KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya kami dapat menyusun Laporan Rencana Strategis (RENSTRA) Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Gresik Tahun 2015. Renstra ini merupakan dokumen perencanaan yang bersifat strategis yang merupakan acuan dalam memformulasikan kebijakan, melakukan pemantauan, monitoring, dan mengevaluasi program agar sasaran kegiatan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan efektif dan efisien.
Rencana Strategis (Renstra) Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Gresik Tahun 2015-2019 merupakan pedoman selama lima tahun ke depan, serta panduan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Gresik. Renstra disusun dengan berpedoman pada RPJP Nasional 2005-2025 dan Renstra KPU RI. Sesuai dengan Peraturan Menteri PPN/Kepala Bappenas No 5 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan dan Penelaahan Renstra K/L 2015-2019.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Renstra ini masih terdapat kekurangan, untuk itu diperlukan kritik dan saran dari berbagai pihak dalam rangka meningkatkan integritas dan kredibilitas KPU Kabupaten Gresik. Semoga upaya yang telah dilakukan ini bermanfaat dan mendapat Rahmat dan Hidayah dari Allah SWT.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Gresik, Januari 2016
Ketua,
BAB I PENDAHULUAN
1.1 KONDISI UMUM
Sebagai lembaga pemerintah yang mandiri, KPU memiliki tugas dan fungsi sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu. Peraturan ini merupakan peraturan pengganti dai Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2017 yang sejatinya mengalami penyempurnaan dalam konsep birokratis, terutama pada konsep kemandirian penyelenggara pemilu. Penyempurnaan aturan tersebut merupakan sebuah upaya untuk mempertegas bahwa Komisi Pemilihan Umum merupakan lembaga yang sangat penting secara konstitusional untuk menyelenggarakan pemilihan umum yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Gresik sebagai representasi lembaga penyelenggara pemilu di tingkat kabupaten memiliki tugas dan fungsi yang secara substansi sama dengan Komisi Pemilihan Umum RI yang dilaksanakan sesuai porsi yang telah ditetapkan oleh undang-undang.
A. Kedudukan dan Tugas
Mengacu pada Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Gresik mempunyai kedudukan sebagai lembaga penyelenggara pemilihan umum didaerah dan dalam menjalankan tugas bertanggungjawab kepada KPU.
Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Gresik dalam pelaksanaan tugas dan wewenang dibantu oleh Sekretariat KPU Kabupaten Gresik, terdiri dari :
a. Sekretaris, mempunyai tugas membantu penyuunan program dan anggaran Pemilu, memberikan dukungan teknis administratif, membantu pelaksanaan tugas KPU Kabupaten dalam menyelenggarakan Pemilu, membantu pendistribusian perlengkapan penyelenggaraan Pemilu, membantu perumusan dan penyusunan rancangan keputusan KPU Kabupaten, memfasilitasi penyeleaian masalah dan sngketa Pemilukada, membantu penyusunan laporan penyelenggaraan kegiatan dan pertanggungjawaban KPU Kabupaten.
b. Subbagian Program dan Data, mempunyai tugas menyiapkan penyusunan rencana, program, anggaran bersama dengan Subbagian Umum, pengumpulan dan pengolahan data kegiatan pemilihan umum.
c. Subbagian Teknis Pemilu dan Hubungan Partisipasi Masyarakat, mempunyai tugas menyiapkan pelaksanaan teknis penyelenggaraan pemilihan umum dan proses administrasi dan verifikasi penggantian antar waktu.
d. Subbagian Hukum, mempunyai tugas melaksanakan inventarisasi, pengkajian, penyuluhan, bantuan, kerjasama antar lembaga dan penyelesaian sengketa hukum, pengawasan pelaksanaan rencana dan program serta melaksanakan pelayanan informasi, sosialisasi peraturan yang berkaitan dengan Pemilu dan peningkatan partisipasi masyarakat.
e. Subbagian Keuangan, Umum, dan Logistik, mempunyai tugas melakukan penyusunan anggaran bersama dengan Subbagian Program, perbendaharaan, verifikasi, dan pembukuan pelaksanaan anggaran, pelaksanaan urusan rumah tangga, perlengkapan, keamanan dalam, tata usaha, pengadaan dan distribusi logistik, kepegawaian, serta dokumentasi.
B. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi KPU Kabupaten Gresik, sebagai berikut :
STRUKTUR ORGANISASI
1.2 POTENSI DAN PERMASALAHAN
Kinerja suatu organisasi dapat diukur dari keberhasilannya dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Sebagai sebuah lembaga pemerintah dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Gresik dipengaruhi kondisi internal dan eksternal. Kondisi internal diantaranya Kelembagaan, Sumber Daya Manusia, Sarana dan Prasarana serta komitmen yang dibangun. Sedangkan dari aspek ektsternal dipengaruhi oleh keberadaan stake holder bidang politik, kondisi masyarakat umum maupun regulasi yang terkait. Dalam rangka menganalisa keberadaan lembaga Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Gresik agar dapat menjalankan tugas pokok dan fungsinya secara optimal terlebih dahulu perlu dilakukan identifikasi dan analisis terhadap potensi dan permasalahan yang dihadapi. Berikut merupakan beberapa aspek yang memiliki kontribusi signifikan terhadap performa KPU Kabupaten Gresik sebagai lembaga penyelenggara Pemilu di tingkat Kabupaten.
A. Aspek Kelembagaan
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011, KPU Kabupaten/Kota merupakan satuan kerja KPU RI yang kelembagaannya bersifat mandiri dan bebas dari intervensi manapun. KPU Kabupaten/Kota juga berkomitmen dengan program KPU RI untuk melaksanakan reformasi birokrasi menuju organisasi pemilu yang professional dan independen.
B. Aspek Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia yang menjadi personil di KPU Kabupaten Gresik terdiri dari PNS organik dan PNS Daerah yang diperbantukan. Gabungan antara PNS DPK dengan PNS organik menjadi potensi yang mendukung keberadaan KPU Kabupaten Gresik.
C. Aspek Kepemimpinan
Kepemimpinan KPU Kabupaten Gresik bersifat terbuka dengan mengutamakan nilai-nilai kebersamaan untuk membangun sebuah komitmen bersama. Setiap individu diberikan ruang dan kesempatan untuk berinovasi, mengemukakan
diambil oleh pimpinan merupakan keputusan yang aspiratif, dipahami dan didukung oleh setiap personil sehingga menjadi landasan yang kuat dalam pelaksanaan kegiatan.
D. Aspek Perencanaan dan Anggaran
KPU Kabupaten Gresik melalui masing-masing sub bagian yang ada, telah melaksanakan penyusunan rencana kegiatan dan anggaran setiap tahun. Penyusunan perencanaan dimaksud dilaksanakan melalui penyusunan Kerangka Acuan Kerja yang dilengkapi dengan Rencana Anggaran dan Biaya untuk masing-masing output kegiatan. Mekanisme yang sudah dilaksanakan merupakan bahan bagi KPU RI untuk merumuskan kebutuhan masing-masing KPU Kabupaten Kota.
E. Aspek Business Process dan Kebijakan
Dari aspek business process dan kebijakan KPU Kabupaten Gresik telah berupaya untuk mengakomodir seluruh kebutuhan terkait kebutuhan pelayanan kepemiluan baik kepada masyarakat umum maupun stake holder pemilu khususnya. Peraturan KPU yang memberikan pengaturan secara detai meliputi perencanaan, pelaksanaan dan monitoring evaluasi kegiatan merupakan acuan yang memadai sebagai landasan pengambilan keputusan
F. Aspek Dukungan Infra Struktur dan Teknologi Informasi
Keberadaan/lokasi KPU Kabupaten Gresik yang berada di tengah kota membutuhkan infra struktur dan teknologi informasi cukup memadai untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi. Namun, Bangunan gedung yang digunakan KPU Kabupaten Gresik belum cukup memadai disamping bangunan gedung juga berstatus pinjam pakai dari Pemerintah Kabupaten Gresik.
G. Aspek Hubungan dengan Stake Holders
Hubungan stake holder KPU Kabupaten Gresik terjalin cukup baik. Pemerintah Daerah memberikan dukungan yang memadai terkait sarana dan prasarana. Berbagai harapan dari stake holder KPU berusaha diakomodir dengan mengedepankan hubungan yang komunikatif dengan seluruh stakeholder
termasuk unsur partai politik, LSM, Organisasi Kemasyarakatan maupun masyarakat pada umumnya.
1.2.1 PERMASALAHAN
A. Aspek Kelembagaan
- Proses internalisasi peraturan dan budaya kerja organisasi masih lemah. - Beban kerja antar sub bagian belum seimbang sehingga masih terdapat sub
bagian yang memiliki volume kerja cukup besar khususnya pada saat pelaksanaan tahapan pemilu.
B. Aspek Sumber Daya Manusia
- Sistem reward dan punishment terhadap pegawai belum memadai, dan akan segera dilakukan perbaikan kedepannya seiring dengan adanya tunjangan kinerja di lingkungan KPU.
- Komisioner sebagai pejabat publik yang memiliki kedudukan setingkat dengan kedudukan Pegawai Negeri Sipil tertinggi pada Sekretariat KPU Kabupaten Gresik belum memahami hak dan kewajiban yang mengikat sebagai konsekuensi atas kedudukan tersebut.
- Tidak seluruh komisioner memahami posisinya sebagai unsur pengambil kebijakan sehingga proses operasionalisasi kegiatan terhambat karena pengambilan keputusan lambat.
C. Aspek Kepemimpinan
Adanya perbedaan persepsi antara komisioner dengan sekretariat perihal ketatalaksanaan penyelenggaraan pemilu sehingga proses pengambilan keputusan menjadi terhambat.
D. Aspek Perencanaan dan Anggaran
- Anggaran yang tersedia belum memadai bagi pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi khususnya anggaran untuk program penguatan kelembagaan demokrasi dan perbaikan proses politik.
- Perencanaan anggaran secara teori bersifat bottom up tetapi secara substansi masih bersifat topdown dimana usulan anggaran tidak sesuai
E. Aspek Business Process dan Kebijakan
- Belum tersedia SOP untuk pelayanan baik secara internal maupun eksternal - Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan cenderung bersifat stagnan dan kurang
inovatif sementara masyarakat sebagai konsumen membutuhkan tindakan-tindakan yang lebih inovatif dari KPU sebagai lembaga penyelenggara pemilu.
F. Aspek Dukungan Infra Struktur dan Teknologi Informasi
Untuk KPU Kabupaten Gresik yang berlokasi di wilayah perkotaan dukungan infra struktur seharusnya tidak menjadi masalah, tetapi pada kenyataannya keterbatasan sarana dan pembiayaan seringkali menjadi masalah tersendiri pada penyediaan dukungan infra struktur dan teknologi informasi.
G. Aspek Hubungan dengan Stake Holders
Stake holder KPU Kabupaten Gresik yang ada antara lain Pemerintah Kabupaten Gresik, Kesbangpol Kabupaten Gresik, Dispenduk Capil Kabupaten Gresik, partai politik, Lembaga Swadaya Masyarakat, Organisasi kemasyarakatan dan masyarakat pada umumnya. Secara umum aspek hubungan dengan stake holder tidak bermasalah dan untuk meningkatkan kualitas hubungan perlu dilakukan upaya-upaya koordinatif yang bersifat kontinyu, komunikatif dan antisipatif. Selain permasalahan tersebut, seluruh jajaran KPU dari KPU RI sampai dengan KPU Kabupaten/Kota dihadapkan pada tantangan yang mempengaruhi pencapaian kinerja organisasi secara keseluruhan. Tantangan tersebut antara lain:
a. Perkembangan kondisi sosial masyarakat yang menjadi basis pemilih sangat dinamis, sehingga tuntutan pelayanan publik menjadi hal yang mutlak untuk dipenuhi.
b. Media massa memiliki peran yang besar untuk membentuk opini publik
c. Tuntutan transparansi informasi seperti menjadi pisau bermata dua karena dalam penyelenggaraan pemilu setiap informasi berpotensi untuk dimanfaatkan oleh pihak- pihak yang berkepentingan untuk tujuan politis masing-masing pihak.
Berdasarkan uraian potensi dan permasalahan tersebut, maka perumusan faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang dapat diringkas dalam tabel berikut ini
Tabel 1
Ringkasan Analisis SWOT FAKTOR INTERNAL
Kekuatan (Streght)
1. Kedudukan KPU Kabupaten Gresik sebagai bagian lembaga penyelenggara pemilu yang mandiri dan independen. 2. Pola kepemimpinan yang terbuka 3. Reformasi birokrasi
Kelemahan (Weaknesess)
1. Overlapping program dan kegiatan dengan lembaga lain.
2. Beban kerja antar subbag kurang seimbang
3. Internalisasi budaya kerja masih lemah 4. Keterbatasan sarana dan prasarana 5. Pagu anggaran kurang memadai 6. Sistem penganggaran secara substansi
masih bersifat top down
FAKTOR EKSTERNAL Peluang (Opportunity)
1. Tugas pokok KPU merupakan bagian dari sasaran pokok pembangunan demokrasi 2. Hubungan baik dengan stake holder
pemilu
3. Kesempatan untuk mengikuti diklat dan pendidikan formal
4. Kemajuan teknologi informasi
Ancaman (Threats)
1. Peraturan perundang-undangan tentang sistem pemilu mudah berubah karena tuntutan politik
2. Lunturnya nilai idealis sehingga pemilu menjadi ajang politik praktis
3. Keberadaan media massa yang bersifat provokatif
Berdasarkan idenfikasi tersebut, maka strategi pengembangan SWOT yang dapat ditempuh, yaitu :
1. Strategi Streght – pportunity ( S-O) yaitu strategi untuk memanfaatkan peluang dengan jalan mendayagunakan kekuatan yang dimiliki organisasi :
a. Mengefektifkan hubungan koordinasi dengan stake holder pemilu b. Peningkatan kualitas SDM melalui kegiatan diklat dan pendidikan formal c. Pemanfaaatan teknologi informasi
2. Strategi Weaknes – Opportunity (W – O) yaitu strategi untuk memanfaatkan peluang untuk mengatasi kelemahan :
a. Penyusunan SOP internal untuk menyamakan pemahaman terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi
b. Optimalisasi sarana dan prasarana
c. Bekerjasama dengan stake holder untuk melaksanakan kegiatan yang bersifat pembiayaan bersama untuk mencapai output yang diinginkan.
3. Strategi Streght – Threats (S – T) yaitu strategi untuk mengahadapi ancaman dengan jalan mendayagunakan kekuatan yang dimiliki organisasi :
a. Meningkatkan kegiatan sosialisasi dan publikasi baik secara kuantitas maupun kualitas dengan menggali inovasi kegiatan kegiatan serta meningkatkan jangkauan sasaran kegiatan sosialisasi dan publikasi.
b. Penyiapan SOP terkait transparasi dan akuntabilitas organisasi. c. Menjalin hubungan yang harmonis dengan media massa.
