• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

46 A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Kota Semarang pada bulan Maret 2016 sampai dengan Mei 2016. Peneliti memilih Kota Semarang sebagai lokasi penelitian dengan pertimbangan bahwa lokasi tersebut telah dilakukan survey pendahuluan dengan hasil oleh Unnes Sex Care Community (USeCC) suatu organisasi mahasiswa peduli kesehatan reproduksi remaja pada tahun 2009, menyebutkan bahwa kebiasaan pacaran mahasiswa UNNES dilakukan dengan aktivitas yaitu kissing 43%, necking 17%, petting 15%, dan sebanyak 5% mengaku pernah melakukan intercourse (hubungan seksual) pranikah. Berdasarkan dari artikel yang ditulis oleh majalah Tempo dari sembilan mahasiswi yang diwawancarai, empat orang mengaku tidak mampu menahan keinginannya untuk melakukan hubungan seksual. Apalagi, setelah mengalami haid, gejolak yang mereka rasakan sangat luar biasa. ( Tempo, 2013 )

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan metode studi kasus, yaitu suatu penelitian yang digunakan untuk memahami suatu permasalahan dengan menekankan pada kedalaman dan penggambaran konteks yang rinci ataupun untuk mengidentifikasi kasus yang kaya akan informasi (Yin, 2008). Menurut Punch (dalam Poerwandari, 2001) studi kasus adalah fenomena khusus yang hadir dalam suatu konteks yang terbatasi, meskipun batas-batas antara fenomena dan konteks tidak sepenuhnya jelas. Stake (dalam Heru Basuki, 2006) menjelaskan bahwa nama studi kasus ditekankan oleh beberapa peneliti karena memfokuskan tentang apa yang dapat dipelajari secara khusus pada kasus tunggal. Menurut Moleong (1999) studi kasus adalah studi yang berusaha memahami isu- isu yang rumit atau objek yang dapat memperluas pengalaman atau menambah kekuatan terhadap apa yang telah dikenal melalui hasil penelitian yang lalu. Lebih lanjut dikatakan bahwa studi kasus menekankan pada rincian analisis kontekstual tentang sejumlah kecil kejadian atau kondisi dan hubungan-hubungan yang ada padanya. Pendekatan studi kasus yang dipakai dalam penelitian ini multikasus dengan analisis data secara holistik.

(2)

C. Populasi dan Teknik Sampling

Populasi yang digunakan adalah mahasiswa yang bekerja sebagai pekerja sek di wilayah Kota Semarang. Adapaun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Snowbooll sampling dengan jenis criterion sampling yaitu menentukan sampel dengan pertimbangan tertentu yang dianggap dapat memberikan data secara maksimal sehingga akan memudahkan peneliti dalam mengungkap obyek yang diteliti (Denzin dan Lincoln, 2011).Pada teknik ini informan ditentukan oleh pertimbangan-pertimbangan informasi yang diperlukan dan jika tidak ada lagi informasi yang dapat dijaring, maka penarikan informan diakhiri (Moleong 2010).

Penentuan key informants bersifat menggelinding seperti bola salju atau snowball yakni dengan mencari infomasi tentang dan dari orang-orang kunci berikutnya yang menguasai masalah yang diteliti melalui orang kunci yang pertama kali ditemui. Informan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

1. Wanita pekerja seks yang berstatus menjadi mahasiswa 2. Berdomisili di Kota Semarang

3. Bersedia menjadi informan penelitian

4. Mucikari sebagai penyalur mahasiswa sebagai wanita pekerja seks 5. LSM yang bergerak dalam kesehatan reproduksi

6. Tenaga kesehatan yang menangani kesehatan reproduksi

7. Pelanggan yang menggunakan mahasiswa sebagai wanita pekerja seks D. Jenis dan Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Informan

a. Mahasiswa sebagai pekerja seks ( WPS ) sebanyak 3 orang, b. Mucikari / penyalur sebanyak 1 orang,

c. 1 pelanggan

d. 1 Lembaga Swadaya Masyarakat ( LSM ) di wilayah Kota Semarang. e. 1 tenaga kesehatan yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi. 2. Tempat dan peristiwa

Tempat yang akan digunakan di daerah Kota Semarang dan tempat yang disepakati untuk bertemu seperti kos peneliti, kos penyalur, karaoke dan cafe.

