan jasa.
Karakteristik dari produk LKS bergambar ini adalah sebagai berikut:
1. LKS yang dikembangkan berisi materi analisis transaksi keuangan
2. LKS ini memuat gambar-gambar yang sesuai dengan kegiatan transaksi
yang akan dianalisis.
3. Gambar-gambar yang disajikan dalam LKS jelas dan menarik sehingga
siswa termotivasi untuk belajar.
4. LKS yang dikembangkan dapat digunakan sebagai sarana belajar
mandiri siswa, baik di rumah maupun di sekolah.
5. LKS yang dikembangkan merupakan bahan ajar cetak.
F. Batasan Istilah
Agar tidak terjadi salah pengertian maka ditentukan batasan-batasan
istilah, yaitu:
1. Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah salah satu sarana berupa lembaran-lembaran yang digunakan sebagai pedoman di dalam pembelajaran serta berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa dalam kajian tertentu.
2. Media gambar adalah suatu alat bantu belajar siswa yang penyajiannya
melibatkan gambar sebagai wujud konkret.
3. Lembar Kerja Siswa Bergambar (LKS Bergambar) adalah LKS yang memuat gambar-gambar yang menerangkan peristiwa kegiatan transaksi
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan alat bantu siswa untuk belajar
memahami materi pelajaran. Dalam perkembangannya media
pembelajaran sangatlah beragam dengan desain yang menarik. Kata
media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harafiah berarti
tengah, perantara, atau pengantar. Tetapi secara lebih khusus, pengertian
media dalam proses pembelajaran cenderung diartikan sebagai alat-alat
grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan
menyusun kembali informasi visual atau verbal. Media juga dapat
diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk
menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan
kemauan siswa, sehingga dapat terdorong terlibat dalam proses
pembelajaran (Kosasih, 2007: 10).
a. Pengertian Media Gambar
Media gambar adalah penyajian visual dua dimensi yang
memanfaatkan rancangan gambar sebagai sarana pertimbangan
mengenai kehidupan sehari-hari, misalnya yang menyangkut
manusia, peristiwa, benda-benda, tempat, dan sebagainya. Menurut
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2001: 68) media gambar adalah
kuat melalui kombinasi pengungkapan kata-kata dengan
gambar-gambar (Koasih, 2007: 26).
b. Fungsi dan Manfaat Media Gambar dalam Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran, ada dua unsur yang amat penting
yakni metode dan media pembelajaran. Di samping itu, ada aspek
lain yang perlu diperhatikan, yaitu tujuan pembelajaran, bahan
kajian, pendekatan yang digunakan, evaluasi yang dikembangkan,
serta jenis tugas yang diharapkan dikuasai oleh siswa di akhir proses
pembelajaran. Dengan demikian dapat diartikan salah satu fungsi
media pembelajaran adalah sebagai alat bantu pembelajaran, yang
ikut mempengaruhi situasi kondisi dan lingkungan belajar dalam
rangka mencapai tujuan pembelajaran yang telah diciptakan dan
didesain oleh guru. Manfaat media gambar adalah membangkitkan
keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan
rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh
psikologis terhadap siswa. Selain itu media juga dapat berguna untuk
membangkitkan gairah belajar, memungkinkan siswa belajar mandiri
sesuai dengan minat dan kemampuannya (Koasih, 2007: 27).
c. Pengunaan Media Gambar dalam Pembelajaran
Penggunaan media gambar yang efektif, harus mempunyai
tujuan yang jelas, pasti, dan terperinci. Dalam hal ini media gambar
yang bisa digunakan adalah media bergambar yang ada
yang dihadapi. Hal yang perlu diperhatikan (Koasih, 2007: 28)
dalam penggunaan media gambar adalah sebagai berikut:
1) Gambar yang bagus, menarik, jelas, dan mudah dimengerti.
2) Apa yang digambar harus cukup penting dan cocok untuk hal
yang sedang dipelajari.
3) Gambar harus benar dalam arti harus dapat menggambarkan
situasi yang serupa jika dilihat pada keadaan yang sebenarnya.
4) Gambar memiliki kesederhanaan dalam arti tidak rumit sehingga
sulit dipahami siswa.
5) Gambar harus sesuai dengan kecerdasan orang yang melihatnya.
6) Ukuran gambar harus sesuai dengan kebutuhan.
d. Manfaat Media Gambar dalam Pembelajaran
Manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa:
1) Pembelajaran akan lebih menarik diperhatikan siswa sehingga
dapat menumbuhkan motivasi belajar.
2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat
lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai
dan mencapai tujuan pembelajaran.
3) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata
komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru,
sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga,
4) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab
tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain
seperti mengamati, memerankan, dan lain-lain.
5) Memberikan pengalaman lain yang tidak mudah diperoleh
dengan cara lain dan membantu efisiensi dalam keragaman yang
lebih banyak dalam belajar (Asyrad, 2010: 24-25).
