• Tidak ada hasil yang ditemukan

Seminar Tugas Akhir KBA BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Seminar Tugas Akhir KBA BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

Pusat Sosial Remaja di Denpasar

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam bab 1—Pendahuluan ini terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan metode penelitian. Pada latar belakang terdapat uraian alasan dan hal-hal yang mendasari penulisan topik pada makalah Seminar Tugas Akhir ini. Rumusan masalah berisikan masalah yang diidentifikasi dan akan dibahas pada tahap selanjutnya. Tujuan merupakan uraian yang ingin dicapai dari penulisan ini. Metode penelitian merupakan metode dalam mengumpulkan, meneliti data, serta memecahkan masalah dalam penulisan makalah Seminar Tugas Akhir ini secara garis besar.

(2)

2

Pusat Sosial Remaja di Denpasar

1.1 Latar Belakang

Selama rentang kehidupan manusia, telah terjadi banyak pertumbuhan dan perkembangan dari mulai lahir sampai dengan meninggal dunia. Dari semua fase perkembangan manusia tersebut, salah satu yang paling penting dan paling menjadi pusat perhatian adalah masa remaja. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, remaja berarti mulai dewasa, sudah sampai umur untuk kawin. Remaja juga berasal

dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa.

Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup

kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik (Hurlock, E. : 1991). Santrock

(2003:26), menyebutkan bahwa remaja/ adolesence diartikan sebagai masa

perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial emosional. Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun, dimana pada tingkat pendidikan berkisar antara sekolah menengah pertama hingga ke perguruan tinggi. Pada batasan usia seperti itu, maka dapat disimpulkan bahwa remaja merupakan fase perkembangan manusia pada usia yang relatif muda dan berada pada tahap produktif, serta proses dimana perubahan seorang anak menuju dewasa dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan cara bersosialisasi dengan sesamanya.

Dalam berkumpul dan bersosialisasi, tentunya para remaja ini membutuhkan sebuah tempat yang mendukung. Membicarakan mengenai tempat berkumpul dan bersosialisasinya, remaja sebagai generasi muda saat ini lebih sering menghabiskan waktu luangnya untuk menikmati sarana hiburan yang identik dengan kebebasan dan perilaku negatif seperti jalan-jalan ke mall, bersenang-senang di tempat karaoke, sampai hiburan malam. Hal ini dikarenakan perkembangan zaman yang sudah sangat cepat dan perkembangan teknologi menyebabkan perkembangan tempat bersosialisasi tersebut sering diidentikan dengan kegiatan yang berbau negatif seperti narkoba, miras, seks bebas, tawuran, dan sebagainya. Ditambah dengan fakta bahwa tingkat penyalahgunaan narkotika di kalangan remaja semakin meningkat dari tahun ke tahun. Polda Bali dalam Statistik Kriminal Provinsi Bali 2013, menyebutkan terdapat 319 kasus penyalahgunaan narkotika yang penggunanya didominasi dari kalangan remaja, khususnya mahasiswa yang berada di Kota Denpasar. Padahal remaja merupakan tahapan usia dimana mereka dapat bersosialisasi sekaligus menghasilkan prestasi

(3)

3

Pusat Sosial Remaja di Denpasar

dan karya melalui kreativitas sesuai dengan minat/ hobi dan bakatnya. Beberapa contoh hobi yang berkembang dan banyak diminati di kalangan remaja perkotaan saat ini antara lain bermain skateboard, sepeda BMX, maupun di bidang seni antara lain musik, tari, graffiti, mural, serta fotografi. Namun pada kenyataannya di lapangan, para remaja kurang memiliki fasilitas untuk bersosialisasi sekaligus menyalurkan hobinya tersebut sehingga banyak dari mereka yang melakukan kegiatan kegemarannya di tempat seadanya seperti di jalan dan lahan parkir area perdagangan yang sudah tutup atau tidak beroperasi pada malam hari.

