31
BAB IV
HASIL ANALISIS
4.1 Gambaran Umum Responden
Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah Auditor Eksternal di Semarang, Jawa Tengah. Dalam pengambilannya diambil secara acak oleh peneliti dengan jumlah seluruh populasi sebanyak 107 auditor. Sedangkan kuesioner yang berhasil didapatkan oleh peneliti sebanyak 65 kuesioner. Berikut tabel penyebaran kuesioner:
Tabel 3 Tabel penyebaran kuesioner
Sumber: Data responden, 2018
NO NAMA KAP Kuesioner yang
32
Dapat dilihat pada tabel 3, peneliti menyebarkan kuesioner sebanyak 80 dan kembali 65 kuesioner. Hal ini disebabkan karena beberapa Kantor Akuntan Pubik di Semarang menolak untuk menerima kuesioner dan ada beberapa KAP yang tidak mengembalikan kuesioner yang telah diberikan dengan alasan sibuk. Sehingga, peneliti hanya berhasil mendapatkan 65 kuesioner untuk diolah.
4.2Hasil Pengujian SPSS
4.2.1 Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Data hasil survei telah diuji validitas dan reabilitasnya dari setiap variabel untuk menguji apakah data layak untuk diolah. Dalam pengujiannya menggunakan Cronbach Alpha. Pengujan yang pertama dapat dilihat dari tabel 4 bahwa variabel Work-life balance memiliki nilai Cronbach Alpha sebesar 0,757 yang berarti berada pada range 0,7 – 0,9 dan termasuk reliabilitas tinggi.
Pengujian yang selanjutnya dapat dilihat dari tabel 5 bahwa ada instrument yang tidak valid, hal ini dilihat dari nilai Cronbach Alpha if item deleted berada di atas nilai
Cronbach Alpha. Instrumen tersebut yaitu WLB9 yang memiliki nilai 0,764 > 0,757. Sehingga peneliti akan menghapus WLB9 agar variabel yang didapatkan valid sehingga pengujian dapat dilanjutkan.
Tabel 4
Hasil Uji Reliabilitas dengan Cronbach Alpha I Variabel Work-life Balance
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.757 .776 11
33
Tabel 5
Hasil Uji Validias dan Reliabilitas dengan Cronbach Alpha I Variabel Work-life Balance
Scale Mean if
Sumber: Data primer diolah, 2018
Setelah menghilangkan instrumen WLB9 , dapat dilihat dari tabel nomor 6 yaitu hasil uji reliabilitas variabel Work-life balance, bahwa nilai Cronbach Alpha 0,764 yang berada pada range 0,7 – 0,9 yang berarti tetap termasuk reliabilitas tinggi.
Setelah itu, pengujian yang kedua dapat dilihat pada tabel nomor 7. Nilai Cronbach’s Alpha if Item Deleted semua sudah (<lebih kecil) dari pada nilai Cronbach
Alpha berarti seluruh variabel dalam pengujian Work-life balance sudah valid dengan menghilangkan instrument WLB9.
Tabel 6
Hasil Uji Reliabilitas dengan Cronbach Alpha II Variabel Work-life Balance
Sumber: Data primer diolah, 2018
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
34
Tabel 7
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas dengan Cronbach Alpha II Variabel WLB
Scale Mean if
Selanjutnya variabel yang diuji validitas dan reliabilitasnya adalah variabel kepuasan kerja. Dalam pengujiannya menggunakan Cronbach Alpha. Hasil pengujian yang pertama dapat dilihat dari tabel nomor 8 bahwa nilai Cronbach Alpha 0,855 yang berada pada range 0,7 – 0,9 yang berarti variabel ini termasuk reliabilitas tinggi.
Setelah itu, pengujian yang kedua dapat dilihat pada tabel nomor 9. Nilai Cronbach’s Alpha if Item Deleted pada instrument KK2 (<lebih kecil) dari pada nilai
35
Tabel 8
Hasil Uji Reliabilitas pertama Variabel Kepuasan Kerja
Sumber: Data primer diolah, 2018
Tabel 9
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas dengan Cronbach Alpha Variabel KK
Sumber: Data primer diolah, 2018
36
Setelah menghilangkan instrumen KK2 , dapat dilihat dari tabel nomor 10 yaitu hasil uji reliabilitas variabel Work-life balance, bahwa nilai Cronbach Alpha 0,857 yang berada pada range 0,7 – 0,9 yang berarti tetap termasuk reliabilitas tinggi.
Setelah itu, pengujian yang kedua dapat dilihat pada tabel nomor 11. Nilai Cronbach’s Alpha if Item Deleted semua sudah (<lebih kecil) dari pada nilai Cronbach
Alpha berarti seluruh variabel dalam pengujian Work-life balance sudah valid dengan menghilangkan instrument KK2.
