• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian

Objek penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yaitu Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa yang sudah go public di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun pada tahun 2014 hingga 2018.

B. Jenis dan Sumber Data

a. Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu data yang dapat diukur atau dihitung dan dinyatakan dalam bentuk bilangan atau angka. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah Permodalan, Good Corporate Governance, Profil risiko, dan Pertumbuhan Laba.

b. Sumber Data

Data dalam penelitian ini adalah yang digunakan adalah data sekunder, data yang dibutuhkan merupakan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit periode 31 desember 2014 hingga 2018. Sumber data diperoleh dari www.idx.co.id yang merupakan situs resmi yang menerbitkan laporan keuangan tahuanan perusahaan Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa yang terdaftar di bursa efek Indonsia (BEI).

(2)

C. Teknik Pengambilan Data

Teknik pengambilan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan data dokumentasi. Metode dokumentasi dalam penelitian yaitu dilakukan dengan cara mengumpulkan data melalui publikasi situs-situs resmi.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh perusahaan Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa yang berjumlah 30 bank dan sudah go public di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2014 hingga 2018.

2. Sampel dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode purposive sampling yang bertujuan untuk mendapatkan sampel yang terbaik sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Kriteria yang digunakan dalam pemilihan sampel adalah sebagai berikut :

1. Perusahaan perbankan yang sudah go public yang dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Perusahan yang memempublikasikan laporan keuangan tahunan untuk periode 31 desember 2014 hingga 2018 yang dinyatakan dalam Rupiah (Rp).

3. Data yang disediakan lengkap setiap periodenya dan data mencakup permodalan, corporate governance, profil risiko dan pertumbuhan laba perusahaan.

Tabel 3. 1 Jumlah Sampel

No. Nama Bank Non Devisa Kriteria Bukan

Sampel

Sampel A B C

1. Bank Aglomas X X X X

2. Bank Aros X √ √ X

3. Bank BCA Syariah X √ √ X

(3)

5. Bank Kesejahteraan Ekonomi X √ √ X

6. Bank Ina Perdana X √ √ X

7. Bank Harda Internasional √ √ √ √

8. Bank Farma Internasional X √ √ X

9. BankSahabat Sampoerna X √ √ X

10. Bank Cetratama Nasional X √ √ X

11. Bank Dinar Indonesia Tbk X X X X

12. Bank Mayora X X X X

13. Bank Mitra Niaga X √ √ X

14. Bank Multi Arta Sentosa X √ √ X

15. Bank Nationalnobu Tbk √ √ √ √

16. Bank Panin Dubai Syariah Tbk √ √ √ √

17. Bank Prima Master X √ √ X

18. Bank Pundi Indonesia X X X X

19. Bank Royal Indonesia X √ √ X

20. Bank Sahabat Purba Danarta X X X X

21. Bank Sinar Harapan Bali X X X X

22. Bank Andara X X X X

23. Bank Bri Syariah X √ √ X

24. Bank Bukopin Syariah X √ √ X

25. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk √ √ √ √

26. Bank Victoria Internasional Tbk √ √ √ √

27. Bank Victoria Syariah X √ √ X

28. Bank Yudha Bhakti √ √ √ √

29. Bank Jabar Banten Syariah X √ √ X

30. Bank Bisnis Internasional X √ √ X

Total 24 6

Berdasarkan kriteria-kriteria yang telah di tetapkan, terdapat 6 bank Umum Swasta Non Devisa yang memenuhi kriteria-kriteria tersebut yang menjadi sampel dalam penelitian. Yaitu Bank Harda Internasional, Bank Nationalnobu, Bank Panin Dubai Syariah Tbk, Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk, Bank Victoria Internasional Tbk, Bank Yudha Bhakti.

E. Devinisi Operasional Variabel

a. Variabel Independen (X)

Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang keberadaannya mempengaruhi variable terikat. Variabel independen dalam penelitian ini adalah :

(4)

a. Good Corporate Governance (X1)

Good Corporate Governance adalah rangkaian proses terstruktur yang digunakan untuk mengelola serta mengarahkan atau memimpin bisnis dan usahausaha korporasi dengan tujuan untuk meningkatkan nilai-nilai perusahaan serta kontinuitas usaha. Proksi ini ukur melalui jumlah Good Coorporate Governance yang terdapat pada perusahaan.

b. Permodalan (capital)

Rasio permodalan diukur melalui Capital Adequacy Ratio (CAR). CAR (capital adequacy ratio) adalah rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank guna menutupi kemungkinan kegagalan dalam pemberian kredit dan dapat dirumuskan sebagai berikut:

CAR=

c. Profil risiko

Profil risiko difokuskan pada resiko kredit, dimana untuk mengukur resiko kredit menggunakan NPL dengan rumus sebagai berikut:

NPL = b. Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang keberadaannya dipengaruhi oleh keadaan-keadaan yang mempengaruhinya. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pertumbuhan laba.