Denpasar sebagai ibukota provinsi, merupakan kota/kabupaten yang paling tinggi jumlah penduduknya di Bali dibandingkan kabupaten lainnya (Bali dalam angka, 2014). Jumlah usia remaja tertinggi juga terdapat di Kota Denpasar. BPS Kota Denpasar mencatat terdapat 155.071 jiwa penduduk dengan golongan usia 15-24 tahun. Namun banyaknya jumlah remaja di Kota Denpasar ini bertolak belakang dengan jumlah tempat bersosialisasi dan bertukar pendapat yang positif yang masih sedikit. Masih sangat minim terdapat tempat dengan fasilitas lengkap yang menjadi sarana para remaja bersosialisasi dan berkumpul bersama rekan - rekan mereka untuk menuangkan hobi sekaligus mengembangkan dirinya ataupun sekedar mengobrol dan bertukar pikiran. Beberapa tempat yang sudah ada di sekitar Denpasar seperti lapangan Puputan dan lapangan Renon kurang menyediakan apa yang sebenarnya remaja butuhkan untuk bersosialisasi dan mengembangkan dirinya terutama dengan variatifnya jenis hobi yang dimiliki para remaja saat ini. Sehingga sudah semestinya para remaja ini disediakan sebuah tempat yang dapat mewadahi semua kegiatan bersosialisasinya mulai dari sekedar berkumpul dan mengobrol, bertukar pikiran, menyalurkan hobinya untuk pengembangan diri bahkan bisnis UKMnya. Kebutuhan akan fasilitas ini juga didorong dengan fakta bahwa Kota Denpasar sebagai kota besar yang menjadi salah satu tujuan urban yang tentunya sedikit tidaknya mempengaruhi perkembangan remaja di dalamnya.

Berdasarkan uraian di atas, penulis ingin mengadakan sebuah tempat yang memiliki fungsi sebagai pusat sosial remaja yang dapat mewadahi kebutuhan dan hasrat bersosialisasi bagi para remaja sekaligus menuangkan hobi dan bakatnya. Pusat Sosial Remaja yang akan dibuat adalah sebuah tempat yang memiliki

(4)

4

Pusat Sosial Remaja di Denpasar

fasilitas-fasilitas yang digemari remaja sebagai tempat berkumpul dan

bersosialisasi bagi mereka, seperti kafe, distro/consept store, working space,

bookstore, bowling, billiard, serta ruang untuk menyalurkan hobinya seperti arena skateboard, BMX, graffiti, mural, fotografi, ruang latihan musik dan tari sampai panggung mini terbuka untuk arena pertunjukkannya.

Dengan adanya Pusat Sosial Remaja ini diharapkan remaja masa kini memiliki wadah untuk berekreasi, berkumpul, bersosialisasi, bertukar pikiran dengan rekan-rekannya, serta mengembangkan bakatnya dalam satu tempat terpadu dan lengkap tanpa perlu khawatir adanya isu-isu negatif terhadap tempat berkumpul mereka, sehingga para orang tua pun nantinya juga tidak khawatir serta lebih memberikan kepercayaan saat anak-anaknya berkumpul bersama teman – teman sebayanya. Pengadaan Pusat Sosial Remaja ini juga merupakan solusi preventif terhadap perilaku kenakalan remaja saat ini.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, timbul beberapa rumusan masalah yang menjadi pertimbangan terkait dengan ―Pusat Sosial Remaja di Denpasar‖ ini yaitu sebagai berikut :

1. Fasilitas apa saja yang diperlukan sehingga dapat mewadahi kegiatan pada

Pusat Sosial Remaja secara efektif ?

2. Dimana idealnya Pusat Sosial Remaja direncanakan ?

3. Bagaimana program fungsional, performansi, dan arsitektural pada perancangan

Pusat Sosial Remaja ?

4. Bagaimana konsep dan tema perancangan pada Pusat Sosial Remaja ?

1.3 Tujuan

Secara umum tujuan yang diharapkan adalah merancang Pusat Sosial Remaja, sebagai wadah yang representatif dan ideal untuk bersosialisasi, pengembangan diri, dan UMKM remaja di Bali khususnya di Denpasar. Dalam mencapai tujuan umum tersebut terdapat tujuan-tujuan khusus diantaranya:

1. Menentukan fasilitas utama, penunjang, pengelola dan servis pada Pusat Sosial

(5)

5

Pusat Sosial Remaja di Denpasar

2. Menentukan tapak untuk perencanaan Pusat Sosial Remaja.

3. Menentukan kapasitas, aktivitas, luasan ruang, dan kualitas ruang pada Pusat

Sosial Remaja.