Tabel 10
Hasil Uji Reliabilitas dengan Cronbach Alpha II Variabel Kepuasan Kerja
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items N of Items
.857 .859 18
37
Tabel 11
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas dengan Cronbach Alpha II Variabel KK Scale Mean if
Sumber: Data primer diolah, 2018
Pengujian validitas dan reabilitas yang terakhir selanjutnya adalah variabel pengambilan keputusan etis. Dalam pengujiannya juga menggunakan Cronbach Alpha.
Hasil pengujian yang pertama dapat dilihat dari tabel nomor 12 bahwa nilai Cronbach Alpha 0,903 yang berada pada range > 0,9 yang berarti variabel ini termasuk reliabilitas sempurna.
38
Cronbach Alpha yang berarti instrument tersebut tidak valid. Sehingga peneliti akan melakukan pengujian ulang dengan menghilangkan intrumen PKE1 dan PKE8 agar dapat melanjutkan penelitian.
Tabel 12
Hasil Uji Reliabilitas Pertama Variabel Pengambilan Keputusan Etis
Sumber: Data primer diolah, 2018
Tabel 13
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Pertama Variabel PKE
Scale Mean if Item Deleted
Sumber: Data primer diolah, 2018
Setelah menghilangkan instrumen PKE1 dan PKE8 dapat dilihat dari tabel nomor 14 yaitu hasil uji reliabilitas variabel Work-life balance, bahwa nilai Cronbach Alpha
0,911 yang berada pada range > 0,9 yang berarti tetap termasuk reliabilitas sempurna.
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
39
Setelah itu, pengujian yang kedua dapat dilihat pada tabel nomor 15. Bahwa nilai Cronbach’s Alpha if Item Deleted masih terdapat beberapa instrument yang nilainya lebih
besar dari pada nilai Cronbach Alpha berarti peneliti harus menghilangkan instrument PKE2 dan PKE7 untuk dapat melanjutkan penelitian.
Tabel 14
Hasil Uji Reliabilitas kedua Variabel Pengambilan Keputusan Etis
Sumber: Data primer diolah, 2018
Tabel 15
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kedua Variabel PKE
Scale Mean if
Sumber: Data primer diolah, 2018
Setelah menghilangkan instrumen PKE2 dan PKE7 dapat dilihat dari tabel nomor 16 yaitu hasil uji reliabilitas variabel Work-life balance, bahwa nilai Cronbach Alpha
0,930 yang berada pada range > 0,9 yang berarti tetap termasuk reliabilitas sempurna.
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
40
Setelah itu, pengujian yang kedua dapat dilihat pada tabel nomor 17. Nilai Cronbach’s Alpha if Item Deleted semua sudah (<lebih kecil) dari pada nilai Cronbach
Alpha berarti seluruh variabel dalam pengujian Work-life balance sudah valid dengan menghilangkan instrument PKE1, PKE2, PKE7 dan PKE8.
Tabel 16
Hasil Uji Reliabilitas dengan Cronbach Alpha III Variabel Pengambilan Keputusan Etis
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items N of Items
.930 .930 8
Sumber: Data primer diolah, 2018
Tabel 17
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas dengan Cronbach Alpha III Variabel PKE
Sumber: Data primer diolah, 2018
41
4.2.2 Distribusi Responden
Tabel 18
Distribusi Responden berdasarkan Jenis Kelamin x Umur
Berdasarkan tabel nomor 18, menunjukkan distribusi responden berdasarkan jenis kelamin dengan umur. Hasilnya bahwa responden yang paling banyak didapatkan berumur 24 tahun dengan jumlah 8 laki-laki dan 9 perempuan. Sedangkan yang paling sedikit yaitu responden yang berumur 29 tahun dengan jumlah 1 laki-laki.
Tabel 19
Distribusi Reponden berdasarkan Jenis Kelamin x Lama Bekerja
Berdasarkan tabel nomor 19, menunjukkan distribusi responden berdasarkan jenis kelamin dengan lama bekerja. Responden telah bekerja selama 2 tahun dengan jumlah 14 orang laki-laki dan 8 orang perempuan. Sedangkan yang paling sedikit yaitu responden yang bekerja selama 1,5 tahun dengan jumlah 1 orang perempuan.
Umur Total
22.00 23.00 24.00 25.00 26.00 27.00 28.00 29.00
Jenis_kelamin laki-laki 0 2 8 9 7 5 1 1 33
perempuan 2 3 9 6 5 3 4 0 32
Total 2 5 17 15 12 8 5 1 65
Lama_kerja Total
1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 4.00 5.00
Jenis_kelamin laki-laki 6 0 14 0 6 1 4 2 33
perempuan 6 1 8 1 10 3 3 0 32
42
4.2.3 Skala Prioritas Responden
Tabel 20
Ranking Fasilitas Work-life Balance Responden dalam Memilih Fasilitas Work-life Balance
Ranking
Keterangan
Presentase Ranking
1.