2. Prinsip-prinsip Pemilihan dan Penggunaan Media
a. Prinsip Pemilihan Media
Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam pemilihan
media, di antaranya:
1) Pemilihan media harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Apakah tujuan tersebut bersifat kognitif, afektif, dan
psikomotor. Perlu dipahami tidak ada satupun media memiliki
karakteristik tertentu, yang harus dijadikan sebagai bahan
pertimbangan dalam pemakaiannya.
2) Pemilihan media harus berdasarkan konsep yang jelas. Artinya
pemilihan media tertentu bukan berdasarkan kepada kesenangan
guru atau sekedar selingan dan hiburan, melainkan harus
menjadi bagian integral dalam keseluruhan proses pembelajaran
untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran
3) Pemilihan media harus sesuai dengan karakteristik siswa. Ada
media yang cocok untuk sekelompok siswa, namun tidak cocok
untuk siswa yang lain.
4) Pemilihan media harus sesuai dengan gaya belajar siswa serta
gaya dan kemampuan guru. Oleh sebab itu, guru perlu
memahami karakteristik serta prosedur penggunaaan media
yang dipilih.
5) Pemilihan media harus sesuai dengan kondisi lingkungan,
fasilitas dan waktu yang tersedia untuk kebutuhan pembelajaran.
Selain pertimbangan di atas, untuk memilih media dapat
menggunakan pola seperti yang lain. Sejumlah pertimbangan dalam
memilih media pembelajaran yang tepat dapat kita rumuskan dalam
satu kata ACTION, yaitu akronim dari; acces, cost, technology,
interactivity, organiszation, dannovelty(Sanjaya, 2008: 224-226).
1) Acces
Kemudahan akses menjadi pertimbangan pertama dalam
memilih media. Apakah media yang kita perlukan itu tersedia,
mudah, dan dapat dimanfaatkan oleh murid? Misalnya, kita
ingin menggunakan media internet, perlu pertimbangan terlebih
dahulu apakah ada saluran untuk koneksi ke internet? Akses
juga menyangkut kebijaksanaan, misalnya apakah murid
2) Cost
Banyak jenis media yang dapat menjadi pilihan kita.
Media canggih biasanya mahal. Namun, mahalnya biasanya
harus kita hitung dengan aspek manfaatnya, semakin banyak
yang menggunakan, maka unit cost dari sebuah media akan
semakin menurun.
3) Technology
Mungkin saja kita tertarik dengan media tertentu. Tetapi
kita perlu perhatikan apakah teknologinya tersedia dan mudah
menggunakanya? Katakanlah kita ingin menggunakan media
audiovisual di kelas. Perlu kita pertimbangkan, apakah ada
jaringan listrik, apakah voltase listriknya memadai?
4) Interactivity
Media yang baik adalah yang dapat memunculkan dua
arah atau interaktivitas. Setiap kegiatan pembelajaran yang
dikembangkan tentu saja memerlukan media yang sesuai dengan
tujuan pembelajaran tersebut.
5) Organization
Pertimbangan yang juga penting adalah dukungan
organisasi. Misalnya, apakah pimpinan sekolah mendukung?
6) Novelty
Kebaruan dari media yang pilih juga harus menjadi
pertimbangan. Media lebih baru biasanya lebih baik dan lebih
menarik bagi siswa.
b. Prinsip Penggunaan Media Pembelajaran
Prinsip pokok yang harus diperhatikan dalam penggunaan
media pada setiap kegiatan belajar mengajar adalah bahwa media
digunakan dan diarahkan untuk mempermudah siswa belajar dalam
upaya memahami materi pelajaran. Dengan demikian, penggunaan
media harus dipandang dari sudut kepentingan siswa. Hal ini perlu
ditekankan sebab sering media dipersiapkan hanya dilihat dari sudut
kepentingan guru. Contoh, oleh karena guru kurang menguasai
bahan pelajaran yang akan diajarkan, maka guru mempersiapkan
media OHT, dan oleh sebab OHT digunakan untuk kepentingan
guru, maka transparansi tidak didesain dengan menggunakan
prinsip-prinsip media pembelajaran, melainkan seluruh pesan yang
ingin disampaikan dituliskan pada transparan hingga menyerupai
koran.
Supaya media pembelajaran benar-benar digunakan untuk
membelajarkan siswa, maka ada sejumlah prinsip yang harus
diperhatikan, di antaranya:
1) Media yang akan digunakan oleh guru harus sesuai dan
digunakan sebagai alat hiburan, atau tidak semata-mata untuk
mempermudah guru menyampaikan materi, akan tetapi
benar-benar untuk membantu siswa belajar sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai.
2) Media yang digunakan harus sesuai dengan materi
pembelajaran. Setiap materi pembelajaran memiliki kekhasan
dan kekompleksan. Media pembelajaran yang digunakan harus
sesuai dengan kompleksitas materi pembelajaran.