(5)

i. Pertumbuhan Laba

Pertumbuhan laba yaitu tingkat pertumbuhan laba yang diperoleh pada suatu periode, pertumbuhan laba dihitung dari selisih laba antara tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya dibagi dengan nilai laba, atau :

F. Teknik Analisis Data

a. Analisis Regresi Data Panel

Teknik yang digunakan adalah analisis regresi data panel. Data yang digunakan merupakan penggabungan dari deret waktu (time series) mulai tahun 2014-2018 dan silang tempat (cross section) dalam hal ini mengenai bank umum nasional dan swasta non devisa di Indonesia dan penelitian ini dilakukan dengan menggunakan software Eviews 8. Adapun Model regresi data panel adalah sebagai berikut:

Y= α + β1 X1 + β2X2+ β3X3 + uit

Dimana:

Y : Pertumbuhan laba Bank Umum Nasional Swasta Non Devisa di Indonesia Periode (2014-2018)

X1 : Permodalan

X2 : Good Corporate Govenance

X3 : Profil Risiko

i : waktu ke-t

t : Menunjukkan deret waktu 2014-2018

(6)

u : error term

b. Pemilihan Model Terbaik a. Uji Chow

Pengujian yang dilakukan untuk memilih apakah model akan dianalisis menggunakan common effect atau fixed effect dapat dilakukan dengan Uji Chow. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut :

Ho : Common Effect Ha : Fixed Effect

Dasar penolakan terhadap hipotesis nol (Ho) adalah apabila nilai probabilitas F < alpha (0,05).

Dimana :

RRSS : Restricted Residual Sum Square URSS : Unrestricted Residual Sum Square N : Jumlah data cross section

T : Jumlah data time series K : Jumlah variabel penjelas b. Uji Hausman

Pengujian untuk memilih apakah model akan dianalisis menggunakan random effect atau fixed effect dapat dilakukan dengan uji hausman. Hipotesis yang digunakan dalam hausman test adalah sebagai berikut: Ho: Random Effect

(7)

Dasar penolakan terhadap hipotesis nol (Ho) adalah apabila nilai probabilitas F < alpha (0,05).

Dimana :

: vektor untuk statistic variabel fixed effect : vektor untuk statistika variabel random effect

: matriks kovarian untuk dugaan FEM : matriks kovarian untuk dugaan REM c. Pengujian Hipotesis

Dalam pengujian hipotesis, akan dilakukan beberapa uji antara lain uji koefisien regresi secara individual (uji-t), uji koefisien regresi secara keseluruhan (uji-F), uji koefisien determinasi (R²).

1) Uji t (Uji Koefisien Regresi Secara Individual)

Koefisien regresi digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Uji t dapat dilakukan dengan membandingkan nilai probability dengan taraf signifikansinya. Apabila nilai Prob. < α maka koefisien variabel tersebut signifikan mempengaruhi variabel terikat dan sebaliknya. Pengujian terhadap hasil regresi dilakukan dengan menggunakan uji t pada derajat keyakinan 95% atau α = 5% dengan ketentuan sebagai berikut:

Jika nilai probability t-statistik < 0,05 maka H0 ditolak Jika nilai probability t-statistik > 0,05 maka Ha ditolak

(8)

2) Uji F (Koefisien Regresi Secara Keseluruhan)

Uji F (Uji simultan) digunakan untuk menunjukkan apakah keseluruhan variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat. Uji F disebut juga uji kelayakan model yang digunakan untuk mengidentifikasi model regresi yang diestimasi layak atau tidak. Layak disini berarti bahwa model yang diestimasi layak digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen. Uji F dapat dilakukan dengan melihat Prob (F-statistic). Apabila nilai Prob (F-statistic) < 0,05 (α = 0,05) maka koefisien regresi secara keseluruhan signifikan mempengaruhi variabel terikat dan sebaliknya.

3) Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan model menjelaskan variabel terikat yang dihitung. Nilai R2 yang kecil/ mendekati nol, berarti kemampuan variabelvariabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat sangat terbatas atau kecil. Nilai R2 yang besar mendekati 1, berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat.

Gambar

Tabel 3. 1 Jumlah Sampel

Referensi

Dokumen terkait

200.000-, ( Dua ratus ribu rupiah ) karena tidak menggunakan tarif maka pendapat beliau hanya bersifat perkiraan dalam pendapatan, pijat yang dilakukan beliau

3HQJDGLODQ 3DMDN PHPSXQ\DL NRPSHWHQVL XQWXN PHPHULNVD PHPXWXV PHQJDGLOL VHQJNHWD SDMDN 6HQJNHWD SDMDN LWX VHFDUD JDULV EHVDUQ\D WHUGLUL GDUL XSD\D KXNXP EDQGLQJ \DLWX PHQJHQDL

Pengukuran risiko dengan menggunakan standard deviasi hanya dapat melihat penyimpangan dari return saham, tetapi tidak dapat mengukur berapa kira-kira jumlah kerugian yang

pengaruh yang signifikan latihan pliometrik single-leg tuck jump dan double-leg tuck jump terhadap peningkatan kekuatan otot tungkai pada pemain sepakbola mahasiswa FIK UNM

Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian kuantitatif adalah penelitian yang ditujukan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,

yang sangat kecil didalam air maupun didalam berbagai system hayati penting. Kation- kation yang dapat dipertukarkan terserap dengan tenaga cukup besar untuk

Hal ini dibuktikan dengan Fhitung&gt; Ftabel, yaitu 13,538&gt;1,79 dengan tingkat signifikansi 0,000 &lt; 0,05, maka H0 ditolak artinya terdapat pengaruh

Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka biaya perolehan efek individual harus diturunkan hingga sebesar nilai wajarnya, dan jumlah penurunan nilai tersebut