• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa-masa yang akan datang (Sunariyah, 2003:4). Dalam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa-masa yang akan datang (Sunariyah, 2003:4). Dalam"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang (Sunariyah, 2003:4). Dalam kegiatan investasi waktu dan risiko bagaikan sisi dalam mata uang. Dana yang diinvestasikan adalah pasti dalam masa sekarang, sedangkan risiko merupakan hal yang tidak pasti dalam suatu kegiatan investasi. Jika suatu investasi memiliki jangka waktu yang lama risiko ketidakpastian akan tingkat pengembalian dana yang telah diinvestasikan semakin tinggi, sebaliknya jika suatu investasi memiliki jangka waktu yang relatif pendek maka risiko ketidakpastian investasi tersebut rendah. Investasi dapat dilakukan di dalam pasar keuangan (financial market). Pasar keuangan yang ada saat ini adalah pasar modal (capital market) dan pasar uang (money market).

Menurut Undang-undang Pasar Modal No 8 tahun 1995 : “Pasar modal merupakan suatu kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek”. Pasar modal merupakan salah satu tempat investasi yang memiliki banyak manfaat bagi perekonomian negara, yaitu menambah produktivitas masyarakat, menambah lapangan pekerjaan, serta sebagai sumber pendapatan negara. Pasar modal memiliki dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan.

(2)

2 Dalam melaksanakan fungsi ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari pihak yang kelebihan dana kepada pihak yang membutuhkan dana, sedangkan dalam melaksanakan fungsi keuangan, pasar modal menyediakan dana yang dibutuhkan oleh pihak yang memerlukan dana, dan pihak yang memiliki kelebihan dana dapat ikut terlibat dalam kepemilikan perusahaan. Dalam pasar modal terdapat instrumen yang diperdangangkan. Instrumen pasar modal adalah semua jenis surat berharga atau sekuritas yang diperdagangkan di pasar modal. Jenis-jenis surat berharga yang diperdagangkan dipasar modal Indonesia terdiri dari surat berharga yang bersifat ekuitas, surat berharga yang bersifat utang, surat berharga derivatif, dan surat berharga berupa reksadana (Sabar Warsini, 2009).

Menurut Jogiyanto (2010 : 205), Return Saham adalah nilai yang diperoleh sebagai hasil dari aktivitas investasi. Return yang diharapkan berupa deviden untuk investasi saham dan pendapatan bunga untuk investasi di surat utang. Return merupakan tujuan utama investor untuk mendapatkan hasil dari investasi yang dilakukan oleh investor tersebut. Return Saham yang cukup tinggi akan lebih menarik para investor untuk membeli saham tersebut. Return dapat berupa realized return dan expected return. Realized return merupakan return yang telah terjadi dan dihitung menggunakan data historis. Expected return merupakan return yang diharapkan akan diperoleh investor dimasa yang akan datang (Hartono, 2013:235)

BI Rate merupakan suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank Indonesia dan

(3)

3 diumumkan kepada publik. Tingkat suku bunga Bi Rate memiliki pengaruh terhadap retrun saham karena jika tingkat suku bunga BI Rate naik maka suku bunga deposito dan suku bunga perbankan juga akan naik. Hal itu menyebabkan investor akan menjual sahamnya dan beralih investasi ke deposito atau produk bank lainnya sehingga dapat mengakibatkan harga saham akan jatuh dan return saham yang dimiki akan turun.

Inflasi merupakan indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga. Tingkat inflasi yang tinggi biasanya terjadi akibat kondisi ekonomi yang overheated. Artinya, kondisi ekonomi mengalami permintaan produk yang melebihi kapasitas penawaran produknya yang mengakibatkan terjadinya kenaikan harga produk secara keseluruhan (Bodie, dkk 2009 : 178). Inflasi secara relatif berpengaruh negatif terhadap harga saham karena inflasi meningkatkan biaya suatu perusahaan. Apabila peningkatan biaya lebih tinggi daripada pendapatan perusahaan, maka profitabilitas dari perusahaan tersebut mengalami penurunan. Penurunan laba perusahaan akan menyebabkan investor tidak tertarik untuk berinvestasi pada perusahaan, hal ini akan mengakibatkan penurunan harga saham dan berdampak pada penurunan return saham (Tandelilin, 2010:343).

Nilai tukar mata uang disebut dengan kurs. Menurut Paul R. Krugman dan Maurice ( 1994 : 73) kurs adalah harga sebuah mata uang dari suatu

(4)

4 negara yang diukur atau dinyatakan dalam mata uang lainnya. Adapaun macam-macam kurs yang sering ditemui adalah kurs beli, kurs jual, dan kurs tengah (penjumlahan kurs beli dan kurs jual yang dibagi dua). Dalam penelitian ini menggunakan nilai tukar rupiah terhadap dolar. Nilai tukar rupiah terhadap dolar ini mencerminkan kuat atau lemahnya perekonomian Indonesia karena Amerika Serikat merupakan mitra teresar Indonesia sehingga nilai tukar tersebut dapat dijadikan tolok ukur perekonomian Indonesia. Di sisi lain, depresiasi kurs mata uang domestik dapat memberi dampak negatif terhadap emiten yang memiliki hutang dalam mata uang asing sedangkan produk emiten tersebut dijual didalam negeri. Hal ini mengakibatkan penurunan harga saham emiten tersebut di bursa efek yang berakibat terhadap penurunan return saham (Samsul, 2006:202).

