• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 6 KERANGKAKELEMBAGAAN - DOCRPIJM e548952896 BAB VIBab 6 Kerangka kelembagaan Sambas Baru

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB 6 KERANGKAKELEMBAGAAN - DOCRPIJM e548952896 BAB VIBab 6 Kerangka kelembagaan Sambas Baru"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 6

KERANGKAKELEMBAGAAN

Kelembagaandibagi

dalam3

komponen

utama,yaituorganisasi,tata

laksana

dan

sumberdayamanusia.Organisasisebagaiwadahuntukmelakukantugasdan

fungsi

yangditetapkan

kepadalembaga;tatalaksanamerupakanmotoryangmenggerakkan organisasi

melaluimekanisme

kerja yang diciptakan; dan sumber daya manusia sebagai operator dari kedua komponen tersebut.

Dengan demikian untuk

meningkatkan

kinerja

suatulembaga,penataanterhadap ketiga

komponenharus dilaksanakansecarabersamaandansebagaisatukesatuan

6. 1 Kerangka Kelembagaan

6.1. 1 Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya, Tata Ruang dan Perumahan

Berdasarkan Peraturan Bupati Sambas No. 39 Tahun 2008 Tentang Struktur Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya, Tata Ruang dan Perumahan Kabupaten Sambas, maka;

Tugas Pokok Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya, Tata Ruang dan Perumahan adalahmelaksanakan urusan desentralisasi dan tugas pembantuan di bidang pekerjaan umum cipta karya, tata ruang, perumahan

serta kebersihan dan pertamanan sesuai dengan lingkup tugasnya.

FungsiDinas Pekerjaan Umum Cipta Karya, Tata Ruang dan Perumahan Kabupaten Sambas adalah:

1. Penyusunan program dan pengendalian dibidang pekerjaan umumcipta karya, tata ruang, perumahan; 2. Perumusan kebijakan teknis, di bidang pekerjaan umumcipta karya, tata ruang, perumahan;

3. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pekerjaan umum cipta karya, tata ruang, perumahan;

4. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pekerjaan umumcipta karya, tata ruang, perumahan; 5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(2)

A. Sekretariat

Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas serta pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi urusan penyusunan program, keuangan, surat-menyurat, kepegawaian, hubungan masyarakat, rumah tangga, perlengkapan dan penyusunan laporan Dinas.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Sekretariat mempunyai fungsi:

1. Penyusunan rencana kerja di sekretariat serta penyelarasan dan kompilasi program kerja Dinas; 2. Pelaksanaan administrasi kepegawaian, pengembangan sumberdaya manusia, organisasi dan

tatalaksana, ketatausahaan umum, perlengkapan dan rumah tangga Dinas; 3. Pelaksanaan tatausaha keuangan, evaluasi dan pelaporan program kerja Dinas;

4. Pelaksanaan perumusan hukum dan perundang-undangan dibidang pekerjaan umum cipta karya, tata ruang dan perumahan dalam kewenangan Kabupaten Sambas;

5. Pelaksanaan tugas lain di bidang kesekretariatan yang diberikan oleh Kepala Dinas

.

B. Bidang Penataan Ruang, Bangunan dan Lingkungan

Bidang Penataan Ruang, Bangunan dan Lingkungan mempunyai tugas penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis dibidang penataan ruang, bangunan dan lingkungan.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Bidang Penataan Ruang, Bangunan dan Lingkungan mempunyai fungsi:

1. Penyusunan rencana kerja di Bidang Penataan Ruang, Bangunan dan Lingkungan;

2. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis sesuai dengan kewenangan daerah dibidang penataan ruang;

3. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis sesuai dengan kewenangan daerah dibidang tata bangunan dan tata lingkungan;

4. Pelaksanaan pembinaan, bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di bidang Penataan Ruang, Bangunan dan Lingkungan;

5. Pelaksanaan koordinasi sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya;

6. Pelaksanaan tugas lain dibidang penataan ruang, bangunan dan lingkungan yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Dalam pelaksanaanya Kepala Bidang Penataan Ruang, Bangunan dan Lingkungan di bantu oleh 2 Seksi, yakni:

(3)

• Seksi Tata Bangunan dan Lingkungan; mempunyai tugas mengumpul dan mengolah bahan perumusan kebijakan teknis serta pembinaan dibidang tata bangunan dan tata lingkungan.

C. Bidang Perumahan, Permukiman, dan Air Bersih

Bidang Perumahan, Permukiman dan Air Bersih mempunyai tugas penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis dibidang perumahan, pemukiman dan air bersih.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Bidang Perumahan, Permukiman dan Air Bersih mempunyai fungsi:

1. Penyusunan rencana kerja di Bidang Perumahan, Pemukiman dan Air Bersih;

2. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis sesuai dengan kewenangan daerah dibidang perumahan dan pemukiman;

3. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis sesuai dengan kewenangan daerah dibidang pengembangan air bersih dan sanitasi;

4. Pelaksanaan pembinaan, bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di bidang Perumahan, Pemukiman dan Air Bersih;

5. Pelaksanaan koordinasi sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya;

6. Pelaksanaan tugas lain dibidang perumahan, pemukiman dan air bersih yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Dalam pelaksanaanya Kepala Bidang Penataan Ruang, Bangunan dan Lingkungan di bantu oleh 2 Seksi, yakni:

• Seksi Perumahan dan Permukiman; mempunyai tugas mengumpul dan mengolah bahan perumusan kebijakan teknis, serta pembinaan dibidang perumahan dan pemukiman.