(3)

3. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu meliputi dokumen relevan sebagai pendukung baik untuk proses wawancara pengambilan keterangan dari informan.

a. Pedoman wawancara yang berisi pertanyaan terbuka b. Alat perekam suara yang digunakan saat wawancara

c. Buku dan literatur yang berhubungan dengan materi yang akan digunakan untuk wawancara dan penelitian

E. Teknik Pengumpulan Data

Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan 2 teknik pengumpulan data, yakni :

1. Wawancara Mendalam (In Depth Interviewing)

Wawancara ini merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mengeksplorasi dan memperluas informasi terpendam yang diungkap menggunakan pertanyaan terbuka (Denzin dan Lincoln, 2011). Wawancara mendalam dilakukan dengan bantuan pedoman wawancara menggunakan pertanyaan terbuka yang bertujuan untuk memperoleh data secara dalam dan rinci tentang latar belakang keluarga, faktor individu ( pengetahuan, sikap dan perilaku ), akses pelayanan kesehatan, jejaring sosial yang digunakan dalam pekerjaan tersebut dan dampak yang ditimbulkan dari pekerjaan sebagai pekerja seks.

2. Observasi

Observasi Non-partisipan (Non-participant Observation) Didalam jenis observasi ini, peneliti tidak terlibat secara langsung, peneliti hanya mencatat, menganalisis, dan membuat kesimpulan tentang perilaku 4 objek yang diteliti. Pengumpulan data dengan observasi ini tidak akan mendapatkan data yang akurat karena peniliti tidak mengalami secara langsung apa yang dirasakan oleh objek penelitiannya

3. Studi Dokumentasi

Teknik pengumpulan data melalui dokumen ini dilakukan untuk melengkapi teknik wawancara. Alat bantu yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini meliputi :

(4)

b. Alat perekam suara yang digunakan saat wawancara c. Kamera

F. Keabsahan Data (Trustworthiness)

Untuk menetapkan keabsahan data pada penelitian kualitatif diperlukan teknik pemeriksaan yang dilaksanakan berdasarkan empat kriteria, yaitu kredibilitas (triangulasi, member checking), keteralihan, kebergantungan dan kepastian (Moleong, 2010). Dalam penelitian ini teknik keabsahan data yang digunakan adalah 1. Triangulasi

a. Triangulasi sumber/data yaitu teknik triangulasi dengan cara mendapatkan data secara detail melalui berbagai sumber yang berbeda. Dalam penelitian ini triangulasi sumber dilakukan kroscek informasi yang diperoleh dari hasil wawancara dengan informan utama wanita pekerja seks

b. Triangulasi teori/ilmu yaitu teknik triangulasi dengan cara mencocokkan data temuan dengan teori terdahulu. Pada penelitian ini dilakukan triangulasi teori dengan menggunakan tinjauan teori yang tersebut dalam tinjauan pustaka. c. Triangulasi metode yaitu teknik triangulasi dengan cara mengumpulkan data

dengan berbagai metode. Pada penelitian ini dilakukan triangulasi metode adalah dengan melakukan pengambilan data melalui berbagai metode yang berbeda yaitu wawancara, dan analisis dokumen.

d. Triangulasi peneliti yaitu teknik triangulasi dengan cara mencocokkan data temuan dengan hasil temuan terdahulu. Penelitian ini menggunakan triangulasi peneliti dengan mengacu pada hasil-hasil temuan terdahulu oleh peneliti lain.

2. Pengecekan anggota (Member Checking)

Member Checking adalah teknik uji kredibilitas yang berupa pengecekan dengan informan penelitian, mereka dimanfaatkan untuk memberikan reaksi dari segi pandangan dan situasi mereka sendiri terhadap data yang telah disimpulkan oleh peneliti (Moleong, 2010). Dalam penelitian ini dilakukan pengecekan anggota dengan mengumpanbalikkan hasil wawancara dengan informan pada setiap sesi wawancara.