Dalam penelitian ini menggunakan sampel pada perusahaan pada sektor berbankan karena sektor berbankan memiliki peranan yang baik dan strategis dalam menggerakan roda perekonmian negara. Perbankan merupakan sarana yang selalu digunakan masyarakat dalam bertransaksi, menghimpun dana, maupun melakukan kredit. Oleh karena itu, pada penelitian ini menggunakan sampel pada sektor perbankan karena masih dianggap sebagai sector yang strategis dalam berinvestasi.

(5)

5 1.2. Batasan Masalah

Pada penelitian ini terdapat batasan-batasan yang akan diteliti, batasan-batasan ini digunakan untuk mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian. Penelitian ini terbatas pada perusahaan sub sektor perbankan dengan menggunakan tiga variabel bebas yaitu suku bunga, inflasi, da nilai tukar rupiah. Penelitian ini menggunakan periode pengamatan dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015. Selain itu penelitian ini mengambil 5 sampel bank dari keseluruhan 43 perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indoneisa. Sampel bank yang digunakan merupakan saham pada sub sektor perbankan yang merupakan saham Blue Chip.

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah di paparkan di atas dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apakah suku bunga berpengaruh signifikan terhadap return saham pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2013-2015?

2. Apakah inflasi berpengaruh signifikan terhadap return saham pada Perushaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2013-2015?

3. Apakah nilai tukar rupiah berpengaruh signifikan terhadap return saham pada Perusahaan Perbankan ang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2013-2015?

(6)

6 1.4. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh suku bunga terhadap return saham pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2013-2015?

2. Untuk mengetahui pengaruh inflasi terhadap return saham pada Perushaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2013-2015?

3. Untuk mengetahui pengaruh nilai tukar rupiah terhadap return saham pada Perusahaan Perbankan ang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2013-2015?

(7)

7 1.5. Kerangka Penulisan

Kerangka penulisan dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam gambar 1.5.1 sebagai berikut :

Gambar 1.5.1 Kerangka Penulisan

Pada penelitian ini menggunakan tiga variabel bebas atau variabel independen, yaitu suku bunga (BI Rate) sebagai X1, inflasi sebagai X2, dan nilai tukar rupiah sebagai X3 dengan variabel bebas atau variable dependent return saham pada sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). BI Rate merupakan suku bunga acuan suapaya stabilitas ekonomia tetap terjaga. BI Rate ini akan mempengaruhi keputusan investor dalam berinvestasi di pasar saham atau perbankan. Inflasi merupakan suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (continue) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, termasuk

Suku Bunga

(X

1

)

Nilai Tukar

Rupiah (X

3

)

Inflasi (X

2

)

Return Saham

(8)

8 juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang. Inflasi secara relatif berpengaruh negatif terhadap harga saham karena inflasi meningkatkan biaya suatu perusahaan. Apabila peningkatan biaya lebih tinggi daripada pendapatan perusahaan, maka profitabilitas dari perusahaan tersebut mengalami penurunan. Penurunan laba perusahaan akan menyebabkan investor tidak tertarik untuk berinvestasi pada perusahaan, hal ini akan mengakibatkan penurunan harga saham dan berdampak pada penurunan return saham.

Nilai tukar rupiah merupakan acuan atau gambaran mengenai fundamental suatu negara. Jika nilai tukar rupiah terhadap dolar menguat maka perekomian Indonesia baik, sebaliknya jika nilai tukar rupiah terhadap dollar melemah maka perekonomian Indonesia kurang baik. Hal ini dikarenakan Amerika Serikat merupakan mitra kerja terbesar Indonesia dalam hal ekspor dan impor. Penelitian ini menggunakan rentang waktu 2013 sampai dengan 2015.

Gambar

Gambar 1.5.1  Kerangka Penulisan

Referensi

Dokumen terkait

Ma- noma, kad naujajame sepsio apibrėžime teiginys apie gyvybei pavojingus organų funkcijų sutrikimus, sukeltus sutrikusio organizmo atsako į infekciją, geriau atitinka dabartinę

Hasil yang diperoleh pada penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan pengendalian pengelolaan belanja hibah dan belanja bantuan sosial pada Dinas Pendapatan

responden tentang tingkat pendidikan yang menyebutkan bahwa rata-rata pendidikan terakhir yang ditempuh oleh responden adalah SMP sebanyak 72 orang (42,6%) maka

Dalam penelitian “Hubungan Kuat Arus Listrik dengan Keasaman Buah Jeruk dan Mangga” mengadopsi cara kerja sel galvani-volta, dimana jika ada dua elektroda yang berbeda

Orang Boti Dalam melihat kosmos sebagai bagian dari diri mereka, “manusia bersama dengan alam.” Pandangan ini, menggambarkan sikap orang Boti terhadap alam, yang

Namun melihat bagaimana peran IAEA dalam krisis nuklir Korea Utara dapat disimpulkan bahwa setiap organisasi internasional memiliki sumber power yang berbeda, seperti

Since the activation of the new constitutional order of Hong Kong on 1 July 1997, a plethora of court decisions have directly or indirectly implemented the concepts of separation

Berdasarkan hasil wawancara dengan subjek yang berjumlah lima orang guru yang telah memberikan pernyataan-pernyataan; pertama , secara finansial dalam penerapan