• Tidak ada hasil yang ditemukan

BERITA RESMI STATISTIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BERITA RESMI STATISTIK"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

No. 07/08/53/TH.XVI, 2 AGUSTUS 2013

BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BERITA RESMI STATISTIK

 PDRB NTT pada triwulan II tahun 2013 dibandingkan triwulan yang sama tahun 2012 (y-on-y) mengalami pertumbuhan sebesar 5,42 persen.

 Perekonomian NTT yang diukur berdasarkan besaran PDRB atas dasar harga berlaku pada triwulan II tahun 2013 mencapai Rp. 9,80 triliun rupiah, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan 2000 adalah Rp. 3,63 triliun rupiah.

 Pengeluaran konsumsi rumahtangga pada triwulan II tahun 2013 dibandingkan dengan triwulan I tahun 2013 (q to q) meningkat secara riil sebesar 6,22 persen; pengeluaran konsumsi pemerintah meningkat sebesar 13,15 persen; pembentukan modal tetap bruto naik sebesar 17,84 persen; ekspor barang dan jasa naik sebesar 11,18 persen; dan komponen impor barang dan jasa naik sebesar 26,90persen.

 Dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun lalu (y on y), pada triwulan II 2013 terjadi peningkatan pada hampir seluruh komponen pengeluaran dimana pengeluaran konsumsi rumahtangga meningkat sebesar 5,08 persen, pengeluaran konsumsi pemerintah meningkat sebesar 6,72 persen, pembentukan modal tetap bruto meningkat sebesar 7,50 persen; ekspor barang dan jasa meningkat sebesar 5,81 persen; dan impor barang dan jasa meningkat sebesar 5,50 persen.

 PDRB NTT pada triwulan II tahun 2013 meningkat hingga sebesar 4,67 persen dibandingkan triwulan I tahun 2013. Pertumbuhan ini dialami oleh semua sektor ekonomi tanpa kecuali sektor pertanian yang mengalami pertumbuhan sebesar 2,28 persen. Hal ini dikarenakan tanaman pangan seperti padi dan jagung ada yang panen pada triwulan II.

5,42

(Y on Y)

4,67

(Q to Q)

PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA TIMUR

LAJU PEREKONOMIAN NTT TRIWULAN I - 2013

(2)

Hal.

2

BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NO. 07/08/53/TH.XVI, 2 AGUSTUS 2013

I. PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN II TAHUN 2013

Kinerja perekonomian NTT pada triwulan II tahun 2013 bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (q-to-q) yang digambarkan oleh PDRB atas dasar harga konstan, mengalami peningkatan sebesar 4,67 persen. Peningkatan tersebut terjadi pada semua sektor ekonomi tanpa kecuali sektor pertanian yang mengalami pertumbuhan sebesar 2,28 persen. Pertumbuhan tertinggi dialami sektor Konstruksi/Bangunan (8,32 persen); sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran (8,08 persen); Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan (6,27 persen); sektor Pertambangan dan Penggalian (5,92 persen); Jasa-jasa (5,75 persen); sektor Industri Pengolahan (5,29 persen); Listrik, Gas dan Air Bersih (0,98 persen); Pengangkutan dan Komunikasi (0,44 persen).

Jika dibandingkan dengan keadaan pada triwulan I tahun 2013 maka sektor Jasa-jasa di triwulan II tahun 2013 mengalami pertumbuhan sebesar 5,75 persen hal ini terjadi karena subsektor Pemerintahan yang merupakan subsektor dominan dalam kelompok sektor Jasa-jasa mengalami pertumbuhan sebesar 6,37 persen.

Sektor Pertanian sebagai sektor dominan pada triwulan II tahun 2013 mengalami pertumbuhan sebesar 2,28 persen terhadap triwulan I tahun 2013. Secara lebih rinci, pertumbuhan ini disebabkan karena semua subsektor mengalami pertumbuhan antara lain subsektor Tanaman Bahan Makanan sebesar 2,56 persen; Tanaman Perkebunan 0,87 persen; subsektor Peternakan sebesar 1,56 persen; subsektor Kehutanan sebesar 4,78 persen; subsektor Perikanan sebesar4,47 persen.

Perbandingan antara PDRB triwulan II 2013 dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya mencerminkan besaran perubahan tanpa dipengaruhi oleh adanya faktor musiman (y-on-y). Pada triwulan II tahun 2013 dibandingkan dengan triwulan II tahun 2012 semua sektor mengalami peningkatan, dimana agregat PDRB secara keseluruhan meningkat sebesar 5,42 persen. Besarnya tingkat pertumbuhan positif pada masing-masing sektor jika diurut menurut besarnya maka terlihat Sektor Jasa-jasa mengalami pertumbuhan tertinggi yakni sebesar 8,29 persen diikuti sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran sebesar 7,68 persen; sektor Listrik dan Air Bersih sebesar 7,10 persen; sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan sebesar 7,21 persen; sektor Pertambangan dan Penggalian sebesar 6,41 persen; sektor Konstruksi/Bangunan

(3)

3

sebesar 6,09 persen; sektor Pengangkutan dan Komunikasi sebesar 4,06 persen; sektor Industri Pengolahan sebesar 3,02 persen; sektor Pertanian sebesar 2,26 persen.

Pengaruh masing-masing sektor ekonomi terhadap laju pertumbuhan ekonomi NTT dapat dilakukan dengan mengamati perananan sektor dalam menstimulasi sumber pertumbuhan (source of growth) seperti pada tabel 1 berikut ini. Pertumbuhan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Timur sebesar 4,67 persen pada triwulan II 2013 disumbang oleh sektor Jasa-jasa sebesar 1,49 persen; diikuti oleh subsektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran sebesar 1,43 persen pada posisi kedua dan pertumbuhan sektor Pertanian yang merupakan sektor dominan sebesar 0,81 persen menempati posisi ketiga sedangkan sektor lainnya memberikan stimulan pertumbuhan di bawah 0,6 persen.

TABEL 1. LAJU PERTUMBUHAN PDRB

MENURUT SEKTOR EKONOMI/LAPANGAN USAHA (Persen) SEKTOR EKONOMI/ LAPANGAN USAHA Trw I 2013 Terhadap Trw IV 2012 Trw II 2013 Terhadap Trw I 2013 Trw II 2013 Terhadap Trw II 2012 Sumber Pertumbuhan Trw II 2013 (1) (2) (3) (4) (5) 1. Pertanian -0,25 2,28 2,26 0,81

2. Pertambangan dan Penggalian -9,03 5,92 6,41 0,08

3. Industri Pengolahan -10,10 5,29 3,02 0,07

4. Listrik dan Air Bersih -5,63 0,98 7,10 0,004

5. Konstruksi/Bangunan -9,15 8,32 6,09 0,51

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran -6,50 8,08 7,68 1,43

7. Pengangkutan dan Komunikasi -2,90 0,44 4,06 0,03

8. Keuangan, Persewaan, dan Jasa

Perusahaan -10,71 6,27 7,21 0,24

9. Jasa-jasa -8,61 5,75 8,29 1,49

(4)

Hal.

4

BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NO. 07/08/53/TH.XVI, 2 AGUSTUS 2013

II. NILAI PDRB ATAS DASAR HARGA BERLAKU DAN HARGA KONSTAN 2000 TRIWULAN I DAN TRIWULAN II TAHUN 2013

Pada triwulan I tahun 2013 PDRB atas dasar harga berlaku mencapai Rp. 9.219,44 miliar, kemudian pada triwulan II tahun 2013 naik menjadi Rp. 9.802,17 miliar. Atas harga konstan 2000, PDRB triwulan I tahun 2013 adalah sebesar Rp. 3.471,26 miliar dan pada triwulan II tahun 2013 naik menjadi Rp. 3.633,37 miliar.