(5)

3. Pengecekan sejawat (Peer Debriefing)

Teknik uji kredibilitas ini dilakukan untuk mengurangi bias pada penelitian kualitatif yang dapat ditimbulkan oleh subyektivitas peneliti. Teknik ini dilakukan dengan cara meminta bantuan tim peneliti atau peneliti kualitatif lain untuk melakukan diskusi tentang transkrip dan menelaah ide yang ada dalam analisis data serta memeriksa cara koding (Roberts dan Greene, 2009). Dalam penelitian ini dilakukan pemeriksaan sejawat dengan pembimbing.

4. Perpanjangan keikutsertaan

Perpanjangan keikutsertaan atau prolonged engagement yaitu perpanjangan waktu pengamatan di lapangan pada penelitian kualitatif agar peneliti mendapatkan saturasi data dan dapat menguji kebenaran data yang diperoleh (Roberts dan Greene, 2009; Moleong, 2010). Dalam penelitian ini peneliti melakukan perpanjangan keikutsertaan dalam bentuk menggali kembali informasi pada informan yang memiliki pengetahuan baik namun mengalami komplikasi dengan tujuan agar peneliti dapat mengungkap faktor penyebab komplikasi pada informan tersebut.

5. Kebergantungan

Uji kebergantungan atau dependability dilakukan dengan cara audit terhadap keseluruhan proses penelitian agar memiliki hasil yang konsisten dalam keabsahan data dan untuk menentukan apakah penelitian tersebut dependable atau tidak (Moleong, 2010). Uji kebergantungan dalam penelitian ini dilakukan selama proses konsultasi/ bimbingan dengan pembimbing pada 6 April-22 Mei 2016 dengan memaparkan proses pengambilan data dan pengolahan data pada setiap kasus dan temuan.

I. Teknik Analisis Data

Penelitian ini adalah studi kasus deskriptif dengan desain kasus ganda (multikasus) dan sistem analisis data secara holistik. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis penjodohan pola. Menurut Yin (2008) analisis penjodohan pola adalah membandingkan pola yang didasarkan atas data empiris dengan pola yang diprediksikan. Jika kedua pola ini ada persamaan, maka menguatkan validitas studi kasus.

(6)

Data yang dikumpulkan dari hasil wawancara dilakukan reduksi data, kemudian dianalisis dengan menggunakan rantai bukti pendukungnya yang berasal dari hasil observasi dan dokumentasi, sehingga membentuk sebuah pola yang dapat mengungkap keterkaitannya dengan pola seks dan kesehatan reproduksi pada mahasiswa sebagai pekerja seks. Pola dari data yang diperoleh dibandingkan antara pola yang satu dengan yang lain. Hasil dari analisis data tersebut mengungkap bagaimana tentang perilaku seks dan kesehatan reproduksi mahasiswa sebagai pekerja seks.

Referensi

Dokumen terkait

Data yang dikumpulkan dari hasil observasi adalah berupa deskripsi yang disusun berdasarkan pedoman observasi, dan bentuk data hasil observasi lain yang relevan

Hasil yang diperoleh pada tahap observasi dikumpulkan dan dianalisis dari hasil tersebut, guru akan mempertimbangkan dengan melihat data hasil observasi apakah kegiatan yang

Data yang direduksi antara lain berkisar pada temuan-temuan lapangan, yaitu yang berasal dari hasil observasi, wawancara, dan hasil dokumentasi terhadap aktivitas

Data-data yang dikumpulkan oleh peneliti berupa laporan dan bukti-bukti pendukung yang terkait dengan Laporan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). 2) Reduksi data

Oleh karena itu peneliti dapat menggunakan wawancara mendalam, observasi, dokumentasi, kuesioner (hasil survei), rekaman, bukti-bukti fisik, dan sebagainya

Pada langkah ini, peneliti harus menguraikan jenis data yang dikumpulkan, cara mengumpulkan, dan alat atau instrumen pengumpulan data (angket/ wawancara/ observasi,

Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan pertama), dalam hal ini data yang dianalisis diperoleh dari hasil wawancara dan observasi

Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus PTK dianalisis secara diskriptif dengan cara menggunakanteknik presentase untuk melihat