4. Strategi Weaknes – Threats (W –T) yaitu strategi untuk menghindari ancaman agar dapat melindungi organisasi dari kelemahan yang ada dalam organisasi : a. Penataan lembaga dan perumusan fungsi tiap-tiap divisi termasuk
kesekretariatan.
b. Internalisasi budaya kerja secara terus menerus dimulai dari pucuk pimpinan.
c. Penataan arsip dan dokumentasi kegiatan sebagai bahan penyusunan laporan yang transparan dan akuntabel.
BAB II
VISI MISI DAN TUJUAN ORGANISASI
2.1 VISI KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN GRESIK
Visi Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Gresik adalah:
Menjadi Penyelenggara Pemilihan Umum yang Mandiri, Profesional, dan Berintegritas untuk Terwujudnya Pemilu yang LUBER dan JURDIL
Visi di atas merupakan pernyataan tegas dari Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Gresik sebagai bagian dari Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia untuk menyelenggarakan pemilu yang jujur, adil transparan, akuntabel dan mandiri sehingga menjadikan Komisi Pemilihan Umum sebagai penyelenggara pemilihan umum yang berintegritas dan profesional dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.
2.2 MISI KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN GRESIK
Untuk mewujudkan visinya Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Gresik menjabarkan ke dalam beberapa misi yaitu :
1. Meningkatkan kompetensi SDM sebagai upaya menciptakan penyelenggara pemilu yang profesional.
2. Meningkatkan kualitas pelayanan pemilu, khususnya untuk para pemangku kepentingan dan umumny untuk seluruh masyarakat Kabupaten Gresik.
3. Meningkatkan partisipasi dan kualitas pemilih melalui sosialisasi dan pendidikan pemilih yang berkelanjutan.
4. Mewujudkan penyelenggara pemilu yang efektif dan efisien, transparan, akuntabel serta aksesabel.
2.3 TUJUAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN GRESIK
Sesuai dengan visi dan misi tersebut, maka tujuan yang hendak dicapai oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Gresik adalah sebagai berikut :
1. Terwujudnya lembaga KPU Kabupaten Gresik yang memiliki integritas, kompetensi, kredibilitas dan kapabilitas dalam menyelenggarakan pemilu; 2. Terselenggaranya pemilu sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku; 3. Meningkatnya partisipasi politik masyarakat dalam pelaksanaan demokrasi
khususnya di Kabupaten Gresik
4. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam pemilu;
5. Terselenggaranya pemilu yang efektif dan efisien, transparan, akuntabel dan aksesabel.
2.4 SASARAN STRATEGIS KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN GRESIK
Dalam RPJM ke-3 disebutkan bahwa sasaran pokok pembangunan yang hendak dicapai adalah meningkatnya partisipasi politik pemilihan umum dan kualitas penyelenggaraan pemilihan umum 2019, penegakan hukum, reformasi birokrasi yang ditandai dengan membaiknya indeks demokrasi Indonesia, meningkatnya indeks penegakan hukum, indeks perilaku anti korupsi, indeks persepsi korupsi, indeks integritas nasional dan indeks reformasi birokrasi yang diikuti dengan membaiknya tingkat pengelolaan anggaran (opini laporan keuanga) dan tingkat akuntabilitas instansi pemerintah.
Berdasarkan sasaran pokok tersebut, maka mengacu pada sasaran strategis Komisi Pemilihan Umum yang hendak dicapai selama 5 tahun, KPU Kabupaten Gresik merumuskan sasaran strategis sebagai berikut :
1. Meningkatnya Kualitas penyelenggaraan Pemilu, dengan indikator kinerja sasaran strategis sebagai berikut :
a. Persentase Partisipasi Pemilih dalam Pemilu
b. Persentase Partisipasi Pemilih Perempuan dan Pemilu
c. Persentase Pemilih Disabilitas yang Terdaftar dalam DPT yang menggunakan Hak Pilihnya
d. Persentase Pemilih yang Berhak Memilih tetapi Tidak Masuk dalam daftar Pemilih
e. Persentase KPPS yang Menerima Perlengkapan Pemungutan dan Penghitungan suara paling lambat 1 (satu) hari sebelum hari pemungutan 2. Meningkatnya Kapasitas Penyelenggara Pemilu, dengan indikator kinerja
sasaran strategis sebagai berikut :
a. Persentase terpenuhinya jumlah pegawai organisasi kesekretariatan b. Persentase ketepatan waktu penyelesaian administrasi kepegawaian c. Persentase pelanggaran kode etik terhadap penyelenggara pemilu d. Opini BPK atas LHP
e. Persentase ketepatan waktu dalam verifikasi partai politik pasca Pemilu f. Persentase ketepatan waktu dalam erifikasi pencalonan Bupati dan Wakil
Bupati
3. Meningkatnya Kualitas Regulasi Kepemiluan, dengan indikator kinerja sasaran strategis sebagai berikut :
a. Persentase partisipasi pemangku kepentingan dalam menyusun regulasi b. Persentase sengketa hukum yang dimenangkan oleh KPU
BAB III
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
3.1 ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL
Untuk mencapai sasaran RPJMN 2015-2019, yakni sasaran pembangunan di bidang politik, hukum, pertahanan dan keamanan, maka agenda pembangunan nasional yang ditempuh antara lain : membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokrasi dan terpercaya dengan cara :
a. Melanjutkan konsolidasi demokrasi untuk memulihkan kepercayaan publik - Meningkatkan peran kelembagaan demokrasi yang mendorong kemitraan
lebih kuat antara pemerintah, swasta dan masyarakat sipil yang akan ditempuh dengan strategi :
1. Pengembangan kebijakan kepemiluan
2. Pengaturan yang mendorong netralitas birokrasi melalui sanksi yang keras
3. Penyelenggaraan Pemilu 2019 yang aman, damai, jujur, adil dan demokratis
4. Peningkatan kapasitas lembaga pemilu 5. Fasilitasi peningkatan peran parpol
6. Penguatan dan Pemberdayaan organisasi kemasyarakatan
7. Penguatan koordinasi pemantapan pelaksanaan demokrasi pada lembaga pemerintah
8. Penguatan kerja sama masyarakat politik, masyarakat sipil, masyarakat ekonomi, dan media dalam mendorong proses demokratisasi
9. Pembentukan lembaga riset kepemiluan sebaga bagian lembaga penyelengga pemilu yang dapat melaksanakan fungsi pengkajian, pendidikan kepemiluan dan pengawasan partisipatif, dan fasilitasi dialog
- Memperbaiki perundang-undangan bidang politik, yang ditempuh melalui strategi :
1. Perubahan UU Pemilu yang dapat memberikan pembatasan pengeluaran partai bagi kepentingan pemilu
2. Perubahan UU Parpol untuk mendorong pelembagaan partai politik dengan memperkuat pembiayaan partai politik melalui APBN/APBD untuk membangun parpol sebagai piranti dasar bangunan demokrasi 3. Pelaksanaan pengkajian yang terkait dengan sistem kepemiluan,
sistem keprtaian dan sistem presidensial.
b. Membangun transparansi dan akuntabilitas kinerja pemerintahan
- Penyempurnaan sistem manajemen dan pelaporan kinerja instansi pemerintah secara terintegrasi, kredibel dan dapat diakses publik yang akan ditempuh melalui strategi :
1. Penguatan kebijakan sistem pengawasan intern instasi pemerintah 2. Penguatan pengawasan terhadap kinerja pembangunan nasional 3. Pemantapan implementasi sistem akuntabilitas kinerja instansi
pemrintah (SAKIP) pada instansi pusat dan daerah
- Penerapan e-government untuk mendukung bisnis proses pemerintahan dan pembangunan yang sederhana, efisien dan transparan dan terintegrasi, yang dilaksanakan melalui strategi :
1. Penguatan kebijakan government yang mengatur kelembagaan e-government
2. Penguatan sistem dan infratruktur e-government yang terintegrasi 3. Penyempurnaan /penguatan sistem pengadaan secara elektronik serta
pengembangan sistem katalog elektronik 4. Penguatan sistem kearsipan berbasis TIK
- Penerapan open government merupakan upaya untuk mendukung terwujudnya penyelenggaraan pemerintah yang terbuka, partisipatif dan akuntabel dalam penyusunan kebijakan publik, serta pengawasan terhadap penyelenggaraan negara dan pemerintahan, yang ditempuh melalui strategi :
- Pembentuakn Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) padasetiap badan publik negara
- Peningkatan kesadaran masyarakat tentang keterbukan informasi publik - Publikasi semua proses perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan
- Penyediaan ruang partisipasi publik dalam menyusun dan mengawasi pelaksanaan kebijakan publik
- Pengembangan sistem publikasi informasi proaktif dan interaktif yang dapat diakses publik
- Diterbitkannya Standart Operating Procedure (SOP) layanan publik - Pengelolaan sistem dan jaringan Informasi Kearsipan Nasional - Penguatan lembaga pengarsipan karya-karya fotografi Indonesia c. Penyempurnaan dan peningkatan kualitas reformasi birokrasi nasional
- Restrukturisasi kelembagaan birokrasi pemerintah agar efektif, efisien, dan sinergis yang ditempuh melalu strategi :
1. Penyempurnaan desain kelembagaan pemerintah
2. Penataan kelembagaan internal pemerintah pusat dan daerah yang mencakup evaluasi/audit organisasi, penataan tugas, fungsi dan kewenangan, penyerdahaaan struktur secara vertikal dan/atau horizontal
3. Penguatan sinergitas antar lembaga baik di pusat maupun di daerah - Penguatan kapasitas pengelolaan reformasi birokrasi nasional yang
ditempuh melalui strategi :
1. Penguatan kelembagaan dan tata kelola pengelolaan reformasi birokrasi nasional
2. Pentaan regulasi dan kebijakan di bidang aparatur negara
3. Perluasan dan fasilitasi pelaksanaan reformasi birokrasi pada instansi pemerintah daerah
4. Penyempurnaan sistem evaluai pelaksanaan Reformasi Birokrasi Nasional
- Penerapan manajemen Aparatur Negara Sipil (ASN) yang transparan, kompetitif dan berbasis merit yang dilaksanakan melalui strategi antara lain :
1. Penetapan formasi dan pengadaan CPNS dilakukan dengan sangat selektif sesuai prioritas kebutuhan pembanguna dan instansi
2. Penerapan sistem rekruitmen dan seleksi pegawai yang transparan kan kompetitif berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
4. Penerapan sistem promosi secara terbuka kompetitif, dan berbasis kompetensi didukung oleh semakin efektifya pengawasan oleh Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN)
5. Penerapan sistem manajemen kinerja pegawai
6. Penguatan sistem informasi dan kepegawaian nasional
- Peningkatan kualitas pelayan publik yang ditempuh melalui strategi : 1. Memastikan implementasi UU nomor 25 Tahun 2019 tentang
Pelayanan Publik secara konsisten. 2. Mendorong inovasi pelayanan publik.
3. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pelayanan publik. 4. Penguatan kapasitas dan efektifitas pengawasan pelayanan publik.
3.2 ARAH KEBIJAKAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN GRESIK
Arah kebijakan dan strategi Komisi Pemilihan Umum merupakan uraian sistematis yang meliputi cara untuk mencapai tujuan dan sasaran. Mengacu pada arah kebijakan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia sebagai instansi induk seluruh Komisi Pemilihan Umum Provinsi dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kota, maka Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Gresik menguraikan arah kebijakan dan strategi melalui ilustrasi peta strategi sebagai berikut :
BAB IV Perspektif Pemangku Kepentingan Perspektif Pelaksanaan Tugas Pokok Lembaga Perspektif Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Membangun Organisasi yang profesional, efektif dan efisien Membangun infratruktur dan It yang tepat fungsi Mengembangkan manajemen kinerja yang terintegrasi Mengembangkan Sinergitas antara komisioner dengan Sekretariat Mengembangkan SDM yang berkompeten, berintegritas dan loyal
Kelembagaan Kepemimpinan Rencanaa dan
Dana Infrastruktur dan IT SDM Perumusan Kebijakan Pelayanan Pengawasan,
Pengendalian dan evaluasi - Mempersiapkan dan/atau
menetapkan kebijakan penyelenggaraan pemilu - Menetapkan agenda
reformasi birokrasi yang berkelanjutan - mendorong
pengembangan inovasi kebijakan
- Menetapkan SOP pelayanan Publik
- Pemanfaatan teknologi informasi dan pemutakhiran data pemilih
- Memperkuat fungsi humas dan media center
- Mendesiminasikan kebijakan penyelenggaran pemilu - mendorong dan meningkatkan pendidikan pemilih - Mengoptmalkan pengawasan melekat pada setiap level manajemen - Mengoptimalkan evaluasi pelaksanaan kebijakan dan efektifitas pencapaian kinerja instansi organisasi kebijakan Terwujudnya pemilu
dan demokrasi yang berkualitas Meningkatnya kualitas pelayanan SDM yang berkompeten dan berintegritas Menguatnya tata kelola penyelenggaraan pemilu Menguatnya kedudukan organisasi Akuratnya data pemilih Regulasi yang tegas, progresif dan partisipatif Meningkatnya pendidikan pemilih
BAB IV
TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
Mengacu pada progam dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh KPU RI, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Gresik pada jangka waktu 2015-2019 akan menggunakan 3 (tiga) program dan 9 (sembilan) kegiatan dengan rincian sebagai berikut :
a. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya.
Program ini merupakan program generik Komisi Pemilihan Umum dengan sasaran program (outcome) yang hendak dicapai adalah terlaksananya fasilitasi pembentukan lembaga riset kepemiluan dan operasionalisasinya, terlaksananya pemutakhiran data pemilih melalui sinergitas dan sinkronisasi dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, dan terselenggaranya pembinaan SDM, pelayanan dan administrasi kepegawaian di lingkungan Sekretariat KPU. Indikator kinerja program yang digunakan adalah :
- Persentase pemutakhiran data pemilih melalui sinergitas dan sinkronisasi dengan Dinas Kependudukan dan Pecatatan Sipil Kabupaten Gresik.
- Persentase terpenuhinya jumlah pegawai organik kesekretariatan.
- Persentase ketepatan waktu penyelesaian pelayanan administrasi kepegawaian.
Arah kebijakan program ini mencakup :
1. Menyediakan dokumen perencanaan dan penganggaran, koordinasi antar lembaga, data dan informasi serta monitoring dan evaluasi.
2. Menyelenggarakan pengelolaan data, dokumentasi, pengadaan, pendistribusian, inventarisasi sarana dan prasarana serta terpenuhinya logistik keperluan pemilu.
3. Menyelenggarakan dukungan operasioal dan pemeliharaan perkantoran sehari-hari
4. Menyelenggarakan pembinaan SDM, pelayanan dan administrasi kepegawaian di lingkungan sekretariat KPU.
5. Meningkatnya transparansi dan akuntabilitas pengelolaan administrasi keuangan di lingkungan sekretariat KPU.
Kegiatan dan indikator kinerja kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 2
Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan
NO SASARAN PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA 1 2 3 A Program Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya (076.01.01)
Persentase penyelenggaraan dukungan manajemen yang profesional, akuntabel (sesuai dengan peraturan
perundangan), efisien (tepat sasaran), dan efektif (tepat guna)
1 Transparansi dan
Akuntabilitas pengelolaan administrasi keuangan di lingkungan Setjen KPU (3355)
- Tersusunnya laporan pertanggungjawaban penggunaan anggaran
1. Jumlah KPU Propinsi dan KPU Kabupaten/Kota yang menyampaikan laporan pertanggungjawaban penggunaan anggaran (LPPA) tepat waktu dan valid
- Terlaksananya sistem akuntansi dan pelaporan keuangan
2. Jumlah laporan sistem akuntansi dan Pelaporan keuangan
3. Jumlah Draft Juknis/Juklak Pengelolaan Keuangan di KPU 4. Petunjuk pengelolaan keuangan
di lingkungan KPU - Meningkatnya pembinaan perbendaharaan 5. Prosentase meningkatnya kapasitas pengetahuan/pemahaman para pejabat perbendaharaan KPU, KPU Propinsi, KPU
Kabupaten/Kota dalam pengelolaan keuangan - Terselesaikannya permasalahan pengelolaan keuangan 6. Prosentase Penyelesaian
Permasalahan dalam pengelolaan keuangan pada satker KPU, KPU Propinsi dan KPU
Kabupaten/Kota
2 Terselenggaranya
dokumentasi, pengadaan, pendistribusian,
inventarisasi sarana dan prasarana Pemilu serta terpenuhinya distribusi logistik keperluan Pemilu (3356)
- Tersedianya data kebutuhan logistik
1. Prosentase jumlah, jenis, alokasi dan peruntukan logistik Pemilu yang tepat
- Terlaksananya pengendalian dan pengaturan administrasi pengelolaan logistik
2. Prosentase kesediaan informasi arsip dan dokumen pengelolaan logistik Pemilu 3. Prosentase penyusunan
administrasi pengelolaan logistik
- Terlaksananya pelembagaan SOP pengelolaan logistik pemilu
4. Prosentase pelembagaan SOP pengelolaan logistik Pemilu
- Tersusunnya standar logistik pemilu
5. Prosentase penyusunan standar logistik Pemilu
- Terlaksananya pembinaan koordinasi tingkat satker dalam mengelola logistik pemilu
6. Prosentase pola pengelolaan logistik Pemilu di tingkat satker
3 Tersedianya dokumen
perencanaan dan
penganggaran, koordinasi antar lembaga, data dan informasi serta hasil monitoring dan evaluasi (3357)
- Terwujudnya koordinasi antar lembaga
1. Fasilitasi pembentukan lembaga riset kepemiluan dan operasionalisasinya 2. Prosentase fasilitasi
kerjasama KPU dengan lembaga lain
- Terwujudnya sistem administrasi
penyelenggaraan pemilu yang tertib, efektif dan efisien
3. Jumlah dokumen RDP yang tersedia sesuai dengan tepat waktu
4. Prosentase KPU, KPU/KIP Provinsi dan KPU/KIP Kabupaten/Kota yang terget kinerjanya tercapai sesuai dengan penetapan kinerja
yang akuntabel dan tepat waktu
- Tersusunnya rencana penerapan e-Government yang konkrit dan terukur
6. Jumlah sistem aplikasi yang digunakan dalam
penyelenggaraan Pemilu
- Tersedianya data, informasi dan sarana dan prasarana teknologi informasi
7. Pengembangan teknologi informasi dalam kepemiluan :
a. Kajian voting, counting dan e-recapitulation; b. Penguatan sarana dan
prasarana perangkat teknologi informasi kepemiluan;
8. Persentase pemutakhiran data pemilih di tingkat kelurahan di seluruh Indonesia
- Tersedianya dokumen perencanaan dan
penganggaran, koordinasi antar lembaga, data dan informasi serta hasil monitoring dan evaluasi
9. Prosentase kemajuan penyusunan dan pelaksanaan model dan pedoman reformasi
birokrasi dan tata kelola KPU 10. Prosentase kesesuaian
antara Renstra dan Renja K/L dan RKA KL
4 Terselenggaranya
pembinaan sumber daya manusia, pelayanan, dan administrasi kepegawaian (3358)
- Terlaksananya diklat teknis dan struktural
1. Layanan peningkatan kompetensi SDM
- Terselenggaranya seleksi PNS secara transparan dan akuntabel
2. Pelayanan pengadaan pegawai baru
- Tingkat ketepatan tertib administrasi dan pengelolaan SDM
3. Penataan organisasi, pembinaan dan pengelolaan administrasi Sumber Daya Manusia
- Dokumen kepegawaian 4. Pengelolaan database kepegawaian
5. Terlaksananya Ketatalaksanaan SDM 6. Terlaksananya penataan PNS
- Tingkat ketepatan proses pelaksanaan
7. Pengganti antar waktu anggota KPU Provinsi
- Tersusunnya/revisi peraturan/keputusan KPU
8. Rancangan Peraturan KPU tentang kepegawaian
bidang kepegawaian
- Terseleksinya anggota KPU daerah pemekaran
9. Seleksi anggota KPU Daerah Pemekaran 5 Terselenggaranya dukungan operasional dan pemeliharaan perkantoran KPU (3360) - Terwujudnya pengelolaan persediaan (stock opname)
1. Jumlah KPU/Kab Kota yang melaporkan persediaan asset berdasarkan stock opname tepat waktu
- Meningkatnya akuntabilitas penataan, pendataan dan penilaian arsip
2. Persentase jumlah satker KPU Daerah (Prov,Kab,Kota) yang mengelola arsip sesuai aturan kearsipan
- Meningkatnya pengelolaan dan penerapan kearsipan sesuai kaidah kearsipan
3. Persentase jumlah arsip yang dikelola sesuai dengan penerapan kaidah kearsipan
- Meningkatnya layanan dukungan pengamanan
4. Persentase keberhasilan penanggulangan gangguan keamanan, peningkatan kapasitas personel anggota keamanan yang ber KTA dan kegiatan KPU berjalan aman dan nyaman
- Meningkatnya kapasitas personil pengelola BMN
5. Persentase ketepatan dan tertib administrasi
pelaksanaan evaluasi tindak lanjut
- Tersedianya peraturan KPU terkait kearsipan dan pedoman lainnya yang sesuai dengan aturan yang lebih tinggi 6. Persentase ketepatan penyusunan regulasi kearsipan - Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi perkantoran 7. Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana administrasi penunjang kinerja pegawai
- Meningkatnya akuntabilitas penatausahaan BMN KPU Nasional
8. Persentase
pengadministrasan BMN KPU Daerah (Prov,Kab,Kota) ke dalam aplikasi SIMAK
- Meningkatnya kualitas penyelenggaraan
keprotokolan, persidangan dan perpustakaan
9. Persentase penyerahan tepat waktu hasil notulensi rapat (3 hari)
10. Persentase terfasilitasinya keprotokolan dalam
kegiatan pimpinan
- Terpenuhinya sarana pendukung untuk
pengadaan barang dengan e-procurement
11. Persentase tersedianya dukungan sarana dan prasarana untuk e-procurement
- Meningkatnya kapasitas personil dalam penerapan elektronik sistem kearsipan di KPU Provinsi
12. Persentase tersosialisasi dan penerapan sistem kearsipan elektronik di KPU Provinsi
- Meningkatnya tertib administrasi laporan BMN KPU Nasional
13. Persentase ketepatan dan tertib administrasi review laporan BMN KPU
6 Terlaksananya Pemeriksaan di lingkungan Setjen KPU, Sekretariat KPU Propinsi, dan Sekretariat KPU Kabupaten/Kota (3361)
- Tersusunnya laporan hasil review laporan keuangan
1. Peningkatan kualitas penyusunan laporan keuangan sesuai SAP
- Tersusunnya laporan hasil evaluasi LAKIP
2. Persentase KPU Provinsi dan KPU Kab/kota yang
mendapatkan nilai
akuntabilitas kinerja minimal CC
- Tersusunnya laporan hasil review RKA K/L
3. Persentase penganggaran KPU yang efektif dan efisien
- Tersusunnya laporan hasil pemeriksaan dengan tujuan tertentu
4. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
- Tersusunnya laporan hasil pemeriksaan
5. Prosentase penurunan kasus terhadap penyelewengan keuangan, pegawai
- Tersusunnya laporan hasil tindak lanjut pemeriksaan BPK, BPKP dan APIP KPU
6. Prosentase penyelesaian rekomendasi BPK, BPKP dan APIP yang ditindaklanjuti
B Program Penguatan
Kelembagaan Demokrasi dan Perbaikan Proses Politik (076.01.06)
Prosentase penyiapan dan penyelenggaraan pemilu yang tepat waktu dan akuntabel (sesuai dengan peraturan perundangan)
1 Terselenggaranya penyiapan penyusunan rancangan peraturan KPU, advokasi,
Penyelesaian Sengketa dan Penyuluhan Peraturan Perundang-undangan yang berkaitan dengan Penyelenggara Pemilu (3363) - Meningkatnya kualitas rancangan peraturan KPU dan keputusan KPU yang sesuai dengan ketentuan pembentukan peraturan perundang-undangan
1. Persentase provinsi yang mendapatkan penyuluhan peraturan KPU
2. Persentase ketepatan waktu harmonisasi dan penyusunan PKPU dan Keputusan KPU 3. Persentase ketepatan waktu
penyuluhan pertimbangan/opini 4. Persentase peraturan KPU
dan Keputusan KPU yang sesuai format Peraturan Perundang-undangan
- Meningkatnya pelayanan dan kapasitas
penyelenggaraan Pemilihan Umum
5. Persentase ketepatan waktu penyiapan bahan pelayanan pelaporan dana kampanye, audit dana kampanye, pendaftaran partai politik dan anggota DPD
6. Terlaksananya pengelolaan dokumen produk hukum 7. Persentase pemangku
kepentingan yang menerima bimbingan/pelayanan penyusunan laporan dana kampanye, audit dana kampanye, pendaftaran partai politik dan anggota DPD
8. Terlaksananya penyediaan dan penyajian dokumentasi dan informasi hukum yang mutakhir
- Meningkatnya kualitas pertimbangan/opini hukum dan penyelesaian sengketa hukum
9. Persentase penyelesaian sengketa hukum yang dimenangkan
10. Persentase penyiapan bahan kajian/dukungan untuk pertimbangan/opini hukum dan penyelesaian yang tepat waktu
11. Tersedianya pedoman teknis penyusunan pelaporan dana kampanye, audit dana kampanye
- Meningkatnya kualitas pelayanan, pengelolaan dokumentasi dan informasi hukum
12. Terlaksananya dukungan ketatausahaan yang handal (cepat, tepat dan akurat)
2 Terselenggaranya pedoman, petunjuk teknis dan
bimbingan teknis/supervisi/ publikasi/sosialisasi
penyelenggaraan pemilu dan pendidikan pemilih (3364)
- Meningkatnya kualitas dukungan teknis dalam Pemilu Legislatif, Pemilu Presiden dan Wakil Presiden serta Pemilu Kepala Daerah dan Wakil kepala Daerah
1. Fasilitasi monitoring dan supervisi pelaksanaan pemilukada dan pemilu legislatif dan Presiden/Wakil Presiden
2. Jumlah kegiatan pendidikan memilih
3. Jumlah Provinsi dan Kabupaten/Kota yang melaksanakan pemilukada 4. Jumlah Provinsi dan
kabupaten/Kota yang mengikuti Bimtek Pemilukada
5. Jumlah Provinsi dan Kabupaten/Kota yang telah membentuk PPID
6. Jumlah Provinsi dan Kabupaten/Kota yang telah melakukan penataan dan pengisian anggota DPRD Provinsi
/Kab/Kota/Induk/Pemekaran 7. Jumlah data serta dokumen
pemilu, Pemilu
Presiden/Wakil Presiden serta pemilukada 8. Jumlah penataan daerah
pemilihan pasca pemilu 2014 9. Prosentase PAW anggota
DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kab/Kota dapat diselesaikan dalam waktu 5 hari kerja
10. Prosentase penyampaian informasi dan publikasi serta sosialisasi pada Pemilu dan Pemilukada
BAB IV
TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
4.1 TARGET KINERJA
Target kinerja merupakan ukuran satuan yang akan dicapai oleh unit kerja atau organisasi dari setiap indikator kinerja sasaran yang ada. Adapun target kinerja Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Gresik dalam kurun waktu 2015 – 2019 disajikan pada tabel berikut :
TABEL 3 Target Kinerja 2015 – 2019 NO SASARAN PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET 2015 2016 2017 2018 2019 A Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya (076.01.01) Persentase penyelenggaraan dukungan manajemen yang profesional, akuntabel (sesuai dengan peraturan perundangan), efisien (tepat sasaran), dan efektif (tepat guna) 1 Transparansi dan Akuntabilitas pengelolaan administrasi keuangan di lingkungan Setjen KPU (3355) Tersusunnya laporan pertanggungjawaban
Jumlah KPU Propinsi dan KPU
laporan
pertanggungjawaban penggunaan
anggaran (LPPA) tepat waktu dan valid
Terlaksananya sistem akuntansi dan pelaporan keuangan
Jumlah laporan sistem akuntansi dan
Pelaporan keuangan 2 lap 2 lap 2 lap 2 lap 2 lap Jumlah Draft Juknis/Juklak Pengelolaan Keuangan di KPU 2 jukni s 2 jukni s 2 jukni s 2 jukni s 2 jukni s Petunjuk pengelolaan keuangan di lingkungan KPU Meningkatnya pembinaan perbendaharaan Prosentase meningkatnya kapasitas pengetahuan/pemah aman para pejabat perbendaharaan KPU, KPU Propinsi, KPU Kabupaten/Kota dalam pengelolaan keuangan 60% 65% 70% 75% 80% Terselesaikannya permasalahan pengelolaan keuangan Prosentase Penyelesaian Permasalahan dalam pengelolaan keuangan pada satker KPU, KPU Propinsi dan KPU Kabupaten/Kota
75% 76% 77% 78% 80%
2 Terselenggaranya pengelolaan data,
dokumentasi, pengadaan, pendistribusian, inventarisasi sarana dan prasarana Pemilu serta terpenuhinya distribusi logistik keperluan Pemilu (3356) Tersedianya data kebutuhan logistik Prosentase jumlah, jenis, alokasi dan peruntukan logistik Pemilu yang tepat
0% 0% 90% 100% 100% Terlaksananya pengendalian dan pengaturan administrasi pengelolaan logistik Prosentase kesediaan informasi arsip dan dokumen pengelolaan logistik Pemilu 70% 85% 100% 0 0 Prosentase penyusunan administrasi pengelolaan logistik 70% 80% 95% 0 0 Terlaksananya pelembagaan SOP pengelolaan logistik pemilu Prosentase pelembagaan SOP pengelolaan logistik Pemilu 70% 90% 100% 0 0 Tersusunnya standar logistik pemilu Prosentase penyusunan standar logistik Pemilu 70% 80% 90% 0 0 Terlaksananya pembinaan koordinasi tingkat satker dalam mengelola logistik pemilu Prosentase pola pengelolaan logistik Pemilu di tingkat satker 70% 80% 100% 0 0 3 Tersedianya dokumen
koordinasi antar lembaga, data dan informasi serta hasil monitoring dan evaluasi (3357) Terwujudnya koordinasi antar lembaga Fasilitasi pembentukan lembaga riset kepemiluan dan operasionalisasinya 0 100% 100% 100% 100% Prosentase fasilitasi kerjasama KPU
dengan lembaga lain 75%
77,5 % 77,5 % 77,5 % 77,5 % Terwujudnya sistem administrasi penyelenggaraan pemilu yang tertib, efektif dan efisien
Jumlah dokumen RDP yang tersedia sesuai dengan tepat waktu
Prosentase KPU, KPU/KIP Provinsi dan KPU/KIP Kabupaten/Kota yang terget kinerjanya tercapai sesuai dengan penetapan kinerja 60% 65% 65% 75% 75% Prosentase laporan monitoring dan evaluasi yang akuntabel dan tepat waktu 75% 77,5 % 77,5 % 77,5 % 77,5 % Tersusunnya rencana penerapan e-Government yang konkrit dan terukur
Jumlah sistem aplikasi yang digunakan dalam penyelenggaraan Pemilu 4 aplik asi 1 aplik asi 1 aplik asi 3 aplik asi 3 aplik asi
Tersedianya data, informasi dan sarana dan prasarana teknologi informasi Pengembangan teknologi informasi dalam kepemiluan : Kajian voting, counting dan e-recapitulation; Penguatan sarana dan prasarana perangkat teknologi informasi kepemiluan; Persentase pemutakhiran data pemilih di tingkat kelurahan di seluruh Indonesia 100% 100% 100% 100% 100% Tersedianya dokumen perencanaan dan penganggaran, koordinasi antar lembaga, data dan informasi serta hasil monitoring dan evaluasi Prosentase kemajuan penyusunan dan pelaksanaan model dan pedoman reformasi birokrasi dan tata kelola KPU
100% 100% (pen erap an) 100% (pen erap an) 100% (pen erap an) 100% (pen erap an) Prosentase kesesuaian antara Renstra dan Renja K/L dan RKA KL 75% 77,5 % 77,5 % 77,5 % 77,5 % 4 Terselenggaranya pembinaan sumber daya manusia, pelayanan, dan administrasi kepegawaian (3358) Terlaksananya diklat teknis dan struktural
Layanan peningkatan
Terselenggaranya seleksi PNS secara transparan dan akuntabel Pelayanan pengadaan pegawai baru 100% 100% 100% 100% 100% Tingkat ketepatan tertib administrasi dan pengelolaan SDM Penataan organisasi, pembinaan dan pengelolaan administrasi Sumber Daya Manusia 90% 90% 90% 90% 90% Dokumen kepegawaian Pengelolaan database kepegawaian 100% 100% 100% 100% 100% Terlaksananya Ketatalaksanaan SDM Terlaksananya penataan PNS Tingkat ketepatan proses pelaksanaan Pengganti antar waktu anggota KPU Provinsi Tersusunnya/revisi peraturan/keputusan KPU bidang kepegawaian Rancangan Peraturan KPU tentang kepegawaian 100% 100% 100% 100% 100% Terseleksinya anggota KPU daerah pemekaran
Seleksi anggota KPU Daerah Pemekaran 5 Terselenggaranya dukungan operasional dan pemeliharaan perkantoran KPU (3360)
Terwujudnya Jumlah KPU/Kab
persediaan (stock opname)
melaporkan persediaan asset berdasarkan stock opname tepat waktu Meningkatnya
akuntabilitas
penataan, pendataan dan penilaian arsip
Persentase jumlah satker KPU Daerah (Prov,Kab,Kota) yang mengelola arsip sesuai aturan kearsipan 1 1 1 1 1 Meningkatnya pengelolaan dan penerapan kearsipan sesuai kaidah kearsipan Persentase jumlah arsip yang dikelola sesuai dengan penerapan kaidah kearsipan 50% 60% 70% 80% 90% Meningkatnya layanan dukungan pengamanan Persentase keberhasilan penanggulangan gangguan keamanan, peningkatan kapasitas personel anggota keamanan yang ber KTA dan kegiatan KPU berjalan aman dan nyaman 90% 90% 90% 95% 95% Meningkatnya kapasitas personil pengelola BMN Persentase
ketepatan dan tertib administrasi
pelaksanaan evaluasi tindak lanjut
75% 100% 100% 100% 100%
Tersedianya peraturan KPU terkait kearsipan dan pedoman lainnya yang sesuai dengan aturan yang lebih tinggi
Persentase ketepatan
penyusunan regulasi kearsipan
administrasi perkantoran kebutuhan sarana dan prasarana administrasi penunjang kinerja pegawai Meningkatnya akuntabilitas penatausahaan BMN KPU Nasional Persentase pengadministrasan BMN KPU Daerah (Prov,Kab,Kota) ke dalam aplikasi SIMAK
60% 75% 100% 100% 100% Meningkatnya kualitas penyelenggaraan keprotokolan, persidangan dan perpustakaan Persentase penyerahan tepat waktu hasil notulensi rapat (3 hari) 75% 75% 80% 80% 85% Persentase terfasilitasinya keprotokolan dalam pendampingan kegiatan-kegiatan pimpinan 75% 75% 80% 80% 85% Terpenuhinya sarana pendukung untuk pengadaan barang dengan e-procurement Persentase tersedianya dukungan sarana dan prasarana untuk e-procurement 90% 90% 90% 90% 90% Meningkatnya kapasitas personil dalam penerapan elektronik sistem kearsipan di KPU Provinsi Persentase tersosialisasi dan penerapan sistem kearsipan elektronik di KPU Provinsi Meningkatnya tertib administrasi laporan BMN KPU Nasional Persentase
ketepatan dan tertib administrasi review laporan BMN KPU
75% 100% 100% 100% 100%
lingkungan Setjen KPU, Sekretariat KPU Propinsi, dan
Sekretariat KPU Kabupaten/Kota (3361)
Tersusunnya laporan hasil review laporan keuangan
Peningkatan kualitas penyusunan laporan
keuangan sesuai SAP WTP WTP WTP WTP WTP Tersusunnya laporan
hasil evaluasi LAKIP
Persentase KPU Provinsi dan KPU Kab/kota yang mendapatkan nilai akuntabilitas kinerja minimal CC 20% 40% 60% 80% 100% Tersusunnya laporan hasil review RKA K/L
Persentase
penganggaran KPU yang efektif dan efisien 40% 50% 60% 70% 80% Tersusunnya laporan hasil pemeriksaan dengan tujuan tertentu Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti 65% 67% 70% 75% 80% Tersusunnya laporan hasil pemeriksaan Prosentase penurunan kasus terhadap penyelewengan keuangan, pegawai 15% 17% 18% 20% 25% Tersusunnya laporan hasil tindak lanjut pemeriksaan BPK, BPKP dan APIP KPU
Prosentase penyelesaian rekomendasi BPK, BPKP dan APIP yang ditindaklanjuti
80% 82% 85% 87% 90%
Demokrasi dan Perbaikan Proses Politik (076.01.06)
penyelenggaraan pemilu yang tepat waktu dan akuntabel (sesuai dengan peraturan perundangan) 1 Terselenggaranya penyiapan penyusunan rancangan peraturan KPU, advokasi, Penyelesaian Sengketa dan Penyuluhan Peraturan Perundang-undangan yang berkaitan dengan Penyelenggara Pemilu (3363) Meningkatnya kualitas rancangan peraturan KPU dan keputusan KPU yang sesuai dengan ketentuan pembentukan peraturan perundang-undangan Persentase provinsi yang mendapatkan penyuluhan peraturan KPU Persentase ketepatan waktu harmonisasi dan penyusunan PKPU dan Keputusan KPU
95% 95% 95% 95% 95% Persentase ketepatan waktu penyuluhan pertimbangan/opini 86% 87% 87% 87% 87% Persentase
peraturan KPU dan Keputusan KPU yang sesuai format Peraturan Perundang-undangan
Meningkatnya pelayanan dan kapasitas penyelenggaraan Pemilihan Umum Persentase ketepatan waktu penyiapan bahan pelayanan pelaporan dana kampanye, audit dana kampanye, pendaftaran partai politik dan anggota DPD 86% 87% 88% 89% 90% Terlaksananya pengelolaan dokumen produk hukum 90% 90% 91% 91% 91% Persentase pemangku kepentingan yang menerima bimbingan/pelayana n penyusunan laporan dana kampanye, audit dana kampanye, pendaftaran partai politik dan anggota DPD 86% 87% 88% 89% 90% Terlaksananya penyediaan dan penyajian dokumentasi dan informasi hukum yang mutakhir 90% 90% 91% 91% 91% Meningkatnya kualitas pertimbangan/opini hukum dan penyelesaian sengketa hukum Persentase penyelesaian sengketa hukum yang dimenangkan 86% 87% 87% 87% 87% Persentase penyiapan bahan 86% 87% 87% 87% 87%
pertimbangan/opini hukum dan penyelesaian yang tepat waktu Tersedianya pedoman teknis penyusunan pelaporan dana kampanye, audit dana kampanye 86% 87% 88% 89% 90% Meningkatnya kualitas pelayanan, pengelolaan dokumentasi dan informasi hukum Terlaksananya dukungan ketatausahaan yang handal (cepat, tepat dan akurat)
90% 90% 91% 91% 91%
2 Terselenggaranya pedoman, petunjuk teknis dan bimbingan teknis/supervisi/ publikasi/sosialisasi penyelenggaraan pemilu dan pendidikan pemilih (3364)
Meningkatnya kualitas dukungan teknis dalam Pemilu Legislatif, Pemilu Presiden dan Wakil Presiden serta Pemilu Kepala Daerah dan Wakil kepala Daerah
Fasilitasi monitoring dan supervisi pelaksanaan pemilukada dan pemilu legislatif dan Presiden/Wakil Presiden
0 100% 0 100% 100%
Jumlah kegiatan
pendidikan memilih 0 9 10 12 12 Jumlah Provinsi dan
Kabupaten/Kota yang melaksanakan pemilukada
Jumlah Provinsi dan kabupaten/Kota yang mengikuti Bimtek Pemilukada Jumlah Provinsi dan Kabupaten/Kota yang telah membentuk PPID
1 1 1 1 1
Jumlah Provinsi dan Kabupaten/Kota yang telah melakukan penataan dan pengisian anggota DPRD Provinsi /Kab/Kota/Induk/Pe mekaran 0 65 65 65 65
Jumlah data serta dokumen pemilu, Pemilu Presiden/Wakil Presiden serta pemilukada 1 0 0 1 2 Jumlah penataan daerah pemilihan pasca pemilu 2014 1 0 0 1 1 Prosentase PAW anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kab/Kota dapat diselesaikan dalam waktu 5 hari kerja 1 1 1 1 1 Prosentase penyampaian informasi dan publikasi serta sosialisasi pada 0 1 1 1 1
Pemilukada
4.2 KERANGKA PENDANAAN
Target Pendanaan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Gresik dalam waktu lima tahun ke depan, yaitu :
1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya KPU sebesar Rp.
28.226.417.000,-2. Program Penguatan Kelembagaan Demokrasi dan Perbaikan Proses Politik Sebesar Rp. 47.731.761.000,-
Rincian per program dan kegiatan setiap tahunnya disajikan pada tabel berikut ini :
Tabel 4
Rincian per program dan kegiatan setiap tahunnya KPU Kabupaten Gresik selama 5 Tahun (2015 -2019)
Program/ Sasaran Program
(outcome)/Sasaran Kegiatan(Output)/Indikator
Kinerja
Alokasi Anggaran (dalam juta Rupiah)
Jumlah
Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019
076.01.01
Sasaran Program Dukungan Manajeman dan Tugas Teknis
Lainnya 1.269.792 1.925.122 1.925.122 3.639.335 19.467.046 28.226.417
3355
Pelaksanaan Akuntabilitas Pengelolaan Administrasi Keuangan di Lingkungan Setjen KPU
802.910 1.439.517 1.439.517
1.690.935 5.623.133
3356
Pelaksanaan Pengelolaan Data, Dokumentasi, Pengadaan, Pendistribusian, Pemeliharaan Dan Inventarisasi Logistik Pemilu
9.961 14.783 14.783 897.263 11.986.989
3357 Pelaksanaan Manajemen
Perencanaan Dan Data 62.550 60.312 60.312 71.521 779.347
3358 Pembinaan SDM, Pelayanan Dan
Administrasi Kepegawaian 3.000 1.370 1.370
10.648 11.713 3360 Penyelenggaraan Operasional Dan
Pemeliharaan Perkantoran 389.223 401.195 401.195
960.982 1.057.080 3361
Pemeriksaan Di Lingkungan Setjen KPU, Sekretariat KPU Provinsi, Dan Sekretariat KPU Kabupaten
2.148 7.945 7.945 7.986 8.785
076.01.06
Sasaran Program Penguatan Kelembagaan Demokrasi dan
Perbaikan Proses Politik 134.609 33.528 33.528
3363
Penyiapan Penyusunan Rancangan Peraturan KPU, Advokasi, Penyelesaian Sengketa dan Penyuluhan Peraturan Perundang-undangan yang berkaitan dengan penyelenggaran pemilu
3.512 11.396 11.396
110.000 290.000
3364
Fasilitasi Pelaksanaan Tahapan Pemilu Legislatif, Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, Pemilukada, Publikasi dan Sosialisasi Serta Partisipasi Masyarakat dan PAW
64.977 22.132 22.132
31.680 47.098.416
BAB V PENUTUP
Rencana Strategis Komisi Pemilihan Umum Tahun 2015 – 2019 adalah dokumen perencanaan 5 (lima) tahunan yang berfungsi sebagai panduan bagi pimpinan KPU Kabupaten Gresik dalam menentukan rencana kegiatan tahunan sehingga konsisten dengan prioritas pembangunan dan pemerintahan. Renstra juga merupakan kerangka kerja yang dapat diukur capaian kinerjanya. Dengan tersusunnya dokumen renstra ini KPU Kabupaten Gresik mempunyai landasan yang jelas atas perencanaan kegiatan selama 5 (lima) tahun ke depan sehingga dapat bersinergi dengan seluruh stake holder baik secara internal maupun eksternal.
Sebagai dokumen perencanaan yang telah ditetapkan, renstra tidak akan bermakna apapun tanpa komitmen dan untuk menjadikan renstra sebagai dokumen dasar dalam operasionalisasi kegiatan. Selanjutnya renstra harus ditindaklanjuti dengan kegiatan-kegiatan yang bersifat aplikatif dalam bentuk rencana kerja tahunan disertai dengan penetapan kinerja sebagai alat ukur dalam menentukan capaian kinerja sebuah organisasi.
Demikian dokumen perncanaan pembangunan jangka menengah Komisi Pemilihan Umum Tahun 2015-2019 ini disusun, semoga Rencana Strategis Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Gresik untuk 5 (lima) tahun mendatang dapat terwujud.
Gresik, Januari 2016 Ketua