TABEL 2. PDRB MENURUT SEKTOR EKONOMI/LAPANGAN USAHA ATAS DASAR HARGA BERLAKU DAN HARGA KONSTAN 2000

(Miliar Rupiah)

SEKTOR EKONOMI/ LAPANGAN USAHA

Harga Berlaku Harga Konstan 2000 Trw I 2013 Trw II 2013 Trw I 2013 Trw II 2013 (1) (2) (3) (4) (5) 1. Pertanian 3.369,01 3.480,20 1.237,00 1.265,15

2. Pertambangan dan Penggalian 122,30 131,39 45,62 48,32

3. Industri Pengolahan 130,52 139,57 47,21 49,71

4. Listrik dan Air Bersih 41,70 43,14 15,93 16,09

5. Konstruksi/Bangunan 644,35 710,49 214,69 232,54

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 1.632,73 1.791,05 612,01 661,48

7. Pengangkutan dan Komunikasi 529,79 548,04 265,72 266,87

8. Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 383,30 416,36 135,41 143,91

9. Jasa-jasa 2.365,74 2.541,93 897,67 949,29

PDRB 9.219,44 9.802,17 3.471,26 3.633,37

Atas dasar harga berlaku, sektor ekonomi yang menunjukkan nilai tambah bruto yang terbesar pada triwulan II tahun 2013 adalah sektor Pertanian sebesar Rp. 3.480,20 miliar; kemudian sektor Jasa-jasa sebesar Rp. 2.541,93 miliar; disusul oleh sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran sebesar Rp. 1.791,05 miliar; sektor Bangunan/Konstruksi Rp. 710,49 miliar; sektor Pengangkutan dan Komunikasi Rp. 548,04 miliar; serta sektor Keuangan, Persewaan, danJasa Perusahaan sebesar Rp. 416,36 miliar. Sektor ekonomi lainnya masing-masing menghasilkan nilai tambah bruto dibawah Rp. 140 miliar. Pada perhitungan atas dasar harga konstan 2000,

(5)

5

keenam sektor di atas memberikan nilai tambah bruto berturut-turut sektor Pertanian sebesar Rp. 1.265,15 miliar; sektor Jasa-jasa Rp. 949,29 miliar; sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran Rp. 661,48 miliar; sektor Pengangkutan dan Komunikasi Rp. 266,87 miliar; sektor Bangunan/Konstruksi Rp. 232,54 miliar; serta sektor Keuangan, Persewaan, Jasa Perusahaan Rp. 143,91 miliar.

III. STRUKTUR PDRB MENURUT SEKTOR EKONOMI/LAPANGAN USAHA TRIWULAN II TAHUN 2012 – 2013

Pada triwulan II tahun 2013, sektor ekonomi yang memiliki peranan terbesar adalah sektor Pertanian yaitu sebesar 35,50 persen; diikuti oleh sektor Jasa-jasa sebesar 25,93 persen; sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran sebesar 18,27 persen. Secara keseluruhan ketiga sektor tersebut mempunyai andil sebesar 79,70 persen dalam PDRB. Sedangkan enam sektor lainnya mempunyai andil berkisar antara 0,44 sampai dengan 7,25 persen.

TABEL 3. STRUKTUR PDRB MENURUT SEKTOR EKONOMI/ LAPANGAN USAHA, TRIWULAN II 2012 DAN TRIWULAN II 2013

(Persen) SEKTOR EKONOMI/ LAPANGAN USAHA Triwulan II 2012 2013 (1) (2) (3) 1. Pertanian 36,74 35,50

2. Pertambangan dan Penggalian 1,35 1,34

3. Industri Pengolahan 1,49 1,42

4. Listrik dan Air Bersih 0,41 0,44

5. Konstruksi/Bangunan 7,21 7,25

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 17,68 18,27

7. Pengangkutan dan Komunikasi 5,66 5,59

8. Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 4,19 4,25

9. Jasa-jasa 25,28 25,93

(6)

Hal.

6

BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NO. 07/08/53/TH.XVI, 2 AGUSTUS 2013

IV. PDRB MENURUT PENGELUARAN TRIWULAN II TAHUN 2013

Sebagaimana diketahui apabila ditinjau dari sisi pengeluaran atau permintaan, PDRB NTT dipengaruhi oleh berbagai komponen permintaan yaitu Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga, Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit, Pengeluaran Konsumsi Pemerintah, Pembentukan Modal atau Investasi, dan Ekspor Netto serta Perubahan Stok/ Inventori.

Pengeluaran konsumsi rumahtangga secara riil (atas dasar harga konstan 2000) meningkat sebesar 6,22 persen pada triwulan II tahun 2013 (2,99 triliun rupiah) dibandingkan dengan triwulan I tahun 2013 (2,81 triliun rupiah). Peningkatan pengeluaran konsumsi rumahtangga tersebut terjadi karena peningkatan pada komoditas makanan sebesar 6,80 persen dan pada komoditas bukan makanan sebesar 4,40 persen. Demikian pula pengeluaran konsumsi rumahtangga atas dasar harga berlaku naik sebesar 7,52 persen dari 6,62 triliun rupiah pada triwulan I tahun 2013 menjadi sebesar 7,12 triliun rupiah pada triwulan II tahun 2013.

Pengeluaran konsumsi pemerintah pada triwulan II tahun 2013 mengalami peningkatan dibandingkan triwulan I tahun 2013 yang disebabkan oleh meningkatnya belanja barang pemerintah. Besarnya pengeluaran konsumsi pemerintah atas dasar harga konstan 2000 naik sebesar persen13,15atau dari 0,64 triliun rupiah pada triwulan I tahun 2013 menjadi 0,73 triliun rupiah pada triwulan II tahun 2013. Sementara atas dasar harga berlaku naik sebesar 14,23 persen atau dari 1,88 triliun rupiah pada triwulan I tahun 2013 menjadi 2,15 triliun rupiah pada triwulan II tahun 2013.

TABEL 4. LAJU PERTUMBUHAN KOMPONEN-KOMPONEN PDRB PENGELUARAN (Persen) Jenis Pengeluaran Trw I 2013 Terhadap IV 2012 Trw II 2013 Terhadap I 2013 Trw II 2013 Terhadap II 2012 (1) (2) (3) (4) 01. Konsumsi Rumahtangga -7,40 6,22 5,08

02. Konsumsi Lembaga Non Profit -11,16 6,56 4,12

03. Konsumsi Pemerintah -26,02 13,15 6,72

04. PMTB -18,82 17,84 7,50

05. Ekspor Barang dan Jasa -16,11 11,18 5,81 06. Impor Barang dan Jasa -32,08 26,90 5,50 07. Perubahan Stok/Inventori -72,16 185,41 0,20

(7)

7

Pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atas dasar harga konstan 2000 mengalami peningkatan dari 504,24 miliar rupiah pada triwulan I tahun 2013 menjadi 594,18 miliar rupiah pada triwulan II tahun 2013 atau naik sebesar 17,84 persen. Sedangkan atas dasar harga berlaku naik sebesar 18,74 persen atau dari 1,64 triliun rupiah pada triwulan I tahun 2013 menjadi 1,95 triliun rupiah pada triwulan II tahun 2013.

TABEL 5. PDRB MENURUT PENGELUARAN TRIWULAN I DAN TRIWULAN II TAHUN 2013

(Miliar Rupiah)

Jenis Pengeluaran

Harga Berlaku Harga Konstan

Trw I 2013 Trw II 2013 Trw I 2013 Trw II 2013 (1) (2) (3) (4) (5) 01. Konsumsi Rumahtangga 6.621,33 7.119,11 2.811,76 2.986,59 02. Konsumsi Lembaga Non Profit 353,89 380,05 145,62 155,17

03. Konsumsi Pemerintah 1.882,88 2.150,75 643,67 728,31

04. PMTB 1.644,89 1.953,18 504,24 594,18

05. Ekspor Barang dan Jasa 1.558,93 1.754,70 924,01 1.027,32 06. Impor Barang dan Jasa 2.961,28 3.899,07 1.633,14 2.072,54

07. Perubahan Stok/Inventori 118,79 343,45 75,10 214,34

PDRB 9.219,44 9.802,17 3.471,26 3.633,37

Ekspor barang dan jasa pada triwulan II tahun 2013 atas dasar harga konstan 2000 meningkat sebesar 11,18 persen dibanding triwulan I tahun 2013, yakni dari 924,01 miliar rupiah menjadi 1,03 triliun rupiah. Apabila dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun 2012, nilai ekspor barang dan jasa atas dasar konstan 2000 untuk triwulan II tahun 2012 naik sebesar 5,81 persen. Sedangkan ekspor barang dan jasa atas dasar harga berlaku pada triwulan II 2013 naik dari 1,56 triliun rupiah pada triwulan I tahun 2013 menjadi 1,75 triliun rupiah pada triwulan II tahun 2013, atau mengalami peningkatan sebesar 12,56 persen.

(8)

Hal.

8

BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NO. 07/08/53/TH.XVI, 2 AGUSTUS 2013

TABEL 6. ANDIL KOMPONEN PENGELUARAN TERHADAP PDRB TRIWULAN I DAN TRIWULAN II TAHUN 2013

(Persen)

Jenis Pengeluaran

Harga Berlaku Harga Konstan

Triw I 2013 Triw II 2013 Triw I 2013 Triw II 2013 (1) (2) (3) (4) (5) 01. Konsumsi Rumahtangga 71,82 72,63 81,00 82,20

02. Konsumsi Lembaga Non Profit 3,84 3,88 4,20 4,27

03. Konsumsi Pemerintah 20,42 21,94 18,54 20,04

04. PMTB 17,84 19,93 14,53 16,35

05. Ekspor Barang dan Jasa 16,91 17,90 26,62 28,27

06. Impor Barang dan Jasa (-) 32,12 39,78 47,05 57,04

07. Perubahan Stok/Inventori 1,29 3,50 2,16 5,90

PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00

Impor barang dan jasa atas dasar harga konstan 2000 mengalami peningkatan sebesar 26,90 persen atau dari 1,63 triliun rupiah pada triwulan I tahun 2013 menjadi 2,07 triliun rupiah pada triwulan II tahun 2013. Sementara itu nilai impor atas dasar harga berlaku mengalami peningkatan dari 2,96 triliun rupiah pada triwulan I tahun 2013 menjadi 3,90 triliun rupiah pada triwulan II tahun 2013 atau naik sebesar 31,67 persen. Apabila dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun 2012, nilai impor barang dan jasa atas dasar harga konstan 2000 pada triwulan II tahun 2013 bertumbuh sebesar 5,50 persen.

(9)

9

BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Informasi lebih lanjut hubungi:

Ir. S. Aden Gultom, MM

Kepala BPS Provinsi Nusa Tenggara Timur

Telp (0380) 826289,821755, e-mail : bps5300@bps.go.id

Gambar

TABEL 1. LAJU PERTUMBUHAN PDRB
TABEL 3. STRUKTUR PDRB MENURUT SEKTOR EKONOMI/  LAPANGAN USAHA, TRIWULAN II 2012 DAN TRIWULAN II 2013
TABEL 5. PDRB MENURUT PENGELUARAN  TRIWULAN I DAN TRIWULAN II TAHUN 2013

Referensi

Dokumen terkait

kesehatan Puskesmas Kelurahan Pondok Bambu II Januari  –  Desember Penanggung  jawab upaya KIA 7. Kunjungan ibu nifas

Karena pengaruh orang tua (mewakili lingkungan berupa pergaulan, bacaan, pendidikan, dan lain sebagainya) dapat mempengaruhi manusia menjadi buruk, jahat dan seterusnya. Apabila

Gambar 2 menunjukkan nilai stabilitas yang dihasilkan dari Campuran Aspal Emulsi Dingin (CAED) tanpa serat ijuk dengan umur curing 0 hari telah memenuhi syarat

Dan ketentuan ini tidak hanya berlaku pada SS dimana terdapat peserta sesuai dengan Kelas / Group yang berhenti atau tidak menjalani SS dan masih diperhitungkan waktunya

Oleh karena itu, pada tugas akhir ini, akan dikonstruksi kode swa-dual Hermitian yang baru atas GF (9) dengan panjang 12, sehingga diperoleh 9 kode swa-dual near MDS Hermitian yang

T ujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi terumbu karang serta kesehatan karang kaitannya dengan densitas zooxanthellae di Perairan Kawasan

Fungsi untuk mencari nilai rata-rata dari suatu nilai yang berisi data angka, teks dan nilai logika. adalah nilai yang akan dicari

Tahanan lateral acuan dari suatu sambungan yang menggunakan paku baja, pasak, atau sekrup satu irisan yang dibebani secara tegak lurus terhadap sumbu alat pengencang dan