3) Media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan
kondisi siswa. Siswa yang memiliki kemampuan mendengar
yang kurang baik, akan sulit memahami pelajaran manakala
digunakan media yang bersifat auditif. Demikian juga
sebaliknya, siswa yang memiliki kemampuan penglihatan
kurang, akan sulit menangkap bahan pembelajaran yang
disajikan melalui media visual. Setiap siswa memiliki
kemampuan dan gaya yang berbeda. Guru perlu memperhatikan
setiap kemampuan dan gaya tersebut.
4) Media yang digunakan harus memperhatikan efektivitas dan
efisiensi. Media yang memerlukan peralatan yang mahal belum
tentu efektif untuk mencapai tujuan tertentu. Setiap media yang
dirancang guru perlu memerhatikan efektivitas penggunanya.
5) Media yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru
terutama media-media mutakhir seperti media komputer dan
elektronik memerlukan kemampuan khusus dalam
mengoperasikannya. Media secanggih apapun, tidak akan dapat
menolong tanpa kemampuan teknis mengoperasikannya. Oleh
karena itulah, sebaiknya guru mempelajari terlebih dahulu
bagaimana mengoperasikan dan memanfaatkan media yang
akan digunakan dengan benar (Sanjaya, 2008: 226-228).
3. Lembar Kerja Siswa (LKS)
LKS adalah salah satu sarana berupa lembaran-lembaran yang digunakan sebagai pedoman di dalam pembelajaran serta berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa dalam kajian tertentu. Dengan menggunakan LKS dalam pembelajaran akan membuka kesempatan seluas-luasnya kepada
siswa untuk ikut aktif dalam pembelajaran. Dengan demikian guru
bertanggung jawab penuh dalam memantau siswa dalam proses belajar
mengajar. Ada anggapan bahwa semakin banyak berlatih mengerjakan soal yang bervariasi akan membantu siswa meningkatkan prestasi belajarnya
(Koasih, 2007: 28).
Peran LKS dalam proses pembelajaran adalah sebagai alat untuk
memberikan pengetahuan, sikap dan keterampilan pada siswa.
Penggunaan LKS memungkinkan guru mengajar lebih optimal,
memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan,
memberi penguatan, serta melatih siswa memecahkan masalah (Dhari
a. Manfaat Lembar Kerja Siswa (LKS)
Manfaat Lembar Kerja Siswa (LKS) dalam proses belajar
mengajar adalah sebagai berikut (Dhari dan Haryono, 1988: 16):
1) Meningkatkan aktifitas siswa dalam mengikuti proses belajar
mengajar.
2) Melatih dan mengembangkan ketrampilan proses pada siswa
sebagai dasar penerapan ilmu pengetahuan.
3) Membantu memperoleh catatan tentang materi yang dipelajari
melalui kegiatan tersebut.
4) Membantu menambah informasi tentang konsep yang dipelajari
melalui kegiatan belajar siswa secara sistematis.
b. Fungsi Lembar Kerja Siswa (LKS)
Fungsi Lembar Kerja Siswa (LKS) dalam proses belajar
mengajar ada dua sudut pandang, yaitu sebagai berikut (Dhari dan
Haryono, 1988: 16-17):
1) Dari sudut pandang siswa, fungsi LKS sebagai sarana belajar
baik di kelas, di ruang praktek, maupun di luar kelas, sehingga
siswa berpeluang besar untuk mengembangkan kemampuan,
menerapkan pengetahuan, melatih keterampilan, dan memproses
sendiri dengan bimbingan guru untuk mendapat perolehannya.
2) Dari sudut pandang guru, melalui LKS dalam
menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar sudah menerapkan
didik yang tinggi. LKS merupakan salah satu dari sekian banyak
media yang digunakan dalam proses belajar mengajar di
sekolah. Dalam pengajaran mata pelajaran, media LKS banyak
digunakan untuk memancing aktivitas belajar siswa. Karena
dengan adanya LKS siswa akan merasa diberi tanggung jawab
moril untuk menyelesaikan suatu tugas dan merasa harus
mengerjakannya, terlebih lagi apabila guru memberikan
perhatian penuh terhadap hasil pekerjaan siswa dalam LKS
tersebut. Guru tidak memberi jawaban akan tetapi siswa
diharapkan dapat menyelesaikan dan memecahkan masalah
yang ada dalam LKS tersebut dengan bimbingan atau petunjuk
dari guru mata pelajaran (Dhari dan Haryono, 1988: 16-17).
c. Implikasi Lembar Kerja Siswa (LKS) dalam Pembelajaran
Dengan adanya media LKS diharapkan dapat menjadikan
siswa aktif dan cepat tanggap serta kreatif. LKS dapat digunakan
pada peserta didik untuk mengamati kognitif, afektif dan
psikomotorik siswa. Dapat pula digunakan dalam pendekatan
keterampilan proses, dimana siswa berlatih mengumpulkan konsep
sebanyak-banyaknya tentang materi yang akan dipelajari melalui
LKS dan kemudian didiskusikan untuk memperoleh kesimpulan
mengenai definisi dan karakteristik materi yang
secara optimal, yaitu digunakan sebagai sumber perolehan informasi
serta media dalam latihan soal (Dhari dan Haryono, 1988: 19).
4. ..Penelitian dan Pengembangan(Research and Development)
Metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa
Inggrisnya research and development adalah metode penelitian yang
digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan
produk tersebut. Untuk menghasilkan produk tertentu digunakan
penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji
keefektifan produk tersebut supaya berfungsi di masyarakat luas maka
diperlukan penelitian untuk mengguji keefektifan produk tersebut
(Sugiyono, 2009: 494).
Dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan, terdapat
beberapa metode yang digunakan, yaitu metode: deskriptif, evaluatif, dan
eksperimental. Penelitian deskriptif digunakan dalam penelitian awal
untuk menghimpun data tentang kondisi yang ada. Kondisi yang ada
mencakup: (1) Kondisi produk-produk yang sudah ada sebagai bahan
perbandingan atau bahan dasar (embrio) produk yang akan
dikembangkan; (2) Kondisi pihak pengguna (dalam bidang pendidikan
misalnya sekolah, guru, kepala sekolah, siswa, serta pengguna lainnya);
(3) Kondisi faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan dan
penggunaan dari produk yang akan dihasilkan, mencakup unsur pendidik
dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, biaya, pengelolaan, dan
evaluatif, digunakan untuk mengevaluasi produk dalam proses uji coba
pengembangan suatu produk. Produk penelitian dikembangkan melalui
serangkaian validasi dan uji coba, pada setiap kegiatan validasi dan uji
coba diadakan evaluasi, baik itu evaluasi hasil maupun evaluasi proses.
B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan
Secara umum pengembangan media pembelajaran adalah suatu upaya
untuk menciptakan suatu alat atau produk baru yang kegunaannya sesuai
bidang yang dikembangkan sebagai jalan untuk membantu dalam
pembelajaaran seseorang untuk lebih mengenal, mengetahui dan memahami
materi pelajaran. Ada dua penelitian yang membahas mengenai
pengembangan media untuk membantu dalam kegiatan proses belajar
mengajar, yaitu Indah Nugraheni (2007) dan Cita Murti Prameaswari (2010).
Nugraheni dalam penelitiannya yang berjudul Pengembangan
Multimedia Interaktif untuk Pembelajaran Mata Kuliah Akuntansi Dasar,
mengembangkan multimedia untuk membantu mahasiswa dalam memahami
materi akuntansi dasar. Pengembangan media pembelajaran tersebut didasari
pada banyaknya mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam memahami
materi karena dalam pembelajaran baru menggunakan sumber belajar dan
media yang terbatas membuat mahasiswa tidak termotivasi dan akhirnya
kurang memahami materi. Mengingat pentingnya penggunaan media dalam proses pembelajaran, beliau mengembangkan multimedia interaktif yang
sehingga melalui multimedia tersebut diharapkan mahasiswa dapat berperan
lebih aktif selama proses pembelajaran.
Cita Murti Pameaswari meneliti tentang pembelajaran Hubungan Antar
Sudut dan Hubungan Sudut–sudut pada Dua Garis Sejajar yang Dipotong
oleh Sebuah Garis dengan menggunakan komik. Tujuan yang ingin dicapai
oleh penulis adalah mengetahui bagaimana langkah–langkah pembelajaran
dengan menggunakan komik, tingkat keaktifan siswa VIIF SMP N 1
Yogyakarta dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan komik serta
hasil yang mereka peroleh dari pembelajaran Hubungan Antarsudut dan
Hubungan Sudut–sudut pada Dua Garis Sejajar yang Dipotong oleh Sebuah
Garis dengan menggunakan komik. Jenis penelitian beliau ini adalah
diskriptif kualitatif.
C. Kerangka Berpikir
Keberhasilan siswa dalam pembelajaran dipengaruhi oleh faktor
internal dan eksternal, yaitu: (1) kecerdasan siswa, (2) kesiapan belajar
siswa, (3) bakat yang dimiliki siswa, (4) kemauan belajar siswa, (5) minat
siswa, (6) cara penyajian materi, (7) pribadi dan sikap guru, (8) suasana
pengajaran, (9) kompetensi guru, dan (10) kondisi masyarakat luas. Dari
berbagai banyak faktor tersebut, faktor yang mempengaruhi keberhasilan
pembelajaran diantaranya penyajian materi. Ada beberapa metode untuk
membantu siswa dalam memahami materi analisis transaksi keuangan
perusahaan jasa, salah satunya adalah pembelajaran menggunakan media
LKS bergambar merupakan pengembangan dari LKS biasa, hanya saja
pada LKS bergambar disertakan gambar untuk memperjelas dan dibuat begitu
menarik agar para siswa termotivasi untuk belajar. Pada dasarnya media
pembelajaran mempunyai fungsi sama yaitu untuk membantu siswa dalam
belajar.
Dengan adanya media pembelajaran berupa LKS bergambar diharapkan
dapat memacu minat dan motivasi belajar sehingga akan membantu siswa
BAB III
METODE PENGEMBANGAN
A. Model Pengembangan
Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau research
and development (R&D). Penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji
keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2009: 297). Tujuan pokok dari
penelitian dan pengembangan adalah bukan untuk merumuskan dan menguji
teori tetapi mengembangkan hasil-hasil yang efektif untuk dimanfaatkan di
sekolah-sekolah dan lembaga-lembaga yang lain (Sumanto, 1990: 5). Produk
yang dihasilkan dalam penelitian pengembangan ini adalah LKS bergambar
untuk siswa SMA kelas XI IPS semester kedua pada mata pelajaran ekonomi
khususnya materi analisis transaksi keuangan perusahaan jasa.
B. Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Analisis Kebutuhan
a. Pengukuran Kebutuhan(needs assessment)
Produk LKS yang dihasilkan harus betul-betul penting dan
dibutuhkan dalam dunia pendidikan, sehingga membawa hasil dan
b. Studi Literatur
Studi literatur ditujukan untuk menemukan konsep-konsep atau
landasan-landasan teoritis yang memperkuat pengembangan suatu
produk.
2. Perencanaan Pengembangan Produk
Penyajian materi didesain agar siswa dapat terlibat secara aktif
selama proses pembelajaran. Desain pembelajaran ialah menyeleksi dan
menghubungkan pengetahuan, fakta, imajinasi, dan asumsi untuk masa
yang akan datang dengan tujuan memvisualisasikan dan
memformulasikan hasil yang diinginkan, urutan kegiatan yang
diperlukan, dan perilaku dalam batas-batas yang diterima yang akan
digunakan dalam penyelesaian (Hamzah, 2011: 36). Materi disajikan
dengan berbagai komponen media, yaitu teks dan gambar karena pada
pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan LKS bergambar yang
sederhana yang hanya terdapat satu materi pembelajaran yaitu tentang
analisis transaksi keuangan perusahaan jasa. LKS bergambar didesain
agar dapat menampilkan gambar dan alur cerita yang mudah dipahami.
Tahap-tahap proses pengembangan LKS sampai menjadi produk akhir
yang berkualitas tampak pada Gambar 3.1, sebagai berikut:
Gambar 3.1 Gambaran Besar Proses Produksi Produk Awal Validasi Ahli Uji Coba
Prosedur pengembangan LKS bergambar yang dirangkum dari
beberapa ahli, yaitu Borg & Gall, Wasis D. Dwiyogo; Eleanor L.
Criswell; Arif S. Sadiman, et al; Reigeluth; dan Sugiyono, tampak pada
Gambar 3.2, sebagai berikut:
I
Pengembangan Program Pembelajaran
II
Membuat Soal Persamaan Dasar Akuntansi dan Mencari Gambar yang Mendukung Pembelajaran Analisis
Gambar 3.2 Langkah-langkah Pengembangan Media Pembelajaran untuk
.Analisis Transaksi Keuangan Perusahaan Jasa Uji Coba dan Revisi Produk
EVALUASI
LEMBAR KERJA SISWA DENGAN MEDIA GAMBAR
UNTUK MATERI ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
3....Pengembangan Produk Awal
a. Mengkaji tujuan (standar kompetensi) dan materi pembelajaran
tersebut.
b. Melakukan pengembangan program pembelajaran dengan
langkah-langkah: (1) menganalisis standar kompetensi dan karakteristik mata
pelajaran; (2) menetapkan kompetensi dasar dan materi
pembelajaran; (3) menganalisis sumber-sumber belajar; (4)
menganalisis karakteristik siswa; (5) menetapkan strategi
pengorganisasian isi pembelajaran; (6) menetapkan strategi
penyampaian isi pembelajaran; (7) menetapkan strategi pengelolaan
pembelajaran; (9) pengembangan prosedur pengukuran hasil belajar
(evaluasi).
c. Membangun produk awal, bersifat tentatif yang akan disempurnakan
melalui serangkaian kegiatan uji coba.
4....Tahap Validasi dan Revisi Produk
Validasi adalah serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk
menghasilkan produk yang diharapkan oleh pengembang dengan cara
mengevaluasi secara berulang. Validasi dilakukan oleh ahli yang
menguasai materi yang terdapat pada LKS yang dikembangkan. Ahli
adalah seorang yang menguasai bidang tertentu. Dalam penelitian ini
peneliti meminta bantuan dari para ahli sebagai berikut: (a) ahli materi,
Penjabaran atas validasi LKS bergambar untuk siklus akuntansi
perusahaan jasa dan tampak juga pada gambar 3.3 sebagai berikut:
a. Ahli Materi
Ahli materi adalah seorang yang menguasai materi analisis
transaksi keuangan perusahaan jasa secara baik dan benar. Ahli
materi dalam pengembangan LKS ini adalah dosen Program Studi
Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma. Dengan bantuan ahli ini produk yang
dihasilkan akan dievaluasi dan diberi masukan sebagai bahan untuk
melakukan revisi.
b. Ahli Media Pembelajaran
Ahli media pembelajaran adalah seorang yang memiliki
kompetensi dalam bidang media pembelajaran. Ahli media
pembelajaran akan mengevaluasi dan memvalidasi produk berkaitan
dengan penggunaan media gambar dalam LKS yang dikembangkan.
Dalam penelitian ini ahli media adalah dosen Program Studi
Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma.
c. Guru Mata Pelajaran
Guru mata pelajaran mempunyai fungsi yang sama seperti ahli
materi. Guru mata pelajaran sebagai seorang ahli yang menguasai
materi analisis transaksi keuangan perusahaan jasa secara baik dan
Gambar 3.3 Gambaran Proses Validasi oleh Ahli Materi, Ahli
...Media Pembelajaran, dan Guru Mata Pelajaran
5. Tahap Uji Coba dan Revisi Produk
Dalam kegiatan uji coba produk dimaksudkan untuk mengetahui
kualitas produk yang dihasilkan. Uji coba produk dilakukan di sekolah
(di dalam kelas) dengan siswa sebagai subjek uji coba. Uji coba produk
dilakukan dalam satu kelas dan dilakukan dua kali yaitu untuk uji coba
perorangan, uji coba kelompok kecil, dan uji coba kelompok besar,
berikut ini adalah keterangannya:
a. Uji Coba Perorangan
Pada uji coba perorangan pengembang memberikan
langkah-langkah pelaksanaan antara lain, yaitu: penjelasan pada siswa
mengenai perancangan media pembelajaran berupa LKS bergambar
yang bertujuan untuk membantu siswa dalam memahami analisis
transaksi keuangan perusahaan jasa dengan mudah dan
menyenangkan. Kemudian pengembang memberikan LKS Peneliti Memberikan LKS
Bergambar kepada Ahli Materi
Peneliti Memberikan LKS Bergambar kepada Ahli Media
Pembelajaran
Peneliti Memberikan LKS Bergambar kepada Guru Mata
Pelajaran
Validasi Kualitas LKS
Bergambar
Revisi
bergambar kepada setiap siswa dan mengamati bagaimana respon
siswa terhadap LKS bergambar tersebut dan dilanjutkan dengan
memberikan instruksi kepada siswa untuk mengerjakan LKS
bergambar tersebut secara keseluruhan. Setelah selesai mengerjakan
LKS bergambar siswa diminta untuk dapat mengisi kuesioner. Pada
tahap ini produk LKS bergambar diujicobakan pada 5 siswa. Dengan
demikian pengembang dapat menganalisa dan mencatat data maupun
informasi yang bermanfaat dalam penelitian pengembangan ini dapat
dilihat pada Gambar 3.4, sebagai berikut:
Gambar 3.4 Gambaran Uji Coba Perorangan Peneliti Menunjukkan LKS
Bergambar
(Menerangkan secara singkat)
Penilaian Responden Terhadap LKS Bergambar
(Sesudah diberi LKS bergambar) Peneliti Memberikan Responden
LKS Bergambar
Responden Mengerjakan LKS Bergambar
b. Uji Coba Kelompok Kecil
Pada tahap ini produk LKS bergambar diuji cobakan pada 10
siswa dan dipilih secara acak. Dalam uji coba kelompok kecil
pengembang memberikan penjelasan bahwa media ini memerlukan
evaluasi secara formatif melalui respon umpan balik untuk
memperbaiki komponen-komponen yang kurang tepat. Uji coba
kelompok kecil akan diawali dengan penjelasan pada siswa
mengenai perancangan media pembelajaran berupa LKS bergambar
yang dapat membantu dalam menyelesaikan soal analisis transaksi
keuangan perusahaan jasa dengan mudah, kemudian pengembang
mengamati bagaimana respon siswa terhadap LKS bergambar
tersebut, dan dilanjutkan dengan memberikan instruksi pada siswa
untuk mengerjakan LKS bergambar tersebut. Setelah selesai
mengerjakan LKS bergambar siswa diminta untuk dapat mengisi
kuesioner. Dengan demikian pengembang dapat menganalisa dan
mencatat data maupun informasi yang bermanfaat dalam penelitian
Gambar 3.5 Gambaran Uji Coba Kelompok Kecil
c. Uji Coba Kelompok Besar
Pada tahap ini produk LKS bergambar diuji cobakan pada
kelompok besar yang berjumlah 26 siswa. Prosesnya sama seperti
pada kelompok kecil dalam pengumpulan datanya. Dengan diuji
cobakan pada kelompok besar ini produk diharapkan akan lebih
baik. Dengan demikian pengembang dapat menganalisa dan
mencatat data maupun informasi yang bermanfaat dalam penelitian
pengembangan ini dapat dilihat pada Gambar 3.6, sebagai berikut: Peneliti Menunjukkan LKS
Bergambar
(Menerangkan secara singkat)
Penilaian Responden Terhadap LKS Bergambar
(Sesudah diberi LKS bergambar) Peneliti Memberikan Responden
LKS Bergambar
Responden Mengerjakan LKS Bergambar
Gambar 3.6 Gambaran Uji Coba Kelompok Besar
6. Penyempurnaan Produk Akhir
Penyempurnaan produk dilakukan dengan merevisi LKS
berdasarkan saran/masukan dari uji coba kelompok. Setelah
disempurnakan, LKS ini dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk
memfasilitasi dan membantu proses belajar siswa pada materi analisis
transaksi keuangan perusahaan jasa.