• Seksi Pengembangan Air Bersih dan Sanitasi; tugas mengumpul dan mengolah bahan perumusan kebijakan teknis, serta pembinaan dibidang pengembangan air bersih dan sanitasi.

D. Bidang Kebersihan, Pertamanan dan Perkuburan

Bidang Kebersihan, Pertamanan dan Perkuburan mempunyai tugas penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis dibidang Kebersihan, Pertamanan dan Perkuburan.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Bidang Kebersihan, Pertamanan dan Perkuburan mempunyai fungsi:

(4)

2. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis sesuai dengan kewenangan daerah dibidang kebersihan;

3. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis sesuai dengan kewenangan daerah dibidang pertamanan dan perkuburan;

4. Pelaksanaan pembinaan, bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di bidang Kebersihan, Pertamanan dan Perkuburan;

5. Pelaksanaan tugas lain dibidang kebersihan, pertamanan dan perkuburan yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Dalam pelaksanaanya Kepala Bidang Kebersihan, Pertamanan dan Perkuburan di bantu oleh 2 Seksi, yakni:

• Seksi Kebersihan; mempunyai tugas mengumpul dan mengolah bahan perumusan kebijakan teknis, serta pembinaan dibidang kebersihan.

• Seksi Pertamanan dan Perkuburan; mempunyai tugas mengumpul dan mengolah bahan perumusan kebijakan teknis, serta pembinaan dibidang pertamanan dan perkuburan.

Dari beberapa bidang yang ada maka Bidang Penataan Ruang, Bangunan dan Lingkungan dan Bidang Perumahan, Permukiman dan Air Bersih merupakan bidang yang sangat terkait dengan kegiatan bidang cipta karya.

6.1. 2 Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Pengairan, Energi, dan Sumber Daya Mineral

Berdasarkan Peraturan Bupati Sambas No. 38 Tahun 2008 Tentang Struktur Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Pengairan, Energi, dan Sumber Daya Mineral, maka;

Tugas Pokok Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Pengairan, Energi, dan Sumber Daya Mineraladalah mempunyai tugas melaksanakan urusan desentralisasi dan tugas pembantuan di bidang pekerjaan umum bina marga, pengairan, energi dan sumberdaya mineral sesuai dengan lingkup tugasnya.

FungsiDinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Pengairan, Energi, dan Sumber Daya MineralKabupaten Sambas adalah:

1. Penyusunan program dan pengendalian dibidang pekerjaan umum bina marga, pengairan, energi dan sumberdaya mineral;

2. Perumusan kebijakan teknis, di bidang pekerjaan umum bina marga, pengairan, energi dan sumberdaya mineral;

3. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pekerjaan umum bina marga, pengairan, energi dan sumberdaya mineral;

(5)

5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Pengairan, Energi, dan Sumber Daya Mineraldi bantu oleh Sekretaris dan beberapa kepala bidang, tugas dan fungsi dari masing-masing bidang adalah sebagai berikut :

A. Sekretariat

Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas serta pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi urusan penyusunan program, keuangan, surat-menyurat, kepegawaian, hubungan masyarakat, rumah tangga, perlengkapan dan penyusunan laporan Dinas.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Sekretariat mempunyai fungsi:

1. Penyusunan rencana kerja di sekretariat serta penyelarasan dan kompilasi program kerja Dinas; 2. Pelaksanaan administrasi kepegawaian, pengembangan sumberdaya manusia, organisasi dan

tatalaksana, ketatausahaan umum, perlengkapan dan rumah tangga Dinas; 3. Pelaksanaan tatausaha keuangan, evaluasi dan pelaporan program kerja Dinas;

4. Pelaksanaan perumusan hukum dan perundang-undangan dibidang pekerjaan umum bina marga, pengairan, energi dan sumberdaya mineral dalam kewenangan Kabupaten Sambas;

5. Pelaksanaan tugas lain di bidang kesekretariatan yang diberikan oleh Kepala Dinas

.

B. Bidang Bina Marga

Bidang Bina Marga mempunyai tugas penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis dibidang pemeliharaan jalan dan jembatan, pembangunan jalan dan jembatan, peningkatan jalan dan jembatan.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Bidang Bina Marga mempunyai fungsi:

1. Penyusunan rencana kerja di Bidang Bina Marga;

2. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis sesuai dengan kewenangan daerah dibidang pemeliharaan jalan dan jembatan;

3. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis sesuai dengan kewenangan daerah dibidang pembangunan jalan dan jembatan serta peningkatan jalan dan jembatan;

4. Pelaksanaan pembinaan, bimbingan teknis, kaji terap, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di bidang Bina Marga;

5. Pelaksanaan tugas lain dibidang bina marga yang diberikan oleh Kepala Dinas.

(6)

• Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan; mempunyai tugas mengumpul dan mengolah bahan perumusan kebijakan teknis serta pembinaan dibidang pemeliharaan jalan dan jembatan.

• Seksi Pembangunan, Peningkatan Jalan dan Jembatan; mempunyai tugas mengumpul dan mengolah bahan perumusan kebijakan teknis serta pembinaan dibidang pemeliharaan jalan dan jembatan.

C. Bidang Sumber Daya Air

Bidang Sumber Daya Air mempunyai tugas penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis dibidang irigasi, rawa, pantai, sungai dan air baku.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Bidang Sumber Daya Air mempunyai fungsi:

1. Penyusunan rencana kerja di Bidang Sumberday Air;

2. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis sesuai dengan kewenangan daerah dibidang irigasi dan rawa;

3. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis sesuai dengan kewenangan daerah dibidang pantai, sungai dan air baku;

4. Pelaksanaan pembinaan, bimbingan teknis, kaji terap, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di Bidang Sumberdaya Air;

5. Pelaksanaan tugas lain dibidang sumberdaya air yang diberikan oleh Kepala Dinas

Dalam pelaksanaanya Kepala Bidang Penataan Ruang, Bangunan dan Lingkungan di bantu oleh 2 Seksi, yakni:

• Seksi Irigasi dan Rawa; mempunyai tugas mengumpul dan mengolah bahan perumusan kebijakan teknis,serta pembinaan dibidang irigasi dan rawa.

• Seksi Pantai, Sungai dan Air Baku; tugas mengumpul dan mengolah bahan perumusan kebijakan teknis,serta pembinaan dibidang pantai, sungai dan air baku.

D. Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral

Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral mempunyai tugas penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis dibidang pertambangan umum, geologi, energi, mineral dan air tanah.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral mempunyai fungsi:

1. Penyusunan rencana kerja di Bidang Energi dan Sumberdaya Mineral;

(7)

3. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis sesuai dengan kewenangan daerah dibidang energy, mineral dan air tanah;

4. Pelaksanaan pembinaan, bimbingan teknis masyarakat pesisir, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di bidang energi dan sumberdaya mineral;

5. Pelaksanaan tugas lain dibidang energi dan sumberdaya mineral yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Dalam pelaksanaanya Kepala Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral di bantu oleh 2 Seksi, yakni:

• Seksi Pertambangan Umum dan Geologi; mempunyai tugas mengumpul dan mengolah bahan perumusan kebijakan teknis, serta pembinaan dibidang pertambangan umum dan geologi.

• Seksi Energi, Mineral dan Air Tanah; mempunyai tugas mengumpul dan mengolah bahan perumusan kebijakan teknis, serta pembinaan dibidang energi, mineral dan air tanah.

Dari beberapa bidang yang ada maka Bidang Bina Marga merupakan bidang yang sangat terkait dengan kegiatan bidang cipta karya.

6.1. 3 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)

Berdasarkan Peraturan Bupati Sambas No. 50 Tahun 2008 Tentang Struktur Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, maka;

Tugas Pokok Badan Perencanaan Pembangunan Daerah adalah melaksanakan urusan desentralisasi dan tugas pembantuan di bidang Perencanaan Pembangunan Daerah sesuai dengan lingkup tugasnya.

FungsiBadan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sambas adalah:

1. Penyusunan program, koordinasi dan pengendalian dibidang Perencanaan Pembangunan Daerah; 2. Perumusan kebijakan teknis, di bidang Perencanaan Pembangunan Daerah;

3. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Perencanaan Pembangunan Daerah;

4. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Perencanaan Pembangunan Daerah; 5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerahdi bantu oleh Sekretaris dan beberapa kepala bidang, tugas dan fungsi dari masing-masing bidang adalah sebagai berikut :

A. Sekretariat

(8)

tangga, perlengkapan, kepegawaian, keuangan, penyusunan rencana program dan penyusunan laporan Badan.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Sekretariat mempunyai fungsi:

1. Pelaksanaan administrasi organisasi dan tatalaksana, ketatausahaan umum, pengembangan Sumberdaya Manusia, kepegawaian, perlengkapan, hubungan masyarakat dan rumah tangga Badan; 2. Pelaksanaan tatausaha keuangan, evaluasi dan pelaporan program kerja Badan;

3. Penyusunan rencana kerja di sekretariat serta penyelarasan dan kompilasi program kerja Badan; 4. Pelaksanaan perumusan hukum dan perundang-undangan dibidang Perencanaan Pembangunan

Daerah dalam kewenangan Kabupaten Sambas;

5. Pelaksanaan tugas lain di bidang kesekretariatan yang diberikan oleh Kepala Badan.

B. Bidang Perencanaan Ekonomi

Bidang Bina Margamempunyai tugas penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis, program, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis dibidang Perencanaan Ekonomi.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Bidang Perencanaan Ekonomi mempunyai fungsi:

1. Penyusunan rencana kerja Bidang Perencanaan Ekonomi;

2. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis, program, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis sesuai dengan kewenangan daerah dibidang pengembangan ekonomi kerakyatan;

3. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis, program, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis sesuai dengan kewenangan daerah dibidang pengembangan dunia usaha;

4. Pelaksanaan pembinaan, bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Bidang Perencanaan Ekonomi;

5. Pelaksanaan tugas lain dibidang Perencanaan Ekonomi yang diberikan oleh Kepala Badan.

Dalam pelaksanaanya Kepala Bidang Perencanaan Ekonomidi bantu oleh 2 Subbidang, yakni:

• Subbidang Pengembangan Ekonomi Kerakyatan;mempunyai tugas mengumpul dan mengolah bahan perumusan kebijakan teknis serta pembinaan dibidang Pengembangan Ekonomi Kerakyatan.

• Subbidang Pengembangan Dunia Usaha;mempunyai tugas mengumpul dan mengolah bahan perumusan kebijakan teknis serta pembinaan dibidang Pengembangan Dunia Usaha.

C. Bidang Perencanaan Sosial Budaya

Bidang Sumber Daya Airmempunyai tugas penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis, program, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis dibidang Perencanaan Sosial Budaya.

(9)

1. Penyusunan rencana kerja di Bidang Perencanaan Sosial Budaya;

2. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis, program, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis sesuai dengan kewenangan daerah dibidang Kesejahteraan Rakyat;

3. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis, program, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis sesuai dengan kewenangan daerah dibidang Pemerintahan dan Kependudukan;

4. Pelaksanaan pembinaan, bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dibidang Perencanaan Sosial Budaya;

5. Pelaksanaan tugas lain dibidang perencanaan sosial budaya yang diberikan oleh Kepala Badan.

Dalam pelaksanaanya Kepala Bidang Perencanaan Sosial Budaya di bantu oleh 2 Subbidang, yakni:

• Subbidang Kesejahteraan Rakyat; mengumpul dan mengolah bahan perumusan kebijakan teknis, serta pembinaan dibidang Kesejahteraan Rakyat.

• Subbidang Pemerintah dan Kependudukan; tugas mengumpul dan mengolah bahan perumusan kebijakan teknis, serta pembinaan dibidang Pemerintahan dan Kependudukan.

D. Bidang Perencanaan Fisik dan Prasarana

Bidang Perencanaan Fisik dan Prasarana mempunyai tugas penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis, program, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis dibidang Perencanaan Fisik dan Prasarana.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Bidang Perencanaan Fisik dan Prasaranamempunyai fungsi:

1. Penyusunan rencana kerja di Bidang Perencanaan Fisik dan Prasarana

2. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis, program, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis sesuai dengan kewenangan daerah bidang bina marga dan perhubungan;

3. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis sesuai dengan kewenangan daerah bidang cipta karya dan lingkungan hidup;

4. Pelaksanaan pembinaan, bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di bidang Perencanaan Fisik dan Prasarana;

5. Pelaksanaan tugas lain dibidang Perencanaan Fisik dan Prasarana yang diberikan oleh Kepala Badan.

Dalam pelaksanaanya Kepala Bidang Perencanaan Fisik dan Prasarana di bantu oleh 2 Subbidang, yakni:

• Subbidang Bina Marga dan Perhubungan;mempunyai tugas mengumpul dan mengolah bahan perumusan kebijakan teknis, serta pembinaan dibidang Bina Marga, Pengairan dan Perhubungan.

(10)

E. Bidang Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

Bidang Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis dibidang Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Bidang Monitoring, Evaluasi dan Pelaporanmempunyai fungsi:

1. Penyusunan rencana kerja di Bidang Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan;

2. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis sesuai dengan kewenangan daerah bidang Monitoring dan Evaluasi dan pelaporan;

3. Pelaksanaan pembinaan, bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di bidang Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan;

4. Pelaksanaan tugas lain dibidang Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan yang diberikan oleh Kepala Badan

Dalam pelaksanaanya Kepala Bidang Monitoring, Evaluasi dan Pelaporandi bantu oleh 2 Subbidang, yakni:

• Subbidang Monitoring dan Evaluasi; mempunyai tugas mengumpul dan mengolah bahan perumusan kebijakan teknis, serta pembinaan dibidang Monitoring dan Evaluasi.

• Seksi Energi, Mineral dan Air Tanah; mempunyai tugas mengumpul dan mengolah bahan perumusan kebijakan teknis, serta pembinaan dibidang Pelaporan.

Dari beberapa bidang yang ada maka Bidang Perencanaan Fisik dan Prasarana merupakan bidang yang sangat terkait dengan kegiatan bidang cipta karya.

