• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III STRATEGI KOMUNIKASI 3.1 Analisis 3.1.1 Analisa masalah - DESAIN KAMPANYE SOSIAL PEDULI SAMPAH PADA DAERAH WISATA BUDAYA DI KOTA SEMARANG - Unika Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB III STRATEGI KOMUNIKASI 3.1 Analisis 3.1.1 Analisa masalah - DESAIN KAMPANYE SOSIAL PEDULI SAMPAH PADA DAERAH WISATA BUDAYA DI KOTA SEMARANG - Unika Repository"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

STRATEGI KOMUNIKASI 3.1 Analisis

3.1.1 Analisa masalah

Sampah merupakan salah satu penyebab tidak seimbangnya lingkungan hidup. Contoh dari lingkungan salah satunya yaitu di kawasan pecinan disemarang yang sekaligus menjadi tempat wisata budaya dan harus dilindungi dan dipertahankan kelestariannya dari sampah.

Setelah survei yang dilakukan masih ada saja dan banyak ditemui sampah-sampah yang diabaikan dan dibuang secara sembarangan dikawasan tersebut. Didepan toko, parkiran kendaraan, perumahan masyarakat. Pembeli atau pengunjung yang berada disana masih kurang peduli dengan adanya sampah-sampah yang ada dikawasan pecinan tersebut.

Gambar 3.1 Kawasan Pecinan Semarang yang masih banyak sampah. Sumber : Data Pribadi

(2)

sampah. Tidak ada sign system tentang sampah disekitar kawasan pecinan. Dari dokumentasi yang sudang diambil dibeberapa tempat di kawasan pecinan (gang belakang, gang besen, gang cilik, gang tengah, kranggan, beteng) jarang sekali ditemukannya sign system berhubungan dengan sampah. Kebanyakan sign system yang ada yaitu untuk tidak parkir didepan pintu dan sign system yang dipasang dengan untuk tidak membuang sampah sembarangan hanya di beberapa daerah saja. Pada saat sign system yang digunakan untuk tidak parkir didepan pintu hasilnya memuaskan, jarang sekali ada mobil atau motor yang parkir didepan pintu rumah seseorang pada saat mereka melihat sign system tersebut. Data ini kemudian akan di perkuat lagi melalui kuisioner yang sudah diberikan/ atau dibagikan di hari sebelumnya.

(3)

3.1.2 Analisa Kuisioner

Dari 142 responden orang dewasa muda atau awal yang sedang berbelanja maupun sedang berkunjung kesana usia 20-30 tahun, dapat disimpilkan sebagai berikut:

Gambar 3.3 Grafik hasil kuesioner pertanyaan 1 Sumber : Data Pribadi

Dari hasil kuesioner diatas dengan 142 responden menunjukkan bahwa, 75% (106 orang) berusia 20-30 tahun. 10% (14 orang) berusia 30-40 tahun, 5% ( 8 orang) berusia 30-40 tahun, dan 10% (14 orang) berusia 40 tahun lebih.

Gambar 3.4 Grafik hasil kuesioner pertanyaan 2 Sumber : Data Pribadi

10%

75% 5%

10%

U S I A

10-20 tahun 20-30 tahun 30-40 tahun 40 tahun lebih

3%

77% 14%

10%

S E B E R A P A S E R I N G K A H A N D A B E R B E L A N J A A T A U M E N G U N J U N G I K A W A S A N P E C I N A N S E M A R A N G D A L A M

S E B U L A N ?

(4)

Dari hasil kuesioner diatas dengan 142 responden menunjukkan bahwa, 77% (109 orang) sering datang unuk berbelanja dan berkunjung sebanyak 6-10 kali. 14% (19 orang) sebanyak 10-15 kali, 10% ( 9 orang) le, dan 3% (6 orang) sebanyak 1-5 kali.

Gambar 3.5 Grafik hasil kuesioner pertanyaan 3 Sumber : Data Pribadi

Dari hasil kuesioner diatas dengan 142 responden menunjukan bahwa, 32% (46 orang) mengunjungi pasar malam semawis pada hari jumat, sabtu dan minggu. 38% (54 orang) menjawab sering dan 30% (42 orang) menjawab tidak pernah mengunjungi pasar malam semawis dihari jumat, sabtu dan minggu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa 70% responden mengunjungi pasar malam semawis pada hari jumat, sabtu dan minggu.

Gambar 3.6 Grafik hasil kuesioner pertanyaan 4 Sumber : Data Pribadi

(5)

Dari hasil kuesioner dapat disimpulkan bahwa 100% kawasan pecinan ini adalah suatu tempat yang kotor yang menghasilkan banyak sampah setiap harinya.

Gambar 3.7 Grafik hasil kuesioner pertanyaan 5 Sumber : Data Pribadi

Dari hasil kuesioner diatas dengan 142 responden menunjukan bahwa 80% (114 orang) setuju akan adanya sign system tentang sampah yang akan membantu menjaga kebersihan lingkungan di sekitar pecinan dan 20% (28 orang) lainnya kurang setuju.

Gambar 3.8 Grafik hasil kuesioner pertanyaan 6 Sumber : Data Pribadi

83% 17%

M E N U R U T A N D A E F E K T I F

T I D A K J I K A K A M PA N Y E

S O S I A L D I A D A K A N D I

S E M AW I S ?

YA TIDAK

80% 20%

A P A K A H A N D A S E T U J U D E N G A N A D A N Y A S I G N S Y S T E M U N T U K M E N J A G A K E B E R S I H A N L I N G K U N G A N

D I S E K I T A R P E C I N A N ?

(6)

Dari hasil kuesioner diatas dengan 142 responden menunjukan bahwa 83% (118 orang) setuju bahwa kampanye sosial akan efektif bila diadakan ada saat pasara malam semawis buka sedangkan 17% (24 orang) lainnya kurang setuju.

Gambar 3.9 Grafik hasil kuesioner pertanyaan 7 Sumber : Data Pribadi

Dari hasil kuesioner diatas dengan 142 responden menunjukan bahwa 78% (111 orang) sejutu akan berdampak baik untuk kebersihan yang ada di kawasan pecinan semarang sedangkan 22% (31 orang) lainnya kurang menyetujuinya.

Gambar 3.10 Grafik hasil kuesioner pertanyaan 8 Sumber : Data Pribadi

78% 22%

A PA K A H K A M PA N Y E S O S I A L I N I A K A N B E R D A M PA K B A I K U N T U K M A S A L A H S A M PA H

YA N G A D A D I P E C I N A N ?

YA TIDAK

85% 15%

J I K A A D A S TA N D T E N TA N G K A M PA N Y E S O S I A L YA N G D I A D A K A N D I S A N A D I K E M A S S E C A R A A P I K D A N M E N A R I K ,

A K A N K A H A N D A A K A N M E N G U N J U N G I N YA ?

(7)

Dari hasil kuesioner diatas dengan 142 responden menunjukan bahwa 85% (121 orang) akan dating jika kampanye sosial ini di adakan dan dikemas secara apik

dan menarik dan 15% (21 orang) lainnya tidak.

Gambar 3.11 Grafik hasil kuesioner pertanyaan 9 Sumber : Data Pribadi

Gambar 3.12 Grafik Hasil kuesioner pertanyaan 10 Sumber : Data Pribadi

3.1.3 Analisa Internet

 Data tentang pecinan

 Data visual yang terkait dengan Kampanye sosial

 Data verbal yang terkait dengan Kampanye sosial

75%; 25%;

B A G A I M A N A K A H M E N U R U T A N D A J I K A D I A D A K A N P E N A M B A H A N T E M PAT

S A M PA H K R E AT I F D I S E K I TA R P E C I N A N ?

SETUJU TIDAK SETUJU

8%

77% 5% 10%

G AYA D E S A I N S E P E R T I A PA K A H YA N G A N D A S U K A I ?

(8)

3.2 Creative Brief

Dalam menyusun creative brief ini penulis menggunakan metode SWOT Strength

Kekuatan dari perancangan ini adalah target audience yang masih belum peka atau peduli terhadap sampah yang ada lingkungan sekitar kawasan pecinan semarang yang merupakan salah satu warisan budaya yang ada disemarang. Sign system sendiripun juga merupakan kekuatan dari perancangan ini karena dengan adanya sign system nanti akan menimbulkan pembelajaran dan juga untuk mengingatkan mereka untuk mulai peka terhadap sampah untuk menjaga kelestarian kawasan pecinan di kota Semarang ini.

Weakness

Kelemahan dalam perancangan ini yaitu sign system yang akan dibuat akan menjadi hal baru bagi mereka para pengunjung atau para pembeli sehingga proses adaptasi dan pembelajaran akan membutuhkan waktu bagi mereka untuk mengubah kebiasaan atau perilaku yang sebelumnya membuang sampah sembarangan menjadi tidak membuangya secara sembarangan.

Opportunity

(9)

Thread

Ancaman yang ada bisa terjadi pada sign system ini yaitu dari orang dewasa yang sulit untuk beradaptasi atau tidak mau menerima suatu pembelajaran yang baru untuk kepentingan bersama.

3.3 Analisis Kognisi, Afeksi dan Changing Behavior Kognisi

Dalam tahap ini kampanye sosial ini perlu untuk diperkenalkan melalui media sosial dan media cetak. Media sosial seperti contohnya : Instagram, line, path. Dan untuk media cetak bisa berupa : poster, banner, mmt

Afeksi

Memperkenalkan hal baru berupa tempat sampah kreatif yang dibuat dengan pancingan yaitu menggunakan sebuah hadiah atau sebuah apresiasi khusus untuk menambah semangat mereka dalam membuang sampah pada tempat sampah maupun ke dalam tempat sampah kreatif, dan terus menerapkannya pada kehidupan mereka sehari-hari khususnya di kawasan pecinan semarang.

Perubahan Perilaku (Changing Behavior)

(10)

3.4 Strategi Penyampaian Pesan

Kampanye ini sendiri memiliki pesan yang ingin ditujukan kepada khalayak sasaran, untuk itu perlu dibuatnya strategi dalam penyampaian pesan itu sendiri. Langkah paling awal dalam strategi ini ialah melakukan survey serta wawancara ke berbagai sumber dan target terkait agar mendapatkan data yang lengkap dan dapat menunjang penulis untuk merancang kampanye yang sesuai.

Setelah itu, tahap selanjutnya adalah perancangan konsep visual dan perancangan media yang akan digunakan sesuai data yang didapat dari hasil riset. Dengan begitu konsep akan sesuai dan pesan yang ingin disampaikan dapat ditampilkan secara baik dan efektif.

Strategi yang digunakan untuk menjalankan event ini agar dapat disampaikan secara efektif dan efesien dengan melakukan beberapa hal: 1. Menampilkan sebuah kampanye sosial dengan keseimbangan warna dan manner kita harus menerapkannya bersama demi keindahan yang akan dinikmati.

2. Mengandalkan media sosial, yakni Instagram dan Facebook sebagai media menyampaikan beberapa informasi mengenai ambient media tersebut, karena orang dewasa awal zaman sekarang sangat aktif dalam bermain sosial media untuk berkomunikasi, untuk berbelanja, maupun mencari informasi.

3. Menetapkan lokasi, perlengkapan dan biaya untuk menjalankan ambient media ini.

4. Bekerjasama dan mencari dukungan ataupun bantuan dengan lembaga perusahaan tertentu yang memiliki kaitan dengan ambient media agar terlaksana dengan baik.

5. Berikut lembaga dan perusahaan terkait:

(11)

Adalah komunitas Peduli Lingkungan yang berada di

semarang yang melakukan aksi sosial “pungut sampah” yang

dilakukan setiap hari minggu pada saat CFD. Mereka melakukan aksinya dengan sukarela dan mereka juga memiliki tujuan untuk membantu menanggulangi masalah sampah yang ada di Semarang sekaligus mereka ingin memberikan contoh kepada masyarakat tentang meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat dalam membuang sampah.

3.4.1. Tema Kampanye

Tema dari Kampanye ini adalah “Melatih mereka para

Dewasa Awal (20-30 tahun) agar lebih peduli terhadap sampah di

Pecinan Semarang”.

3.4.2. Judul Kampanye

Judul dari kampanye ini adalah “PEKA” dengan tagline

Pecinanku Resik, Wisata Budayaku Apik3.4.3 Tahapan Kampanye

Berikut adalah tahap kampanye yang akan dilakukan dalam jangka waktu 3 bulan yang dimulai dari bulan Juli 2018 hingga September 2018 :

1. Tahap Kognisi

Menarik perhatian target sasaran dengan memberikan permasalahan utama masyarakat Indonesia, terutama semarang (studi kasus: pecinan semarang) dalam hal kurangnya masyarakat Indonesia membiasakan masyarakat atau pengunjung dan

penduduk setempat untuk lebih peduli lagi dengan sampah yang ada disekitar mereka.

2. Tahap Afeksi

(12)

memperkenalkan ambient media yang sudah didesain kepada masyarakat yang akan didisplay di pasar malam semawis. 3. Tahap Perubahan Perilaku (Changing Behavior)

Setelah target sasaran mengetahui ambient media yang dibuat mereka akan merasa tertarik dan mereka akan semakin rajin untuk membuang sampah dan mempedulikannya. Dan perilakunya yang sebelumnya tidak peduli akan berubah menjadi peduli terhadap sampah.

3.4.4 Strategi Anggararan

Media Harga Jumla

h

Total Total Akhir

(13)

Poster Tahap

(14)

BAB IV

STRATEGI KREATIF

4.1 Konsep Visual

Gambar 4.1 Visualisasi Logo 4.1.1 Pewarnaan Logo

R: 235 G: 28 B : 36

C: 0 % M: 100 % Y: 100 % K: 0 % R: 252 G: 252 B : 252

C: 0 % M: 0 % Y: 0 % K: 0 %

Gambar 4.1.1 Pewarnaan Logo

(15)

tersebut. Menurut Cerrato (2012), setiap warna memiliki karakter masing-masing

Warna Putih: Mengartikan bersih, kemurnian, polos, muda, ringan, cahaya, kebaikan, kesempurnaan, memiliki konotasi positif, keselamatan, dan sesuai untuk organisasi amal.

Warna Merah: Mengartikan warna pemberi energi, melambangkan semangat dan tindakan. Karena membangkitkan energi, merah akan meningkatkan emosi dan memotivasi kita untuk mengambil tindakan. Warna merah adalah warna yang hangat dan positif jika terkait dengan kebutuhan fisik dasar dan semangat untuk bertahan hidup.

Dari warna merah dan putih ini juga digambarkan seperti warna bendera negara Indonesia. Mengapa ? untuk menyimbolkan bahwa kita adalah warga negara Indonesia, yang bersatu tidak ada perbedaan (ras,suku,agama,warna kulit).

4.1.2 Tipografi Logo

The Quick Brown Fox Jumps Over The Lazy Dog 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0

Gambar 4.2 Gambar Tipografi Logo

Font yang digunakan untuk judul logo kampanye adalah font Made

in China. Digunakan karena memiliki bentuk huruf yang

menyerupai tulisan kanji (hanzi) china yang memberikan kesan budaya china yang kental, dan mudah dibaca.

The Quick Brown Fox Jumps Over The Lazy Dog 1234567890

(16)

Font yang digunakan untuk judul logo kampanye adalah font Biko.

Digunakan karena memiliki bentuk huruf yang tidak memiliki ekor dan terlihat lebih jelas sehingga memberikan kesan santai dan cocok untuk segala umur dan sangat mudah untuk dibaca.

4.2. Konsep Verbal

4.2.1 Konsep Dasar Kampanye

Konsep dasar kampanye ini adalah mengedukasi target sasaran yaitu orang dewasa awal dengan umur 20 sampai 30 tahun dengan SES A-C, bahwa peduli sampah itu penting untuk Lingkungan sekitar. Dalam kampanye ini, menggunakan media yang berdasarkan pada Kognisi, Afeksi dan Changing Behavior (perubahan perilaku) yang dilaksanakan secara bertahap dan ditempatkan di lokasi Kota Semarang yang sesuai dengan hasil riset yang telah didapat.

4.2.2 Tujuan Utama Kampanye

Tujuan utama kampanye ini yaitu, untuk meningkatkan kepedulian masyarakat Indonesia

khususnya semarang akan sampah sehingga Lingkungan menjadi lebih bersih sehat dan indah. Ambient media yang dibuat diharapkan dapat membantu untuk meningkatkan kepedulian akan sampah sehingaa nantinya akan tercipta lingkungan yang sehat dan bisa dinikmati oleh siapa saja.

4.2.3 Konsep Judul Kampanye

Judul kampanye ini adalah “Peka” (Pecinanku Asri). Judul tersebut

(17)

4.3 Visualisai Desain

4.3.1 Tahap Kognisi (Juli 2018)

Gambar 4.3.1 Poster Tahap kognisi

(18)

4.3.3 Tahap promosi menggunakan MMT & X-Banner 4.3.2 Tahap Afeksi

(19)

Gambar 4.3.4 Poster dan Media Sosial Tahap Afeksi

Gambar 4.3.4 Media Sosial (facebook & Twitter Tahap Afeksi 4.3.3 Tahap Perubahan Perilaku (Changing Behavior)

(20)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Masyarakat indonesia khususnya semarang masih kurang tingkat kepeduliannya terhadap sampah, setiap harinya kota Semarang menghasilkan 1000 ton sampah dan mereka masih cuek terhadap itu. Apakah sesulit atau sesusah itu kah meningkatkan kepedulian yang mereka miliki di dalam diri mereka ? menignkatkan kepedulian tentang sampah sungguh tidak akan merugikan bahkan bisa menjadi suatu keuntungan bagi diri kita maupun orang lain. Disaat kepedulian itu ada dan setiap orang menerapkannya pasti ada dampak positif yang muncul dan pasti sangatlah menguntungkan. Lingkungan menjadi lebih hijau, tidak ada banjir karena sistem drainase yang tersumbat oleh sampah-sampah yang dibuang secara sembarangan, tidak ada sakit penyakit yang ditimbulkan oleh sampah yang menumpuk atau menggunung disekitar kita dan masih banyak hal lagi. Saat kepedulian itu ada pasti akan memiliki dampak yang positif, untuk meningkatkan dan mengembalikan rasa kepedulian itu kembali maka dalam kampanye yang dibuat kali ini akan membantu mereka untuk kembali peduli yaitu melalui ambient media, yang menjadi media utama dari kampanye ini.

Semua ini tentunya dilakukan sesuai dengan survei yang sudah dilakukan dan penyesuaian terhadap target sasaran dalam kampanye ini. Menggambarkan visual yang

berkontiniutas dan sejalan dengan tema yang ingin disampaikan, sehingga kampanye

dan ambient media yang dibuat dapat dipercaya oleh target sasaran.

5.2 Saran

Diharapkan perancangan ini tidak hanya dapat terwujud di Kota Semarang,

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Beal, Namey dan Gloria Bley Miller,2003 : Bahasa Mengajarkan Seni pada Anak, Penerbit Pripoen Books, Yogyakarta.

Elizabeth B Hurlock, 1980 : Psikologi Perkembangan, Edisi kelima, Penerbit Erlangga.

Marsella Lusiana Winoto, 2017 : PERANCANGAN BOARD GAME

PEMBELAJARAN DALAM MENGATASI KETAKUTAN PADA ANAK USIA 4 – 6 TAHUN, Laporan Akhir Tugas Akhir.

http://tekno.kompas.com/read/2010/10/15/1959260/75.persen.buang.sampah.semb

arangan

http://asiswanto.net/?page_id=81

https://www.kompasiana.com/pughiyman/pengaruh-lingkungan-terhadap-perkembangan-anak_55005faa813311d019fa7788

http://megapolitan.harianterbit.com/megapol/2014/04/11/591/28/18/Penindakan-Pelanggar-Buang-Sampah-Terkendala-Pergub

Gambar

Gambar 3.1 Kawasan Pecinan Semarang yang masih banyak sampah.
Gambar 3.2 Sign system larangan parkir di sekitar wilayah Pecinan Semarang
Gambar  3.4 Grafik hasil kuesioner pertanyaan 2
Gambar  3.6 Grafik hasil kuesioner pertanyaan 4
+7

Referensi

Dokumen terkait

Orgenes Tonga (2011) menjabarkan kelebihan dari metode inquiry adalah : 1) Mendorong siswa berpikir secara ilmiah dalam setiap pemecahan masalah yang dihadapi; 2) Membantu

Setelah Presiden Hosni Mubarak jatuh, militer Mesir menghadapi tantangan serius bagaimana mereka menstranformasikan diri menjadi organisasi militer yang profesional dan

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang digunakan mengukur apa yang perlu diukur. Suatu alat ukur yang validitasnya tinggi akan mempunyai tingkat kesalahan

Masalah sosial dapat menjadi penghalang untuk mencapai kehidupan yang lebih baik secara nyaman dan tentram, dan perlu adanya tindakan – tindakan untuk

Proses pembangunan perisian bagi tajuk Electricity untuk pelajar mata pelajaran Sains sekolah rendah ini mengambil masa selama lebih kurang tiga bulan untuk

Tahun 1991 adalah tahun kejayaan terakhir film Indonesia, karena sejak itu merosot dengan sangat tajam, dan tinggal film-film seks dan kekerasan yang dibuat sangat gampang,

Meningkatnya konsentrasi ambien menyebabkan meningkatnya dampak pencemaran pada kesehatan manusia dan nilai ekonomi dari gangguan kesehatan tersebut (Gambar 4 dan Gambar 5).. Gambar

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode latihan berstruktur yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa mengikuti langkah-langkah sebagai berikut (1) guru