Peneliti Menunjukkan LKS Bergambar
(Menerangkan secara singkat)
Penilaian Responden Terhadap LKS Bergambar
(Sesudah diberi LKS bergambar) Peneliti Memberikan Responden
LKS Bergambar
Responden Mengerjakan LKS Bergambar
Revisi Produk
C. Uji Coba Produk
1. Desain Uji Coba
Desain uji coba adalah suatu proses yang bersifat linear yang
diawali dari penentuan kebutuhan, kemudian mengembangkan rancangan
untuk merespons kebutuhan tersebut, selanjutnya rancangan tersebut
diujicobakan dan akhirnya dilakukan proses evaluasi untuk menentukan
hasil tentang efektifitas rancangan (Sanjaya, 2008: 65-66).
Dalam uji coba ini, akan direncanakan bahwa produk yang
dikembangkan melalui beberapa proses evaluasi agar mendapatkan
produk yang berkualitas sebagai salah satu sarana belajar siswa SMA
kelas XI IPS semester 2.
Berikut ini adalah langkah-langkah dalam melakukan evaluasi
produk:
a. Tahap validasi terdiri dari 1 ahli materi, 1 ahli media pembelajaran,
dan 1 guru mata pelajaran.
b. Analisis data dan revisi produk, berdasarkan penilaian, masukan,
kritik dan saran dari subjek penelitian (ahli materi, ahli media
pembelajaran, dan guru mata pelajaran).
c. Tahap uji coba terdiri dari uji coba perorangan berjumlah 5 siswa, uji
coba kelompok kecil berjumlah 10 siswa, dan uji coba kelompok
besar berjumlah 26 siswa.
2. Subjek Uji Coba
Subjek penelitian adalah individu yang ikut serta dalam penelitian
yang mana subjek yang dilibatkan secara langsung dalam penelitian ini
adalah siswa kelas XI IPS di SMA Pangudi Luhur Sedayu.
3. Jenis Data
Data yang dibutuhkan dari penelitian ini berupa penilaian,
masukan, kritik dan saran yang nantinya akan berguna untuk menentukan
kualitas dan merevisi produk LKS bergambar.
a. Kisi-kisi Instrumen untuk Validasi Ahli Materi
Untuk mengukur kualitas aspek pembelajaran dan aspek isi,
dikembangkan berbagai komponen dan indikator penilaian pada
setiap aspek. Komponen dan indikator penilaian aspek pembelajaran
dan aspek isi tampak pada Tabel 3.1 dan Tabel 3.2, sebagai berikut:
Tabel 3.1 Komponen dan Indikator Penilaian Aspek Pembelajaran
untuk Ahli Materi
Komponen Indikator
Aspek Pembelajaran
1. Kejelasan rumusan standar kompetensi
2. Kejelasan kompetensi dasar
3. Kesesuaian materi dengan kompetensi dasar
4. Ketepatan materi untuk dimediakan dalam LKS bergambar
Tabel 3.2 Komponen dan Indikator Penilaian Aspek Isi untuk Ahli
Materi
Komponen Indikator
Aspek Isi
1. Kemudahan dalam memahami materi
2. Kemudahan dalam memahami soal
3. Kemudahan dalam membaca materi lewat gambar
4. Kejelasan materi
5. Penyajian materi yang menarik
6. Variasi penyajian materi pelajaran
7. Materi dalam LKS lebih ringkas
8. Kesesuaian LKS dengan materi
9. Ketepatan isi soal
10. Kesesuaian jumlah soal dengan cakupan materi
11. Kesesuaian soal dangan gambar
12. Kejelasan isi atau pesan dari gambar itu secara keseluruhan
13. Contoh kasus yang menarik
14. Sistematika penyajian materi
15. Bahasa sederhana dan mudah dipahami
16. Kejelasan kalimat dan kata-kata
17. Bahasa baku
19. Kesesuaian gambar dengan materi
20. Kesesuaian kolom
b. Kisi-kisi Instrumen untuk Validasi Ahli Media Pembelajaran
Keunggulan lembar kerja siswa ini memuat gambar-gambar
dari setiap transaksi yang sesuai dengan pembelajaran. Untuk
mengukur kualitas lembar kerja siswa peneliti meminta bantuan ahli
media untuk menilai Komponen dan indikator penilaian dari aspek
tampilan dan aspek penyajian tampak pada Tabel 3.3 dan Tabel 3.4,
sebagai berikut:
Tabel 3.3.Komponen dan Indikator Penilaian Aspek Tampilan untuk Ahli Media Pembelajaran
Komponen Indikator
Aspek Tampilan
1. Kejelasan gambar
2. Ketepatan dalam pemilihan gambar
3. Penggunaan gambar yang menarik
4. Kombinasi antara gambar dan tulisan serasi
5. Letak gambar
6. Ketepatan dalam pemilihan warna gambar
7. Bentuk gambar bagus
8. kejelasan isi atau pesan dari gambar itu secara keseluruhan baik
mewakili soal
10. Jenis huruf
11. Ukuran huruf
12. Menggunakan huruf tebal pada bagian tertentu
13. Ketepatan dalam pemilihan warna huruf
14. Perbandingan besarnya huruf dengan besarnya gambar
15. Keserasian kolom untuk menampung gambar
16. Kerapian dalam meletakkan gambar
17. Ukuran kolom ideal
18. Jumlah kolom yang sesuai
19. Pemanfaatan kolom dengan tepat
Tabel 3.4 Komponen dan Indikator Penilaian Aspek Penyajian untuk
Ahli Media Pembelajaran
Komponen Indikator
Aspek Penyajian
1. Tata letak gambar tidak mengganggu teks yang ditampilkan
2. Kemudahan dalam menggunakan LKS bergambar
c. Kisi-kisi Instrumen untuk Validasi Guru Mata Pelajaran.
Untuk mengukur kualitas aspek pembelajaran dan aspek isi,
dikembangkan berbagai komponen dan indikator penilaian pada
setiap aspek. Komponen dan indikator penilaian aspek pembelajaran
dan aspek isi tampak pada Tabel 3.5 dan Tabel 3.6, sebegai berikut:
Tabel 3.5 Komponen dan Indikator Penilaian Aspek Pembelajaran
untuk Guru Mata Pelajaran
Komponen Indikator
Aspek Pembelajaran
1. Kejelasan rumusan standar kompetensi
2. Kejelasan kompetensi dasar
3. Kesesuaian materi dengan kompetensi dasar
4. Ketepatan materi untuk dimediakan dalam LKS bergambar
5. Kejelasan sasaran program
Tabel 3.6 Komponen dan Indikator Penilaian Aspek Isi untuk Guru
Mata Pelajaran
Komponen Indikator
Aspek Isi
1. Kemudahan dalam memahami materi
2. Kemudahan dalam memahami soal
3. Kemudahan dalam membaca materi lewat gambar
5. Penyajian materi yang menarik
6. Materi dalam LKS lebih ringkas
7. Kesesuaian LKS dengan materi
8. Ketepatan isi soal
9. Kesesuaian jumlah soal dengan cakupan materi
10. Kesesuaian soal dangan gambar
11. Kejelasan isi atau pesan dari gambar itu secara keseluruhan
12. Contoh kasus yang menarik
13. Sistematika penyajian materi
14. Bahasa sederhana
15. Kejelasan kalimat dan kata-kata
16. Bahasa baku
17. Kelugasan bahasa
18. Kesesuaian gambar dengan materi
19. Kesesuaian kolom
d. Kisi-kisi Instrumen untuk Uji Coba Perseorangan, Kelompok Kecil,
dan Kelompok Besar
Untuk memperoleh penilaian tentang pengembangan lembar
kerja siswa peneliti juga melakukan tahap uji coba LKS bergambar
dilakukan pada uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil, dan uji
coba kelompok besar. Agar mencapai hasil yang baik untuk LKS
media pembelajaran untuk analisis transaksi keuangan perusahaan
jasa dalam bentuk LKS bergambar dengan cara memberikan
kuesioner. Kisi-kisi instrumen untuk uji coba perorangan dan
kelompok tampak pada Tabel 3.7, sebagai berikut:
Tabel 3.7 Komponen dan Indikator Penilaian untuk Perorangan,
Kelompok Kecil, dan Kelompok Besar.
No Komponen Indikator
1
Tujuan pembelajaran 1. Kemudahan dalam memahami materi
2. Kemudahan dalam memahami soal
3. Kemudahan dalam membaca materi lewat gambar
2 Kualitas materi 1. Kejelasan materi
2. Penyajian materi yang menarik
3. Materi mudah dipahami
4. Pengambilan contoh kasus yang menarik
5. Ketepatan isi soal
3 Kualitas gambar 1. Kualitas gambar
2. Gambar mudah dipahami
3. Kejelasan isi atau pesan dari gambar itu secara keseluruhan
4. Mempunyai kombinasi warna yang menarik
materi
5 Motivasi 1. Ketersediaan tempat untuk mengerjakan soal
2. Kemenarikan gambar
3. Kemampuan untuk memotivasi belajar siswa
4. Kemampuan LKS untuk memfasilitasi aktivitas belajar siswa
5. Sebagai sarana belajar siswa
6 Kualitas tulisan 1. Ketepatan dalam pemilihan jenis huruf
2. Ketepatan dalam pemilihan ukuran huruf
7 Kualitas bahasa 1. Bahasa sederhana
2. Bahasa baku
3. Kejelasan kalimat dan kata-kata
4. Kelugasan bahasa
D. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di SMA Pangudi Luhur Sedayu
yang beralamat di Gubug, Argosari, Sedayu, Bantul, Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian