• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 METODE PENELITIAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Disain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah riset kausal. Riset kausal merupakan riset yang memiliki tujuan utama membuktikan hubungan sebab akibat atau hubungan mempengaruhi dan dipengaruhi dari variabel-variabel yang diteliti. Dalam hal ini, peneliti menentukan variabel yang mempengaruhi atau menyebabkan perubahan variabel yang lain. Variabel yang mempengaruhi disebut variabel independen, sedangkan variabel yang terpengaruh oleh perubahan variabel independen disebut sebagai variabel dependen (Istijanto, 2005, p31-32). Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis kualitas produk (X1), harga (X2) dan promosi (X3) yang diterapkan oleh PT. Triputera Chupi food dan

kaitan dengan keputusan pembelian konsumen (Y).

3.2 Operasional Variabel Penelitian

Variabel adalah construct yang diukur dengan berbagai macam nilai untuk memberikan gambaran yang lebih nyata mengenai fenomena-fenomena. Penentuan variabel pada dasarnya merupakan operasionalisasi terhadap construct, yaitu upaya mengurangi abstraksi construct sehingga dapat diukur. Definisi operasional adalah penentuan construct sehingga manjadi variabel yang dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh peneliti dalam mengoperasionalisasikan construct, sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran construct yang lebih baik (Nur Indriantoro, 2002, p69).

(2)

1. Kualitas produk (X1)

Tabel 3.1 Dimensi Kualitas Produk

Variabel Penelitian Sub Variabel/ Dimensi Indikator / Definisi Ukuran Skala

Kinerja Fungsi utama produk

Jelly Cup berfungsi baik untuk pencernaan serta membantu menjaga berat badan Realibilitas Kemungkinan suatu barang berhasil menjalankan fungsinya dalam periode tertentu

Mengonsumsi Jelly Cup secara teratur dapat membantu melancarkan pembuangan secara baik

Feature Karakteristik produk

Karakteristik Jelly Cup adalah bentuk kemasan yang dapat langsung dimakan (siap saji)

Keawetan

Pengukuran terhadap siklus

produk

Produk Jelly Cup mengandung bahan Pengawet sehingga dapat bertahan cukup lama Konsistensi Seberapa jauh produk dapat menyamai spesifikasi tertentu

Jelly Cup memiliki tingkat kadar gula dan serat sari sari buah yang baik

sehingga menghasilkan konsistensi yang baik dan mempertahankan kualitas Kualitas produk

( agar-agar) (X1)

Desain Dimensi yang unik

Jelly Cup mempunyai desain yang unik dengan beraneka jenis warna serta variasi bentuk pada isi dalam produknya

(3)

2. Harga (X2)

Tabel 3.2 Dimensi Harga Variabel Penelitian Sub Variabel/ Dimensi Indikator / Definisi Ukuran Skala Mark up pricing Harga jual ditentukan berdasarkan presentasi keuntungan dan keseluruhan biaya produksi

1. Harga jual Jelly Cup ditentukan sesuai dengan total keseluruhan biaya produksi

2. Melihat kondisi pasar sebagai pertimbangan melakukan penentuan harga jual/mark up 3.Menetapkan

presentase mark up dari biaya pokok produksi Harga (X2) Preceived value pricing Penilaian konsumen 1. Konsumen akan membeli suatu produk jika produk berkualitas tinggi sesuai dengan tingkat harga yang beredar di pasaran 2. Harga menentukan penilaian konsumen 3. Konsumen memiliki persepsi bahwa nilai yang terdapat pada produk tersebut lebih penting daripada biaya yang harus ditawarkan

(4)

3. Promosi (X3)

Tabel 3.3 Dimensi Promosi Variabel Penelitian Sub Variabel/ Dimensi Indikator / Definisi Ukuran Skala Iklan Iklan yang digunakan harus menarik konsumen 1. Melalui penggunaan brosur dan pemasangan pamflet di outlet

Jelly Cup

2. Penggunaan kata yang tertera di brosur Jelly cup menarik 3. Iklan dengan

menggunakan brosur & pemasangan pamflet membuat penyampaian informasi lebih

fleksibiltas dan dapat mendramatisir pesan Promosi (X3) Sales promotion Menggunakan tenaga pemasaran yang bertugas memberi informasi produk dan menarik minat calon pelanggan 1.Menggunakan SPG/SPB yang menarik dapat menimbulkan minat dari konsumen

2. Penyediaan sampel dan testing sebagai percobaan untuk

menarik minat konsumen 3. Sales promotion Jelly Cup memiliki pengetahuan tentang produk dan menguasai seni menjual seperti memberikan presentasi dan demonstrasi

(5)

4. Keputusan Pembelian Konsumen (Y)

Tabel 3.4 Dimensi Keputusan pembelian konsumen Variabel Penelitian Sub Variabel/ Dimensi Indikator / Definisi Ukuran Skala Pengenalan Masalah Proses yang dimulai dengan pengenalan masalah atau kebutuhan

Membeli suatu produk dilihat dari kebutuhan yang diperlukan Mencari Informasi Mengumpulkan data 1. Konsumen terlebih dahulu mengumpulkan data terhadap produk sebelum mengambil keputusan untuk membeli

2. Mengumpulkan

informasi melalui orang lain (kerabat/teman yang sudah mengkonsumsi) Evaluasi

Alternatif

Kriteria seleksi Konsumen menyeleksi dan mengevaluasi pilihan terhadap produk dengan manfaat yang diharapkan dan menyempitkan pilihan hingga alternatif yang dipilih Keputusan Pembelian Menentukan pilihan yang dianggap paling menguntungkan Keputusan membeli produk dilihat dari pilihan yang dianggap memiliki manfaat/menguntungkan Keputusan Pembelian (Y) Purna Beli Tingkat kepuasan Perilaku konsumen terhadap tingkat kepuasan sesudah Melakukan pembelian Likert

(6)

3.2.1 Skala Likert

Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalampengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.

Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, maka variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadika sebagai titik tolak untuk menyususn item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.

Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradiasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain (Sugiono, 2004, p86-87) :

1. sangat setuju 1. selalu 1. sangat positif 2. setuju 2. sering 2. positif 3. ragu-ragu 3. kadang-kadang 3. netral 4. tidak setuju 4. hampir tidak pernah 4. nagatif 5. sangat tidak setuju 5. tidak pernah 5. sangat negatif

untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor, misalnya : 1. sangat setuju/selalu/sangat positif diberi skor 5

2. setuju/sering/positif diberi skor 4 3. ragu-ragu/kadang-kadang/netral diberi skor 3 4. tidak setuju/hampir tidak pernah/negatif diberi skor 2 5. sangat tidak setuju/tidak pernah/sangat negatif diberi skor 1

(7)

3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian 3.3.1 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif bersifat terstruktur sehingga ragam data yang diperoleh dari sumbernya (responden yang ditanyai atau obyek yang diamati) cenderung memiliki pola yang lebih mudah dibaca oleh peneliti. Hal ini mungkin karena peneliti dalam pengumpulan datanya menggunakan alat yang terstruktur, misalnya memberikan alternatif jawaban terhadap pertanyaan yang disampaikan kepada responden sehingga responden sekadar memilih jawaban yang sesuai dengan pendapatnya. Karena pilihan jawabannya sudah tertentu maka jawaban (data) yang terkumpul akan berkisar pada alternatif tersebut. Selanjutnya peneliti mengubah data atau jawaban responden menjadi satuan kuantitatif atau angka (Istijanto, 2005, p46).

3.3.2 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu organisasi atau perorangan langsung dari objeknya. Peneliti ingin mengetahui pengaruh kualitas produk, harga, dan promosi terhadap keputusan pembelian konsumen dengan memberikan pernyataan dalam bentuk kuesioner kepada para konsumen Jelly cup.

Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk jadi dan telah diolah oleh pihak lain, yang biasanya dalam bentuk publikasi (Supranto, 2001, p10).

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Wawancara

Peneliti melakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak perusahaan untuk mendapatkan informasi yang diperlukan untuk penelitian nantinya.

(8)

2. Studi Lapangan

Studi lapangan merupakan riset yang dilakukan dengan mendatangi objek penelitian secara langsung dengan maksud untuk mendapatka data serta informasi dari keadaan sebenarnya.

3. Kuesioner

Peneliti memberikan kuesioner kepada responden yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan topik penelitian. Kuesioner di berikan kepada para konsumen jelly cup.

4. Study pustaka

Mengumpulkan data-data sekunder yang dilakukan dengan membaca, mengumpulkan, mencatat, mempelajari buku-buku, artikel, jurnal, informasi internet dan sumber lainnya yang berupa teori-teori yang mendukung penelitian ini.

3.5 Metode Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel adalah non probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Sugiyono (2004, p77).

Metode yang digunakan adalah metode pemilihan sampel berdasarkan kemudahan (convenience sampling), sesuai dengan namanya, metode ini memilih sampel dari elemen populasi (orang atau kejadian) yang datanya mudah diperoleh peneliti. Elemen populasi yang dipilih sebagai subyek sampel adalah tidak terbatas sehingga peneliti memiliki kebebasan untuk memilih sampel yang paling cepat dan murah. Kelebihan umumnya metode ini adalah waktu pelaksanaan yang relatif cepat dengan biaya yang relatif murah. Kelemahannya hasil analisis data sampel mempunyai tingkat generalisasi yang rendah. Nur Indriantoro & Bambang supomo (1999, p130).

(9)

3.5.1Menentukan Ukuran Sampel

Dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin untuk menghitung ukuran sampel yang akan diambil Umar(2007,p78).

n = N 1+ N (e)2

dimana :

n = ukuran sampel N = populasi

e = tingkat ketepatan (presisi) 5% (0,05) maka ukuran sampel yang didapat yaitu :

N = 171 Keterangan : N diambil dari jumlah konsumen Jelly cup dari PD Terang Jaya daerah Bekasi selama satu bulan yakni pada bulan january 2009.

n = 171 / (1+ 171. 0,052)

= 119.78 = 120 responden

3.6 Metode Analisis Data

Analisis data penelitian merupakan bagian dari proses pengujian data setelah tahap pemilihan dan pengumpulan data penelitian. Dimana dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dengan regresi korelasi menggunakan program SPSS versi 16.00.

(10)

3.6.1 Uji validitas.

Uji validitas digunakan untuk mengetahui butir-butir dalam suatu daftar (konstruk) pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Daftar pertanyaan ini pada umumnya mendukung suatu kelompok variabel tertentu.

Validitas suatu butir pertanyaan dapat dilihat pada hasil output SPSS pada tabel dengan judul Item-Total Statistics. Menilai kevalidan masing-masing butir pertanyaan dapat dari nilai Corrected Item-total Correlation masing-masing butir pertanyaan.Suatu butir pernyataan dikatakan valid jika nilai r-hitung yang merupakan nilai dari Corrected Item-Total Correlation > dari r-tabel. Uji validitas sebaiknya dilakukan secara terpisah pada lembar kerja yang berbeda antara satu konstruk variabel dengan konstruk variabel yang lain sehingga dapat diketahui butir-butir pertanyaan variabel mana yang paling banyak tidak valid (Nugroho, 2005, p67-68).

3.6.2 Uji Realibilitas

Realibilitas (keandalan) merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuisioner.

Uji realibilitas dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap suatu butir pertanyaan untuk lebih dari satu variabel,namun sebaiknya uji realibilitas sebaliknya dilakukan pada masing-masing variabel pada lembar kerja yang berbeda sehingga dapat diketahui konstruk variabel mana yang tidak reliabel.Realibilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha > dari 0,60 (Nugroho, 2005, p72).

3.6.3 Uji Korelasi

Uji korelasi bertujuan untuk menguji hubungan antara dua variabel yang tidak menunjukkan hubungan fungsional ( berhubungan bukan berarti disebabkan). Koefisien

(11)

minus (-). Hal ini menunjukkan arah korelasi. Makna sifat korelasi (Nugroho, 2005, p35-36) adalah :

1. Korelasi positif (+) berati jika variabel X1 mengalami kenaikan maka variabel X2 juga

akan mengalami kenaikan atau jika variabel X2 mengalami kenaikan maka variabel X1

juga akan mengalami kenaikan.

2. Korelasi negatif (-) berarti jika variabel X1mengalami kenaikan maka variabel X2 akan

mengalami penurunan., atau jika variabel X2 mengalami kenaikan maka variabel X1

akan mengalami penurunan.

Sifat korelasi akan menentukan arah dari korelasi. Keeratan korelasi dapat dikelompokkan sebagai berikut :

1. 0,00 sampai dengan 0,20 berarti korelasi memiliki keeratan sangat lemah. 2. 0,21 sampai dengan 0,40 berarti korelasi memiliki keeratan lemah. 3. 0,41 sampai dengan 0,70 berarti korelasi memiliki keeratan kuat. 4. 0,71 sampai dengan 0,90 berarti korelasi memiliki keeratan sangat kuat. 5. 0,91 sampai dengan 0,99 artinya korelasi memiliki keeratan sangat kuat sekali. 6. 1 berarti korelasi sempurna.

3.6.4 Regresi Berganda

Menurut Nugroho (2005, p43), regresi bertujuan untuk menguji hubungan pengaruh antara satu variabel terhadap variabel lainnya. Variabel yang dipengaruhi disebut variabel dependen, sedangkan variabel yang mempengaruhi disebut variabel bebas atau independen.

Regresi yang memiliki satu variabel dependen dan satu variabel independen disebur regresi sederhana. Model peresamaannya dapat digambarkan sebagai berikut :

(12)

Sedangkan regresi yang memiliki satu variabel dependen dan lebih dari satu variabel independen disebut regresi berganda. Model persamaan dapat digambarkan sebagai berikut :

3.7 Rancangan Uji Hipotesis

Dalam penelitian ini pengujian hipotesis mengunakan uji hipotesis 2 pihak (2 tailed test). Pengujian hipotesis yang dilakukan akan menghasilkan jawaban atas hipotesis yang sudah disebutkan yaitu apakah ada pengaruh variabel-variabel kualitas produk, harga, dan promosi terhadap keputusan pembelian konsumen.

Hipotesis 1

Ho : Tidak ada pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian konsumen Ha : Ada pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian konsumen

Hipotesis 2

Ho : Tidak ada pengaruh harga terhadap keputusan pembelian konsumen Ha : Ada pengaruh harga terhadap keputusan pembelian konsumen

Hipotesis 3

Ho : Tidak ada pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian konsumen Ha : Ada pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian konsumen

(13)

Hipotesis 4

Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara kualitas produk, harga dan promosi terhadap keputusan pembelian konsumen

Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara kualitas produk, harga dan promosi terhadap keputusan pembelian konsumen

3.8 Rancangan implikasi hasil penelitian

Dalam penelitian ini membahas beberapa masalah yaitu : pengaruh dari kualitas produk terhadap keputusan pembelian konsumen, pengaruh dari harga terhadap keputusan pembelian konsumen, dan pengaruh dari promosi terhadap keputusan pembelian konsumen.

Ketiga variabel tersebut dianalisis untuk mengetahui seberapa besar pengaruh masing-masing variabel terhadap pengambilan keputusan. Dari hasil analisis tersebut perusahaan dapat mengetahui seberapa besar kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen sehingga perusahaan lebih meningkatkan kualitas produknya. Selain itu juga untuk mengetahui seberapa besar pengaruh harga terhadap keputusan pembelian konsumen. Untuk variabel promosi dapat diketahui seberapa penting pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian konsumen.

Setelah mengetahui besarnya pengaruh dari masing-masing variabel yang diteliti PD Terang Jaya akan melihat variabel mana yang paling mempengaruhi keputusan pembelian konsumen sehingga kedepannya PD Terang Jaya dapat mengembangkan strategi-strategi yang lebih baik agar dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dalam membeli produk agar-agar Jelly Cup, hal ini bisa menjadi masukan dalam meningkatkan penjualan agar-agar.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis menggunakan program SPSS, dapat diketahui hasil uji validitas didapatkan bahwa semua item butir pertanyaan variabel konflik peran ganda,

Metode yang digunakan dalam uji validitas adalah dengan prosedur analisis butir, yaitu menganalisis setiap item pertanyaan terhadap skor total suatu variabel.. Suatu butir

Untuk mengetahui variabel independen secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen dilakukan uji t atau t-student. Ha = b1 ≠ 0, masing- masing

Uji F digunakan untuk menguji tingkat signifikan dari pengaruh variabel independen secara serempak terhadap variabel dependen. Pengujian uji F dapat dilakukan

Uji signifikansi parameter individual (uji statistik t) bertujuan untuk mengukur seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan

baik yakni apabila tidak memiliki korelasi dengan variabel bebas atau tidak terjadi multikolinearitas. Uji ini dilakukan untuk mengukur besar hubungan antara satu

Reliabilitas adalah suatu pengukuran yang menunjukkan konsisten atau tidaknya jawaban terhadap butir pertanyaan dalam kuesioner. Rumus yang sering digunakan untuk

Koefisien regresi digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Uji t dapat dilakukan dengan membandingkan nilai