4. Menentukan konsep dan tema perancangan yang menyesuaikan dengan sifat dan

karakter remaja pada Pusat Sosial Remaja.

1.4 Metode Penelitian

Metode Penelitian merupakan cara atau strategi yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah. Tahapan dari metode perancangan ini yaitu dimulai dengan permulaan, persiapan, pengajuan usul, evaluasi dan diakhiri dengan tindakan. Metode yang digunakan dalam perancangan Pusat Sosial Remaja di Denpasar ini adalah sebagaia berikut:

1.4.1 Metode Kuantitaif

A. Data Primer

Merupakan informasi yang dikumpulkan langsung dari sumbernya. Dalam hal ini penulis bertindak sebagai pengumpul data. Data primer diperoleh melalui:

1. Observasi, merupakan tahap pengumpulan data melalui

pengamatan langsung ke lapangan. Observasi yang dilakukan penulis diantaranya:

 Augi Sport Centre and Lifestyle

The Ship Billiard Centre

 Paradiso Bowling and Billyard Centre

 Deus Ex Machina Consept Store and Bar.

2. Wawancara, merupakan tahap pengumpulan data dengan

melakukan wawancara dan tanya jawab dengan pihak-pihak yang terkait dengan proyek. Wawancara yang dilakukan diantaranya:

 Manager serta staff Augi Sport Centre and Lifestyle

 Manager The Ship Billiard Centre

 Manager Deus Ex Machina Consept Store and Bar.

B. Data Sekunder

Merupakan informasi yang telah dikumpulkan oleh pihak lain. Dalam hal ini penulis tidak langsung memperoleh data dari sumbernya.

(6)

6

Pusat Sosial Remaja di Denpasar

Peneliti bertindak sebagai pemakai data. Data sekunder ini berupa studi literatur, yang merupakan cara pengumpulan data yang berkaitan dengan permasalahanyang dibahas melalui buku-buku mapun literatur lain yang ada. Data-data ini kemudian dijadikan pedoman untuk menganalisa permasalahan yang ada.

1.4.2 Metode Kualitatif

A. Metode komparatif

Dengan cara membandingkan teori-teori yang selama ini telah didapat dari perkuliahan maupun literatur, sehingga didapat gambaran lebih jelas mengenai permasalahan yang ada di lapangan.

B. Metode analisis

Menguraikan kejadian-kejadian atau permasalahan yang ada, dari hal-hal yang bersifat makro, dari yang umum hingga khusus.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh yaitu pemahaman sistem dan prosedur pengelolaan keuangan, tekanan eksternal, komitmen organisasi,

Puji dan syukur panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul: “Hubungan Antara

Rataan nilai KCBK yang dihasilkan isolat bakteri rayap A menunjukkan bahwa rumput gajah dan serat sawit dapat dicerna dengan baik pada taraf inokulum 10 10

Tujuan penelitian ini adalah untuk menerapkan analisis regresi logistik multinomial dalam memprediksi faktor-faktor yang mempengaruhi Wanita Usia Subur dalam penggunaan MKJP

kecenderungan pola asuh orang tua diperoleh Mi = 115 dan Sdi = 23 dengan presentasi tertinggi adalah pada kategori tinggi, sehingga dapat disimpulkan bahwa

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Petrobio memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap tinggi tanaman, berat 1.000 biji, berat pipilan per hektar, dan volume akar,

 Penalaran moral dalam tahap empat; kebutuhan masyarakat harus melebihi kebutuhan pribadi. Bila seseorang bisa melanggar hukum, mungkin orang lain juga

2) Kelulusan hidup ikan bawal air tawar terkecil didapatkan pada ekstrak batang tua sebesar 15 %. Pada konsentrasi yang tinggi juga kandungan bahan kimia pada