6.1. 4 Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Muare Ulakan

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sambas No. 4 Tahun 2011 Tentang Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Muare Ulakan, maka;

Tugas Pokok Perusahaan Daerah Air Minum(PDAM) Tirta Muare Ulakan adalah:

• Mengusahakan untuk memenuhi penyediaan air minum yang memenuhi syarat kesehatan untuk keperluan masyarakat.

• Menghimpun dana guna pengembangan dan menjaga kelangsungan usaha PDAM dengan berpedoman pada prinsip-prinsip ekonomi perusahaan.

• Sebagai sarana pengembangan perekonomian dalam rangka Pembangunan Daerah dan salah satu sumber PAD.

FungsiPerusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Muare Ulakan, Kabupaten Sambas adalah:

• Pelayanan Umum.

• Penyelenggara kemanfaatan umum.

(11)

Direksi mempunyai tugas :

• Menyusun perencanaan, melakukan koordinasi dan pengawasan seluruh kegiatan operasional PDAM;

• Membina pegawai;

• Mengurus dan mengelola kekayaan PDAM;

• Menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan;

• Menyusun rencana strategis bisnis 5 (lima) tahunan (business plan/corporate plan) yang disahkan olah Bupati melalui usul Dewan Pengawas.

• Menyusun dan menyampaikan Rencana Bisnis dan Anggaran Tahunan PDAM yang merupakan penjabaran tahunan dari Rencana Strategis Bisnis (Business plan/corporate plan) kepada Bupati melalui Dewan Pengawas; dan

• Menyusun dan menyampaikan laporan seluruh kegiatan PDAM.

PDAM mempunyai hak sebagai berikut :

• Menerima pembayaran sesuai dengan tarif air minum dan jasa pelayanan yang berlaku di PDAM;

• Hak untuk menutup atau menghentikan aliran air minum kepada pelanggan karena tidak mematuhi peraturan yang berlaku ;

• Hak untuk menerapkan denda dan sanksi;

• Hak untuk memperluas atau mencabang instalasi pipa dinas;

• Hak untuk mendapat perlindungan hukum dari tindakan konsumen yang beritikad tidak baik;

• Hak untuk melakukan pembelaan diri sepatutnya didalam penyelesaian hukum sengketa konsumen.

PDAM berkewajiban :

• Memberikan pelayanan kebutuhan air minum yang berkualitas dan berkesinambungan bagi pelanggan;

• Memberikan informasi yang benar jelas dan jujur berkaitan dengan pelayanan PDAM;

• Menindak lanjuti segala pengaduan atas pelayanan yang diberikan oleh PDAM;

• Memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud sebelumnya

6. 2 Kerangka Regulasi

6.2. 1Undang-undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah A. Pembagian Urusan Pemerintah

Urusan Pemerintahan terdiri atas urusan pemerintahan absolut, urusan pemerintahan konkuren, dan urusan pemerintahan umum.

(12)

a. politik luar negeri; b. pertahanan; c. keamanan; d. yustisi;

e. moneter dan fiskal nasional; dan f. agama.

Dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan absolut Pemerintah Pusat: a. melaksanakan sendiri; atau

b. melimpahkan wewenang kepada Instansi Vertikal yang ada di Daerah atau gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat berdasarkan asas Dekonsentrasi.

2) Urusan pemerintahan konkuren adalah Urusan Pemerintahan yang dibagi antara Pemerintah Pusat dan Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota.

Urusan pemerintahan konkuren yang menjadi kewenangan Daerah terdiri atas Urusan Pemerintahan Wajib dan Urusan Pemerintahan Pilihan.

a. Urusan Pemerintahan Wajib terdiri atas Urusan Pemerintahan yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar dan Urusan Pemerintahan yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar. b. Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar adalah Urusan

Pemerintahan Wajib yang sebagian substansinya merupakan Pelayanan Dasar.

3) Urusan pemerintahan konkuren yang diserahkan ke Daerah menjadi dasar pelaksanaan Otonomi Daerah.

4) Urusan pemerintahan umum adalah Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Presiden sebagai kepala pemerintahan.

B. Kewenangan Pusat dan Daerah

1) Kriteria Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat adalah:

• Urusan Pemerintahan yang lokasinya lintas Daerah provinsi atau lintas negara;

• Urusan Pemerintahan yang penggunanya lintas Daerah provinsi atau lintas negara;

• Urusan Pemerintahan yang manfaat atau dampak negatifnya lintas Daerah provinsi atau lintas negara;

• Urusan Pemerintahan yang penggunaan sumber dayanya lebih efisien apabila dilakukan oleh Pemerintah Pusat; dan/atau

• Urusan Pemerintahan yang peranannya strategis bagi kepentingan nasional. 2) Kriteria Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenanganDaerah provinsi adalah:

• Urusan Pemerintahan yang lokasinya lintas Daerah kabupaten/kota;

• Urusan Pemerintahan yang penggunanya lintas Daerah kabupaten/kota;

(13)

• Urusan Pemerintahan yang penggunaan sumber dayanya

3) kriteria Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah kabupaten/kota adalah:

• Urusan Pemerintahan yang lokasinya dalam Daerah kabupaten/kota;

• Urusan Pemerintahan yang penggunanya dalam Daerah kabupaten/ kota;

• Urusan Pemerintahan yang manfaat atau dampak negatifnya hanya dalam Daerah kabupaten/kota; dan/atau

• Urusan Pemerintahan yang penggunaan sumber dayanya lebih efisien apabila dilakukan oleh Daerah kabupaten/kota.

Pemerintah Pusat dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan konkuren berwenang untuk:

• menetapkan norma, standar, prosedur, dan kriteria dalam rangka penyelenggaraan Urusan Pemerintahan;dan

• melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.

Norma, standar, prosedur, dan kriteria berupa ketentuan peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat sebagai pedoman dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan konkuren yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat dan yang menjadi kewenangan Daerah.

Daerah berhak menetapkan kebijakan Daerah untuk menyelenggarakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah. Daerah dalam menetapkan kebijakan Daerah , wajib berpedoman pada norma, standar, prosedur, dan kriteria yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

C. Perencanaan Pembangunan Daerah

Daerah sesuai dengan kewenangannya menyusun rencanapembangunan Daerah sebagai satu kesatuan dalam sistemperencanaan pembangunan nasional. Dokumen perencanaan pembangunan Daerah terdiri atas:

• RPJPD: merupakan penjabaran dari visi, misi, arah kebijakan, dan sasaran pokok pembangunan Daerah jangka panjang untuk 20 (dua puluh) tahun yang disusun dengan berpedoman pada RPJPN dan rencana tata ruang wilayah.

• RPJMD: merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program kepala daerah yang memuat tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan, pembangunan Daerah dan keuangan Daerah, serta program Perangkat Daerah dan lintas Perangkat Daerah yang disertai dengan kerangka pendanaan bersifat indikatif untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang disusun dengan berpedoman pada RPJPD dan RPJMN

• RKPD : merupakan penjabaran dari RPJMD yang memuat rancangan kerangka ekonomi Daerah, prioritas pembangunan Daerah, serta rencana kerja dan pendanaan untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang disusun dengan berpedoman pada Rencana Kerja Pemerintah dan program strategis nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat

(14)

Dalam Pasal 361, Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah, kewenangan Pemerintah Pusat di kawasan perbatasan meliputi seluruh kewenangan tentang pengelolaan dan pemanfaatan kawasan perbatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai wilayah negara. Pemerintah Pusat mempunyai kewenangan untuk:

• penetapan rencana detail tata ruang;

• pengendalian dan izin pemanfaatan ruang; dan

• pembangunan sarana dan prasarana kawasan.

Pemerintah Pusat wajib membangun kawasan perbatasan agar tidak tertinggal dengan kemajuan kawasan perbatasan di negara tetangga.

6.2. 2PeraturanPresidenRepublikIndonesiaNomor81Tahun2010TentangGrand DesignReformasiBirokrasi2010-2025

Tindaklanjut dari Peraturan Presiden ini, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara telah mengeluarkanPeraturanMenteri PendayagunaanAparaturNegara Nomor30Tahun2012tentangPedoman Pengusulan,Penetapan,danPembinaan Reformasi Birokrasi pada Pemerintah Daerah.Berdasarkan peraturan menteri ini, reformasibirokrasipadapemerintahdaerah dilaksanakan mulaitahun2012, dengandilakukansecarabertahapdanberkelanjutansesuaidengan kemampuan pemerintahdaerah.Permenini memberikanpanduandankejelasanmengenai mekanisme sertaprosedurdalamrangka pengusulan,penetapan,dan pembinaan pelaksanaanreformasi birokrasi pemerintahdaerah.

Upaya pembenahan birokrasi di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya telah dimulai sejak tahun 2005.Pembenahan yang dilakukan adalah menyangkut 3 (tiga) pilar birokrasi, yaitu kelembagaan, ketatalaksanaan, dan Sumber Daya Manusia (SDM).

Untuk mendukung tercapainya good governance, maka perlu dilanjutkan dan disesuaikan dengan program reformasi birokrasi pemerintah, yang terdiri dari sembilan program, yaitu :

1. ProgramManajemenPerubahan,meliputi:penyusunanstrategimanajemen perubahandanstrategi komunikasiK/Ldan Pemda,sosialisasi dan internalisasi manajemenperubahandalamrangkareformasi birokrasi;

2. ProgramPenataan PeraturanPerundang-undangan, meliputi: penataan berbagai peraturanperundang-undanganyangdikeluarkan/diterbitkanoleh K/Ldan Pemda;

3. ProgramPenguatandanPenataanOrganisasi,meliputi:restrukturisasitugas

danfungsiunitkerja,sertapenguatanunitkerjayangmenanganiorganisasi, tata laksana, pelayananpublik,kepagawaiandandiklat;

(15)

5. Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur, meliputi: penataan sistem rekrutmen pegawai,analisisdanevaluasi jabatan,penyusunanstandar kompetensi jabatan,asesmenindividiuberdasarkankompetensi;

6.

PenguatanPengawasan,meliputi:penerapanSistemPengendalianIntern Pemerintah (SPIP) dan Peningkatan peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah(APIP);

7. PenguatanAkuntabilitas,meliputi:penguatanakuntabilitaskinerjainstansi

pemerintah,pengembangansistemmanajemenkinerjaorganisasi dan penyusunan Indikator Kinerja Utama(IKU);

8. PenguatanPelayananPublik,meliputi:penerapanstandarpelayananpada unit kerjamasing-masing,penerapanSPMpada Kab/Kota.

9. Monitoring,Evaluasi,danPelaporan.

Pola pikir penyusunan reformasi Birokrasi PU 2015-2019 Bidang Cipta Karya adalah sebagai berikut

1. InstruksiPresidenNo. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional

DidalamInpresinidinyatakanbahwapengarusutamaangender kedalamseluruh prosespembangunanmerupakanbagianyangtidak terpisahkandarikegiatan fungsional semua instansi dan lembaga pemerintah di tingkatPusatdan Daerah. Presiden menginstruksikanuntukmelaksanakanpengarusutamaangenderguna

terselenggaranyaperencanaan,penyusunan,pelaksanaan,pemantauan,danevaluasiataskebijakandan programpembangunan nasional yang berperspektif gender sesuai dengan bidang tugas dan fungsi, serta Kewenanganmasing-masing.

2. PeraturanMenteriPekerjaanUmumNomor14/PRT/M/2010TentangStandar Pelayanan Minimum Peraturan MenteriPUinimenekankan tentangtargetpelayanandasarbidangPU yangmenjadi tanggungjawabpemerintahkabupaten/kota. Targetpelayanandasar yangditetapkandalamPermenini yaitupadaPasal 5ayat2,dapatdilihatsebagai bagiandaribebandan tanggungjawab

kelembagaanyangmenanganibidangke- PU-an,

khususnyauntuksubbidangCiptaKaryayangdituangkandidalam dokumenRPIJM.

3. PeraturanMenteri Dalam NegeriNomor 57Tahun 2007 tentang Petunjuk TeknisPenataanOrganisasi Perangkat Daerah

Peraturan menteriinimenjadilandasanpetunjukteknisdalampenataanperangkat daerah.Berdasarkan Permenini dasar hukum penetapan perangkat daerah adalahPeraturanDaerah(Perda).Penjabarantupoksi masing-masingSKPD Provinsi ditetapkandenganPergub, dan SKPDKab/KotadenganPerbup/Perwali.

4. PermendagriNomor 57tahun2010tentangPedomanStandarPelayanan Perkotaan

(16)

untukmemberikanpelayananperkotaanbagi masyarakat.SPPadalahstandar pelayanan minimal kawasan perkotaan, yang sesuai dengan fungsi kawasan perkotaan merupakantempatpermukimanperkotaan,termasukdidalamnyajenis

pelayananbidangkeciptakaryaan,sepertiperumahan,air minum, drainase, prasaranajalan lingkungan,persampahan, danairlimbah.

5. Kepmen PANNomor 75 tahun 2004 tentang Pedoman Perhitungan Kebutuhan PegawaiBerdasarkan Beban Kerja DalamRangka Penyusunan Formasi Pegawai NegeriSipil Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi setiap instansi pemerintah dalam menghitung kebutuhan pegawai berdasarkan beban kerja dalam rangka penyusunan formasiPNS.Dalamperhitungan kebutuhanpegawai,aspekpokok yangharusdiperhatikan adalah:beban kerja,standarkemampuan rata-rata,dan waktu kerja. Dalam keputusan ini, Gubernur melakukan pembinaan dan pengendalian pelayanan perkotaan, sedangkan Bupatimelaksanakan dan memfasilitasi penyediaanpelayananperkotaan.

6.2. 3Permasalahan Kelembagaan

Badan Pengelolaan Kawasan Perbatasan dan Kerjasama Provinsi Kalimantan Barat merupakan institusi baru di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Barat Nomor 10 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Barat (Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2008 Nomor 8 dan diatur lebih spesifik dengan Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 65 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Badan Pengelolaan Kawasan Perbatasan dan Kerjasama (BP-KPK) Provinsi Kalimantan Barat (Berita Daerah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2008 Nomor 65). Setelah terwujudnya Badan Pengelolaan Kawasan Perbatasan dan Kerjasama Provinsi Kalimantan Barat merupakan institusi baru di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, maka Tugas dan Fungsi secara umum tercerminkan pada struktur BPKPK Prov Kalbar, pada dasarnya melaksanakan koordinasi pada seluruh stakeholder yang berkaitan dengan urusan makro dan mikro kebijakan daerah kawasan perbatasan yang dapat memfasilitasi dan mediasi baik secara internar dan eksternal dalam memberikan saran ataupun pendapat tentang langkah dalam perumusan kebijakan pada tingkat Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota yang berkaitan dengan daerah kawasan perbatasan Provinsi Kalimantan Barat.

Program BPKPK yang mendukung pengembangan infrastruktur di kawasan perbatasan wilayah Kalimantan Barat yaitu Program/Kegiatan Bidang Penataan Kawasan: Peningkatan pemetaan kawasan perbatasan dan pengembangan fisik prasarana kawasan perbatasan, terdiri dari Kegiatan Bidang PKPF-PP antara lain mencakup kegiatan:

• Monitoring dan Evaluasi Program Kegiatan Pembangunan Perbatasan

(17)

• Penyusunan Identifikasi Pemanfaatan Ruang Kawasan Perbatasan

• Penyusunan Rencana Aksi Pembangunan di Kawasan Perbatasan

• Fasilitasi Penataan Kawasan Perbatasan

• Sinkronisasi dan Sinergitas Program/kegiatan serta pembiayaan pembangunan kawasan perbatasan

• Inventarisasi kegiatan pembangunan di kawasan perbatasan

• Sosialisasi kegiatan pembangunan multisektor kawasan perbatasan

• Penyusunan pengkajian dan pengembangan data dan informasi pembangunan kawasan perbatasan

• Pemetaan potensi energi terbarukan dengan pendekatan sosio-ekologi melalui melalui dinamik spatial di kawasan perbatasan

Salah satu kekurangan yang dimiliki dari BPKPK ialah kewenangan BPKPK Pemprov Kalbar yang dibentuk beberapa tahun lalu belum jelas.Hal ini terjadi karena kawasan perbatasan merupakan kawasan strategis nasional dan kewenangan pengelolaannya masih berada di pusat.Dengan kondisi seperti ini maka badan pengelola perbatasan tidak bisa berbuat banyak membangun wilayah perbatasan.Hingga saat ini tidak ada aturan hukum atau payung hukum yang jelas terhadap badan pengelola kawasan perbatasan.Jadi semua pelaksanaan pembangunan atau pengelolaanya dilaksanakan secara sektoral.Oleh karena itu dibutuhkannya payung hukum untuk kewenangan dari BPKPK agar dapat melakukan tugasnya.

Tabel 6.1 Nomenklatur Terbaru SKPD Kabupaten Sambas yang Terkait Perencanaan, Pembangunan dan Pengelolaan Infrastruktur Cipta Karya

NO NOMENKLATUR TERBARU

1 PU DAN PENATAAN RUANG Pekerjaan Umum dan

Penataan Ruang

2 PERKIM DAN LH Perumahan, Permukiman dan

Lingkungan Hidup

3 BAKUDA Badan Keuangan Daerah

4 DINKES Dinas Kesehatan

5 BAPPEDA Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah

6 PAR-PORA Dinas Pariwisata, Pemuda

(18)

Tabel 6.2 Matriks Kebutuhan Regulasi

Drainase Dinas PU dan

Penataan

persampahan Dinas PU dan Penataan

Persampahan Dinas PU dan Penataan

Persampahan Dinas PU dan Penataan

Persampahan Dinas PU dan Penataan Ruang

Dinas Perkim dan LH, BAPPEDA

Gambar

Tabel 6.1Nomenklatur Terbaru SKPD Kabupaten Sambas yang Terkait Perencanaan, Pembangunan danPengelolaan Infrastruktur Cipta Karya
Tabel 6.2Matriks Kebutuhan Regulasi

Referensi

Dokumen terkait

Siobak yang dibuat dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diadaptasi dari siobak khas Singaraja, tetapi menggunakan bahan protein nabati (geluten atau

Berdasarkan Keputusan Rektor Universitas Negeri Malang Nomor 29.1.36/UNgZlKp|ZOL5 tanggat 29 Januari 20L5, terhitung mulai tanggal 4 Maret 2015 telah nyata

Menurut Muhardi (2007:53), meningkatkan daya saing dalam lingkungan persaingan yang semakin kompetitif dan adanya situasi pasar yang dinamis, membuat setiap perusahaan tidak

Dimana a sampai dengan i adalah nilai piksel pada citra input, dan rerata aras keabuan akan menjadi piksel citra output pada posisi piksel yang sama yaitu

Pendiri dan tim manajemen memiliki pengalaman panjang dan jaringan yang luas dalam lanskap investasi di Indonesia yang memberikan peluang bisnis yang mungkin tidak dimiliki

Pola pemilihan karier siswa SMA merupakan proses pengambilan kepu- tusan yang dilakukan oleh siswa SMA untuk memilih suatu bidang karier/ pekerjaan yang diawali

Meskipun dihadapkan pada tekanan inflasi yang kuat dan kondisi operasional yang cukup sulit sehingga berakibat pada meningkatnya tekanan biaya operasional, Bank mencatat total

(Citrus aurantifolia)”. Pada bagian wacana, terdapat beberapa saran diantaranya: 1) Perjelas beberapa kalimat, 2) tambahkan nama senyawa, 3) tambahkan 1 hingga 2