Liburan
93,9%
2.
Cuti melahirkan
93,9%
3.
Fasilitas Olah Raga
92,4%
4.
Paternity Leaves
92,4%
5.
Jasa konseling
90,7%
6.
Program keluarga
89,3%
7.
Program kesehatan
87,6%
8.
Flexible working hours
81,5%
9.
Job sharing
66,2%
10.
Cuti
63%
Sumber: Lampiran 4, 2018
Dalam penyebaran kuesioner responden diberi 10 pilihan fasilitas dalam mendukung terwujudnya work-life balance. Pengujiannya menggunakan
frekuensi untuk melihat seberapa minat responden terhadap fasilitas-fasilitas yang ditawarkan. Berdasarkan tabel nomor 20 menunjukkan ranking yang telah dibuat oleh peneliti, manakah 10 fasilitas work-life balance tersebut yang paling diminati
43
4.2.4 Pengujian Asumsi Klasik
Hipotesis 1: Semakin baik keseimbangan kehidupan dan kerja yang
dimiliki oleh Akuntan, maka semakin tinggi kepuasan kerja yang dimilikinya.
Tabel 21
Hasil Uji Normalitas Hipotesis 1 dengan Kolmogorov Smirnov
SSUmbeSumber: Data primer diolah, 2018
Pengujian normalitas untuk hipotesis satu menggunakan pengujian
Kolmogorov Smirnov atas Standardized Residual. Berdasarkan tabel nomor 21 dapat dilihat bahwa variabel independen (Work-life Balance) terhadap variabel dependen (Kepuasan Kerja) terbukti normal dengan nilai sig 0,082 > (lebih besar) dari pada 0,05 serta nilai test statistics sebesar 0,103. Hal ini berarti hipotesis satu dalam penyebaran datanya merata dan mewakili karakteristik dan populasi serta penelitian ini dapat dilanjutkan ke model selanjutnya.
Standardized Residual
N 65
Normal Parametersa,b Mean
.0000000
Std. Deviation .99215674
Most Extreme
Differences
Absolute .103
Positive .103
Negative -.097
Test Statistic .103
44
Tabel 22
Hasil Uji Heteroskedastisitas Hipotesis 1 dengan Kolmogorov Smirnov
Sumber: Data primer diolah, 2018
Pengujian Heteroskedastisitas diperlukan dalam sebuah pengujian. Apabila dalam sebuah pengujian terdapat heteroskedastisitas akan menyebabkan model regresi sederhana akan tidak akurat dan efisien. Hal ini terjadi karena terjadi ketidaksamaan varian dari residual untuk model regresi.
Berdasarkan tabel nomor 22 dapat dilihat bahwa nilai Sig sebesar 0,076 > (lebih besar) dari pada 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa variabel independen (Work-life Balance) terhadap variabel dependen (kepuasan kerja) tidak terdapat heteroskedastisitas.
Hipotesis 2 : Semakin baik keseimbangan kehidupan dan kerja yang dimiliki oleh Akuntan, maka semakin etis pengambilan keputusan yang dibuatnya.
Tabel 23
Hasil Uji Normalitas Hipotesis 2 dengan Kolmogorov Smirnov
Sumber: Data primer diolah, 2018
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation .99215674 Most Extreme Differences Absolute .092
Positive .061
Negative -.092
Test Statistic .092
45
Pengujian normalitas untuk hipotesis dua juga menggunakan pengujian
Kolmogorov Smirnov atas Standardized Residual. Berdasarkan tabel nomor 23 dapat dilihat bahwa variabel independen (Work-life Balance) terhadap variabel dependen (Pengambilan Keputusan Etis) terbukti normal dengan nilai sig 0,200 > (lebih besar) dari pada 0,05 serta nilai test statistics sebesar 0,092. Hal ini berarti dalam penyebaran datanya merata dan mewakili karakteristik dan populasi serta penelitian ini dapat dilanjutkan ke model selanjutnya.
Tabel 24
Hasil Uji Heteroskedastisitas Hipotesis 2 dengan Kolmogorov Smirnov
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 25.016 1 25.016 3.862 .054b
Residual 408.034 63 6.477
Total 433.050 64
Sumber: Data primer diolah, 2018
Pengujian Heteroskedastisitas diperlukan dalam sebuah pengujian. Apabila dalam sebuah pengujian terdapat heteroskedastisitas akan menyebabkan model regresi sederhana akan tidak akurat dan efisien. Hal ini terjadi karena terjadi ketidaksamaan varian dari residual untuk model regresi.
46
4.2.5 Pengujian Regresi Sederhana
Hipotesis 1: Semakin baik keseimbangan kehidupan dan kerja yang dimiliki
oleh Akuntan, maka semakin tinggi kepuasan kerja yang dimilikinya.
Tabel 25
Hasil Uji Regresi Sederhana Hipotesis 1
Sumber: Lampiran 2, 2018
Berdasarkan tabel nomor 25 dapat dilihat bahwa output SPSS memperlihatkan nilai R sebesar 0,408 atau 40,8% yang artinya bahwa variabel
Work-life Balance menjelaskan 40,8% variasi Kepuasan Kerja. Sedangkan sisanya 59,2% (100% - 40,8%) dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar model.
Tabel 26
Hasil Uji Regresi Sederhana Hipotesis 1
Sumber: Lampiran 2, 2018
Hasil pengujian pada tabel nomor 26 mendapatkan nilai F sebesar 12,613 dengan probabilitas 0,001 < (lebih kecil) dari pada 0,05 yang artinya bahwa
Work-life Balance mempengaruhi kepuasan kerja.
47
Tabel 27
Hasil Uji Regresi Sederhana Hipotesis 1
Berdasarkan tabel nomor 27 menunjukkan bahwa nilai Sig menunjukkan
0,001 (<0,05) yang berarti bahwa variabel Work-life Balance berpengaruh terhadap kepuasan kerja.
Nilai t hitung dalam uji regresi sederhana ini 3,552 yang lebih besar dari
nilai t tabel sebesar 1,645. Nilai t tabel sendiri diliat di tabel t dengan cara (65-3-1) dengan tingkat signifikansi 0,05. Sehingga apabila nilai t hitung lebih besar dari t tabel dapat dikatakan bahwa variabel independen (Work-life Balance)
berpengaruh terhadap variabel dependen (Kepuasan Kerja).
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 48.828 6.735 7.250 .000
WLB .621 .175 .408 3.552 .001
48
Hipotesis 2 : Semakin baik keseimbangan kehidupan dan kerja yang dimiliki oleh
Akuntan, maka semakin etis pengambilan keputusan yang dibuatnya.
Tabel 28
Hasil Uji Regresi Sederhana Hipotesis 2
Sumber: Lampiran 3, 2018
Berdasarkan tabel nomor 28 dapat dilihat output SPSS memperlihatkan nilai R sebesar 0,391 atau 39,1% yang artinya bahwa variabel Work-life Balance
menjelaskan 39,1% variasi Kepuasan Kerja. Sedangkan sisanya 60,9% (100% - 39,1%) dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar model.
Tabel 29
Hasil Uji Regresi Sederhana Hipotesis 2
Sumber: Lampiran 3, 2018
Hasil pengujian mendapatkan nilai F sebesar 11,369 dengan probabilitas 0,001 < (lebih kecil) dari pada 0,05 yang artinya bahwa Work-life Balance
berpengaruh terhadap pengambilan keputusan etis.
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .391a .153 .139 3.93330
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 175.888 1 175.888 11.369 .001b
Residual 974.666 63 15.471
49
Tabel 30
Hasil Uji Regresi Sederhana Hipotesis 2
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 16.074 4.966 3.237 .002
WLB .435 .129 .391 3.372 .001
Sumber: Lampiran 3, 2018
Berdasarkan tabel nomor 30 menunjukkan bahwa nilai Sig menunjukkan
0,001 (<0,05) yang berarti bahwa variabel Work-life Balance berpengaruh terhadap pengambilan keputusan etis.
Nilai t hitung dalam uji regresi sederhana pada hipotesis dua ini sebesar
3,372 yang lebih besar dari nilai t tabel sebesar 1,645. Nilai t tabel sendiri dilihat pada tabel t dengan cara (65-3-1) dengan tingkat signifikansi 0,05. Sehingga apabila nilai t hitung lebih besar dari t tabel dapat dikatakan bahwa variabel independen (Work-life Balance) berpengaruh terhadap variabel dependen (Pengambilan Keputusan Etis).
4.3 Pembahasan
Hipotesis 1:
50
Variabel work-life balance memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel kepuasan kerja atau dengan kata lain bahwa hipotesis satu ini telah diterima. Hal ini menunjukkan bahwa untuk mencapai keseimbangan kehidupan kerja sendiri dapat dilihat dengan beberapa instrument yaitu lama bekerja dalam sehari dan dalam seminggu, rasa khawatir dengan pekerjaannya, dapat memiliki waktu yang cukup untuk keluarga dan teman, ada tidaknya perasaan depresi atau stress terhadap pekerjaanya, serta waktu untuk berolahraga.
Hipotesis 2: