• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPUTUSAN KEPALA NOMOR : 539/KA/XI/2004 TENTANG GUGUS KEAMANAN DAN KETERTIBAN NUKLIR KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEPUTUSAN KEPALA NOMOR : 539/KA/XI/2004 TENTANG GUGUS KEAMANAN DAN KETERTIBAN NUKLIR KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

J A K A R T A

KEPUTUSAN KEPALA

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR : 539/KA/XI/2004

TENTANG

GUGUS KEAMANAN DAN KETERTIBAN NUKLIR BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

Menimbang : a. bahwa dengan Keputusan Kepala BATAN Nomor 149/KA/V/2000 telah ditetapkan tentang Gugus Keamanan dan Ketertiban Nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional;

b. bahwa Keputusan Kepala BATAN sebagaimana tersebut pada huruf a sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan keadaan, dipandang perlu menetapkan Gugus Keamanan dan Ketertiban Nuklir BATAN dengan Keputusan Kepala BATAN;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran; 2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 yang diubah dengan Undang- undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian;

3. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 2004;

4. Keputusan Presiden Nomor 104/M Tahun 2002;

5. Keputusan Kepala BATAN Nomor 74/KA/IV/1999 sampai dengan 79/KA/IV/1999 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai di Lingkungan BATAN;

6. Keputusan Kepala BATAN Nomor 166/KA/IV/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja BATAN;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL TENTANG GUGUS KEAMANAN DAN KETERTIBAN NUKLIR BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL.

(2)

Pasal 1

Gugus Keamanan dan Ketertiban Nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional yang selanjutnya dalam Keputusan ini disebut Guskamtib Nuklir BATAN adalah gugus pegawai BATAN yang karena kedudukan dan tugasnya bertanggung jawab dalam hal pengamanan dan pemeliharaan ketertiban pada instalasi dan bahan nuklir di lingkungan BATAN.

Pasal 2

Guskamtib Nuklir BATAN sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 mempunyai tugas melakukan pengamanan kawasan kerja, instalasi nuklir dan bahan nuklir dan non nuklir, pegawai, bahan keterangan, dan pemeliharaan ketertiban di lingkungan BATAN selama 24 (dua puluh empat) jam, termasuk hari libur.

Pasal 3

Guskamtib Nuklir BATAN sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 terdiri atas : a. Kepala Bagian Pengamanan;

b. Kepala Subbagian Pengamanan Instalasi Nuklir; c. Kepala Subbagian Pengamanan Dalam;

d. Kepala Unit Pengamanan Nuklir; e. Penata Pengamanan Instalasi Nuklir; f. Penata Pengamanan Dalam;

g. Penata BATAN Security System (BSS); h. Komandan Regu (Danru);

i. Pengatur Administrasi Pengamanan Nuklir; j. Pengatur Administrasi Pengamanan Dalam; k. Petugas Pengamanan;

l. Operator BSS.

Pasal 4

Kepala Bagian Pengamanan, Kepala Subbagian Pengamanan Instalasi Nuklir, Kepala Subbagian Pengamanan Dalam dan Kepala Unit Pengamanan Nuklir mempunyai tugas sebagaimana diatur dalam Keputusan Kepala BATAN Nomor 166/KA/IV/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Tenaga Nuklir Nasional.

Pasal 5

Penata Pengamanan Instalasi Nuklir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf e mempunyai tugas sebagai berikut :

(3)

a. membuat rencana kegiatan pengamanan dan pengawalan bahan nuklir; b. membuat peta daerah, peta alur transportasi dan denah ruangan tempat

penyimpanan sebagai bahan pembuatan rencana pengamanan bahan nuklir;

c. membuat rencana pendidikan dan latihan personel Guskamtib Nuklir BATAN yang bersifat teknis dan non teknis;

d. membuat rencana penempatan personel Guskamtib Nuklir BATAN berdasarkan kualifikasi pendidikan dan kemampuan personel;

e. membuat rencana penempatan peralatan pengamanan di instalasi nuklir; f. membuat konsep juknis dan juklak pengamanan instalasi nuklir.

Pasal 6

Penata Pengamanan Dalam sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf f mempunyai tugas sebagai berikut :

a. membuat jadwal kegiatan pengamanan pengamanan instalasi, para pejabat dan personel BATAN;

b. merencanakan pelaksanaan kesamaptaan personel Guskamtib Nuklir BATAN sesuai dengan jadwal;

c. melakukan pengambilan dan pemrosesan sidik jari pegawai BATAN; d. membuat laporan hasil pelaksanaan pengamanan instalasi secara rutin; e. mengurus induk administrasi Bagian Pengamanan BATAN.

Pasal 7

Penata BATAN Security System (BSS) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf g mempunyai tugas sebagai berikut :

a. membuat rencana kegiatan pengoperasian BSS pada kondisi normal, darurat dan kritis;

b. membuat rencana prosedur dan instruksi kerja BSS;

c. melakukan koordinasi dengan Komandan Regu Piket Pusat Penelitian Tenaga Nuklir (PPTN) Serpong;

d. menyeleksi dan merencanakan penggunaan secara efisien peralatan BSS;

e. menelaah masalah yang berkaitan dengan pengoperasian BSS di kawasan PPTN; dan

(4)

f. membuat laporan mengenai hasil pelaksanaan tugas sebagaimana tersebut pada Pasal 7 huruf e kepada Kepala Unit Pengamanan Nuklir secara periodik.

Pasal 8

Komandan Regu (Danru) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf h mempunyai tugas sebagai berikut:

a. melakukan koordinasi pelaksanaan piket Petugas Pengamanan di kawasan kerja;

b. membuat rencana pelaksanaan tugas pengamanan dalam rangka menegakkan disiplin pegawai, keamanan dan ketertiban kawasan kerja serta mengantisipasi kemungkinan terjadinya keadaan darurat di lingkungan kawasan kerja;

c. melakukan pencatatan kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan oleh Petugas Pengamanan dan menghimpun segala kejadian yang terjadi di lingkungan kawasan kerja sebagai bahan penyusunan rencana pelaksanaan pengamanan;

d. melakukan evaluasi hasil pelaksanaan tugas piket pengamanan.

Pasal 9

Pengatur Administrasi Pengamanan Nuklir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf i mempunyai tugas sebagai berikut:

a. melakukan pengurusan administrasi yang berkaitan dengan keperluan dan kebutuhan Petugas Pengamanan serta penyediaan blangko-blangko laporan;

b. melakukan kegiatan permintaan alat keperluan Petugas Pengamanan; dan c. mendistribusikan surat masuk dan surat keluar.

Pasal 10

Pengatur Administrasi Pengamanan Dalam sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf j mempunyai tugas sebagai berikut:

a. membuat jadual tugas piket pelaksana pengamanan Kantor Pusat BATAN; b. membuat konsep rencana kebutuhan alat perlengkapan petugas

pengamanan sesuai petunjuk dan arahan pimpinan;

(5)

d. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas.

Pasal 11

Petugas Pengamanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf k mempunyai tugas sebagai berikut :

a. melakukan penjagaan kawasan kerja dan mengidentifikasi terhadap keluar/masuk personel/pegawai/tamu serta lalu lintas kendaraan dan barang;

b. melakukan pengawasan di kawasan kerja yang meliputi : 1) pendataan karyawan yang bekerja di luar jam kerja;

2) pemeriksaan atas ketertiban penguncian pintu/jendela ruang kerja; 3) pengawasan tempat parkir kendaraan, panel listrik dan air.

c. melakukan tindakan segera jika terjadi kebakaran, pencurian dan kecelakaan, sebagai berikut :

1) melakukan penanggulangan kebakaran dan melaporkan kepada pejabat BATAN terkait untuk meminta petunjuk lebih lanjut serta Dinas Pemadam Kebakaran terdekat;

2) melakukan pengusutan awal pencurian dan kecelakaan dan pengamanan Tempat Kejadian Perkara (TKP).

d. melakukan pengawalan personel, pengambilan uang dan material yang dianggap rawan dan berbahaya.

Pasal 12

Operator BSS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf l mempunyai tugas sebagai berikut :

a. mengoperasikan peralatan BSS pada kondisi normal, darurat dan kritis;

b. merawat dan memperbaiki peralatan BSS;

c. melakukan pengecekan secara rutin fungsi peralatan BSS;

d. melakukan komunikasi dengan Regu Petugas Pengamanan PPTN Serpong; dan

(6)

Pasal 13

(1) Untuk dapat menjadi personel Guskamtib Nuklir BATAN, selain memenuhi persyaratan umum penerimaan Pegawai Negeri Sipil (PNS) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, juga harus memenuhi persyaratan.

(2) Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi hal-hal sebagai berikut :

a. laki-laki, memiliki ijazah Sekolah Menengah Umum eksakta atau Sekolah Teknik Menengah;

b. berumur minimal 20 tahun dan maksimal 25 tahun, sehat jasmani dan rohani yang dinyatakan dengan surat keterangan dari dokter;

c. tinggi badan sekurang-kurangnya 165 cm dan berat badan sesuai dengan tinggi badan, tidak cacat fisik, tidak berkaca mata dan tidak buta warna;

Pasal 14

Calon personel Guskamtib Nuklir BATAN yang memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam pasal 13 harus menandatangani Surat Perjanjian seperti tersebut dalam Lampiran Keputusan ini dan mengikuti Pendidikan Dasar Pengamanan yang diselenggarakan oleh BATAN bekerja sama dengan POLRI.

Pasal 15

Penempatan personel Guskamtib Nuklir BATAN yang telah dinyatakan lulus dalam pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, ditetapkan dengan Keputusan Kepala BATAN.

Pasal 16

(1) Dalam usaha peningkatan kualitas, baik pengetahuan maupun keterampilan, personel Guskamtib Nuklir BATAN memperoleh pembinaan melalui pendidikan dan latihan sebagai berikut :

a. Pendidikan Dasar Pengamanan (Diksarpam) yang diselenggarakan oleh BATAN atau bekerja sama dengan instansi lain yang terkait; dan b. latihan Perorangan dan Latihan Kesatuan yang dilaksanakan secara

rutin oleh Unit Kerja masing-masing atau bekerja sama dengan instansi lain yang terkait.

(2) Selain pembinaan melalui pendidikan dan latihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pembinaan personel Guskamtib Nuklir BATAN dapat dilakukan melalui :

(7)

a. alih lingkungan kerja di lingkungan Guskamtib Nuklir BATAN, dengan tujuan untuk memberikan kesegaran lingkungan kerja dan pengalaman baru, memperluas wawasan;

b. alih tugas di luar lingkungan Guskamtib Nuklir BATAN, dengan tujuan untuk mengembangkan karier, terutama bagi personel Guskamtib Nuklir BATAN yang mempunyai masa kerja tertentu dan mempunyai prestasi yang baik.

Pasal 17

(1) Alih lingkungan kerja dan alih tugas personel Guskamtib Nuklir BATAN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (2) dapat dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan.

(2) Alih tugas personel Guskamtib Nuklir BATAN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (2) huruf b, dilaksanakan dengan ketentuan :

Sudah bertugas di lingkungan Guskamtib Nuklir BATAN selama 16 (enam belas) tahun bagi personel Guskamtib Nuklir BATAN, dengan syarat ada penggantinya, memperoleh persetujuan dari Sekretaris Utama, dan memenuhi persyaratan alih tugas.

Pasal 18

(1) Personel Guskamtib Nuklir BATAN dapat mengikuti pendidikan Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir (STTN) setelah yang bersangkutan mempunyai masa kerja sekurang-kurangnya 8 (delapan) tahun, dengan syarat ada formasi sesuai analisa jabatan di lingkungan pengamanan.

(2) Personel Guskamtib Nuklir BATAN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diberikan izin alih tugas ke luar lingkungan Guskamtib Nuklir BATAN setelah memiliki ijazah STTN.

Pasal 19

Personel Guskamtib Nuklir BATAN yang telah bertugas selama 12 (dua belas) tahun dan memiliki ijazah setingkat lebih tinggi dapat disesuaikan ijazahnya sesuai dengan formasi yang ada dalam analisa jabatan di lingkungan Guskamtib Nuklir BATAN.

Pasal 20

Personel Guskamtib Nuklir BATAN wajib menjaga nama baik dan martabat PNS pada umumnya dan Guskamtib Nuklir BATAN pada khususnya.

(8)

Pasal 21

Peningkatan disiplin personel Guskamtib Nuklir BATAN dilakukan dengan cara mengikuti Pola Pembinaan Pengamanan, Prosedur Tetap (PROTAP) dan Petunjuk Pelaksanaan (JUKLAK) Pengamanan yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala BATAN.

Pasal 22

Pemberhentian sebagai personel Guskamtib Nuklir BATAN dilakukan apabila yang bersangkutan berhalangan tetap (cacat jasmani dan/atau cacat rohani) yang dinyatakan oleh Tim Penguji Kesehatan yang ditunjuk oleh Menteri Kesehatan RI.

Pasal 23

Penyediaan/perekrutan personel Guskamtib Nuklir BATAN dimungkinkan berasal dari pegawai BATAN yang memenuhi persyaratan.

Pasal 24

Dengan berlakunya keputusan ini, maka Keputusan Kepala BATAN Nomor 149/KA/V/2000 tentang Gugus Keamanan dan Ketertiban Nuklir BATAN dinyatakan tidak berlaku lagi.

Pasal 25

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di J a k a r t a pada tanggal 3 November 2004

KEPALA

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL ttd

(9)

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL J A K A R T A

LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR : 539/KA/XI/2004

TANGGAL : 3 NOVEMBER 2004

SURAT PERJANJIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : ... Tempat, tanggal lahir : ... Alamat : ...

dengan ini berjanji bahwa sebagai calon personel Gugus Keamanan dan Ketertiban Nuklir (Guskamtib Nuklir) BATAN, saya :

1. Akan mematuhi semua ketentuan sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Kepala BATAN Nomor 539/KA/XI/2004 tentang Gugus Keamanan dan Ketertiban Nuklir BATAN;

2. Tidak akan meminta dispensasi waktu untuk mengikuti kursus, sekolah atau kuliah dan akan mematuhi jam-jam kerja yang ditentukan bagi personel Guskamtib Nuklir BATAN;

3. Tidak akan menuntut penyesuaian ijazah yang lebih tinggi sebelum terpenuhi masa kerja sebagai Guskamtib Nuklir BATAN selama 12 (dua belas) tahun;

4. Tidak akan menikah selama jangka waktu 1 (satu) tahun terhitung sejak menjadi calon Pegawai Negeri Sipil (PNS);

5. Bersedia ditempatkan pada Guskamtib Nuklir BATAN unit-unit kerja di lingkungan BATAN yang ditentukan.

Demikian Surat Perjanjian ini dibuat dengan penuh kesadaran tanpa tekanan dari siapapun juga, dan apabila melanggar kami bersedia diambil tindakan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Jakarta, ... Mengetahui :

A.n. KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL YANG MEMBUAT PERJANJIAN SEKRETARIS UTAMA

Materai Rp.

6000,-... ... NIP : ... NIP : ...

Referensi

Dokumen terkait

Melihat journal (Dimas Yoga Apriawan dan Lusia Rakhmawati, 2017) dengan judul “Alat Ukur Panjang Dan Berat Badan Balita Untuk Menentukan Kategori Status Gizi

Manajer produksi tentu sudah memiliki fungsi yang jelas di dalam perusahaan yakni berfungsi untuk mengelola, mengendalikan serta mengawasi segala aktifitas yang berlangsung di

Evaluasi terhadap jasa lingkungan dalam pengelolaan sumberdaya air dapat dilakukan, sekalipun hanya sebagian barang dan jasa yang dihasilkan dari pengelolaan sumberdaya air

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung. Pembimbing: Dwi Astuti Wahyu Nurhayati, SS. Kata kunci: kesulitan, pelafalan, tehnik latihan. Pelafalan merupakan salah satu

Brosur bertujuan untuk memberikan informasi tentang Dreams Cafe and Resto kepada konsumen serta promosi atau event yang sedang berlangsung. Serta mengajak konsumen untuk

Perhitungan dengan menggunakan keempat persamaan tersebut dengan input gelombang sinusoidal dan pada kedalaman konstan sebesar 5 m juga memberikan hasil dimana gelombang

adalah “Apakah terdapat hubungan antara usia, pendidikan, status pernikahan, kualitas hidup, dan dukungan keluarga dengan depresi pada pasien gagal ginjal kronik

Butena juga dikenal sebagai butilena, butilena adalah gas tidak berwarna yang terkandung dalam minyak mentah sebagai konstituen kecil dalam jumlah yang terlalu kecil untuk